Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An.


D DENGAN DIARE DI PMB GEMILANG YULIANA

DISUSUN OLEH:

YULIANA,.ST
210703044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA JAKARTA
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT An. D DENGAN DIARE DI PMB


GEMILANG YULIANA

Telah di setujui, di periksa, dan siap diujikan dihadapan Tim Penguji

Pembimbing I

Novita, SKM, SST, MARS


KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas perkenan-Nya penulis
dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Seminar Kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan
Balita Sakit An. D Dengan Diare di PMB Gemilang Yuliana”.
Dalam penyelesaian Laporan Kasus ini penulis mendapatkan bimbingan, arahan dan masukan oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Khardi Walid ,SKM,Mpd Ketua Yayasan Abdi Nusantara Jakarta.
2. Ibu Lia Idealistiana, SKM ,SST,MARS .Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi
Nusantara Jakarta.
3. Ibu Novita Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan ,pengarahan ,dan
bantuan kepada penulis dalam melakukan perbaikan-perbaikan untuk sempurnanya
laporan penulis.
4. Ibu/Bapak penguji yang telah banyak memberikan masukan,pengarahan dan bantuan
kepada penulis dalam melakukan perbaikan-perbaikan demi kesempurnaan laporan
penulis.
5. Ibu tercinta dan keluarga yang telah mendo,akan,memotivasi dan membantu dengan
tulus ikhlas serta memberikan semangat kepada penuli
Dalam penulisan laporan , penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga
laporan kasus ini dapat berguna bagi pembaca umum dan profesi kebidanan pada
khususnya.Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya kepada
kita semua.

Rangkasbitung,…..,…….. 2022

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Waktu dan tempat pengambilan kasus

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Pengertian Diare
2.2 Klasifikasi Diare
2.3 Etiologi
2.4 Patofisiologi

BAB III TINJAUAN KASUS


A. Laporan Kasus dengan Metode SOAP
B. Dokumentasi Pathway

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti
biasanya. Perubahan yang terjadi berupa perubahan peningkatan volume, keenceran dan
frekuensi dengan atau tanpa lendir darah, seperti lebih dari 3x/hari (A. Aziz Alimul Hidayat,
2011).
Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan di Negara-negara berkembang,
termaksud Indonesia. Survei mobilitas oleh Depkes Indonesia terlihat kecendrungan insiden
diare menigkat dari tahun 2000 sebesar 301/1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000
penduduk (I Wayan Arimbawa, 2014).
Sampai saat ini, penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan di Dunia terutama di
negara berkembang, besarnya masalah tersebut dilihat dari tingginya angka kesakitan dan
kematian akibat diare. WHO memperkirakan 4 miliar kasus terjadi di dunia pada tahun 2000
dan 2,2 juta di antaranya meninggal (Makara, 2007)
Angka kematian anak di Indonesia akibat diare ini sekitar 3,2 juta setiap tahun. Statistik
menunjukan bahwa setiap tahun diare menyerang 50 juta penduduk Indonesia dan pentingnya
adalah anak dengan korban meninggal sekitar 600.000 jiwa (Najamudin, 2014)
Diare di sebabkan oleh faktor infeksi bakteri, virus, parasit, faktor malabsorbsi, faktor
makanan (makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan serta faktor psikologi yaitu rasa
takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih besar) (Ngastiyah, 2005).
Salah satu cara mudah mencegah diare adalah mencuci tangan menggunakan sabun di
air mengalir setiap kali mulai aktifitas, terutama makan. Hal ini meminimalisir adanya
penyebaran kuman. Dengan mengetahui penyebab diare dan pencegahan, diharapkan
masyarakat semakin waspada dan bisa lebih menjaga kebersihan (Kementrian Kesehatan RI,
2011).
Komplikasi diare mencakup potensial terhadap disritmia jantung akibat hilangnya cairan
dan elektrolit secara bermakna (khususnya kehilangan kalium). Pengeluaran urin kurang dari 30
ml/jam selama 2-3 hari berturut-turut. Kelemahan otot dan parastesia. Hipotensi dan anoreksia
serta mengantuk karena kadar kalium darah di bawah 3,0 mEq/liter (SI : 3mmol/L) harus di
laporkan, penurunan kadar kalium menyebabkan disritmia jantung (talukardio atrium dan
ventrikel, febrilasi Ventrikel dan kontraksi Ventrikel prematur) yang dapat menimbulkan
kematian ( H. Nabiel Ridha, 2008).
Peran bidan dalam menangani hal ini yaitu Bidan harus mampu menilai anak sakit,
berarti melakukan penilaian dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik, dan segera
memberikan larutan oralit pada pasien, (Ika Fitria, 2015).
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membuat sebuah Laporan Tugas
Akhir dengan judul “Asuhan Kebidanan Balita Sakit dengan Diare An. D Usia 2 Tahun dengan
Diare.
A. TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan Umum
Memberikan “Asuhan Kebidanan Asuhan Kebidanan Balita Sakit An D dengan
diare di PMB Gemilang Yuliana Tahun 2022
2. Tujuan Khusus
- Mampu mengidentifikasikan diagnosa potensial pada An D dengan Diare di
PMB Gemilang Yuliana tahun 2022
- Mampu menetapkan kebutuhan tindakan segera pada Mampu merencanakan
asuhan kebidanan pada An D dengan Diare di PMB Gemilang Yuliana tahun
2022
- Mampu melaksanakan perencanaan yang sesuai dengan pengkajian
pada An D dengan diare di PMB Gemilang Yuliana tahun 2022
BAB II
TINJAUANTEORI
2.1 Pengertian

Definisi Diare Menurut WHO (1990) secara klinis diare didefinisikan sebagai
bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari 3xsehari, di sertai
dengan perubahan konsisten tinja ( menjadi cair ) dengan atau tanpa darah. Secara klinik di
bedakan 3 macam sindrom diare yaitu diare cair akut, disentri dan diare persisten. Sedangkan
menurut Depkes RI (2005),
Diare adalah suatu penyakit dengan tandatanda adanya perubahan bentuk konsitensi
dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar
biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari.
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti
baiasanya. Perubahan yang terjadi berupa perubahan penigkatan volume, keenceran dan
frekuensi dengan atau tanpa lendir, seperti lebih dari 3x/hari (A. Aziz Alimul Hidayat, 2008 ).
Diare merupakan gejala yang terjadi karena kelainan yang melibatkan fungsi
pencernaan, penyerapan dan sekresi. Diare di sebabkan oleh transportasi air dan elektrolit
yang abnormal dalam usus. Diseluruh dunia terdapat kurang lebih 500 juta anak yang
menderita diare setiap tahunnya, dan 20 % dari seluruh kematian pada anak yang hidup di
negara berkembang berhubungan dengan diare serta dehidrasi (Dona, 2009).

2.2 Klasifikasi Diare

Menurut Aziz (2005), klasifikasi diare dapat dikelompokan menjadi 3 tingkatan yaitu :

1) Diare dehidrasi berat apabila terdapat tanda sebagai berikut : letargis atau mengantuk atau
tidak sadar, mata mengantuk serta turgor kulit jelek.
2) Diare dengan dehihidrasi ringan atau sedang apabila di temukan tanda seperti gelisah atau
rewel, mata cekung, serta turgor kulit jelek
3) Diare tanpa dehidrasi apabila hanya ada salah satu tanda pada dehidrasi berat atau ringan

2.3 Etiologi
Menurut Ngastiyah (2005) penyebab diare dapat di bagi dalam beberapa faktor yaitu :
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral ; infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak, meliputi infeksi enteral sebagai berikut : 1) Infeksi bakteri : Vibrio, E.
Coli, Salmonella, Shingella, Campylobacter, Yersinia, Areomonas dan sebagainya. 2) Infeksi
virus : Enterovirus dan lain-lain. 3) Infeksi parasit : cacing (Askaris, Trichuis, Oxyuris,
Stongyloides) Protozoa ( Entamoeba ) Histolytica, Gradia Lambia, Trichomonas Hominis) Jamur
(Candida Albicans)
b. Infeksi parenteral ialah infeksi di luar alat pencernaan makanan seperti : otitis media
akut (OMA), tonsilitis/tonsilofarintis, bronkopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya.

2.Faktor malabsorpsi
Merupakan kegagalan dalam melakukan absorpsi yang mengakibatkan tekanan
osmatik menigkat kemudian akan terjadi pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus yang
dapat meningkatkan isi rongga usus sehingga terjadilah diare.

3. Faktor makanan
Dapat terjadi apabila toksin yang tidak mampu di serap dengan baik dan dapat terjadi
penigkatan peristaltik usus yang akhirnya menyebabkan penurunan kesempatan untuk
menyerap makanan.

4.Faktor psikologis
Dapat mempengaruhi terjadinya penigkatan peristaltik usus yang dapat mempengaruhi
proses penyerapan makanan. Beberapa prilaku yang dapat meningkatkan resiko terjadinya
diare (Depkes RI, 2007)
1). Menyimpan makanan masak pada suhu kamar, bila makanan di simpan beberapa
jam pada suhu kamar, maka akan tercemar dan kuman akan berkembang biak.
2). Menggunakan air minum yang tercemar
3). Tidak mencuci tangan setelah buang air besar dan sebelum makan.
4). Tidak membuang tinja dengan benar, seringnya beranggapan bahwa tinja tidak
berbahaya, padahal sesungguhnya mengandung virus atau bakteri dalam jumlah besar.
Selain itu tinja binatang juga dapat menyebabkan infeksi pada manusia.

2.4 Patofisiologi
Menurut Ngastiyah (2005) sebagai akibat diare baik akut maupun kronik yaitu :
1. Kehilangan air dan elektrolit (terjadi dehidrasi) yang mengakibatkan ganguan keseimbangan
asam basah (asidosis metabolik, hipokalemia ).
2. Gangguan gizi akibat kelaparan (masukan kurang, pengeluaran bertambah).
3. Hipoglikemia Hipoglikemia terjadi pada 2-3% anak yang menderita diare, lebih sering pada
anak yang sebelumnya telah menderita KKP (kekurangan kalori protein). Hal ini terjadi karena
adanya gangguan penyimpanan atau penyediaan glikogen dalam hati dan adanya gangguan
absorpsi glukosa. Gejala hipoglekimia akan muncul jika kadar glukosa darah menurun hingga
50% pada anak-anak
4. Gangguan sirkulasi darah Sebagai akibat diare dapat terjadi renjatan (shock) hipovolemik,
akibatnya prefusi jaringan berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis bertambah berat, dapat
mengakibatkan perdarahan otak, kesadaran menurun dan bila tidak segera diatasi klien akan
meninggal.
BAB III
TINJAUAN KASUS
No. Registrasi :
Tanggal Pengkajian : 20 Maret 2022
Waktu Pengkajian : 30 menit
Tempat Pengkajian : PMB Gemilang Yuliana
Pengkaji : Yuliana,S.St
A. Laporan Kasus dengan Metode SOAP
a. Data Subyektif Identitas
A. DATA SUBYEKTIF
1. BIODATA
a. Nama anak : An. D
Umur : 4 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Nama orang tua
Nama ayah : Tn. E Nama ibu : Ny. P
Umur : 30 tahun Umur : 23 Tahun
Agama : ISLAM Agama :ISLAM
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : IRT
Alamat : Kp Olor, Sudamanik Alamat : Kp Olor, Sudamanik

S : Ibu mengatakan bahwa anaknya BAB encer sejak pukul 18.45-22.00 WIB sebanyak 7 kali,
disertai panas dan anaknya rewel

RIWAYAT SOSIAL
a. Yang mengasuh : Kedua orangtua kandung
b. Hubungan dengan anggota keluarga : Baik
c. Pembawaan secara umum : Baik

POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR


a. Nutrisi  Jenis makanan : nasi, bubur, sayur, ikan, telur dan kadang-kadang daging  Frekuensi : 2 kali
 Jenis minuman : Air putih 
b. Nafsu makan : Kurang baik  Riwayat makan : Anak lebih sering makan jajan, sehingga frekuensi
makan anak dalam seharihanya 2 kali.

POLA. Eliminasi
 BAB - Warna : kuning
- Bau : khas feses
- Konsistensi : cair
- Frekuensi : 7 kali/ hari
BAK - Warna : kuning - Bau : khas amoniak - Frekuensi : 1-2 kali/ hari

KEBERSIHAN DIRI
 Mandi : Ibu mengatakan anak sudah mandi pada pukul 17.00 WIB
 Gosok gigi : Ibu mengatakan anak sudah sikat gigi bersamaan dengan mandi
 Ganti pakaian dalam : Ibu mengatakan anak sudah ganti pempers dan pakaian dalam sehabis
buang air besar

DATA OBYEKTIF
1. PEMERIKSAAN UMUM
a. Keadaan umum : lemah
b. Kesadaran : composmentis
c. TTV : S : 38o C, N :115x/menit, RR : 35x/menit
d. BB sebelum sakit :13 kg
e. BB saat ini : 12,5 kg

2. PEMERIKSAAAN FISIK
a. Kepala dan rambut : Bersih, ubun-ubun tidak cekung.
b. Mata Konjungtiva merah muda,sclera putih, mata cekung.
c. Telinga : Bersih, tidak ada serumen.
d. Hidung : Bersih, tidak ada polip.
e. Mulut dan gigi : Mukosa bibir kering, tidak ada caries gigi.
f. Dada : Tidak ada tarikan dinding dada.
g. Abdomen : turgor kulit saat kulit bagian perut dicubit pengembalian kulit seperti semula tidak
lambat. bising usus (+) meningkat,abdomen kembung.
h. Ekstremitas : Tidak ada kelainan.
i. Turgor kulit : Kembali tidak lambat
j. Anus : Lecet dan kemerahan

Pemeriksaan feses
(1) Warna : kuning
(2) Bau : khas feses
(3) Konsistensi : cair
(4) Lender : negatif
(5) Darah : negative

ANALISA MASALAH DAN DIAGNOSA


Berdasarkan data subyektif: anak BAB 7 kali/hari, anak rewel dan gelisah, anak muntah tiap kali
makan dan data obyektif: keadaan umum lemah, mata cekung, turgor kulit diperut saat dicubit
pengembalian ke semula tidak lambat melambat, suhu tubuh anak 38o C, anus lecet dan
kemerahan, diagnosa yang ditegakkan sadalah : Anak Dengan Diare Dehidrasi Ringan.

TINDAKAN SEGERA
Pemberian therapy obat,rehidrasi dan konseling

V. PENATALAKSANAAN
1) Menginformasikan hasil pemeriksaan pada orang tua pasien hasil pemeriksaan
2) Menjelaskan pada orang tua tentang tanda bahaya diare
3) Melakukan rehidrasi pada anak baik oral maupun parentral yaitu: 1 saset oralit di larutkan
dalam satu gelas air matang yang hangat diberikan pada anak setelah BAB, cotri 2 x 240 mg
dalam sehari, zink 1 x 240 mg dalam sehari, domperidon 2 x 2.5 mg dalam sehari, paracetamol 3
x 200 mg dalam sehari, pemberian cairan infuse RL dengan 12 tetes permenit.
4) KIE pada ibu tentang pendidikan kesehatan yaitu menjaga personal hygiene (kebersihan diri)
anaknya: mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta setelah BAB dan BAK.
5) KIE pada ibu tentang nutrisi dan beri oralit setiap kali anak mencret, yaitu memberikan nutrisi
yang mengandung cukup energi dan protein serta tinggi serat
6)Memberitahu Ibu agar membawa anaknya ke dokter jika keadaan nya tidak membaik
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

Dokumentasi kebidanan dalam bentuk Pathway Asuhan Kebidanan

Hari dan Tanggal : Minggu/20-03-2022


Tempat Praktik : PMB Yuliana
Nama : Yuliana,S.ST
Program Studi : Profesi Kebidanan

PATHWAY KASUS KEBIDANAN


Nama : An. D
Umur : 4 tahun
Diagnosa : An D usia 4 tahun
dengan diare

Tanda / Gejala / keluhan yang


dialami pasien :
Ibu pasien mengatakan bahwa
Tanda / Gejala / keluhan secara teori : anaknya BAB encer sebanyak 7
Diare adalah suatu penyakit dengan
kali, disertai panas dan anaknya
tandatanda adanya perubahan
bentuk konsitensi dari tinja, yang
Patofisiologi (Sesuai Tanda / rewel
melembek sampai mencair dan Gejala / keluhan yang dialami . Keadaan umum : lemah
bertambahnya frekuensi buang air pasien). Kesadaran : composmentis
besar biasanya 3 kali atau lebih diare didefinisikan sebagai TTV : S : 38o C, N :115x/menit, RR
dalam sehari bertambahnya defekasi (buang : 35x/menit
air besar) lebih dari
. BB sebelum sakit :13 kg
biasanya/lebih dari 3xsehari, di
sertai dengan perubahan . BB saat ini : 12,5 kg
konsisten tinja ( menjadi cair )
Diare dengan dehihidrasi
ringan atau sedang apabila di
temukan tanda seperti gelisah
atau rewel, mata cekung, serta
turgor kulit jelek
Asuhan yang diberikan :
1) Menginformasikan hasil pemeriksaan
pada orang tua pasien hasil pemeriksaan Rasionalisasi :
2) Menjelaskan pada orang tua tentang 1. informasi yang diberikan dapat
tanda bahaya diare memberikan pemahaman bagi
3) Melakukan rehidrasi pada anak baik orang tua pasien, agar lebih
oral maupun parentral yaitu: 1 saset oralit kooperatif dalam asuhan yang
di larutkan dalam satu gelas air matang diberikan.
yang hangat diberikan pada anak setelah 2. penjelasan tentang tanda bahaya
BAB, cotri 2 x 240 mg dalam sehari, zink 1 diare dapat membantu orang tua
x 240 mg dalam sehari, domperidon 2 x mengetahui keadaan patologis
2.5 mg dalam sehari, paracetamol 3 x 200 yang dapat mengancam jiwa
mg dalam sehari, pemberian cairan infuse 3. untuk mengganti cairan tubuh
RL dengan 12 tetes permenit. yang hilang sehingga
4) KIE pada ibu tentang pendidikan mempercepat proses
kesehatan yaitu menjaga personal Evaluasi : penyembuhan
hygiene (kebersihan diri) anaknya: Orangtua pasien 4. untuk mencegah dan menghindari
mengerti dan mau dari infeksi kuman
mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan anjuran
makan serta setelah BAB dan BAK. 5. nutrisi yang
bidan
5) KIE pada ibu tentang nutrisi dan beri cukupdapatmempercepat proses
oralit setiap kali anak mencret, yaitu penyembuhan.
memberikan nutrisi yang mengandung 6. Untuk mengantisipasi jika
cukup energi dan protein serta tinggi serat keadaan anak tidak membaik
6)Memberitahu Ibu agar membawa
anaknya ke dokter jika keadaan nya tidak
membaik
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada BAB ini penyusun akan mencoba membahas dengan membandingkan antara teori
dengan praktek dilapangan. Penyusun membuat pembahasan dengan mengacu pada
pendekatan asuhan kebidanan dengan cara menyimpulkan data, menganalisa data dan
melakukan penatalaksanaan asuhan sesuai dengan asuhan kebidanan
Dari pengkajian yang dilakukan pada An D didapatkan bahwa An D mengalami diare dengan
dehidrasi ringan.
Keluhan utama yang disampaikan Ibu mengatakan bahwa anaknya BAB encer sejak pukul 18.45-
22.00 WIB sebanyak 7 kali, disertai panas dan anaknya rewel ,hasil pemeriksaan Keadaan umum
: lemah
Kesadaran : composmentis
TTV : S : 38o C, N :115x/menit, RR : 35x/menit ,frekuensi BAB 7x, konsistensi cair
.hal ini sesuai dengan teori yang ditulis oleh A. Aziz Alimul Hidayat yang menyatakan bahwa Diare
merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti baiasanya.
Perubahan yang terjadi berupa perubahan penigkatan volume, keenceran dan frekuensi dengan
atau tanpa lendir yang terjadi berupa penigkatan volume, keenceran, dan frekuensi dengan atau
tanpa lendir darah, seperti lebih dari 3x/hari
diare didefinisikan sebagai bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih
dari 3xsehari, di sertai dengan perubahan konsisten tinja ( menjadi cair )
Diare dengan dehihidrasi ringan atau sedang apabila di temukan tanda seperti gelisah atau
rewel, mata cekung, serta turgor kulit jelek

. Asuhan yang diberikan pada An D yaitu Melakukan rehidrasi pada anak baik oral maupun
parentral yaitu: 1 saset oralit di larutkan dalam satu gelas air matang yang hangat diberikan pada
anak setelah BAB, cotri 2 x 240 mg dalam sehari, zink 1 x 240 mg dalam sehari, domperidon 2 x
2.5 mg dalam sehari, paracetamol 3 x 200 mg dalam sehari, pemberian cairan infuse RL dengan
12 tetes permenit.
KIE pada ibu tentang pendidikan kesehatan yaitu menjaga personal hygiene (kebersihan diri)
anaknya: mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta setelah BAB dan BAK.
KIE pada ibu tentang nutrisi dan beri oralit setiap kali anak mencret, yaitu memberikan nutrisi
yang mengandung cukup energi dan protein serta tinggi serat
Memberitahu Ibu agar membawa anaknya ke dokter jika keadaan nya tidak membaik
BAB V
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan asuhan kebidanan balita sakit pada An. D dengan diare sudah
dilakukan sesuai dengan teori dan kewenagan bidan dalam UU 4 Tahun 2019 tentang
Kebidanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan bidan dalam memberikan
pelayanan kebidanan kepada perempuan selama masa sebelum hamil, masa kehamilan,
persalinan, pasca persalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah
B. Saran

1. Bagi Pusat Pelayanan Kesehatan

Lebih meningkatkan mutu pelayanan PMB Gemilang Yuliana dalam memenuhi asuhan
kebidanan seperti penyediaan SOP yang memadai mengenai diare pada Balita sakit
sehingga dapat dilakukan penanganan dini secara maksimal apabila terjadi penyulit atau
komplikasi.
2. Bagi Klien dan Keluarga

Klien dan keluarga diharapkan untuk lebih memahami tentang diare dan penyebabnya
3. Bagi Profesi Bidan
Bidan sebagai profesi agar dapat lebih memperhatikan kembali kewenangannya dalam
memberikan pelayanan kebidanan pada klien agar dapat memberikan asuhan
yang sesuai dengan standar
DAFTAR PUSTAKA

Depkes, RI. 2010. Faktor Resiko Penyebab Diare. Jakarta : PT Info Medika.

Latief, A, dkk. 2005. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit. Hassan, R., Alatas, H.Jilid 1. Jakarta :
Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UI; 278-281.

Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : ECG.

Rahmadhani, Eka Putri. 2013. Jurnal Imiah Kebidanan: EGC

Widjaja. 2009. Penyebab Terjadinya Diare Pada Anak. Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai