0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut berisi 5 soal uji kompetensi kebidanan mengenai penggunaan alat kontrasepsi yang tepat berdasarkan kasus-kasus yang diberikan. Soal-soal tersebut meliputi kasus perempuan yang ingin menunda kehamilan, ibu menyusui yang ingin menggunakan KB, akseptor pil KB yang lupa minum, dan kasus lainnya. Untuk setiap soal diberikan pilihan jawaban dan pemahaman mengenai alat kontrasepsi mana yang sesu
Dokumen tersebut berisi 5 soal uji kompetensi kebidanan mengenai penggunaan alat kontrasepsi yang tepat berdasarkan kasus-kasus yang diberikan. Soal-soal tersebut meliputi kasus perempuan yang ingin menunda kehamilan, ibu menyusui yang ingin menggunakan KB, akseptor pil KB yang lupa minum, dan kasus lainnya. Untuk setiap soal diberikan pilihan jawaban dan pemahaman mengenai alat kontrasepsi mana yang sesu
Dokumen tersebut berisi 5 soal uji kompetensi kebidanan mengenai penggunaan alat kontrasepsi yang tepat berdasarkan kasus-kasus yang diberikan. Soal-soal tersebut meliputi kasus perempuan yang ingin menunda kehamilan, ibu menyusui yang ingin menggunakan KB, akseptor pil KB yang lupa minum, dan kasus lainnya. Untuk setiap soal diberikan pilihan jawaban dan pemahaman mengenai alat kontrasepsi mana yang sesu
SOAL 1 Seorang perempuan umur 20 tahun, datang ke BPM dengan keluhan ingin menunda kehamilan selama 3 tahun. Hasil anamnesis: telah menikah 1 bulan yang lalu, saat ini sedang menstruasi. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P 24 x/menit, S 36,7ºC, tidak ada pembesaran abdomen. Alat kontrasepsi apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ? A. Pil B. Suntik C. AKDR D. AKBK E. MOW PEMBAHASAN
Pilihan jawaban yang benar : A. (Pil)
Berdasarkan urutan pemilihan kontrasepsi yang rasional maka
Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling tepat digunakan karena klien tidak ingin memiliki anak terlebih dahulu yang merupakan fase menunda kehamilan. Manfaat Pil KB antara lain : •Dapat digunakan sejak usia muda •Dapat digunakan jangka panjang selama masih ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan. •Mudah dihentikan setiap saat •Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan SOAL 2 Seorang perempuan umur 29 tahun, datang ke BPM mengatakan ingin memakai KB yang cocok untuk ibu menyusui. Hasil anamnesis: melahirkan anak pertama 6 bulan yang lalu, menyusui secara eksklusif, belum haid. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, P 24 x/menit, S 37ºC. Alat kontrasepsi apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ? A. Suntik 1 bulan B. Suntik 3 bulan C. Pil kombinasi monofasik D. Pil kombinasi bifasik E. Pil kombinasi trifasik PEMBAHASAN
Pilihan jawaban yang benar : B. (Suntik 3 bulan)
Sesuai dengan kondisi klien yang sedang menyusui
maka KB yang dianjurkan supaya tidak mengganggu produksi ASI adalah Suntik 3 bulan/ Kontrasepsi suntikan progestin (Depo medroksiprogesteron asetat/ DMPA). Selain metode ini, terdapat pula alat kontrasepsi lain yang sesuai dengan kondisi klien dalam kasus yaitu Pil progestin dan AKDR. SOAL 3 Seorang perempuan umur 28 tahun, P1A0, akseptor KB pil, datang bersama suami ke BPM dengan keluhan lupa minum pil 1 hari. Hasil anamnesis: anak terkecil usia 2 tahun, menstruasi teratur setiap bulan. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/70 mmHg, N 80 x/menit, P 24 x/menit, S 37ºC, tidak ada massa pada abdomen. Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ? A. Ganti alat kontrasepsi B. Minum 2 pil sekaligus C. Minum kontrasepsi darurat D. Berhenti minum pil E. Lanjutkan minum pil sesuai jadwal PEMBAHASAN
Pilihan jawaban yang benar : B. (Minum 2 pil
sekaligus)
Metode kontrasepsi oral (pil KB) merupakan metode
kontrasepsi yang penggunanya harus memiliki kedisiplinan yang tinggi untuk selalu ingat meminumnya setiap hari. Kondisi klien akseptor KB pil yang lupa minum pil sejak 1 hari, maka asuhan yang dapat diberikan adalah anjurkan segera untuk minum 2 pil sekaligus pada hari selanjutnya. SOAL 4 Seorang perempuan umur 30 tahun, P1A0, akseptor KB Pil Andalan, datang ke BPM karena lupa minum kontrasepsi oral sejak 1 hari lalu. Hasil anamnesis: 7 jam yang lalu berhubungan dengan suami, ibu merasa khawatir takut hamil. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 90 x/ menit, P 24 x/menit, S 37ºC. Asuhan apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut ? A. Melanjutkan konsumsi pil yang tersedia B. Memilih KB pengganti C. Meminta ibu melanjutkan pil berikutnya D. Memberikan konseling untuk kontrasepsi darurat E. Menganjurkan pemeriksaan USG PEMBAHASAN
Pilihan jawaban yang benar : D. (Memberikan konseling untuk kontrasepsi
darurat)
Kontrasepsi darurat efektif digunakan dalam 72 jam sesudah hubungan seksual
tanpa perlindungan/ pengaman, sehingga asuhan yang dilakukan pada klien adalah pemberian metode kontrasepsi darurat.
Indikasi kontrasepsi darurat adalah untuk mencegah kehamilan yg tidak
diinginkan seperti : 1.Bila terjadi kesalahan antara lain: a. Kondom bocor, lepas atau salah menggunakannya b. Diafragma pecah, robek atau diangkat terlalu cepat c. Kegagalan coitus interruptus (mis. Terjadi ejakulasi di vagina atau genitalia eksternal). d. Salah hitung masa subur e. AKDR ekspulsi f. Lupa minum pil KB lebih dari 2 tablet g. Terlambat lebih dari 2 minggu untuk suntik KB •Korban perkosaan SOAL 5 Seorang perempuan umur 28 tahun, datang ke BPM mengeluh batang implan keluar. Hasil anamnesis: pemasangan implan 2 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/80 mmHg, N 84 x/ menit, P 22 x/menit, S 36,8ºC, tampak implan di ujung luka pemasangan, tidak ada tanda infeksi. Tindakan apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut ? A. Konseling pasca pemasangan B. Menyarankan untuk mengganti alat kontrasepsi C. Mencabut dan mengganti batang implan baru D. Membiarkan batang implan dan rujuk ke RS E. Kolaborasi dengan dokter PEMBAHASAN
Pilihan jawaban yang benar : C. (Mencabut dan
mengganti batang implan baru)
Implan merupakan metode KB yang dimasukkan ke
dalam bawah kulit, sehingga batang implan harus steril untuk menghindari infeksi. Saat implan keluar dari tempat pemasangan, maka akan terjadi kontak/ terkontaminasi pada media sekitarnya sehingga kondisi implan sudah tidak steril. Oleh karena itu harus segera dicabut dan diganti dengan batang implan baru. Sumber Pustaka : Saifuddin., AB. 2014. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: YBP-SP.