Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN CONTUINITY OF CARE (COC)

DI PUSKESMAS BETUNGAN KOTA BENGKULU

TAHUN 2023

Disusun Oleh

NURHAYATI
NPM. 2226040211.P

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

(Rifda Neni, SST, MKM) (Elka Neli, SST, SKM)

PROGRAM STUDI SI KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2023

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................3
C. Tujuan.................................................................................................................3
D. Manfaat...............................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................5


A. Kehamilan..........................................................................................................5
B. Asuhan Kehamilan..........................................................................................11

BAB III TINJAUAN KASUS............................................................................................16


A. Tinjauan Kasus..................................................................................................16
B. Pembahasan.......................................................................................................26

BAB I PENUTUP..............................................................................................................30
A. Kesimpulan.......................................................................................................30
B. Saran..................................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................31

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyebab utama kematian ibu yang paling sering dijumpai adalah perdarahan

(perdarahan setelah kelahiran), hipertensi selama kehamilan (preeklamsia dan eklamsia),

sepsis atau infeksi, dan penyebab tidak langsung karena kondisi medis selama kehamilan

dan persalinan (WHO, 2016).WHO melaporkan angka kematian ibu di Indonesia sebesar

126/100.000 kelahiran hidup. Namun hal ini masih jauh dari sasaran angka kematian ibu

yang ditargetkan oleh Sustainable Develoment Goals’s (SDG’s) sebesar 70/100.000

kelahiran hidup (World Data Bank, 2017).

Setiap hari 830 wanita di dunia meninggal akibat kehamilan dan kelahiran.Dari

189 juta wanita yang hamil, 122 juta memiliki kelahiran hidup dan hampir 3 juta

menderita kelahiran mati.Dari 99% kematian ibu terjadi di negara berkembang, terutama

yang tinggal di daerah pedesaan dan diantara masyarakat miskin (USAID, 2015).

Kesehatan ibu dan anak merupakan indikator penting dalam mengukur derajat

kesehatan suatu negara. Setiap hari, sekitar 830 wanita usia subur meninggal disebabkan

oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan. Berdasarkan data Profil

Kesehatan Indonesia Tahun 2015, AKI di Indonesia sebesar 305/100.000 KH.

Asuhan antenatal (antenatal care) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama

ditujukan pada pertumbuhan dan 2 perkembangan janin dalam rahim. Adapun tujuan

dilakukannyab pelayanan antenatal care adalah untuk mendapatkan informasi mengenai

kesehatan ibu dan janin, menegakkan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan,

serta menyiapkan persalinan sehingga kelahiran dapat berjalan secara normal dan bayi

dapat dilahirkan dengan sehat.

Menurut Permenkes nomor 43 tahun 2016 setiap ibu hamil harus mendapatkan

pelayanan antenatal care sesuai standar. Pelayanan sesuai standar adalah pelayanan yang

1
diberikan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilannyadengan jadwal satu kali

pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga

yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan

untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamildan janin berupa deteksi dini faktor

resiko, pecegahan dan penanganan dini komplikasi kehamilan.Pemantauan kehamilan

selama antenatal care sangat menentukan terhadapkeberhasilan bagi kesehatan ibu hamil

(Rahmah, 2017).

Pelayanan kesehatan ibu hamil yang diberikan harus memenuhi elemen pelayanan

yaitu penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darah,

pengukuran lingkar lengan atas (LILA), pengukuran fundus uteri, imunisasi TT, 90

Tablet Fe selama kehamilan, penentukan DJJ, pelaksanaan temu wicara, pelayanan tes

laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan protein urin

dan pemeriksaan golongan darah, dan tatalaksana kasus (Kemenkes RI, 2016).

Penilaian terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dilakukan

dengan melihat cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah

memperoleh pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan sedangkan K4

adalah jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal dengan standar minimal

4 kali sesuai jadwal yang dianjurkan setiap trimester. Indicator tersebut memperlihatkan

akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamildan tingkat kepatuhan dalam

memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan (Kemenkes RI, 2016)

Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia (2015) cakupan kunjungan ibu hamil

pertama (K1) di Indonesia sebesar 95,75% dan cakupan (K4) sebesar 87,48%. Pada

tahun 2016 cakupan K4 di Bengkulu sebesar 84,79%. (Kemenkes RI, 2017)

Pada saat melaksanakan PKK I di Puskesmas Betungan di dapat data ibu hamil

yang melakukan ANC sebanyak 35 orang perbulannya. Diantara ibu hamil yang

2
melakukan ANC ibu hamil Trimester III sebanyak 18 orang salah satunya dilakukan

kunjungan rumah untuk melakukan informed consent menjadi subjek untuk memberikan

asuhan secara continuity care.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan melakukan asuhan yang

kompehensif dan continuity care pada Ny. A Umur 26 tahun G1P0A0 kehamilan

Trimester III di Puskesmas Betungan Kota Bengkulu.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan kebidanan pada Ny. A usia 26 tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 28

minggu di Puskesmas Betungan Kota Bengkulu

C. Tujuan
1. Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan secara langsung kepada ibu hamil trimester III dengan

pendekatan manajemen kebidanan.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melaksanakan pengkajian data yang meliputi data subjektif secara lengkap

pada Ny. A 26 tahun G2PIA0 usia kehamilan 33 minggu di Puskesmas Betungan

Kota Bengkulu

b. Mampu melaksanakan pengkajian data yang meliputi data objektif secara lengkap

pada Ny. A usia 26 tahun G2P1A0 usia kehamilan 33 minggu di Puskesmas

Betungan Kota Bengkulu.

c. Mampu mendeskripsikan rumusan diagnosa asuhan kebidanan pada Ny. A usia 26

tahun G2P1A0 usia kehamilan 33 minggu di Puskesmas Betungan Kota Bengkulu

d. Mampu melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada Ny. A usia 26 tahun

G2P1A0 usia kehamilan 33 minggu di Puskesmas Betungan Kota Bengkulu

3
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis

Menambah wawasan dan kajian mengenai asuhan kebidanan secara langsung dan

komprehensif pada ibu hamil trimester III.

2. Manfaat Praktis

Menambah pengalaman serta dapat memberikan asuhan pada Ny. A 26 tahun

GIP0A0 usia kehamilan28 minggu yang sesuai dengan standar asuhan kebidanan

dengan pendekatan asuhan kebidanan.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan
1. Konsep Dasar Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan proses yang alamiah, perubahan - perubahan yang

terjadi pada wanita selama kehamilan adalah normal dan bersifat fisiologis bukan

patologis (Nugroho, 2014).

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan

sebagai fertilisasi atau penyatuan dari sprmatozoa dan ovum dan dilanjutkan

dengan nidasi atau implantasi (Saifuddin, 2014).

b. Fisiologi Kehamilan

1. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil Trimester I dan II yaitu: (Walyani, 2015):

a) Perubahan – perubahan maternal

Mual muntah atau morning sicknes pada trimester pertama. Mungkin terjadi

sampai usia kehamilan 12 minggu. Hormon estrogen dan progesteron

meningkat, akan muncul keletihan, pembesaran pada payudara dan teraba

ballottement.

b) Palpasi

Pada trimester II ibu dapat merasakan gerakan janinnya.Biasanya menjadi

jelas setelah minggu ke-22. Gerakan janin dapat dirasakan dengan jelas setelah

minggu ke-24.

5
2. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil Trimester III

a)Sistem Reproduksi

Pada trimester III itmus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri dan

berkembang menjadi segmen bawah rahim (SBR). Pada kehamilan tua karena

kontraksi otot-otot uterus, segmen bawah rahim (SBR) menjadi lebih lebar dan

tipis, tampak batas yang nyata antara bagian atas lebih tebal dan bagian bawah

lebih tipis. Pada kehamilan 32 minggu, fundusuteriterletak antara kira-kira

antara ½ jarak pusat dan prosesus xifoideus yaitu 27 cm.

b) Sistem Traktus Uranius

Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul.

Keluhan sering kencing akan timbul karena kandung kemih akan tertekan oleh

pembesaran uterus. Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis kanan ginjal dan ureter

mulai berdilatasi dari pada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke

kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid di sebelah kiri.

c) Sistem Respirasi

Pada kehamilan 32 minggu ke atas karena usus tertekan uterus yang

membesar ke arah diafragma sehingga diafragma kurang leluasa bergerak

mengakibatkan kebanyakan wanita hamil derajat kesulitan untuk bernafas.

d) Kenaikan Berat Badan

Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan berat badan

dari mulai awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11-12 kg.

e) Sirkulasi Darah

Aliran darah meningkat lebih cepat seiring pembesaran uterus.

Hemodilusi penambahan volume darah sekitar 25% dengan puncak usia

kehamian 32 minggu.

6
f) Sistem Muskuloskeletal

Hormon progesteron dan hormon relaxing menyebabkan relaksasi

jaringan ikat dan otot-otot, hal ini terjadi maksimal pada satu minggu terakhir

kehamilan, hormon relaksasi ini memberikan kesempatan pada panggul untuk

meningkatkan kapasitasnya sebagai proses persalianan, tulang pubik melunak

menyerupai tulang sendi, sambungan sendi Saccrococcigus mengendur

membuat tulang cocsigis bergeser ke arah belakang sendi panggul yang tidak

stabil, pada ibu hamil hal ini menyebabkan sakit pinggang.

g) Sistem Traktus Digestivus/Pencernaan

Pada kehamilan Trimester III, lambung berada pada posisi vertcal dan

bukan pada posisi normalnya, yaitu horizontal.Kekuatan mekanis ini

memyebabkan peningkatan tekanan intragastrik dan perubahan sudut

persambungan gastroesofageal yang mengakibatkan terjadinya refluks

esofagel yang lebih besar.Sehingga perubahan tonus dan motilitas lambung

dan usus ditambah relaksasi sfingter bawah esophagus merupakan predisposisi

terjadinya nyeri uluh hati, kontipasi, dan hemoroid.

h) Sistem Kardiovaskuler

Pada trimester III posisi terlentang pada ibu hamil dapat menurunkan

curah janntung 25%. Uterus yang membesar selama trimester III

mengakibatkan menurunnya aliran balik vena, dengan aliran darah meningkat

dari 1-2% pada trimester I hingga 17 % pada kehamilan cukup bulan

7
3. Kebutuhan Kesehatan Ibu Hamil pada Trimester Ketiga

Kebutuhan yang diperlukan ibu hamil selama trimester ketiga yaitu (Walyani,

2015) :

1. Oksigen

Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek

nafas. Hal ini disebabkan karena diafragma tertekan akibat membesarnya

rahim. Kebutuhan oksigen meningkat 20%. Ibu hamil sebaiknya tidak berada

ditempat-tempat yang terlalu ramai dan penuh sesak, karena akan mengurangi

masukan oksigen dan menganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu

yang akan berpengaruh pada bayi yang dikandung

2. Kebutuhan Nutrisi ibu hamil Trimester III (Walyani, 2015) :

Di Trimester ke III ibu hamil butuh bekal energi yang memadai, untuk

mengatasi beban yang kian berat dan sebagai cadangan energi persalinan

kelak. Itulah sebabnya pemenuhan gizi seimbang tidak boleh dikesampingkan

baik secara kualitas maupun kuantitas .Pertumbuhan otak janin akan terjadi

cepat sekali pada 2 bulan terakhir menjelang persalinan . Karena itu, jangan

sampai kekurangan gizi.

a. Kalori

Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000-80.000 (kkal),

dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg pertambahan kalori ini

diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir. Untuk itu tambahan kalori

yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal.

b. Vitamin B6 (Piridoksin)

Vitamin ini dibutuhkan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia

didalam tubuh yang melibatkan enzim. Selain membantu metabolisme

8
asam amino, karbohidrat, lemak, dan pembentukan sel darah merah, juga

berperan untuk perkembangan otak janin. Angka kecukupan vitamin B6

bagi ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah

sumber yang dapat memenuhi vitamin B6.

c. Yodium

Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan

mengontrol metabolisme sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan

senyawa ini maka akan menyebabkan janin tumbuh kerdil. Jumlah asupan

untuk ibu hamil adalah 175 mikrogram perhari.

d. Vitamin B1 (Tiamin), B2 (Riboflavin), dan B3 (Niasin) Vitamin ini

berguna membantu enzim untuk mengatur metabolisme sistem pernafasan

dan energi. Jumlah vitamin yang harus dikonsumsi ibu hamil adalah

Tiamin sekitar 1,2 miligram perhari, Riboflavin sekitar 1,2 miligram

perhari dan niasin 11 miligram perhari. Mengonsumsi keju, susu, hati, dan

telur dapat memenuhi vitamin, reboflavin, dan niasin.

3. Personal Hygiene

Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan

oleh ibu hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi. Sebaiknya ibu hamil

mandi, gosok gigi dan ganti pakaian minimal 2 kali sehari, menjaga

kebersihan alat genetalia dan pakaian dalam, menjaga kebersihan payudara.

4. Pakaian

Longgar, nyaman, dan mudah di pergunakan, gunakan kutang/BH

dengan ukuran sesuai ukuran payudara dan mampu menyangga seluruh

payudara, tidak memakai sepatu tumit tinggi, sepatu berhak rendah, baik untuk

punggung dan postur tubuh dan dapat mengurangi tekanan pada kaki.

9
5. Eliminasi

Ibu hamil akan sering ke kamar mandi terutama saat malam hingga

menganggu tidur, sebaiknya ibu kurangi mengonsumsi cairan sebelum tidur,

gunakan pembalut untuk mencegah pakaian dalam yang basah dan lembab

sehingga memudahkan masuk kuman, setiap habis BAB dan BAK cebok

dengan baik.

6. Seksual

Pilih posisi yang nyaman dan tidak menyebabkan nyeri bagi wanita

hamil, sebaiknya menggunakan kondom karena prostatglandin yang terdapat

dalam semen bisa menyebabkan kontraksi, lakukanlah dalam frekuensi yang

wajar 2 sampai 3 kali seminggu.

7. Mobilisasi dan Body Mekanik

Melakukan latihan/ senam hamil agar otot-otot tidak kaku, jangan

melakukan gerakan tiba-tiba atau spontan, jangan mengangkat secara langsung

benda-benda yang cukup berat, jongkok lah terlebih dahulu lalu kemudian

mengangkat benda, apabila bangun tidur miring dulu baru kemudian bangkit

dari tempat tidur.

8. Istirahat atau Tidur

Usahakan tidur malam lebih kurang 8 jam dan tidur siang lebih kurang

1 jam. Tidur yang cukup dapat membuat ibu menjadi relaks, bugar dan sehat.

Solusinya saat hamil tua, tidurlah dengan menganjal kaki (dari tumit hingga

betis) menggunakan bantal. Kemudian lutut hingga pangkal paha diganjal

dengan satu bantal. Bagian punggung hingga pinggang juga perlu diganjal

bantal. Letak bantal bisa di sesuaikan, jika ingin tidur miring ke kiri, bantal

10
diletakkan demikian rupa sehingga ibu nyaman tidur dengan posisi miring ke

kiri. Begitu juga bila ibu ingin tidur posisi ke kanan.

B. Asuhan Kehamilan
1. Pengertian Asuhan Kehamilan

Asuhan kehamilan merupakan asuhan yang diberikan bidan dalam

bentukpelayanan secara komprehensif atau menyeluruh (Kusmiati, 2013).

2. Antenatal Care

Untuk menghindari resiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan

menganjurkan setiap ibu hamil melakukan kunjungan antenatal komprehensif

yang berkualitas minimal 4 kali, termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar suami

atau anggota keluarga, sebagai berikut: ( Kemenkes RI, 2013).

1). Kunjungan III (32 minggu) dan (36 minggu sampai lahir) dilakukan untuk :

a. Mengenali kelainan letak dan presentasi Pada dasarnya letak janin sering

berubah-ubah di dalam rahim. Bidan atau pun dokter akan memantau keadaan

janin melakukan palpasi untuk mengetahui bila ada diduga kelainan letak

janin.

b. Memantapkan rencana persalinan Rencana untuk pengambilan keputusan

dan transportasi jika terjadi kegawatdaruratan,menyiapkan tabulin, dan

mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk persalinan. Dengan adanya

rencana persalinan akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat

persalinan dan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan

yang sesuai serta tepat waktu.

11
c. Mengenali tanda - tanda persalinan Merasakan nyeri, sulit untuk tidur,

frekuensi buang air keci meningkat, keluar lendir bercampur darah dari

vagina, meraskan kontraksi palsu, pembukaan serviks, air ketuban pecah

3. Pelayanan Asuhan Standar Antenatal

Dalam melaksanakan pelayanan antenatal care ada sepuluh standar pelayanan

yang harus di lakukan bidan atau tenaga kesehatan yang dikenal dengan 10T.

Pelayanan Asuhan standar minimal 10T yaitu (Kemenkes RI, 2013) :

a. Timbang Berat Badan dan Tinggi Badan.

Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil dihutung

dari trimester pertama sampai trimester ketiga yang bekisar antara 11,5 - 16 kg.

Pada trimester 1 peningkatan berat badan berkisar 0,5-2 kg. Ukuran normal tinggi

badan yang baik untuk ibu hamil antara lain >145 cm dan kenaikan berat badan

setiap minggu yang tergolong normal.Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan

indikator sederhana dari korelasi antara tinggi dan berat badan, digunakan untuk

mengukur ideal atau tidaknya berat badan, IMT = BB (kg) TB (m) 2 (Walyani S.

E. 2015)

b. Ukur Tekanan Darah.

Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama

masa kehamilan. tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg. Tekanan

darah yang adekuat perlu untuk mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan

darah sistolik >140 mmHg atau diastolik > 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan

dapat mengindikasi potensial hipertensi dan adanya preeklampsi.

c. Nilai Status Gizi ( Ukur Lingkar Lengan Atas )

Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LILA merupakan suatu cara untuk

mendeteksi dini adanya, Kurang Energi Kronis (KEK) atau kekurangan gizi.

12
Malnutrisi pada ibu hamil mengakibatkan transfer nutrient ke janin berkurang,

sehingga pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi melahikan bayi dengan

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

d. Ukur Tinggi Fundus Uteri.

Tujuan pemeriksaan tinggi fundus uteri menggunakan teknik Mc.donald adalah

menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa dibandingkan

dengan hasil pemeriksaan anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan

kapan gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan usia

kehamilan (UK) dalam minggu yang dicantukan dalam HPHT.

e. Tentukan Persentasi Janin dan Hitung Denyut Jantung Janin (DJJ)

Tujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi dari dini ada atau tidaknya

faktor-faktor resiko kematian prenatal tersebut (hipoksia/asfiksia, gangguan

pertumbuhan, cacat bawaan, dan infeksi). Pemeriksaan denyut jantung janin

adalah salah satu cara untuk memantau janin. Pemeriksaan denyut jantung janin

harus dilakukan pada ibu hamil. Denyut jantung janin baru dapat didengar pada

usia kehamilan 16 minggu/ 4 bulan. Gambaran DJJ:

 Takikardi berat : detak jantung diatas 180 kali/menit.

 Takikardi ringan : antara 160-180 kali/menit.

 Normal : antara 120-160 kali /menit.

 Bradikardia ringan : antara 100-119 kali/menit.

 Bradikardia sedang : antara 80-100 kali/menit.

 Bradikardia berat : kurang dari 80 kali/menit.

f. Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Lengkap

Imunisasi Tetanus Toksoid harus segera di berikan pada saat seorang wanita

hamil untuk melindungi dari tetanus neonatorium. Efek samping TT yaitu nyeri

13
kemerahan dan bengkak untuk 1-2 hari pada tempat penyuntikan. Dilakukan

secara intermusculer (IM), dengan dosis 0,5 ml.

g. Pemberian Tablet Zat Besi, Minum 90 Tablet Selama Kehamilan

Dimulai dengan memberikan 1 tablet besi sehari sesegera mungkin setelah rasa

mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60) dan asam folat

500 mikogram. Minimal masing - masing 90 tablet besi. Menganjurkan ibu

mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C agar membatu penyerapan

tablet besi sehingga tablet besi yang dikonsumsi dapat diserap sempurna oleh

tubuh.

h. Tes Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu

urinalis (terutama protein urin pada trimester kedua dan ketiga) untuk mendektesi

adanya hipertensi atau preeklamsi, reduksi urine untuk mendeteksi adanya DM

dan kadar hemoglobin pada trimester ketiga terutama jika diurigai anemia.

i. Tata Laksana Kasus.

Bila dari hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan penyakit, ibu hamil perlu

dilakukan perawatan khusus.

j. Temu Wicara (Konseling)

Termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Serta KB

Pasca Persalinan.Temu wicara pasti dilakukan setiap klien untuk melakukan

kunjungan. Temuwicara berupa anamnesa, konsultasi, dan persiapan rujukan.

Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat

kehamilan, persalinan, dan nifas, biopsikososial, dan pengetahuan klien.

Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan. Tindakan yang

harus dilakukan bidan dalam temu wicara antara lain:

14
 Merujuk ke dokter untuk konsultasi dan menolong ibu menentukan pilihan

yang tepat.

 Melampirkan kartu kesehatan ibu serta surat rujukan.

 Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil

rujukan.

 Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan.

 Memberikan asuhan antenatal.

 Perencanaan dini jika tidak aman melahirkan dirumah.

 Menyepakati diantara pengambilan keputusan dalam keluarga tentang

rencana proses kelahiran.

 Persiapan dan biaya persalinan.

15
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

A. Tinjauan Kasus
1. PENGKAJIAN

Tanggal masuk : 2 Juni 2023

Jam Masuk : 10.45 WIB

Tempat : Poli Ibu

Pengkaji : Nurhayati

A. DATA SUBYEKTIF

1. Identitas

Identitas Pasien

: Ny. A
Nama Istri

Umur : 26 tahun

Suku : Jawa

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT

Alamat : Kel. Betungan

16
Penanggung Jawab/Suami :

: Tn. I
Nama Suami

Umur : 28ntahun

Suku : Jawa

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Kel. Betungan

2. Keluhan utama pada waktu masuk:

Ibu mengatakan sedang hamil anak ke 2 dan ibu mengatakan tidak ada

keluhan pada kehamilannya.

3. Data Kesehatan

a. Riwayat kesehatan yang lalu:

1) Ibu mengatakan tidak pernah menderita sakit cacar atau campak

2) Ibu mengatakan tidak sedang menderita

penyakit bronchopneumoni, hipertensi,

diabetus militus dan penyakit hepatitis.

3) Ibu mengatakan tidak pernah dirawat dirumah sakit

4) Ibu mengatakan tidak pernah dioperasi

5) Ibu mengatakn tidak pernah mengalami kecelakaan

6) Ibu mengatakan tidak pernah melakukan transfusi darah

17
7) Ibu mengatakan tidak alergi terhadap obat

b. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan bahwa keluarganya tidak ada

riwayat penyakit menurun dan menahu seperti kanker,

TBC, jantung, epilepsi, hipertensi, penyakit darah,

diabetes militus, dan ginjal.

c. Riwayat penyakit keturunan

Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat keturunan seperti bayi

kembar.

4. Data Kebidanan

a. Riwayat Menstruasi:

Menarche : 13 Tahun

Banyaknya : 3 kali ganti pembalut

Siklus : 28 hari

Keluhan : pegel-pegel pada bagian pinggang

Warna : Merah kehitaman

Lamanya : 7-8 hari

Mens terakhir : 15 Oktober 2022

b. Riwayat Perkawinan

Status Perkawinan : Kawin / tdk kawin : kawin

Lama perkawinan : 5 tahun

18
c. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu : G2P1A0

H Persalina Nifa

a n s

mi Tang Um Jeni Pen Komlikasi Jenis BB laktasi kela

l gal ur s o Ibu Bayi keha i


Lahir
ke lahir keh pers long m nan

a a ilan

mila lina

n n

1 20/3/ ater Nor Bida - - perem 3100 Ya -

2019 m mal n puan gram

H A M I L I N I

d. Riwayat kehamilan sekarang :

HPHT : 16 – 10 - 2022

HPL :23 – 07 – 2023

Keluhan : nyeri di perut bawah

ANC: di Bidan, TM1: 2 kali, TM2: 2 kali, TM3: 3 kali, teratur,

TT: 2 kali selama hamil.

e. Riwayat Keluarga Berencana:

Ibu mengatakan menggunakan KB suntik 3 bulan selama 3 tahun.

19
5. Data Kebiasaan sehari-hari

a. Nutrisi

Makan : 3 kali/hari

Minum : 7-8 gelas/hari

Jenis makan : Nasi, sayur, lauk pauk, buah Makanan pantang

: Tidak memiliki makanan pantangan

Alergi makan : Tidak memiliki alergi terhadap makanan

b. Elimnasi

BAK : 8 kali/hari, warna kuning bau khas

BAB : 1 kali/hari, konsistensi lunak

c. Istirahat

Tidur siang : 1 jam

Tidur malam : 8 jam

Keluhan : Ibu mengatakan tidak mengalami keluhan

d. Personal Higiene

Mandi : 2 kali/hari

Keramas : 3-4 kali/minggu

Gosok gigi : 2 kali/hari

Ganti baju : 2 kali/hari

e. Seksual

Frekuensi : 1 kali/minggu

Ibu mengatakan tidak mengalami keluhan dalam melakukan

hubungan seksual.

f. Data Psikososial dan Agama

20
 Ibu mengatakan hubungan dengan keluarga

baik, hubungan dengan masyarakat juga

baik.

 Ibu mengatakan kegiatan ibadah ibu sehari

adalah sholat 5 waktu dalam sehari, dzikir, dan

berdoa.

6. Data kebiasaan sehari-hari:

Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan merokok,

minuman keras, minum jamu, dan kebisaan lainnya.

B. DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Vital Sign : Tekanan darah : 120/80 mmHg

Suhu : 36,50 C

Nadi : 89 kali/menit

Respirasi : 20 kali/menit

Tinggi Badan : 158 cm

Berat Badan sekarang : 78 kg

Sebelum hamil : 65 kg

21
Lingkar lengan atas : 28 cm

2. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala

Rambut : Rambut tidak rontok, kulit kepala bersih, rambut lurus

Muka : Tidak pucat, tidak oedema

Mata :Konjungtiva merah, sklera putih

Hidung : Simetris, bersih, tidak infeksi Telinga : tidak ada

penumpukan sekret

b. Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,tidak ada

pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran vena

jugularis.

c. Payudara

Mammae simetris, tidak ada benjolan, putting susu menonjol.

d. Abdomen:

Inspeksi

Pembesaran : memanjang

Linea alba/nigra : alba

Bekas operasi : tidak ada

Palpasi

Kontraksi : Sering,teratur

22
Leupold I : TFU 30 cm

Bagian fundus teraba bagian janin bulat, lunak,

tidak ada lentingan yaitu bokong janin.

Leupold II : Puki : bagian kanan perut ibu teraba tahanan kerasa

memanjang yaitu punggung janin.

Puka : bagian kiri perut ibuteraba bagian kecil-kecil

janin yaitu ekstremitas janin.

Leupold III : Bagian bawah perut ibu teraba

bulat, keras, ada lentingan yaitu

kepala janin.

Leupold VI : Kepala belum masuk panggul (Konvergen)

TBJ : TFU (31 cm)

(31 - 12) × 155 = 42.945gram

Auskultasi

DJJ : frekuensi 142 kali/menit,

Punctum maximum : punggung

e. Genital

Odema : tidak ada

Varices : tidak ada

f. Ekstremitas

Atas

Bentuk : simetris

Odema : tidak ada

Gerakan : aktif

23
Kelainan : tidak ada

Bawah

Bentuk : simetris

Odema : tidak ada

Gerakan : aktif

Kelainan : tidak ada

Reflek Patela : kanan (+) / kiri (+)

2. DATA PENUNJANG

1. Golongan Darah : A

2. Hemoglobin : 11,2 g/dL

3. Leukosit : 14.900 /uL

4. Trombosit : 270.850 /uL

5. Hematokrit : 35 %

6. CT : 2’10

7. BT : 4’05

8. BSS : 68 mg%

9. HIV : non reaktif

10. HBsAG : non reaktif

C. ANALISA

Ny. A umur 26 tahun G2PIA0 33 minggu, janin tunggal, hidup Pu-ki, presentasi

24
kepala, belum masuk PAP, DJJ (+), keadaan ibu dan janin baik

D. PLANNING

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu

normal

2. Menjelaskan asuhan yang akan diberikan, yaitu konseling pada ibu hamil

3. Ajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air bersih dan

menyarankan ibu untuk mengganti pembalut setidaknya 2 kali sehari

4. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan memenuhi

kebutuhan cairan selama Kehamilan serta banyak minum air minimal 3 liter per hari,

5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, yaitu tidur siang 2 jam tidur malam 8

jam dan ibu dapat istirahat mengikuti pola istirahat.

6. Menginformasikan tentang tanda-tanda persalinan yaitu keluarnya lendir bercapur

darah, adanya his yang semakin lama semakin kuat dan datang segera bila keluar air

dari kemaluan.

7. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara dengan menggunakan air

hangat sesering mungkin dengan cara membersihkan daerah lipatan payudara dan

membersihkan puting susu. Hal ini berguna untuk menunjang keberhasilan menyusui

disaat bayi sudah lahir nantinya.

8. Menganjurkan ibu untuk datang segera jika ada keluhan dan sudah ada tanda- tanda

persalinan

9. Mendokumentasikan asuhan yang telah diberikan

25
B. Pembahasan
Berdasarkan studi kasus yang dilakukan pada tanggal 2 Juni 2023 dari hasil

pemeriksaan terlihat jelas adanya hubungan antara teori dan kasus nyata dilapangan

maka diuraikan dengan langkah SOAP.

1. Data subjektif dan objektif pada kunjungan hari ke-1 adalah sebagai berikut:

Data subjektif Ny “A” umur 26 tahun G2P1A0 UK 33 minggu mengatakan

hamil anak keduanya, ibu mengatakan dia dan keluarga tidak menderita

penyakit menular seperti HIV/AIDS, hepatitis, TBC dan tidak mempunyai

penyakit menurun seperti jantung, hipertensi, dan diabetes mellitus.

2. Data objektif ditemukan keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis,

tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 89x/menit, pernapasan 22x/menit, suhu

36,5 ºC. Pemeriksaan fisik pada mata konjungtiva merah muda (an anemis),

sklera putih (an ikterik), muka tidak pucat, pada payudara tidak terdapat

pembengkakan dan benjolan, puting susu sebelah kanan dan kiri menonjol,

tidak ada hyperpigmentasi areola mammae dan payudara tampak bersih, tidak

ada varises pada labia dan tidak ada pengeluaran pada vagina.

3. Penatalaksanaan yang diberikan untuk mengurangi kecemasan pada Ny. "A"

sudah sesuai dengan teori yaitu dukungan dari suami dan keluarga, dukungan

dari tenaga kesehatan, dukungan dari lingkungan sekitar serta rasa aman dan

nyaman selama hamil. Setelah ibu mendapatkan dukungan dalam dirinya, ibu

merasa lebih siap menghadapi kehamilan dan persalinannya. Ny. "A" juga

diberikan penjelasan tentang kebutuhan spiritual selama hamil seperti do’a

ketika hamil, sholat dan tadarus, bersebadan ketika hamil, selamatan untuk ibu

hamil dan pantangan ibu hamil. Ny. "A" menjadi lebih siap, mantap dan

mendapat ketenangan untuk menjalani kehamilan sampai persalinan nanti.

26
Menganjurkan ibu untuk selalu melakukan pemantauan gerak janinnya,

menganjurkan ibu segera ke petugas kesehatan jika gerakan janin kurang dari

10 kali dalam 24 jam. Memberikan konseling tentang persiapan persalinan,

tanda bahaya kehamilan trimester III dan tanda persalinan. Setelah diberikan

konseling, ibu mengerti dan paham dengan penjelasan yang diberikan. Pasien

hendaknya selalu mempunyai pikiran positif terhadap kehamilannya, agar

tidak menimbulkan kecemasan yang berlarut-larut. Melakukan pemeriksaan

Liopold 1 sampai 4

Pada kunjungan (ANC) III didapatkan hasil pada Leopold I tinggi

fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan yaitu 31 cm, teraba bagian lunak

tidak bulat dan tidak melenting (bokong janin) di bagian fundus. Leopold II

teraba bagian keras, memanjang seperti papan (punggung janin) di bagian

sebelah kiri perut ibu dan teraba bagian-bagian kecil janin di sebelah kanan

perut ibu. Pada Leopold III didapatkan pada bagian uterus (SBR) teraba

bagian keras, bulat dan melenting dan sebagian tidak dapat digoyangkan

terhadap panggul dan pada Leopold IV bagian terendah janin belum masuk

PAP (Konvergen).

4. Menegakkan diagnosa atau analisa Pada Ibu Hamil. Ny"A" Umur 26 tahun

Usia kehamilan 33 Minggu G2P1A0 intra uterin, janin tunggal hidup, keadaan

ibu dan janin baik

5. Menjelaskan asuhan kebidanan yang akan diberikan yaitu konseling ibu hamil

normal Trimester III.

Memberitahukan hasil pemeriksaan dan usia kehamilan ibu sekarang,

ketidaknyamanan kehamilan TM 3 seperti sering BAK dan BAB,

menganjurkan ibu untuk makan 3X/Hari, minum 8 Gelas/Hari, menganjurkan

27
ibu untuk ikut senam hamil TM 3, menjelaskan kepada ibu untuk menjaga alat

genetalia, menganjurkan ibu untuk, mandi 2x/Hari, gosok gigi dan mengganti

pakaian jika lembab, menjelaskan tentang pemberian ASI eksklusif, asi

eksklusif bagus untuk perkembangan dan pertumbuhan bayi, menjelaskan

tentang KB, ibu ingin menggunakan KB suntik 3 bulan, menjelaskan tanda

bahaya TM 3, keluar darah dari jalan lahir, ketuban pecah sebelum waktunya,

panas berlebihan, muntah berlebihan. Menganjurkan ibu untuk, minum tablet

FE, suntik TT, vitamin A, persiapan persalinan, alat transportasi Mobil,

membantu persalinan Bidan, menyebabkan baju ibu dan bayi, biaya sudah di

siapkan, pendonor darah, menjelaskan jadwal kunjungan ulang. Ibu bisa

datang 1 Minggu ke depan atau saat ada keluhan

6. Kesenjangan antara teori dan kasus pada asuhan kebidanan pada ibu hamil

normal Trimester 3.

Berdasarkan hasil implementasi dan evaluasi yang telah dilakukan pada Ny

“A” di temukan bahwa keadaan ibu dalam keadaan normal ,tanda tanda vital

ibu dalam batas normal , TD: 120/80mmHg, Pernapasan : 22 kali/menit ,Nadi:

89 kali/menit , Suhu: 36,5 ºC, pada pemeriksaan fisik tidak di temukan

kelainan ataupun tanda bahaya pada ibu, Usia kehamilan 33 Minggu . Pada

kasus Ny “A” umur 26 tahun G2P1A0 UK 33 minggu. Kehamilan merupakan

kejadian fisiologis dan harus disadari semua wanita hamil. Selama masa

kehamilan, tubuh seorang wanita akan mengalami banyak perubahan. Baik

perubahan fisik, mood, maupun hormonal.Tentu semua dapat menyebapkan

bermacammacam keluhan dan masalah pada kehamilan trimester ketiga salah

satunya adalah konstipasi (peramono, 2012).Hasil yang di peroleh melalui

pendekatan manajemen pendokumentasian SOAP dapat di simpulkan bahwa

28
tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik pada kasus yang di

temukan ,mulai dari pengkajian data subjektif dan objektif sampai planning.

29
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan Asuhan kebidanan pada kehamilan yang diberikan pada Ny.A

umur 26 tahun G2 PI A0 sudah dilakukan melalui pendekatan manajemen

pendokumentasian SOAP dapat di simpulkan bahwa tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan praktik pada kasus yang di temukan ,mulai dari pengkajian data

subjektif dan objektif sampai planning.

B. Saran
1. Bagi Institusi

Sebagai salah satu informasi dan referensi bagi institusi kesehatan

dalam pengetahuan, peran dan sikap bidan khususnya dalam pelaksanaan

Asuhan kebidanan pada Ibu hamil dengan konseling pada ibu hamil

2. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang konseling pada ibu

hamil

3. Bagi Klien

Digunakan untuk menambah pengetahuan ibu agar pentingnya

konseling pada ibu hamil

30
DAFTAR PUSTAKA

Kusmiyati, Y., H.P.Wahyuningsih,dan Sujiyatini. 2010. Perawatan Ibu Hamil.

Yogyakarta : Fitramaya.

Mangkuji, B., dkk. 2012. Asuhan Kebidanan 7 Langkah SOAP. Jakarta: EGC.

Nugroho dkk, 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan. Yogyakarta : Nuha

Medika.

Saifuddin, A.B., M. Baharuddin, dan S. Soekir (ed). 2014. Ilmu Kebidanan.

Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Rahmah, S. 2017. Factor yang memperngaruhi pemanfaatan pelayanan AN.

Walyani S. E. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka Baru

Press.

31

Anda mungkin juga menyukai