Anda di halaman 1dari 18

1.

Seorang perempuan umur 27 tahun, hamil pertama 38 minggu datang ke klinik bersalin
mengeluh perut tersasa mules dan keluar lender bercampur darah dari jalan lahir. Hasil
pengkajian di dapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 82 /menit, pernafasan 24 /menit dan suhu
36,6 C, his 3/10’/45”, tinggi fundus uteri 34 cm, teraba bokong di fundus, puka, presentasi
kepala 2/5, djj 144 /menit. Hasil pemeriksaan dalam portio lunak, pembukaan 8 cm, ketuban
(+), presentasi kepala, posisi uuk kanan depan, penurunan H III, moulage tidak ada. Apakah
prioritas asuhan sayang ibu yang harus dilakukan oleh bidan?
a. Mendampingi ibu selama proses persalinan
b. Kebutuhan nutrisi
c. Melakukan periksa dalam setian 2 jam
d. Melakukan kateterisasi
e. Melakukan eliminasi

2. Seorang perempuan umur 26 tahun hamil cukup bulan, datang ke puskesmas dengan keluhan
nyeri di perut yang menjalar kepinggang yang semakin lama semakin sering sejak 5 jam yang
lalu. Hasil anamnesis: keluar lendir campur darah sejak 2 jam yang lalu, ibu merasa tidak
kuat lagi, ibu menangis setiap ada kontraksi. Hasil pemeriksaan: TD: 120/90 mmHg,
Pembukaan: 5 cm, penurunan: Hodge III, terbawah kepala, ketubah utuh. DJJ: 138 /menit,
kuat dan teratur. Apakah asuhan sayang ibu yang tepat pada kasus tersebut?
a. Berbicara dengan lemah lembut dan sopan
b. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman
c. Menganjurkan ibu makan dan minum diantara kontraksi
d. Memberikan pujian pada ibu terhadap tindakan positif yang ibu lakukan
e. Mengajarkan teknik relaksasi dengan cara tarik nafas panjang dan dalam saat kontraksi

3. Seorang perempuan usia 32 tahun, G2P1A0 baru saja melahirkan bayi secara spontan di PMB.
Hasil anamnesis: ibu merasa lelah. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/80 mmHg, N 70
/menit, S 36,5 C, P 20 /menit. Setelah bayi lahir, dikeringkan dan diberikan pada ibu
untuk dilakukan IMD. Selanjutnya, bidan melakukan asuhan MAK III. Apakah tujuan dari
tindakan yang dilakukan Bidan tersebut?
a. Mempercepat lahirnya plasenta
b. Mengurangi risiko terjadi laserasi
c. Mengajari ibu cara masase uterus
d. Menambah risiko subinvolusi uterus e. Menghasilkan kontraksi uterus yang efektif

1 – STASE 4 Askeb Persalinan


4. Seorang perempuan usia 32 tahun, G2P1A0 baru saja melahirkan bayi secara spontan di PMB.
Hasil anamnesis: ibu merasa lelah. Hasil pemeriksaan: KU baik,TD 110/80 mmHg, N 70
/menit, S 36,5 C, P 20 /menit. Setelah bayi lahir, dikeringkan dan diberikan pada ibu
untuk dilakukan IMD. Bidan melakukan asuhan yang efektif untuk membantu melahirkan
plasenta. Bidan melihat tali pusat tampak lebih memanjang, kemudian memindahkan klem 5
cm di depan vulva. Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh Bidan?
a. Melakukan penegangan tali pusat terkendali
b. Menyuntikkan oksitosin 10 IU IM
c. Memeriksa bayi kedua
d. Melahirkan plasenta
e. Masase uterus

5. Seorang perempuan umur 32 tahun G3P2A0 datang ke PMB mau melahirkan. Hasil
anamnesis: keluar lendir campur darah sejak 3 jam yang lalu, keluar air-air berbau amis 15
menit yang lalu, Ibu mempunyai dorongan untuk meneran. Hasil pemeriksaan: pembukaan
lengkap, penurunan Hodge III+, ketuban (-). Kemudian ibu mengatakan ada dorongan kuat
untuk meneran. Terlihat kepala dengan diameter 5 cm di introitus vagina. Apakah tindakan
bidan selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) dibawah perut ibu
b. Letakkan kain bersih yang dilipat1/3 bagian bokong ibu
c. Buka partus set dan cek kelengkapan alat dan bahan
d. Pasang sarung tangan
e. Menahan perineum

6. Seorang perempuan usia 33 tahun, P3A0 baru saja melahirkan secara spontan di RS. Hasil
anamnesis: ibu merasa lelah. Hasil pemeriksaan: KU lemah, TD 110/80 mmHg, N 70
/menit, S 36,5 C, P 20 /menit. Setelah bayi lahir, dikeringkan dan diberikan pada ibu
untuk dilakukan IMD. Kemudian plasenta lahir, bidan melakukan masase uterus. Apakah
tindakan selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Evaluasi kemungkinan laserasi
b. Periksa kedua sisi plasenta
c. Kosongkan kandung kemih
d. Beri Oksitosin 10 IU IM
e. Periksa perdarahan

2 – STASE 4 Askeb Persalinan


7. Seorang perempuan usia 28 tahun, G3P2A0 baru saja melahirkan secara spontan di PMB.
Hasil anamnesis: ibu merasa kelelahan dan sedikit pusing. Hasil pemeriksaan: KU lemah, TD
100/80 mmHg, N 70 /menit, S 36,5 C, P 20 /menit, plasenta sudah lahir, kontraksi uterus
lembek, perdarahan  400 cc. Setelah dilakukan eksplorasi dan Kompresi bimanual interna,
uterus masih belum berkontraksi. Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan pada kasus
tersebut?
a. Rujuk
b. Ajarkan keluarga KBE
c. Kompresi Aorta Abdominalis
d. Evakuasi bekuan darah/ selaput ketuban
e. Pemberian infus RL dan drip oksitosin 20 IU

8. Seorang perempuan berusia 30 tahun, G3P2A0, UK 9 bln, datang ke PMB dengan keluhan
mules pada perut makin sering dan kuat sejak 8 jam yag lalu. Keluhan disertai keluar lendir
kemerahan, mules pada perut menjalar ke pinggang, KU baik, Composmentis, TD 110/70
mmHg, N 88 /menit, Suhu 36,8 C, Palp: TFU 34 cm, kep. 2/5, his teratur dan kuat
4/10’/50”, DJJ + (140 /mnt) teratur. Terdapat tanda gejala kala II, Hasil PD: Ø lengkap,
ketuban (+), pres kep denominator UUK, HIII. Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus
tersebut?
a. Pemasangan Kateter
b. Pimpin Meneran
c. Drip Oksitosin
d. Amniotomi
e. Episiotomi

9. Seorang perempuan berumur 31 tahun G3P2A0 hamil 9 bulan datang ke PMB dengan keluhan
mules semakin sering dan lama. Hasil anamnesa ibu sudah merasakan mules sejak 4 jam
yang lalu dan mengeluarkan cairan dari kemaluanya tapi bukan air kencing sejak 1 jam yang
lalu. Hasil pemeriksaan TD: 110/70 mmHg, N: 88 /menit, S: 36,5 C, P: 20 /menit, TFU
32 cm, puki, letak kepala sudah masuk PAP, DJJ (+) 152 /menit. PD: pembukaan lengkap,
effacement 100%, ketuban (-), bagian terbawah janin kepala, denominator UUK, molage (-),
bidang hodge II. Setelah dilakuakan pimpinan persalinan selama 15 menit kepala sudah
keluar akan tetapi bahu tidak kunjung keluar dan tidak melakukan putar paksi. Apakah
diagnosis dari kasus di atas?

3 – STASE 4 Askeb Persalinan


a. Distosia
b. Distosia Bahu
c. Distosia Kepala
d. Persalalinan lama
e. Persalinan Memanjang

10. Seorang Perempuan datang ke PMB pada tanggal 25 Juni 2020 Jam 10.00 WIB, dengan
keluhan mengeluarkan cairan per vagina berupa lendir bercampir darah sejak 3 jam yang lalu.
Bidan melakukan PD mendapatkan hasil pembukaan 6 cm, H 2, let kep, selaput ketuban (+),
His: 4 /10’/40”. Diagnosa apa yang tepat untuk ibu tersebut?
a. Inpartu Kala 1 Fase Laten
b. Inpartu Kala 1 Fase Aktif Memanjang
c. Inpartu Kala 1 Fase Aktif
d. Inpartu dengan KPD
e. Inpartu Kala 1

11. Seorang Perempuan umur 30 tahun baru saja melahirkan anak pertama tanggal 17 Juli 2007
jam 13.00 WIB, jenis kelamin perempuan, BB 3900 gram, keadaan waktu lahir menangis
dengan kuat. Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap dan sudah dilakukan masase.
Perempuan tersebut mengalami robekan jalan lahir sampai dengan otot perineum. Asuhan
yang utama dilakukan oleh bidan adalah?
a. Melakukan Masas Uterus
b. Mengukur TFU
c. Memantau Pedarahan
d. Memeriksa Plasenta
e. Menjahit Laserasi

12. Seorang perempuan berumur 31 tahun dengan G2P1A0 hamil 9 bulan datang ke PMB pada
jam 12.00 WIB karena merasa perutnya mules dari perut bagian bawah menjalar ke pinggang
sejak jam 06.00 WIB, tidak mengeluarkan cairan hanya mengeluarkan lendir, perkiraan
persalinan 3 minggu kemudian. Hasil pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, N: 88 /menit, S: 36
°C, P: 20 /menit, TFU 34 cm, puki, letak kepala sudah masuk PAP, HIS 3 10 menit 40
detik, DJJ (+) 152 /menit, Periksa Dalam: pembukaan serviks 2 cm, effacement 50 %,
ketuban (+). Perencanaan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. Menyiapkan pertolongan persalinan

4 – STASE 4 Askeb Persalinan


b. Pemantauan kemajuan persalinan menggunakan lembar observasi dilanjutkan partograf
c. Pemberian nutrisi untuk persiapan persalinan
d. Menyarankan ibu untuk pulang dulu karena masih pembukaan 2
e. Pemantauan kemajuan persalinan menggunakan partograf

13. Seorang perempuan umur 25 tahun G2P0A1 hamil 40 minggu datang ke PMB, dengan keluhan
merasakan mules dan nyeri di bagian pinggang sampai ke perut. Hasil pemeriksaan KU baik,
TD 120/70 mmHg, S 36,5 °C, N 84 /menit, P 24 /menit. DJJ 146 /menit. Hasil PD
pembukaan 5 cm, KK utuh, presentasi belakang kepala, penurunan H II. Diagnosis apakah
yang paling tepat pada kasus diatas?
a. Inpartu kala II
b. Inpartu kala I fase laten
c. Inpartu kala I fase aktif tahap akselerasi
d. Inpartu kala I fase aktif tahap dilatasi maksimal
e. Inpartu kala I fase aktif tahap deselerasi

14. Seorang perempuan berumur 31 tahun dengan G2P1A0 hamil 9 bulan datang ke PMB pada
jam 12.00 WIB karena merasa perutnya mules dari perut bagian bawah menjalar ke pinggang
sejak jam 06.00 WIB, tidak mengeluarkan cairan hanya mengeluarkan lendir dan darah,
perkiraan persalinan 3 minggu kemudian. Hasil pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, N: 88
/menit, S: 36 °C, P: 20 /menit, TFU 34 cm, puki, letak kepala sudah masuk PAP, HIS 3
10 menit 40 detik, DJJ (+) 152 /menit, Periksa Dalam: pembukaan serviks 2 cm, effacement
50 %, ketuban (+). Diagnosa apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. G2P1A0 Usia kehamilan 37 minggu dengan inpartu kala 1 fase aktif
b. G2P1A0 Usia kehamilan 37 minggu dengan inpartu kala 1 fase laten
c. G2P1A0 Usia kehamilan 37 minggu dengan inpartu kala 1 fase aktif akselerasi
d. G2P1A0 Usia kehamilan 37 minggu dengan inpartu kala 1 fase aktif dilatasi maksimal
e. G2P1A0 Usia kehamilan 37 minggu belum inpartu

15. Seorang perempuan berusia 32 tahun telah melahirkan anak ke 2 secara spontan di rumah
bersalin. Bidan telah memberikan suntikan oksitosin 10 IU/IM pada pukul 03.32 WIB,
kemudian dicoba penegangan tali pusat, tetapi placenta belum lepas, kandung kemih kosong.
Pada pukul 04.47, bidan telah memberikan suntikan oksitosin ke-2 tetapi plasenta masih
belum lepas dan tampak ada perdarahan per vaginam. Tindakan apa yang harus dilakukan
Bidan pada kasus tersebut adalah .....

5 – STASE 4 Askeb Persalinan


a. Reposisi Uteri
b. Manual Placenta
c. Kompresi Bimanual Interna
d. Kompresi Bimanual Eksterna
e. Melakukan Massage Fundus Uteri

16. Ny W usia 33 tahun baru saja melahirkan anak keduanya dan saat ini bidan sedang membantu
Kala III persalinan. Plasenta sudah keluar lengkap, namun tiba-tiba setelah plasenta keluar
terdapat perdarahan sebanyak 350 cc. Dari hasil pemeriksaan didapatkan uterus teraba
lembek dan tidak terdapat luka perinium. Apa yang segera bidan lakukan?
a. Memasase uterus
b. Memasang infus 2 jalur
c. Memberikan suntikan oksitosin
d. Melakukan manual plasenta
e. Melakukan Kompresi Bimanual

17. Seorang perempuan umur 25 tahun, umur kehamilan 9 bulan datang ke Polindes diantar oleh
suami Jam 17.00 WITA. Hasil Anamnesa ibu mengeluh keluar air banyak dari alat kelamin
sejak kemarin siang. Hasil pemeriksaan KU baik, TD 100/70 mmHg, Nadi 90 / menit, suhu
37,5 C, Kontraksi Uterus 3/10’/40’. DJJ: 160 /menit. Apakah rencana asuhan yang akan
diberikan pada kasus tersebut?
a. Tunggu sampai pembukaan Lengkap
b. Siapkan untuk proses persalinan
c. Diobservasi di Polindes
d. Diberikan antibiotik
e. Dirujuk Ke rumah Sakit

18. Seorang perempuan berusia 20 tahun, 10 menit yang lalu telah melahirkan anak pertamanya
di Rumah Sakit dengan berat badan bayi 3900 gr, plasenta lahir spontan lengkap, terdapat
robekan perineum sampai dengan otot sfingter ani dan mukosa rectum. Derajat berapakah
robekan perineum pada kasus di atas?
a. Derajat I
b. Derajat II
c. Derajat III
d. Derajat IV

6 – STASE 4 Askeb Persalinan


e. Derajat V

19. Seorang perempuan umur 28 tahun baru saja melahirkan anak pertamanya di Bidan Praktik
Mandiri. Bayi menangis kuat, diletakkan diatas perut ibu setelah dikeringkan. Placenta
belum lahir, Bidan memutuskan untuk menyuntikkan oksitosin secara IM. Apakah langkah
yang harus dilakukan sebelum tindakan diatas?
a. Lakukan PTT
b. Masase uterus
c. Potong tali pusat
d. Palpasi bayi kedua
e. Periksa robekan perineum

20. Seorang perempuan umur 30 tahun, P1A0 baru saja melahirkan bayi laki-laki secara spontan.
Bayi menangis kuat, warna kulit kemerahan, tonus otot baik. Hasil pemeriksaan tidak ada
bayi kedua, TFU setinggi pusat. Tindakan apakah yang dilakukan bidan pada kasus tersebut?
a. Penegangan tali pusat terkendali
b. Injeksi oksitosin 10 unit IM
c. Melahirkan plasenta
d. Manual plasenta
e. Massase uterus

21. Seorang perempuan usia 30 tahun, G2P1A0 hamil 39 minggu datang ke puskesmas dengan
keluhan ingin meneran. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 78 /menit, S 36,5 C, P 20
/menit, TFU 34 cm, punggung kanan, preskep, DJJ 140 /menit, kontraksi 5/10’/45”
pembukaan lengkap. Bidan melakukan pertolongan pertolongan persalinan. Kepala bayi telah
lahir, dan telah melakukan putaran paksi luar. Apakah langkah selanjutnya yg dilakukan
bidan?
a. Menunggu putaran paksi luar
b. Mengecek lilitan tali pusat
c. Melakukan sangga susur
d. Melakukan ekspulsi bayi
e. Melahirkan bahu

22. Seorang perempuan umur 33 tahun, G3P2A0 hamil 39 minggu dalam persalinan kala III di
Puskesmas. Riwayat persalinan spontan, aterm, plasenta belum lahir, oksi pertama sudah
diberikan. Hasil pemeriksaan: TD 120/70 mmHg, N 80 /menit, S 36,5 C, P 22 /menit,

7 – STASE 4 Askeb Persalinan


TFU setinggi pusat, kontraksi uterus keras. Bidan melakukan penegangan tali pusat serta
dorongan dorso kranial didepan vulva, setelah 15 menit tidak ada tanda tanda pelepasan
plasenta. Apakah tindakan yang seharusnya dilakukan bidan?
a. Memberi infur RL
b. Melakukan katerisasi
c. Melakukan manual plasenta
d. Menyuntikkan oksitosin 10 unit IM
e. Menyiapkan keluarga untuk rujukan ke RS

23. Seorang perempuan usia 23 tahun, G1P0A0 hamil 39 minggu dalam persalinan kala II di
Puskesmas. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 82 /menit, S 36,5 C, P 22 /menit,
TFU 35 cm, punggung kanan, preskep, DJJ 142 /menit, kontraksi 5/10’/45” pembukaan
lengkap, ketuban (–). Ibu dipimpin meneran selama 15 menit, tampak kepala sudah lahir
tetapi tidak terjadi putaran paksi luar dan terdapat tanda turtle sign. Apa penatalaksanaan
sesuai kasus tersebut?
a. Menganjurkan ibu ntuk meneran dengan kuat
b. Memberikan infus oksitosin
c. Melakukan vacum ekstraksi bayi
d. Melakukan perasat Mc.robert
e. Melakukan episiotomy

24. Ny R umur 22 tahun G 1P0A0 hamil 38 minggu dalam persalinan kala II di Rumah sakit. Hasil
pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 82 /menit, S 36,5 C, P 22 /menit, TFU 35 cm, DJJ
142 /menit, kontraksi 5/10’/45” pembukaan lengkap teraba sacrum , ketuban (–),
pemeriksaan palpasi didapatkan bagian bawah uterus teraba bagian lunak dan tidak dapat
digerakkan. Apakah diagnosa pada kasus tersebut?
a. Persalinan letak lintang
b. Persalinan letak sungsang
c. Persalinan presentasi muka
d. Persalinan spontan
e. Persalinan dengan tindakan

25. Seorang perempuan umur 25 tahun, G2P1A0 hamil 39 minggu datang ke PMB dengan keluhan
keluar cairan berwarna jernih dari jalan lahir sejak 30 menit yang lalu. Hasil anamnesis: perut
mulas dan ada keinginan untuk meneran. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 82

8 – STASE 4 Askeb Persalinan


/menit, S 36,5 C, P 22 /menit, TFU 32 cm, punggung kiri, preskep, DJJ 160 /menit,
kontraksi 4/10’/45” pembukaan 9 cm, ketuban berwarna jernih, penurunan kepala H II,
UUK depan, teraba bagaian berdenyut dibagian terendah janin. Apa diagnosis paling
mungkin sesuai kasus tersebut?
a. KPD
b. CPD
c. Fetal distress
d. Tali pusat terkemuka
e. Tali pusat menumbung

26. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 39 minggu, datang ke
Puskesmas dengan keluhan mulas tak tertahankan. Hasil anamnesis: sudah keluar darah
lendir. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, P 20 / menit, N 84 /menit, S 36,8 C, TFU
32cm, DJJ 136 /menit, teratur, penurunan kepala 3/5, kontraksi 3/10’/40’’, portio tipis
lunak, pembukaan 6 cm, ketuban utuh, UUK kiri depan. Rencana asuhan apakah yang paling
tepat pada kasus tersebut?
a. Mengukur nadi setelah 4 jam pemeriksaan
b. Melakukan periksa dalam 2 jam kemudian
c. Memeriksa TD menjelang persalinan
d. Melakukan observasi DJJ per 30 menit
e. Menilai kontraksi 1 jam lagi

27. Seorang perempuan, umur 31 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 32 minggu, datang ke
Puskesmas PONED diantar suami dalam keadaan kejang, muka sembab, kaki edema. Tim
PONED bekerja cepat: satu petugas mempertahankan jalan napas, satu lagi melakukan
regimen MgSO4, satu lagi melakukan katerisasi dan pemeriksaan yang terfokus. Hasil
pemeriksaan: pembukaan 9 cm, portio tipis, ketuban utuh, penurunan kepala di hodge III,
UUK kiri depan, protein urine (+++). Tindakan awal apakah yang paling tepat pada kasus
tersebut?
a. Menstabilkan pasien
b. Memecahkan ketuban
c. Memeriksa refleks patella
d. Kolaborasi untuk vakum ekstraksi
e. Merujuk pasien ke rumah sakit sesegera mungkin

9 – STASE 4 Askeb Persalinan


28. Seorang perempuan, umur 20 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 38 minggu, kala I di puskesmas
PONED, mengeluh keluar darah dan lendir pervaginam. Hasil anamnesis: mules makin
sering, Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 84 /menit, S 36,5 °C, P 18 /menit, TFU
28 cm, kontraksi 3/10’/35”, DJJ 144 /menit, kepala masih bisa digoyangkan. Rencana
pasien dirujuk tanpa pemeriksaan dalam terlebih dahulu. Alasan apakah yang paling tepat
untuk merujuk pada kasus tersebut?
a. Usia Ibu
b. Masa Gestasi
c. Belum inpartu
d. His belum adekuat
e. Penurunan kepala 5/5

29. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 40 minggu, kala I di BPM,
dengan keluhan sering mulas. Hasil anamnesis: sudah keluar darah-lendir, kontraksi makin
sering, memilih berbaring, Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 84 /menit, S 36,5 °C, P
18 /menit, kontraksi 3/10’/40”, DJJ 132 /menit, penurunan 2/5, pembukaan 7 cm, portio
tipis-lunak, ketuban utuh, UUK kiri depan. Posisi apakah yang paling tepat pada kasus
tersebut?
a. Duduk
b. Telentang
c. Miring kiri
d. Miring kanan
e. Setengah duduk

30. Seorang perempuan umur 30 tahun G 2P1A0 umur kehamilan 38 mg di PKD. Hasil
pemeriksaan KU baik, TD 120/80 mmHg N:84 /m S:36,5 C, TBJ 4000 gram. Telah
dipimpin mengejan oleh bidan selama 40 menit, kepala sudah lahir tetapi sulit melakukan
putaran paksi luar, tidak ada lilitan tali pusat Apakah tanda yang khas pada kasus diatas?
a. Turtle sign
b. Hegar sign
c. Perut mengkilap
d. Bundle ring
e. Over distensi abdomen

10 – STASE 4 Askeb Persalinan


31. Seorang perempuan umur 25 tahun G1P0A0 di Bidan Praktik Mandiri. PD: pembukaan
lengkap, KK (-) saat ini sedang dipimpin persalinan dan tampak kepala bayi melakukan
putaran paksi luar secara spontan Berapa derajat pemutaran kepalanya?

11 – STASE 4 Askeb Persalinan


a. 15⁰
b. 30⁰
c. 45⁰
d. 60⁰
e. 75⁰

32. Seorang perempuan umur 28 tahun P2A0 melahirkan jam 13.00 di BPM. Bidan menyuntik
oksitosin 10 IU IM pada pukul 13.01, pukul 13.06 Bidan melakukan penegangan tali pusat
terkendali (PTT) dan ditemukan: TFU 3 jari di atas pusat, tali pusat tidak memanjang, tidak
ada semburan darah di introitus vagina Apakah tindakan pemantauan yang perlu dilakukan
pada pasien tersebut?
a. Mengukur Tinggi Fundus Uteri
b. Memeriksa Robekan pada jalan lahir
c. Memastikan semburan darah
d. Memastikan tidak ada janin kedua
e. Mengevaluasi bentuk uterus yang globuler

33. Seorang perempuan umur 29 tahun P2A0 di BPM, pada jam 12.00 WIB melahirkan bayi laki-
laki, berat badan 3200 gram, menangis kuat saat lahir. KU ibu baik, TD 120/80 mmHg N:80
/m, S:36 C. Pada jam 12.20 Plasenta lahir lengkap dan tidak ada laserasi perineum. Apakah
diagnosa yang tepat?
a. G2P1A0 umur 29 tahun Inpartu Kala III
b. G2P1A1 umur 29 tahun Inpartu Kala IV
c. P2A0 umur 29 tahun Inpartu Kala III
d. P2A0 umur 29 tahun Inpartu Kala IV
e. G2P1 umur 29 tahun Inpartu Kala II

34. Seorang perempuan umur 24 tahun melahirkan bayi ke dua di BPM. Jam 12.00 WIB telah
diberikan oksitosin 10 IU IM. Setelah dilakukan PTT, didapatkan placenta lahir dengan
bagian maternal turun lebih dahulu Apakah mekanisme tanda pelepasan plasenta pada kasus
tersebut?
a. Klein
b. Duncan
c. Kustner
d. Scultze

12 – STASE 4 Askeb Persalinan


e. Strasman

35. Seorang perempuan umur 30 tahun G 2P1A0 umur kehamilan 38 mg di PKD. Hasil
pemeriksaan KU baik, TD 120/80 mmHg N:84 /m S:36,5 C, TBJ 4000 gram. Telah
dipimpin mengejan oleh bidan selama 40 menit, kepala sudah lahir tetapi sulit melakukan
putaran paksi luar, tidak ada lilitan tali pusat. Apakah perasat yang tepat pada kasus tersebut?
a. Zavanelli
b. Mc Robert
c. Schwarts & dixon
d. Woods Corkscrew
e. Muller Mauriceau

36. Seorang perempuan umur 28 tahun, P 1A2, melahirkan di RS pada jam 10.45 WIB. Pada jam
10.46 WIB diberikan oksitosin I dan jam 11.01 diberikan oksitosin ke-2. Pada Jam 11.16
WIB. TFU setinggi pusat, kontraksi kuat, tidak ada semburan darah, tdk ditemukan adanya
pemanjangan tali pusat dan uterus tidak globuler Apakah diagnosa pada kasus tersebut?
a. Atonia Uteri
b. Inertia Uteri
c. Placenta Previa
d. Solutio palcenta
e. Retensio placenta

37. Seorang perempuan umur 35 tahun, melahirkan anak ke lima pada jam 10.45 WIB di PMB.
Plasenta lahir jam 11.06 setelah pemberian oksitosin ke 2. Hasil pemeriksaan TD: 110/70
mmHg, N: 94 /m S: 37 C, kontraksi lembek, tidak ada laserasi jalan lahir dan terlihat darah
terus mengalir dari jalan lahir. Asuhan yang tepat pada kasus diatas adalah?
a. Pasang infus dengan oksitosin
b. Lakukan rujukan segera
c. Lakukan kompresi bimanual
d. Lakukan ligasi arteri uterine
e. Pasang tampon vagina

38. Seorang perempuan G1P0A0 umur 23 tahun datang ke BPM pukul 09.00 WIB dengan keluhan
perut mulas. Hasil pemeriksaan dalam didapatkan portio lunak, pembukaan 4 cm, selaput
ketuban utuh, presentasi belakang kepala, H II Pukul berapakah bidan melakukan
pemeriksaan dalam selanjutnya?

13 – STASE 4 Askeb Persalinan


14 – STASE 4 Askeb Persalinan
a. Pukul 10.00 WIB
b. Pukul 11.00 WIB
c. Pukul 12.00 WIB
d. Pukul 13.00 WIB
e. Pukul 14.00 WIB

39. Seorang perempuan umur 36 tahun G5P4A0 hamil 40 minggu datang ke BPM dengan keluhan
perut mulas teratur sejak 5 jam yang lalu serta mengeluarkan lendir darah. Hasil pemeriksaan
KU baik, TD:120/80 mmHg, P:20 /menit, N: 80 /menit, S: 37 C. Hasil obervasi dengan
partograf didapatkan data dibawah ini. Apakah diagnosa yang tepat pada kasus tersebut?
a. Inertia uteri primer
b. Inertia uteri sekunder
c. Fetal distress
d. Partus lama
e. Partus macet

40. Seorang perempuan umur 27 tahun datang di BPM dengan keluhan perut mulas dan ingin
meneran. Hasil pemeriksaan KU baik, TD: 110/80 mmHg, P: 20 /menit, N: 80 /menit,
kontraksi 5/10’/50”, DJJ 148 /menit, TBJ: 2500 gr, PD: pembukaan lengkap, teraba mulut
dan dagu, dagu di depan Apakah diagnosa yang tepat pada kasus tersebut di atas?
a. Presentasi belakang kepala
b. Presentasi Occipito Posterior
c. Presentasi puncak
d. Presentasi muka
e. Presentasi dahi

41. Seorang perempuan G2P1A0 umur 26 tahun datang ke BPM dengan keluhan perut mules
teratur yang semakin lama semakin sakit, hasil pemeriksaan dalam pembukaan 6 cm, selaput
ketuban sudah pecah, presentasi kepala,dengan denominator UUB, H I–II Apakah Diagnosa
dari kasus diatas ?
a. Inpartu Kala I fase aktif dengan presentasi muka
b. Inpartu Kala I fase aktif dengan presentasi dahi
c. Inpartu Kala I fase aktif dengan presentasi bokong
d. Inpartu Kala I fase aktif dengan presentasi puncak kepala
e. Inpartu Kala I fase aktif dengan presentasi belakang kepala

15 – STASE 4 Askeb Persalinan


42. Seorang perempuan umur 23 tahun G1P0A0 datang ke BPM dengan keluhan ingin meneran.
Dari hasil PD didapatkan: pembukaan 10 cm, KK +, presentasi kepala, kepala turun H IV,
UUK di depan Pada tahap apakah mekanisme persalinan pada kasus diatas?
a. Fleksi
b. Descent
c. Ekstensi
d. Engagement
e. Rotasi internal

43. Seorang perempuan, umur 25 tahun, melahirkan anak pertama dengan spontan di rumah
bersalin jam 20.00 WIB. Plasenta lahir lengkap, kontraksi uterus kuat. Hasil pemeriksaan:
terdapat robekan perineum derajat II. Robekan sesuai dengan kasus di atas mengenai organ
apa saja?
a. Robekan yang mengenai selaput mukosa vagina dengan tidak mengenai kulit perineum
b. Robekan yang mengenai selaput mukosa vagina dengan mengenai kulit perineum
c. Robekan yang mengenai selaput mukosa vagina dan otot perineum.
d. Robekan yang mengenai selaput mukosa vagina, otot perineum dan spingter ani
e. Robekan yang mengenai selaput mukosa vagina, otot perineum, spingter ani dan mukosa
rectum

44. Seorang perempuan umur 30 tahun hamil 38 minggu akan melahirkan di Bidan Praktek
Mandiri. Hasil pemeriksaan KU baik, tanda vital normal, DJJ 150 /menit. His tiap 3 dalam
10 menit lama 40”. VT Ø 7 cm, eff 75%, KK (-), teraba kepala UUK depan Hodge II, teraba
bagian berdenyut sejajar kepala Apakah diagnosa pada kasus tersebut?
a. Fetal distress
b. Panggul sempit
c. Persalinan normal
d. Persalinan dengan tali pusat terkemuka
e. Persalinan dengan tali pusat menumbung

45. Seorang perempuan umur 30 tahun datang di BPM, hamil pertama aterm, dengan keluhan
perut mulas teratur, mengeluarkan lendir darah. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80
mmHg, his 4X/10‘/45‘’. Perineum tampak menonjol, vulva dan anus membuka Asuhan
apakah yang perlu bidan lakukan?

16 – STASE 4 Askeb Persalinan


a. Melakukan pemecahan kulit ketuban
b. Persiapan pertolongan kelahiran bayi
c. Mulai melakukan bimbingan meneran
d. Memastikan pembukaan lengkap
e. Memasang handuk dan kain 1/3 bagian

46. Seorang perempuan umur 33 tahun telah melahirkan bayi kedua, 2 menit yang lalu di Rumah
Sakit. Mengeluh perut mules. Hasil pemeriksaan: keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital
baik. Kontraksi uterus keras, fundus setinggi pusat, keluar semburan darah ± 50 cc, plasenta
belum lahir. Apakah tindakan bidan selanjutnya?
a. Oxytocin, PTT, Massase
b. Massase,Oxytocin,PTT, Plasenta
c. PTT, Plasenta, Massase, Oxytocin
d. PTT, Plasenta, Oxytocin, Massase
e. Plasenta, PTT, Oxytocin, Massase

47. Seorang perempuan umur 28 tahun G1P0A0 datang ke BPM dengan keluhan ingin meneran.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan: TD:110/60 mmHg, N: 80 /menit, P: 20 /menit, vulva
dan anus membuka, PD: pembukaan lengkap, KK (-), presentasi kepala turun H IV. Pada jam
20.00 WIB bidan mulai memimpin meneran, dan setelah dipimpin meneran selama 60 menit
belum ada kemajuan persalinan Kapankah waktu yang tepat untuk merujuk?
a. 21.00 WIB
b. 21.30 WIB
c. 21.45 WIB
d. 22.00 WIB
e. 22.30 WIB

48. Seorang perempuan umur 32 tahun G3P1A1, hamil 39 minggu, datang ke RS dengan keluhan
perut mulas teratur sudah mengeluarkan lendir darah. Hasil pemeriksaan didapatkan: TD:
120/80 mmHg, P: 20 /menit, N: 80 /menit, S: 36,5 C, PD: pembukaan 6 cm, penipisan
50%, kulit ketuban utuh, penurunan kepala setinggi tepi bawah sympisis melalui spina
ischiadika Pada bidang hodge berapakah penurunan kepala pada kasus diatas?
a. I-II
b. II-III
c. III

17 – STASE 4 Askeb Persalinan


d. III-IV
e. IV

49. Seorang perempuan umur 22 tahun G1P0A0. Usia kehamilan 39 minggu datang di BPM
dengan keluhan merasa perut mulas teratur. Hasil pemeriksaan KU baik TD 115/75 mmHg,
N: 84 /m S: 36,7 C. His 4/10’/35”, DJJ 184 /menit. Sesaat sebelum periksa dalam
ketuban pecah bercampur mekoneum. Hasil PD: pembukaan 8 cm, efficemen 75%, KK (-)
teraba kepala H III. Apakah asuhan yang tepat diberikan?
a. Lakukan induksi
b. Berikan oksigen
c. Berikan tokolitik
d. Segera lahirkan bayi
e. Berikan antibiotik

50. Seorang perempuan usia 28 tahun, G3P2A0 baru saja melahirkan secara spontan di RS. Hasil
anamnesis: ibu merasa kelelahan dan sedikit pusing. Hasil pemeriksaan: KU lemah, TD
100/80 mmHg, N 70 /menit, S 36,5 C, P 20 /menit, plasenta sudah lahir, kontraksi uterus
lembek, perdarahan  400 cc. Apakah tindakan pertama yang dilakukan pada kasus tersebut?
a. Kompresi Bimanual Internal
b. Kompresi Aorta Abdominalis
c. Kompresi Bimanual Eksternal
d. Evakuasi bekuan darah/ selaput ketuban
e. Pemberian infus RL dan drip oksitosin 20 IU

18 – STASE 4 Askeb Persalinan

Anda mungkin juga menyukai