Anda di halaman 1dari 20

KOMPLEMENTER

PADA IBU NIFAS


PERT 5.
ELI YUSTI ,M.TR KEB.
Definisi  Laktogogue
 Istilah laktogogue berasal dari kata galactagogue atau galactogogue yang
merupakan bahasa Yunani, Bun. Bila didefinisikan, galact berarti susu
dan ogogue berarti mengarah atau meningkatkan.
 Dengan demikian, laktogogue berarti substansi atau zat yang lebih dikenal
dengan sebutan obat atau suplemen khusus ibu menyusui, yang dipercaya dapat
membantu, merangsang, mempertahankan, dan meningkatkan produksi ASI
Bunda yang sedang dalam fase menyusui.
 Laktogogue adalah obat atau zat yang dipercaya dapat membantu merangsang,
mempertahankan atau meningkatkan produksi air susu ibu (ASI) ibu menyusui.
 Pada dasarnya, laktogogue biasanya akan dicari oleh Bunda yang merasa
produksi ASI-nya kurang.
Jenis Laktogogue
 Laktogogue herbal
 Laktogogue herbal atau laktogogue alami menggunakan bahan-bahan herbal  atau
alami.
 Meskipun pada dasarnya, laktogogue herbal banyak yang belum dievaluasi secara
ilmiah, namun telah terbukti ampuh bermanfaat memperlancar ASI secara
tradisional, selain juga aman dan efektif. Contoh laktogogue herbal, misalnya:
 daun katuk
 daun bangun bangun
 jantung pisang
 fenugreek, anise
 basil, biji fennel
 milk thistle
Laktogogue obat sintetik
 sedangkan laktogogue yang sudah berbentuk obat-obatan, kebanyakan telah
mendapat izin edar dan aman untuk dikonsumsi, Bun. Selain itu, laktogogue
jenis ini juga sudah melewati berbagai penelitian terlebih dahulu sebelum
dipasarkan. Contoh laktogogue obat-obatan, misalnya:
 sulpiride
 chlorpromazine
 domperidon
 metoklopramid
Laktogogue hormon
 Lain lagi dengan laktogogue hormon, Bun. Karena hormon dihasilkan secara
alamiah di dalam tubuh, maka untuk menghasilkan lebih banyak laktogogue
hormon, selain menyuntikkan hormon buatan berikut ini, Bunda juga harus
mengonsumsi makanan bergizi yang dapat meningkatkan metabolisme dan
berhubungan dengan produksi hormon.
 Hormon apa saja sih, yang dibutuhkan untuk memperlancar produksi ASI?
 Hormon pertumbuhan
 Thyrotropin-Releasing Hormone
 Oksitosin
 ntuk menggunakan laktogogue hormon yang disuntikkan ke dalam darah
tersebut, Bunda harus berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter kebidanan dan
kandungan, ahli gizi, juga dokter laktasi ya, 
Seberapa Besar Manfaatnya
 laktogogue adalah obat atau zat yang dipercaya dapat membantu merangsang,
mempertahankan atau meningkatkan produksi air susu ibu (ASI) ibu menyusui.
Produksi ASI yang rendah merupakan alasan tersering ibu/orangtua untuk
menghentikan menyusui bayinya sehingga ibu-ibu dan dokter berusaha
mencari obat untuk mengatasi masalah ini.
 setelah bayi dilahirkan dan plasenta dikeluarkan, kadar hormon progesteron
dan estrogen ibu menurun sehingga kadar prolaktin akan meningkat dan
dimulailah produksi ASI (kontrol endokrin). Setelah beberapa hari kadar
prolaktin secara bertahap berkurang tetapi produksi ASI dipertahankan bahkan
meningkat karena mekanisme umpan balik lokal yaitu dengan mengosongkan
payudara (kontrol otokrin) Oleh karena itu, peningkatan kadar prolaktin
diperlukan untuk meningkatkan produksi ASI, tetapi tidak untuk
mempertahankan produksi ASI
Prolaktin
 Prolaktin dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian depan akibat stimulasi pada
puting. Proses ini diatur oleh hipotalamus dengan dopamin sebagai mediator.
Konsentrasi prolaktin serum meningkat selama kehamilan dari 10 ug/L pada
wanita tidak hamil menjadi 200 ug/L pada saat kehamilan cukup bulan.
Prolaktin dihambat kerjanya dengan kenaikan konsentrasi hormon progesteron.
Setelah persalinan, prolaktin ibu yang tidak menyusui akan kembali ke kadar
sebelum hamil dalam 2-3 minggu pasca melahirkan.  rolaktin serum basal ibu
menyusui tetap tinggi dan meningkat lebih tinggi karena stimulasi pada puting.
Oksitosin
 Ketika bayi menyusu di payudara ibu, saraf sensoris di areola terangsang.
Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus, menyebabkan pelepasan oksitosin
dari hipofisis bagian belakang. Pelepasan oksitosin dihambat oleh katekolamin
yang diproduksi jika ibu stres atau kesakitan. Pencegahan dan pemecahan masalah
menyusui yang menyebabkan ibu kesakitan dan stres sangat penting untuk
mencapai keberhasilan menyusui.
 Indikasi laktogogue
 Pada umumnya indikasi penggunaan laktogogue adalah ingin menyusui bayi
adopsi (induksi menyusui pada ibu yang tidak mengandung bayi tersebut),
relaktasi (menyusui kembali setelah berhenti) dan  meningkatkan produksi
yang kurang lancar karena ibu atau bayi sakit atau setelah dipisahkan. Ibu yang
tidak menyusui secara langsung tetapi dengan memerah ASI dengan tangan
atau dengan pompa sering mengalami penurunan dalam produksi ASI setelah
beberapa minggu
 Alasan tersering penggunaan laktogogue adalah untuk meningkatkan produksi
ASI yang berkurang pada ibu dengan bayi prematur atau bayi sakit yang
dirawat di unit perawatan intensif. Banyak obat, makanan dan pengobatan
herbal yang direkomendasi sebagai laktogogue.
beberapa laktogogue yang umum
dipakai.
 Metoklopramid
 Metoklopramid pada awalnya dipakai sebagai obat antipsikotik dan kemudian
di Amerika dipakai sebagai obat gastrokinetik. Penggunaan obat ini sebagai
laktogogue pertama kali dilaporkan pada tahun 1975 dalam sebuah surat dan
untuk pertama kali diteliti pada tahun 1979.
 Banyak penelitian metoklopramid sebagai laktogogue, tetapi tidak dianggap
sahih dengan standar kedokteran berbasis bukti (evidence based medicine) saat
ini
 Metoklopramid meningkatkan produksi ASI dengan menghambat pelepasan
dopamin di susunan saraf pusat, yang mengakibatkan peningkatan kadar
prolaktin. Obat ini adalah obat muntah dan juga sering digunakan untuk refluks
gastroesofagus pada bayi
Efek samping dan kontra indikasi
 Efek samping berupa keletihan, mengantuk, dan diare dapat terjadi tetapi
biasanya ibu tidak perlu menghentikan penggunaan obat ini. Obat harus
dihentikan jika terjadi gejala ekstrapiramidal yaitu penurunan kesadaran, sakit
kepala, kebingungan, pusing, depresi mental, gelisah atau agitasi. Reaksi
distonik akut jarang terjadi (<0,5%) dan mungkin memerlukan pengobatan
difenhidramin
 Metoklopramid tidak boleh digunakan pada pasien epilepsi atau dalam
pengobatan anti kejang, mempunyai riwayat depresi atau dalam pengobatan
antidepresi, mempunyai feokromositoma atau hipertensi tidak terkontrol,
perdarahan atau obstruksi intestinal, riwayat alergi terhadap metoklopramid.
 Dosis yang dipakai 30-45 mg per hari dibagi dalam 3-4 dosis, selama 7-14 hari
dengan dosis penuh dan diturunkan bertahap selama 5-7 hari.
Domperidon
 Domperidon adalah suatu antagonis dopamin yang dipakai sebagai pengobatan
dispepsia postprandial kronik, esofagitis refluks dan emesis. Domperidon
dipakai sebagai laktogogue pertama kali dilaporkan tahun 1983. Zat ini
meningkatkan prolaktin serum pada wanita menyusui dan tidak menyusui.
 Dosis domperidon untuk menginduksi dan mempertahankan laktasi berkisar
10-30 mg sehari 3 kali. Efek farmakologik domperidon lebih pada perifer dari
pada sentral seperti metoklopramid.Domperidon sedikit larut dalam lemak,
mempunyai berat molekul yang lebih besar dan sedikit berikatan dengan
protein dibandingkan metoklopramid
Efeksamping dan kontra indikasi
 Efek samping domperidon sangat jarang, yaitu mulut kering, sakit kepala
(berkurang dengan pengurangan dosis) dan kram perut. Pengobatan domperidon
dosis tinggi dalam waktu lama pada tikus dihubungkan dengan peningkatan
jumlah tumor payudara. Hal ini belum pernah dilaporkan pada manusia.
Domperidon tidak boleh diberikan pada pasien yang diketahui sensitif terhadap
obat ini dan pasien dengan gangguan saluran cerna (perdarahan saluran cerna,
sumbatan mekanik atau perforasi).
Sulpirid
 Sulpirid adalah obat antipsikotik (neuroleptik) yang kerjanya dengan
meningkatkan prolactin releasing hormone. Dua penelitian telah menunjukkan
peningkatan produksi ASI dibandingkan plasebo. Efek samping pada ibu
berupa efek ekstrapiramidal seperti pada penggunaan metoklopramid dan
peningkatan berat badan. Dosis yang dianjurkan adalah 50 mg dua atau tiga
kali per hari.
 Chlorpromazin
 chlorpromazin adalah sebuah anti psikotik yang juga sudah digunakan sebagai
laktogogue. Pada suatu laporan kasus, disebutkan dosis 25 mg tiga kali sehari
selama 1 minggu berhasil meningkatkan produksi ASI. Bentuk molekul
chlorpromazin serupa dengan molekul dopamin, dan mempunyai kemampuan
mengikat reseptor dopamin. Hal ini menyebabkan peningkatan kadar prolaktin.
Hormon Pertumbuhan
 Mekanisme kerja hormon pertumbuhan dalam meningkatkan laktasi belum
diketahui. Penelitian Gabay pada 16 ibu sehat diberikan hormon pertumbuhan
manusia dan plasebo pada hari ke 3-9. Pada data awal, produksi ASI kedua
kelompok sama. Setelah 7 hari pengobatan, terdapat kenaikan produksi ASI
yang bermakna pada kelompok yang mendapat terapi hormon pertumbuhan
dibandingkan dengan kelompok plasebo. Tidak ada perubahan yang berarti
dalam kandungan ASI dan tidak ada efek samping pada ibu. Penggunaan obat
ini sebagai laktogogue masih terbatas.
Thyrotrophin-Releasing Hormone
 Thyrotrophin-releasing hormone (TRH) di Amerika Serikat dipakai sebagai bahan
diagnostik untuk menilai fungsi tiroid. Strukturnya sama dengan TRH natural, yang
meningkatkan pelepasan TSH dan prolaktin. Peter dkk. meneliti 19 ibu dengan ASI
kurang secara acak. Pada kelompok yang mendapat TRH, produksi ASI meningkat.
 Penggunaan TRH dosis tinggi (40 mg) untuk waktu yang lama dihubungkan
dengan terjadinya hipotiroid, tetapi tidak terjadi pada penelitian di atas. Pada
praktek klinik, penggunaan TRH untuk inisiasi dan mempertahankan ASI tidak
umum.
 Oksitosin
 Obat ini tidak lagi dipakai di Amerika Serikat. Penelitian oleh Rusi dkk pada 8 ibu
dengan bayi prematur yang mendapatkan oksitosin semprot atau cairan plasebo
sebelum menyusui, didapatkan hasil berupa peningkatan produksi ASI pada ibu
yang menggunakan oksitosin semprot hidung 3-5 kali pada primipara dan 2 kali
lipat pada multipara. Pada penelitian ini tidak ditemukan perubahan dalam
komposisi ASI.
Laktogogue herbal/natural
 Sepanjang sejarah wanita telah menggunakan herbal atau makanan untuk
memperkuat produksi ASI mereka. Sebagian besar dari bahan-bahan ini belum
dievaluasi secara ilmiah tetapi secara tradisional aman dan efektif. Mekanisme
kerjanya belum semua diketahui. Herbal yang sering disebutkan sebagai
laktogogue antara lain fenugreek, goats rue, milk thistle, anise basil, blessed
thistle, biji fennel, dan marshmallow. Bir sering digunakan pada beberapa
kebudayaan, tetapi alkohol dapat menurunkan produksi ASI.
 Di daerah Batak dikenal daun bangun-bangun, sedangkan di daerah Jawa
dikenal daun katuk, di Sulawesi Utara dikenal jantung pisang yang dapat
meningkatkan produksi ASI.
  
Fenugreek (Trigonella foenum-
graecum)
 Fenugreek (Trigonella foenum-graecum) merupakan herbal yang paling sering
direkomendasi sebagai laktogogue. Fenugreek merupakan anggota keluarga
kacang-kacangan
 Zat ini telah digunakan untuk berbagai indikasi termasuk batuk, bronkitis, sakit
tenggorokan, dan sakit pada menstruasi. Sebagai laktogogue, obat ini dilaporkan
tahun 1945. Tetapi belum ada laporan yang resmi. Mekanisme kerja yang spesifik
tidak diketahui, secara teori fenugreek mungkin mempengaruhi produksi ASI
dengan merangsang produksi keringat dan payudara adalah modifikasi kelenjar
keringat.
Daun katuk (Sauropus androgynus)

 Daun katuk (Sauropus androgynus) banyak digunakan secara tradisional di


Indonesia. Saroni dkk. mendapatkan hasil kenaikan produksi ASI sebanyak
50,7% lebih banyak pada ibu yang mengkonsumsi ekstrak daun katuk
dibandingkan kelompok plasebo. Pemberian ekstrak daun katuk menurunkan
jumlah subyek kurang ASI sebanyak 12,5%. Zat ini tidak menurunkan kualitas
ASI karena tidak ada perbedaan kadar protein dan kadar lemak ASI. Dosis yang
digunakan 3 x 300 mg per hari selama 15 hari terus-menerus.
 Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai