Anda di halaman 1dari 3

Adalah hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary atau kelenjar hipofisis bagian interior (depan).

Hormon ini ada pada laki-laki dan perempuan. Prolaktin banyak terdapat pada ibu yang sedang
menyusui, karena ia adalah hormon penting yang merangsang kelenjar susu untuk memproduksi susu,
sehingga pada saat diperlukan siap berfungsi. Hormone ini juga diproduksi oleh plasenta.
Kadar normal hormon prolaktin di dalam darah sekitar 5-10 ng/mL. Sekresi hormon prolaktin meningkat
pada masa hamil, stres fisik dan mental, keadaan hipoglikemia dan pemberian estrogen dosis tinggi.
Selain itu, prolaktin dianggap sebagai salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam
terjadinya tumor mamae.
Pada wanita hormon ini bekerja lebih dominan setelah melahirkan, dimana fungsinya adalah
merangsang kelenjar-kelenjar air susu pada payudara agar memproduksi ASI bagi bayi. Dengan adanya
aktivitas menyusui dari bayi ini maka hormon prolaktin akan ikut bekerja dengan sempurna, selain itu
dengan tingginya hormon prolaktin pada masa menyusui, hormon ini juga bekerja menghambat
terjadinya siklus menstruasi selama menyusui, sehingga ibu-ibu yang secara aktif menyusui bayinya
akan mendapat kembali menstruasi agak lama, sekitar 6 bulan sampai 1 tahun.
Fungsi hormon prolaktin yaitu :
1.      Berperan dalam pembesaran alveoli dalm kehamilan
2.      Mempengaruhi inisiasi kelenjar susu dan mempertahankan laktasi.
3.      Menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI
4.      Hormon ini juga mengatur metabolisme pada ibu, sehingga kebutuhan zat oleh tubuh ibu dapat
dikurangi dan dialirkan ke janin.
Berdasarkan literatur ada beberapa faktor yang dapat memepengaruhi pengeluaran prolaktin
1.      Nutrisi : Setelah makan dapat terjadi peningkatan kadar prolaktin. Protein yg terdapat di dalam suatu
makanan sangat berperan terhadap pengeluaran prolaktin. Asam amino tirosin dan triptofan yg
terdapat dalam protein, memiliki kemampuan memicu pengeluaran prolaktin. Makanan hanya
meningkatkan prolaktin pada orang yg sehat saja. Selain makanan, minuman seperti bir juga memicu
pengeluaran prolaktin.
2.      Temperatur : 20 menit setelah mandi sauna yang panas terjadi pengikatan prolaktin. Peningkatan suhu
lingkungan selama 1 jam dari suhu 27 derajat celcius menjadi 45 derajat celcius meningkatkan
prolaktin sebanyak 53%.
3.      Stres : Stress yang berkelanjutan dapat menyebabkan peningkatan prolaktin.
4.      Olah raga yang berat juga dapat meningkatkan prolaktin. Bila memakan makanan yg banyak
mengandung lemak setelah melakukan olah raga yang berat, maka kadar prolaktin meningkat lebih
tinggi dibandingkan memakan makanan yg kaya akan karbohidrat. Rangsangan pada payudara juga
dapat meningkatkan kadar prolaktin.
Tingginya kadar prolaktin dalam darah dapat menyebabkan ketidaksuburan/infertil baik pada wanita
maupun pria. Pada wanita dapat menyebabkan tidak terjadinya ovulasi, haid yg siklusnya panjang
bahkan bisa sampai tidak haid. Selain faktor diatas tadi perlu juga dipikirkan adanya tumor pada
kelenjar hipofise (prolaktinoma). Biasanya, bila ditemukan kadar prolaktin darah lebih dari 50ng/ml,
perlu dilakukan pemeriksaan MRI atau CT-Scan hipofise.  (dr. Ferry SpOG, RSIA EVASARI, Jkt)

Faktor yang mempengaruhi sekresi prolaktin pada manusia:


Increase
Stimulasi Nipple
Stress (termasuk psychogenik)
Sleep (stage I dan II dan REM)
Stalk section
Penyakit pituitari dan cerebral
Prolaktinoma
TRH
Kehamilan
Estrogen
Hypotiroidism
Adrenal insuffisiency
Obat-obatan yang menghambat dopamine
Decrease
Dopamine (seperti bromocryptine, lisuride, pergolide, dan mesulergine)
GAP atau PIF

Mekanisme ASI
Ketika bayi menyusu, rangsangan sensorik itu dikirim ke otak. Otak kemudian bereaksi mengeluarkan
hormon Prolaktin yang masuk ke dalam aliran darah menuju kembali ke payudara. Hormon Prolaktin
merangsang sel-sel pembuat susu untuk bekerja, memproduksi susu.
Sel-sel pembuat susu sesungguhnya tidak langsung bekerja ketika bayi menyusu. Sebagian besar hormon
Prolaktin berada dalam darah selama kurang lebih 30 menit, setelah proses menyusui. Jadi setelah
proses menyusu selesai, barulah sebagian besar hormon Prolaktin sampai di payudara dan merangsang
sel-sel pembuat susu untuk bekerja. Jadi, hormon Prolaktin bekerja untuk produksi susu berikutnya.
Susu yang disedot/dihisap bayi saat ini, sudah tersedia dalam payudara, di Sinus Laktiferus.

Antagonis Hormon prolaktin


Bromokriptin
Bromocriptine mengurangi kadar prolaktin. Prolactin adalah hormon yang penting untuk memproduksi
ASI dan tingkat kesuburan normal pada wanita. Bromocriptine juga mempengaruhi senyawa kimia yang
disebut Dopamin yang diproduksi secara alami oleh tubuh.
Indikasi
Bromocriptine diindikasi untuk mengobati amenorrhea, ketidaksuburan pada wanita; pengeluaran ASI
yang tidak normal; hypogonadisme; penyakit Parkinson; dan acromegaly, kondisi dimana terlalu banyak
hormon pertumbuhan pada tubuh.
Mekanisme kerja
Ada dua cara bagaimana terapi Bromokriptin mempengaruhi prolactinomas.
Pertama mereduksi level serum dari prolaktin, sehingga mengurangi efek fisiologisnya (seperti
amenorrhea, galactorrhea, ketidaksuburan dan kehilangan libido).
Kedua mengurangi ukuran pituitary adenomas yang mengeluarkan prolaktin. Meskipun hampir semua
respon prolactinomas terhadap terapi Bromokritin dengan mengurangi ukuran dan pengeluaran
prolaktin, kedua aspek respon dari terapi tersebut terkadang saling mempengaruhi.
Kurangnya respon terapi pada ukuran atau tidak mampunya menurunkan kadar prolaktin ke kadar
normal biasanya diindikasikan untuk melakukan operasi.
Dosis
1.      Prolaktinoma : mula-mula 1-1.25 mg menjelang tidur, ditingkatkan menjadi 5 mg setiap 6 jam  (kadang
perlu ditingkatkan sampai 30 mg)
2.      Cyclical Benign Breast Disease (nyeri payudara terutama menjelang haid) : mula-mula 1-1.25 mg
menjelang tidur, ditingkatkan menjadi 2.5 mg sehari 2 kali
3.      Galaktorea : mula-mula 1-1.25 mg menjelang tidur, ditingkatkan menjadi 7.5 mg dalam  beberapa kali
pemberian, kalau perlu dinaikkan sampai maksimum 30 mg/hari
4.      Penekanan menyusui : 2.5 mg/hari pada hari pertama (untuk mencegah) atau selama 2-3   hari (untuk
menekan), dilanjutkan dengan 2 kali 2.5 mg per hari selama 14 hari.
Efek samping
1.      Mual dan muntah
2.      Gangguan lambung-usus
3.      Halusinasi dan gangguan tidur terutama pada dosis tinggi
4.      Penurunan tekanan darah, bradikardia, dan gangguan aliran darah perifer (kadang-  kadang terjadi)

Anda mungkin juga menyukai