Anda di halaman 1dari 19

HOMON PADA KEHAMILAN

PERSALINAN
NIFAS
Dr. Heru Susanto, MMRS
HORMON
 Zat aktif yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin, yang masuk ke
dalam peredaran darah untuk
mempengaruhi jaringan secara
spesifik.
 Begitu dikeluarkan, hormon akan
dialirkan oleh darah menuju
berbagai jaringan sel dan
menimbulkan efek tertentu sesuai
dengan fungsinya masing-masing.
ALPINE SKI HOUSE 2
HORMON STEROID
 Plasenta mensintesis sejumlah besar hormon steroid selama kehamilan.
 Hormon steroid utama adalah progesteron dan estrogen, dimana
progesteron berfungsi untuk mempertahankan kehamilan, dan hormon
estrogen berguna untuk pertumbuhan organ-organ reproduksi.
 Keduanya juga dibutuhkan untuk perubahan-perubahan metabolik
yang terjadi setelah kehamilan.
 Dalam sintesis hormon steroid, plasenta bukanlah organ yang otonom,
tetapi memerlukan prekursor-prekursor untuk sekresi estrogen maupun
progesteron.
 Prekursor tersebut berasal dari adrenal janin dan maternal untuk sekresi
estrogen serta kolesterol maternal untuk sekresi progesteron.

BEST FOR You 3


O R G A N I C S C O M PA N Y
HORMON DAN KEHAMILAN
 Hormon kehamilan dapat membawa perubahan pada tubuh, fungsi organ, dan emosi
ibu hamil. Meski ada beberapa yang dirasa tidak nyaman, perubahan ini penting
untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.
 Hormon kehamilan ada yang baru timbul saat hamil, ada pula yang sudah ada
sebelum kehamilan, meski dengan kadar yang berbeda.
 Hormon kehamilan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu hormon hCG, hPL,
estrogen, progesteron, oksitosin, dan prolaktin.
 Hormon-hormon kehamilan tersebut memiliki peran penting dalam mendukung
kesehatan ibu hamil serta janin.
 Tetapi, terkadang perubahan hormon tersebut bisa menimbulkan keluhan saat
hamil, misalnya mudah lelah dan konstipasi.
JENIS HORMON KEHAMILAN
HUMAN CHORIONIC GONADOTROPIN HORMONE (hCG)

HUMAN PLACENTAL LACTOGEN (hPL)

ESTROGEN

HORMON PROGESTERON
KEHAMILAN
OKSITOSIN

PROLAKTIN

PROSTAGLANDIN

BEST FOR You 5


O R G A N I C S C O M PA N Y
HUMAN CHORIONIC GONADOTROPIN HORMONE
(hCG)

 Human chorionic gonadotropin hormone merupakan


hormon kehamilan yang diproduksi di plasenta.
 Hormon inilah yang sering dijadikan acuan positifnya
kehamilan pada test pack yang dijual di pasaran.
 Hormon hCG berfungsi untuk menjaga kehamilan dan
perkembangan janin.
 Kadar hCG rendah merupakan sesuatu yang normal
pada kehamilan yang masih muda.
 Namun, ini juga dapat menjadi tanda kehamilan
ektopik, keguguran, dan kematian bayi.
 Sementara itu, kadar hCG yang sangat tinggi bisa
menjadi pertanda kehamilan kembar, sindrom Down,
atau hamil anggur.
HUMAN PLACENTAL LACTOGEN (hPL)

 Human placental lactogen diproduksi oleh


plasenta sejak kehamilan menginjak usia 2
minggu.
 Hormon yang juga dikenal dengan sebutan
human chorionic somatomammotropin ini
berperan dalam menyiapkan nutrisi yang
dibutuhkan janin dan merangsang kelenjar
susu di payudara hingga masa menyusui.
ESTROGEN

 Estrogen sudah terdapat di tubuh wanita sebelum hamil.


 Namun kadarnya akan meningkat secara signifikan sejak terjadi
kehamilan.
 Kenaikan kadar hormon ini memicu munculnya rasa mual,
terutama pada trimester pertama kehamilan.
 Pada trimester kedua, hormon ini turut andil dalam
pembesaran saluran susu di payudara.
 Fungsi dan efek dari hormon estrogen selama kehamilan
meliputi:
• Membentuk pembuluh darah baru untuk menyalurkan
nutrisi ke janin.
• Membantu dalam pemberian nutrisi yang dibutuhkan janin
untuk berkembang.
• Mendukung perkembangan janin.
• Meningkatkan aliran darah dalam tubuh, termasuk aliran
darah ke kulit, sehingga menimbulkan kesan glowing pada
beberapa ibu hamil.
HORMON PROGESTERON

 Hormon progesteron juga sudah ada


dari sebelum hamil, namun kadarnya
akan mengalami peningkatan saat
hamil.
 Meningkatnya kadar hormon ini
selama kehamilan memicu munculnya
rambut-rambut halus pada bagian
payudara atau perut, pusing, mulas,
mual, hingga sembelit.
FUNGSI HORMON PROGESTERON
1. Mempersiapkan endometrium untuk implantasi dan mempertahankan
kehamilan. Mekanisme kerja progesterone adalah berikatan dengan reseptor
spesifik yang kemudian berinteraksi dengan DNA genom. Reseptor-reseptor ini
telah dikenali dan ditemukan pada inti dan sitoplasma sel sinsisiotrofoblas dan
sitotrofoblas serta sel-sel endotel desidua pada awal kehamilan.
2. Meningkatkan produksi faktor-faktor uterus yang menghambat blastogenesis
limfosit dan produksi sitokin.
3. Mengatur populasi limfosit sitoplasenta.
4. Meningkatkan prekursor limfosit B sumsum tulang yang mengalami
pengurangan akibat pengaruh estrogen.
FUNGSI HORMON PROGESTERON
5. Mempertahankan keadaan tenang uterus dengan cara mempertahankan keadaan
afinitas yang tinggi dari reseptor β2-adrenergik miometrium sehingga produksi
cAMP meningkat dan menghambat fosforilase miosin.
6. Mempengaruhi muscular tuba seperti halnya berpengaruh pada motilitas
gastrointestinal, disamping berpengaruh juga pada otot polos arteriol, sehingga
kapasitas vaskular meningkat dan tahanan perifer menurun.
7. Berperan selaku substrat bagi produksi glukokortikod dan mineralekortikod oleh
adrenal janin.
8. Peningkatan hormon progesteron dapat mencegah pengerutan otot-otot rahim,
sehingga persalinan dini/prematur bisa dihindari.
9. Membantu menyiapkan payudara, yakni dengan memacu aktivitas kelenjar susu
sekaligus membentuk puting susu jadi lebih menonjol untuk memudahkan proses
pemberian ASI.
HORMON PROGESTERON
 Meski dapat membawa efek yang tidak
menyenangkan, progesteron berperan dalam:
• Menjaga otot rahim tetap rileks selama kehamilan
berlangsung.
• Menjaga ketebalan dinding rahim selama janin
berkembang.
• Menjaga sistem kekebalan tubuh terhadap
kehadiran janin di tubuh.
• Menyiapkan payudara untuk memproduksi ASI.
HORMON OKSITOSIN

 Hormon oksitosin berperan penting


dalam proses melahirkan.
 Hormon ini melenturkan leher rahim
pada akhir kehamilan, sehingga bayi
lebih mudah untuk keluar.
 Di saat yang sama, hormon ini juga
akan menstimulasi puting susu untuk
memproduksi air susu dan
merangsang kelenjar Montgomery di
sekitar puting dan areola, sehingga
setelah lahir bayi langsung bisa
menyusu.
HORMON OKSITOSIN
 Mengatur pengerutan dan pengembangan otot-otot yang terkait proses
produksi ASI. Hasil kerja hormon inilah yang memungkinkan ASI dalam
kelenjar susu bisa keluar mencapai ujung salurannya sehingga mudah diisap
bayi.
 Saat menyusui oksitosin menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitel dalam
kelenjar mammae sehingga tersedia susu pada puting (ejeksi susu).
 Hormon ini bekerja untuk memaksa rahim agar berkontraksi sehingga terjadi
persalinan.
 Kekurangan hormon oksitosin dapat menyebabkan kehamilan lewat waktu.
Akibatnya ibu membutuhkan induksi dengan obat-obatan perangsang
hormon untuk mempermudah persalinan.
HORMON PROLAKTIN

 Hormon prolaktin akan mengalami


peningkatan sebanyak 10-20 kali lipat
ketika sedang mengandung.
 Peningkatan hormon ini bermanfaat
dalam mempersiapkan jaringan
payudara untuk menyusui dengan
membantu menghasilkan produksi ASI
yang melimpah.
 Hormon kehamilan memiliki fungsi
yang penting untuk kesehatan ibu dan
janin.
 Namun, kehadiran hormon-hormon ini
tidak jarang menimbulkan
ketidaknyamanan bagi ibu hamil.
HORMON PROSTAGLANDIN

 Hormon prostaglandin yang berlebih


memacu kerja dari otot rahim untuk
berkontraksi sehingga menyebabkan
resiko lahir prematur pada trimester 1
atau ke 2 (usia janin di bawah 28
minggu) biasanya diakibatkan karena
gingivitis gravidarum (radang gusi/gusi
bengkak pada masa kehamilan).
 Prostaglandin dihasilkan oleh uterus,
menstimulasi kontraksi uterus saat
kelahiran.
HORMON RELAKSIN

 Hormon relaksin merupakan hormon


yang terdapat dalam ovarium.
 Hormon relaksin adalah hormon
polipeptida yang disekresi oleh korpus
luteum kehamilan.
 Fungsinya adalah untuk merelaksasi
atau melunakkan fibrikartilago dalam
simpisis pubis untuk mempersiapkan
jalur janin melalui jalan lahir.
 Hormon relaksin maksimum jumlahnya
pada usia 38-42 minggu.
MELANOPHORE STIMULATING HORMONE (MSH)

 Mempengaruhi deposit pigmen pada


dahi, pipi dan hidung yang dikenal
sebagai cloasma gravidarum.
 Menyebabkan hiperpigmentasi pada
leher, areola mama, linea alba menjadi
hitam disebut linia grisea.
 Menyebabkan kulit perut seolah-olah
retak, warnanya berubah kebiru-biruan
disebut striae livide.
LARGE IMAGE SLIDE

TERIMA KASIH

ALPINE SKI HOUSE

Anda mungkin juga menyukai