Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN MATERI HORMON PADA

WANITA&PRIA, HAMIL, PERSALINAN, DAN NIFAS


MATA KULIAH BIOKIMIA

DOSEN PEMBIMBING

Prina Puspa Kania, S.Si, M.Si

DISUSUN OLEH :

Neng Acah Karlina (314120049)

JURUSAN SARJANA DAN PROFESI BIDAN

( KEBIDANAN S-1)

STIKES ACHMAD YANI CIMAHI


A. PENGERTIAN HORMON

Hormon adalah pembawa pesan yang diproduksi oleh sel dalam kelenjar
endokrin yang berfungsi sebagai pengatur pada tingkat organisme secara
keseluruhan.

Hormon juga disintesis oleh kelenjar eksokrin dan disekresikan melalui


saluran. Saluran ini merupakan bagian kelenjar endokrin, yang mengeluarkan
produknya langsung ke aliran darah.

Kelenjar eksokrin yang khas termasuk kelenjar keringat, air liur, payudara,
dan gastrointestinal, juga sebagai hati dan pankreas.

B. HORMON YANG MENGHASILKAN KELENJAR REPRODUKSI

C. HORMON YANG BERPERAN PADA SISTEM REPRODUKSI


WANITA DAN PRIA

D. HORMON REPRODUKSI PADA PRIA


1. Testoteron

Di sekresi sel-sel Leydig yang terdapat diantara tubulus semiferus.


Berperan pada pembentukan sperma. Berfungsi :

1. Efek densensus (penempatan) testis


2. Perkembangan seks primer dan sekunder : sekresi testosterone setelah
pubertas menyebabkan penis, testis, dan skortum membesar sampai usia
20 tahun serta mempengaruhi sifat seksual sekunder pada pria mulai pada
masa pubertas.
2. Hormon Gonadothropin
1. Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan LH dan FSH
2. LH berfungsi menstimulasi sel Leydig untuk mensekresikan
testosterone
3. FSH menstimulasi sel-sel Sertoli sehingga spermatid berubah menjadi
sperma
3. Hormon Estrogen
1. Dibentuk dari testosterone
2. Dirangsang oleh hormone perangsang folikel
3. Berperan dalam spermatogenesis untuk menyekresi protein pengikat
endogen untuk mengikat testosterone dan estrogen serta membawa
keduanya ke dalam cairan tubulus semiferus untuk pematangan sperma
4. Hormon Pertumbuhan
1. Mengatur fungsi metabolisme testis
2. Meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis
3. Jika tidak ada hormone petumbuhan sperma bisa berjumlah sedikit
atau tidak ada sama sekali.

E. HORMON REPRODUKSI PADA WANITA


a. Hormon GnRH
1. Di produksi di hipotalamus
2. Menstimulasi hipofisis anterior untuk melepaskan hormone-hormone
gonadotropin (FSH/LH)

b. Hormon FSH
1. Di produksi sel hipofisis anterior
2. Memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel granulosa di
ovarium
3. Menghasilkan estrogen
4. Mengendalikan ciri seks pria dan wanita
c. Hormon LH
1. Diproduksi sel-sel kromobob hipofisis anterior
2. Bersama FSH, LH berfungsi untuk memicu perkembangan folikel
3. Berfungsi dalam ovulasi di pertengahan siklus
4. Berfungsi dalam pematangan folikel dalam ovarium
5. Menghasilkan progesterone
6. Mengendalikan fungsi reproduksi

d. Hormon Estrogen
1. Secara alami diproduksi sel-sel teka internal folikel di ovarium secara
primer.
2. Dalam jumlah sedikit dihasilkan di kelenjar adrenal melalui konversi
hormone androgen.
3. Selama kehamilan diproduksi di plasenta
4. Berfungsi merangsang sekresi LH
5. Mengendalikan perkembangan ciri seks pria dan wanita
6. Membantu dalam pembentukan lapisan endometrium

e. Hormon Progesteron
1. Di produksi di korpus luteum di ovarium
2. Sebagian di produksi di kelenjar adrenal
3. Pada kehamilan di produksi di plasenta
4. Mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman sel telur yang telah
dibuahi
5. Mempersiapkan kelenjar susu untuk menghasilkan susu
6. Menjaga penebalan endometrium
7. Menghambat produksi hormone FSH
8. Memperlancar produksi laktogen

F. HORMON PADA KEHAMILAN


1. Hcg
2. Estrogen
3. Progesteron
4. Relaksin
5. Growth Hormone
6. Prolaktin
7. Human Placental Lactogen

G. HORMON PADA PERSALINAN


1. Hormon Steroid

Suatu penurunan kadar progesteron ataupun peningkatan estrogen dapat


memulai persalinan.

Peningkatan rasio estrogen : progesteron meningkatkan jumlah reseptor


oksitosin dan celah batas myometrium ; temuan ini dapat menjelaskan kontraksi
efektif terkoordinasi yang mencirikan persalinan sejati.

2. Hormon Oksitosin

Infus oksitosin sering diberikan untuk menginduksi ataupun membantu


persalinan.

Kadar oksitosin ibu maupun janin keduanya meningkat spontan selama


persalinan.

3. Hormon Prostaglandin

Prostaglandin hampir pasti terlibat dalam pemeliharaan proses setelah


persalinan dimulai.

Prostaglandin agaknya juga penting dalam memulai persalinan pada


beberapa keadaan, misalnya pada amnionitis atau bila selaput ketuban
"dipecahkan" oleh dokter.

4. Hormon Ketokelamin

Katekolamin dengan aktivitas adrenergik α2 menyebabkan kontraksi


uterus, sementara adrenergik β2 menghambat persalinan.
H. HORMON SAAT NIFAS
1. Hormon Steroid
Dengan ekspulsi plasenta, kadar steroid akan turun mendadak.

Progesteron plasma menurun mencapai kadar fase luteal dalam 24 jam


setelah persalinan.

Pengangkatan korpus luteum berakibat penurunan mencapai kadar fase


folikular dalam 24 jam.

Estradiol mencapai kadar fase folikular dalam 1-3 hari setelah persalinan.

2. Hormon Proklatin

Prolaktin (PRL) serum yang meningkat selama kehamilan akan menurun


pada saat persalinan dimulai dan kemudian memperlihatkan pola sekresi yang
bervariasi tergantung apakah ibu menyusui atau tidak.

Persalinan dikaitkan dengan suatu lonjakan PRL yang diikuti suatu


penurunan cepat kadar serum dalam 7-14 hari pada ibu-ibu yang tidak menyusui.

Pada wanita yang tidak menyusui, kembalinya fungsi dan ovulasi siklik
normal dapat diharapkan sesegera timbul pada bulan kedua postpartum, di mana
ovulasi pertama rata-rata terjadi 9-10 minggu postpartum.

Pada wanita menyusui, PRL biasanya, menyebabkan anovulasi yang


menetap. Lonjakan PRL dipercaya bekerja pada hipotalamus untuk menekan
sekresi GnRH.

Waktu rata-rata terjadinya ovulasi pada wanita yang menyusui sedikitnya


3 bulan adalah sekitar 17 minggu.

3. Hormon Hipofisis

Kelenjar hipofisis yang mengalami pembesaran selama kehamilan


terutama akibat peningkatan laktotrof, tidak akan mengecil sampai selesai
menyusui.
Sekresi FSH dan LH terus ditekan pada minggu-minggu pertama nifas,
dan stimulus dengan bolus GnRH menyebabkan pelepasan FSH dan LH
subnormal.

Dalam minggu-minggu berikutnya, kepekaan terhadap GnRH kembali


pulih dan banyak wanita memperlihatkan kadar LH, dan FSH serum fase folikular
pada minggu ketiga atau keempat postpartum.

Anda mungkin juga menyukai