OG(K)
HORMON PLASENTA
terbesar yang menghasilkan hormon steroid, peptida, faktor faktor pertumbuhan dan sitokin. Plasenta merupakan kelanjutan proses fertilisasi dan implantasi/ nidasi. Plasenta terdiri dari 2 sel, yaitu : 1. sitotrofoblas , peran : sekresi faktor faktor pertumbuhan 2. sinsisiotrofoblas, peran : pembentukan hormon steroid, neuropeptida, sitokin, faktor pertumbuhan, pituitary- like hormon.
1. Human Chorionic Gonadotropin (hCG) 2. Human Placental Lactogen Hormon hormon protein 1. Chorionic Adrenocorticotropin ( CACTH) 2. Chorionic Thyrotropin (CT) 3. Relaksin 4. Parathyroid Hormone Related Protein (PTHrP) 5. Growth Hormone Variant (hGH-V)
Hormon Peptide 1. Neuropeptida Y (NPY) 2. inhibin 3. aktivin Hormon Steroid 1. estrogen 2. Progesteron Hypothalamus- like Releasing hormone 1. Gonadotropin releasing hormone (GnRH) 2. Corticotropin realising hormon (CRH) 3. Thyrotropin Realising Hormone (TRH) 4. Growth Hormone Realising Hormone (GHRH)
Sitotrofoblas sebagai hipotalamus yang mensekresi GnRH dan CRH. Pelepasan hCG dipacu oleh : GnRH, estradiol, growth factor, seperti : FGF (fibroblas growth factor), EGF (epidermal growth factor), IGF-1 (insulin-like growth factor-1), IGF-2, dan interleukin-1. Pelepasan hCG dihambat oleh : GnRH antagonis, progesteron dan opioid. hCG mulai dapat dideteksi 1 hari setelah implantasi.
Fungsi hCG :
- memperpanjang hidup corpus luteum - menstimulsi produksi progesteron - merangsang proses diferensiasi sitotrofoblas - stimulasi produksi testosteron testis janin. Pengukuran hCG digunakan untuk menunjang diagnosa kehamilan, evaluasi setelah terapi penyakit trofoblas, dan evaluasi abnormalitas kehamilan (misal: kehamilan ektopik)
Kadar hCG yang lebih tinggi pada trimester kedua dihubungkan dengan trisomi 21, trisomi 13, trisomi 20, sindroma turner dan klinefelter. Kadar hCG yang
hPL disintesa di sinsitiotrofoblas dan dapat dideteksi mulai hari ke-12 setelah fertilisasi atau segera setelah implantasi. hPL juga dapat dideteksi dalam sirkulasi janin (kadar rendah) dan cairan amnion pada kehamilan aterm.
Kadar hPL plasmamaternal akan meningkat seiring
Efek hPL : - terhadap insulin dan metabolisme glukosa - proteksi janin Keadaan puasa akan merangsang sekresi hPL sehingga penggunaan glukosa oleh ibu akan menurun dan akan menjamin suplay sumber energi janin. Kadar hPL tinggi ditemukan pada plasenta besar, seperti pada kehamilan ganda dan kehamilan dengan DM. kadar hPL rendah pada pertumnuhan
Adrenokortikotropin korionik
Merupakan protein plasenta yang mirip dengan ACTH.
Plasenta menghasilkan ACTH yang diekskresikan ke dalam sirkulasi maternal dan janin tetapi ACTH maternal tidak masuk ke dalam sirkulasi janin.
Tirotropin Korionik
Merupakan hormon yang dihasilkan oleh plaasenta yang belum diketahui fungsinya m dengan jelas.
Relaksin
Struktur kimia mirip denga insulin dan nerve growth factor.
Bekerja pada miometrium untuk merangsang adenyl cyclase dan menyebabkan relaksai uterus.
- kelenjar parathyroid - ginjal - plasenta Sekresi hormon parathyroid dipengaruhi oleh : kadar kalsium kecuali pada plasenta.
Neuropeptida-Y
Mengandung 36 asam amino yang berdistribusi ke otak.
Ditemukan di neuron- neuron simpatik yang meninervasi sistem kardiovaskuler, respirasi, gastrointestinal, genitourinari.
Aktivin tidak terdeteksi dalam darah tali pusat setelah persalinan dimulai.
hipotalamus, trofoblas, amnion, korion, desidua. Peran CRH plasental berhubungan dengan relaksasi otot polos (miometrium atau pembuluh darah), immunosupresi dan merangsang pembentukan prostaglandin plasenta. Pada hipotalamus glikokortikoid menghambat sekresi CRH, dan pada plasenta glukokortikoid merangsang sekresi CRH.
Sintesis Hormon Steroid Terdiri dari : progesteron dan estrogen. Fungsi : progesteron : mempertahankan kehamilan estrogen : pertumbuhan organ-organ reproduksi. Keduanya diperlukan untuk perubahan metabolik yang terjadi selama kehamilan.
Progesteron
Saat tidak terjadi konsepsi, corpus luteum menghasilkan progesterondalam waktu kurang dari
14 hari sebelum akhirnya mengalami regresi. Jika terjadi konsepsi umur corpus luteum diperpanjang akibat pengaruh hormon hCG, sehingga tetap mampu menghasilkan progesteron sampai usia 10 minggu. Setelah masa transisi ( antara minggu ke-7 dan ke11), plasenta mengambil alih peran corpus luteum . Sumber utama sintesis progesteron adalah kolesterol LDL.
berikatan dengan reseptor spesifik berinteraksi dengan DNA genom . Reseptor-reseptor ini telah ditemukan pada inti dan sitoplasma sel sinsititrofoblas dan sitotrofoblas serta sel endotel desidua pada awal kehamilan. Fungsi progesteron selama kehamilan : 1. mempersiapkan endometrium untuk implantasi dan mempertahankan kehamilan 2. mempertahankan keadaan tenang uterus 3. berpengaruh pada muskular tuba
4. berpengaruh terhadap otot polos arteriol kapasitas vaskuler meningkat dan tahanan perifer menurun. 5. berperan sebagai substrat bagi produksi glukokortikoid dan mineralokortikoid oleh adrenal janin.
estrogen
Terdiri dari : estron, estradiol, dan estriol. Di plasenta, kolesterol pregnenolon sulfat
dehidroepiandrosteron sulfat (DHEA-s) estron (E1) estradiol (E2), estriol (E3), bentuk terbesar esgtrogen yang diproduksi di hepar janin. Estrogen dimetabolisasi oleh hepar dan kemudian diekskresikan lewat urin. Fungsi estrogen : 1. meningkatkan sintesis progesteron melalui peningkatan LDL dan dan aktivitas P450cc sisnsitiotrofoblas
2. 3. 4. 5. 6.
vasodilatasi sirkulasi uteroplasenta stimulasi sistem renin angiotensin-aldosteron neovaskularisasi plasenta meningkatkan kontraksi uterus berefek mitogenik terhadap pertumbuhan dan perkembangan glandula mammae .
TERIMA KASIH