Anda di halaman 1dari 26

 Hydrocephalus

 Anencephalus
 Kembar siam
 Gawat Janin
 Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak
yang mengakibatkan bertambahnya cairan
serebrospinal dengan atau pernah dengan
tekanan intracranial yang meninggi sehingga
terdapat pelebaran ventrikel. Cairan yang
tertimbun dalam ventrikel biasanya antara
500 – 1500 ml akan tetapi kadang – kadang
dapat mencapai 5 liter.
◦ Kelainan bawaan (congenital)
◦ Stenosis akuaduktus sylvii
◦ Spina bifida dan cranium bifida
◦ Sindrom Dandy Walker
◦ Infeksi
◦ Perdarahan
◦ Saat palpasi teraba ukuran kepala yang besar dan
kepala tidak masuk pintu atas panggul.
◦ Pada pemeriksaan dalam terdapat kepala dengan
sutura yang dalam dan ubun – ubun yang luas,
serta tulang kepala terasa tipis seperti menekan
bola pingpong.
◦ Ditemukan bayangan tengkorak yang besar sekali
pada pemeriksaan rontgen.
◦ Pada pemeriksaan USG tampak kepala
yang besar dengan ukuran diameter
biparietalis yang lebar.
◦ Pada pembukaan 3-4 cm, lakukan pungsi
sisterna untuk mengecilkan kepala janin. Pungsi
dilakukan dengan mengguakan jarum pungsi
spinal yang besar, kemudia cairan dilkeluarkan
sebanyak mungkin dari ventrikel.
◦ After coming head akan terjadi pada letak
sungsang. Lakukan perforasi dari foramen ovale
untuk mengeluarkan cairan, agar kepala janin
dapat lahir pervaginam.
 Anensefalus adalah suatu keadaan dimana
sebagian besar tulang tengkorak dan otak
tidak terbentuk. Anensefalus merupakan
suatu kelainan tabung syaraf (suatu kelainan
yang terjadi pada awal perkembangan janin
yang menyebabkan kerusakan pada jaringan
pembentuk otak dan korda spinalis).
 Anensefalus terjadi jika tabung syaraf sebelah
atas gagal menutup, tetapi penyebab yang
pasti tidak dketahui. Penelitian menunjukan
kemungkinan anensefalus berhubungan
dengan racun dilingkungan juga kadar asam
folat yang rendah dalam darah. Anensefalus
ditemukan pada 3,6 - 4,6 dari 10.000 bayi
baru lahir.

Faktor resiko terjadinya anensefalus adalah:


 Riwayat anensefalus pada kehamilan
sebelumnya
 Kadar asam folat yang rendah
◦ Pada ibu: polihidramnion (cairan ketuban didalam
rahim terlalu banyak) 2) Pada bayi:
 Tidak memiliki tulang tengkorak
 Tidak memiliki otak (hemisfer serebri dan
serebelum) Ø Kelainan pada gambaran
wajah Ø Kelainan jantung.
◦ Anjurkan pada setiap wanita usia subur yang
telah menikah untuk mengkonsumsi multivitamin
yang mengandung 400 mcg asam folat setap
harinya.
◦ Pada ibu dengan riwayat anensefalus anjurkan
untuk mengkonsumsi asam folat yang lebih tingi
yaitu 4 mg saat sebelum hamil dan selama
kehamilannya.
◦ Lakukan asuhan antenatal secara teratur.
◦ Bayi yang menderita anensefalus tidak
akan bertahan, mereka lahir dalam
keadaan meninggal atau akan meninggal
dalam waktu beberapa hari setelah lahir
Keadaan kehamilan dengan jumlah janin dua
atau lebih

11
PENGERTIAN
Kehamilan Ganda :
Kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Terjadi apabila 2 ovum atau lebih dilepaskan
dan dibuahi atau apabila satu ovum yang
dibuahi membelah secara dini hingga
membentuk 2 embrio yang sama.
MONOZIGOTIK

JENIS
KEHAMILAN
GANDA

DIZIGOTIK
MONOZYGOTIK

MERUPAKAN KEHAMILAN
GANDA YANG BERASAL
DARI DARI SATU OVUM
YANG DIBUAHI DAN
MEMBELAH SECARA DINI
HINGGA MEMBENTUK DUA
EMBRIO YANG SAMA
MERUPAKAN KELAMIN GANDA YANG
BERASAL DARI 2 ATAU LEBIH OVUM YANG
TELAH DIBUAHI.
Kembar monozigotik
Kehamilan Tidak dipengaruhi o/ras,
keturunan, paritas atau
Kembar usia

Kembar dizigotik
Dipengaruhi o/ ras keturunan,
Pengaruh obat-obat induksi
Paritas dan usia
Ovulasi : profertil, clomid,
& hormon gonadotropin

16
 Data Subjektif
◦ Anamnesis :
 Perut lebih buncit dari semestinya usia
kehamilan
 Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu
 Uterus terasa lebih cepat membesar
 Pernah hamil kembar/ada sejarah
keturunan kembar
 Ada mendapat pengobatan infertilitas

17
 Data Objektif
◦ Inspeksi
 Pd pemeriksaan pertama & berulang ada
kesan uterus lebih besar & cepat
tumbuhnya dr biasa
◦ Palpasi
 Teraba gerakan-gerakan janin lebih
banyak
 Banyak bagian-bagian kecil teraba
 Teraba 3 bagian besar janin
 Teraba 2 balotemen
◦ Auskultasi
 Terdenga 2 DJJ pd 2 tempat dg
perbedaan kecepatan sedikitnya 10
denyut permenit
18
 Rontgen foto abdomen : kelihatan 2 janin
 USG : kelihatan 2 janin, 2 jantung berdenyut
 EKG : diperoleh 2 hasil EKG yg berbeda dr
kedua janin
 Penambahan berat badan yg cepat tanpa
adanya edema/obesitas
 Kadang diagnosa baru diketahui stlh bayi
pertama lahir, uterus msh besar & ternyata
ada 1 janin lg dlm rahim.
 Kehamilan kembar sering bersamaan dg
hidramnion & toksemia gravidarum

19
 Janin prematur akan tinggi
 Bila stlh Bayi pertama lahir & tjd solusio
plasenta angka kematian bayi kedua tinggi
 Sering terjadi kesalahan letak janin, akan
mempertinggi angka kematian janin

20
 Prinsip penanganan :
Sebaiknya persalinan ditangani o/penolong
yg terampil agar mampu mengenali &
menangani komplikasi
 Siapkan istrumen & bahan utk kondisi
gawat darurat, termasuk persediaan darah
yg sesuai
 Pasang infus profilaksis
 Siapkan tenaga terlatih & berpengalaman
utk resusitasi/mengatasi kondisi gawat
darurat
 Tersdianya fasilitas & sarana yg memadai
utk persalinan ganda
 Persalinan sebaiknya dilaksanakan di RS
21
 Cek presentasi:
◦ Bl verteks lakukan pertolongan persalinan sama dg
presentasi normal & lakukan monitoring dg
partograf
◦ Bl presentasi bokong lakukan pertolongan sama dg
bayi tunggal presentasi bokong
◦ Bl letak lintang lakukan SC
 Minitor janin (DJJ) dg berkala
 Pd kala II beri oksitosin 2,5 IU dlm 500 ml D
5% / RL 10 tetes/menit

22
 Bayi II dan seterusnya :
 Segera stlh kelahiran bayi I lahir :
◦ Palpasi  menentukan letak bayi II
◦ Letak lintang  versi luar
 Cek DJJ
 PD  prolaps fenikuli, Ketuban - / +,
presentasi janin

23
 Bl presentasi verteks :
◦ Bl blm masuk  masukkan pd PAP scr manual
◦ Amniotomi bl ketuban (+) dan Periksa DJJ
◦ Bl dlm 10’ his (-)  percepat tetesan oksitosin
◦ Bl dlm 30’ blm lahir  VE, FE, SC
 Bl presentasi bokong :
◦ Lahirkan  bl bayi tdk besar
◦ Bl dlm 10’ his (-)  percepat tetesan oksitosin
◦ Amniotomi & cek DJJ
◦ Bl gawat janin  ekstraksi
◦ Bl gagal  SC
 Bl letak lintang :
◦ Bl ketuban intak  versi luar
◦ Bl versi luar gagal  pembukaan lengkap 
ekstraksi
◦ Bl gagal  SC

24
 Pd pasca persalinan  berikan oksitosin drip
20 IU dlm 1 liter cairan dengan 60
tetesan/menit a/ berikan ergometrin 0,2 mg
IM 1 menit stlh kelahiran bayi terakhir dan
lakukan manajemen aktif kala III utk
mengurangi perdarahan pasca persalinan

25

Anda mungkin juga menyukai