FETUS
Dalam bahasa Latin,fetus secara harfiah dapat diartikan "berisi bibit muda,
mengandung". Pada manusia, janin berkembang pada akhir minggu kedelapan
kehamilan, sewaktu struktur utama dan sistem organ terbentuk, hingga kelahiran.
Janin disebut juga Calon Bayi.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, adalah kira-kira
280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan dibagi
menjadi tiga triwulan, triwulan I dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu,
triwulan II dari 12 sampai 28 minggu dan triwulan III dari 28 sampai 40 minggu.
Kehamilan terhitung dari hari pertama haid terakhir.
Pada Minggu ke-12/ Bulan ke-3. Embrio menjadi janin. Denyut jantung terlihat
pada USG. Mulai ada gerakan. Sudah ada pusat tulang, kuku, ginjal mulai
memproduksi urin.
B. EMBRIOGENESIS
Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses
ini merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau
fertilisasi.
Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada
embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik.
Sel embriogenik ini akan terus membelah dan membentuk struktur blastomer,
yaitu struktur kumpulan sel yang membentuk bola padat. Blastomer akan
melanjutkan pembelahan dan menambah jumlah sel. Saat jumlah sel mencukupi,
sel-sel dari kutub animal akan berusaha membungkus sel dari kutub vegetal, yang
disebut sebagai proses Gastrulasi, untuk menjadi prekursor awal pembentukan
organ dan jaringan tubuh dewasa.
Prekursor jaringan ini mulai dapat diamati dari sejak fase blastomer, saat
pembentukan kutub animal dan vegetal mulai terlihat. Prekursor jaringan ini
memiliki struktur awal berupa lapisan yang akan terbentuk selama proses
Gastrulasi. Lapisan tersebut dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
- Ektoderm : lapisan yang akan memberi bentuk luar hewan keseluruhan dan
merupakan prekursor epidermis dan sistem saraf, dibentuk dari sebagian besar
kutub animal.
- Endoderm : lapisan yang dibuat dari kutub vegetal dan merupakan prekursor
usus dan organ internal, dibentuk dari sebagian besar kutub vegetal.
- Mesoderm : merupakan lapisan prekursor otot, jaringan penghubung, dan
komponen lainnya yang akan menghubungkan antara ektoderm dan endoderm,
dibentuk dari sebagian kutub animal dan kutub vegetal.
Embrio memiliki tahapan pertumbuhan yang sangat kompleks dan terdiri 5
periode, yaitu :
1. Periode persiapan
2. Periode pembuahan
3. Periode pertumbuhan awal
4. Periode antara
5. Periode pertumbuahan akhir
D. PERKEMBANGAN EMBRIOGENESIS
1. Trimester pertama
Seluruh periode zigot dan embrionik serta dua minggu periode janin (dari total
10 minggu kehidupan setelah fertilisasi) berada pada 12 minggu pertama
kehamilan dihitung dari masa menstruasi terakhir, yang merupakan trimester
pertama.
a.Minggu Pertama-Kedua
Kehamilan dihitung dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Pada masa dua
minggu ini merupakan terjadinya fase-fase menstruasi. Kelanjutan fase proliferatif
pada siklus menstruasi adalah terjadinya fertilisasi yaitu sekitar 14 hari (dua
minggu) setelah menstruasi terakhir.
b.Minggu Ketiga-Keempat
Periode minggu pertama-kedua ini berawal dari fertilisasi sampai terjadinya
implantasi dengan terbentuknya lempeng embrionik. Periode ini mencakup
pembelahan zigot, implantasi dan embrio bilaminar.
Pertumbuhan dan perkembangan dimulai dengan momen fertilisasi dan proses
fusi pronukleus pada wanita dan pria masing-masing dari ovum dan sperma.
Proses fusi ini menghasilkan sebuah sel tunggal yang disebut zigot. Segera setelah
fertilisasi, zigot yang dihasilkan mulai mengalami pembelahan sel mitosis yang
disebut pembelahan atau cleavage. Melalui serangkaian tahapan, massa sel yang
membelah disebut morula. Setelah mengalami reorganisasi sel dan cairan masuk
ke dalam sel, morula menjadi blastosit. Blastosit inilah yang tertahan pada lapisan
uterus. Saat proses implantasi berakhir pada hari ke-10 atau ke-11 setelah
fertilisasi, periode embrionik telah dimulai.
Pada saat implantasi, embrio dikenal dengan sebutan embrio bilaminar karena
lingkaran embrio terbentuk dari lingkaran massa bagian dalam, yang terdiri atas
dua lapisan sel, yakni epiblas, lapisan tebal sel-sel silindris yang membentuk dasar
rongga amnion dan pada akhirnya akan menjadi endodermis, mesodermis dan
ektodermis embrionik dan hipoblas, selapis tipis sel-sel kubus kecil yang tersusun
atas endodermis utama kantung kuning telur.
c. Minggu Kelima
Awal minggu ke tiga pascafertilisasi menandai dimulainya morfogenesis, yakni
perkembangan bentuk tubuh. Perkembangan ini diakhiri melalui gastrulasi, suatu
proses yang memungkinkan lempeng bilaminar embrionik diubah menjadi
lempeng trilaminar embrionik. Menjelang akhir minggu ketiga, perkembangan
somit dimulai, yang pada puncaknya dimulai yang pada puncaknya akan
menghasilkan 42 hingga 44 pasang somit.
Selama mingg ke tiga, pembuluh saraf (cikal) bakal otak dan medulla spinalis),
notochord (permulaan vertebra), rongga koleomik (cikal bakal rongga tubuh), sel
darah primitive dan system kardiovaskuler primitive mulai terbentuk.
d. Minggu Keenam
Jantung mulai berdetak pada awal minggu ke empat pascafertilisasi (enam
minggu berdasarkan masa menstruasi terakhir). Selama minggu keempat terjadi
perkembangan yang pesat dan terbentuk lapisan lempeng embrionik longitudinal
dan transversal. Lapisan longitudinal meliputi lapisan kepala dan lapisan ekor
yang mengubah embrio dari bentuk yang lurus menjadi bentuk yang memiliki
lekuk. Lapisan transversal meliputi lapisan transversal kiri dan kanan yang
melipat kea rah garis tengah dan mengubah embrio dari bentuk datar menjadi
bentuk silindris. Pada akhir minggu ke empat, embrio diperkirakan memiliki
gambaran seperti kadal dan mempunyai bakal telinga (lubang otis), lengan (bakal
lengan), tungkai (bakal tungkai), dan struktur leher dan wajah (empat lekuk
brakial pertama).
e. Minggu Ketujuh
Selama minggu ke lima pascafertilisasi, perkembangan pesat otak
menghasilkan perkembangan kepala yang membesar dan membuatnya menjadi
bagian yang lebih besar daripada anggota tubuh lainnya. Perkembangan
berlangsung dari kepala hingga bokong, dan tungkai berkembang hamper satu
minggu kemudian setelah lengan. Mata mulai berkembang berupa bakal lensa
(mulai tampak pada minggu ke empat), cangkirr optic dan pigmen retina.
f. Minggu Kedelapan
Hidung, mulut dan palatum mulai terbentuk selama minggu ke enam
pascafertilisasi (8 minggu berdasarkan masa menstruasi terakhir) dan mata mulai
terlihat. Lengan dan tungkai mengalami banyak perkembangan dan sinar-sinar
digital (jari-jari primordial) mulai berkembang pada lempeng tangan. Bentuk
kepala lebih besar daripada batang tubuh.
g. Minggu Kesembilan
Minggu ke tujuh pascafertilisasi menandai perkembangan tungkai lebih lanjut
dengan digital rays (jari kaki primordial) berkembang pada lempeng kaki.
Kelopak mata terbentuk dan dapat terlihat. Aurikula telinga bagian luar telah
terbentuk dan mulai tampak meski belum sepenuhnya berkembang atau naik ke
posisi seharusnya. Usus halus mengalami herniasi ke bagian belakang tali pusat
yang memiliki ruang untuk usus tersebut.
h. Minggu Kesepuluh
Pada akhir minggu ke-8 pascafertilisasi (10 minggu berdasarkan masa
menstruasi terakhir), embrio telah memiliki gambaran manusia meskipun ukuran
kepalanya yang besar masih belum proporsional mencapai dan hamper separuh
ukuran total. Tungkai, terutama tungkai bagian atas, telah mengalami diferensiasi
(contoh, pergelangan tangan, siku, lutut) dan peningkatan panjang. Osifikasi
tulang dimulai dan area leher mulai terbentuk. Perkembangan urogenital telah
terjadi, tetapi diferensiasi masih terlalu dini untuk dapat menentukan jenis
kelamin.
Akhir minggu ke-8 pascafertilisasi juga menandai akhir periode embrionik.
Semua struktur eksternal dan internal yang penting sudah terbentuk dan
mengalami perkembangan dan detil lebih lanjut, termasuk penggantian kartilago
oleh sel-sel tulang. Periode embrionik adalah masa kritis yang memungkinkan
teratogen apapun (seperti obat-obatan, sinar-X, virus) dapat menyebabkan
kematian atan malformasi congenital.
i.Minggu Ke Sebelas-Dua belas
Trimester pertama kehamilan juga mencakup dua minggu pertama periode janin.
Pada akhir minggu ke-10 pascafertilisasi, atau minggu ke-12 bila dihitung sejak
masa menstruasi terakhir, seluruh usus telah masuk ke dalam abdomen dan keluar
dari tali pusat, genitalia eksterna telah memiliki karakteristik laki-laki atau
perempuan (meski karakteristik ini belum terbentuk sempurna), anus telah
terbentuk, raut wajah janin sudah benar-benar tampak seperti manusia. Janin, yang
kini memiliki berat kurang lebih 0,5 hingga 1 ons, mulai dapat menelan,
melakukan gerak pernapasan, berkemih, menggerakan bagian tungkai tertentu,
dapat mengedipkan mata dan mengerutkan wajah. Mulut membuka dan menutup.
Ukuran kepala sekitar sepertiga panjang, yang kurang lebih 56 hingga 61
milimeter.
2. Trimester Kedua
Trimester kedua yang berlangsung 15 minggu, mencakup minggu ke-13 hingga
minggu ke-27 mengacu pada LMP. Usia kehamilan ini, ekuivalen dengan minggu
ke-26 hingga ke-38 sejak pascafertilisasi. Trimester ke tiga, berlangsung 13
minggu, mencakup minggu ke-28 hingga ke-40 mengacu pada LMP. Usia ini
ekuivalen dengan minggu ke-26 hingga ke-38 sejak pascafertilisasi. Usia yang
dimaksud pada diskusi berikut adalah usia kehamilan mengacu pada LMP.
a.Minggu ke-13 hingga ke-16 (Bulan keempat)
Kelopak mata mengalami fusi dan kepala berkembang lambat, sementara
telinga bergerak ke posisi yang lebih tinggi pada kepala dan dagu tampak lebih
jelas dengan terbentuknya mandibula. Perkembangan tubuh semakin cepat
sementara perkembangan tungkai sekali lagi lebih lambat daripada lengan, dan
arah perkembangan dari sefalik ke kaudal berlanjut. Kedua lengan telah mencapai
panjang sesungguhnya. Kuku jari-jari tangan mulai berkembang, tetapi kuku jari-
jari kaki belum. Respons reflex dan kegiatan muscular mulai terjadi, meski ibu
belum dapat merasakan pergerakan akren auterus terlalu tebal dan aktifitas bayi
masih sangat halus. Perbedaan jenis kelamin mulai jelas terlihat pada minggu ke-
14 (dua belas minggu setelah fetilisasi). Pada minggu ke-16 terjadi kemajuan
pesat pada perkembangan tulang. Pusat-pusat osifikasi tulang terlihat jelas
sehingga dapat dilihat dengan menggunakan roentgenografi. Panjang kepala-
bokong kurang lebih 11,5 cm dan berat janin antara 3,5 hingga 4 ons pada akhir
minggu ke-16.
b.Minggu ke-17 hingga ke-20 (Bulan kelima)
Perkembangan tubuh yang pesat tetap berlanjut. Kaki telah mencapai panjang
total dan kuku pada jari-jari kaki mulai tumbuh. Kelopak mata masih menyatu.
Janin bergerak lebih bebas di dalam uterus tanpa rasa terkurung sehingga
perkembangan lebih lanjut akan terjadi. Pergerakan janin yang lebih kuat dan
dinding uterus yang lebih tipis menghasilkan pengalaman quickening pada ibu,
yang terjadi pada minggu ke-18. Ketika janin cegukan, ibu akan merasakannya
sebagai serangkaian sentakan ringan. Pada akhir bulan, verniks caseosa mulai
menutupi seluruh tubuh. Verniks kaseosa adalah campuran sebum (sekresi dari
kelenjar sebasea) dan sel epitel permukaan yang tebal, suatu substansi seperti keju
yang melindugi kulit janin yang rapuh. Detak jantung dapat didengar dengan
menggunakan fetoskop pada akhir bulan. Pada akhir minggu ke-20, panjang rata-
rata kepala-bokong adalah 16,5 cm dengan berat badan kurang lebih hamper
500 gram.
c.Minggu ke-21 hingga ke-24 (Bulan keenam)
Pertumbuhan rambut terlihat lebih jelas pada bulan ke enam. Seluruh tubuh
janin dilapisi lanugo, yakni rambut halus yang menurun. Alis, bulu mata dan
rambut kepala mulai muncul. Ukuran kepala masih lebih besar disbanding
anggota tubuh lain. Kulit berkerut, bening dan kemerahan, yang memberi
penampilan tua pada janin, yang juga kurus dan dan tidak berlemak karena kurang
lemak subkutaneus. Baik darah kapiler dan mioglobin merah pada otot dapat
terlihat melalui kulit. Bakal gigi permanen telah muncul. Janin masih memiliki
ruangan di dalam uterus untuk berjungkir balik dan dapat melakukan gerakan
seperti menangis dan mengisap. Tangan mulai membentuk kepalan dan pegangan.
Lemak coklat yang merupakan sumber energy, produksi panas, dan pengaturan
panas pada bayi yang baru lahir juga mulai terbentuk. Pada akhir bulan, panjang
rata-rata kepala hingga ke bokong kurang lebih dari 20,3 m dan memiliki berat
kurang lebih 1,25 pon.
3. Trimester Ketiga
a. Minggu ke-25 hingga ke-28 (Bulan ketujuh)
Meski lemak mulai sedikit disimpan dan kontur mulai membulat, janin masih
terlihat kurus dan Nampak masih tampak tua dan berkerut selama bulan ini.
Penambahan berat badan yang berarti membuat tubuh menjadi lebih proporsional
pada akhir bulan. Surfaktan mulai dihasilkan di paru-paru pada usia 26 minggu.
Rambut kepala semakin panjang, gerakan mengisap menjadi lebih kuat, mata
mulai menutup dan membuka, dan kuku-kuku pada jari mulai terlihat. Panjang
rata-rata kepala-bokong kurang lebih 23 cm dengan berat sekitar 2,25 pon (1000
gram) pada akhir minggu ke-28.
b. Minggu ke-29 hingga ke-32 (Bulan kedelapan)
Simpanan lemak subkutan mulai memperhalus kerutan, tetapi kerutan janin
masih belum hilang sepenuhnya. Tubuh janin juga sudah terisi lemak dan tidak
tampak terlalu kurus. Verniks kaseosa yang tebal menutupi seluruh tubuh janin.
Rambut kepala terus bertumbuh dan lanugo banyak sekali, kecuali pada area
wajah. Kuku jari sudah mencapai ujungnya, kuku kaki sudah mulai tumbuh, tetapi
belum mencapai ujungnya. Janin telah memiliki kendali terhadap gerak
pernapasan yang berirama dan temperature tubuh. Mata telah terbuka dan reflex
cahaya terhadap pupil muncul pada akhir bulan. Ukuran panjang rata-rata kepala-
bokong adalah 28 cm dan berat badan kurang lebih 3,75 pon.
c. Minggu ke-33 hingga ke-36
Pada akhir bulan ini, kulit menjadi halus tanpa kerutan karena lemak subkutan
menebal dari cadangan tambahan. Tubuh menjadi lebih bulat sementara lengan
dan tungkai tampak montok. Rambut memanjang, kuku pada jari kaki telah
mencapai ujungnya, dan testis sebelah kiri biasanya telah turun ke skrotum.
Ukuran panjang rata-rata kepala-bokong adalah 31,7 cm lebih sedikit dan berat
badan kurang lebih 5,5 pon (2500gram) selama minggu ke-36.
d. Minggu ke 37 hingga ke-40 (Bulan kesepuluh)
Bulan ke-10 merupakan waktu untuk sentuhan akhir yang penting.
Pertumbuhan dan perkembangan utuh telah dicapai. Janin kini bulat sempurna
dengan dada dan kelenjar payudara menonjol pada kedua jenis kelamin. Kedua
testis telah masuk ke dalam skrotum pada akhir bulan ini. Lanugo telah
menghilang pada hamper seluruh tubuh. Kuku-kuku mulai mengeras melebihi
kedua ujung jari tangan dan jari kaki. Warna kulit bervariasi mulai dari putih
hingga merah muda kebiruan tanpa menghiraukan ras karena melanin yang
bertanggung jawab member warna pada kulit hanya dihasilkan setelah terkena
cahaya. Ukuran panjang rata-rata kepla-bokong kini adalah 36 cm. Berat badan
tergantung pada sejumlah variable, tetapi rata-rata adalah 7,5 pon.
E. PLASENTA
Plasenta yang disebut juga tembuni atau ari-ari merupakan sebuah organ dalam
kandungan di masa kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan plasenta penting
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
Plasenta manusia mempunyai diameter sekitar 22 cm, dengan berat rata-rata 470
gram dan tebalna (dibagian tengah plasenta) sekitar 2,5 cm. Plasenta tersusun atas
ratusan pembuluh dan vena halus, bentuknya seperti gumpalan hati mentah,
dengan warna merah tua, plasenta dibagi menjadi 15-20 tonjolan cotyledon, yang
adalah villi atau tonjolan dengan bentuk seperti jari. Ukuran dan berat dari
plasenta sesuai dengan ukuran janin.
Fungsi Plasenta
Fungsi dari plasenta atau ari-ari adalah sebagai berikut:
1. Sebagai Aalat Pernapasan Janin Dalam Kandungan
Pada pertumbuhan dan perkembangannya, janin memerlukan oksigen. Oksigen
yang dihirup ibu akan dilairkan ke janin dengan penghubung tali pusar.
Selanjutnya organ ini akan mengedarkan darah yang mengandung oksigen dari
ibu ke janin melalui proses difusi. Karbondioksida yang ada akan dibawah melalui
tali pusar dan berdifusi ke tubuh ibu dengan bantuan sistem peredaran darah
sebelum dikeluarkan dengan sistem pernapasan sang ibu.
Tetapi apabila ada di bagian bawah ataupun samping, maka disebut dengan
Plasenta Previa. Plasenta dikelilingi oleh lapisan amnion, plasenta tersebut
mengandung pembuluh darah lanjutan dari tali pusar. Plasenta tersusun atas tiga
bagian utama, yakni:
Sedang vili dari plasenta yang matang tersusun dari vili koriali, ruang interviler
dan amnion yang menjadi pelapis dinding permukaan plasenta. Pada bagian
bawah lapisan amnion ini adalah cabang-cabang pembuluh darah tali pusar.
Bagian Pada Ibu (Maternal Portion)
Bagian ini adalah permukaan yang mengarh ke dinding rahim, memiliki warna
merah dan terbagi oleh celah yang asalnya dari jaringan ibu. Di bagian ini ada
desidua kompakta yang terbentuk dari 15-20 struktur dalam bentuk bulatan yang
disebut kotiledon.
Di bagian ini juga ada struktur yang disebut desidua basalis di bagian maternal,
desidua basalis di plasenta matang disebut lempeng korion.
E. TALI PUSAT
Tali pusat adalah jaringan pengikat yang
menghubungkanplasentadanfetus(janin).Fungsi dari tali pusat adalah menjaga
viabilitas (kelangsungan hidup) dan memfasilitasi pertumbuhanembriodan
janin.Pembuangan senyawa sisa, serta pengangkutanoksigen, nutrisi,dan faktor
pertumbuhan untuk janin berlangsung melalui tali pusat. Tali pusattersusun dari
90%air dan terhubung dengan cakram intervertebral (80%) sertakartilagotulang
rawansendi(95%). Setelah bayi dilahirkan, tali pusat umumnya dijepit dan
dipotongkemudian dibiarkan terpapar diudarauntuk pengeringan. Dalam waktu 24
jam, warna putihkebiruan dari tali pusat akan hilang dan menjadi hitam setelah
beberapa hari. Pengukurangastali pusat perlu dilakukan padabayiyang lahir
melalui prosesbedah sesar untuk mengetahuikondisi kesehatan bayi.Darahdari tali
pusat telah dimanfaatkan sebagai sumber sel puncauntuk mengatasi
beberapapenyakittertentu.
DEFENISI TALI PUSAT
Tali pusat atau funiculus umbilicalis adalah saluran kehidupan bagi janin
selamadalam kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang
selama kehamilanmenyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Tetapi begitu bayi
lahir, saluran ini sudah tak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau
dijepit. Funiculus umbilicalis terbentang dari permukaan fetal plasenta sampai
daerahumbilicus fetus dan berlanjut sebagai kulit fetus pada perbatasan tersebut.
Funiculusumbicalis secara normal berinsersi di bagian tengah plasenta. Funiculus
umbilicalis berbentuk seperti tali yang memanjang dari tengah plasenta sampai ke
umbilicus fetus danmempunyai sekitar 40 puntiran spiral. Pada saat aterm
funiculus umbilicalis panjangnya 40-50 cm dan diameternya 1-2 cm.Hal ini cukup
untuk kelahiran bayi tanpa menarik plasenta keluar dari rahim ibu. Tali pusat
menjadi lebih panjang jika jumlah air ketuban pada kehamilan trimester pertama
dankedua relatif banyak, diserta dengan mobilitas bayi yang sering. Sebaliknya,
jikaoligohidromnion dan janin kurang gerak (pada kelainan motorik janin), maka
umumnya tali pusat lebih pendek. Kerugian apabila tali pusat terlalu panjang
adalah dapat terjadi lilitan disekitar leher atau tubuh janin atau menjadi ikatan
yang dapat menyebabkan oklusi pembuluhdarah khususnya pada saat persalinan.
Fetus dalam Rahim ibu mempunyai dua kebutuhan yang harus dipenuhi yaitu
oksigendannutrisiserta membuang produk sisa yang dihasilkan oleh sel-selnya.
Struktur yang bertanggungjawab memenuhi kebutuhanfetusadalahplasenta.
Plasentamempunyai banyak vilus yang tumbuh dari membran,
menyelimutifetusdan menembus dindinguterusyaituendometrium.
Endometriumkaya dengan alirandarahibu. Jaringan kapilari darah fetus berada
didalam vilus.Darahyang kaya oksigen dannutriendibawa
melaluivenaumbilicalis.Sebaliknyadarahyang sampai ke vilus
darifetusmelaluiarteriumbilicalis dalamtali pusat, mengandung produk sisa seperti
karbon dioksida dan urea. Produk sisa ini akan meresap kemembran dan masuk
darahibu.Darahibu dandarahfetusdalam vilus sangat rapat, akantetapi
keduadarahtersebut tidak bercampur karena dipisahkan oleh suatu
membran.Oksigen, air, glukosa, asid amino, lipid, garammineral, vitamin,
hormon,danantibodidaridarahibu perlu menembus membran ini dan memasuki
kapilaridarahfetusyangterdapat dalam vilus. Selain oksigen dannutrien,
antibodidaridarahibu juga meresap kedalamdarahfetusmelaluiplasenta. Antibodiini
melindungifetusdan bayiyang dilahirkandaripada jangkitanpenyakit.
Letak janin dalam kandungan ibu
F. AMNION
Amnion atau air ketuban merupkan elemen dari kehamilan yang sangat penting
untuk di ketahui. Air ketuban ini dapat dijadikan acuan dalam menentukan
diagnosis kiehamilandan kesejahteraan janin.
1.SELAPUT JANIN (AMNION DAN KORION)
Pada minggu-minggu pertama perkembangan, vili meliputi seluruh lingkaran
permukaan korion. Dengan berlanjutnya kehamilan, vili pada kutub embrional
membentuk struktur korion lebat seperti semak-semak (korion frondosum)
sementara. Sementara itu, vili pada kutub embrional mengalami degenerasi,
menjadi tipis dan halus disebut korion laeve.Seluruh jaringan endometrium yang
telah mengalami reaksi desidua, jugamencerminkan perbedaan kutub embrional
dan abembrional, yaitu:1.
membran bagian paling luar dan menempel pada dinding uterus sertamenempel
pada tepi plasenta. Korion terdiri dari 4 lapisan :
1)Lapisan seluler
2)Lapisan retikuler padat
3)Pseudo-basement membrane
4)TrofoblasAmnion merupakan membran transparant berwarna abu-abu yang
melapisi korion.Selaput ini menutup pars fetal plasenta dan tali pusat. Kantung
amnion berisi cairan amniondan janin berada dalam cairan tersebut. Selaput
amnion terdiri dari 5 lapisan :
1)Lapisan seluler
2)Membrana basalis
3)Stratum kompaktum
4)Stratum fibroblas
5)Stratum spongiosum di bagian paling luar dan melekat dengan lapisan seluler
korion.
CAIRAN AMNION
Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai rongga atau ruangan amnion.
Mula-mularuangan amnion merupakan rongga kecil saja tapi kemudian
mengelilingi seluruh janin.Akhirnya amnion merapat pada chorion dan melekat
dengannya. Di dalam rongga ruanganini terdapat cairan amnion (likuor amnii).
Cairan amnion diperkirakan terutama disekresi olehdinding selaput amnion atau
plasenta yang kemudian setelah sistem urinarius janin terbentuk,urine janin yang
diproduksi juga dikeluarkan ke dalam rongga amnion. Amnion ikutmembentuk
selaput janin yang terdiri dari lapisan amnion, mesoderm, chorion dan lapisantipis
dari deciduas.Ruangan amnion berisi 1 liter air ketuban, yaitu :Cairan jernih agak
pucat dan sedikit basa ( pH 7.2 )Pada pertengahan kehamilan jumlahnya sekitar
400 ml dan pada kehamilan 36
–
38minggu mencapai 1000 ml setelah itu volume terus menurun dan penurunan
berlanjutterus sampai kehamilan postmatur.
Komposisi cairan amnion
1)Air ( 98– 99% )
2)Karbohidrat (glukosa dan fruktora), protein (albumin dan globulin), lemak,
hormon(esterogen dan progesteron ), enzym (alkali fosfatase).
3)Mineral (natrium, kalium dan klorida)
4)Material lain (vernix caseosa, rambut lanugo, sel epitel yang terkelupas
danmekonium)Cairan amnion bersifat dinamik dan senantiasa ber sirkulasi
dengan kecepatan 500 ml setiap jamnya. Cairan amnion berasal dari :
1. Janin( produksi utama )
2. Sekresi aktif dari epiteo amnion
3. Transudasi sirkulasi janin
4. Air seni janin
5. Maternal
Transudasi dari sirkulasi maternalCairan amnion diabsorbsi melalui amnion
kedalam sirkulasi maternal dan melaluigastrointestinal janin (proses menelan pada
janin).
Terdiri atas 98-99% air, 1-2% garam-garam anorganik dan bahan organik
(proteinterutama albumin), runtuhan rambut lanugo, verniks kaseosa, dan sel-sel
epitel.6)
Prolaktin
Prolaktin didapatkan dalam konsentrasi tinggi di cairan amnion , jumlahnya
bisamencapai 10.000 ng/ml , yang didapatkan pada minggu ke 20 sampai 26
kehamilan ,hal ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kadar prolaktin pada
janin (mencapai 350 ng/ml)atau pada plasma ibu (mencapai 150 s/d 200 ng/ml)
jumlahnya makin menurun danmencapau titik terendah setelah kehamilan 34
minggu . beberapa penelitian membuktikan bahwa desidua merupakan tempat
sintesa prolactin yang berada dalam cairan amnion.Fungsi dari prolactin yang
berada dalam cairan amnion belum diketahui , tetapi berapa peneliti
berkesimpulan prolaktin dalam cairan amnion berfungsi memperbaiki transfer
cairan
Lesitin
–
Sphingomyelin
Lesitin ( dipalmitoyl phosphatidycholine) merupakan suatu unsur yang penting
dalamformasi dan stabilisasi dari lapisan surfaktan, yang mempertahankan
alveolar dari kolaps danrespiratori distress, sebelum minggu ke 34 kadar lesitin
dan sphingomyelin dalam cairanamnion sama konsentrasinya. setelah minggu ke
34 konsentrasi lesitin terhadapsphingomyelin relatif meningkat.Jika konsentrasi
lesitin dalam cairan amnion lebih dari dua kali kadar sphingomyelin(L/S Ratio ),
menunjukan resiko terjadinya gawat nafas pada janin sangat rendah. Tetapi jika
perbandingan kadar lesitin sphingomyelin kecil dari dua resiko terjadinya gawat
nafas pada janin meningkat. Karena lesitin dan sphingomyelin juga ditemukan
pada darah danmekonium, kontaminasi oleh kedua substansi tersebut dapat
membiaskan hasil.Selama kehamilan sejumlah agen bioaktif bertumpuk di cairan
amnion, kompartemencairan amnion merupakan suatu tempat penyimpanan yang
luar biasa yang khususnya bermanfaat dalam kehamilan dan persalinan.
Banyaknya agen bioaktif yang terakumulasidalam cairan amnion selama
kehamilan merupakan suatu hal yang tipikal dari inflamasi jaringan . Suatu hal
yang unik dari agen agen bioaktif ini adalah bersifat uterotonik sepertiPGE
2
, PGF
2
, PAF dan endothelin-1 , produk-produk ini dapat dilihat pada vaginadan
cairanamnion setelah proses persalinan dimulai . Agen-agen inflamasi ini penting
peranannyadalam proses dilatasi servik .
d)
Sitokin
Makrofag terdapat dalam cairan amnion dalam jumlah yang kecil sebelum proses
persalinan, sebenarnya leukosit tidak dapt melakukan penetrasi normal melalui
membran janin baik secara in vivo atau in vitro, tetapi dengan adanya inflamasi
dari desidua pada partus preterm , leukosit ibu akan diambil menuju cairan
amnion , fenomena juga pada partusyang aterm, aktivasi leukosit diakselerasi oleh
inflamasi dan memungkin kan melewatimembran janin.
e)
Interleukin -
1β
Interleukin -
1β merupakan sitokin primer , yang diproduksi secara cepat sebagai
respon dari infeksi dan perubahan imunologi dan Interleukin -
1β akan merangsang sitokin
Prostaglandin
Prostaglandin terutama PGE
2
juga PGF
2α
di dapatkan pada cairan amnion pada semuatahap persalinan . Sebelum proses
persalinan dimulai prostanoid dalam cairan amniondihasilkan dari ekskresi urine
janin dan mungkin juga oleh kulit , paru-paru dan tali pusat.Seiring dengan
pertumbuhan janin , kadar prostaglandin dalam cairan amnion meningkatsecara
bertahap.Walaupun demikian tidak ada pertambahan kadar prostaglandin yang
dapatdihubungkan atau diinterprestasikan sebagai pertanda pre partus. Faktanya
jumlah total kadar prostaglandin dalam cairan amnion pada saat kehamilan cukup
bulan sebelum persalinan
dimulai sangat kecil (sekitar 1μg) , karena waktu paruh prostaglandin dalam
cairan amnion
sangat lama yaitu 6
–
12 jam , jumlah dari prostaglandin yang memasuki cairan amnionsangat kecil.
Hubungan antara peningkatan kadar prostaglandin dalam cairan amnion
daninisiasi dari persalinan menjadi suatu tanda tanya selama lebih 30 tahun
terakhir.Konsentrasi dari PGF
2α ,
PGFM dan PGE pada bagian atas cairan amnion pada saat permulaan persalinan
(pembukaan 2,5 atau kurang) tidak lebih besar dibandingkan sebelum proses
persalinan , kadar prostaglandin dalam kantong belakang cairan amnion pada saat
pembukaan 3 cm jauh lebih besar dibandingkan kadarnya sebelum proses
persalinan dimulai ,dan lebih lanjut kadarnya akan meningkat seiring dengan
makin majunya pembukaan servik.Lebih lanjut kadar prostaglandin pada kantong
belakang jauh lebih besar dari pada bagian atas pada semua thap dari proses
persalinan. Kadar prostaglandin cairan amnion di bagian atas pada saat
pembukaan 3 sampai dengan 5 cm secara signifikan lebih besar dibandingkan
kadarnya sebelum proses persalinan dimulai. Setelah itu pada pembukaan
5,5sampai dengan 7 cm tidak ada peningkatan kadar prostaglandin pada bagian
atas cairanamion.Dilatasi cervik pada pembukaaan 3 sampai dengan 5 memegang
peranan pentingdalam kemajuan persalinan. Pada tahap ini bagian janin telah
masuk ke dalam pelvis ibu,yang membagi dua cairan amnion secara anatomi dan
fungsi ke dalam dua bagian. Sebelum pemisahan lengkap dari dua bagian ini
kandungan dari cairan amnion dapat bercampur antarakeduanya , tetapi setelah
pemisahan lengkap dari cairan amnion ini transfer prostaglandindari kantong
belakang ke bagian atas menurun abahkan hilang sama sekali.PGFM yang
terdapat pada bagian belakang jauh lebih besar dari pada PGE. Lebihlanjut banyak
bukti yang menunjukan bahwa peningkatan kadar prostaglandin dalam
cairanamnion bukan merupakan suatu indikasi bahwa prostaglandin mempunyai
peranan pentingdalam inisiasi persalinan :1.
2.
Jumlah total prostaglandin dalam cairan amnion dan jumlah yang memasuki
cairanamnion sebelum dan selama persalinan sangat kecil dibandingkan kadar
yangdibutuhkan untuk menginduksi persalinan.3.
Memungkinkan anak bergerak dengan bebas dan tumbuh dengan bebas ke segala
jurusan karena tekanan pada anak sama pada semua bagiannya. Hal ini sangat
pentingkarena seandainya anak tertekan oleh alat sekitarnya maka pertumbuhan
tentuterganggu.
Untuk melindungi anak terhadap pukulan-pukulan dari luar dan ibu terhadap
gerakan-gerakan anak. Kalau air ketuban berkurang, pergerakan anak dirasakan
nyeri oleh ibu.
Air ketuban terus menerus diganti, artinya dibuat tapi juga dialirkan. Ternyata
bahwaada pertukaran air antara ibu dan janin, antara ibu dan air ketuban dan
antara janin dan air ketuban. Ada bukti bahwa sebagian air ketuban diminum oleh
bayi, diabsorpsi oleh usus,kemudian diangkut ke placenta untuk diserahkan ke
dalam darah ibu.
Kehamilan
1)
Persalinan1)
Menyediakan douche (siraman) steril bagi jalan lahir tepat sebelum kelahiran pada
saat accus amnioticus pecah.