Anda di halaman 1dari 29

A.

FETUS
Dalam bahasa Latin,fetus secara harfiah dapat diartikan "berisi bibit muda,
mengandung". Pada manusia, janin berkembang pada akhir minggu kedelapan
kehamilan, sewaktu struktur utama dan sistem organ terbentuk, hingga kelahiran.
Janin disebut juga Calon Bayi.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, adalah kira-kira
280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan dibagi
menjadi tiga triwulan, triwulan I dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu,
triwulan II dari 12 sampai 28 minggu dan triwulan III dari 28 sampai 40 minggu.
Kehamilan terhitung dari hari pertama haid terakhir.
Pada Minggu ke-12/ Bulan ke-3. Embrio menjadi janin. Denyut jantung terlihat
pada USG. Mulai ada gerakan. Sudah ada pusat tulang, kuku, ginjal mulai
memproduksi urin.

B. EMBRIOGENESIS
Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses
ini merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau
fertilisasi.
Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada
embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik.
Sel embriogenik ini akan terus membelah dan membentuk struktur blastomer,
yaitu struktur kumpulan sel yang membentuk bola padat. Blastomer akan
melanjutkan pembelahan dan menambah jumlah sel. Saat jumlah sel mencukupi,
sel-sel dari kutub animal akan berusaha membungkus sel dari kutub vegetal, yang
disebut sebagai proses Gastrulasi, untuk menjadi prekursor awal pembentukan
organ dan jaringan tubuh dewasa.
Prekursor jaringan ini mulai dapat diamati dari sejak fase blastomer, saat
pembentukan kutub animal dan vegetal mulai terlihat. Prekursor jaringan ini
memiliki struktur awal berupa lapisan yang akan terbentuk selama proses
Gastrulasi. Lapisan tersebut dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
- Ektoderm : lapisan yang akan memberi bentuk luar hewan keseluruhan dan
merupakan prekursor epidermis dan sistem saraf, dibentuk dari sebagian besar
kutub animal.
- Endoderm : lapisan yang dibuat dari kutub vegetal dan merupakan prekursor
usus dan organ internal, dibentuk dari sebagian besar kutub vegetal.
- Mesoderm : merupakan lapisan prekursor otot, jaringan penghubung, dan
komponen lainnya yang akan menghubungkan antara ektoderm dan endoderm,
dibentuk dari sebagian kutub animal dan kutub vegetal.
Embrio memiliki tahapan pertumbuhan yang sangat kompleks dan terdiri 5
periode, yaitu :
1. Periode persiapan
2. Periode pembuahan
3. Periode pertumbuhan awal
4. Periode antara
5. Periode pertumbuahan akhir

C. TUMBUH KEMBANG FETUS (JANIN)


1. perkembangan bulan pertama sampai ke 2
Ada tonjolan di jantung dan bengkak dikepala, karena otak sedang berkembang.
Jantung mulai berdetak, dan dapat dilihat detakannya pada suatu alat ultra sonic
scan. Lesung pipit pada sisi kepala akan menjadi telinga. Dan terjadi pengentalan
yang nantinya akan membentuk mata. Pada bagian atas badan akan terjadi
pembengkakan yang akan membentuk tulang dan otot. Dan bengkak kecil
menunjukan lengan dan kaki mulai tumbuh.
2. Perkembangan janin Bulan Ke 3
Pada tahap ini, bagian muka pelan-pelan mulai terbentuk. Mata terlihat lebih
jelas dan mempunyai beberapa warna. Juga telah terbentuk mulut dengan lidah.
Pada tahap ini calon tangan dan kaki mulai terlihat menonjol pada sisi lateral
corpus dan distal. Selanjutnya akan terlihat garis-garis bakal terbentuknya jari-jari
tangan dan kaki. Juga mulai terbentuk organ-organ dalam utama seperti jantung,
otak, paru-paru, hati, ginjal, usus.
3. Tumbuh kembang fetus Pada Bulan Ke 4
Dua belas minggu setelah proses pembuahan, janin telah terbentuk sepenuhnya.
Semua organ badannya, otot, lengan dan tulang telah lengkap. Janin mengalami
pertumbuhan yang lebih matang. Saat minggu ke 14, denyut jantung berdetak
lebih kencang dan dapat etrdengar menggunakan alat ultrasonic detector. Denyut
jantung berdetak sangat cepat sekitar dua kali lebih cepat dari denyut jantung
orang dewasa.

4. perkembangan bulan ke 5-6


Pada masa ini janin tumbuh dengan cepat. Bagian tubuh tumbuh lebih besar
sehingga badan dan kepala lebih proporsional. Garis-garis pada kulit jari kini telah
terbentuk, sehingga janin memiliki sidik jari sendiri. Pada minggu ke 21 hingga
minggu ke 25, anda akan merasakan gerakan janin untuk pertama kali. Pada
mulanya akan terasa suatu denyutan atau sedikit peregerakan, dan mungkin terasa
seperti gangguan pencernaan. Selanjutnya, anda akan merasakan janin anda
menendang.

5. Perkembangan bulan ke 7-8


Janin kini bergerak dengan penuh semangat dan bereaksi terhadap sentuhan dan
bersuara. Janin juga mempunyai kebiasaan untuk bangun dan tidur. Kebiasaan ini
sering berbeda dengan kebiasaan anda. Ketika anda istirahat pada malam hari,
janin mulai bangun dan menendang. Pada minggu ke 29, kelopak mata janin
terbuka untuk yang pertama kali. Pada minggu ke 30, panjang janin normal
Indonesia sekitar 33 cm.

6. Perkembangan bulan ke 9 sampai lahir


Pada minggu ke 35 terjadi proses penyempurnaan kulit, yang sebelumnya
berkerut, pada tahap ini lebih lembut dan halus. Pada minggu ke 38, janin pada
umumnya terbaring turun, siap untuk proses kelahiran. Kadang-kadang sebelum
kelahiran, kepala berpindah masuk ke panggul dan disebut “masuk pintu atas
panggul”, namun, terkadang kepala janin belum masuk pintu atas panggul sampai
kelahiran dimulai.

D. PERKEMBANGAN EMBRIOGENESIS
1. Trimester pertama
Seluruh periode zigot dan embrionik serta dua minggu periode janin (dari total
10 minggu kehidupan setelah fertilisasi) berada pada 12 minggu pertama
kehamilan dihitung dari masa menstruasi terakhir, yang merupakan trimester
pertama.
a.Minggu Pertama-Kedua
Kehamilan dihitung dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Pada masa dua
minggu ini merupakan terjadinya fase-fase menstruasi. Kelanjutan fase proliferatif
pada siklus menstruasi adalah terjadinya fertilisasi yaitu sekitar 14 hari (dua
minggu) setelah menstruasi terakhir.
b.Minggu Ketiga-Keempat
Periode minggu pertama-kedua ini berawal dari fertilisasi sampai terjadinya
implantasi dengan terbentuknya lempeng embrionik. Periode ini mencakup
pembelahan zigot, implantasi dan embrio bilaminar.
Pertumbuhan dan perkembangan dimulai dengan momen fertilisasi dan proses
fusi pronukleus pada wanita dan pria masing-masing dari ovum dan sperma.
Proses fusi ini menghasilkan sebuah sel tunggal yang disebut zigot. Segera setelah
fertilisasi, zigot yang dihasilkan mulai mengalami pembelahan sel mitosis yang
disebut pembelahan atau cleavage. Melalui serangkaian tahapan, massa sel yang
membelah disebut morula. Setelah mengalami reorganisasi sel dan cairan masuk
ke dalam sel, morula menjadi blastosit. Blastosit inilah yang tertahan pada lapisan
uterus. Saat proses implantasi berakhir pada hari ke-10 atau ke-11 setelah
fertilisasi, periode embrionik telah dimulai.
Pada saat implantasi, embrio dikenal dengan sebutan embrio bilaminar karena
lingkaran embrio terbentuk dari lingkaran massa bagian dalam, yang terdiri atas
dua lapisan sel, yakni epiblas, lapisan tebal sel-sel silindris yang membentuk dasar
rongga amnion dan pada akhirnya akan menjadi endodermis, mesodermis dan
ektodermis embrionik dan hipoblas, selapis tipis sel-sel kubus kecil yang tersusun
atas endodermis utama kantung kuning telur.
c. Minggu Kelima
Awal minggu ke tiga pascafertilisasi menandai dimulainya morfogenesis, yakni
perkembangan bentuk tubuh. Perkembangan ini diakhiri melalui gastrulasi, suatu
proses yang memungkinkan lempeng bilaminar embrionik diubah menjadi
lempeng trilaminar embrionik. Menjelang akhir minggu ketiga, perkembangan
somit dimulai, yang pada puncaknya dimulai yang pada puncaknya akan
menghasilkan 42 hingga 44 pasang somit.
Selama mingg ke tiga, pembuluh saraf (cikal) bakal otak dan medulla spinalis),
notochord (permulaan vertebra), rongga koleomik (cikal bakal rongga tubuh), sel
darah primitive dan system kardiovaskuler primitive mulai terbentuk.
d. Minggu Keenam
Jantung mulai berdetak pada awal minggu ke empat pascafertilisasi (enam
minggu berdasarkan masa menstruasi terakhir). Selama minggu keempat terjadi
perkembangan yang pesat dan terbentuk lapisan lempeng embrionik longitudinal
dan transversal. Lapisan longitudinal meliputi lapisan kepala dan lapisan ekor
yang mengubah embrio dari bentuk yang lurus menjadi bentuk yang memiliki
lekuk. Lapisan transversal meliputi lapisan transversal kiri dan kanan yang
melipat kea rah garis tengah dan mengubah embrio dari bentuk datar menjadi
bentuk silindris. Pada akhir minggu ke empat, embrio diperkirakan memiliki
gambaran seperti kadal dan mempunyai bakal telinga (lubang otis), lengan (bakal
lengan), tungkai (bakal tungkai), dan struktur leher dan wajah (empat lekuk
brakial pertama).
e. Minggu Ketujuh
Selama minggu ke lima pascafertilisasi, perkembangan pesat otak
menghasilkan perkembangan kepala yang membesar dan membuatnya menjadi
bagian yang lebih besar daripada anggota tubuh lainnya. Perkembangan
berlangsung dari kepala hingga bokong, dan tungkai berkembang hamper satu
minggu kemudian setelah lengan. Mata mulai berkembang berupa bakal lensa
(mulai tampak pada minggu ke empat), cangkirr optic dan pigmen retina.
f. Minggu Kedelapan
Hidung, mulut dan palatum mulai terbentuk selama minggu ke enam
pascafertilisasi (8 minggu berdasarkan masa menstruasi terakhir) dan mata mulai
terlihat. Lengan dan tungkai mengalami banyak perkembangan dan sinar-sinar
digital (jari-jari primordial) mulai berkembang pada lempeng tangan. Bentuk
kepala lebih besar daripada batang tubuh.
g. Minggu Kesembilan
Minggu ke tujuh pascafertilisasi menandai perkembangan tungkai lebih lanjut
dengan digital rays (jari kaki primordial) berkembang pada lempeng kaki.
Kelopak mata terbentuk dan dapat terlihat. Aurikula telinga bagian luar telah
terbentuk dan mulai tampak meski belum sepenuhnya berkembang atau naik ke
posisi seharusnya. Usus halus mengalami herniasi ke bagian belakang tali pusat
yang memiliki ruang untuk usus tersebut.
h. Minggu Kesepuluh
Pada akhir minggu ke-8 pascafertilisasi (10 minggu berdasarkan masa
menstruasi terakhir), embrio telah memiliki gambaran manusia meskipun ukuran
kepalanya yang besar masih belum proporsional mencapai dan hamper separuh
ukuran total. Tungkai, terutama tungkai bagian atas, telah mengalami diferensiasi
(contoh, pergelangan tangan, siku, lutut) dan peningkatan panjang. Osifikasi
tulang dimulai dan area leher mulai terbentuk. Perkembangan urogenital telah
terjadi, tetapi diferensiasi masih terlalu dini untuk dapat menentukan jenis
kelamin.
Akhir minggu ke-8 pascafertilisasi juga menandai akhir periode embrionik.
Semua struktur eksternal dan internal yang penting sudah terbentuk dan
mengalami perkembangan dan detil lebih lanjut, termasuk penggantian kartilago
oleh sel-sel tulang. Periode embrionik adalah masa kritis yang memungkinkan
teratogen apapun (seperti obat-obatan, sinar-X, virus) dapat menyebabkan
kematian atan malformasi congenital.
i.Minggu Ke Sebelas-Dua belas
Trimester pertama kehamilan juga mencakup dua minggu pertama periode janin.
Pada akhir minggu ke-10 pascafertilisasi, atau minggu ke-12 bila dihitung sejak
masa menstruasi terakhir, seluruh usus telah masuk ke dalam abdomen dan keluar
dari tali pusat, genitalia eksterna telah memiliki karakteristik laki-laki atau
perempuan (meski karakteristik ini belum terbentuk sempurna), anus telah
terbentuk, raut wajah janin sudah benar-benar tampak seperti manusia. Janin, yang
kini memiliki berat kurang lebih 0,5 hingga 1 ons, mulai dapat menelan,
melakukan gerak pernapasan, berkemih, menggerakan bagian tungkai tertentu,
dapat mengedipkan mata dan mengerutkan wajah. Mulut membuka dan menutup.
Ukuran kepala sekitar sepertiga panjang, yang kurang lebih 56 hingga 61
milimeter.

2. Trimester Kedua
Trimester kedua yang berlangsung 15 minggu, mencakup minggu ke-13 hingga
minggu ke-27 mengacu pada LMP. Usia kehamilan ini, ekuivalen dengan minggu
ke-26 hingga ke-38 sejak pascafertilisasi. Trimester ke tiga, berlangsung 13
minggu, mencakup minggu ke-28 hingga ke-40 mengacu pada LMP. Usia ini
ekuivalen dengan minggu ke-26 hingga ke-38 sejak pascafertilisasi. Usia yang
dimaksud pada diskusi berikut adalah usia kehamilan mengacu pada LMP.
a.Minggu ke-13 hingga ke-16 (Bulan keempat)
Kelopak mata mengalami fusi dan kepala berkembang lambat, sementara
telinga bergerak ke posisi yang lebih tinggi pada kepala dan dagu tampak lebih
jelas dengan terbentuknya mandibula. Perkembangan tubuh semakin cepat
sementara perkembangan tungkai sekali lagi lebih lambat daripada lengan, dan
arah perkembangan dari sefalik ke kaudal berlanjut. Kedua lengan telah mencapai
panjang sesungguhnya. Kuku jari-jari tangan mulai berkembang, tetapi kuku jari-
jari kaki belum. Respons reflex dan kegiatan muscular mulai terjadi, meski ibu
belum dapat merasakan pergerakan akren auterus terlalu tebal dan aktifitas bayi
masih sangat halus. Perbedaan jenis kelamin mulai jelas terlihat pada minggu ke-
14 (dua belas minggu setelah fetilisasi). Pada minggu ke-16 terjadi kemajuan
pesat pada perkembangan tulang. Pusat-pusat osifikasi tulang terlihat jelas
sehingga dapat dilihat dengan menggunakan roentgenografi. Panjang kepala-
bokong kurang lebih 11,5 cm dan berat janin antara 3,5 hingga 4 ons pada akhir
minggu ke-16.
b.Minggu ke-17 hingga ke-20 (Bulan kelima)
Perkembangan tubuh yang pesat tetap berlanjut. Kaki telah mencapai panjang
total dan kuku pada jari-jari kaki mulai tumbuh. Kelopak mata masih menyatu.
Janin bergerak lebih bebas di dalam uterus tanpa rasa terkurung sehingga
perkembangan lebih lanjut akan terjadi. Pergerakan janin yang lebih kuat dan
dinding uterus yang lebih tipis menghasilkan pengalaman quickening pada ibu,
yang terjadi pada minggu ke-18. Ketika janin cegukan, ibu akan merasakannya
sebagai serangkaian sentakan ringan. Pada akhir bulan, verniks caseosa mulai
menutupi seluruh tubuh. Verniks kaseosa adalah campuran sebum (sekresi dari
kelenjar sebasea) dan sel epitel permukaan yang tebal, suatu substansi seperti keju
yang melindugi kulit janin yang rapuh. Detak jantung dapat didengar dengan
menggunakan fetoskop pada akhir bulan. Pada akhir minggu ke-20, panjang rata-
rata kepala-bokong adalah 16,5 cm dengan berat badan kurang lebih hamper
500 gram.
c.Minggu ke-21 hingga ke-24 (Bulan keenam)
Pertumbuhan rambut terlihat lebih jelas pada bulan ke enam. Seluruh tubuh
janin dilapisi lanugo, yakni rambut halus yang menurun. Alis, bulu mata dan
rambut kepala mulai muncul. Ukuran kepala masih lebih besar disbanding
anggota tubuh lain. Kulit berkerut, bening dan kemerahan, yang memberi
penampilan tua pada janin, yang juga kurus dan dan tidak berlemak karena kurang
lemak subkutaneus. Baik darah kapiler dan mioglobin merah pada otot dapat
terlihat melalui kulit. Bakal gigi permanen telah muncul. Janin masih memiliki
ruangan di dalam uterus untuk berjungkir balik dan dapat melakukan gerakan
seperti menangis dan mengisap. Tangan mulai membentuk kepalan dan pegangan.
Lemak coklat yang merupakan sumber energy, produksi panas, dan pengaturan
panas pada bayi yang baru lahir juga mulai terbentuk. Pada akhir bulan, panjang
rata-rata kepala hingga ke bokong kurang lebih dari 20,3 m dan memiliki berat
kurang lebih 1,25 pon.
3. Trimester Ketiga
a. Minggu ke-25 hingga ke-28 (Bulan ketujuh)
Meski lemak mulai sedikit disimpan dan kontur mulai membulat, janin masih
terlihat kurus dan Nampak masih tampak tua dan berkerut selama bulan ini.
Penambahan berat badan yang berarti membuat tubuh menjadi lebih proporsional
pada akhir bulan. Surfaktan mulai dihasilkan di paru-paru pada usia 26 minggu.
Rambut kepala semakin panjang, gerakan mengisap menjadi lebih kuat, mata
mulai menutup dan membuka, dan kuku-kuku pada jari mulai terlihat. Panjang
rata-rata kepala-bokong kurang lebih 23 cm dengan berat sekitar 2,25 pon (1000
gram) pada akhir minggu ke-28.
b. Minggu ke-29 hingga ke-32 (Bulan kedelapan)
Simpanan lemak subkutan mulai memperhalus kerutan, tetapi kerutan janin
masih belum hilang sepenuhnya. Tubuh janin juga sudah terisi lemak dan tidak
tampak terlalu kurus. Verniks kaseosa yang tebal menutupi seluruh tubuh janin.
Rambut kepala terus bertumbuh dan lanugo banyak sekali, kecuali pada area
wajah. Kuku jari sudah mencapai ujungnya, kuku kaki sudah mulai tumbuh, tetapi
belum mencapai ujungnya. Janin telah memiliki kendali terhadap gerak
pernapasan yang berirama dan temperature tubuh. Mata telah terbuka dan reflex
cahaya terhadap pupil muncul pada akhir bulan. Ukuran panjang rata-rata kepala-
bokong adalah 28 cm dan berat badan kurang lebih 3,75 pon.
c. Minggu ke-33 hingga ke-36
Pada akhir bulan ini, kulit menjadi halus tanpa kerutan karena lemak subkutan
menebal dari cadangan tambahan. Tubuh menjadi lebih bulat sementara lengan
dan tungkai tampak montok. Rambut memanjang, kuku pada jari kaki telah
mencapai ujungnya, dan testis sebelah kiri biasanya telah turun ke skrotum.
Ukuran panjang rata-rata kepala-bokong adalah 31,7 cm lebih sedikit dan berat
badan kurang lebih 5,5 pon (2500gram) selama minggu ke-36.
d. Minggu ke 37 hingga ke-40 (Bulan kesepuluh)
Bulan ke-10 merupakan waktu untuk sentuhan akhir yang penting.
Pertumbuhan dan perkembangan utuh telah dicapai. Janin kini bulat sempurna
dengan dada dan kelenjar payudara menonjol pada kedua jenis kelamin. Kedua
testis telah masuk ke dalam skrotum pada akhir bulan ini. Lanugo telah
menghilang pada hamper seluruh tubuh. Kuku-kuku mulai mengeras melebihi
kedua ujung jari tangan dan jari kaki. Warna kulit bervariasi mulai dari putih
hingga merah muda kebiruan tanpa menghiraukan ras karena melanin yang
bertanggung jawab member warna pada kulit hanya dihasilkan setelah terkena
cahaya. Ukuran panjang rata-rata kepla-bokong kini adalah 36 cm. Berat badan
tergantung pada sejumlah variable, tetapi rata-rata adalah 7,5 pon.

E. PLASENTA
Plasenta yang disebut juga tembuni atau ari-ari merupakan sebuah organ dalam
kandungan di masa kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan plasenta penting
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.

Fungsi dari plasenta adalah untuk tempat pertukaran produk-produk metabolisme


dan produk gas antara peredaran darah ibu dan janin dan juga produksi hormon.
Di plasenta ada tali pusar yang terbentuk dari pembuluh darah. Plasenta disebut
juga saudara kembar bayi, karena sama-sama dalam kandungan dan ketika bayi
keluar plasenta juga ikut lahir.

Plasenta manusia mempunyai diameter sekitar 22 cm, dengan berat rata-rata 470
gram dan tebalna (dibagian tengah plasenta) sekitar 2,5 cm. Plasenta tersusun atas
ratusan pembuluh dan vena halus, bentuknya seperti gumpalan hati mentah,
dengan warna merah tua, plasenta dibagi menjadi 15-20 tonjolan cotyledon, yang
adalah villi atau tonjolan dengan bentuk seperti jari. Ukuran dan berat dari
plasenta sesuai dengan ukuran janin.
Fungsi Plasenta
Fungsi dari plasenta atau ari-ari adalah sebagai berikut:
1. Sebagai Aalat Pernapasan Janin Dalam Kandungan
Pada pertumbuhan dan perkembangannya, janin memerlukan oksigen. Oksigen
yang dihirup ibu akan dilairkan ke janin dengan penghubung tali pusar.
Selanjutnya organ ini akan mengedarkan darah yang mengandung oksigen dari
ibu ke janin melalui proses difusi. Karbondioksida yang ada akan dibawah melalui
tali pusar dan berdifusi ke tubuh ibu dengan bantuan sistem peredaran darah
sebelum dikeluarkan dengan sistem pernapasan sang ibu.

2. Sebagai Penghasil Nutrisi


Plasenta bisa merubah glukosa menjadi glukogen, yakni karbohidrat yang dapat
disimpan pada hati sebagai cadangan glukosa. Nutrisi yang diperoleh janin akan
bermanfaat untuk pertumbuhan dan pembentukan jaringan ketika dibutuhkan.

3. Sebagai Sistem Ekresi (Pembuangan)


Plasenta akan mengeluarkan setiap produk limbah yang tidak dibutuhkan oleh
tubuh janin, seperti urea dan karbondioksida.

4. Sebagai Sistem Pertahanan Atau Kekebalan Tubuh


Fungsi pertahanan di plasenta dilakukan memakai dua cara, yakni kima dan fisik.
Cara kimia fungsi pertahanan dijalankan melalui fungsi enzim, yang mana
plasenta akan menetralisir kegiatan toksik yang dicurigai.
Selain itu, ibu juga memberika antibodinya kepada janin. Sedangkan dengan cara
fisik telah ada struktur yang tercipta sedemikian rupa menjadikan bayi terlindung
dengan baik.
Kekebalan tubuh ini sangatlah utama untuk janin, karena hati mereka belum bisa
mengatasi unsur berbahaya yang asalnya dari darah ibu.

5. Sebagai Penghasil Hormon


Terdapat hormon yang dihasilkan oleh plasenta, antara lain:
-Human Chorionic Gonadotropin (HCG), hormon ini fungsinya sebagai pencegah
adanya menstruasi dan menjaga kehamilan
-Chorionic Somatomammotropin (Placental Lactogen), hormon ini mempunyai
fungsi spesifik dalam keterkaitannya dengan nutrisi untuk ibu dan janin.
-Estrogen, hormon ini mempunyai fungsi sebagai pembantu pembesaran uterus,
pembesaran dan perkembangan payudara
-Prosgesteron. Hormon ini mempunyai funsi sebagi pemberi nutrisi awal untuk
embrio dan pencegeh kontraksi uterus spontan yang bisa membuat terjadinya
keguguran.
-Tirotropin korionik dan relaksin. Adalah hormon penunjan karena hanya
memberikan sedikit perubahan/dampak dalam kehamilan.

Struktur Dan Bagian-Bagian Plasenta


Plasenta yang yang bentuknya seperti kumpulan jaringan dengan lebih dari 200
pembuluh darah. Letak plasenta dalam rahim normalnya pada bagian korpus
uterus.

Tetapi apabila ada di bagian bawah ataupun samping, maka disebut dengan
Plasenta Previa. Plasenta dikelilingi oleh lapisan amnion, plasenta tersebut
mengandung pembuluh darah lanjutan dari tali pusar. Plasenta tersusun atas tiga
bagian utama, yakni:

Bagian Pada Janin (Fetal Portion)


Bagian ini tersusun dari struktur yang disebut korion frondosum dan vili. Korion
frondosum adalah membran yang menjadi pelindung janin yang terdiri dari
tropoblas.

Sedang vili dari plasenta yang matang tersusun dari vili koriali, ruang interviler
dan amnion yang menjadi pelapis dinding permukaan plasenta. Pada bagian
bawah lapisan amnion ini adalah cabang-cabang pembuluh darah tali pusar.
Bagian Pada Ibu (Maternal Portion)
Bagian ini adalah permukaan yang mengarh ke dinding rahim, memiliki warna
merah dan terbagi oleh celah yang asalnya dari jaringan ibu. Di bagian ini ada
desidua kompakta yang terbentuk dari 15-20 struktur dalam bentuk bulatan yang
disebut kotiledon.

Di bagian ini juga ada struktur yang disebut desidua basalis di bagian maternal,
desidua basalis di plasenta matang disebut lempeng korion.

Proses Terbentuknya Plasenta


Terbentuknya plasenta diawali dengan perkembangan trofoblas di hari ke 8-9
sesudah pembuahan. Sel membelah, sel yang sebelumnya hanya selapis menjadi
berlapis-lapis dan membentuk rongga yang banyak di lapisan sinsitrotiofoblas
(sinsitium). Stadium ini disebut stadium berongga (Lacunar Stage)

Sesudah sinsitium tumbuh kedalam endometrium (dinding rahim) dan membuat


pembuluh dara dinding rahim rusak menjadikan sinsitium dapat dialiri darah dari
ibu dengan perbaikan otomatis pembuluh darah karena masuknya organ baru.
Stadium ini disebut dengan sirkulasi utero-plasenta (rahim ke plasenta) atau sstem
feto maternal (janin ke ibu)

Selanjutnya trofoblas membentuk beberapa kelompok sel yang akan menjadi


jaringan penyambung, lembut yang disebut mesoderm sinsitium ekstraembrional.
Jaringan itu adalah jaringan penyambung antara lapisan dalam sitotrofoblas
dengan sel selaput heuser.

Bagian yang menempel dengan sitotofoblas menjadi selaput korion (chrionic


plate) sedangkan bagian yang menempel dengan sel selaput heuser menjadi
pelindung yolk sac (kantung kuning telur).
Di akhir minggu ketiga kehamilan, mesoderm yang terbentuk dari sitotofoblas itu
menjadi sel darah dan pembuluh darah kapiler. Seiring berjalannya waktu, rongga
korion semakin luas, menjadikan jaringan embrional semakin memisah dari
sitotofoblas (selaput korion), hanya disambungkan oleh sedikit jaringan mesoderm
yang menjadi tangkai penghubung (conecting stalk). Maka connecting stalk ini
yang kemudian akan berkembang menjadi tali pusar.

Sesudah pembuluh darah dari trofoblas menembus rahim, trofoblas akan


membentuk plasenta dewasa, sehingga terbentuk sirkulasi yang sempurna dengan
pembuluh darah tali pusar. Walaupun saling berkaitan, darah ibu dan darah janin
tetap tidak dapat bercampur, sistem ini disebut dengan sistem hemochorial (tetap
terpisah oleh dinding pembuluh darah janin dan lapisan korion).

E. TALI PUSAT
Tali pusat adalah jaringan pengikat yang
menghubungkanplasentadanfetus(janin).Fungsi dari tali pusat adalah menjaga
viabilitas (kelangsungan hidup) dan memfasilitasi pertumbuhanembriodan
janin.Pembuangan senyawa sisa, serta pengangkutanoksigen, nutrisi,dan faktor
pertumbuhan untuk janin berlangsung melalui tali pusat. Tali pusattersusun dari
90%air dan terhubung dengan cakram intervertebral (80%) sertakartilagotulang
rawansendi(95%). Setelah bayi dilahirkan, tali pusat umumnya dijepit dan
dipotongkemudian dibiarkan terpapar diudarauntuk pengeringan. Dalam waktu 24
jam, warna putihkebiruan dari tali pusat akan hilang dan menjadi hitam setelah
beberapa hari. Pengukurangastali pusat perlu dilakukan padabayiyang lahir
melalui prosesbedah sesar untuk mengetahuikondisi kesehatan bayi.Darahdari tali
pusat telah dimanfaatkan sebagai sumber sel puncauntuk mengatasi
beberapapenyakittertentu.
DEFENISI TALI PUSAT
Tali pusat atau funiculus umbilicalis adalah saluran kehidupan bagi janin
selamadalam kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang
selama kehamilanmenyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Tetapi begitu bayi
lahir, saluran ini sudah tak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau
dijepit. Funiculus umbilicalis terbentang dari permukaan fetal plasenta sampai
daerahumbilicus fetus dan berlanjut sebagai kulit fetus pada perbatasan tersebut.
Funiculusumbicalis secara normal berinsersi di bagian tengah plasenta. Funiculus
umbilicalis berbentuk seperti tali yang memanjang dari tengah plasenta sampai ke
umbilicus fetus danmempunyai sekitar 40 puntiran spiral. Pada saat aterm
funiculus umbilicalis panjangnya 40-50 cm dan diameternya 1-2 cm.Hal ini cukup
untuk kelahiran bayi tanpa menarik plasenta keluar dari rahim ibu. Tali pusat
menjadi lebih panjang jika jumlah air ketuban pada kehamilan trimester pertama
dankedua relatif banyak, diserta dengan mobilitas bayi yang sering. Sebaliknya,
jikaoligohidromnion dan janin kurang gerak (pada kelainan motorik janin), maka
umumnya tali pusat lebih pendek. Kerugian apabila tali pusat terlalu panjang
adalah dapat terjadi lilitan disekitar leher atau tubuh janin atau menjadi ikatan
yang dapat menyebabkan oklusi pembuluhdarah khususnya pada saat persalinan.

STRUKTUR TALI PUSAT


Tali pusat terdapat antara pusatjanindan permukaan fetal plasenta.Warnanya
dariluar putih dan merupakan tali yang berpilin. Panjangnya ± 55 cm (30 – 100
cm) dan diameter 1– 1,5 cm. Pembuluh-pembuluh darahnya biasanya
lebihpanjangdari tali pusatnya sendirisehingga pembuluh berkelok-kelok. Kadang-
kadang menimbulkan tonjolan pada permukaantali pusatdan diberi nama simpul
palsu. Tiga pembuluh darah : Setelah struktur lengkung usus, yolk sack dan
duktus vitellinusmenghilang, tali pusat akhirnya hanya mengandung pembuluh
darah umbilikal yang menghubungkan sirkulasi janin dengan plasenta. Ketiga
pembuluh darah itu saling berpilin didalam funiculus umbilicalis dan melanjutkan
sebagai pembuluh darah kecil pada vili korion plasenta. Kekuatan aliran darah
(kurang lebih 400 ml/ menit) dalam tali pusat membantu mempertahankan tali
pusat dalam posisi relatif lurus dan mencegah terbelitnya tali pusattersebut ketika
janin bergerak-gerak. Ketiga pembuluh darah tersebut yaitu :
1.Satu vena umbilicalis membawa oksigen dan memberi nutrien ke sistem
peredarandarah fetus dari darah maternal yang terletak di dalam spatium
choriodeciduale.
2. Dua arteri umbilicalis mengembalikan produk sisa (limbah) dari fetus ke
plasentadimana produk sisa tersebut diasimilasi ke dalam peredaran darah
maternal untuk diekskresikan
3.Jeli Wharton : Merupakan zat yang berkonsistensi lengket yang mengelilingi
pembuluh darah pada funiculus umbilicalis. Jeli Warthon merupakan subtansi
seperti jeli, juga berasal dari mesoderm seperti halnya pembuluh darah. Jeli ini
melindungi pembuluh darah tersebut terhadap kompresi, sehingga pemberian
makanan yangkontinyu untuk janin dapat di jamin. Selain itu juga dapat
membantu mencegah penekukan tali pusat. Jeli warthon ini akan mengembang
jika terkena udara. JeliWarthon ini kadang-kadang terkumpul sebagai gempalan
kecil dan membentuk simpul palsu di dalam funiculus umbilicalis. Jumlah jeli
inilah yang menyebabkanfuniculus umbilicalis menjadi tebal atau
tipis.Insersi/letak tali pusatkeplasenta:
1.Tengah : insertio sentralis
2.Sedikit ke samping: insertio paracentralis
3.Samping : insertio lateralis
4.Pinggir : insertio marginalis
5.Di luar plasenta/di selaputjanin: insertio velamentosa

FUNGSI TALI PUSAT


Fungsi tali pusat yaitu :
1. Sebagai saluran yang menghubungkan antara plasenta dan bagian tubuh
janinsehingga janin mendapat asupan oksigen, makanan dan antibodi dari
ibu yangsebelumnya diterima terlebih dahulu oleh plasenta melalui vena
umbilicalis.
Saluran pertukaran bahan-bahan kumuh seperti urea dan gas karbon dioksida
yangakan meresap keluar melalui arteri umbilicalis.
fungsi dan aktivitas yang ada di plasenta yang dibutuhkan oleh janin untuk
pertumbuhan, perkembangan, kelangsungan hidup janin, disalurkan oleh tali
pusatagar bisa digunakan oleh janin. Misalnya transfer O2 dan nutrisi,
begitupunsebaliknya, buangan dari janin dikirim kembali ke plasenta. Jadi fungsi
tali pusatyaitu sebagai media.

SIRKULASI TALI PUSAT

Fetus dalam Rahim ibu mempunyai dua kebutuhan yang harus dipenuhi yaitu
oksigendannutrisiserta membuang produk sisa yang dihasilkan oleh sel-selnya.
Struktur yang bertanggungjawab memenuhi kebutuhanfetusadalahplasenta.
Plasentamempunyai banyak vilus yang tumbuh dari membran,
menyelimutifetusdan menembus dindinguterusyaituendometrium.
Endometriumkaya dengan alirandarahibu. Jaringan kapilari darah fetus berada
didalam vilus.Darahyang kaya oksigen dannutriendibawa
melaluivenaumbilicalis.Sebaliknyadarahyang sampai ke vilus
darifetusmelaluiarteriumbilicalis dalamtali pusat, mengandung produk sisa seperti
karbon dioksida dan urea. Produk sisa ini akan meresap kemembran dan masuk
darahibu.Darahibu dandarahfetusdalam vilus sangat rapat, akantetapi
keduadarahtersebut tidak bercampur karena dipisahkan oleh suatu
membran.Oksigen, air, glukosa, asid amino, lipid, garammineral, vitamin,
hormon,danantibodidaridarahibu perlu menembus membran ini dan memasuki
kapilaridarahfetusyangterdapat dalam vilus. Selain oksigen dannutrien,
antibodidaridarahibu juga meresap kedalamdarahfetusmelaluiplasenta. Antibodiini
melindungifetusdan bayiyang dilahirkandaripada jangkitanpenyakit.
Letak janin dalam kandungan ibu

Pada plasenta banyak terdapat unjuran


seperti “Jari” atau vilus tumbuh dari membran
yang menyelimuti fetus dan menembusi dindinguterus, yaitu endometrium.
Endometrium padauterus adalah kaya dengan aliran darah ibu. Didalarn vilus
terdapat jaringan kapilari darah fetus.Darah yang kaya dengan oksigen dan nutrien
inidibawa melalui vena umbilicalis yang terdapat didalam tali pusat ke fetus.
Sebaliknya, darah yangsampai ke vilus dari fetus melalui arteri umbilicalis dalam
tali pusat mengandungi bahan

F. AMNION

Amnion atau air ketuban merupkan elemen dari kehamilan yang sangat penting
untuk di ketahui. Air ketuban ini dapat dijadikan acuan dalam menentukan
diagnosis kiehamilandan kesejahteraan janin.
1.SELAPUT JANIN (AMNION DAN KORION)
Pada minggu-minggu pertama perkembangan, vili meliputi seluruh lingkaran
permukaan korion. Dengan berlanjutnya kehamilan, vili pada kutub embrional
membentuk struktur korion lebat seperti semak-semak (korion frondosum)
sementara. Sementara itu, vili pada kutub embrional mengalami degenerasi,
menjadi tipis dan halus disebut korion laeve.Seluruh jaringan endometrium yang
telah mengalami reaksi desidua, jugamencerminkan perbedaan kutub embrional
dan abembrional, yaitu:1.

Desidua di atas korion frondosum menjadi desidua basalis.2.

Desidua yang meliputi embrioblas/kantong janin di atas korion laeve menjadi


desiduakapsularis.3.

Desidua di sisi/bagian uterus yang abembrional menjadi desidua parietal is.Antara


membran korion dan membran amnion terdapat rongga korion. Dengan
berlanjutnya kehamilan, rongga ini tertutup akibat menyatunya membran amnion
danmembran korion. Selaput janin selanjutnya disebut sebagai membran korion-
amnion(amniochorionic membranea). Kavum uteri juga terisi oleh konsepsi
sehingga tertutup olehmenyatunya korion laeve dengan desidua parietalis.Korion
adalah

membran bagian paling luar dan menempel pada dinding uterus sertamenempel
pada tepi plasenta. Korion terdiri dari 4 lapisan :
1)Lapisan seluler
2)Lapisan retikuler padat
3)Pseudo-basement membrane
4)TrofoblasAmnion merupakan membran transparant berwarna abu-abu yang
melapisi korion.Selaput ini menutup pars fetal plasenta dan tali pusat. Kantung
amnion berisi cairan amniondan janin berada dalam cairan tersebut. Selaput
amnion terdiri dari 5 lapisan :
1)Lapisan seluler
2)Membrana basalis
3)Stratum kompaktum
4)Stratum fibroblas
5)Stratum spongiosum di bagian paling luar dan melekat dengan lapisan seluler
korion.

CAIRAN AMNION
Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai rongga atau ruangan amnion.
Mula-mularuangan amnion merupakan rongga kecil saja tapi kemudian
mengelilingi seluruh janin.Akhirnya amnion merapat pada chorion dan melekat
dengannya. Di dalam rongga ruanganini terdapat cairan amnion (likuor amnii).
Cairan amnion diperkirakan terutama disekresi olehdinding selaput amnion atau
plasenta yang kemudian setelah sistem urinarius janin terbentuk,urine janin yang
diproduksi juga dikeluarkan ke dalam rongga amnion. Amnion ikutmembentuk
selaput janin yang terdiri dari lapisan amnion, mesoderm, chorion dan lapisantipis
dari deciduas.Ruangan amnion berisi 1 liter air ketuban, yaitu :Cairan jernih agak
pucat dan sedikit basa ( pH 7.2 )Pada pertengahan kehamilan jumlahnya sekitar
400 ml dan pada kehamilan 36

38minggu mencapai 1000 ml setelah itu volume terus menurun dan penurunan
berlanjutterus sampai kehamilan postmatur.
Komposisi cairan amnion
1)Air ( 98– 99% )
2)Karbohidrat (glukosa dan fruktora), protein (albumin dan globulin), lemak,
hormon(esterogen dan progesteron ), enzym (alkali fosfatase).
3)Mineral (natrium, kalium dan klorida)
4)Material lain (vernix caseosa, rambut lanugo, sel epitel yang terkelupas
danmekonium)Cairan amnion bersifat dinamik dan senantiasa ber sirkulasi
dengan kecepatan 500 ml setiap jamnya. Cairan amnion berasal dari :
1. Janin( produksi utama )
2. Sekresi aktif dari epiteo amnion
3. Transudasi sirkulasi janin
4. Air seni janin
5. Maternal
Transudasi dari sirkulasi maternalCairan amnion diabsorbsi melalui amnion
kedalam sirkulasi maternal dan melaluigastrointestinal janin (proses menelan pada
janin).

Keadaan normal cairan amnion


:1)

Pada usia kehamilan cukup bulan, volume 1000-1500 cc.2)

Keadaan jernih agak keruh.3)


Steril4)

Bau khas, agak manis dan amis.5)

Terdiri atas 98-99% air, 1-2% garam-garam anorganik dan bahan organik
(proteinterutama albumin), runtuhan rambut lanugo, verniks kaseosa, dan sel-sel
epitel.6)

Sirkulasi sekitar 500 cc/jam.


Kandungan cairan amnion
Pada permulaan kehamilan, cairan amnion di ultrafisasi oleh plasma ibu. Pada
permulaan trimester ke dua , cairan amnion sebagian besar terdiri dari cairan
ekstra seluler yang berdifusi melalui kulit janin yang kemudian mencerminkan
komposisi plasma janin.Setelah minggu ke 20 kornifikasi dari kulit janin tetap
mempertahankan difusi ini dan padasaat ini komposisi terbesar pada cairan
amnion adalah urine janin. Ginjal janin mulaimemproduksi urine pada minggu ke
12 usia kehamilan dan setelah minggu ke 18memproduksi 7

14 ml per hari. Urin janin lebih banyak terdiri dari urea , kreatinin danasam urat
dibandingkan plasma, juga terdiri dari deskuamasi sel-sel janin , vernix, lanuga
dan bermacam sekresi. Karena bersifat hipotonik, efek jaringan menurunkan
osmolaritas cairanamnion sejalan dengan kemajuan usia kehamilan. Cairan
pulmonum memberikan sedikit proporsi pada volume amnion, yang difiltrasi
melalui plasenta untuk beberapa saat.
a)

Prolaktin
Prolaktin didapatkan dalam konsentrasi tinggi di cairan amnion , jumlahnya
bisamencapai 10.000 ng/ml , yang didapatkan pada minggu ke 20 sampai 26
kehamilan ,hal ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kadar prolaktin pada
janin (mencapai 350 ng/ml)atau pada plasma ibu (mencapai 150 s/d 200 ng/ml)
jumlahnya makin menurun danmencapau titik terendah setelah kehamilan 34
minggu . beberapa penelitian membuktikan bahwa desidua merupakan tempat
sintesa prolactin yang berada dalam cairan amnion.Fungsi dari prolactin yang
berada dalam cairan amnion belum diketahui , tetapi berapa peneliti
berkesimpulan prolaktin dalam cairan amnion berfungsi memperbaiki transfer
cairan

dari janin ke bagian ibu, dan menyediakan cairan ekstraseluler serta


mempertahankan janindari dehidrasi selama kehamilan lanjut ketika cairan
amnion biasanya bersifat hipotonik.
b)

Alpha feto protein


Merupakan suatu glikoprotein yang disintesa yolk sac janin pada awal
kehamilankonsentrasinya dalam cairan amnion meningkat sampai kehamilan 13
minggu dan kemudianakan berkurang. Jika kadar Alpha feto protein ini meningkat
dan diiringi dengan peningkatankadar asetil kolin esterase menunjukan adanya
kelainan jaringan syaraf seperti neural tubedefek atau defek janin lainnya. Jika
peningkatan kadar alpha feto protein tidak diiringidengan peningkatan kadar
asetilkolinesterase menunjukan adanya kemungkinan etiologi lainatau adanya
kontaminasi dari darah janin.
c)

Lesitin

Sphingomyelin
Lesitin ( dipalmitoyl phosphatidycholine) merupakan suatu unsur yang penting
dalamformasi dan stabilisasi dari lapisan surfaktan, yang mempertahankan
alveolar dari kolaps danrespiratori distress, sebelum minggu ke 34 kadar lesitin
dan sphingomyelin dalam cairanamnion sama konsentrasinya. setelah minggu ke
34 konsentrasi lesitin terhadapsphingomyelin relatif meningkat.Jika konsentrasi
lesitin dalam cairan amnion lebih dari dua kali kadar sphingomyelin(L/S Ratio ),
menunjukan resiko terjadinya gawat nafas pada janin sangat rendah. Tetapi jika
perbandingan kadar lesitin sphingomyelin kecil dari dua resiko terjadinya gawat
nafas pada janin meningkat. Karena lesitin dan sphingomyelin juga ditemukan
pada darah danmekonium, kontaminasi oleh kedua substansi tersebut dapat
membiaskan hasil.Selama kehamilan sejumlah agen bioaktif bertumpuk di cairan
amnion, kompartemencairan amnion merupakan suatu tempat penyimpanan yang
luar biasa yang khususnya bermanfaat dalam kehamilan dan persalinan.
Banyaknya agen bioaktif yang terakumulasidalam cairan amnion selama
kehamilan merupakan suatu hal yang tipikal dari inflamasi jaringan . Suatu hal
yang unik dari agen agen bioaktif ini adalah bersifat uterotonik sepertiPGE
2
, PGF
2
, PAF dan endothelin-1 , produk-produk ini dapat dilihat pada vaginadan
cairanamnion setelah proses persalinan dimulai . Agen-agen inflamasi ini penting
peranannyadalam proses dilatasi servik .
d)

Sitokin
Makrofag terdapat dalam cairan amnion dalam jumlah yang kecil sebelum proses
persalinan, sebenarnya leukosit tidak dapt melakukan penetrasi normal melalui
membran janin baik secara in vivo atau in vitro, tetapi dengan adanya inflamasi
dari desidua pada partus preterm , leukosit ibu akan diambil menuju cairan
amnion , fenomena juga pada partusyang aterm, aktivasi leukosit diakselerasi oleh
inflamasi dan memungkin kan melewatimembran janin.
e)

Interleukin -

Interleukin -
1β merupakan sitokin primer , yang diproduksi secara cepat sebagai
respon dari infeksi dan perubahan imunologi dan Interleukin -
1β akan merangsang sitokin

lain dan mediator inflamasi lainnya. Interleukin -


1β secara normal tida
k terdeteksi sebelum proses persalinan , Interleukin -
1β baru akan muncul pada cairan amnion pada persalinan
yang preterm atau sebagai reaksi dari infeksi pada caira amnion.Pada kehamilan
aterm, seperti prostaglandin Interleukin -
1β diproduksi pada desid
uasetelah induksi persalinan atau dilatasi servik, yang kemudian akan di
distribusikan pada cairan amnion dan vagina. Sitokin lainnya yang terdapat dalam
cairan amnion adalahInterleukin -6 atau Interleukin

8.
f)

Prostaglandin
Prostaglandin terutama PGE
2
juga PGF

di dapatkan pada cairan amnion pada semuatahap persalinan . Sebelum proses
persalinan dimulai prostanoid dalam cairan amniondihasilkan dari ekskresi urine
janin dan mungkin juga oleh kulit , paru-paru dan tali pusat.Seiring dengan
pertumbuhan janin , kadar prostaglandin dalam cairan amnion meningkatsecara
bertahap.Walaupun demikian tidak ada pertambahan kadar prostaglandin yang
dapatdihubungkan atau diinterprestasikan sebagai pertanda pre partus. Faktanya
jumlah total kadar prostaglandin dalam cairan amnion pada saat kehamilan cukup
bulan sebelum persalinan
dimulai sangat kecil (sekitar 1μg) , karena waktu paruh prostaglandin dalam
cairan amnion
sangat lama yaitu 6

12 jam , jumlah dari prostaglandin yang memasuki cairan amnionsangat kecil.
Hubungan antara peningkatan kadar prostaglandin dalam cairan amnion
daninisiasi dari persalinan menjadi suatu tanda tanya selama lebih 30 tahun
terakhir.Konsentrasi dari PGF
2α ,
PGFM dan PGE pada bagian atas cairan amnion pada saat permulaan persalinan
(pembukaan 2,5 atau kurang) tidak lebih besar dibandingkan sebelum proses
persalinan , kadar prostaglandin dalam kantong belakang cairan amnion pada saat
pembukaan 3 cm jauh lebih besar dibandingkan kadarnya sebelum proses
persalinan dimulai ,dan lebih lanjut kadarnya akan meningkat seiring dengan
makin majunya pembukaan servik.Lebih lanjut kadar prostaglandin pada kantong
belakang jauh lebih besar dari pada bagian atas pada semua thap dari proses
persalinan. Kadar prostaglandin cairan amnion di bagian atas pada saat
pembukaan 3 sampai dengan 5 cm secara signifikan lebih besar dibandingkan
kadarnya sebelum proses persalinan dimulai. Setelah itu pada pembukaan
5,5sampai dengan 7 cm tidak ada peningkatan kadar prostaglandin pada bagian
atas cairanamion.Dilatasi cervik pada pembukaaan 3 sampai dengan 5 memegang
peranan pentingdalam kemajuan persalinan. Pada tahap ini bagian janin telah
masuk ke dalam pelvis ibu,yang membagi dua cairan amnion secara anatomi dan
fungsi ke dalam dua bagian. Sebelum pemisahan lengkap dari dua bagian ini
kandungan dari cairan amnion dapat bercampur antarakeduanya , tetapi setelah
pemisahan lengkap dari cairan amnion ini transfer prostaglandindari kantong
belakang ke bagian atas menurun abahkan hilang sama sekali.PGFM yang
terdapat pada bagian belakang jauh lebih besar dari pada PGE. Lebihlanjut banyak
bukti yang menunjukan bahwa peningkatan kadar prostaglandin dalam
cairanamnion bukan merupakan suatu indikasi bahwa prostaglandin mempunyai
peranan pentingdalam inisiasi persalinan :1.

Tidak adanya hubungan peningkatan kadar prostaglandin dengan proses


persalinansebelum persalinan dimulai.

2.

Jumlah total prostaglandin dalam cairan amnion dan jumlah yang memasuki
cairanamnion sebelum dan selama persalinan sangat kecil dibandingkan kadar
yangdibutuhkan untuk menginduksi persalinan.3.

Kadar Prostaglandin pada kantong belakang kompartemen berhubungan dengan


proses dilatasi sevik
g)

Platelet activing factor (PAF)


Platelet activing factor merupakan suatu reseptor yang termasuk dalam kelompok
heptahelicl dari reseptor transmembran dan berperan pada peningkatan sel-sel
myuometriumserta meningkatkan kontraksi uterus.Kadar Platelet activing factor
dalam cairan amnion meningkat selama proses persalinan. Platelet activing factor,
seperti prostaglandin, sitokinin dan endothelin-1,diproduksi di leukosit sebagai
hasil proses inflamasi yang terjadi ketika servik berdilatasi.Platelet activing factor
diinaktifkan oleh enzim Platelet activing factor acetylhudrolase.Enzim ini
didapatkan pada aktifitas spesifik yang tinggi dari makrofag, yang terdapat dalam
jumlah yang besar di desidua.Pelepasan arakidonat dari 1-alkil-2 arakidonoil
fosfatidilkolin menyokong pembentukan Platelet activing factor karena produk
lain dari reaksi ini , yaitu 1-alkillisifosfatidilkolin , yang merupakan kosubtrat
untuk biosintesis Platelet activing faktor.
Kelainan jumlah cairan amnion:
Hidramnion (polihidramnion)Air ketuban berlebihan (>2000 cc). Dapat mengarah
pada kecurigaan kelainan kongenitalsusunansaraf pusat atau sistem pencernaan,
atau gangguan sirkulasi, atau hiperaktivitas sistem urinarius
janin.OligohidramnionAir ketuban sedikit (<500 cc). Umumnya kental, keruh,
berwarna kuning kehijauan. Prognosis janin buruk.Sifat

sifat air ketuban harus kita ketahui untuk membedakan apakah yang keluar
darialat kemaluan itu air ketuban atau air kencing. Sifat air kencing asam (dapat
dibedakandengan kertas lakmus atau nitrazine), baunya pesing dan jernih tidak
mengandung vernixcaseosa atau lanugo. Sifat

sifat air ketuban seperti jernih atau keruhnya, banyaknya dansusunannya dapat
dipergunakan untuk pengenalan keadaan janin dengan cara amnioskopiatau
amniocentesis.Amnioskopi :Dengan amnioskopi air ketuban dapat berwarna
kuning, hijau muda, hijau tua.Warna hijau tua menunjukkan bayi dalam keadaan
bahaya (distress).Amniocentesis dapat ditentukan umur janin dan sex janin.
Faal Amnion (air ketuban) ialah :

Memungkinkan anak bergerak dengan bebas dan tumbuh dengan bebas ke segala

jurusan karena tekanan pada anak sama pada semua bagiannya. Hal ini sangat
pentingkarena seandainya anak tertekan oleh alat sekitarnya maka pertumbuhan
tentuterganggu.

Untuk melindungi anak terhadap pukulan-pukulan dari luar dan ibu terhadap
gerakan-gerakan anak. Kalau air ketuban berkurang, pergerakan anak dirasakan
nyeri oleh ibu.

Mempertahankan suhu yang tetap bagi anak.


Waktu persalinan membuka servix dengan mendorong selaput janin ke dalam
ostiumuteri. Bagian selaput anak yang di atas ostium uteri yang menonjol waktu
his disebutketuban. Ketuban inilah yang membuka cervix.

Air ketuban terus menerus diganti, artinya dibuat tapi juga dialirkan. Ternyata
bahwaada pertukaran air antara ibu dan janin, antara ibu dan air ketuban dan
antara janin dan air ketuban. Ada bukti bahwa sebagian air ketuban diminum oleh
bayi, diabsorpsi oleh usus,kemudian diangkut ke placenta untuk diserahkan ke
dalam darah ibu.

3.FUNGSI AMNIONFungsi cairan amnion secara umum


:
1)Proteksi : melindungi janin terhadap trauma dari luar
2)Mobilisasi : memungkinkan ruang gerak bagi janin
3)Homeostasis : menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam-basa (pH)
dalamrongga amnion, untuk suasana lingkungan yang optimal bagi janin.
4)Mekanik : menjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh ruangan
intrauterine(terutama pada persalinan)
5)Pada persalinan : membersihkan / melicinkan jalan lahir, dengan cairan yang
steril,sehingga melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan lahir.

Fungsi cairan amnion secara khusus:

Kehamilan
1)

Memungkinkan fetus bergerak bebas


2)

Memungkinkananggota badan fetus berkembang dan bergerak tanpa


salingmenekan satu sama lain; tanpa tertekan oleh badan fetus dan dinding uterus.
3)

Menyeimbangkan tekanan intrauteri dan bekerja sebagai pereedam goncangan.


4)

Menstabilkan suhu intrauteri.

Persalinan1)

Bekerja sebagai bantalan untuk melindungi kepala fetus terhadap tekanan2)

Mempertahankan lingkungan fetus tetap steril3)

Bekerja sebagai baji (wedge) untuk membantu dilatasi serviks4)

Mengurangi efek kontraksi uterus terhadap peredaran darah plasenta5)

Menyediakan douche (siraman) steril bagi jalan lahir tepat sebelum kelahiran pada
saat accus amnioticus pecah.

Anda mungkin juga menyukai