A. Fisiologi Haid
Pada proses haid yang umum yaitu 28 hari dalam satu daur, terjadi perubahan–
perubahan interaksi berbagai hormon sebagai berikut.
a. Fase folikuler awal
Sebelum terjadi perdarahan haid, kadar estrogen, progesteron dan inhibin sangat
rendah. Kadar yang rendah ini akan merangsang pusat impuls GnRH di hipotalamus, yang
berdampak pada peningkatan hormon FSH. Peningkatan FSH akan berpengaruh pada
pertumbuhan folikel dengan cara dihasilkan estrogen.
Perkembangan folikel juga akan menyebabkan dihasilkannya hormon oleh sel
granulosa, yaitu LH, prolaktin, prostaglandin, serta inhibin. Hormon inhibin diduga dapat
menekan FSH sehingga terjadi perubahan ratio LH/FSH; hormon FSH menurun, sedangkan
LH naik pada 5 hari pertama daur haid.
b. Fase folikuler tengah
Fase ini ditandai oleh sekresi folikuler dominan dan peranan folikel dominan yang
penuh dengan reseptor FSH dan mampu memproduksi estrogen FSH dan mampu
memproduksi estrogen. Pada hari ke 9, vaskularisasi folikel sangat bertambah sehingga
produksi FSH, LH dan LDL (lipoprotein densitas rendah), prolaktin serta reseptor
prostaglandin juga semakin bertambah. Peningkatan estrogen dan inhibin memiliki dampak
umpan balik negatif terhadap FSH, sehingga FSH menurun.
c. Fase folikuler akhir
d. Fase luteal awal
e. Fase luteal akhir
Prahaid, setelah hari ke 4–5 dari pertumbuhan korpus luteum, terjadi penurunan kadar
progesteron estradiol dan inhibin. Penurunan ini akan merubah kadar LH melalui mekanisme
umpan balik negatif dan meningkatkan kembali FSH, untuk mengawali pembentukan folikel
Rumus Naegele
Contohnya, bila HPHT Mama adalah 1 November 2020, maka penghitungan HPL dapat
dilakukan seperti ini,
Tanggal perkiraan lahir: 1 + 7 = 8 (tanggal 8)
Bulan perkiraan lahir: 11 – 3 = 8 (bulan Agustus)
Tahun perkiraan lahir: karena sudah memasuki bulan Juli, itu berarti tahun depannya,
yaitu 2021.