Fungsi
kerja progesterone adalah berikatan dengan reseptor spesifik yang kemudian berinteraksi dengan
DNA genom. Reseptor-reseptor ini telah dikenali dan ditemukan pada inti dan sitoplasma sel
sinsisiotrofoblas dan sitotrofoblas serta sel-sel endotel desidua pada awal kehamilan.
produksi sitokin.
kehamilan yaitu :
mengalami penurunan. Akibatnya, sisa makanan mudah menumpuk, sehingga ibu mudah
mengalami sembelit.
4) Meningkatkan suhu tubuh, menyebabkan mual sekaligus menurunkan gairah seks.
5) Menyebabkan gangguan tidur, terutama pada trimester pertama.
6) Menyebabkan jaringan-jaringan halus pada saluran pernapasan mengalami
pembengkakan dan menghalangi aliran napas. Sehingga terutama sepanjang trimester
kedua, ibu hamil akan sulit bernapas dan cenderung mendengkur meski sebelumnya
bukan pendengkur. Dengkuran ini bisa diantisipasi dengan tidur dalam posisi miring.
7) Memicu terjadinya peradangan gusi, antara lain akibat terjadinya pelebaran pembuluh
darah yang mengakibatkan bertambahnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh,
termasuk gusi. Konsekuensinya, gusi menjadi bengkak dan mudah mengalami
perdarahan sejak trimester pertama hingga trimester akhir. Kondisi seperti ini akan
berangsur pulih pada kehamilan bulan kesembilan atau beberapa hari setelah
melahirkan.
Estrogen
Fungsi
sinsisiotrofoblast.
2) Berpengaruh pada system kardiovaskuler maternal yaitu menyebabkan vasodilatasi sirkulasi uteroplasenta,
4) Berfungsi memperkuat dinding rahim yang berguna untuk mengatasi kontraksi saat persalinan.
Efek samping
1. Melembutkan jaringan tubuh sehingga jaringan ikat dan persendian tubuh, tak
varises.
3. Hormon ini juga menyebabkan ibu merasa mual dan merangsang dorongan untuk
muntah.
Sintesis hormon peptida
1. hCG (Hormone Chorionic Gonadotrophin)
Fungsi
1. Dapat digunakan untuk mendiagnosis kehamilan, karena hCG sudah mulai terdeteksi 1 hari setelah
implantasi. Sekresi hormon ini akan memperpanjang siklus hidup korpus luteum dan menstimulasi produksi
progesteron melalui sistem adenilatsiklase. Keadaan ini terus dipertahankan sampai usia kehamilan kurang
lebih 11 minggu saat plasenta sudah mampu menyintesis progesteron
2. Menilai kemajuan kehamilan, yaitu bila didapatkan kadar hCG ang lebih tinggi daripada kadar normal pada
trimester dua seringkali dihubungkan dengan trisomi 21, triomi, 13, trisomi 20, sndrom turner dan klinefelter.
3. Kadar hCG naik 2x lipat setiap 2 hari, hingga mencapai nilai max pada hari ke 80-120
4. Pada kehamilan ektopik umumnya kadar hCG lebih rendah
dari normal
5. Pada Mola hidatidosa kadar hCG tinggi
Fungsi
Hormon placenta lactogen (hPL) memiliki berbagai fungsi yang berpengaruh dalam
Protein yang mirip dengan ACTH berhasil diidentifikasi pada plasenta yang
1. Mengatur pengerutan dan pengembangan otot-otot yang terkait proses produksi ASI.
Hasil kerja hormon inilah yang memungkinkan ASI dalam kelenjar susu bisa keluar
mencapai ujung salurannya sehingga mudah diisap bayi.
3. Hormon ini bekerja untuk memaksa rahim agar berkontraksi sehingga terjadi
persalinan.
Dampak yang ditimbulkan bila kekurangan hormon oksitosin, yaiu :
1. Fungsi utama prolaktin serum ibu adalah untuk menjaga kelangsungan laktasi pada awal
kehamilan, prolaktin bekerja untuk menginisiasi sintesis DNA dan mitosis sel-sel epitel
kelenjar dan sel-sel alveolar prasekretorik payudara.
4. Prolaktin juga meningkatan jumlah reseptor estrogen dan prolaktin di sel-sel yang sama.
5. Prolaktin didalam cairan amnion mengganggu transfer air dari
kompartemen janin ke ibu, sehingga melindungi cairan ekstraseluler
janin dan mencegah dehidrasi janin selama trimester terakhir kehamilan
ketika cairan amnion normalnya menjadi hipotonik.
1. Hormon prostaglandin yang berlebih memacu kerja dari otot rahim untuk
kelahiran.
FSH dan LH
Fungsi
1. FSH menyebabkan berkembangnya beberapa folikel primer dalam ovarium, umumnya satu folikel,
kadang-kadang juga lebih dari satu, berkembang menjadi folikel de Graaf yang akan membuat estrogen.
2. FSH yang dilepaskan hipofisis mempengaruhi folikel yang masih berkembang sehingga menjadi folikel
3. Produksi estrogen yang lebih banyak oleh folikel de Graaf akan meningkatkan produksi LH (umpan
balik positif), melalui mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Sehingga LH akan
mempengaruhi pematangan folikel de Graaf dan terjadi ovulasi.
4. LH juga menyebabkan penimbunan substansi pendahulu dari progesteron dalam sel granulosa.
TERIMA KASIH
WAALAIKUMSALAM
WARAHMATULLAH
HIWABARAKATU