Anda di halaman 1dari 26

BIOKIMIA HORMON DALAM KEHAMILAN

DESI AULIA UMAMI, SST, M.KM


Hormon
Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin, yang masuk ke dalam peredaran
darah untuk mempengaruhi jaringan secara spesifik.
Begitu dikeluakan, hormon akan dialirkan oleh darah
menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek
tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Hormon steroid
Plasenta mensintesiskan sejumlah besar hormon steroid selama kehamilan.
Hormon steroid utama adalah progesteron dan estrogen, dimana hormone
progesteron berfungsi untuk mempertahankan kehamilan dan hormone
estrogen berguna untuk pertumbuhan organ-organ reproduksi. Keduanya
juga diperlukan untuk perubahan-perubahan metabolik yang terjadi
setelah kehamilan.
Progesteron

Fungsi

Fungsi utama dari hormon progesterone adalah sebagai berikut :

1) Mempersiapkan endometrium untuk implantasi dan mempertahankan kehamilan. Mekanisme

kerja progesterone adalah berikatan dengan reseptor spesifik yang kemudian berinteraksi dengan
DNA genom. Reseptor-reseptor ini telah dikenali dan ditemukan pada inti dan sitoplasma sel
sinsisiotrofoblas dan sitotrofoblas serta sel-sel endotel desidua pada awal kehamilan.

2) Meningkatkan produksi faktor-faktor uterus yang menghambat blastogenesis limfosit dan

produksi sitokin.

3) Mengatur populasi limfosit sitoplasenta


4. Meningkatkan prekusor limfosit B sumsum tulang yang mengalami
pengurangan akibat pengaruh estrogen.
5. Mempertahankan keadaan tenang uterus dengan cara mempertahankan
keadaan afinitas yang tinggi dari reseptor β2-adrenergik miometrium
sehingga produksi cAMP meningkat dan menghambat fosforilase
miosin.
6. Mempengaruhi muscular tuba seperti halnya berpengaruh pada motilitas
gastrointestinal, disamping berpegaruh juga terhadap otot polos ateriol
sehingga kapasitas vasular meningkat dan tahanan perifer menurun.
7) Berperan selaku substrat bagi produksi glukokortikod dan
mineralekortikod oleh adrenal janin.

8) Peningkatan hormon progesteron dapat mencegah pengerutan otot-otot

rahim, sehingga persalinan dini/prematur bisa dihindari.

9) Membantu menyiapkan payudara, yakni dengan memacu aktivitas

kelenjar susu sekaligus membentuk puting susu jadi lebih menonjol


untuk memudahkan proses pemberian ASI.
Efek samping

Efek samping yang ditimbulkan dari peningkatan hormon progesteron selama

kehamilan yaitu :

1) Membuat dinding pembuluh darah mengalami pelebaran, sehingga terjadilah penurunan

tekanan darah. Akibatnya, ibu hamil sering merasa pusing.


2) Membuat kerja sistem pencernaan menjadi lebih lambat, sehingga perut cenderung lebih

mudah menjadi kembung.


3) Menyebabkan relaksasi usus, hingga daya dorong usus terhadap sisa makanan juga

mengalami penurunan. Akibatnya, sisa makanan mudah menumpuk, sehingga ibu mudah
mengalami sembelit.
4) Meningkatkan suhu tubuh, menyebabkan mual sekaligus menurunkan gairah seks.
5) Menyebabkan gangguan tidur, terutama pada trimester pertama.
6) Menyebabkan jaringan-jaringan halus pada saluran pernapasan mengalami
pembengkakan dan menghalangi aliran napas. Sehingga terutama sepanjang trimester
kedua, ibu hamil akan sulit bernapas dan cenderung mendengkur meski sebelumnya
bukan pendengkur. Dengkuran ini bisa diantisipasi dengan tidur dalam posisi miring.
7) Memicu terjadinya peradangan gusi, antara lain akibat terjadinya pelebaran pembuluh
darah yang mengakibatkan bertambahnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh,
termasuk gusi. Konsekuensinya, gusi menjadi bengkak dan mudah mengalami
perdarahan sejak trimester pertama hingga trimester akhir. Kondisi seperti ini akan
berangsur pulih pada kehamilan bulan kesembilan atau beberapa hari setelah
melahirkan.
Estrogen
Fungsi

Estrogen dalam kehamilan berfungsi sebagai :

1) Untuk meningkatkan sintesis progesterone melalui peningkatan uptake LDL dan aktifitas P450 cc

sinsisiotrofoblast.
2) Berpengaruh pada system kardiovaskuler maternal yaitu menyebabkan vasodilatasi sirkulasi uteroplasenta,

stimulasi sistem rennin-angiotensin-aldosteron, dan (kemungkinan) neovaskularisasi plasenta.


3) Meningkatkan kontraktilitas uterus dan mempunyai efek mitogenik terhadap pertumbuhan dan

perkembangan glandula mammae.

4) Berfungsi memperkuat dinding rahim yang berguna untuk mengatasi kontraksi saat persalinan.
Efek samping

Peningkatan hormon estrogen dalam kehamilan akan berpengaruh terhadap

kondisi tubuh ibu seperti berikut :

1. Melembutkan jaringan tubuh sehingga jaringan ikat dan persendian tubuh, tak

lagi sekuat sebelum hamil dalam menyangga tubuh.

2. Akibatnya, ibu hamil sering mengalami gangguan/keluhan sakit punggung dan

varises.

3. Hormon ini juga menyebabkan ibu merasa mual dan merangsang dorongan untuk

muntah.
Sintesis hormon peptida
1. hCG (Hormone Chorionic Gonadotrophin)

Fungsi

Hormon hCG dalam kehamilan bergua dalam hal sebagai berikut :

1. Dapat digunakan untuk mendiagnosis kehamilan, karena hCG sudah mulai terdeteksi 1 hari setelah
implantasi. Sekresi hormon ini akan memperpanjang siklus hidup korpus luteum dan menstimulasi produksi
progesteron melalui sistem adenilatsiklase. Keadaan ini terus dipertahankan sampai usia kehamilan kurang
lebih 11 minggu saat plasenta sudah mampu menyintesis progesteron
2. Menilai kemajuan kehamilan, yaitu bila didapatkan kadar hCG ang lebih tinggi daripada kadar normal pada
trimester dua seringkali dihubungkan dengan trisomi 21, triomi, 13, trisomi 20, sndrom turner dan klinefelter.
3. Kadar hCG naik 2x lipat setiap 2 hari, hingga mencapai nilai max pada hari ke 80-120
4. Pada kehamilan ektopik umumnya kadar hCG lebih rendah

dari normal
5. Pada Mola hidatidosa kadar hCG tinggi

6. Pada keguguran tidak adanya perkembangan janin dan

kehamilan, kadar hCG gagal meningkat/bahkan menurun


7. Merangsang proses diferensiasi sitotrofoblas

8. Stimulasi produksi testosteron testis janin dan diduga


mempunyai efek imunosupresif selama kehamilan
2. hPL (Human Placental Lactogen)

Fungsi

Hormon placenta lactogen (hPL) memiliki berbagai fungsi yang berpengaruh dalam

masa kehamilan, yaitu :


1. hPL mempunyai efek antiinsulin dan metabolisme glukosa, tapi mekanisme kerjanya sampai sekarang belum
diketahui dengan jelas.
2. Efek hPL terhadap lipolisis glucosesparing terutama pada perempuan hamil yang sedang berpuasa
menunjukkan bahwa hPL mempunyai efek proteksi atau melindungi janin. Keadaan puasa akan merangsang
sekresi hPL sehingga penggunaan glukose oleh ibu akan menurun. Hal ini akan menjamin tercukupinya sumber
energi janin.
3. hPL menyebabkan pelepasan asam lemak bebas ibu, dengan demikian asam amino dan glukosa untuk fetus akan
selalu tersedia.
4. hPL meningkatkan penguraian keton dan asam amino fetus

5. hPL merangsang resistensi insulin pada kehamilan

6. hPL dapat mempengaruhi pembentukan progesteron oleh


plasenta.
7. Dapat digunakan untuk evaluasi abnormalitas kehamilan.
Hormon-hormon protein
1. Chorionic Adrenocorticotropin (CACTH)

Protein yang mirip dengan ACTH berhasil diidentifikasi pada plasenta yang

kemudian disebut chorionic adrenocorticotropin. ACTH dalam kehamilan


kadarnya lebih rendah daripada laki-laki atau perempuan tidak hamil, tetapi
kadarnya meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Plasenta
menghasilkan ACTH yang kemiudian dieksresikan ke dalam sirkulasi maternal
dan janin tetapi ACTH maternal tidak masuk ke dalam sirkulasi janin.
2. Tirotropin Korionik (CT)

Terdapat bukti bahwa plasenta menghasilkan hormon chorionic

thyrotropin (CT) TETAPI sama seperti CATCH, fungsinya dalam


kehamilan belum diketahui dengan jelas.
3. Growth Hormone Variant (hGH-V)

Growth Hormone Variant (hGH-V) disintesis oleh plasenta,


kemungkinan dalam sinsitium. hGH-V dapat diukur kadarnya dalam
sirkulasi maternal mulai usia kehamilan 21-26 minggu, kadarnya terus
meningkat sampai usia kehamilan 36 minggu. Sekresi hGH-V oleh
trofoblas dipengaruhi oleh glukosa, sedangkan aktivitas biologisnya sama
dengan hPL.
Hormon Relaksin
Hormon relaksin merupakan hormon yang terdapat dalam ovarium.

Hormon relaksin adalah hormon polipeptida yang disekresi oleh korpus


luteum kehamilan. Fungsinya adalah untuk merelaksasi atau melunakkan
fibrikartilago dalam simpisis pubis untuk mempersiapkan jalur janin
melalui jalan lahir. Hormon relaksin maksimum jumlahnya pada usia 38-
42 minggu.
Hormon oksitosin
Fungsi

1. Mengatur pengerutan dan pengembangan otot-otot yang terkait proses produksi ASI.

Hasil kerja hormon inilah yang memungkinkan ASI dalam kelenjar susu bisa keluar
mencapai ujung salurannya sehingga mudah diisap bayi.

2. Saat menyusui oksitosin menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitel dalam kelenjar

mammae sehingga tersedia susu pada puting (ejeksi susu).

3. Hormon ini bekerja untuk memaksa rahim agar berkontraksi sehingga terjadi

persalinan.
Dampak yang ditimbulkan bila kekurangan hormon oksitosin, yaiu :

Kekurangan hormon oksitosin dapat menyebabkan kehamilan lewat

waktu. Akibatnya ibu membutuhkan induksi dengan obat-obatan


perangsang hormon untuk mempermudah persalinan.
Hormon Prolaktin
Fungsi hormon prolaktin adalah sebagai berikut :

1. Fungsi utama prolaktin serum ibu adalah untuk menjaga kelangsungan laktasi pada awal

kehamilan, prolaktin bekerja untuk menginisiasi sintesis DNA dan mitosis sel-sel epitel
kelenjar dan sel-sel alveolar prasekretorik payudara.

2. Memulai dan mempertahankan produksi progesteron dari korpus luteum.

3. Mempengaruhi proses metabolisme, dan merangsang pengeluaran air susu.

4. Prolaktin juga meningkatan jumlah reseptor estrogen dan prolaktin di sel-sel yang sama.
5. Prolaktin didalam cairan amnion mengganggu transfer air dari
kompartemen janin ke ibu, sehingga melindungi cairan ekstraseluler
janin dan mencegah dehidrasi janin selama trimester terakhir kehamilan
ketika cairan amnion normalnya menjadi hipotonik.

6. Pada trimester kedua dari kehamilan, prolaktin yang sekresi oleh


hipofisis janin merupakan perangsang pertumbuhan adrenal janin.
Hormon Prostaglandin
Menurunnya hormon progesteron merangsang munculnya hormon

prostaglandin. Hormon prostaglandin adalah hormon pencetus kontraksi


atau meningkatkan intensitas kontraksi dan bertugas untuk merangsang
kehamilan. Wanita memproduksi hormon ini ketika janin siap lahir.
Dampak berkurangnya kadar hormon ini dalam tubuh seorang ibu dapat
menyebabkan kehamilan lewat waktu.
Fungsi dari hormon prostaglandin yaitu :

1. Hormon prostaglandin yang berlebih memacu kerja dari otot rahim untuk

berkontraksi sehingga menyebabkan resiko lahir prematur pada trimester 1


atau ke-2 (usia janin di bawah 28 minggu), biasanya diakibatkan karena
gingivitis gravidarum (radang gusi/gusi bengkak pada masa kehamilan).

2. Prostaglandin dihasilkan oleh uterus, menstimulasi kontraksi uterus saat

kelahiran.
FSH dan LH
Fungsi

1. FSH menyebabkan berkembangnya beberapa folikel  primer dalam ovarium, umumnya satu folikel,

kadang-kadang juga lebih dari satu, berkembang menjadi folikel de Graaf yang akan membuat estrogen.

2. FSH yang dilepaskan hipofisis mempengaruhi folikel yang masih berkembang sehingga menjadi folikel

yang fesikuler, membesar dan mengekskresikan esterogen.

3. Produksi estrogen  yang lebih banyak oleh folikel de Graaf akan meningkatkan produksi LH (umpan

balik positif), melalui mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Sehingga LH akan
mempengaruhi pematangan folikel de Graaf dan terjadi ovulasi.

4. LH juga menyebabkan penimbunan substansi pendahulu dari progesteron dalam sel granulosa.
TERIMA KASIH
WAALAIKUMSALAM
WARAHMATULLAH
HIWABARAKATU

Anda mungkin juga menyukai