Anda di halaman 1dari 13

OBJEK VI

PEMERIKSAAN KEHAMILAN
I. TUJUAN PERCOBAAN
- Menentukan adanya Beta HCG pada urine wanita hamil yang diperiksa secara
biologis ( menggunakan makhluk hidup).
- Untuk mengetahui cara pemeriksaan menggunakan metode Galli Mainini
- Untuk mengetahui cara pemeriksaan kehamilan dengan menggunakan test pack
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada hewan multiseluler harus mengatasi masalah koordinasi kegiatan berbagai
macam sel-selnya. Hewan memerlukan beberapa mekanisme yang digunakan oleh
berbagai macam sel, jaringan, dan organ tubuh untuk berkomunikasi. Dengan ini semua
fungsi struktur akan lebih efisien terkoordinasi dengan baik.
Salah satu cara sistem komunikasinya yaitu sistem endokrin (hormon). Sistem ini
mengontrol fungsi tubuh dengan perantaraan zat kimia, yaitu hormon, yang diangkut ke
seluruh tubuh dalam darah. Hormon-hormon ini kemudian diedarkan ke semua sel tubuh
lainnya. Dalam beberapa hal, hormon-hormon ini akan mempengaruhi kegiatan semua sel
tersebut. Hormon menggunakan efeknya hanya pada strukutur tubuh tertentu saja.
Hormon-hormon tersebut akan setiap aktifitas dan sifat pada hewan khususnya pada
manusia. Aktifitas dapat berupa aktifitas sosial, sexual, adaptasi, dan pola hidup.
Mesenjer (pembawa pesan) kimiawi yaitu hormon, merupakan sistem endokrin yang
bersama-sama dengan sistem saraf, memadukan aktifitas organ-organ dan jaringan hewan
multisel yang kompleks. Tiap jenis hormon disekresi secara khas oleh sel-sel tertentu yang
merupakan kelenjar endokrin. Hormon masuk ke dalam peredaran darah dan dibawa ke
seluruh tubuh, ke organ-organ sasaran yang mempunyai sel yang mengandung protein
reseptor tertentu yang menerima dan mengikat hormon (Sumadia, 1996).
Ovarium vertebrata di samping penghasil telur, juga merupakan organ endokrin.
Ovarium menghasilkan hormon steroid estradiol dan progesteron. Pada manusia sumber
utama dari hormon kehamilan wanita adalah sel-sel yang melapisi folikel ovarium dan
korpus luteum yang terbentuk setelah terjadi ovulasi. Sel-sel folikel terutama mensekresi
estradiol, dan sel-sel luteum terutama mensekresi progesteron. Pada wanita ada 3 macam
hormon gonadotropin yang berperan yaitu :

1. FSH (Folikel Stimulating Hormon): pada wanita, merangsang perkembangan ovarium


dan mengurangi sekresi estrogen.
2. LH (Luteinzing Hormon): Pada wanita, bersama-sama dengan estrogen menstimulasi
ovulasi dan pembentukan progesteron.
3. LTH (Luteotropic Hormon): berguna untuk menstimulasi sekresi air susu oleh
kelenjar susu.
Perkiraan Kadar HCG dalam Darah kehamilan trimester kedua
Kurang dari 5 IU/l
Perempuan yang tidak hamil dan laki-laki
(international units per liter)
24-28 hari setelah haid terakhir

5100 IU/L

4-5 minggu (1 bulan) setelah haid


50500 IU/L
terakhir
Ibu

5-6 minggu setelah haid terakhir

10010.000 IU/L

hamil:
14-16 minggu (4 bulan) setelah haid
12.000270.000 IU/L
terakhir

kehamilan trimester ketiga

1.000-50.000 IU/L

Perempuan pasca menopause

Kurang dari 10 IU/l

A. Hormon-Hormon Kehamilan
Ketika terjadi kehamilan pada diri seorang perempuan, maka tubuh bereaksi dengan
membentuk perubahan-perubahan dan segera memproduksi hormon-hormon kehamilan
guna mendukung kelangsungan kehamilan. Hormon-hormon kehamilan ini bertujuan guna
mendukung kehamilan yang berlangsung khususnya agar janin dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik dan sehat. Ada baiknya para ibu hamil mengetahui mengenai
hormon yang diproduksi selama kehamilan berikut fungsi dan efek yang dihasilkan
2

olehnya, agar tidak terjadi salah pengertian atau malah menjadikannya mitos kehamilan
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan.Berikut ini adalah beberapa
hormon yang diproduksi selama kehamilan, berikut fungsi dan dampak yang dihasilkan,
yaitu:
1. Hormon hCG (Human Chorionic Gonadrofin)
hCG merupakan hormon yang bersifat luteotrofik pada beberapa spesies , termasuk
manusia, tikus, kelinci, babi dan sebagainya. hCG disekresi oleh plasenta, tidak seperti
PMSG yang disekresi oleh endometrium uterus. hCG pada wanita berperan untuk
mempertahankan corpora lutea selama tahaptahap permulaan kebuntingan. Segera setelah
ovulasi, korpus luteum akan cukup mendapat dorongan dari faktor-faktor luteotrofik
hipofisa. Adanya dorongan ini menyebabkan korpus luteum tersebut secara fisiologis tetap
aktif sampai hCG mulai dibentuk dalam jumlah yang cukup untuk bertindak sebagai
luteotrofik. Sejumlah hCG yang dapat terukur timbul pada wanita hamil pada hari ke-5
sampai 16 setelah ovulasi, tetapi titer hCG tidak mencapai puncaknya sampai hari
kehamilan yang ke-35 sampai 50 (Nalbandov, 1990).
hCG merupakan glikoprotein yang jauh lebih besar dengan berat molekul kira-kira
45.000 Dalton, tetapi lebih banyak mengandung residu gula dibandingkan dengan
glikoprotein pituitary. Sifat-sifat khusus hCG yang diisolasi cenderung kurang seragam
dibandingkan dengan sifat-sifat khusus hormon glikoprotein yang berasal dari pituitary,
karena degradasi terutama rantai samping karbohidratnya dapat terjadi selama
pembentukan urin. Hormon kehamilan ini hanya ditemukan pada tubuh seorang wanita
hamil yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan karena pertumbuhan
jaringan plasenta. Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh villi choriales ini berdampak
pada meningkatnya produksi progesteron oleh indung telur sehingga menekan menstruasi
dan menjaga kehamilan. Produksi HCG akan meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan
akan menurun selama sisa kehamilan. Hormon kehamilan HCG mungkin mempunyai
fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi imunitas
pada kehamilan. Hormon ini merupakan indikator yang dideteksi oleh alat test kehamilan
yang melalui air seni.
Jika, alat test kehamilan mendeteksi adanya peningkatan kadar hormon HCG dalam
urine, maka alat test kehamilan akan mengindikasikan sebagai terjadinya kehamilan atau
hasiltestpositif
3

Dampak
Kadar HCG yang tinggi dalam darah menyebabkan mual-muntah (morning sickness).
2. Hormon Kehamilan HPL (Human Placental Lactogen)
Adalah hormon yang dihasilkan oleh plasenta, merupakan hormon protein yang
merangsang pertumbuhan dan menyebabkan perubahan dalam metabolisme karbohidrat
dan lemak. Hormon kehamilan ini berperan penting dalam produksi ASI. Kadar HPL
yang rendah mengindikasikan plasenta yang tidak berfungsi dengan baik.
Dampak
Memberikan perubahan terhadap payudara. Perubahan ini berupa pembesaran pada
payudara, serta membuat rasa ngilu dan sakit pada puting jika disentuh.
3. Hormon Kehamilan Relaxin
Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta. Melembutkan
leher rahim dan merelaksasikan sendi panggul
Dampak
menimbulkan relaksasi pada ligamen dan sendi
4. Hormon Kehamilan Estrogen
Dihasilkan oleh ovarium dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium rahim,
perubahan-perubahan histologi pada vagina. Memperngaruhi pertumbuhan saluran
kelenjar mammae sewaktu menyusui, mengontrol pelepasan LH dan FSH, mensensitifkan
otot-otot uterus, mengendorkan serviks, vagina, vulva, serta menimbulkan kontraksi pada
rahim. Estrogen juga memperkuat dinding rahim untuk mengatasi kontraksi saar
persalinan. Hormon ini juga melembutkan jaringan tubuh, sehingga jaringan ikat dan sendi
tubuh menjadi lemah sehingga tidak dapat menyangga tubuh dengan kuat. Berperan
penting dalam menjaga kesehatan sistem genital, organ reproduksi dan payudara.
Dampak
Dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh sehingga terjadi penimbunan cairan yang
menyebabkan pembengkakan. Selain itu dengan peningkatan hormon ini ibu hamil sering
merasa sakit punggung. Dapat juga menyebabkan varises.

5. Hormon Kehamilan Progesteron


Hormon ini berfungsi untuk membangun lapisan di dinding rahim untuk menyangga
plasenta di dalam rahim. Juga dapat berfungsi untuk mencegah gerakan kontraksi atau
pengerutan otot-otot rahim, sehingga persalinan dini bisa dihindari. Hormon ini juga
membantu menyiapkan payudara untuk menyusui.
Dampak
Hormon ini dapat "mengembangkan" pembuluh darah sehingga menurunkan tekanan
darah, itu penyebab mengapa Anda sering pusing saat hamil. Hormon ini juga membuat
sistem pencernaan jadi lambat, perut menjadi kembung atau sembelit. Hormon ini juga
mempengaruhi perasaan dan suasana hati ibu, meningkatkan suhu tubuh, meningkatkan
pernafasan, mual, dan menurunnya gairah seks selama hamil.
6. Hormon Kehamilan MSH (Melanocyte Stimulating Hormone)
Hormon kehamilan ini merangsang terjadinya pigmentasi pada kulit
Dampak
Menggelapkan warna puting susu dan daerah sekitarnya. Pigmentasi kecoklatan pada
wajah, pada bagian dalam dan garis dari pusar ke baeah (linea nigra)
B. Metoda-metoda penentuan Kehamilan
Penentuan kehamilan dengan menggunakan urine dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu cara biologik dan imunologik. Pada percobaaan imunologik ada tiga cara yaitu
Ascheim Zondek, cara Friedmen dan cara Galli Manini. Masing-masing cara biologik ini
menggunakan hewan percobaan seperti tikus putih, kelinci dan katak. Sedangkan cara
imunologik dilakukan dengan cara langsung dan cara Direct Latex Agglutination (DLA)
atau secara tidak langsung dengan cara Latex Agglutination Inhibition (LAI) serta cara
Hemaglutination Inhibition ( HAI).
Sejak tahun 1960 cara imunologik telah mendapat tempat yang luas. Hal ini
disebabkan karena cara ini lebih mudah, cepat dan sensitif dari pada cara biologik.
Walaupun demikian cara Galli Mainini masih tetap digunakan sampai sekarang.
Tes Kehamilan

Terdapat reaksi silang antara LH dengan beta subunit HCG pada test
kehamilan.
5

HCG dihasilkan oleh Sinstiotrofoblas sejak hari ke 8 pasca fertilisasi dan


terdeteksi pada hari ke 9.

Puncak kadar HCG pada hari ke 90

Waktu paruh HCG pada 1.5 hari.

Kadar HCG serum dan urine pada situasi normal kembali ke nilai sebelum
kehamilan.
Penurunan kadar HCG setelah persalinan atas dasar waktu paruh 1.5 jam.

Test imunologik

Test ini dilakukan atas dasar sifat antigen dari poli peptida protein hCG

Testing time- 2 menit sampai 2 jam dan sensivitasnya bervariasi antara 2503500 mIU/ml tergantung pada pabrik pembuatan.

Sebagian test menunjukkan hasil positif 4-7 hari pasca amonorea.

Ketetapan berubah oleh karena:


-

Proteinuria, yang menyebabkan inaktivasi agglutinasi anti hCH.

Penyakit imunologi yang menyebabkan reaksi positif palsu akibat adanya


reaksi antara IgM dengan reagen.

Kadar LH tinggi, (rangsangan pada hipofise anterior atau penggunaan obat


penenang) menyebabkan reaksi positif palsu.

Pasca ooferoctomi, menopause, hipoteroidisme, atau gagal ginjal dapat


menunjukan hasil positif palsu.

Pemeriksaan Radioimmunoassay HCG

Radio-immunoassay HCG merupakan test spesifik dan sensitif.

Tidak terdapat reaksi silang dengan LH. Secara laboratoris test ini dapat
mendeteksi kadar serum darah antara 2-4 mIU/ml.

Test Kehamilan Metode Galli Mainini


Test kehamilan ini merupakan test yang bersifat konvensional (kuno) namun
metode inilah lahir metode-metode pemeriksaan kehamilan yang lebih mukhtahir dan
instan seperti test pack dan kertas strip.

Prinsip : HCG yang terdapat pada urine wanita hamil bila disuntikkan pada katak
jantan setelah diinkubasi 30-60 menit, akan merangsang sistem reproduksi katak jantan
sehingga mengeluarkan sperma.
Home Pregnancy Test ( Test Pack )
Alat uji kehamilan untuk dipakai di rumah (home pregnancy test, HPT) yang biasa
dikenal dengan test pack merupakan alat praktis yang cukup akurat untuk mendeteksi
kehamilan pada tahap awal yang menggunakan urine. Urine yang digunakan yaitu air seni
pertama setelah bangun pagi, karena konsentrasi hormon HCG tinggi pada saat itu.
Bentuk alat tes kehamilan (test pack) ada dua macam, yaitu strip dan compact. Bedanya,
bentuk strip harus dicelupkan ke urine yang telah ditampung atau disentuhkan pada urine
waktu buang air kecil. Untuk compact sudah ada tempat untuk menampung urine yang
akan diteteskan. (http://dm-ambisius.blogspot.com.html).
Alat tes kehamilan (test pack) yang akurat mendeteksi adanya hormon HCG (human
Chorionic Gonadotropin), yaitu hormon yang diproduksi oleh plasenta yang terbentuk
setelah adanya pembuahan. (http://dm-ambisius.blogspot.com.html)
Uji kehamilan yang lebih akurat tentunya adalah test kuantitatif hormon HCG dalam
darah. Biasanya yang di ukur adalah jumlah subunit beta hormon HCG. Pemeriksaannya
menggunakan metode Enzym-linked Immunosorbent Assay (ELISA). Tes melalui darah ini
lebih cepat dibanding dengan urine, karena sebenarnya kadar HCG sudah ada dalam darah
sejak inplantasi terjadi atau sejak terjadi pembuahan pada hari ke 8 sudah terdapat beta
HCG sehingga bisa terdekteksi lewat darah. Hanya saja pemeriksaan lewat darah masih
sangat jarang karena harganya relatif mahal. Uji ini memerlukan waktu bebarapa jam
sampai beberapa hari untuk mendapatkan hasil. Uji ini juga untuk mengamati tingkat HCG
selama kehamilan. Apabila HCG tidak mengalami peningkatan maka ini dapat menjadi
indikasi adanya masalah pada kehamilan. Sedangkan jumlah HCG yang sangat tinggi
dapat berarti seorang perempuan mengandung anak kembar.
Kurang akuratnya test pack dapat disebabkan beberapa kemungkinan:
-

Uji dilakukan terlalu dini


Jika anda melakukan uji terlalu awal kurang dari 8-10 hari setelah pembuahan,
HCG mungkin belum berada pada jumlah yang cukup untuk memberikan hasil
positif.

Sensitifitas alat uji terlalu rendah

Sampel urine terlalu encer


7

Urine dapat menjadi encer akibat seringnya berkemih atau tingginya volume
cairan yang diminum.
4. Hamil, secara kimia
Ini berarti embrio telah tertanam pada rahim dan HCG diproduksi pada selang waktu
yang singkat, namun di ikuti dengan keguguran sebelum tanda fisik kehamilan dapat
teramati. Banyak kasus kehamilan yang keguguran disangka haid. Padahal angkanya
cukup tinggi saat ditest positif sebelum terlambat haid, ternyata saat tiba jadwal haid
keluar seperti biasanya dan kehamilan juga keluar pada saat haid.

5. Waktu pemeriksaan kehamilan


Test kehamilan dilakukan diluar standart yang ditentukan oleh pembuat test, misalnya
terlalu lama. Yang akan membuat hasil test menjadi positif.

6. Pengaruh obat dan bahan kimia bagi kehamilan


Obat obat tertentu dapat membuat hasil test kehamilan ini memunculkan hasil
positif. Diantaranya adalah penggunaan HCG untuk terapi kesuburan dan diet, obat
diuretik dan obat parkinson juga bisa memunculkan hasil positif pada test kehamilan.
Bahan kimia atau sabun yang terkontaminasi pada urin juga bisa membuat alat tes
kehamilan memunculkan hasil positif. Vitamin C dosis tinggi juga dikatakan bisa
mempengaruhi hasil test kehamilan.
7. Tumor dalam tubuh
Adanya tumor dalam tubuh yang menghasilkan HCG seperti tumor jaringan plasenta
(troboblastik), tumor indung telur yang menghasilkan HCG, dll.

III. BAHAN DAN ALAT


Spuit ( jarum suntik )
Pipet tetes
Mikroscop cahaya
Kaca objek
Urine ibu hamil (3,5 bulan)
Katak jantan

IV. CARA KERJA


a. Test Kehamilan Metoda Galli Mainini
Prosedur Kerja:
1.

Ambil seekor katak/kodok, pegang erat-erat tapi jangan terlalu kencang.

2.

Cubit daerah punggung belakang atau perut bagian bawah sampai kulitnya tertarik
keatas.

3.

Suntikkan urine ibu hamil sebanyak 3cc dengan jarum suntik/spuit.

4.

Ikat salah satu kaki katak dengan tali rafia. Lepaskan katak tersebut, biarkan dia di air.
Diamkan selama 30 menit.

5.

Setelah 30 menit, ambil kataknya, rangsang bagian kloakanya menggunakan pipet


dengan cara diputar-putar secara perlahan sampai urinenya keluar kemudiaan di pipet.

6.

Teteskan urine tersebut di objek glass dan tutup dengan cover glass.

7.

Amati sperma katak tadi dengan mikroskop (perbesaran 10x) apabila tidak terdapat
sperma katak yang bentuknya seperti cabe merah, ambil kembali urine katak 30 menit
kemudian dengan cara seperti diatas.

8.

Bila dalam urine katak terlihat adanya sperma, maka urine pasien tersebut positif (+)
mengandung HCG dan dapat dikatakan hamil.

b. Test kehamilan menggunakan Test-Pack


ALAT : Test Pack
BAHAN : Urine Pagi
Prosedur Kerja:
1.

Urine pagi ibu letakkan dalam wadah yang bersih.

2.

Celupkan strip kedalam urine sesuai dengan tanda panah batas garis maksimum.
Diamkan selama 30-60 detik.

3.

Angkat strip, tunggu 1-3 menit. Kemudian baca hasilnya.

4.

Jika muncul 2 garis, hasilnya adalah positif artinya positif hamil.

5.

Jika muncul 1 garis, hasilnya adalah negatif artinya tidak hamil.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil :
Setelah menyuntikkan urine wanita hamil secara sub-kutan (di bawah kulit) dengan
cara mencubit / menarik kulit katak bagian bawah perut dan disuntik dengan jarum
9

suntik (spuit) yang berisi urin 3cc. Setelah 30 menit, kemudian merangsang bagian
kloaka dengan ujung pipet tetes ada cairan yang keluar. Setelah diperikasa di bawah
mikroskop ternyata cairan tersebut bukan sperma, sehingga dapat dikatakan bahwa reaksi
ini negatif.
Pada percobaan dengan test pack, urine tersebut positif artinya positif hamil.
Pembahasan :
Praktikum dengan judul uji kehamilan (galli mainini) dilakuklan dengan tujuan agar
mahasiswa dapat melakukan uji kehamilan (Galli Mainini) dengan menggunakan katak
Bufo Vulgaris jantan, dengan kompetisi khusus yang sama yaitu agar mahasiswa dapat
melakukan uji kehamilan (Galli Mainini) dengan menggunakan katak Bufo Vulgaris
jantan.
Perbedaan Katak jantan dan Betina
Katak jantan :
o Ukuran lingkaran gendang telinga dua kali lebih besar dari lingkaran mata.
o Warna kulit di sekitar kerongkongan hijau kekuningan.
o Ibu jari bagian depan relatip besar.
o Ukuran badan relatip kecil.
o Memiliki kantung suara yang terletak di antara selaput gendang dan pangkal kaki
depan.

Katak betina :
o Ukuran lingkaran gendang telinga hampir sama dengan lingkar mata.
o Warna kulit di sekitar kerongkongan putih dengan bintik-bintik kehitaman
o Ukuran badan relatip besar.
o Tidak memiliki kantung suara.
Praktikum ini dilakukan dengan metode kegiatan eksperimen menggunakan objek
pengamatan katak Bufo Vulgaris jantan. Pertama-tama menyediakan satu ekor katak
jantan dewasa. Setelah itu, merangsang dengan menggunakan lidi kapas pada bagian
kloakanya kemudian kalau keluar sesuatu menaruhnya pada kaca obyek dan periksa
dengan mikroskop. Jika sesuatu tersebut sperma maka harus dibersihkan terlebih dahulu.
Lalu menyiapkan 3 ml air kencing wanita yang diduga hamil sekitar 1-3 bulan kemudian
10

jarum suntik (spuit) untuk menyuntikkan urine tersebut disuntikkan secara sub-kutan (di
bawah kulit) dengan cara mencubit / menarik kulit katak kemudian suntikkan. Biasanya
untuk penyuntikan ini dipilih tempat untuk kulit punggung. Lalu menunggu kurang lebih
30 menit untuk melihat reaksinya. Setelah itu merangsang bagian kloaka dengan bagian
tumpul (ujung pipet tetes) dan diperoleh sesuatu yang keluar. Setelah dilakukan
pemeriksaan dengan mengguakan mikroskop, kami tidak menemukan sperma, tetapi
hanya kotoran-kotoran cairan itu yang dapat kami amati. Sehigga dapat dikatakan bahwa
reaksi yang terjadi adalah negatif.
VI. KESIMPULAN

Katak tidak mengeluarkan urin, ini artinya katak tidak terangsang oleh urin wanita,
hingga menghasilkan hasil yang negativ. Urin wanita tidak hamil atau hCG kurang.
Atau mungkin pemilihan yang salah pada kataknya. Bisa jadi katak betina yang jadi
objek, makanya tidak ditemukan sperma.

Pada uji test pack didapatkan dua garis pada dua jendela alat, ini menandakan urin
wanita positive hamil.

Mengapa reaksi yang terjadi adalah negati? Padahal didalam teori dikatakan bahwa
didalam urine wanita hamil mengandung hormon HCG (human chorionic
goadotropin) yang ketika disuntikan pada katak jantan, hormon ini dapat membuat si
jantan ketika dirangsang akan mengeluarkan sperma. Hal ini mungkin disebabkan
oleh beberapa hal, antara lain:
1. Praktikan kurang tepat dalam menyuntikkan jumlah urine, sehingga jumlah urine
yang masuk kurang banyak atau malah berlebihan
2.

Kurangnya ketepatan praktikan dalam cara menyuntikkan urine, bisa jadi pada
saat penyuntikan terjadi, banyak urine yang tidak masuk atau keluar dari area
yang diinginkan

3. Praktikan kurang teliti, bagian manakah dari tubuh katak yang seharusya disuntik
(ini juga sangat berpengaruh terhadap reaksi yang dihasilkan akan bersifat positif
ataupun negatif.
4. Urine umur kehamilan yang dipilih kurang sesuai (masih mengandung HCG atau
tidak)
5. Kurang teliti dalam meggunakan waktu (waktu yang digunakan berlebih atau
bahkan kurang), sehingga ketika waktu pada saat pengamatan kurang, maka urine
wanita hamil tersebut belum bereaksi pada tubuh katak atau sebaliknya.
11

VII. Pertanyaan-pertanyaan
A. Mekanisme HCG
Hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon yang ada dalam
darah dan dikeluarkan oleh sel plasenta/embrio/bakal janin, sebagai hasil pembuahan sel
telur oleh sperma. Karena kehadirannya yang spesifik sebagai hasil pembuahan itulah,
maka HCG dapat dijadikan penanda kehamilan. Namun biasanya dibutuhkan 3-4 minggu
sejak hari pertama menstruasi terakhir (biasanya dokter menyebutnya HPHT; Hari
Pertama Haid Terakhir), agar jumlah HCG dapat dideteksi oleh uji kehamilan. Ini adalah
waktu yang dianjurkan.
(http://labkesehatan.blogspot.com/2009/11/hcg.html).
Kira-kira sepuluh hari setelah sel telur dibuahi sel sperma di saluran Tuba falopi,
telur yang telah dibuahi itu bergerak menuju rahim dan melekat pada dindingnya. Sejak
saat itulah plasenta mulai berkembang dan memproduksi HCG yang dapat ditemukan
dalam darah serta air seni. Keberadaan hormon protein ini sudah dapat dideteksi dalam
darah sejak hari pertama keterlambatan haid, kira-kira hari keenam sejak pelekatan janin
pada dinding rahim. Kadar hormon ini terus bertambah hingga minggu ke 14-16
kehamilan, terhitung sejak hari terakhir menstruasi. Sebagian besar ibu hamil mengalami
penambahan kadar hormon HCG sebanyak dua kali lipat setiap 3 hari. Peningkatan kadar
hormon ini biasanya ditandai dengan mual dan pusing yang sering dirasakan para ibu
hamil. Setelah itu kadarnya menurun terus secara perlahan, dan hampir mencapai kadar
normal beberapa saat setelah persalinan. Tetapi ada kalanya kadar hormon ini masih di
atas normal sampai 4 minggu setelah persalinan atau keguguran.( http://dmambisius.blogspot.com.html).
Kadar HCG yang lebih tinggi pada ibu hamil biasa ditemui pada kehamilan kembar
dan kasus hamil anggur (mola). Sementara pada perempuan yang tidak hamil dan juga

12

laki-laki, kadar HCG di atas normal bisa mengindikasikan adanya tumor pada alat
reproduksi. Tak hanya itu, kadar HCG yang terlalu rendah pada ibu hamil pun patut
diwaspadai, karena dapat berarti kehamilan terjadi di luar rahim (ektopik) atau kematian
janin yang biasa disebut aborsi spontan.
(http://dm-ambisius.blogspot.com.html).

Fungsi utama HCG adalah mendukung corpus luteum (bagian indung telur) yang
menghasilkan hormon progesteron guna mempertahankan kehamilan.

Mekanisme kerja Test Pack


Dengan melalui air seni dengan prinsip adanya ikatan antibodi dan antigen. Sebagai
antigennya adalah adanya protein hormon beta HCG. Dan sebagai antibodi adalah antibodi
yang dihasilkan oleh binatang kuda yang disuntik hormon beta HCG. Antibodi yan berupa
protein ini dikloning pada bakteri E. Coli kemudian antibodi dalam jumlah tertentu ini,
setelah direaksikan dengan zat tertentu yang akan berubah warna bila bereaksi dengan
antigen, ditempelkan pada alat uji kehamilan.
Alat uji seperti ini biasanya memiliki dua jendela atau garis. Garis pertama
mengisyaratkan bahwa tes dilakukan dengan benar, yang biasanya disebut dengan garis
kontrol. Garis kontrol biasanya akan tampak bila test pack mendapatkan cukup air seni
untuk di uji. Sementara garis kedua menunjukkan hasil tes, yang merupakan bagian alat
yang memiliki antibodi yang bereaksi dengan HCG dan dapat berubah warna bila
hormon ini berhasil terdeteksi. Setipis apapun garis ini kemunculannya tetap menunjukkan
adanya kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA
Sarwono prawirohardjo et all.2010. Ilmu kebidanan edisi keempat-cetakan ketiga. Pt.
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.Jakarta.
Sinnott, E.W. 1958. Principles Of Genetics. 5th edition. McGraw-Hill Book Company
Inc. New York.
Suryo. 1996. Genetika. Departemen P dan K Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Jakarta.
http://dm-ambisius.blogspot.com.html

13

Anda mungkin juga menyukai