Anda di halaman 1dari 7

Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh hampir semua wanita. Jika sel
telur bertemu dengan sperma maka akan terjadi pembuahan sehingga dapat menyebabkan
kehamilan. Pada kehamilan biasanya terjadi perubahan pada seluruh tubuh, terutama oleh
pengaruh hormon-hormon somatotropin, estrogen dan progesterone (Sri Harti Agnes ,
Estuningsih , Heni Nurkusumawati. 2013)

HCG (Human Chorionic Gonadotropin) merupakan suatu hormon yang dihasilkan oleh
jaringan plasenta yang masih muda dan dikeluarkan lewat urin. Hormon ini juga dihasilkan bila
terdapat proliferasi yang abnormal dari jaringan epitel korion seperti molahidatidosa atau suatu
chorio carsinoma. Kehamilan akan ditandai dengan meningkatnya kadar HCG dalam urin pada
trimester I, HCG disekresikan 7 hari setelah ovulasi. Pemeriksaan HCG dengan metode
immunokromatograÞ merupakan cara yang paling efektif untuk mendeteksi kehamilan din (Sri
Harti Agnes , Estuningsih , Heni Nurkusumawati. 2013).

Kehamilan ditandai dengan meningkatnya kadar Human Chorionik Gonadotropin (HCG)


dalam urin pada trimester I. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan
menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir. Deteksi kehamilan dengan
mengukur beta-HCG urin diantaranya adalah dengan metode aglutinasi (direct atau indirect) dan
metode strip. Keduanya berdasarkan reaksi pembentukan kompleks antigen-antibodi
(immunoassay). Metode aglutinasi dapat mendeteksi adanya beta-HCG di urin minimal 200
mIU/ml sedangkan metode strip lebih sensitif yaitu minimal 20-25 mIU/ml. Metode strip ini
yang lazim dilakukan karena selain lebih sensitif juga lebih praktis, Pada kehamilan biasanya
terjadi perubahan pada seluruh tubuh, terutama oleh pengaruh hormon-hormon somatotropin,
estrogen dan progesteron. HCG merupakan suatu hormon yang dihasilkan oleh jaringan plasenta
yang masih muda dan dikeluarkan lewat urin dan disentesa pada retikulum endoplasma kasar,
glikosilasi disempurnakan apparatus golgi. Hormon ini juga dihasilkan bila terdapat proliferasi
yang abnormal dari jaringan epitel korion seperti molahidatidosa atau suatu chorio carsinoma.
HCG dapat juga digunakan dalam upaya mesinkronkan ovulasi dan perkawianan yang
diperlukan agar terjadi suatu konsepsi. Sistem urinasi bertujuan untuk berlangsungnya ekskresi
bermacammacam produk buangan dari dalam tubuh. Sistem ini juga penting sebagai faktor untuk
mempertahankan homeokinetis, yaitu suatu keadaan yang relatif konstan dari lingkungan internal
di dalam tubuh. Hal tersebut mencakup faktor-faktor yang beragam seperti keseimbangan air,
pH, tekanan osmotik, tingkat elektrolit dan konsentrasi banyak zat didalam plasma (Hanifa,
2013). Pada tahap awal untuk pemeriksaan kehamilan menggunakan urin pagi.Menurut klinisi
biasanya dibutuhkan 3-4 minggu bahwa HCG dapat dideteksi pada Hari Pertama Haid Terakhir
(HPHT). Pada urin wanita hamil dilakukan penelitian untuk mengetahui HCG yang mengadung
galaktosa dan heksosamin ke dalam urin yang terjadi reaksi antigenantibodi.

Perumusan masalahnya adanya sekresi HCG dalam urin dapat digunakan untuk deteksi
kehamilan dini. Sehinnga praktikum dilaksankan untuk mengetahui begaimana metode aglutinasi
rapis test digunakan untuk meniali ada atau tidaknya HCG dalam sampel urine pasien. Selain itu
juga, parktikum dilakukan untuk melatih ketrampilan dan pengathuan mengenai peemriksaan
HCG pada urine dan mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan.
Dasar Teori

Hormon HCG merupakan bagian dari hormon plasenta yang berfungsiuntuk membantu
deteksi kehamilan dini dan mempertahankan korpus luteumkehamilan (Syaifuddin 2013). HCG
dikeluarkan oleh ginjal ibu dan dapatdideteksi dalam darah dan urin, pada minggu-minggu awal
kehamilan.Keberadaan hormon inilah yang menjadi dasar test kehamilan. Peningkatan
kadarpositif HCG tidak hanya pada kehamilan namun terdapat pada molahidatidiformis,
korionepielioma, koriokarsioma (Kee 2013).Seorang wanitadikatakan hamil apabila HCG
terdeteksi dalam urin maupun darah, karena HCGmerupakan hormon yang diproduksi oleh
plasenta begitu embrio mulai menempelpada dinding rahim. Untuk memastikan kehamilan, ada
dua jenis test HCG yangumum dilakukan, yaitu test urin dan darah. Kedua jenis test tersebut
bertujuanmendeteksi keberadaan hormon kehamilan. (Triyana 2013).

Kadar hormom Human Chorionic Gonadotropin (HCG) berubah selama kehamilan


trimester pertama. Hormon ini adalah yang pertama kali dapatdideteksi sekitar 11 hari setelah
terjadinya pembuahan, tetapi hanya melalui testdarah. Setelah itu antara hari ke-12 sampai 14,
hormon ini dapat dideteksi dengantest urin. Kadar HCG selama kehamilan trimester pertama
biasanya diukur dalamsatuan international unit per mili liter, atau IU/mL. Kadar ini akan
mencapaipuncaknya antara minggu ke 9-12 kehamilan, sekitar 25.700 sampai 288.000IU/mL.
Dengan berakhirnya kehamilan trimester pertama, pada minggu 13 dan14, kadar hormon HCG
akan menurun, sampai sekitar 13.300-254.000 IU/mL.Kadar Hormon HCG dapat diperkirakan
didalam darah bukan hanya di dalam urinsaja, kadar hormon di dalam darah ibu selama
kehamilan normal diperkirakan 5mg/mL pada trimester pertama. Hormon ini dapat diukur dan
dideteksi dalamdarah paling cepat 6 hari setelah konsepsi. Keberadaannya dalam urin pada
awalkehamilan adalah dasar bagi berbagai uji laboratorium untuk kehamilan (Ganong2008).

Gonadotropin Korion Manusia Penanda pertama diferensiasi trofoblas dan produk


plasenta pertama yang dapat terukur adalah gonadotropin korion (hCG). hCG adalah suatu
glikoprotein yang terdiri dari 237 asam amino. Strukturnya hampir serupa dengan
glikoproteinglikoprotein hipofisis yaitu terdiri dari dua rantai; suatu rantai alfa yang bersifat
spesifik spesies; dan suatu rantai beta yang menentukan interaksi reseptor dan efek biologik
akhir. Rangkaian rantai alfa hampir identik dengan rangkaian rantai alfa hormon glikoprotein
TSH, FSH dan LH. Rantai beta memiliki homologi rangkaian dengan LH tetapi tidak identik;
dari 145 asam amino -hCG, 97 (67%) adalah identik dengan asam amino -LH. Di samping itu
hormon plasenta memiliki suatu segmen karboksil terminal yang terdiri dari 30 asam amino,
yang tidak dijumpai dalam molekul LH hipofisis. Karbohidrat menyusun 30% dari berat masing-
masing subunit. Asam sialat saja merupakan 10% dari berat molekul dan memiliki resistensi
yang tinggi terhadap degradasi (Ruswana Anwar, 2005)

Pada minggu-minggu pertama kehamilan, kadar hCG meningkat dua kali lipat setiap 1,7-
2 hari, dan pengukuran serial akan memberikan suatu indeks yang peka untuk fungsi trofoblas.
Kadar hCG plasma ibu akan memuncak sekitar 100.000 mIU/mL pada kehamilan sepuluh
minggu dan kemudian lahan-lahan menurun hingga 10.000 mIU/mL pada trimester ketiga
(Ruswana Anwar, 2005)

Semua sifat-sifat khas hCG ini memungkinkan diagnosis kehamilan beberapa hari
sebelum gejala pertama muncul atau menstruasi terlambat. Kadar hCG plasma yang serendah 5
mIU/mL (1 ng/mL) dapat terdeteksi tanpa terganggu kadar LH, FSH, dan TSH yang lebih tinggi.
Seperti juga LH, maka hCG bersifat luteotropik, dan korpus luteum memiliki reseptor afinitas
tinggi untuk hCG. Stimulasi produksi progesteron dalam jumlah besar oleh sel-sel korpus luteum
dipacu oleh kadar hCG yang makin meningkat. hCG telah dibuktikan dapat meningkatkan
konversi kolesterol lipid densitas rendah ibu menjadi pregnenolon dan progesterone (Ruswana
Anwar, 2005)

Kadar hCG dalam sirkulasi janin kurang dari 1% , yang dijumpai dalam kompartemen
ibu. Namun demikian, terdapat bukti bahwa kadar hCG janin merupakan suatu regulator penting
perkembangan adrenal dan gonad janin selama trimester pertama. hCG juga diproduksi oleh
neoplasma trofoblastik seperti mola hidatidosa dan koriokarsinoma, dan kadar hCG ataupun
subunit betanya dimanfaatkan sebagai pertanda tumor untuk diagnosis dan pemantauan berhasil
tidaknya kemoterapi. Wanita-wanita dengan kadar hCG yang sangat tinggi akibat penyakit
trofoblastik dapat mengalami hipertiroid klinis namun kembali eutiroid bila hCG berkurang
selama kemoterapi (Ruswana Anwar, 2005)

Hormon hCG terdiri dari subunit alfa (α) dan subunit beta (β). Subunit α hCG adalah
sama dengan subunit α dari LH, FSH dan TSH. Subunit β HCG secara struktur hanya sedikit
mirip dengan Subunit β LH. hCG dan LH berikatan dan berfungsi melalui reseptor LH.
Perbedaan utama dari hCG dan LH adalah LH dengan PI 8,0 memiliki waktu paruh di sirkulasi
hanya 25-30 menit, sedangkan hCG dengan PI 3,5 waktu paruhnya sampai 37 jam atau 80 kali
lebih lama dari LH. hCG adalah super LH yang diproduksi pada saat kehamilan berkerja pada
reseptor LH. LH, FSH dan TSH diproduksi di lobus anterior hipofisis, sedangkan hCG
diproduksi dengan fusi dan diferensiasi sel sinsitiotropoblas plasenta. Selain selama kehamilan,
hCG juga diproduksi baik pada wanita maupun pria yang menderita kanker (Darmawi, 2017).

Fungsi utama hCG adalah untuk mendukung korpus luteum pada akhir siklus menstruasi
dan menyebabkan korpus luteum mensekresi progesteron dalam jumlah yang lebih besar yang
berperan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan endometrium selama kehamilan. Hormon ini
juga berperan menstimulasi gonad janin untuk menghasilkan hormon steroid yang berperan
penting dalam diferensiasi genitalia janin, baik genitalia interna maupun eksterna (Padubidri V.
2006, Blacburn s. 2013).

Pada saat kehamilan, hCG mengambil alih LH dalam menstimulasi produksi progesteron
oleh sel korpus luteum ovarium, mencegah perdarahan. Seperti yang kita ketahui sekarang, hCG
hanya menstimulasi produksi progesteron pada 3-4 minggu setelah implantasi, artinya hCG
hanya berfungsi pada 10% durasi lama kehamilan. Namun ternyata hCG mencapai puncaknya
pada minggu ke 10 kehamilan atau hampir 1 bulan setelah promosi progesteron selesai lalu
secara terus menerus diproduksi selama kehamilan. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi utama
hCG bukanlah produksi progesteron, melainkan memiliki berbagai macam fungsi yang dapat
bekerja pada plasenta, uterus dan kemungkinan pada fetus selama kehamilan (Darmawi, 2017).

α-subunit dari gonadotropin disandi oleh gen CGA, terdiri dari 92 asam amino residu.
Sedangkan β-subunit LH, FSH dan hCG masing-masing terdiri dari 121, 110, dan 145 asam
amino (aa) secara berurutan (Gambar 2). Tambahan pada panjang β-subunit hCG akibat pada
pemanjangan ujung karbosilnya ada mutasi frameshift dari gen LH-β pendahulu. Pemanjangan
asam amino ini disebut dengan carboxyl terminal peptide (CTP) (Darmawi, 2017)
Daftar Pustaka

Sri Harti Agnes , Estuningsih , Heni Nurkusumawati. 2013. Pemeriksaan Hcg (Human Chorionic
Gonadotropin) Untuk Deteksi Kehamilan Dini Secara Immunokromatografi. Jurnal
Kesmadaska - Januari 2013. Poltekes Surakarta

Hanifa ,W Dan Saifuddin,A.B. 2005. Ilmu Kebidanan Edisi 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

Ganong Wf. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta (Id) : Egc

Kee Jl. 2013. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium Dan Diagnostik . Jakarta (Id): Egc

Triyana Yf. 2013. Panduan Klinis Kehamilan Dan Persalinan. Yogyakarta (Id) :D-Medika.

Anwar Ruswana. 2005. Endokrinologi Kehamilan Dan Persalinan. Fakultas Kedokteran Unpad
Bandung.

Darmawi. 2017. Vaksin Human Chorionic Gonadotropin (hCG) sebagai Kandidat Kontrasepsi
Imunologi pada Wanita

Anda mungkin juga menyukai