Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

HCG (Human Chorionic Gonadotropin) merupakan suatu hormon yang

dihasilkan oleh jaringan plasenta yang masih muda dan dikeluarkan lewat urin.

HCG adalah hormon yang mendukung perkembangan telur dalam ovarium dan

merangsang telur dalam pelepasan telur dalam ovulasi. Hormon ini juga

dihasilkan bila terdapat proliferasi yang abnormal dari jaringan epitel korion

seperti molahidatidosa atau suatu chorio carsinoma. Kehamilan akan ditandai

dengan meningkatnya kadar HCG dalam urin pada trimester I, HCG disekresikan

7 hari setelah ovulasi.

Hormon HCG tersusun atas glikoprotein yang dihasilkan oleh protoblast dan

bakal plasenta. Pembentukan HCG maksimal pada 60-90 hari, kemudian turun ke

kadar rendah yang menetap selama kehamilan. HCG mula-mula di produksi oleh

sel lapisan luar blastokista. Sel ini berdiferensiasi menjadi sel tropoblast,

sinsitiotropoblast yang berkembang dari tropoblast, terus menghasilkan HCG

yang disekresikan dan dapat dideteksi disekresi vagina sebelum inplantasi.

biasanya HCG dapat dideteksi di darah ibu 8-10 minggu.

Pemeriksaan HCG metode immunoassay dengan menggunakan strip

merupakan pemeriksaan yang paling mudah untuk memastikan secara kualitatif

adanya Human Chorionic Gonadotropin (HCG) didalam urine sebagai deteksi

dini adanya kehamilan.

1
1.2 Rumusan Masalah

Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pemeriksaan kehamilan dengan

menggunakan metode immunoassay?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui ada atau tidaknya hormon HCG (Human Chorionic

Gonadtropine) dalam tubuh dan cara pemeriksaan HCG menggunakan metode

Immunoassay

1.4 Manfaat

Dapat mengetahui ada atau tidaknya hormon HCG (Human Chorionic

Gonadtropine) dalam tubuh, dan dapat mengetahui cara pemeriksaan HCG

menggunakan metode.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Hormon hCG


Human Chorionic Gonadotropin (hCG) merupakan suatu glikoprotein yang

mengandung galaktosa dan heksosamin, molekul ini dihasilkan oleh

sinsitiotrofoblas. Human Chorionic Gonadotropin (hCG) terbentuk dari subunit α

dan β. Berat molekul α-hCG adalah 18.000 dan β-hCG adalah 28.0009. Human

Chorionic Gonadotropin (hCG) berfungsi memperpanjang lama kehidupan

korpus luteum oleh korion yang sedang berkembang. Jika terjadi fertilisasi,

blastokista yang tertanam dapat menyelamatkan dirinya dengan memproduksi

hCG (Rajuddin, dkk. 2018).

2.2 Proses Pembentukan Hormon hCG

hCG mula-mula di produksi oleh sel lapisan luar blastokista. Sel ini

berdiferensiasi menjadi sel trofoblash sinsitiotrofoblash yang berkembang

menjadi trofoblash dan menghasilkan hormon hCG yang kemudian disekresikan

dan dapat dideteksi diurin sekitar dua minggu setelah pembuahan, sedangkan

pada darah biasanya hcg dapat dideteksi sekitar 8-10 minggu (M. Nina, 2018).

2.3 Faktor Penyebab hCG Meningkat

Kondisi meningkatnya hormon HCG ini yang memberikan efek morning

sickness pada ibu hamil yang sering ditandai dengan timbulnya rasa mual dan

muntah. Setelah melahirkan kondisi hormon HCG ini akan kembali normal.

Selain pada ibu hamil, ternyata wanita yang tidak sedang hamil pun dapat

mengalami peningkatan hormon HCG. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan

3
beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan hormon HCG dalam

tubuh selain pada wanita hamil.

1. Penggunaan Obat Kesuburan

Obat kesuburan memang dapat dikonsumsi oleh wanita yang

mengalami masalah pada kesuburannya dengan tujuan untuk mengatasi

masalah tersebut dan mendapatkan keturunan. Akan tetapi, obat kesuburan

dapat meningkatkan kadar HCG dalam tubuh. Jika ingin meningkatkan

kesuburan maka lebih baik menggunakan bahan alami yang aman dan

justru akan menyehatkan.

2. Penggunaan Obat Parkinson

Penggunaan obat parkinson ternyata dapat menimbulkan efek samping

berupa peningkatan kadar HCG dalam tubuh. Oleh karena itu disarankan

jika masih ada obat atau alternatif lain sebaiknya lebih diutamakan

dibandingkan dengan langsung mengonsumsi obat parkinson.

3. Penggunaan Obat Diuretik

Penggunaan obat diuretik juga dapat menyebabkan efek samping

tingkat HCG dalam tubuh menjadi meningkat. Obat diuretik merupakan

golongan obat-obatan yang dapat meningkatkan laju aliran urine pada

tubuh. Obat ini akan bekerja dengan mempercepat pembentukan urine di

dalam tubuh.

4. Kanker Uterus

Adanya kanker uterus dalam tubuh dapat menyebabkan kadar hCG

tubuh meningkat. Kanker uterus merupakan kanker yang terdapat pada

4
lapisan dalam rahim. Hal ini sangat membahayakan kesehatan rahim serta

kesehatan tubuh khususnya kesehatan wanita. Kanker uterus mempunyai

risiko tinggi bagi kesehatan yaitu mempengaruhi reproduksi wanita bahkan

dapat menyebabkan risiko kematian (Roitt I M. 2002).

2.4 Hormon-Hormon Kehamilan

Hormon adalah zat yang dibentuk oleh bagian tubuh tertentu dalam jumlah

kecil dan dibawa kejaringan tubuh lainnya. Hormone berpengaruh untuk

merangsang dan menggiatkan kerja organ-organ tubuh. Jenis – jenis hormon

kehamilan yaitu :

1. Progestron: Berfungsi membangun lapisan di dinding rahim untuk

menyangga.

2. Esterogen: Hormone ini membuat putting payudara membesar dan

merangsang pertumbuhan kelejar susu,estrogen juga membantu memperkuat

dinding rahim untuk mengatasi kontraksi pada saat persalinan.

3. hCG: Hanya ada di dalam darah dan urine wanita hamil yang berfungsi

dalam mempertahankan jaringan berwarna kuning dalam indung telur yang

terbentuk ketika indung telur yang baru saja melepaskan (corpus uteum), yang

membuat esterogen, progesterone dan plasenta terbentuk sepenuhnya.

4. Human plasenta lactogen (HPL): Hormone yang di produksi plasenta dan

merupakan hormone yang merangsang pertumbuhan.

5. Prolaktin: Di hasilkan oleh kelenjar pituitary bertanggung jawab peningkatan

hCG yang memproduksi ASI dalam payudara.

5
6. Oksitosin: Terlibat dalam proses reproduksi pada pria dan wanita,serta

merangsang kontraksi pada saat kehamilan dan persalinan ,dan juga berperan

penting pada terjadinya efek pengalihan susu pada saat ibu menyusui bayinya.

7. Relaksin: Muncul pada awal kehamilan dan bertanggung jawab membantu

mengatasi aktivitas rahim dan melembutkan leher rahim dalam rangka

persiapan proses persalinan (Bratawidjaya K.G. 2012).

2.5 Metode Pemeriksaan Kehamilan

2.5.1 Biologi Test

1. Galli Mainini Tes: Hormon HCG (Human Choironic Gonadotropin) yang

terdapat didalam urine wanita hamil yang dimasukkan ke dalam tubuh

katak jantan. Dan akan merangsang katak tersebut untuk mengeluarkan

sperma, hasil pemeriksaan diketahui dengan ada atau tidaknya

spermatozoa didalammya.

2. Fiedman Tes: Prinsip pemeriksaannya hampir sama dengan metode Galli

Mainini, hal yang membedakan yaitu hewan uji cobanya. Prinsip

pemeriksaannya yaitu hormon hCG dalam sampe urine akan merangsang

kelinci bentina, sehingga timbul bintik-bintik merah pada bagian ovarium

(Rijal dkk, 2019).

2.5.2 Metode Immnochemical

1. Metode aglutinasi langsung: reaksi Ag-Ab yang ditandai dengan adanya

aglutinasi (gumpalan) dimana adanya Ag yang berbentuk partike berasi

dengan Ab spesifik membentuk reaksi aglutinasi (gumpalan).

6
2. Metode uji hambatan aglutinasi: mencampur urine dengan anti-hCG

sehingga bila dalam urine terdapat hCG ia akan mengikat anti-hCG. Bila

campuran itu direaksikan dengan partikel (lateks) yang dilapisi hCG,

maka pertikel itu tidak menggumpal karena tidak adanya anti-hCG yang

tersisa. Adanya aglutinasi menyatakan bahwa dalam urine tidak terdapat

hCG (Rijal dkk, 2019).

2.5.3 Metode Immunoassay

Konjugat anti-hCG monoclonal akan mengikat hormon hCG didalam

urin dan membentuk konjugat-hCG anti-hCG yang menimbulkan warna

merah muda pada strip (Rijal dkk, 2019).

2.6 Prinsip Pemeriksaan Metode Strip

Strip merupakan bantalan penyerap specimen, membran dan bantalan

penyerap sisa reaksi. Bantalan penyerap specimen mengandung antibodi

monoclonal Mouse- anti hCG yang dikonjugasi dengan zat warna Colloidal Gold.

Zona test pada daerah membran diikat dengan antibodi Goat anti hCG dan zona

kontrol dengan Goat anti mouse IgG.

Selama proses berlangsung, specimen urin dihisap oleh bantalan penyerap

specimen dan dan mengalir melewati daerah membrane sampai mencapai

bantalan penyerap sisa rekasi dengan gaya kapiler. Di dalam bantalan penyerap

specimen, hCG dalam specimen urin akan diikat oleh gold conjugate, membentuk

kompleks kemudian bergerak menuju daerah membran. Antibodi Goat anti-hCG,

yang terikat pada zona test akan menangkap kompleks tersebut, membentuk

sebuah garis berwarna merah muda yang menunjukkan adanya hCG dalam

7
specimen urin. Tidak terbentuknya garis pada zona tes tersebut menunjukkan

tidak terdeteksinya hCG dalam specimen urin.

Gambar: 2.1 Komponen tes ICT dengan prinsip lateral flow

Keterangan :
1.Tempat untuk mencelupkan specimen
2. Bagian yang ditempeli dengan conjugate
3. Bagian untuk mendeteksi conjugate
4. Membran nitroselulosa
5. Garis tes dan garis kontrol
6. Bantalan penyerap
7. Plastik penyerap di bagian bawah strip (M. Nina, 2018).

2.7 Faktor Yang Mempengaruhi Pemeriksaan

1. Proteinuria yang menyebabkan inaktivasi anti-hCG.

2. Penyakit imunologi yang menyebabkan reaksi positif palsu akibat adanya

interaksi antara IgM dengan reagen.

3. Kadar LH tinggi (rangsangan pada hipofise anterior atau penggunaan obat

penenang) menyebabkan reaksi positif palsu.

4. Pasca ooforectomi, menopause, hipotiroidisme atau gagal ginjal dapat

menunjukkan hasil positif palsu.

8
Substansi lain yang juga diproduksi oleh wanita hamil adalah:

1. Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang berperan menjaga

perkembangan ovum sebelum ovulasi.

2. Luteinizing hormone (LH), bertanggung jawab dalam ovum dari ovarium

untuk siap dibuahi (M. Nina, 2018).

9
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Pada praktikum dengan percobaan “Pemeriksaan Kehamilan” dilaksanakan

pada hari Jum’at, 19 Maret 2019 bertempat dilaboratorium Fitokimia Stikes Bina

Mandiri Gorontalo.

3.2 Metode

Metode yang digunakan pada pemeriksaan kehamilan (Pregnancy Test) yaitu

metode Immunoassay (Strip).

3.3 Prinsip

Konjugat anti-hCG monoclonal akan mengikat hCG dalam urine dan

membentuk konjugat anti-hCG anti-hCG yang menimbulkan warna merah muda

pada strip.

3.4 Pra Analitik

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu: pot sampel,

stripe test kehamilan, sampel urin dan tisu.

3.5 Analitik

1. Buka strip dari kemasan secara hati-hati

2. Keluarkan stripe dari kemasan celupkan strip kehamilan sampai batas tanda

urin

3. Tunggu 1-3 menit

4. Baca hasil dengan melihat adanya garis merah muda pada area/line

pembacaan.

10
3.6 Pasca Analitik

Positif : jika 2 garis (Line test dan line control)

Negatif : jika 1 garis (Line control)

11
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai

berikut:

Metode Hasil Interpretasi Keterangan

Sampel urine positif


mengandung
Positif : jika 2 garis hormon hCG yang

(Line test dan line di timbulkan dengan


Muncul 2 garis
Immunoassay tanda adanya 2 garis
pada strip control)
(strip) pada strip dan
kehamilan Negatif: jika 1 garis menimbulkan warna

(Line control) merah muda pada


strip

Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Kehamilan

4.2 Pembahasan

HCG (Human Chorionic Gonadotropin) merupakan suatu hormon yang

dihasilkan oleh jaringan plasenta yang masih muda dan dikeluarkan lewat urin.

Hormon ini yang mendukung perkembangan telur dalam ovarium dan

merangsang telur dalam pelepasan telur dalam ovulasi.

Pada praktikum tentang pemeriksaan kehamilan yang dilakukan menggunakan

Metode Immnunoassay dengan prinsip kromatografi. Metode Immnunoassay

12
merupakan Konjugat anti-hCG monoclonal akan mengikat hormon hCG didalam

urin dan membentuk konjugat-hCG anti-hCG yang menimbulkan warna merah

muda pada strip. Strip merupakan bantalan penyerap specimen, membran dan

bantalan penyerap sisa reaksi. Bantalan penyerap specimen mengandung antibodi

monoclonal Mouse- anti hCG yang dikonjugasi dengan zat warna Colloidal Gold.

Urin yang berada dalam pot sampel akan dibiarkan berpindah (migrasi)

melalui membran hingga mencapai lubang akhir tes kurang lebih 5 menit. Urin

yang mampu menembus melalui membran menunjukkan bahwa urin membawa

anti-alpha hCG antibodi-colloid complex. Urin dan antibodi-colloid complex

pindah melalui daerah tangkapan antibodi anti bhCG yang berhenti dan kemudian

masuk ke bagian akhir dari membran.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemeriksaan kehamilan yaitu

proteinuria yang menyebabkan inaktivasi anti-hCG, Penyakit imunologi yang

menyebabkan reaksi positif palsu akibat adanya interaksi antara IgM dengan

reagen, Kadar LH tinggi (rangsangan pada hipofise anterior atau penggunaan obat

penenang) menyebabkan reaksi positif palsu, serta Pasca ooforectomi,

menopause, hipotiroidisme atau gagal ginjal dapat menunjukkan hasil positif

palsu.

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan didapatkan kadar hCG pada

sampel urin diperoleh kadar hCG dalam jumlah tinggi, dimana ditandai dengan

muculnya dua garis merah pada test strip. Apabila hanya garis merah yang

muncul pada area kontrol maka sampel urin dikatakan negatif mengandung hCG.

Bagian control line pada strip berfungsi sebagai kontrol yang tetap akan

13
memberikan warna merah pada kondisi positif atau negatif, sehingga kontrol

menjadi tanda acuan ketepatan hasil tes. Jika pada tes didapatkan kedua garis

kontrol dan tes sama-sama tidak mengalami perubahan warna, maka dapat

dipastikan bahwa alat tersebut sudah rusak. Begitu pula, jika dibagian tes hasilnya

menunjukkan perubahan warna sedangkan pada kontrol tidak, maka dapat

dinyatakan alat tersebut sudah rusak. Perubahan warna terjadi akibat adanya

antibodi yang telah direaksikan dengan zat-zat tertentu bereaksi dengan antigen.

14
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

HCG (Human Chorionic Gonadotropin) merupakan suatu hormon yang

dihasilkan oleh jaringan plasenta yang masih muda dan dikeluarkan lewat urin.

HCG adalah hormon yang mendukung perkembangan telur dalam ovarium dan

merangsang telur dalam pelepasan telur dalam ovulasi. Faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi pemeriksaan kehamilan yaitu proteinuria yang menyebabkan

inaktivasi anti-hCG, Penyakit imunologi yang menyebabkan reaksi positif palsu

akibat adanya interaksi antara IgM dengan reagen, Kadar LH tinggi (rangsangan

pada hipofise anterior atau penggunaan obat penenang) menyebabkan reaksi

positif palsu, serta Pasca ooforectomi, menopause, hipotiroidisme atau gagal

ginjal dapat menunjukkan hasil positif palsu.

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan bahwa sampel urin

postif mengandung hormon hCG, hal ini ditandai dengan munculnya dua garis

pada strip kehamilan.

5.2 Saran

Sebaiknya pada saat pencelupan stripe kehamilan di urin tidak lebih dari 3

menit, hal ini dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan, sehingga hasil yang

didapatkan tidak akurat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Bratawidjaya K G. 2012. Imunologi Dasar Edisi ke-10. Jakarta: Badan Penerbit

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

M. Nina dan W.M., Retno. 2018. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM)

Imunoserologi. Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan.

Rajuddin, dkk. 2018. Hubungan Kadar Progesteron Dan Β-Hcg Dengan Abortus Pada

Kehamilan ≤ 12 Minggu Di Klinik Rasi Banda Aceh Vol. 2, No.1. Jurnal

Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh. Hal: 25-32.

Rijal, dkk. 2019. Penuntun Praktikum Imunologi-Serologi. Makasar: Pustaka As

Salam.

Roitt I M. 2002. Imunologi Essential Immunology Edisi 8. Jakarta: Widya Medika.

16

Anda mungkin juga menyukai