Anda di halaman 1dari 19

“PEMERIKSAAN URIN

KONFIRMASI”
DAN
“PEMERIKSAAN URIN
MIKROSKOPIS”

Disusun oleh :
Adhiana Rizki Oktarianti
Etik Sutarti
Oktavia Maesaharani

REGULER PEGAWAI 2
POLTEKKES KEMENKES BANTEN

1
PENDAHULUAN
Pemeriksaan urin merupakan pemeriksaan yang tidak hanya
dapat memberikan fakta-fakta tentang ginjal dan saluran
urin, tetapi juga mengenai faal berbagai organ dalam tubuh
seperti : hati, saluran empedu, pankreas, cortex, adrenal
dan lain-lain. Pemeriksaan urin rutin atau pemeriksaan
penyaring merupakan beberapa macam pemeriksaan yang
dianggap dasar bagi pemeriksaan selanjutnya, meliputi jumlah
urin, makroskopik yaitu warna dan kejernihan urin, berat
jenis, protein, glukosa dan pemeriksaan sedimen
(Gandasoebrata, 2013).

2
Pemeriksaan mikroskopis urin dengan sedimen sebaiknya
menggunakan urin pagi karena urin pagi merupakan urin


pekat dengan berat jenis 1,023 atau lebih tinggi. Unsur-
unsur sedimen lebih mudah diamati bila memakai urin pagi
pertama.
Unsur sedimen dibagi atas dua golongan, yaitu organik dan
anorganik :
Unsur organik diantaranya sel epitel, lekosit, eritrosit,
silinder, oval fat bodies, benang lender, silindroid,
spermatozoa, potongan jaringan, parasit dan bakteri.
 Unsur anorganik antara lain bahan amorf, kristal-kristal
dan bahan lemak. Hasil pemeriksaan dinyatakan secara semi
kuantitatif dengan menyebut unsur sedimen yang bermakna
per lapangan pandang (Henry JB,2001).

3
PEMBAHASAN
Pemeriksaan sedimen urine merupakan bagian paling standar dan penting dalam
pemeriksaan penyaring, memberikan data mengenai saluran kencing mulai dari ginjal
sampai ujung uretra (Gandasoebrata, 2013).

Pemeriksaan sedimen urine memiliki unit pengukuran pada setiap alat dengan
prinsip kerja yang berbeda-beda. Pemeriksaan sedimen urine dapat diperiksa
dengan metode manual (konvensional) dan otomatis. Prinsip pemeriksaan
sedimen urine konvensional yaitu menggunakan mikroskop dengan cara
mengendapkan unsur sedimen menggunakan sentrifus, endapan kemudian
diletakkan di atas kaca obyek dan ditutup dengan kaca penutup. Unsur sedimen
dilaporkan secara semikuantitatif dalam rerata 10 lapangan pandang besar (LPB)
atau lapangan pandang kecil (LPK) (Mengko, 2013).Kelebihan pemeriksaan
mikroskopis secara manual adalah jumlah sedimen yang dilaporkan sesuai dengan
jumlah dan tidak tergantung pada ukuran sedimen yang diperiksa sehingga
menghindari adanya nilai tinggi atau rendah palsu.Kelemahan pada pemeriksaan
sedimen urine secara manual adalah membutuhkan waktu lama dan perlu
ketelitian dari pemeriksa.

4
Jenis-jenis parameter
pemeriksaan sedimen urin
meliputi :
 Eritrosit
 Leukosit
 Sel Epitel
 Bakteri
 Kristal
 Silinder
 Dan unsur lain-lain (Candida dan Parasit)

5
Nilai rujukan
 Eritrosit
Dalam keadaan normal, terdapat 0 –  2 sel/LPK.
Jumlah eritrosit yang meningkat menggambarkan
adanya trauma atau perdarahan pada ginjal dan
saluran kemih, infeksi, tumor, batu ginjal.

 Leukosit
Dalam keadaan normal, jumlah lekosit dalam urin
adalah 0 – 4 sel/LPK. Peningkatan  jumlah lekosit
menunjukkan adanya peradangan, infeksi atau
tumor.

 Epitel
Dalam keadaan normal, jumlah epitel dalam urin
adalah ≥ 13 / LPK.Peningkatan  jumlah epitel
mengarah ke degenerasi saluran kemih.
  6
 Silinder (cast)
Silinder normalnya tidak dijumpai dalam urine.
Silinder terbentuk dalam tubulus konvultus distal
dan duktus kolektivus, memberikan gambaran
mikroskopis dari kondisi di dalam nefron
 Kristal
Kristal normalnya tidak dijumpai dalam urine. Kristal
terbentuk oleh pengendapan zat terlarut dalam
urine, yaitu garam an-organik, senyawa organik dan
senyawa iatrogenik (obat- obatan)
 Bakteri
Bakteri normalnya tidak dijumpai dalam urine,
namun kehadirannya dalam sedimen dapat
diakibatkan oleh kontaminasi dari wadah penampung,
tinja, atau infeksi saluran kemih (ISK).
 Unsur lain-lain (Candida dan Parasit)
Unsur lain-lain normalnya tidak dijumpai dalam
urine, namun kehadirannya dalam sedimen dapat
menggambarkan adanya infeksi.
7
Nama Metode per jenis
pemeriksaan

Metode Metode
Flowcytometry Shih-Yung

8
Metode flowcytometry

• Metode otomatis untuk pemeriksaan sedimen urine yang


terstandarisasi dengan pelaporan unsur sedimen secara
kuantitatif per mikroliter (/µL) urine adalah automated
urine analyzer (Wirawan, 2004). Metode flowcytometry
adalah hasil pengembangan metode pemeriksaan sedimen
urine metode automated urine analyzer. Pemeriksaan
endapan urine menggunakan flowcytometry dilakukan
dengan urine sediment analyzer untuk menganalisis
eritrosit, leukosit, sel epitel, silinder (cast) dan bakteri.
• Prinsip pemeriksaan dengan flowcytometry adalah
mengalirkan urine pada suatu celah yang dapat
melewatkan setiap partikel yang ada didalam urine satu
per satu. Urine diberi pewarna dengan pewarna
fluorescents sebelum diperiksa. Analyzer terhubungdengan
komputer untuk mengolah citra endapan urine,
menyimpan hasil analisis atau mencetaknya dengan
external printer.
9
Kelebihan dan Kelemahan
Metode Flowcytometry
 Cara ini memiliki kelebihan  Kelemahan metode otomatis
yaitu tidak memerlukan flowcytometry adalah pengunaannya
keahlian pembacaan sedimen masih terbatas karena tidak semua
urine, selain itu menghemat laboratorium mempunyai alat otomatis,
waktu dan tenaga dibanding membutuhkan alat dan reagen yang
dengan cara konvensional harganya mahal sehingga cara manual
karena mampu mengeluarkan merupakan tes pilihan pada laboratorium
hasil dengan jumlah yang belum tersedia alat automatik, hasil
pemeriksaan yang banyak dalam pembacaan berdasarkan ukuran sedimen
waktu cepat (Mengko, 2013). yang tidak sesuai dari ketentuan alat
menyebabkan nilai yang dihasilkan rendah
atau tinggi palsu (Wirawan, 2004).

10
Metode Shih-Yung
• Metode konvensional yang telah dikembangkan
untuk pemeriksaan sedimen urine dengan cara
manual mikroskopis secara kuantitatif adalah
menggunakan sistem Shih-Yung (S-Y) dan
dilaporkan dalam satuan permikroliter (/μL)
urine. Sistem Shih-Yung telah terstandarisasi baik
volume urine yang dipakai, peralatan, dan
kecepatan sentrifugasi. Cara ini diharapkan
memiliki ketelitian dan ketepatan yang lebih baik
dibandingkan dengan cara konvesional biasa
(Wirawan, 2004).

11
Kelebihan dan Kelemahan
Metode Shih - Yung

 Keuntungan menghitung sedimen


metode S-Y antara lain  Metode S-Y memiliki
menunjukkan ketelitian dan kelemahan yang sama dengan
ketepatan lebih baik dibandingkan metode konvensional
cara semikuantitatif; mengurangi biasa.Berdasarkan latar belakang
penularan penyakit karena bilik tersebut, maka perlu dilakukan
hitung, tabung sentrifus dan pipet penelitian tentang perbedaan
digunakan sekali pakai; pelaporan hasil pemeriksaan silinder pada
secara kuantitatif lebih mudah sedimen urine secara kuantitatif
untuk mengikuti hasil pengobatan; menggunakan metode Shih-Yung
metode S-Y dapat mengurangi dan flowcytometry.
adanya variasi hasil antar
laboratorium sehingga memudahkan
untuk melaksanakan pemantapan
kualitas intra atau inter
laboratorium untuk pemeriksaan
sedimen urine (Wirawan, 2004). 12
PRINSIP KERJA METODE FLOWCYTOMETRY
• Sejumlah sel disuspensikan ke dalam suatu cairan
konduktif.
• Sel-sel tersebut diatur sedemikian rupa (diberikan
tekanan hydrodynamic focussing) sehingga dapat
melewati suatu lorong (apparatus) satu demi satu.
• Ketika sel sampai di suatu titik di lorong tersebut,
sel akan ditembak dengan sinar laser (Light
amplification by stimulating emmision of
radiation).
• Lalu, hasil tembakan tadi, akan dibaca oleh dua
macam detektor.
> detektor yg pertama, letaknya sejajar dengan
sumbu X terhadap sumber tembakan. Sinyal yg
didapatkan di sini, akan dibaca sebagai gambaran
ukuran sel yang ditembak.
> detektor yang kedua, letaknya 90 derajat
terhadap sumber tembakan / laser. Sinyal yang
didapatkan disini, akan dibaca sebagai gambaran
sitosolik yg ada dalam sel (misalnya : granul)
13
Cara Kerja Metode flowcytometry

• Homogenkan urin kemudian masukkan urin ke dalam tabung


sebanyak 10-12 ml
• Letakkan tabung pada rak
• Letakkan rak tabung pada rel tempat rak pada alat
flowcytometry(Sysmex UF 1000i)
• Tekan tombol “START”
• Centrifuge sisa urin dalam tabung setelah dibaca dalam alat

1 •
flowcytometry(Sysmex UF 1000i) dengan kecepatan 1500-2000
rpm selama 5 menit
Lapisan supernatan dibuang sehingga didapatkan volume sedimen
±0.5 ml
• Teteskan 1 tetes pada kamar hitung shih-yung
• Untuk konfirmasi hasil sedimen yang keluar dari alat periksa
sedimen dibawah mikroskop dengan :
• Lensa objektif 10 X (LPK : lapang pandang kecil) untuk jumlah
rata-rata sedimen seperti kristal, epitkel dan silinder.
• Lensa objektif 40 X (LPB : lapang pandang besar)  untuk
jumlah rata-rata eritrosit dan leukosit.
PRINSIP KERJA METODE Shih - Yung

• Shih-Yung Medical Instrumentdi Taipe,


menggunakan satu bidang sedang yang terdiri
dari 81 kotak kecil dengan kedalaman 0,01 mm.
Urine pada metode ini disentrifuge, kemudian
sedimen yang diperoleh dimasukkan ke dalam
kamar hitung dan jumlah unsur sedimen
dilaporkan secara kuantitatif per-mikroliter
urine.

15
Cara Kerja Metode Shih-Yung
• Homogenkan urin kemudian masukkan urin ke
dalam tabung sebanyak 10-12 ml
• Sentrifuge 1500-2000 rpm selama 5 menit
• Lapisan supernatan dibuang sehingga
didapatkan volume sedimen ±0.5 ml
• Teteskan 1 tetes pada kamar hitung shih-
yung
• Periksa sedimen dibawah mikroskop dengan
• Lensa objektif 10 X (LPK : lapang pandang
kecil)  untuk jumlah rata-rata sedimen
seperti kristal, epitel dan silinder.
• Lensa objektif 40 X (LPB : lapang pandang
besar)  untuk jumlah rata-rata eritrosit
dan leukosit.
16
VIDEO
PEMERIKSAAN URIN
MENGGUNAKAN
METODE Shih-Yung

17
18
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai