Anda di halaman 1dari 16

TREMATODA

PENDAHULUAN

• Trematoda termasuk dalam filum Platyhelminthes


• Morfologi umum :
– Pipih seperti daun , tidak bersegmen
– Tidak mempunyai rongga badan
– Mempunyai 2 batil isap : mulut dan perut.
– Mempunyai saluran pencernaan yang menye-rupai huruf Y
terbalik dan buntu.
– Hermafrodit, kecuali Schistosoma.
Daur hidup
• Hospes definitif : hewan dan manusia
• Host intermediate : ikan, kepiting, keong
(molusca)
• Menurut lokasi infeksi,trematoda dibagi dalam:
1. Trematoda hati (liver flukes) :
– Clonorchis sinensis
– Opisthorchis felineus
– Opisthorchis viverrini
– Fasciola
2. Trematoda usus (intestinal flukes) :
- Fasciolopsis buski
- HETEROPHYIDAE
- ECHINOSTOMATIDAE
3. TREMATODA Paru (lung flukes)
- Paragonimus westermani
4. Trematoda darah (blood flukes :
- Schistosoma japonicum
- Schistosoma mansoni
- Schistosoma haematobium
Trematoda Usus
Kingdom : Animalia
Phylum : Platyhelminthes
Class : Trematoda
Subclass : Digenea
Orde : Echinostomida
Suborde : Echinostomata
Family : Fasciolidae
Genus : Fasciolopsis Looss, 1899
Species : Fasciolopsis buski
Habitat : Usus halus
Penyakit : Fasciolopsiasis
Distribusi geografis : Ditemukan di daerah yang
penduduknya mengkonsumsi
sayuran/tanaman air, atau biasa
mengupas buah yang berasal dari
tanaman air dengan gigi sebelum
dimakan.
Daerahnya: China, Taiwan, Thailand, Burma,
Vietnam, Laos, Bangladesh, India,
Malaysia dan Indonesia
Hospes definitive : Manusia, babi, anjing,
kucing
Hospes perantara I : Keong air tawar
(Segmentina, Hippeutis)
Hospes perantara II : Tumbuh-tumbuhan air
(Morning glory, Elichoris
Eichornia grassipes, Trapa natans,
Trapa bicornis, tuberosa, Zizania)
Sejarah
• pertama ditemukan di Kalkuta India
pada seorang tukang kayu suku cina pada
tahun 1875.
• Infeksi lain ditemukan di Hong-Kong
dan Jepang.
• Dewasa ini diketahui bahwa “chinese
liver fluke” tersebar secara luas di
Jepang, Korea, Cina, Taiwan dan
Vietnam.
• Tahun 1947 19 juta orang terinfeksi
cacing di Asia Timur.
 Ukuran cacing panjang 8-25 mm dan
lebar 1,5-5 mm.
MORFOLOGI DAUR HIDUP

DIAGNOSIS DAN
PATOLOGI
PENGOBATAN

PROGNOSIS EPIDEMOLOGI

GEJALA
Cacing dewasa :
-Bentuk ovoid berwarna kemerahan
-Ukuran (20 – 75) x ( 8 – 20) x (1 – 3) mm
-Bentuknya seperti daun agak lonjong dan lebar.
-Kutikulum ditutupi duri-duri kecil yang letaknya
melintang.
-Mempunyai dua batil isap
-Batil isap mulut < batil isap perut (Batil isap
kepala ¼ batil isap perut)
-Tests sepasang bercabang-cabang, atas bawah.
-Ovarium bercabang-cabang di atas testis
berbentuk agak bulat
-Kelenjar vitalaria di bagian lateral dari sekum
-Sekum tidak bercabang
-Uterus berkelok kelok
-Anus tidak ada
Telur :
- Bentuk lonjong
- Mempunyai operkulum
- Dinding transparant
- Ukuran (130 – 140) x (80 – 85) µm
- Isi sel telur (unembryonated)
- Seekor cacing dewasa dpt mengeluarkan
telur 15.000-48.000 butir/hari
- Telur ditemukan dalam tinja setelah 3 bulan
CACING DEWASA SALURAN
usus

Telur dikeluarkan
dari usus oleh
INTERMEDIET feses keair
1 kemuadian telur
menjadi matang
didalam air

Host
INTERMEDIET 2 definitip
Penyakit fasiolopsiais yang berat
dapat menyebabkan
kematian,akan tetapi bila
dilakukan pengobatan sedini
mungkin,masih dapat memberi
harapan untuk sembuh.
Masalah yang penting adalah
reinfeksi,yang sering terjadi
pada penderita.
Infeksi pada manusia tergantung pada
kebiasaan makan tumbuh-tumbuhan air yang
mentah dan tidak di masak sampai matang.
2. membudidayakan tumbuh-tumbuhan air di
daerah yang tercemar dengan kotoran manusia
maupun babi,dapat menyebarluaskan penyakit
tersebut,kebiasaan mengenai
defekasi,pembuangan kotoran ternak dan cara
membudidayakan tumbuh-tumbuhan air untuk
konsumsi harus di ubah atau di perbaiki,untuk
mencegah meluasnya penyakit fasiolopsiasis.
Infeksi pada manusia tergantung dari kebiasaan
makan tumbuh-tumbuhan air yang mentah dan
tidak dimasak sampai matang. Fasiolopsiasis
adalah epidemik didesa Sei Papuyu, Kalimantan
Selatan. Prevalensinya adalah 27,0 %. Prevalensi
tertinggi terdapat pada kelompok umur 5-14
tahun,yaitu 58,8 %,pada anak sekolah 79,1 %.
Infeksi ringan pada umumnya tidak
menimbulkan gejala. Infeksi yang berat dapat
menimbulkan
1. Diare
2. Warna feses menjadi hijau kuning,
berbau busuk dan berisi makanan yang
tidak dicerna
3. Mual dan muntah
4. nyeri abdomen
5. demam,
6. Ascites
7. oedema anasarca

Anda mungkin juga menyukai