KLASIFIKASI
Kingdom : Eukaryota
Filum : Amoebozoa
Kelas : Archamoebae
Ordo : Amoebida
Genus : Entamoeba
Spesies : E. histolytica
Hospes parasit ini adalah manusia. Penyakit yang disebabkannya disebut amebiasis.
DISTRIBUSI GEOGRAFIK DAN EPIDEMIOLOGI
Entamoeba histolytica terdapat di seluruh dunia ( kosmopolit ) terutama di daerah
tropik dam daerah yang beriklim sedang. Prevalensi di Amerika Serikat pada tahun 1961
diperkirakan sekitar 3 % - 7% ( Burrows,1961 ). Data dari CDC ( Centens For Disease
Control ) dari hasil pemeriksaan spesimen di laboratorium kesehatan masyarakat di Amerika
Serikat menunjukkan prevalensi E. histolytica yang kurang dari 2 %, kecuali di 6 negara
bagian yaitu : 2% - 3% di California, Texas, Illioonis dan Pennisylvania ; 4% - 9% di
Oklahoma dan New York ; dan 8% di Arizona. Diperkirakan juga bahwa untuk setiap kasus
dengan kelainan invasi, paling sedikit ada 10 sampai 20 penderita yang mengeluarkan kista
infektif.
Populasi dengan amoebiasis lebih tinggi ditemukan pada imigran yang berasal dari
Amerika tengah dan selatan juga dari asia tenggara. Penduduk di bagian Tenggara dan Barat
Daya Amerika cenderung mengidap infeksi parasit usus yang lebih tinggi. Diperkirakan
bahwa infeksi di seluruh dunia berkisar antara 3% sampai 10 %.
Penyebaran Entamoeba histolytica terkait erat dengan buruknya kondisi hygiene dan
sanitasi masyarakat. Tidak tersedianya jamban yang rnemenuhi persyaratan sanitasi,
kebiasaan buang air besar bukan pada tempat yang sebenarnya, pembuangan sampah
sembarangan, pembuangan air kotor yang tidak rnemenuhi persyaratan teknis kesehatan, dan
tidak layaknya keadaan hygiene sanitasi makanan merupakan faktor utama terjadinya
penyebaran penyakit tersebut.
Di Indonesia penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa(Entamoeba
histolytica) menyebar dan endemis di daerah perkotaan maupun perdesaan dengan angka
insidensi yang cukup tinggi berkisar antara 10-18%, pada beberapa survei yang dilakukan
kepada anak sekolah menunjukkan frekuensi antara 0,2-50%.7 Dari berbagai survei parasit
intestinal, hasil pemeriksaan tinja diketahui prevalens antara 1- 14%. Demikian juga studi
serologis di daerah perkotaan diperoleh angka yang positif sebesar l,6%--34%.8 Hasil studi di
Jawa Tengah diketahui angka seropositif Entamoeba histolytica pada daerah urban bervariasi
dari 4%-34% dengan rata-rata 18%. Studi yang dilakukan di 7 desa di Kalimantan Selatan,
ditemukan 12% dari tinja penduduk positif E. histolytica.
MORFOLOGI DAN SIKLUS HIDUP
Entamoeba histolytica memiliki tiga bentuk, yaitu trofozoit, prekista, dan kista.
Bentuk trofozoit merupakan bentuk invasif dan umumnya terdapat di usus besar (dalam
jaringan mukosa atau submukosa), sedangkan kista berada di lumen usus. Entamoeba
histolytica dalam bentuk trofozoit mampu bertahan selama 5 jam dalam suhu 37
C, 16 jam
dalam suhu 25
C, 96 jam dalam suhu 5