Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK

PEMERIKSAAN ASAM URAT

Oleh:

KELOMPOK 3

Gusti Ayu Ditha Candradewi P07134018059

Trisna Bagus Wibawa P07134018061

Ni Luh Putu Suci Handayani P07134018063

Ni Putu Sinta Wirawati P07134018070

A.A Istri Laksmi Dewi P07134018083

I Gusti Ayu Redina Matua Dewi P07134018108

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

2020
I.TUJUAN

1. TUJUAN UMUM
Mahasiswa mampu mengetahui prinsip pemeriksaan asam urat pada
sampel serum

2. TUJUAN KHUSUS

a.Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan asam urat pada sampel serum.

b.Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil dari pemeriksaan asam urat pada sampel
serum

II.METODE

Enzymatic-Calorimetric

Tinder end point

III.PRINSIP

uric ase
Uric acid + 2H2O + O2 Allantoine + CO2 + H2O2

2H2O2 + EHSPT + 4-AAP Peroxidase Quinoneimine +4H2O

4-AAP : amino-4-Antipyrine

EHSPT : N-Ethyl-N-(2(Hydroxy-3-Sulfopropyl)-m-Toludine

IV.DASAR TEORI

Asam urat adalah produk tambahan dari metabolisme purin. Peningkatan


kadar asam urat dalam urine dan serum (hiperurisemia) bergantung pada fungsi
ginjal, laju metabolisme purin, dan asupan diet dari makanan yang mengandung
purin. Jumlah asam urat yang berlebihan dieskresikan melalui urine. Asam urat
dapat mengkristal dalam saluran kemih pada kondisi urine yang bersifat asam,
oleh sebab itu, fungsi ginjal yang efektif dan kondisi urine yang alkaline
diperlukan bila terjadi hiperurisemia. Masalah yang paling banyak terjadi
berkaitan dengan hiperurisemia adalah gout. Kadar asam urat sering berubah dari
hari ke hari sehingga pemeriksaan kadar asam urat dapat diulang kembali setelah
beberapa hari atau beberapa minggu Asam urat adalah bentuk arthritis yang
disebabkan oleh pengendapan kristal asam urat di jaringan periartikular. Asam
urat bisa menjadi jenuh dalam urine dan mengkristal dari batu ginjal yang bisa
menghalangi ureter. Asam urat dibuat dan di sintesis di hati. Kelebihan produksi
asam urat dapat terjadi pada pasien kanker, di mana omset purin dan DNA sangat
hebat. Banyak penyebab hiperurisemia tidak diketahui dan oleh karena itu diberi
label sebagai idiopatik.

Asam urat merupakan produk metabolisme purin. Asam urat beredar


dalam sirkulasi darah, difiltrasi oleh glomerulus ginjal dan dieksresikan keluar
tubuh bersama dengan urin. Kadar asam urat darah dipengaruhi oleh asupan
makanan yang banyak mengandung asam amino purin seperti kacang dan jeroan.
Peningkatan kadar asam urat darah dikaitkan dengan penyakit gout (arthritis
urica) dan risiko terbentuknya batu ginjal / saluran kemih (Kemenkes, 2010).

Metabolisme Asam Urat

Pada manusia, asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin (bagian
penting dari asam nukleat). Pergantian purin dalam tubuh berlangsung terus-
menerus dan menghasilkan banyak asam urat. Asam urat sebagian besar di
sintesis di hati, diangkut sirkulasi ke ginjal. Intake purin normal melalui makanan
akan menghasilkan 0,5 – 1 gr/ hari (Sacher, 2012). Purin adalah molekul yang
terdapat di dalam sel yang berbentuk nukleotida. Bersama asam amino, nukleotida
merupakan unit dasar dalam proses biokimiawi penurunan sifat genetik.
Nukleotida yang paling di kenal perannya adalah purin dan pirmidin. Kedua
nukleotida tersebut berfungsi sebagai pembentuk RNA dan DNA. Basa purin
yang terpenting adalah adenin, guanin, hipoxantin, dan xantin. Di usus, asam
nukleat dibebaskan dari nukleoprotein oleh enzim pencernaan. Asam nukleat
dipecah menjadi mononukleotida. Mononukleotida tersebut dihidrolisis menjadi
nukleosida dipecah lebih lanjut menjadi purin dan pirimidin. Purin kemudian
teroksidasi menjadi asam urat (Yenrina Rina et all,2014).Asam urat dalam serum
dan urine mengalami peningkatan tergantung dari fungsi ginjal, metabolisme
purin dan intake makanan yang mengandung purin. Asam urat dalam urine asam
akan membentuk kristal/batu dalam saluran kencing. Adanya asam urat dalam
jaringan lunak dan sendi – sendi sehingga muncul sindrom klinis yang disebut
sebagai penyakit Gout ( Sutedjo, 2013 ).

Ekskresi Asam Urat

Ekskresi netto asam urat lokal pada manusia normal rata-rata adalah 400-600
mg/jam. Banyak senyawa secara alami terdapat di alam dan senyawa
farmakologik mempengaruhi absorpsi serta sekresi natrium pada ginjal. Produksi
asam urat bervariasi tergantung kandungan purin dalam diet dan kecepatan
biosintesis, degradasi dan penyimpanan purin. Normalnya dua pertiga hingga tiga
perempat urat yang dihasilkan dikeluarkan melalui ginjal dan sebagian besar
dibuang melalui usus. Setelah filtrasi, 98% sampai 100% asam urat diserap
kembali. Kira-kira setengah sampai empat puluh persen asam urat yang
direabsorbsi diekskresikan kembali di tubulus proksimalis dan kira kira 40-44%
direabsorbsi kembali. Kira-kira 8% sampai 12% asam urat yang disaring oleh
glomerulus dikeluarkan dalam urin sebagai asam urat (Hasibuan, 2014 diacu
dalam Wallace et al, 2012).

Sifat Kimia Asam Urat

Asam urat merupakan senyawa yang ada di dalam tubuh manusia. Senyawa ini
memiliki rumus kimia C5H4N4O3. Asam urat merupakan asam lemak pKa 5,75.
Asam urat berada pada cairan plasma ekstraseluler dan cairan synovial (cairan
sendi). Sekitar 98% membentuk monosodium urat pada pH 7,4 yang mudah di
saring dari plasma. Pada kadar asam urat yang lebih tinggi, plasma menjadi jenuh
dan potensial mengendap membentuk kristal urat. Kadar asam urat di darah
tergantung usia dan jenis kelamin. Kadar asam urat pada orang dewasa cenderung
meningkat dengan bertambahnya usia, berat badan, tekanan darah, konsumsi
alkohol dan gangguan fungsi ginjal. Ada rata-rata asam urat di dalam darah dan
serum tergantung usia dan jenis kelamin. Asam urat pada pria normal bila
kadarnya di bawah 7 mg/dl dan wanita di bawah 6 mg/dl sebelum pubertas 3,5
mg/dl setelah pubertas kadar asam urat pada pria meningkat secara bertahap dan
dapat mencapai 5,2 mg/dl. Pada perempuan, kadar asam urat biasanya tetap
rendah namun setelah usia pramenopouse kadarnya meningkat mendekati kadar
laki-laki mencapai 4,7 mg/dl (Misnadiarly,2007).

Peran Asam Urat Dalam Tubuh

Pada kadar normal asam urat berperan sebagai antioksidan penting di dalam
plasma. Sekitar 60% radikal bebas di dalam serum dibersihkan oleh asam urat.
Asam urat bersifat larut dalam darah sehingga mampu menangkap radikal bebas
superoksida, gugus hiidroksil, oksigen tunggal, dan melakukan khelasi terhadap
logam transisi yang bersifat merusak keutuhan sel. Selain itu asam urat juga
berperan sebagai degradasi antioksidan dan endogen superoksida dismutase
(SOD) untuk mempertahankan fungsi endotel dan vascular. Namun, saat kadar
asam urat berada di atas batas normal asam urat menjadi radikal bebas yang
merusak keutuhan sel. Kerusakan sel dapat terjadi akibat hiperurisemia (Lingga,
2012).

DAFTAR PUSTAKA

-Kemenkes. 2010. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1792: Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik. Jakarta: Kemenkes

-Misnadiarly. 2007. Rematik: Asam Urat-Hiperurisemia, Arthritis Gout. Jakarta:


Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

-Lingga, L. 2012. Bebas Penyakit Asam Urat Tanpa Obat.Jakarta. PT AgroMedia


Pustaka.

- Yenrina R et all. 2014. Diet Sehat Untuk Penderita Asam Urat. Jakarta: Penebar
Swadaya.

- Sacher, R A., dan McPherson, R. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan


Laboratorium, Edisi 11. Terjemahan oleh Brahm U. Pendit dan Dewi Wulandari.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

-Sutedjo A,Y. 2013. Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan


Laboratorium. Yogyakarta: Amara Book
-Hasibuan, M. M. (2014). Hubungan Peningkatan Kadar Asam Urat
(Hipeurisemia) dengan Batu Ginjal di RSUP H. Adam Malik Medan Periode 1
Januari - 31 Desember 2014 (Skripsi ed.). Medan: Fakultas Kedokteran,
Universitas Sumatra Utara.

- Wallace, L. K., Riedel, A. A., Joseph, N. R., & Wortmann, R. (2012). Increasing
Prevalence of Gout and Hyperuricemia Over 10 Years Among Older Adult In a
Managed Care Pupolation. The Journal of Rheumatology, 34-42. Dipetik 25 12,
2016, dari www.jrheum.org

Anda mungkin juga menyukai