Oleh:
KELOMPOK 3
2020
I.TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Mahasiswa mampu mengetahui prinsip pemeriksaan asam urat pada
sampel serum
2. TUJUAN KHUSUS
b.Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil dari pemeriksaan asam urat pada sampel
serum
II.METODE
Enzymatic-Calorimetric
III.PRINSIP
uric ase
Uric acid + 2H2O + O2 Allantoine + CO2 + H2O2
4-AAP : amino-4-Antipyrine
EHSPT : N-Ethyl-N-(2(Hydroxy-3-Sulfopropyl)-m-Toludine
IV.DASAR TEORI
Pada manusia, asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin (bagian
penting dari asam nukleat). Pergantian purin dalam tubuh berlangsung terus-
menerus dan menghasilkan banyak asam urat. Asam urat sebagian besar di
sintesis di hati, diangkut sirkulasi ke ginjal. Intake purin normal melalui makanan
akan menghasilkan 0,5 – 1 gr/ hari (Sacher, 2012). Purin adalah molekul yang
terdapat di dalam sel yang berbentuk nukleotida. Bersama asam amino, nukleotida
merupakan unit dasar dalam proses biokimiawi penurunan sifat genetik.
Nukleotida yang paling di kenal perannya adalah purin dan pirmidin. Kedua
nukleotida tersebut berfungsi sebagai pembentuk RNA dan DNA. Basa purin
yang terpenting adalah adenin, guanin, hipoxantin, dan xantin. Di usus, asam
nukleat dibebaskan dari nukleoprotein oleh enzim pencernaan. Asam nukleat
dipecah menjadi mononukleotida. Mononukleotida tersebut dihidrolisis menjadi
nukleosida dipecah lebih lanjut menjadi purin dan pirimidin. Purin kemudian
teroksidasi menjadi asam urat (Yenrina Rina et all,2014).Asam urat dalam serum
dan urine mengalami peningkatan tergantung dari fungsi ginjal, metabolisme
purin dan intake makanan yang mengandung purin. Asam urat dalam urine asam
akan membentuk kristal/batu dalam saluran kencing. Adanya asam urat dalam
jaringan lunak dan sendi – sendi sehingga muncul sindrom klinis yang disebut
sebagai penyakit Gout ( Sutedjo, 2013 ).
Ekskresi netto asam urat lokal pada manusia normal rata-rata adalah 400-600
mg/jam. Banyak senyawa secara alami terdapat di alam dan senyawa
farmakologik mempengaruhi absorpsi serta sekresi natrium pada ginjal. Produksi
asam urat bervariasi tergantung kandungan purin dalam diet dan kecepatan
biosintesis, degradasi dan penyimpanan purin. Normalnya dua pertiga hingga tiga
perempat urat yang dihasilkan dikeluarkan melalui ginjal dan sebagian besar
dibuang melalui usus. Setelah filtrasi, 98% sampai 100% asam urat diserap
kembali. Kira-kira setengah sampai empat puluh persen asam urat yang
direabsorbsi diekskresikan kembali di tubulus proksimalis dan kira kira 40-44%
direabsorbsi kembali. Kira-kira 8% sampai 12% asam urat yang disaring oleh
glomerulus dikeluarkan dalam urin sebagai asam urat (Hasibuan, 2014 diacu
dalam Wallace et al, 2012).
Asam urat merupakan senyawa yang ada di dalam tubuh manusia. Senyawa ini
memiliki rumus kimia C5H4N4O3. Asam urat merupakan asam lemak pKa 5,75.
Asam urat berada pada cairan plasma ekstraseluler dan cairan synovial (cairan
sendi). Sekitar 98% membentuk monosodium urat pada pH 7,4 yang mudah di
saring dari plasma. Pada kadar asam urat yang lebih tinggi, plasma menjadi jenuh
dan potensial mengendap membentuk kristal urat. Kadar asam urat di darah
tergantung usia dan jenis kelamin. Kadar asam urat pada orang dewasa cenderung
meningkat dengan bertambahnya usia, berat badan, tekanan darah, konsumsi
alkohol dan gangguan fungsi ginjal. Ada rata-rata asam urat di dalam darah dan
serum tergantung usia dan jenis kelamin. Asam urat pada pria normal bila
kadarnya di bawah 7 mg/dl dan wanita di bawah 6 mg/dl sebelum pubertas 3,5
mg/dl setelah pubertas kadar asam urat pada pria meningkat secara bertahap dan
dapat mencapai 5,2 mg/dl. Pada perempuan, kadar asam urat biasanya tetap
rendah namun setelah usia pramenopouse kadarnya meningkat mendekati kadar
laki-laki mencapai 4,7 mg/dl (Misnadiarly,2007).
Pada kadar normal asam urat berperan sebagai antioksidan penting di dalam
plasma. Sekitar 60% radikal bebas di dalam serum dibersihkan oleh asam urat.
Asam urat bersifat larut dalam darah sehingga mampu menangkap radikal bebas
superoksida, gugus hiidroksil, oksigen tunggal, dan melakukan khelasi terhadap
logam transisi yang bersifat merusak keutuhan sel. Selain itu asam urat juga
berperan sebagai degradasi antioksidan dan endogen superoksida dismutase
(SOD) untuk mempertahankan fungsi endotel dan vascular. Namun, saat kadar
asam urat berada di atas batas normal asam urat menjadi radikal bebas yang
merusak keutuhan sel. Kerusakan sel dapat terjadi akibat hiperurisemia (Lingga,
2012).
DAFTAR PUSTAKA
- Yenrina R et all. 2014. Diet Sehat Untuk Penderita Asam Urat. Jakarta: Penebar
Swadaya.
- Wallace, L. K., Riedel, A. A., Joseph, N. R., & Wortmann, R. (2012). Increasing
Prevalence of Gout and Hyperuricemia Over 10 Years Among Older Adult In a
Managed Care Pupolation. The Journal of Rheumatology, 34-42. Dipetik 25 12,
2016, dari www.jrheum.org