Anda di halaman 1dari 8

Nama : Resti Dea Saskia

NIM :220911014
Kelas : Profesi 3
Mata Kuliah : Fisiologi

1. Seorang perempuan, umur 27 tahun, P1 melahirkan 5 hari yang lalu, datang ke PMB
dengan keluhan bayinya rewel. Hasil anamnesis: bayinya menyusu hanya sebentar –
sebentar. Hasil pemeriksaan: payudara teraba penuh, asi menetes, TD 120/80 mmHg, S
37⁰C.
1. Jelaskan fisiologi laktasi berdasarkan kasus diatas!

2. Carilah bukti terbaru (evidence based) yang sesuai dengan permasalahan atau kasus
sebagai bukti pemecahan masalah pada kasus dan lampirkan jurnal yang anda gunakan!
A. Reflek penghasilan ASI
Hormon yang berpengaruh dalam penghasilan ASI adalah hormone prolaktin, yang
disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior yang di stimuli oleh PRH (Prolactin
Releasing Hormon) di hipothalamus. Prolaktin bertanggung jawab atas produksi ASI.
Rangsangan produksi prolaktin bergantung pada pengosongan ASI dari payudara.
Makin banyak ASI yang dikeluarkan atau dikosongkan dari payudara, makin banyak
ASI yang dibuat. Proses pengosongan payudara sampai pembuatan ASI disebut reflek
prolaktin (Sheerwood, 2009).
B. Reflek aliran/ Let Down
Bersama dengan pembentukan prolaktin oleh hipofisis anterior, rangsangan yang
berasal dari isapan bayi akan menghasilkan rangsangan saraf yang dilanjutkan ke
dalam kelenjar hipofisis posterior (Astuti, 2014). Akibatnya, hipofisis posterior
menghasilkan oksitosin yang menyebabkan sel-sel myoepithelial di sekitar alveoli
akan berkontraksi dan mendorong air susu masuk ke pembuluh laktifer sehingga lebih
banyak air susu yang mengalir keluar. Keadaan ini disebut reflek oksitosin atau let
down reflex. Namun reflek ini dapat dihambat oleh faktor emosi atau psikologis dari
ibu.
Judul jurnal : Efektivitas Pijat Laktasi Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Post Partum
Di BPM Suriyanti

Peneliti : 1*Nurqalbi Sampara, 2Jumrah, dan 3Rahayu Eryanti Kusniyanto

Tahun :2016

Berdasarkan jurnal Salah satu cara untuk mengurangi ketegangan dan


memberikan perasaan rileks yang dapat berdampak positif pada
peningkatan produksi ASI karena Refleks letdown yaitu pijat laktasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat laktasi
terhadap produksi ASI pada ibu post partum.

Menyusui merupakan suatu cara yang tidak ada duanya dalam memberikan
makanan ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat.
Selain itu, mempunyai pengaruh biologis serta kejiwaan yang unik terhadap
kesehatan ibu dan bayi. Zat-zat anti-infeksi yang terkandung dalam ASI
membantu melindungi bayi terhadap penyakit. Namun, menyusui tidak
selamanya dapat berjalan dengan normal. Tidak sedikit ibu akan mengeluh
seperti adanya pembengkakan payudara akibat penumpukan ASI karena
pengeluaran yang tidak lancar atau pengisapan oleh bayi. Oleh karena itu,
untuk menghindari agar kondisi semacam ini tidak terjadi maka diperlukan
tindakan pijat laktasi

2. Kasus
Jawaban :
Dalam posisi ini, kepala janin dapat diselipkan dan memungkinkan bagian atasnya
menekan leher rahim. Posisi ini akan membantu bayi mendorong rahim untuk
membuka selama persalinan.

Dokter atau bidan umumnya menggambarkan janin yang terletak sedikit ke kiri
sebagai oksiput anterior kiri atau LOA (left occiput anterior). Sementara janin yang
terletak sedikit ke kanan disebut sebagai oksiput anterior kanan atau ROA (right
occiput anterior).

3. Jelaskan tentang Siklus mentruasi pada gambar dibawah ini

Siklus menstruasi diregulasi oleh hormon. Luteinizing Hormon (LH) dan Follicle
Stimulating Hormone (FSH), yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis, mencetuskan
ovulasi dan menstimulasi ovarium untuk memproduksi estrogen dan progesteron.
Estrogen dan progesteron akan menstimulus uterus dan kelenjar payudara agar
kompeten untuk memungkinkan terjadinya pembuahan (Sinaga et al., 2017).
Menstruasi terdiri dari tiga fase yaitu fase folikuler (sebelum telur dilepaskan),
fase ovulasi (pelepasan telur) dan fase luteal (setelah sel telur dilepaskan). Menstruasi
sangat berhubungan dengan faktor-faktor yang memengaruhi ovulasi, jika proses
ovulasi teratur maka siklus menstruasi akan teratur.
Fase-fase yang terjadi selama siklus menstruasi:
a. Fase folikuler yang dimulai pada hari pertama periode menstruasi. Berikut ini hal-
hal yang terjadi selama fase folikuler:
1) Follicle stimulating hormone (FSH, hormon perangsang folikel) dan luteinizing
hormone (LH, hormon pelutein) dilepaskan oleh otak menuju ke ovarium untuk
merangsang perkembangan sekitar 15-20 sel telur di dalam ovarium. Telur-telur
itu berada di dalam kantungnya masing-masing yang disebut folikel.
2) Hormon FSH dan LH juga memicu peningkatan produksi estrogen.
3) Peningkatan level estrogen menghentikan produksi FSH. Keseimbangan hormon
ini membuat tubuh bisa membatasi jumlah folikel yang matang.
4) Saat fase folikuler berkembang, satu buah folikel di dalam salah satu ovarim
menjadi dominan dan terus matang. Folikel dominan ini menekan seluruh folikel
lain kelompoknya sehingga yang lain berhenti tumbuh dan mati. Folikel dominan
akan terus memproduksi estrogen.

b. Fase ovulasi biasanya dimulai sekitar 14 hari setelah fase folikuler. Fase ini adalah
titik tengah dari siklus menstruasi, dengan periode menstruasi berikutnya akan
dimulai sekitar 2 minggu kemudian. Peristiwa di bawah ini terjadi di fase ovulasi:
1) Peningkatan estrogen dari folikel dominan memicu lonjakan jumlah LH yang
diproduksi oleh otak sehingga memyebabkan folikel dominan melepaskan sel telur
dari dalam ovarium.
2) Sel telur dilepaskan (proses ini disebut sebagai ovulasi) dan ditangkap oleh ujung-
ujung tuba fallopi yang mirip dengan tangan (fimbria). Fimbria kemudian
menyapu telur masuk ke dalam tuba fallopi. Sel telur akan melewati tuba Fallopi
selama 2-3 hari setelah ovulasi.
3) Selama tahap ini terjadi pula peningkatan jumlah dan kekentalan lendir serviks.

Jika seorang wanita melakukan hubungan intim pada masa ini, lendir yang kental
akan menangkap sperma pria, memeliharanya, dan membantunya bergerak ke atas
menuju sel telur untuk melakukan fertilisasi.
c. Fase luteal dimulai tepat setelah ovulasi dan melibatkan proses-proses di bawah
ini:
1) Setelah sel telur dilepaskan, folikel yang kosong berkembang menjadi struktur
baru yang disebut dengan corpus luteum.
2) Corpus luteum mengeluarkan hormon progesteron. Hormon inilah yang
mempersiapkan uterus agar siap ditempati oleh embrio.
Jika sperma telah memfertilisasi sel telur (proses pembuahan), telur yang telah
dibuahi (embrio) akan melewati tuba fallopi kemudian turun ke uterus untuk
melakukan proses implantasi. Pada tahap ini, si wanita sudah dianggap hamil.

1) Jika pembuahan tidak terjadi, sel telur akan melewati uterus, mengering, dan
meninggalkan tubuh sekitar 2 minggu kemudian melalui vagina. Oleh karena
dinding uterus tidak dibutuhkan untuk menopang kehamilan, maka lapisannya
rusak dan luruh. Darah dan jaringan dari dinding uterus pun (endometrium)
bergabung untuk memebentuk aliran menstruasi yang umumnya berlangsung
selama 4-7 hari.

Selama menstruasi, arteri yang memasok dinding uterus mengerut dan kapilernya
melemah. Darah mengalir dari pembuluh yang rusak, melepaskan lapisan-lapisan
dinding uterus. Pelepasan bagian-bagian ini tidak semuanya sekaligus, tapi secara
acak. Lendir endometrium dan darah turun dari uterus berupa cairan.

4. Sebutkan 1 test yang dilakukan untuk kehamilan, jelaskan bagaimana test tersebut
bisa menunjukkan hasil positif(+)!

Pemeriksaan kehamilan bisa menggunakan test pack, dimana test pack adalah alat uji
kehamilan yang bekerja dengan cara mendeteksi hormon hCG (human chorionic
gonadotropin) di dalam urine.
Cara Menggunakan Test Pack yang Benar
Untuk mendapatkan hasil yang akurat, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum
dan saat menggunakan test pack, yaitu:
Sebelum menggunakan test pack
Sebelum menggunakan test pack, perhatikan tanggal kedaluwarsa dan cara pemakaiannya
dengan saksama. Hal ini karena beberapa merek test pack bisa saja memberikan instruksi
yang berbeda.
Misalnya, ada merek yang menginstruksikan penggunanya menampung urine lebih dulu di
dalam wadah untuk kemudian mencelupkan test pack. Ada pula yang memberikan instruksi
agar test pack bersentuhan dengan urine yang mengalir.
1. Siapkan wadah kecil untuk menampung urine. Bila Anda kesulitan untuk menemukan
wadah yang tepat, bisa dengan langsung mengguyur urine ke tespek, tapi harus hati-
hati ya supaya tidak melebihi garis batas.

2. Setelah urine ditampung, celupkan test pack strips ke wadah dengan bagian putihnya.
3. Celupkan sampai dibawah garis batas MAX.
4. Tunggulah kurang lebih 5-10 detik, lalu angkat test pack.
5. Sebaiknya jangan terlalu terburu-buru menyimpulkan garis merah yang ditunjukan
oleh alat.

6. Tunggulah sekitar 10 menit sampai warna garis benar-benar tidak berubah lagi.
7. Bila muncul dua garis merah, menunjukan bahwa Anda hamil. Sedangkan
satu garis atau tidak ada garis sama sekali, menunjukkan kalau tidak ada
tanda kehamilan.

5. Jelaskan Endorkinologi dalam Kehamilan dan terbentuknya plasenta

ROSES ENDOKRINOLOGI
1) Pmasa kehamilan muda yang ditandai oleh meningkatnya pembentukan HCG dari sel
– sel trofoblas dan perubahan korpus leteum menjadi korpus luteum gravidititas.
Korpus luteum graviditatis memproduksi estrogen dan progesteron.
2) Kehamilan pertengahan triwulan pertama yaitu pada masa ini produksi HCG yang
semula meningkat mulai menurun. Estrogen dan Progesteron tidak di hasilkan lagi
oleh korpus luteum graviditatis melainkan oleh plasenta.
3) Kehamilan triwulan ke dua dan ketiga yaitu pada masa ini plasenta menghasilkan
steroid seks dalam jumlah yang sangat besar. Selain itu juga peningkatan sekresi
hormon PRL dari hipofisis anterior
Dalam kehamilan dijumpai peningkatan aktivitas adrenal yang ditandai oleh
tampaknya peningkatan pengeluaran 17-ketosteroid dan 17-hidroksisteroid.
Peningkatan ini menimbulkan striae pada wanita hamil. Selain itu juga kelenjar tiroid
terna meningkat dalam kehamilan
PROSES TERBENTUKNYA PLASENTA
Pembentukan plasenta dimulai dari implantasi, saat blastosis menempel ke endometrium
(lapisan dalam rahim) dan sel trofoblas berdiferensiasi (pembentukan sel-sel khusus).
Hasil diferensiasi adalah terbentuknya sitotrofoblas yang letaknya di dalam dan
sinsitiotrofoblas yang letaknya di luar. Plasenta, atau yang sering juga dsebut sebagai ari-
ari, terbentuk kira-kira saat minggu ke dua di masa kehamilan. Seperti yang dituliskan di
clevelandclinic.org, Moms. Plasenta terbentuk setelah proses implantasi.
Proses implantasi adalah masuknya blastula ke dalam endometrium. Setelah blastula
berada di dalam endometrium, plasenta terbentuk dari mukosa rahim.
Pada wanita yang tidak sedang mengandung, mukosa rahim terbagi menjadi dua (stratum
kompakta dan stratum spongiosa), sedangkan pada wanita hamil mukosa rahim terbagi
menjadi 3 (desidua basalis, kapsularis, dan vera).
Plasenta dibentuk pada desidua basalis, yaitu mukosa rahim yang terletak di antara hasil
konsepsi (blastula) dan dinding rahim. Di luar desidua basalis adalah desidua kapsularis
dan desidua vera, yang secara berurutan semakin berdekatan dengan dinding rahim
(endometrium).
Plasenta itu berfungsi sebagai masuknya nutrisi yang dibutuhkan oleh bakal janin.
Pertukaran oksigen dan zat ekskresi pun juga menggunakan plasenta.
Jadi, di minggu ke dua ini adalah masa kritis yang menentukan hidupnya bakal janin atau
tidak. Jika plasenta tidak terbentuk, maka blastula pun gagal menjadi embrio.

6. Jelaskan Fisologi terbentuknya dan keluarnya ASI (hormone yang berperan)

Sewaktu bayi menghisap puting areola, maka ujung saraf sensoris yang terdapat pada
puting susu terangsang. Rangsangan akan dikirim ke otak (hipotalamus) yang akan
memacu keluarnya hormon prolaktin yang kemudian akan merangsang sel-sel kelenjar
payudara untuk memproduksi ASI.
Jumlah proklaktin yang akan diproduksi tersebut akan banyak bergantung dari frekuensi
dan intensitas isapan bayi.
Rangsangan yang ditimbulkan isapan si Kecil diteruskan ke bagian hipotalamus yang
akan melepaskan hormon oksitosin. Oksitosin akan memacu sel-sel otot yang
mengelilingi jaringan kelenjar dan salurannya untuk bekontraksi, sehingga memeras air
susu keluar.
Keluarnya air susu karena kontraksi otot tersebut disebut let down reflex. Terjadinya
refleks aliran dipengaruhi keadaan psikologis Ibu. Rasa khawatir akan menghambat
refleks tersebut.
Sementara refleks yang terjadi pada bayi adalah rooting reflex. Bila bayi baru lahir
disentuh pipinya, dia akan menoleh ke arah sentuhan. Bila bibirnya dirangsang atau
disentuh, dia akan membuka mulut dan berusaha mencari puting untuk menyusu.

Anda mungkin juga menyukai