Anda di halaman 1dari 29

MATERI MATERNITAS IBU SRI ULFI

KONSEP KEPERAWATAN IBU HAMIL

Gametogenesis

 Proses peristiwa pembentukan gamet-gamet (sel kelamin).


 Gamet betina -> oogenesis
 Gamet jantan -> spermatogenesis

Oogensis adalah proses pembentukan ovum di dalam ovarium

Perjalanan Sperma

 Melalui ejakulasi dikeluarkan 40-150 juta sperma yg berenang dengan cepat menuju TUBA FALOPI untuk membuahi ovum .
 Sperma dapat mencapai ovum dalam waktu 30 menit.
 Dapat bertahan hidup selama 48-72 jam.
 Jumlah sperma yang dapat mendekati sel telur hanya berjumlah ratusan saja akibat adanya penghalang yg berada di dalam saluran
reproduksi wanita.

Proses Menstruasi

Menstruasi adalah pendarahan secara periodik dari uterus yg disertai pelepasan endometrium pd saat ovum tdk dibuahi. Pada umumnya, siklus
menstruasi ini terjadi setiap 28 hari.

Fase Menstruasi yaitu fase proliferasi (folikel), fase ovulasi (estrus), fase sekresi (luteal) dan fase menstruasi (haid)

1. Fase Proliferasi
Fase folikuler atau pra-ovulasi dimulai di hari pertama haid. Di hari pertama Anda haid, di saat itu pula hormon perangsang folikel (FSH)
mulai meningkat.
Fase Folikuler (FSH-LH)
 Terjadi pertumbuhan folikel
 Folikel primer-ovulasi
2. Fase Ovulasi
Pada saat mendekati fase ovulasi atau mendekati hari ke-14 terjadi perubahan produksi hormon. Produksi estrogen yang tinggi dapat
menghambat FSH dan memacu produksi LH. Akibatnya, sel telur menjadi matang dan memicu terjadinya ovulasi.
3. Fase Sekresi (Luteal)
Follikel yg telah melepaskan telur akan mengalami perubahan menjadi korpus luteum. Korpus luteum akan mensekresi hormone
progesterone yg berfungsi membuat endometrium menebal & kaya akan pembuluh darah
4. Fase Menstruasi
Fase ini dimulai ketika sel telur yang dikeluarkan ovarium dari siklus sebelumnya tidak dibuahi. Hal ini membuat kadar estrogen dan
progesteron turun. Siklus menstruasi : hari ke 1 perdarahan s/d sebelum menstruasi berikutnya.

Proses kehamilan

1. Ovulasi
2. Menuju tuba falopi
3. Koitus
4. Fertilisasi
5. Nidasi

Definisi
Konsepsi atau Fertilisasi merupakan penyatuan sperma dan sel telur (ovum)

FERTILISASI

Proses Fertilisasi
Fertilisasi (pembuahan) merupakan penggabungan 2 sel gamet yaitu ovum dan sperrmatoza membentuk zigot

Proses Fertilisasi
Fertilisasi (pembuahan) terjadi di dalam sistem reproduksi wanita fertilisasi internal (Terjadi di dalam tuba fallopi). Berlangsung sekitar 24 jam

Nidasi/ implantasi

Proses tertanamnya hasil konsepsi ke dalam dinding rahim (endometrium)


Proses Implantasi

 Embrio tertanam dalam dinding uterus -> endometrium


 Terjadi 6-10 hari setelah fertilisasi
 Terjadi pembelahan sel

Endometrium

Terdiri dari tiga lapisan

1. Endometrium -> merupakan selaput lendir tempat nidasi


2. Miometrium -> lapisan tebal (otot polos) menghasilkan oxitocyn utk kontraksi uterus
3. Perimetrium -> lapisan terluar (jar. ikat)

Fungsi Plasenta

1. Nutrisi -> menyalurkan makanan dr ibu ke janin


2. Eksresi -> menyalurkan hasil metabolisme dr janin ke ibu
3. Respirasi -> menyalurkan O2 dr ibu ke janin
4. Alat pembentuk hormon -> endokrin
5. Alat penyalur antivody dr ibu ke janin -> imonologi
6. Farmakologi -> menyalurkan obat yang dibutuhkan janin, dr ibu

LIKUOR AMNII

 Rongga di dalam selaput janin disebut dengan RONGGA AMNION


 Terdapat cairan AMNION (LIKUOR AMNII)
 Memiliki fungsi terutama bagi perlindungan janin dari trauma

Fungsi Cairan Amnion

1. Melindungi janin dr trauma


2. Tempat perkembangan muskuloskeletal janin
3. Menjaga suhu tubuh janin
4. Meratakan tekanan uterus pd saat partus
5. Membersihkan jalan lahir sehingga bayi meminimalisir infeksi

TAHAP PERKEMBANGAN JANIN

1. Trimester 1 (0- 12 weeks)


Proses pertumbuhan dan perkembangan sel telur
 Fase ovum (10-14 days)
 Fase embrio (2-8 weeks)
 Fase janin
2. Trimester 3 (13-28 weeks)
Periode pertumbuhan yang cepat
 DJJ
 Panjang janin < 30 cm dan berat < 600 gr
 Pem. BB, TD urine, detak jantung ibu dan kelainan kehamilan
3. Trimester 3 (29- 40 weeks)
Periode penyempurnaan bentuk dan organ-organ tumbuh janin
 Berat janin mencapai 2,5 kg
 Fungsi organ-organ
 Pemeriksaan rutin 2x / Minggu

Hormon Kehamilan

1. HCG
Hormon yg berada dlm darah dlm waktu beberapa minggu pasca konsepsi
Merupakan hormon yg dpt dideteksi dlm darah atau air seni setelah beberapa minggu
Diproduksi oleh sel sel pembentuk plasenta
2. HPL
Diproduksi plasenta -> kehamilan 2 minggu
3. Estrogen
 Membentuk pembuluh darah baru utk menyalurkan nutrisi ke janin.
 Membantu dlm pemberian nutrisi yg dibutuhkan janin utk berkembang.
 Mendukung perkembangan janin.
 Meningkatkan aliran darah dlm tubuh, termasuk aliran darah ke kulit, sehingga menimbulkan kesan glowing pd beberapa ibu hamil.
4. Oksitosin
 Berperan dlm proses partus
 Melenturkan leher rahim pd akhir kehamilan
 Menstimulus payudara menghasilkan ASI
5. Prolaktin
Stimulus ASI

ADAPTASI KEHAMILAN

Proses Kehamilan

 Proses yg alamiah
 Mengupayakan kesejahteraan perempuan dan BBL
 Fokus askep → preventif & promotif
 Fokus utama → kesejahteran ibu dari kehamilan sampai nifas

Lingkup Asuhan Kehamilan → Perawat

 Kehamilan
 Persalinan
 Nifas
 BBL
 Kesehatan remaja
 Pranikah
 Ibu/wanita dgn g3 reproduksi
 Anak balita
 Menopouse

Tanda Kehamilan

 Sekumpulan tanda atau gejala yg timbul pd wanita hamil & terjadi akibat adanya perubahan fisiologi & psikologi pada masa kehamilan.
 Perubahan – perubahan yg dirasakan oleh ibu (subyektif) yg timbul selama kehamilan.

Tanda-tanda kehamilan

 Tanda tidak pasti hamil


 Tanda kehamilan mungkin
 Tanda pasti hamil

Tanda tidak pasti hamil

1. Emesis
2. Sering berkemih
3. Amenorea
4. Kelelahan
5. Mammae membesar
6. Anoreksia
7. Obstipasi
8. Synkope
9. Varises
10. Pigmentasi kulit

TANDA KEHAMILAN MUNGKIN

 Pemeriksaan dalam
Tanda hegar -> Konsisten rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak terutama daerah ismus

TANDA TIDAK PASTI HAMIL

 Tanda fiscaseek
Uterus mengalami pembesaran, kadang-kadang pembesaran tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya
menyebabkan uterus membesar ke salah satu jurusan pembesaran
 Tanda Chadwick
Hipervarkularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (livide). Warna porsio pun tampak livide, hal
ini di sebabkan oleh pengaruh hormon estrogen
 Tanda Braxton Hicks
Bila uterus di rangsang akan mudah berkontraksi. Waktu palpasi atau pemeriksaan dalam uterus yang tadinya lunak akan menjadi keras
karna berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa kehamilan

TANDA PASTI HAMIL

 Denyut Jantung Janin


 Terasa gerakan janin
 Teraba bagian- bagian janin
 Rontgen
 USG

Tes Kehamilan

1. Tes darah
 Dapat dilakukan 6 hari setelah fertilisasi
 Dapat mendeteksi HCG lbh awal drpd urine
 Tes darah ada 2→ kualitatif & kuantitatif
 Deteksi TORCH, HIV/AIDS, Syphilis
 Harga lebih mahal & lama
2. Tes Urine
 Untuk mengetahui kadar HCG →test pack
 Untuk mengetahui protein urine & darah lengkap
 Tes HCG → 21 hari setelah penetrasi

Usia kehamilan

1. Rumus
Tahun tetap
Bulan +9
Tanggal +7
2. rumus 2
Tahun +1
Bulan -3
Tanggal +7

Contoh : Seorang wanita dengan HPHT 12 November 2020. tentukan taksiran persalinannya?

Jawab : 12+7 = 19

11-3 = 8

2020+1 = 2021

Taksiran persalinannya adalah 19 Agustus 2021

Diagnosis Banding Kehamilan


Pembesaran perut wanita tdk selamanya suatu kehamilan shg perlu dilakukan diagnosis banding.

1. Hamil palsu (pseudocysis)


Ada dugaan hamil, ttp pemeriksaan tdk menunjukkan kehamilan
2. Tumor Kandungan/Mioma Uteri
 Pembesaran uterus (tdk ada tanda kehamilan)
 Bentuk pembesaran tdk merata
 Perdarahan banyak saat menstruasi
3. Kista Ovarium
 Pembesaran abdomen (tdk ada tanda kehamilan)
 Haid terus berlangsung
 Lamanya pembesaran perut dpt melampaui UK
 Pemeriksaan negatif
4. Hematometra
 Terlambat haid melampaui UK
 Perut nyeri saat haid
 Terjadi penumpukan darat pd uterus
 Tdk ada tanda kehamilan

Adaptasi Kehamilan

 Dihubungkan dgn adanya peningkatan hormon estrogen & progesteron


 Penekanan uterus yg membesar & jaringan lainnya
 Memenuhi metabolik kehamilan
 Menyediakan lingkungan yg ttp utk tumbuhnya janin

Adapasi Kehamilan terdiri dari

 Adaptasi Fisiologis
 Adaptasi Psikologis

Adaptasi Fisiologis

 Sistem Reproduksi
 Sistem Kardiovaskuler
 Sistem Respirasi
 Sistem Gastrointerstinal
 Sistem Renal
 Sistem Endokrin
 Sistem Integumen
 Sistem Metobolik

Sistem Reproduksi

1. Uterus
 Pembesaran uterus →Estrogen &progesteron meningkat
 Peningkatan vaskularisasi & dilatasi PD
 Hiperplasia & hipertropi
 Perubahan berat, bentuk & posisi
 Dinding otot menguat & lebih elastis
2. Vagina & vulva
 Hormon kehamilan→memproduksi mukosa vagina yg tebal, hipertropi otot polos
 Peningkatan vaskularisasi →tanda chadwich (mg ke 6-8)
 pH lebih asam → lebih rentan infeksi
 Eksterna vulva membear
3. Payudara
 Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli, & rasa berat di payudara →mg ke 6
 Putting susu & areola lebih berpigmen, merah muda sekunder pd areola & putting susu lebih erek
 Hipertropi kelenjer minyak di areola : dapat terlihat di sekitar putting susu.
 PD dibawah kulit payudara berdilatasi
 Stria terlihat diluar payudara
 Trimester ke 2 & ke 3 pembesaran payudara progresif
Laktasi terjadi apabila kadar estrogen menurun, saat janin & plasenta lahir
 Kolostrum : aterm

Adaptasi Psikologis

1. Stressor pada saat kehamilan


 Hormonal
 Hubungan suami isteri
 Ingin support berlebih
 Per. hubungan
2. Perubahan psikologis
 Individu (ibu hamil)
 Keluarga

Perubahan Psikologi Trimesters I

1. Ketidakyakinan atau Ketidakpastian


Awal minggu kehamilan, ibu sering merasa tidak yakin dengan kehamilannya → takut untuk hamil
2. Ambivalen
Suatu konflik perasaan yang bersifat simultan, seperti cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu atau keadaan →merupakan respon
normal individu ketika akan memasuki suatu peran baru

Perubahan Emosional

 Libido menurun
 Perubahan suasana hati
 Depresi-> 12% aborsi
 Khawatir

Perubahan Psikologi Trimester II

1. Fase Pre Quickening (sebelum ada pergerakan janin yang dirasakan ibu)
2. Postquickening (setelah ada pergerakan janin yangdirasakan ibu)
1. Fase pre quickening
 Mengevaluasi segala aspek yg elah terjadi selama hamil
 Menganalisa dan mengevaluasi kembali segala hubungan interpersonal
2. Fase post quickening
 Identitas keibuan semakin jelas
 Fokus pd kehamilannya.
 Pergerakan bayi membantu ibu membangun konsep bahwa bayinya adalah makhluk hidup yg terpisah dari dirinya fokus pada
bayinya
3. Perubahan psikologi
 Rasa Khawatir khawatir partus sewaktu-waktu
 Perubahan Emosional
 Keinginan utk Berhubungan seksual.

Perubahan Psikologi Trimester III

 Merasa dirinya jelek dan gendut


 Merasa sedih → berpisah dgn bayinya
 Kehilangan perhatian selama kehamilannya
Perubahan Emosional → Gembira Bercampur Takut Menghadapi Persalinan

Peran Perawat Dalam Persiapan Psikologis Bagi Ibu Hamil

1. Mempelajari Keadaan Lingkungan Klien →mempermudah memberikan asuhan


2. Memberikan Informasi dan Pendidikan Kesehatan
 Mengurangi pengaruh yang negatif
 Memperkuat pengaruh yang positif
 Adaptasi pada lingkungan tempat bersalin

Peran Perawat

1. Mengidentifikasi penyimpangan yg aktual & potensial terhadap adaptasi normal supaya pengobatan dapat dimulai
2. Membantu ibu memahami perubahan anatomi & fisiologi selama masa hamil
3. Menghilangkan kecemasan ibu & keluarga, pengetahuan kurang
4. Memberikan penyuluhan kepada ibu & keluarga tentang tanda & gejala yg harus dilaporkan

PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI IBU HAMIL

Adaptasi Ibu terhadap Kehamilan

1. Adaptasi secara anatomi, fisiologi dan biokimia


2. Perubahan terjadi oleh karena perubahan sistem endokrin maternal
3. Beberapa perubahan terjadi segera sesudah terjadinya fertilisasi dan terjadi selama kehamilan

Perubahan Fisiologis

 Sistem Reproduksi
 Sistem Kardiovaskuler
 Sistem Respirasi
 Sistem Gastrointerstinal
 Sistem Renal
 Sistem Endokrin
 Sistem Integumen
 Sistem Metabolik
 Sistem Muskuloskeletal
1. Sistem Reproduksi
Uterus
Trimester I
 Pembesaran uterus →Estrogen & progesteron meningkat
 Peningkatan vaskularisasi & dilatasi PD
 Hiperplasia & hipertropi
 Dinding otot menguat & lbh elastis
Trimester II
 Kehamilan 16 minggu uteri diisi ruang amnion
 Perubahan berat, bentuk & posisi
Trimester III
Kehamilan 40 minggu berat uterus 1000 gr, panjang 20 cm & dinding 2,5 cm
Ovarium
 Awal kehamilan korpus luteum graviditatum berdiameter 3 cm→ mengecil setelah plasenta terbentuk
 Korpus mensekresi hormon estrogen & progesteron
Vagina & vulva
 Hormon kehamilan→memproduksi mukosa vagina yg tebal, hipertropi otot polos
 Peningkatan vaskularisasi → tanda chadwich (mg ke 6- 8)
 pH lebih asam (6,5) → lebih rentan infeksi
 Eksterna vulva membesar
Serviks
 Portio berwarna livide → tanda chadwick
 Portio melunak → tanda goodel
 Peningkatan aliran drh & limfe mengakibatkan oedema & kongesti panggul
Payudara
Trimester I
 Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli, & rasa berat di payudara → mg ke 6
 Putting susu & areola lebih berpigmen, merah muda sekunder pd areola & putting susu lebih erek
 Hipertropi kelenjer minyak di areola :dapat terlihat di sekitar putting susu.
 PD di bawah kulit payudara berdilatasi
 Terbentuk lemak di sekitar alveolus2 sehingga payudara lebih besar
Trimester II
Kehamilan 12 minggu ke atas keluar cairan putih agak jernih → kolostrum
Trimester III
 Laktasi terjadi apabila kadar estrogen menurun, saat janin & plasenta lahir
 Kolostrum → aterm
2. SISTEM KARDIOVASKULER
a. Hemodilusi : volume darah akan bertambah besar → sekitar 25% (puncak kehamilan 32 minggu)
b. Kardiak output → 30 %
 Peningkatan volume drh bersamaan dgn distensi pd vena & tekanan uterus → edema pd kaki, vulva & saluran anal
 Resiko varises & hemoroid
c. Hb 10 mg/dL krn hemodilusi (plasma bertambah)
d. Leukosit bertambah
e. Eritrosit meningkat → utk memenuhi transport O2
3. SISTEM RESPIRASI
 Terdapat desakan diafragma krn dorongan uterus yg membesar
 Frekuensi nafas bumil meningkat → 20-25% (hiperventilasi)
 Kebutuhan oksigen meningkat
 Kapasitas vital paru2 meningkat
 Dyspneu & nafas pendek
4. GASTROINTERSTINAL
 Ginggivitis → aliran drh ke mulut meningkat (gusi rapuh)
 Estrogen asam lambung→hipersaliva, heartburn, nausea (morning sickness)
 Progesteron → gerakan usus (peristaltik) meningkat → obstipasi
 Kebutuhan Ca & Fe meningkat
5. SISTEM URINARIA
 Awal kehamilan : Pengaruh desakan uterus →menekan vesika urinaria → frek. berkemih meningkat
 Akhir kehamilan : kepala janin turun PAP → frek. berkemih semakin sering
6. SISTEM ENDOKRIN
Kelenjar Tiroid
 Paratiroid mengontrol metabolik Ca & Vit D
 Prolaktin serum mulai meningkat pd trimester 1 & meningkat scr progresif sampai aterm
 Aldosteron mempertahankan natrium & kalium
Hormonal
→ ESTROGEN : Menyebabkan pertumbuhan baik ukuran maupun jumlah sel2
→ PROGESTERON : Peningkatan sekresi, mengendurkan (relaksasi) otot otot polos
→ HCG : Perkembangan janin
→ HPL : Menyiapkan nutrsi utk janin & merangsang kelenjar susu di payudara
→ Oksitosin : Membantu proses melahirkan & produksi ASI
7. SISTEM INTEGUMEN
a. Peningkatan ketebalan kulit & lemak subdermal
b. Hormon MSH (Melanophore Stimulating Hormon) → hiperpigmentasi
 Wajah : cloasma gravidarum
 Perut : linea nigra
c. Pembesaran uterus menyebabkan robeknya serabut elastik di bawah kulit → striae gravidarum.
8. SISTEM MUSKULOSKELETAL
 Peningkatan hormon-hormon → jar ikat lemah, persendian tidak seimbang
 Perubahan fisik : Peregangan otot & Perlunakan ligamentum
 Lordosis → sbg kompensasi dr pembesaran uterus ke posisi anterior
 Persendian panggul terasa agak longgar → krn ligamen melunak
9. SISTEM METABOLIK
a. Kebutuhan kalori didapat dr karbohidrat, lemak & protein
b. Kebutuhan zat mineral utk bumil :
 Ka → 30-40 gr utk pembentukan tulang janin
 Fe → 30-50 mg/hari
 Air
c. BMR naik 15-20% di trimester 3
d. Kebutuhan protein meningkat
e. Kolesterol meningkat

NUTRISI PADA IBU HAMIL

Definisi Nutrisi

 Nutrisi a/ ikatan kimia yg diperlukan tubuh utk melakukan fungsinya → menghasilkan energi/kalori
 Nutrisi a/ substansi organik yg dibutuhkan organisme utk melaksanakan fungsi normal sistem tubuh → pertumbuhan & pemeliharaan
kesehatan

Nutrisi Ibu Hamil

 Nutrisi dgn gizi seimbang ibu hamil a/ keadaan keseimbangan antara zat gizi yg diperlukan oleh ibu hamil utk kesehatan ibu &
perkembangan janin
 Menurunkan resiko burukkesehatan bagi ibu dan janin
 Gizi/nutrisi ibu hamil kondisinya sama dgn pengaturan gizi mengenai pola makan yg sehat

Nutrisi Bumil -> Gizi Seimbang -> Jenis & jumlah, Beragam, Perilaku bersih, Pantau BB normal

 Hasil kehamilan yg baik → tergantung status nutrisi ibu sebelum & selama hamil
 Perawat → penting mengetahui ttg kebutuhan nutrisi bumil & memberikan askep utk memenuhi kebutuhan nutrisi

Gizi Seimbang Ibu Hamil

→ Susunan pangan sehari2 yg mengandung zat gizi dlm jenis & jumlah yg sesuai dgn kebutuhan tubuh, keanekaragaman pangan, aktifitas fisik,
perilaku bersih, memantau BB

Manfaat Nutrisi pada Ibu Hamil

1. Sumber energi ibu & janin


2. Pertumbuhan & perkembangan jaringan & organ
3. Melindungi ibu terhadap infeksi & penyakit
4. Membantu memfungsikan semua sistem scr memadai termasuk janin
5. Mempertahankan kesehatan ibu
6. Mempercepat proses penyembuhan post partum Nutrisi masa laktasi

Manfaat gizi seimbang Bumil


 Memenuhi kebutuhan zat gizi ibu & janin
 Mencapai status gizi seimbang bumil dlm keadaan normal → kehamilan sehat & aman
 Membentuk jaringan untuk tumbang janin & kesehatan ibu
 Mengatasi permasalah selama hamil
 Bumil memperoleh energi yang cukup untuk menyusui

Tujuan Pemenuhan Nutrisi

 Kesehatan ibu & pertumbuhan janin


 Bumil memerlukan peningkatan BB dr sebelum hamil → janin, plasenta, amnion, pertumbuhan uterus, breast, lemak tubuh, darah & ASI
 Menurunkan resiko komplikasi pd bumil → mis. anemia, perdarahan, preklamsia dll
 Menurunkan angka kematian & kesakitan pd janin bayi→ mis. BBLR, mental retardation, malformasi, intra uterine fetal death

Faktor yang Mempengaruhi Nutrisi Ibu Hamil

 Lingkungan
 Usia
 Status sosial ekonomi
 Pendidikan
 Wanita thp makanan
 Status kesehatan

Faktor Resiko Gangguan Kebutuhan Nutrisi Bumil

 Adolescens/ remaja
 Jarak anak
 Penghasilan rendah
 Underweight
 Mual muntah
 Merokok, alkohol dan obat-obatan

Pesan gizi seimbang untuk ibu hamil

1. Mengonsumsi aneka ragam pangan lebih banyak berguna untuk memenuhi kebutuhan energi, protein dan vitamin serta mineral sebagai
pemeliharaan, pertumbuhan dan perkembangan janin serta cadangan selama masa menyusui
2. Membatasi makan makanan yang mengandung garam tinggi untuk mencegah hipertensi karena meningkatkan risiko kematian janin,
terlepasnya plasenta, serta gangguan pertumbuhan
3. Minum air putih lebih banyak mendukung sirkulasi janin, produksi cairan amnion dan meningkatnya volume darah, mengatur
keseimbangan asam basa tubuh dan mengatur suhu tubuh. Asupan cairan minum hamil sekitar 2-3 liter perhari/ 8-12 gelas sehari
4. Membatasi minum kopi, kandungan kafein dalam kopi meningkatkan buang air kecil yang berakibat dehidrasi, tekanan darah meningkat
dan detak jantung meningkat. Paling banyak 2 cangkir kopi/ hari

Syarat Makanan sehat bagi Bumil

 Menyediakan energi yg cukup utk kebutuhan tubuh & janin


 Menyediakan semua kebutuhan gizi → protein, lemak, vitamin & mineral
 Dapat menghindari pengaruh negatif bagi janin
 Mendukung metabolisme tubuh → BB seimbang, gula drh & tekanan drh

Kebutuhan Nutrisi Bumil

 Karbohidrat
 Protein
 Vitamin
 Mineral
 Asam Folat
 Seng

Karbohidrat

 Kebutuhan karbo bumil 65% dari total kalori → 300 kalori/hari


 Sebagai zat pengatur tenaga →menghasilkan kalori
 Berasal dr tumbuh-tumbuhan
 Disarankan makan 3 porsi karbo setiap hari
 Contoh: nasi, roti, sereal, gandum, kacang-kacangan, kentang

Protein

 Sebagai zat pembangun → darah & sel- sel tubuh janin


 Untuk perkembangan otak
 Kebutuhan protein bumil 60-75 gr/hari
 Contoh: susu, daging, ayam tanpa lemak, ikan, telur, kacang2, tahu tempe

Vitamin

 Pertumbuhan kulit, tulang, gigi & jaringan tubuh janin


 Vit. A → fungsi penglihatan, imun, pertumbuhan & perkembangan embrio (kekurangan→ prematur & BBLR) → buah & sayuran
 Vit. Bcom→ membangun sistem saraf (daging, ikan, susu, telur)
 Vit. C → antioksidan & membantu penyerapan zat besi (kebutuhan : 85 mg/hari) → buah & sayuran
 Vit. D → menyerap kalsium, pembentukan tulang & gigi

Asam Folat

 Perkembangan otak & sistem saraf


 Kebutuhan → 400-600 mcg/hari
 Mengurangi resiko kelainan bawaan pada janin → gangguang anenchephaly, bibir sumbing, spina bifida
 Contoh : sayuran hijau, hati, sereal, kacang-kacangan dll

Kalsium

 Mempertahankan kepadatan tulang & gigi, sekresi hormon, penghantar sinya saraf
 Mencegah osteoporosis ibu hamil
 Kebutuhan kalsium 1000 mg/hari
 Contoh : susu, keju, kedelai, sayuran hijau

Zat besi

 Pembentukan hemoglogin
 Kekurangan → prematur, anemia,BBLR, kelemahan fisik bumil
 Kebutuhan → 30 mg/hari
 Contoh : daging sapi, ikan, kacang- kacangan, almond, sereal

JUMLAH PORSI MAKAN

FREKUENSI MAKAN
Sajian Sekali Makan

1. Mengonsumsi 5 kelompok makanan pangan setiap hari-


2. Keragaman jenis pangan yang dikonsumsi
3. Perhatikan keamanan pangan-> bebas dari bahaya kesehatan

STATUS GIZI IBU HAMIL

 Kecukupan gizi selama hamil dpt dipantau melalui parameter keadaan kesehatan ibu & berat lahir
 Berat badan rendah sebelum konsepsi serta pertambahan berat yg tdk adekuat merupakan penilaian langsung utk memperkirakan laju
pertumbuhan janin
 Kecukupan gizi selama kehamilan → utk tumbuh kembang janin maupun aktifitas ibu

CONTOH MENU SEHARI-HARI

Kenaikan Berat Badan

 0-15 minggu 1-1,5 kg


 16-27 minggu 7,5 kg
 28-40 minggu 10-17 kg

Fetus

Bayi→ 3-4 kg

Plasenta→ 0,5-1 kg

Uterus→ 0,5-1 kg

Amnion→ 1 kg

Maternal

Payudara→ 3-4 kg

Darah→ 0,5-1,5 kg

Protein lemak→ 4-5 kg

Bndalir badan→ 1,5-2 kg


MAKANAN YANG HARUS DIPERHATIKAN BUMIL

 Hindari makanan kaleng/kemasan, manis berlebih & yg tdk segar


 Hindari makanan kurang matang
 Membatasi kafein
 Makan dengan teratur
 Hidangan yg tersusun dr bahan makanan bergizi
 Gunakan aneka ragam makanan yg mengandung nutrisi → yg segar & bergizi
 Kurangi makanan yg mengandung gas → sawi, kol, kubis dll
 Hindari merokok, alkohol dll

Ante Natal Care (ANC)

Definisi

ANC merupakan perawatan yang diberikan oleh profesional perawatan kesehatan yang terampil kepada ibu hamil dan remaja perempuan
untuk memastikan kondisi kesehatan terbaik bagi ibu dan bayi selama masa kehamilan.(WHO, 2016)

 Juga dikenal sebagai Focused Antenatal care Model (FANC)


 Bagian dari perawatan kehamilan, INC (Intra Natal Care), PNC (Post Natal Care) dan bayi baru lahir

WHO mengharapkan setiap wanita hamil dan bayi baru lahir menerima pelayanan berkualitas selama masa kehamilan, persalinan dan setelah
melahirkan

Prioritas ANC -> Person- centered health dan well- being

 Mengurangi mortalitas dan morbiditas


 Memberikan perhatian penuh pada ibu hamil
 Mengoptimalkan pemberian layanan dalam sistem kesehatan

KEGIATAN DALAM PROGRAM ANC

1. Observasi : keluhan utama, riwayat kehamilan, riwayat menstruasi dll


2. Penanganan medik : skrining, USG, tes darah dll
3. Edukasi : kebersihan, nutrisi, diet, life style

Tujuan ANC bagi ibu hamil

1. Mengurangi penyulit antepartum


2. Mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu
3. Edukasi ibu hamil persalinan aman
4. Mencegah atau mendeteksi dan mengobati komplikasi sedini mungkin
5. Untuk memberikan perawatan kesehatan preventif primer yang berkelanjutan
6. Untuk mendidik ibu dalam pemberian ASI eksklusif
7. Pemberian perawatan terintegrasi selama kehamilan

Tujuan ANC bagi janin

1. Mengurangi prematuritas
2. Mempertahankan kesehatan optimal bayi/janin
3. Mengurangi kematian neonatal
4. Memastikan tumbuh kembang bayi
5. Mendeteksi ketidaknormalan pertumbuhan bayi

Sasaran ANC

 Ibu hamil
 Suami
 Keluarga
 Masyarakat

Kapan kunjungan ANC dilakukan

 Trimester I
Jumlah kunjungan minimal 1x
Waktu kunjungan yang dianjurkan sebelum minggu ke 16
 Trimester II
1x
Antara minggu ke 24-28
 Trimester III
2x
Antara minggu ke 30-32 dan antara minggu ke 36-38

Komponen Perawatan ANC

1. Perawatan ANC awal (kunjungan pertama)


 Anamnesis lengkap (identitas, keluhan, riw.perkawinan, riw. haid dll)
 Pemeriksaan rutin (TTV, status gizi, BB dll)
 Penilaian faktor resiko
2. Kunjungan berikutnya
 Tanda-tanda preeklamsi
 Anemia
 Presentasi/Posisi
 Dll

STANDAR PELAYANAN ANC:

 Timbang BB
 Pengukuran LILA -> BBLR
 Pemeriksaan TTV -> preeklamsi
 Palpasi abdominal
 Ukur TFU
 Imunisasi TT
 Pemeriksaan HB
 Pemberian tablet zat besi
 Pemeriksaan urine
 Edukasi self-care
 Diskusi rencana persalinan

Penilaian Status Gizi Ibu Hamil

1. Berat Badan

Ukur IMT (Indeks Massa Tubuh)

Rumus : Berat badan (kg) /Tinggi badan (m)^2

2. Pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas)


Standar minimun LILA = 23,5 cm < 23,5 = KEK (Kurang Energi Kronik)
Ciri KEK:
 BB sebelum hamil <42 kg
 TB ibu <145 cm
 IMT<17,00
 HB <11,0 gr/dl
3. Hemoglobin (Hb)
Hb wanita dewasa (tidak hamil) : 12,0-15,0
Hb wanita hamil :
 Trimester I : 11,0-14,0
 Trimester II : 10,5-14,0
 Trimester III : 11,0-14,0

Health Education untuk Ibu Hamil

 Nutrisi
 Personal Hygiene
 Aktifitas fisik
 Istirahat
 Persiapan melahirkan
 Pemberian ASI
 Kesiapan komplikasi
 Senam hamil
 Aktifitas seksual
 Sumplemen
 Waktu dan jarak kehamilan
 Merokok/alkohol

Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil

1. Pengkajian
a. Identitas
b. Riwayat haid
c. Riwayat perkawinan
d. Riwayat kehamilan sebelumnya
e. Riwayat persalinan sebelumnya
f. Riwayat nifas
g. Riwayat KB
h. Riwayat psikososial
i. Kebutuhan dasar khusus
j. Pemeriksaan
 Pemeriksaan umum; kesadaran, kelainan bentuk tubuh, vital sign
 Pemeriksaan fisik ; head to toe (inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi)
Manuver Leopold
Leopold adalah salah satu pemeriksaan pd ANC dengan metode palpasi untuk memperkirakan posisi dan presentasi janin dalam rahim
pada Trimester III kehamilan.
Leopold terdiri dari I s/d IV
Persiapan sebelum melakukan manuver Leopold
a. Cuci tangan
b. Jelaskan langkah-langkah pada pasien
c. Minta persetujuan
d. Anjurkan ibu untuk BAK
e. Atur privasi pasien
f. Siapkan peralatan : pita ukur, dopples, dan gel ultrasonik
g. Posisikan pasien supinasi, kepala tempat tidur 15°

Leopold I

Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang terdapat pada fundus uterus dan usia kehamilan

Teknik : posisikan ibu tidur terlentang, perawat berada disebelah kanan ibu dan menghadap ke ibu, lalu kedua telapak tangan
menulusuri sampai ke fundus uteri

LEOPOLD I

 Jika terasa bulat, keras, mudah digerakkan, maka bagian itu adalah kepala janin.
 Jika terasa lembut, agak melenting, maka bagian itu adalah bokong janin.
 Jika bagian fundus itu teraba memanjang dan keras maka bagian itu adalah punggung janin
 Jika bagian fundus itu teraba bagian–bagian kecil, maka bagian itu adalah ekstremitas
Leopold II

Bertujuan untuk mengetahui letak punggung janin dan bagian terkecil janin

Teknik : telapak tangan sebelah kiri menekan perut ibu sebelah kiri, lalu telapak tangan sebelah kanan meraba perut sebelah kanan
untuk mengetahui letak punggung janin dengan merasakan rata seperti papan

LEOPOLD II

 Jika pada saat mempalpasi anda merasakan bulat, keras, mudah digerakkan, maka bagian itu adalah kepala janin
 Jika anda merasakan lembut, agak melenting, maka bagian itu adalah bokong janin.
 Jika bagian kanan atau kiri uterus itu teraba memanjang dan keras maka bagian itu adalah punggung janin.
 Jika bagian kanan atau kiri itu teraba bagian–bagian kecil, maka bagian itu adalah ekstremitas janin.

Leopold III

Bertujuan untuk mengetahui bagian terendah janin, apakah kepala atau bokong

Teknik : tangan kiri berada di tinggi fundus uteri, tangan kanan berada di atas simpisis. kalau teraba bulat dan bisa dilentingkan berarti
kepala sudah di bawah, tapi jika teraba lunak dan tidak bisa dilentingkan berarti bokong.

Leopold IV

Bertujuan untuk mengetahui apakah kepala janin sudah memasuki pintu atas panggul (PAP)
Teknik : posisi perawat menghadap ke kaki ibu, lalu kedua telapak tangan menulusuri sampai ke atas simpisis, jika kedua tangan bertemu
berarti kepala janin belum memasuki rongga panggul, jika kedua tangan tidak dapat bertemu berarti kepala janin sudah memasuki
rongga panggul

2. Diagnosa Keperawatan
 Trimester I
Perubahan nutrisi (resiko) kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake ouput inadekuat
 Trimester II
Ketidaknyamanan pola nafas b/d pergeseran diafragma karena pembesaran uterus
 Trimester III
Gangguan eliminasi urine b/d uterus membesar dan renal blood flow menurun
3. Intervensi
Dx : Perubahan nutrisi (resiko) kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake ouput inadekuat
Intervensi:
 Timbang BB
 Tentukan kebiasaan asupan nutrisi
 Pantau kadar HB
 Tes urine
 Berikan pendidikan kesehatan
 dll
4. Implementasi
5. Evaluasi

ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL

Askep maternitas

 Antenatal Care (ANC)


 Intranatal Care (INC)
 Post Natal Care (PNC)
 Childbirth

INC → Masa persalinan

 Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yg dapat hidup di dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain
 Proses pengeluaran bayi, plasenta & selaput ketuban dari uterus ibu

Proses persalinan berdasarkan teknik

1. Persalinan Spontan : berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri melalui jalan lahir
2. Persalinan Buatan : persalinan dengan tenaga dari luar -> ekstraksi forceps, vakum dan sectio sesarea
3. Persalinan Anjuran : bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan pemberian rangsang-> pemecahan
ketuban, pitocin/ prostaglandin

Persalinan menurut umur kehamilan

1. Abortus
2. Prematurus
3. Matures / aterm
4. Postmaturus
 Abortus → proses kehamilan sebelum janin dapat hidup (viable), BB <1000 gr, usia kehamilan < 28 minggu
 Prematurus →persalinan dari hasil konsepsi pada umur kehamilan 28-37 minggu, janin dapat hidup, BB 1000-2500 gr
 Matures → partus pada umur kehamilan 37-42 minggu, BB > 2500 gr
 Postmaturus →persalinan yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu partus yang ditaksir, > 42 minggu

Istilah dalam maternitas

 Gravida → wanita yg sedang hamil


 Primi gravida → hamil pertama
 Para → melahirkan bayi yg dpt hidup (viable)
 Nullipara→belum pernah melahirkan aterm (viable)
 Primipara→wanita yang pernah melahirkan bayi untuk pertama kali
 Multipara→ wanita yang pernah melahirkan bayi viable beberapa kali (sampai 5 kali)
 Grandemultipara → wanita yg pernah melahirkan bayi >6 kali

Sebab-sebab terjadinya persalinan

1. Teori penurunan hormon. 1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Progesteron
bekerja sebagai penenang otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar
progesteron turun.
2. Teori plasenta menjadi tua. Teori plasenta menjadi tua akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron yang menyebabkan
kekejangan pembuluh darah, hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim
3. Teori distensi rahim. Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot rahim, sehingga mengganggu sirkulasi
utero- plasenter
4. Teori iritasi mekanik. Dibelakang serviks terletak ganglion servikale (fleksus frankenhauser). Bila ini digeser dan di tekan, misalnya oleh
kepala janin, akan timbul kontraksi rahim
5. Induksi partus. Amniotomi adalah pemecahan ketuban. Oksitosin drips adalah pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus

Tanda permulaan persalinan

 Lightening/ dropping
 Perut tampak melebar dan fundus uteri turun
 Polakisuria
 False labor pain
 Bloody show

Tanda persalinan dimulai

 His lebih kuat, sering & teratur


 Keluar lendir bercampur darah
 Dapat disertai dgn KPD
 VT: serviks mendatar & membuka

Faktor yang mempengaruhi persalinan

1. Power
2. Passenger
3. Passageway
4. Psicosocial influence
1. Power (tenaga/ kekuatan)
His →kontraksi uterus, kontraksi otot dinding perut, kontraksi diafragma perlvis & retraksi uterus
 Kontraksi → sifatnya involunter dikendalikan sistem saraf simpatik & dipengaruhi endokrin
 Retraksi → pemendekan otot2 rahim setelah kontraksi
 Tenaga kedua→ otot2 perut & diafragma untuk mendorong bayi keluar
2. Passanger (janin)
Kepala janin & ukuran-ukurannya →bagian yg paling besar & keras dr janin yaitu kepala
a. Ukuran kepala janin
Tengkorak janin terdiri dari:
 2 tulang parietal
 2 tulang temporal
 1 tulang frontal
 1 tulang oksipetal
 Sutura
 Fontanela
Contoh: Kepala janin saat intranatal akan mengalami molding
b. Posisi janin
Fetal lie
Yaitu posisi janin terhadap bidang aksis ibu
Contoh: Fetal atitude yaitu derajat fleksi janin selama persalinan
c. Presentase janin

3. Passage ( jalan lahir)


Merupakan jalan lahir yg harus dilewati oleh janin, yaitu :
a. Rongga panggul
Bentuk panggul
 Panggul Ginekoid
 Panggul Android Anthropoid
 Panggul
 Panggul Platipelloid
b. Serviks & vagina
Kemampuan serviks
Dilatasi atau pelebaran serviks disebut pembukaan yang terdiri dari pembukaan 1-10 cm yg dapat diukur dgn VT (Vaginal Touche)
4. Psycososial influences
Faktor psikososial meliputi psikologis ibu,
 Emosi (perasaan cemas dan takut),
 Persiapan intelektual dalam menghadapi perubahan peran,
 Pengalaman persalinan sebelumnya,
 Kebiasaan adat dan dukungan dari orang terdekat ibu.

Tahapan dalam persalinan

 Kala I (Pembukaan )
 Kala II (Pengeluaran Bayi)
 Kala III (Pengeluaran Uri)
 Kala IV (Observasi)

Kala l pembukaan

o Dimulai sejak adanya pembukaan 1-10 cm


o Lama kala 1
 Primigravida → 12-14 jam ( 1 cm/ jam)
 Multigravida → 8 jam ( 2 cm/jam
o Fase Kala 1:
 Fase laten → pembukaan 0-3 cm
 Fase aktif → pembukaan 4-10 cm

Kala ll (pengeluaran bayi)

 Bagian terbawah janin (pada persalinan normal : kepala) turun sampai dasar panggul.
 Ibu timbul perasaan / refleks ingin mengejan yang makin berat.
 Perineum meregang dan anus membuka (hemoroid fisiologik)
Lama Kala II (Kala Pengeluran Janin) :
o Primi 1 - 2 Jam
o Multi ½ - 1 Jam

PERSALINAN

Definisi

 Persalinan normal adalah peristiwa lahirnya bayi cukup bulan/aterm serta plasenta pervaginam tanpa komplikasi
 Mekanisme persalinan normal adalah rentetan gerakan pasif janin pada saat persalinan berupa penyesuaian bagian terendah
(kepala) janin terhadap jalan lahir atau panggul pada saat melewati jalan lahir

Mekanisme persalinan

1. Masuknya kepala janin ke PAP


2. Fleksi
3. Putaran paksi dalam
4. Ekstensi
5. Putaran paksi luar
6. Ekspulsi
1. Masuknya kepala janin
 Turunnya kepala dibagi dalam masuknya kepala & majunya kepala.
 Primigravida sudah terjadi pd bulan terakhir kehamilan tetapi pd multipara biasanya baru terjadi pd permulaan persalinan.
 Masuknya kepala janin ke dlm PAP biasanya dgn sutura sagitalis melintang dgn fleksi ringan
2. Fleksi
 Kepala janin fleksi dagu menempel ke toraks posisi berubah dri puncak kepala menjadi belakang kepala
 Keuntungan dari bertambah fleksi → ukuran kepala janin yg lebih kecil akan bisa melewati jalan lahir
3. Putaran Paksi dalam (rotasi interna)
Yang di maksud dengan putaran paksi dalam adalah pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari
bagian depan memutar ke depan ke bawah symphisis
4. Ekstensi
Setelah putaran paksi selesai & kepala sampai di dasar panggul, terjadilah ekstensi atau defleksi dari kepala. Hal ini disebabkan
karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah kedepan atas, sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk
melaluinya
5. Putaran paksi luar (rotasi eksternal)
Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai didasar panggul, terjadilah ekstensi atau defleksi dari kepala. Hal ini disebabkan
karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan atas, sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk
melaluinya.
6. Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah symphysis dan menjadi hypomoclion untuk kelahiran bahu belakang.
Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir.

Kala lll ( pengeluaran plasenta)

 Dimulai pada saat bayi telah lahir lengkap & berakhir dengan lahirnya plasenta.
 Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta dari insersi pd dinding uterus, serta pengeluaran plasenta dari kavum uteri.
 Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di dinding uterus adalah bersifat adhesi, sehingga pd saat kontraksi mudah lepas
dan berdarah.
 Plasenta lepas spontan 5-15 menit setelah bayi lahir

Kala IV (observasi)

 Merupakan masa 2 jam setelah persalinan atau


 Dimulai pada saat plasenta telah lahir lengkap, sampai dengan 2 jam setelahnya.
 Hal penting yang harus diperhatikan pada kala 4 persalinan :
o Kontraksi uterus harus baik
o Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain
o Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap
o Kandung kencing harus kosong
o Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma
o Keadaan umum ibu dan bayi.

Ruptur perineum
 Ruptur perineum tingkat I: robek hanya selaput lendir dan kulit
 Ruptur perineum tingkat II: robek selaput lendir, kulit, dan otot perineum
 Ruptur perineum tingkat III (ruptur perineum totalis/completa): robek selaput lendir, kulit, otot perineum, dan spincter ani
 Ruptur perineum tingkat IV: mengenai selaput mukosa vagina, otot perineum, spincter ani hingga otot rectum anterior

Konsep keperawatan ibu dengan masalah

Masalah kesehatan ibu hamil

Masalah terbesar yang terjadi di Indonesia adalah angka kematian dan kesakitan pada wanita hamil. Diperkirakan 15% kematian dapat
mengalami risiko tinggi dan komplikasi obstetri. (Kemenkes RI 2014)

Masalah kesehatan yang terjadi dalam masa kehamilan dapat beresiko menimbulkan kematian bagi ibu dan janin (WHO 2004)

Indonesia merupakan negara dengan angka kematian ibu tertinggi di Asia tenggara. Angka kematian ibu menurut definisi who adalah kematian
selama masa kehamilan karena sebab yang berhubungan dengan kehamilan dari 100.000 kelahiran hidup

Masalah kesehatan ibu hamil

1. Prenatal: masalah kesehatan yang mungkin terjadi pada masa kehamilan


2. Partus: masalah yang dapat terjadi saat proses persalinan
3. Post partum: masalah kesehatan setelah melahirkan

Penyebab kematian ibu hamil

 Direct obstetric death: preeklamsi atau eklamsi, pendarahan, infeksi, emboli ketuban
 Indirect obstetric death : penyakit jantung, ginjal, DM dan lain-lain
 Non obstetric: kecelakaan

Masalah umum kehamilan

1. Mola hidatidosa
2. Anemia in pregnancy
3. Torch infection
4. Hiperemesis gravidarum
5. Preeklamsi
6. Hypertension
7. Ectopic pregnancy

Faktor yang mempengaruhi kematian ibu hamil

 Faktor ibu: usia, varietas, komplikasi reproduksi, obstetric dan pendidikan


 Faktor pendorong: bidan, perawat dan dukun
 Faktor fasilitas: di rumah sakit atau luar rumah sakit

KEMATIAN PERINATAL

Penyebab kematian perinatal:

1. Infeksi
2. Asfiksia neonatorum
3. Trauma
4. Cacat bawaan
5. Prematuritas
6. Immaturitas

Faktor yang mempengaruhi

1. High risk mother: pendidikan, parietas, ANC kurang, unwanted pregnancy dan hasil risiko tinggi
2. High risk infant: asfiksia, infeksi neonatal, trauma kelahiran dan cacat kongenital

ANEMIA

 Anemia merupakan kondisi dengan konsentrasi hemoglobin atau HB kurang dari 11 gram/ dl (WHO 2018)
 Data global menunjukkan bahwa 56% ibu hamil di negara berpenghasilan rendah dan menengah (Black at Al 2013)
 Kadar O2 dalam darah yang akan mempengaruhi kemampuan rahim untuk berkontraksi dan risiko terjadinya pendarahan ibu (Herawati
dan selanty 2017)
 Indonesia sebanyak 48,9% ibu hamil menderita anemia dan 40% ibu usia subur juga menderita anemia (Riskesdas 2018)

Anemia menurut WHO

1. Anemia ringan (HB 10 - 10,9 gram/ dl)


2. Anemia sedang (HB 7 sampai 9,9 gram/dl)
3. Anemia berat (HB kurang dari 7 gram / dl)
4. Anemia sangat parah (HB kurang dari 4 gram/dl)

Penyebab anemia pada kehamilan

1. Plasma darah naik dan eritrosit turun


2. Morning sickness yang parah
3. Jarak kehamilan sangat dekat
4. Memiliki riwayat anemia atau aliran menstruasi yang banyak
5. Kurang asupan zat besi dalam makanan atau iron deficiency
6. Mengalami menstruasi berat sebelum kehamilan
7. Ekonomi dan pengetahuan ibu

Anemia symptoms/ gejala anemia

1. Patigue: kelelahan
2. Headache: sakit kepala
3. Yellowish skin: kulit kekuningan
4. Irregular heartbeats: detak jantung tidak teratur
5. Chest pain: nyeri dada
6. Cold hands: tangan dingin
7. Dizziness: pusing
8. Leg cramps: kram kaki
9. Insomnia: sulit tidur

Risiko anemia bagi kehamilan

 Pertumbuhan janin yang buruk


 Infeksi
 Kelahiran prematur
 BBLR atau berat bayi lahir rendah
 Membutuhkan transfusi darah selama persalinan
 Depresi pasca persalinan

Treatment

Benar:

 Suplemen zat besi


 Sayuran berdaun hijau
 Kacang-kacangan
 Daging sapi tanpa lemak
 Biji-bijian dan kacang-kacangan
 Coklat hitam
 Kentang panggang

Salah:

 Yogurt
 Susu
 Keju
 Telur
 Kopi
 Teh

HIPERTENSI
 Penyebab signifikan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal
 Hipertensi dalam kehamilan: tekanan darah >= 140/90. Ini mempengaruhi 10% -15% kehamilan (August 2019)
1. Hipertensi ringan 140- 149/90- 99 mmHg
2. Hipertensi sedang 150- 159/100- 109 mmHg
3. Hipertensi berat >= 160 mmhg dan atau DBP >= 110 mmHg
(Benstein ET al 2017)

Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan

1. Hipertensi kronik didiagnosis sebelum kehamilan atau sebelum usia kehamilan 20 Minggu
2. Hipertensi gestasional muncul setelah usia kehamilan 20 Minggu
3. Preeklamsia didiagnosis setelah 20 Minggu kehamilan dan dapat ditumpangkan pada hipertensi kronik

Treatment: antihipertensi diindikasikan pada semua dari tiga kategori yang disebutkan di atas untuk mempertahankan tekanan darah dalam
kisaran 110- 140/80- 85. Pengobatan dimulai untuk BP >=140/90 sementara perawatan mendesak dan rawat inap diindikasikan untuk BP >=
160/110

PREEKLAMSIA

Preeklamsia adalah gangguan hipertensi yang terjadi pada usia kehamilan > 20 Minggu yang ditandai dengan meningkatnya BP >=140/90 mmhg
disertai dengan edema dan proteinuria (Faiqoh 2014)

 Preeklamsia ringan: BP >=140/90 mmhg, BB> 1 kg/minggu, edema extremitas dan wajah
 Preeklamsia berat: BP >=160/110 mmhg, edema paru serta sianosis, gangguan cerebral, gangguan visus dan nyeri epigastrum

Penyebab dan faktor risiko preeklamsia

1. Faktor genetik
2. Masalah nutrisi
3. Gangguan autoimun
4. Sedang hamil dengan banyak janin
5. Hamil saat usia kurang 20 tahun dan lebih 35 tahun
6. Riwayat tekanan hipertensi
7. Riwayat diabetes

Komplikasi

 Bagi ibu: eklampsia, penyakit kardiovaskular, kegagalan organ, gangguan pembekuan darah, solusio plasenta dan stroke hemoragik
 Bagi janin: prematuritas, kematian janin, terhambatnya pertumbuhan janin, asfiksia neonatorum

Treatment

 Tirah baring miring ke satu posisi


 Monitor tanda-tanda vital refleks dan detak jantung janin
 Diet tinggi kalori, kontrol protein, rendah karbohidrat lemak dan garam
 Pemenuhan kebutuhan cairan: jika jumlah urine lebih dari 30 ml/jam pemberian cairan infus RL 60 -125 ml/jam
 Pemberian obat-obatan sedative, antihipertensi dan diuretik
 Monitor keadaan janin atau USG

MOLA HIDATIDOSA

 Kehamilan mola adalah penyakit trofoblas gestasional atau GTD yang berasal dari plasenta dan bermetastasis (ghahasemzaden 7 kang
2021)
 Uterus melunak, tidak adanya janin, cavum uteri hanya terisi oleh jaringan seperti rangkaian buah anggur (Saifudin 2009)
 Mola komplit dan mola parsial

Faktor penyebab mola hidatidosa

1. Faktor ovum
2. Infeksi
3. Sosioekonomi yang rendah
4. Paritas tinggi
5. Kekurangan protein

Signd dan symptom/ tanda dan gejala


 Nyeri atau kram perut
 Muka pucat/ke kuning-kuningan
 Perdarahan tidak teratur
 Keluar jaringan mola
 Keluar secret pervaginam
 Muntah-muntah
 Pembesaran uterus dan uterus lembek
 Fundus uteri lebih tinggi dari kehamilan normal
 Gerakan janin tidak terasa
 Terdengar bunyi dan bising yang khas
 Penurunan berat badan yang khas

KEHAMILAN EKTOPIK

 Sel telur yang telah dibuahi tertanam di luar cavum uteri/menempel pada dinding uterus yang abnormal (mummert dan glukoli 2020)
 Penyebab tingginya angka mortalitas dan morbiditas
 Sering berlokasi di tuba, jarang terjadi implantasi pada ovarium, rongga perut, kanalis serviklis uteri (Sarwono prawiroharjo 2005)

Etiologi

 Faktor tuba yaitu perlekatan tuba, kelainan kongenital tuba, endometriosis, tumor yang mengubah bentuk tuba
 Kelainan zigot yaitu kelainan kromosom dan malformasi
 Faktor ovarium yaitu miografi luar ovum dan pembesaran ovarium
 Faktor lain: aborsi tuba dan pemakaian IUD

Tanda dan gejala

 Menstruasi abnormal
 Abdomen dan pelvis yang lunak dan nyeri pada palpasi
 Penurunan tekanan darah
 Perubahan pada uterus yang dapat terdorong ke satu sisi oleh massa kehamilan
 Kolaps dan kelelahan
 Pucat
 Nyeri bahu dan leher ( iritasi diafragma)
 Gangguan urinaria

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

 Keluhan mual dan muntah hebat lebih dari 10 kali sehari dalam masa kehamilan
 Menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan atau gangguan elektrolit sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan
membahayakan janin dalam kandungan (Kadir 2019)

Faktor penyebab

 Faktor predisposisi: primigravida, overdistensi rahim (hidramnion, kehamilan ganda, estrogen dan HCG tinggi, mola hidatidosa)
 Perubahan metabolik akibat hamil, resistensi yang menurun dari pihak ibu dan alergi
 Faktor psikologis: rumah tangga yang retak, hamil yang tidak diinginkan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap
tanggung jawab sebagai ibu dan kehilangan pekerjaan

Tanda dan gejala

 Sakit kepala
 Konstipasi
 Sangat sensitif terhadap bau
 Produksi air liur berlebihan
 Inkontinensia urine
 Jantung berdebar

Perubahan pasca partum /aplikasi post natal care atau PNC

Post partum (nifas)

Definisi
 Masa nifas adalah masa pulih kembali dimulai setelah kelahiran plasenta berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum kehamilan
 Lama masa nifas yaitu 6- 8 Minggu
 Peran perawat yaitu menjaga hubungan dengan ibu dan bayi sejak persalinan hingga pemeriksaan 4- 6 minggu post partum

Tujuan pelayanan PNC

1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi secara fisik dan psikologis


2. Melakukan skrining, mendeteksi masalah atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan, nutrisi, menyusui dan imunisasi
4. Pelayanan keluarga berencana atau KB

Asuhan keperawatan post partum

 Pemberian asuhan secara menyeluruh tidak hanya pada ibu nifas tetapi juga pada bayi keluarga dan masyarakat di sekitar ibu nifas
 Merupakan kelanjutan asuhan dari rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya

Tujuan asuhan post partum

1. Mendeteksi adanya pendarahan masa nifas


2. Menjaga kesehatan ibu dan bayi
3. Melaksanakan skrining secara komprehensif
4. Memberikan pendidikan kesehatan diri
5. Memberikan pendidikan kesehatan tentang laktasi dan perawatan payudara
6. Konseling tentang KB

Tahapan post partum

1. Puerperium dini yaitu pemulihan di mana Ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan (0- 24 jam pp)
2. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genital (1- 7 hari pp)
3. Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan
mempunyai komplikasi (1- 6 minggu pp)

Perubahan ibu pada masa nifas

1. Perubahan fisik
2. Involutio uteri
3. Pengeluaran Lochia
4. Laktasi
5. Perubahan peran
6. Perubahan psikologis

Peran perawat

1. Mengidentifikasi dan merespon terhadap kebutuhan dan komplikasi


2. Mengadakan kolaborasi
3. Membuat kebijakan dan perencanaan kesehatan

PERUBAHAN FISIOLOGIS IBU PASCA PARTUM

Perubahan fisik

 Rasa kram dan mules pada perut bawah akibat involusi uteri
 Keluarnya sisa-sisa darah dari vagina atau lochia
 Kelelahan karena proses melahirkan
 Pembentukan ASI sehingga volume payudara membesar
 Kesulitan bab dan bak
 Gangguan otot yaitu paha, dada, perut, panggul dan bokong
 Perlukaan jalan lahir (lecet atau jahitan)

Jenis-jenis lochia

1. Lochia rubra (cruenta): berisi darah segar sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, vernix caseosa, lanugo dan meconium, selama 1-2 hari
pp
2. Lochia sanguinolenta: warnanya merah kecoklatan berisi darah dan lendir terjadi pada hari ke 3- 7 pp
3. Lochia serosa: berwarna kuning dan cairan ini tidak berdarah lagi pada hari ke 7- 14 pp
4. Lochia alba: cairan putih yang terjadi pada hari setelah 2 minggu pp
 Lochia parulenta terjadi karena infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk
 Lochiaotosis: Lochia tidak lancar keluarnya

Perubahan uterus

 Proses involusi yaitu kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah melahirkan dan segera setelah plasenta keluar
 Tinggi fundus berkurang 1- 2 cm setiap hari
 After pain yaitu nyeri pasca melahirkan 3- 4 hari pp

Perubahan serviks

 Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus


 Serviks lunak kembali ke bentuk semula
 Dilatasi serviks saat melahirkan menutup secara perlahan
 Risiko infeksi
 Muara serviks eksternal memanjang
 Setelah 6 minggu pp serviks menutup

Perubahan sistem endokrin

 Estrogen menurut 10% sekitar 3 jam pp


 Progesteron menurun pada hari ke 3 pp
 Hormon prolaktin
 Hormon oksitosin

Perubahan abdomen

 Dinding abdomen kembali ke keadaan sebelum hamil dalam waktu 6 minggu


 Diastasis rekti abdominis
 Kulit abdomen yang melebar selama masa kehamilan dapat normal kembali dalam beberapa Minggu

Perubahan sistem urinaria

 Saluran kemih kembali normal dalam waktu 2 - 8 Minggu, tergantung pada keadaan/status sebelum persalinan lamanya kasus kala 2
dilalui dan besarnya tekanan kepala yang menekan saat persalinan
 Diuresis pascapartum
-->Jika kandung kemih penuh dan sulit BAB sebaiknya dilakukan kateterisasi

Perubahan sistem integumen

 Penurunan melanin yaitu hiperpigmentasi pada areola dan linea setelah melahirkan
 Perubahan pembuluh darah yang tampak pada kulit menghilang pada saat estrogen menurun

Perubahan sistem kardiovaskuler

 Jumlah eritrosit dan HB kembali normal pada hari ke-5


 Penurunan volume darah
 Leukositosis
 Faktor koagulasi meningkat -> risiko tromboembolisme

Perubahan sistem muskuloskeletal

 Ambulasi pada umumnya dimulai 4 - 8 jam pp


 Ligamen ligamen, diafragma pelvis serta Fasia yang meregang pada waktu persalinan secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih
kembali
 Stabilisasi secara sempurna terjadi pada 6- 8 Minggu setelah persalinan

PERUBAHAN PSIKOLOGI IBU PASCA PARTUM

Emosi

 Peningkatan kegembiraan mencapai klimaks dengan kelahiran bayi


 Tertekan dan menangis yang tidak tahu penyebabnya-> depresi post partum blues-> baby blues syndrome (>2 minggu)
 Pentingnya rawat gabung atau rooming in

Adaptasi psikologis

1. Talking in ( menerima)
 Terjadi hari 1 dan 2 pasca partum
 Ibu membicarakan pengalaman melahirkan secara berulang-ulang
 Merupakan periode ketergantungan dan fokus perhatian Ibu terutama pada dirinya sendiri
 Waktu refleksi bagi ibu cenderung pasif
 Membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
 Penyebab: mengalami ketidaknyamanan fisik setelah melahirkan misalnya nyeri perineum dan hemoroid serta after pain
2. Taking hold
 Terjadi hari 3- 10 pasca partum
 Ibu lebih berkonsentrasi pada kemampuannya menerima tanggung jawab sepenuhnya terhadap perawatan bayi
 Dapat mengambil keputusan
 Ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi
 Reinforcement positif dapat diberikan pada Ibu supaya dapat meningkatkan kemampuannya dalam merawat bayi
3. Letting go
 Terjadi hari >10 pasca partum
 Fase ini menerima tanggung jawab akan perannya
 Sudah beradaptasi dengan bayinya
 Merasa percaya diri untuk merawat bayinya

ADAPTASI LAIN

1. Abandonment merupakan perasaan tidak berarti dan dikesampingkan, orang di sekitar akan lebih memberi perhatian pada bayi
2. Dissappoinment merupakan perasaan kecewa terhadap kondisi baik karena tidak sesuai yang diharapkan saat hamil misalnya bentuk fisik
-> warna kulit rambut dan lain-lain

Proses adaptasi menjadi orang tua

 Tanggung jawab terhadap peran baru


 Sikap adanya peran baru
 Penyesuaian hubungan dengan anggota keluarga lain

Upaya yang dilakukan

 Kontrak dini dan berkelanjutan


 Lakukan kedekatan fisik
 Berikan pujian kepada ibu dalam merawat bayinya
 Penyuluhan dalam merawat bayi

Kebutuhan dasar Ibu masa nifas

1. Nutrisi dan cairan


2. Ambulasi
3. Eliminasi
4. Kebersihan diri yaitu perineum
5. Istirahat
6. Seksual
7. Latihan/senam nifas

Nutrisi dan cairan

 Mengonsumsi tambahan kalori sekitar 500 kalori tiap hari


 Minum sedikitnya 3 liter/hari
 Pil zat besi sedikitnya selama 40 hari pasca persalinan
 Multivitamin

Ambulasi

 Pemulihan percepatan membalikkan tonus otot dan vena


 Mobilisasi dilakukan secara bertahap-> gerakan mika Miki di atas tempat tidur
 Mengencangkan abdomen serta memperlancar pengeluaran lochia
Eliminasi

 Ibu harus berkemih 6 - 8 jam PP bak minimal 150 ml


 Jelaskan pada ibu tentang upaya menghindari konstipasi

Kebersihan diri/perineum

 Anjurkan kebersihan untuk seluruh tubuh


 Anjurkan cara membersihkan daerah genitalia
 Sarankan mengganti pembalut minimal 2 kali sehari
 Mencuci tangan setelah bab/bak
 Tidak menyentuh luka episiotomi

Seksual

 Intensitas respon seksual berkurang karena perubahan faal tubuh


 Adanya luka episiotomi

Senam nifas

 Lakukan senam perlahan-lahan dan semakin lama lebih sering


 Lakukan senam kegel segera pada hari 1 pp, tujuannya:
1. Membuat jahitan lebih merapat
2. Menambah sirkulasi ke jalan lahir
3. Mempercepat penyembuhan
4. Meringankan pengendalian kandung kemih

Masalah kesehatan reproduksi wanita

Patofisiologi sistem reproduksi wanita

1. Pembentukan dan pengeluaran sebuah ovum atau telur


2. Persiapan lingkungan internal yang sesuai kebutuhan apabila ovum dibuahi sperma
3. Penyimpanan serta pembagian makanan bagi janin (mudigah) sampai dapat hidup di luar rahim

Masalah kesehatan reproduksi wanita

Ovarium

Kongenital: absen atau kegagalan terbentuknya normal ovarium (jarang) umumnya akibat abdomen abnormalitas kromosomal

1. Ooforitis
 Virus
 Infeksi kuman lain: bakteri gonorrhea (transmisi infeksi seksual)
 PID ( pelvis inflamatory diase
2. Cyst ovary
 Ovarian bisa tumbuh pada segala masa usia
 95% jinak
3. Polycystic ovary syndrome
 Jarang ditemukan
 Diduga akibat gangguan stimulasi hormonal yang abnormal
 Amenorea
 Infertilitas
4. Cancar ovary
 Timbul pada usia lebih 50 tahun
 3 kali pada wanita yang tidak pernah hamil
 Kegagalan ovarium
 Asimpotamis
 Ovarium berhenti berfungsi

Tuba Fallopi

1. Salfinitis
 Inflamasi tuba Fallopi
 Umumnya mengikuti suatu infeksi bakterial
 Menimbulkan 15% kasus infertilisasi
2. Ectopic pregnancy
 Umumnya terjadi di tuba Fallopi
 Terhambatnya transportasi ovum yang berterfertilisasi sepanjang jalur tuba
 Impkantasi di dinding tuba
3. Adnexitis
 Inflamasi dari ovarium dan tuba Fallopi serta jaringan sekitarnya
 Infeksi organisme: neisseria gonorhoeaem chlamydia

Vulva

1. Pruritus vulvae
Rasa gatal pada vagina akibat: alergi zat kimiawi, kadar estrogen rendah pada manusia dan infeksi
2. Vaginal discharge
Gatal pada vagina dan vulva akibat: jamur candidiasis (lendir kental putih), parasit trichhomonas (lendir hijau kuning), pada anak
premenstrual bisa akibat infeksi/benda asing
3. Vaginal bleeding
Di luar masa haid perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut: infeksi, vaginal wall dan tumor bening/malignant
4. Vaginal prolaps
5. Vaginitis
Peradangan pada wanita yang ditandai dengan rasa gatal: keputihan, gatal pada vagina atau sekitarnya, kemerahan, nyeri saat bak dan
flek/perdarahan

Uterus

1. Endometriasis
Endometriasis adalah kondisi dimana terjadi pertumbuhan jaringan yang mirip dengan endometrium dan yang terjadi diluar kavum uteri
Penyebab :
 Retrograde menstruation/berbalik arah
 Gangguan imun
 Perubahan sel peritonium
 Perpindahan sel endometrium
Faktor risiko
 Berusia antara 25 sampai 40 tahun
 Riwayat endometriosis-> keluarga
 Belum pernah melahirkan
 Mengalami kelainan rahim
 Menderita kondisi tertentu yang dapat menghalangi jalur darah menstruasi
 Mengonsumsi minuman beralkohol
 Mulai menstruasi pada usia yang terlalu muda
 Siklus menstruasi yang singkat misalnya kurang dari 27 hari
 Mengalami menopause pada usia yang lebih tua dari batas normal
Gejala
 Merasakan sakit saat menstruasi padahal sebelumnya tidak pernah
 Aktivitas sehari-hari terganggu dengan rasa sakit
 Merasakan sakit saat berhubungan seks
 Sakit saat buang air kecil, terdapat darah pada urine, atau tidak dapat mengendalikan aliran urine
 Mempunyai masalah kesuburan
2. Myoma uteri / fibroma
 Neoplasma jinak dari otot polos dan jaringan ikat uterus
 Usia 35 tahun keatas (25%)
 Jarang dikeluhkan
 Penyebab infertil dan abortus
 Terapi: operatif
3. Carcinola uteri
 Usia 45- 50 tahun
 Gejala klinis: keputihan perdarahan setelah senggama, berbau busuk, anemia dan nyeri
 Terapi: kemoterapi dan operatif

Gangguan menstruasi

Gangguan haid

 Periode menstruasi abnormal


 Hormon menstruasi tidak bekerja dengan baik
 Nyeri selama periode haid/dismenorea
 Perubahan siklus haid (polimenorea, oligomenorea, dan amenore)
 Jumlah dan lama pendarahan: hipermenorea dan hipomenorea
1. Kelainan dalam banyaknya darah haid dan siklusnya perdarahan pada haid
 Hipermenorea: perdarahan haid yang lebih banyak dari normal yaitu lebih 8 hari
 Hipomenorea: perdarahan haid yang lebih pendek dari biasanya
2. Kelainan siklus
 Polimenorea: siklus haid lebih pendek dari 21 hari dan disebabkan karena gangguan hormonal
 Oligomenorea: siklus haid lebih dari 35 hari
 Amenorea: tidak adanya haid sedikitnya 3 bulan berturut-turut
3. Perdarahan di luar haid
Metroragia
 Perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 haid
 Perdarahan yang terpisah dari haid
 Disebabkan karena kelainan pada alat genital dan kelainan fungsional
4. Gangguan lain
 Dismenorea: nyeri haid, rasa tidak nyaman/enak dan nyeri di perut bawah sebelum dan selama masa, kadang disertai mual, rasa
nyeri dan pembesaran mamae
 Mastalgia: nyeri payudara, sebabnya edema dan hiperemi karena nyeri antara haid terjadi pada siklus ovulasi
 Perdarahan ovulasi: nyeri dalam beberapa jam dengan atau tanpa perdarahan, ada sekret berwarna coklat/perdarahan seperti haid

Keluhan haid yang paling sering terjadi

 Perut membuncit
 Cemas atau tegang
 Mamae membesar/tegang
 Depresi
 Mudah semangat, mudah marah
 Sulit berkonsentrasi
 Edema tungkai

Pendidikan kesehatan masalah reproduksi

Kondisi kesehatan ibu

 Kesehatan reproduksi yaitu keadaan sehat baik fisik, mental atau sosial yang berkaitan dengan sistem reproduksi
 Reproduksi yaitu seksualitas
 Dunia: 500.000 wanita meninggal setiap tahunnya saat melahirkan termasuk Indonesia

Sebab utama

 Perdarahan
 Gangguan persalinan
 Infeksi
 Hipertensi
 Aborsi yang tidak aman
 Penyakit penyerta kehamilan dan lain-lain

Kesehatan reproduksi remaja

 Kehamilan
 Aborsi
 IMS
 Kekerasan seksual
 Kurangnya informasi dan pelayanan
 Gizi
 Kesehatan mental
 Faktor ekonomi
 Pergaulan

Prinsip perilaku reproduksi sehat

Hubungan seks yang terbaik aman, sehat dan halal adalah yang dilakukan dalam ikatan pernikahan yang sah. Pernikahan memerlukan:
 Persiapan ekonomi
 Persiapan kejiwaan
 Persiapan kemandirian
 Remaja harus dapat menolak dengan tegas ajakan untuk hubungan seks sebelum menikah

Tips menjaga kebersihan organ reproduksi

 Menghindari perilaku seks bebas


 Mengganti celana dalam minimal sehari dua kali
 Ketika sedang menstruasi, gantilah pembalut setiap 4 jam sekali
 Biasanya cebok dengan air bersih sesudah buang air kecil
 Setelah buang air besar bersihkan alat kelamin dari arah vagina ke arah anus untuk mencegah kotoran masuk ke vagina dan gunakan
sabun seperlunya untuk daerah anus saja (jangan gunakan sabun untuk membersihkan vagina)
 Cucilah tangan dengan sabun setelah selesai di toilet
 Lakukan pemeriksaan secara rutin di klinik kesehatan

Anda mungkin juga menyukai