Anda di halaman 1dari 106

Konsep

Asuhan Keperawatan
Ibu Hamil

MONNA MAHARANI HIDAYAT, M.KEP., NS.SP.KEP.MAT.


TujuanTujuan
Pembelajaran Bahan Kajian
Pembelajaran

Konsep asuhan keperawatan Ibu Hamil


Mahasiswa mampu 1. Adaptasi Fisiologis pada Kehamilan
memahami konsep 2. Adaptasi Psikologis pada Kehamilan
asuhan keperawatan 3. Pengkajian Keperawatan pada Ibu
Hamil
ibu hamil fisiologis. 4. Diagnosa Keperawatan pada Ibu
Hamil
5. Rencana Keperawatan pada Ibu
Hamil
6. Implementasi Askep pada Ibu Hamil
7. Evaluasi Askep pada Ibu Hamil
8. Dokumentasi Askep pada Ibu Hamil
The Diagnosis of
Pregnancy

WHAT FOR???
Tanda dan Gejala
Kehamilan
Tanda Tanda
“Presumptif” “Probable” Tanda Positif
(Berdasarkan
(Kemungki Hamil
nan (Pasti Hamil)
Dugaan) Hamil)
Tanda “Presumptif”
(Berdasarkan Dugaan)

 Amenore / spotting (flek darah) yaitu adanya


sekresi bernoda darah tanpa rasa nyeri dari
vagina dengan penyebab tidak diketahui pada
awal kehamilan.
 Pembesaran payudara dan rasa nyeri ketika
payudara disentuh.
 Rasa cepat lelah (fatigue)
 Peningkatan pigmentasi kulit
 Nausea dan vomitus
 Quickening (gerakan janin yang pertama kali
dapat dikenali)
 Sering BAK (gejala frekuensi) dan rasa ingin
BAK yang mendesak (gejala urgensi)
Tanda “Probable”
(Kemungkinan Hamil)

 Ballottement (gerakan pasif janin yang merespon pada


perkusi bagian bawah uterus atau serviks)
 Kontraksi Braxton Hicks (kontraksi uterus tanpa rasa nyeri
yang terjadi di sepanjang kehamilan)
 Tanda Chadwick (warna dinding vagina yang berubah dari
warna merah muda yang normal menjadi warna ungu yang
gelap)
 Tanda Goodell (pelunakan serviks)
 Tanda Hegar (pelunakan segmen bawah uterus) yang dapat
ditemukan pada usia kehamilan 6 hingga 8 minggu
 Hasil tes kehamilan yang positif
 Pembesaran abdomen dan uterus
 Strain (perut yang terasa kencang)
Tanda Positif Hamil
(Pasti Hamil)

 Terdengarnya detak jantung janin (pada usia


kehamilan 17 hingga 20 minggu)
 Terdeteksinya gerakan janin (sesudah usia
kehamilan 16 minggu)
 Hasil pemeriksaan USG yang positif (pada awal usia
kehamilan 6 minggu)
Perkiraan Tanggal lahir / Taksiran Persalinan

Penggunaan Hukum Naegele.

Contoh:
10 Juli 2019, merupakan hari pertama periode menstruasi
terakhir (atau HPHT)

Hari Bulan Tahun


HPHT 10 7 19
+7 -3 +1
Perkiraan Tanggal Lahir:
17 4 2020
Perkiraan tanggal lahirnya adalah 17 April 2020
Untuk Bulan April s/d Desember
Hari Bulan Tahun
HPHT
+7 -3 +1

Untuk Bulan Januari s/d Maret


Hari Bulan Tahun
HPHT
+7 +9 +0
PERUBAHAN FISIOLOGIS
PADA KEHAMILAN
Perubahan Fisiologis pada kehamilan dapat
dikategorikan menjadi dua (2):

1. Perubahan pada sistem Reproduksi


Perubahan pada traktus reproduksi meliputi
uterus, ovarium, vagina dan payudara.

2. Perubahan secara Sistemik


Perubahan terjadi hampir pada semua sistem pada
tubuh.
PERUBAHAN PADA SISTEM REPRODUKSI

Perubahan UTERUS

 Ukuran uterus meningkat baik pada panjang,


kedalaman, lebar, berat, ketebalan dinding uterus
dan volumenya.
(tidak hamil hamil cukup bulan)
- panjang uterus dari 6.5 cm - 32 cm.
- kedalaman meningkat dari 2.5 cm - 22 cm.
- lebar meningkat dari 4 cm - 24 cm.
- berat meningkat dari 50 gr – 1.000 gr.
Cont’d

- Dinding uterus dari 1 cm menjadi 2 cm; pada akhir


kehamilan dinding uterus menipis menjadi 0,5 cm.

- Volume uterus meningkat dari 2 mL menjadi labih


dari 1.000 mL.

- Uterus menampung berat fetus sekitar 3.175 g


ditambah cairan amnion 1.000 mL, berat total
sekitar 4.000 g.
Cont,d

 Pertumbuhan uterus sebagian besar disebabkan


karena pembentukan otot-otot myometrium uterus.
 Pada akhir trimester I / akhir minggu ke 12
kehamilan, uterus dapat dipalpasi pada abdomen
bawah yaitu di atas symphysis pubis.
 Pada minggu ke 20-22 TFU setinggi umbilikus
 Pada minggu ke 36 TFU setinggi prox.xiphoid,
dapat menyebabkan kesulitan bernafas.
 Pada 2 minggu sebelum melahirkan (minggu ke 38),
pada primigravida, kepala janin sudah masuk PAP
untuk persiapan proses perslinan, TFU kembali
seperti umur kehamilan 36 minggu.
Perubahan Postur Tubuh Selama Kehamilan
Cont’d
 Aliran darah uterus meningkat selama kehamilan karena
adanya pertumbuhan plasenta dan membutuhkan lebih
banyak darah untuk perfusi.

 Aliran darah uterus sebanyak 15 ke 20 mL/menit


(sebelum hamil) 500 - 750 mL/menit, dengan 75%
volume darah mengalir ke plasenta (pada akhir
kehamilan)

 Pemeriksaan bimanual (satu jari pemeriksa ditempatkan


pada vagina, dan tangan yang lain di abdomen), apabila
hamil, uterus teraba lebih lembut/lunak dari keadaan
normal, disebut Hegar’s sign.
Pemeriksaan Bimanual
Cont’d

 Pada umur kehamilan 16-20 minggu, janin teraba


masih kecil dibandingkan dengan jumlah cairan
amnion, disebut ballottement.

 Kontraksi uterus dimulai pada awal kehamilan,


pada minggu ke 12 ibu hamil dapat merasakan rasa
tegang atau keras di abdomen, dinamakan Braxton
Hicks Contractions.
Amenorrhea

 Amenorrhea (tidak ada menstruasi) terjadi pada saat


kehamilan disebabkan adanya supresi oleh FSH
(Follicle-Stimulating Hormone).

Perubahan CERVIKS

 Cerviks uterus menjadi lebih banyak vaskuler dan


edema.
 Peningkatan cairan diantara sel-sel menyebabkan cerviks
konsistensinya menjadi soften (lunak/lembut), dan
vaskularisasinya meningkat sehingga menyebabkan
warna lebih gelap dari pink pucat menjadi violet
(ungu/kebiruan).
Cont’d

 Melunaknya cerviks pada kehamilan disebut


Goodell’s Sign.

 Konsistensi cerviks pada keadaan tidak hamil


apabila dibandingkan seperti teraba seperti hidung,
pada keadaan hamil konsistensi cerviks teraba
seperti earlobe (daun telinga).
Perubahan VAGINA

 Epithelium vagina dan jaringan dibawahnya menjadi


hypertrophic and enriched dengan glycogen (karena
dipengaruhi oleh estrogen)

 Peningkatan sirkulasi pada vagina, warna dinding vagina


berubah dari pink terang menjadi ungu gelap/kebiruan
(Chadwick’s Sign)

 Sekresi vagina selama kehamilan pH berubah dari sifat


alkalin/basa, diatas 7 menjadi 4 atau 5 (pH bersifat
asam), hal ini menyebabkan vagina resisten terhadap
invasi bakteri.
l
Perubahan OVARIUM

 Ovulasi stop dengan adanya kehamilan


disebabkan active feedback mechanism dari
estrogen & progesteron yang diproduksi oleh corpus
luteum di awal kehamilan (sampai 16 minggu umur
kehamilan) dan plasenta pada akhir kehamilan.

 Feedback ini menyebabkan glandula pituitary


menghentikan produksi FSH dan LH, sehingga
ovulasi tidak akan terjadi.
Perubahan PAYUDARA

 Ibu hamil merasakan a feeling of fullness, tingling,


atau tenderness pada payudaranya disebabkan
peningkatan stimulasi pada jaringan payudara oleh
meningkatnya kadar estrogen pada tubuh.
 Breast size increases disebabkan hyperplasia pada
alveoli mamary dan deposit lemak.
 The nipple darkens, diameter areola meningkat dari
3.5 cm menjadi 5 - 7.5 cm.
 Montgomery’s tubercles pada areola mengalami
pembesaran dan menjadi protuberant. Sekresinya
berfungsi mencegah nipple dari cracking dan kering
pada saat laktasi.
Anatomi Payudara
PERUBAHAN SYSTEMIC

System Integumen
Dinding uterus meregang untuk mengakomodasi
peningkatan ukuran uterus.

Striae gravidarum (pink or red streaks) nampak


pada sisi-sisi dinding abdominal dan kadang-kadang
juga di paha.

Linea nigra (a brown line) biasanya nampak


sebagai garis dari umbilikus ke symphysis pubis dan
membagi abdomen hemispher kanan dan kiri.
Cont’d

Hiperpigmentai pada area wajah, terutama pada pipi


dan hidung, dinamakan Melasma (chloasma) atau
“mask of pregnancy”

Vascular spiders (small, fierly-red branching


spots) kadang-kadang nampak di kulit wanita hamil
terutama di paha.

Palmar erythema (redness and itching) biasanya


terjadi di tangan karena peningkatan kadar estrogen.
System Respiratori

Pembesaran uterus pada kehamilan menyebabkan


penekanan pada diaphragma dan bisa juga pada paru-
paru.
Diaphragma elevasi ke atas sampai 4 cm.
Tidal volume meningkat bertahap dari 30 ke 40%
sepanjang proses kehamilan; ibu hamil bernafas lebih
banyak menggunakan tipe diaphragma daripada tipe
abdominal.
Ibu hamil bernafas lebih cepat dan dalam untuk
mendapatkan lebih banyak oxygen yang dibutuhkan
untuk dirinya sendiri dan janinnya.
System Gastrointestinal

Gusi menjadi hyperemic, swollen, dan friable sehingga


mudah terjadi perdarahan perubahan ini
dipengaruhi oleh estrogen dan peningkatan proliferasi
pembuluh darah dan sirkulasi ke mulut.

Saliva meningkat secara excessive (ptyalism)


disebabkan penurunan reflek menelan wanita hamil
pada saat nausea.

Otot polos relaksasi & terjadi penurunan peristaltik


dipengaruhi oleh progesteron sehingga
pengosongan gaster menjadi lambat dan penurunan
peristaltik.
Cont’d

Waktu transisi makanan sepanjang traktus GI lebih


lambat sehingga reabsorbsi cairan lebih banyak dari
kondisi normal menyebabkan bloating &
constipation.
Konstipasi dapat disebabkan juga oleh:
- makanan rendah serat
- intake cairan yang kurang
- suplemen iron / zat besi
- tingkat aktivitas yang kurang
- perubahan posisi intestinal (dysplacement) secara
sekunder karena pertumbuhan uterus.
Cont’d

Waktu pengosongan gaster lambat, relaksasi pada


spincter cardiac gaster menyebabkan reflux acid
indigestion or heartburn (pyloris) hal ini
disebabkan oleh regurgitasi isi lambung ke esophagus
bagian atas.

Nausea & vomiting (morning sickness), hal ini sering


terjadi pada pagi hari (terutama pada 6-12 minggu umur
kehamilan) hal ini dihubungkan dengan:
- kadar hCG & sirkulasi estrogen
- berkurangnya keasaman lambung
- rendahnya tonus dan motilitas traktus digestive.
System Cardiovascular
Blood Volume

Volume darah meningkat kurang lebih 1500 mL (1000 mL


plasma + 450 mL RBC), atau 40 to 50% diatas kadar
kondisi tidak hamil.
Keadaan ini dimulai pada u/k 10-12 minggu, puncaknya
pada u/k 32-34 minggu, dan menurun sedikit pada u/k 40
minggu.
Peningkatan volume darah dibutuhkan untuk :
- memberikan hidrasi yang adekuat untuk janin & jaringan
maternal.
- mensuplai aliran darah untuk pembesaran uterus
- memberikan cadangan, sebagai kompensasi pada saat
kehilangan darah selama persalinan & postpartum.
Cardiac Output and Heart Rate

Meningkat 30-50% dari keadaan tidak hamil, pada


u/k 32 minggu menurun sekitar 20% dan meningkat
pada u/k 40 minggu.

Heart rate meningkat 10-15 bpm antara u/k 14 dan


20 minggu dan menetap sampai aterm.
Tekanan Darah

Pada trimester I, tekanan darah pada umumnya sama


seperti keadaan tidak hamil.
Pada trimester II, tekanan darah menurun 5-10 mmHg
dan setelah itu kembali normal.
Pembesaran uterus menekan vena cava inferior
Supine hypotension syndrome sering terjadi pada
trimester III, pada saat ibu hamil dengan supine
position.
Posisi ibu hamil pada left lateral recumbent akan
memperbaiki syndrome ini, mengoptimalkan perfusi
cardiac & uterus.
Supine hypotension syndrome
Komponen Darah

RBC/sel darah merah meningkat sekitar 30%


untuk transportasi oxygen tambahan yang
dibutuhkan selama kehamilan.

Physiologic anemia keadaan dimana


terjadi hemodilusi (peningkatan RBC, dengan
volume plasma meningkat lebih besar jumlahnya)
System Urinary / Renal

GFR meningkat, menyebabkan peningkatan aliran


urin & volume, substances delivered to the kidneys, and
filtration and excretion of water & solutes.

Aliran darah ke ginjal meningkat


Sekitar 35-60% sebagai hasil dari peningkatan cardiac
output.

Aktivitas ginjal meningkat ketika ibu hamil berbaring


sehingga ibu hamil sering merasa ingin BAK / urinate
frequently pada saat tidur.
System Musculoskeletal

Pada u/k 10-12 minggu , ligamen-ligamen yang yang


menopang sendi sacroiliac dan pubis symphysis
menjadi soften & stretch.

Artikulasi antara sendi-sendi melebar dan menjadi


movable.

Peningkatan kurva lumbosacral normal (lordosis)


dan kompensasi kurva pada area cervicodorsal untuk
membantu mempertahankan keseimbangan tubuh.
Cont’d - progressive lordosis
System Endocrine

Kelenjar thyroid membesar sedikit dan menjadi


lebih aktif selama kehamilan karena peningkatan
vaskularisasi & hyperplasia.

Sekresi FSH & LH dihalangi selama kehamilan,


- karena adanya produksi hCG oleh placenta &
corpus luteum
- peningkatan sekresi prolactin oleh kelenjar
pituitary anterior.
Cont’d

Selama kehamilan, kemampuan prolactin to produce


milk ditentang oleh progesterone.
Oxytocin di-release oleh kelenjar pituitary posterior,
bertanggungjawab for uterine contractions,
sebelum & setelah persalinan.
Oxytocin juga bertanggungjawab for milk ejection
selama breast-feeding dengan cara
contraction of the myoepithelial cells pada
lactating mammary gland.
Dengan breast-feeding, uterine cramping sering
terjadi, hal ini merupakan tanda bahwa oxytocin sedang
di-release.
ADAPTASI PSYCHOSOCIAL
PADA KEHAMILAN
Respon Emosional Maternal

Ambivalence
Introversion
Acceptance
Mood Swings
Change in Body Image
Ambivalence
 Ibu merasa bangga dan excited karena
kehamilannya, meskipun pada saat yang sama
merasa takut dan cemas terhadap implikasi
kehamilannya.
 Reaksi ibu dipengaruhi oleh beberapa faktor;
- harapan keluarga terhadap kehamilannya
- situasi keluarga pada saat ini
- kualitas hubungan dengan suami (ayah yang
diharapkan)
- harapan ibu akan masa depan
Cont’d
 Wanita hamil pada umumnya mengalami
ambivalence pada trimester satu.

 Biasanya ambivalence akan menjadi acceptance pada


trimester dua, ketika pergerakan janin dapat
dirasakan.

 Personaliti wanita, kemampuannya beradaptasi


terhadap perubahan ini, dan reaksi suami akan
mempengaruhi penyesuaiannya menjadi ibu hamil
dan penerimaannya menjadi seorang motherhood.
Introversion
 Pada awal kehamilan, ibu hamil fokus pada dirinya
sendiri.

 Kadang-kadang menarik diri dan menjadi


increasingly preoccupied dengan dirinya dan
janinnya.

 Partisipasi terhadap lingkungan diluar dirinya


mungkin menjadi berkurang, dan nampak
bersikap pasif terhadap keluarga dan teman-
temannya.
Acceptance

 Pada trimester dua, ibu hamil dapat


mengidentifikasi bahwa janin yang dikandungnya
adalah individu yang terpisah dari dirinya dan ia
dapat menerimanya.

 Ibu dapat menerima body image-nya yang baru dan


berbicara tentang kehidupan yang baru dengan
kehamilannya ini.
Mood Swings
 Emosional ibu hamil biasanya labil, hal ini
merupakan karakteristik pada sebagian besar masa
kehamilan.

 Pada satu momen, ibu hamil akan merasa sangat


enjoy, dan pada jarak waktu yang tidak begitu lama
ibu hamil merasa shock & disbelief.

 Sering ibu hamil menangis tanpa sebab yang jelas.


Change in Body Image
 Kehamilan mempengaruhi body image wanita.
Setiap orang mempunyai variasi yang berbeda-
beda.
 Sebagian wanita hamil merasa bahwa dirinya tidak
cantik lagi, sebagian lagi merasa overweight &
uncomfortable.
 Perubahan body image adalah kondisi normal,
tetapi dapat menjadi situasi yang stressful pada
beberapa wanita hamil.
ADAPTASI PADA KEHAMILAN

ADAPTASI IBU ADAPTASI AYAH ADAPTASI SIBLING

ADAPTASI KAKEK & NENEK


ANTENATAL CARE
I. PENGKAJIAN KESEHATAN PADA
PERTAMA KALI KUNJUNGAN
 Proses pengkajian dimulai pada pertama kali kunjungan
dan sepanjang kehamilan.

 Antenatal care (ANC) sangat penting sebab tanpa ANC


akan berisiko terhadap kelahiran prematur dan berbagai
macam komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil.

 Counseling & education pada ibu hamil dan suaminya


adalah hal kritikal untuk outcome kesehatan ibu dan
janinnya.
RIWAYAT KESEHATAN
KOMPREHENSIF
 Menggunakan format riwayat prenatal.
 Riwayat kesehatan sekarang mencakup
pertanyaan2 tentang 3 area mayor berikut ini:
- alasan melakukan pemeriksaan
- riwayat kesehatan dahulu (medical,
surgical, riwayat history, termasuk
riwayat keluarga dan pasangan/suami).
- riwayat reproduksi klien
Alasan Melakukan
Pemeriksaan

 Klien mungkin mengatakan bahwa dirinya terlambat


menstruasi atau hasil pemeriksaan pp test yang
dilakukan di rumah menunjukkan hasil positif.

 Tanyakan pada kloien HPHT (Hari Pertama Haid


Terakhir) / last menstrual period (LMP).
Cont’d

 Tanyakan apakah ada tanda-tanda kehamilan


presumtive (subyektif) atau probable
(kemungkinan) yang dirasakan klien.

 Pada umumnya pemeriksaan urine atau darah untuk


mengecek adanya hCG dilakukan untuk
mengkonfirmasi adanya kehamilan.
Riwayat Kesehatan Dahulu

 Tanyakan pada klien tentang riwayat kesehatan


dahulu (medical & surgical).
- misalnya ISK (infeksi saluran kemih)
- penyakit kronis (diabetes atau
penyakit jantung)

o Tanyakan tentang riwayat alergi terhadap obat-


obatan, makanan atau benda-benda tertentu dari
lingkungan.
 Tanyakan tentang pekerjaannya, apakah ter-
expore ke zat2 teratogenik, exercise dan tingkat
aktivitas, serta pola rekreasi.
 Penggunaan:
- alcohol
- tembakau / rokok
- obat-obatan terlarang
 Penggunaan alternatif dan terapi komplementer
 Pola tidur
 Gaya hidup
Riwayat Kesehatan Reproduksi

 Riwayat Menstruasi

 Riwayat Obstetrik

 Riwayat Gynecologik
Riwayat Menstruasi
 Riwayat ini dimulai dengan deskripsi tentang
siklus menstruasi
 Usia saat menarche
 Lama menstruasi (berapa hari)
 Karakteristik pengeluaran darah menstruasi
 Apakah mengalami dysmenorhea
 Kapan klien terakhir menggunakan kontrasepsi
 HPHT untuk menentukan TP (Taksiran
Persalinan) / HPL (Hari Taksiran Lahir)
Riwayat Obstetrik

Riwayat obstetrik untuk mendapatkan informasi


tentang:

 Riwayat kehamilan sebelumnya


 Masalah yang dialami selama kehamilan sebelumnya
 Riwayat persalinan
 Riwayat postpartum
PEMERIKSAAN FISIK

Untuk mendeteksi adanya masalah-masalah fisikal


yang dapat mempengaruhi kehamilan

PERSIAPAN
 Instruksikan klien untuk BAK dan apabila ada
pemeriksaan urin dapat dilakukan sekalian,
dengan memberikan wadah/tabung specimen.
 Pemeriksaan fisik dimulai dengan mengukur
tanda-tanda vital,
- Tekanan Darah (peningkatan TD ≥
140/90 mmHg → pregestational
hypertension)
- Frekuensi Pernafasan (ab-N RR & Pulse
→ cardiac atau penyakit respiratory.
- Temperatur
- Nadi

 Ukur TB dan BB klien


HEAD-to-TOE ASSESSMENT
Selama pengkajian, pastikan klien aman, nyaman,
berikan privacy & cegah kedinginan.

1. Head & Neck


2. Chest & Breast
3. Abdomen
4. Extremities
5. Pelvic Examination
6. External Genetalia
7. Internal Genetalia
8. Pelvic Shape
9. Pelvic Measurement
1. HEAD & NECK

Kaji daerah kepala & leher, meliputi:

 Adanya injuri & sequelae


 Keterbatasan ROM
 Pembesaran kelenjar lympha atau adanya
pembengkakan / swelling (dengan palpasi)
 Pembesaran kelenjar thyroid
2. CHEST & BREAST

CHEST

Auskultasi suara jantung, catat apabila dijumpai suara


ab-N

 Auskultasi dada untuk mendengar suara pernafasan


 Kaji kesimetrisan dada, pergerakan dan
pola pernafasan thoracal
BREAST

 Inspeksi & palpasi payudara


 Peningkatan estrogen & progesteron & suplai darah:
- menyebabkan payudara terasa penuh &
banyak nodul
- Peningkatan sensitivitas terhadap sentuhan
 Inspeksi pembuluh darah payudara & ukuran
payudara.
 Inspeksi stretch marks pada klien dengan payudara
besar.
 Inspeksi hiperpigmentasi pada nipple & areola.
 Inspeksi pembesaran kelenjar Montgomery’s.
3. ABDOMEN
Pembesaran abdomen tergantung pada umur
kehamilan.

Abdomen membesar secara progressiv selaras


dengan pertumbuhan janin.

 Inspeksi striae gravidarum & linea nigra


 Ukur TFU (Tinggi Fundus Uteri)
 Palpasi abdomen (Leopold’s I-IV)
- Pada u/k 12 minggu → fundus dapat
dipalpasi pada symphysis pubis
- 16 minggu → pertengahan sym &
umbilikus
- 20 minggu → setinggi umbillikus ≈ 20 cm
- 36 minggu → dibawah ensiform
cartilage
 Auskultasi DJJ dengan monoaural (Pinard’s atau Lenec)
atau Doppler.

 Kaji gerakan janin, instruksikan klien untuk


menghitungnya.
Dengan teknik:
- Ibu hamil tidur miring ke sebelah kiri 1 jam
setelah makan & hitung gerakan janin (fetal
movement).
- 4 X gerakan → 1 hour, jika tidak terdapat
gerakan lakukan 1 jam berikutnya, jika masih
tidak terdapat gerakan klien harus
melakukan pemeriksaan ke RS.
4. EXTREMITAS
Inspeksi & palpasi kedua kaki untuk
mengkaji :

 Dependent edema
 Nadi
 Varicose veins
5. PELVIC EXAMINATION
 Berikan informasi tentang kesehatan organ reproduksi
internal & eksternal.

 Pada saat pemeriksaan panggul, tetap di ruang


pemeriksaan untuk melakukan asistensi healthcare
provider dengan specimen collection, fixation & labeling

 Berikan kenyamanan dan support emotional pada klien,


yang mungkin merasa takut / cemas.

 Sepanjang pemeriksaan, jelaskan apa yang dilakukan dan


mengapa dilakukan, jawab setiap pertanyaan klien jika
memungkinkan.
6. EXTERNAL GENETALIA
 Setelah klien ditempatkan pada posisi lithotomy &
diberikan penutup utk privacy, dengan posisi
genetalia eksterna masih dapat diinspeksi

 Genetalia eksterna seharusnya tidak ada:


- lesions
- discharge
- hematomas
- varicosities
- inflammation
7. INTERNAL GENETALIA
 Genetalia interna diperiksa dengan menggunakan
speculum

 Cerviks seharusnya nampak:


- smooth
- long
- thick
- closed
 Peningkatan kongesti pada pelviks menyebabkan:
- Cerviks menjadi lembut / lunak
(Goodell’s sign)
- Isthmus menjadi lembut / lunak Hegar’s
sign)
- Warna cerviks & mukosa vaginal
menjadi lebih gelap (chadwick’s sign)

 Bentuk uterus seperti buah pir (pear-shaped) &


mobile, dengan permukaan lembut.
8. RECTAL
Pemeriksaan rectal dilakukan untuk
mengkaji:

 Lesions
 Masses
 Prolapse
 Hemorrhoids
9. PELVIC SHAPE
 Ukuran & bentuk pelvis wanita mempengaruhi
kemampuannya untuk dapat melahirkan
pervaginal.

 Bentuk pelvis diklasifiksikan menjadi 4 tipe, yaitu:


 - gynecoid (N shaped female pelvis)
 - android
 - anthropoid
 - platypelloid
10. PELVIC MEASUREMENTS
 Ukuran pelvik internal menunjukan secara aktual
diameter inlet & outlet, dimana janin bisa
melaluinya.

 Tiga ukuran yang dikaji:


- conjugata diagonal
- conjugata vera
- ischial tuberosity
LABORATORY TESTS
Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan
pada awal kunjungan :
 Complete blood cell count (CBC)
 Blood typing
 Rubella titer
 Hepatitis B
 HIV testing
 Syphillis creening (VDRL: Venereal Disease
Research Laboratory)
 Cervical smears: detects infections such as GO &
Clamydia.
ULTRASONOGRAPHY (USG)

 Apabila HPHT tidak diketahui, klien dilakukan


pemeriksaan USG untuk mengkonfirmasi umur
kehamilannya atau untuk melihat kesehatan
pertumbuhan janin.
JADUAL FOLLOW-UP

 Setiap 4 minggu sampai u/k 28 minggu (7 bulan)

 Setiap 2 minggu dari u/k 29-36 minggu

 Setiap minggu dari u/k 37 minggu sampai


melahirkan
II. NURSING DIAGNOSIS
Contoh Diagnosa Keperawatan berhubungan
dengan promosi kesehatan pada wanita hamil dan
janinnya meliputi:

 Health-seeking behaviors related to interest in


maintaining optimal health during pregnancy.

 Anxiety related to minor symptoms of pregnancy


 Risk for deficient fluid volume related to nausea
and vomiting of pregnancy.

 Constipation related to reduced peristalatis during


pregnancy

 Disturbed body image related to change of


appereance with pregnancy

 Risk for ineffective sexuality patterns related to


fear of harming fetus during pregnancy
 Disturbed sleep pattern related to frequent need to
empty bladder during night

 Fatique related to metabolic change of pregnancy

 Risk for fetal injury related to maternal cigarette


smoking
III. PLANNING

 Ketika menetapkan tujuan dan kriteria hasil ,


perhatikan bahwa rencana harus realistik untuk
situasi klien/ibu hamil dan gaya hidup
keluarga

 Coba untuk menetapkan tujuan jangka panjang yang


lebih manageable, short-term ones if possible.

 Ketika merencanakan strategi pembelajaran, the


woman’s receptiveness to instruction is key.
 Selektif pada saat memberikan informasi
kesehatan dan poin-poin yang relevan dengan
individual klien.

 Remember → that a basic tenet of teaching&


learning is that learning is enhanced when the
information has direct application to the person.
IV. IMPLEMENTATION

 Mayor intervensi keperawatan pada saat kehamilan


berupa promosi kesehatan termasuk di dalamnya
penkes/teaching.

 Intervensi penting lainnya termasuk good role


modeling, seperti:
- not smoking in prenatal settings
- exihibiting a healthy lifestyle through
nutrition and exercise
Rencana Perawatan dan Intervensi

Bermacam-macam materi edukasi tersedia untuk


meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan
keluarganya. Empat topik diantaranya, meliputi:
1. Edukasi mengenai perubahan ibu dan janin
2. Edukasi mengenai manajemen diri
3. Konseling seksual
4. Dukungan psikososial
V. OUTCOME EVALUATION

Evaluasi dilakukan ongoing / selama proses


berjalan, dan dilakukan pada saat kunjungan PNC
yang teratur.

Contoh outcomes/kriteria hasil yang diharapkan:

 Klien memverbalisasikan kemampuannya untuk


memanaj ketidaknyamanan yang dialami pada saat
kehamilan.
 Klien mengungkapkan bahwa waktu istirahatnya
setengah-1 jam dua kali sehari.

 Klien memverbalisasikan dengan pernyataan


positif tentang penampilannya.

 Klien mengatakan akan berhenti merokok.

 Klien mengatakan bahwa ia berjalan pagi sekitar


setengah – 1 jam setiap hari.
HEALTH PROMOTION & NURSING
MANAGEMENT DURING PREGNANCY

Health Promotion During Pregnancy


1. Personal Hygiene (bathing, perineal care, dental
care, breast care)
2. Clothing
3. Exercise
4. Sleep and Rest
5. Sexual Activity
DURING
PREGNANCY
First-Trimester Discomfort
1. Urinary frequency
2. Fatique
3. Nausea & Vomiting
4. Breast Tenderness
5. Costipation
6. Nasal Stuffiness, Bleeding Gums, Epistaxis
7. Cravings
8. Leukorrhea
Second-Trimester Discomforts
1. Backache
2. Leg Cramps
3. Varicosities of the Vulva & Legs
4. Hemorrhoids
5. Flatulence With Bloating
Third-Trimester Discomforts
1. Shortness of Breath & Dyspnea
2. Constipation
3. Dependent Edema
4. Braxton Hicks Contractions

Nursing Management to Meet Nutritional Needs

Perinatal Education

Anda mungkin juga menyukai