TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
wanita yang memiliki organ reproduksi yang sehat, yang telah mengalami
menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang sehat
dari konsepsi sampai lahirnya bayi dengan lama 280 hari atau 40 minggu yang
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Terbagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan
pertama dimulai dari konsepsi sampai tiga bulan, triwulan kedua dari bulan
keempat sampai keenam dan trimester ketiga bulan ketujuh hingga 9 bulan
dan akan berkembang sampai menjadi fetus yang aterm dan diakhiri dengan
psikologis (Rahmawati dan Leny, 2019). Maka, kehamilan adalah suatu kejadian
yang diawali dengan bertemunya sel ovum dengan sel sperma, kemudian terjadi
8
2. Tanda -Tanda Kehamilan
1) Amenore
kehamilan, maka akan kembali sering buang air kecil lagi karena
3) Obstipasi (sembelit)
4) Payudara menegang
1
hormon-hormon yang berpengaruh pada saat kehamilan. Rasa sakit
1) Amenore
2) Tanda Hegar
kemudian jari tengah dan jari telunjuk tangan kanan meraba kearah
fornik posterior dan istmus uteri. Tanda hegar positif jika jari
tangan kiri yang berada di luar dan jari tangan kanan yang berada
Tanda goodell yaitu pelunakan leher rahim, keadaan ini juga dapat
4) Tanda Chadwick
sebesar 61%.
5) Ballotment
serviks didorong akan terasa pantulan dari ketuban dan isinya. Cara
Hormon ini tidak terdeteksi pada wanita yang tidak hamil dan laki-
minggu)
gambaran embrio
minggu)
3. Perubahan Fisik pada Ibu Hamil
merah ungu kebiruan yang disebut tanda Chadwick. Vagina ibu hamil berubah
menjadi lebih asam, keasaman (pH) berubah dari 4 menjadi 6.5 sehingga
menyebabkan wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina terutama infeksi
1) Progesteron :
payudara.
2) Estrogen
sekresi natrium.
3) Kortisol
4) Hormon HCG
maka kadarnya masih bisa seperti positif hamil jadi hati–hati dalam
6) Relaxin
sampai pada saat ibu menyusui. Pada saat ibu menyusui prolaktin
Wanita hamil sering mengeluh sesak napas yang biasanya terjadi pada
umur kehamilan 32 minggu lebih, hal ini disebabkan oleh karena uterus yang
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-
muntah. Apabila mual muntah terjadi pada pagi hari disebut Morning Sickness.
Selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, dan
sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis gravidarum). Aliran darah ke
panggul dan tekanan vena yang meningkat dapat mengakibatkan hemoroid pada
akhir kehamilan. Hormon estrogen juga dapat mengakibatkan gusi hiperemia dan
kemungkinan akibat dari ibu hamil tersebut dengan tidak sadar jarang menelan
saliva ketika merasa mual sehingga terkesan saliva menjadi banyak. Ibu hamil
trimester pertama sering mengalami nafsu makan menurun, hal ini dapat
disebabkan perasaan mual dan muntah yang sering terjadi pada kehamilan muda.
Pada trimester kedua mual muntah mulai berkurang sehingga nafsu makan
semakin meningkat.
seringkali pada trimester I BB ibu hamil tetap dan bahkan justru turun disebabkan
rasa mual, muntah dan nafsu makan berkurang sehingga asupan nutrisi kurang
mencukupi kebutuhan. Pada kehamilan trimester ke II, ibu hamil sudah merasa
lebih nyaman biasanya mual muntah mulai berkurang sehingga nafsu makan
mulai bertambah maka pada trimester II ini BB ibu hamil sudah mulai bertambah
penting dalam suksesnya kehamilan maka setiap ibu hamil periksa harus
ditimbang BB. Sebagian penambahan BB ibu hamil disimpan dalam bentuk lemak
untuk cadangan makanan janin pada trimester terakhir dan sebagai sumber energi
pada awal masa menyusui. Ibu hamil perlu disarankan untuk tidak makan
tetap gemuk setelah melahirkan maka konsultasi gizi sangat diperlukan pada ibu
hamil tidak sama tetapi harus melihat dari BMI atau IMT sebelum hamil.
dan TB ibu sebelum hamil (BMI/IMT). Cara menghitung IMT adalah BB sebelum
hamil (dalam kg) dibagi TB (dalam meter) pangkat 2, misalnya seorang ibu hamil
termasuk normal.
a. Mual muntah
Mual atau muntah dalam bahasa medis disebut emesis gravidarum atau
(frekuensi kurang dari 5 kali). Penyebab pasti morning sickness belum diketahui
dengan jelas, akan tetapi mual dan muntah dianggap sebagai masalah
adalah:
Air liur berlebih atau dalam bahasa medis hipersalivasi atau sialorrehea
atau ptyalism adalah peningkatan sekresi air liur yang berlebihan (1-2 L/hari). Hal
ini disebabkan karena efek mual dari peningkatan sekresi saliva yang berlebihan
dengan menyikat gigi, berkumur atau menghisap permen yang mengandung mint
(Husin, 2014).
c. Pusing
Akan tetapi diduga karena pengaruh hormon progesteron yang memicu dinding
darah dan membuat ibu merasa pusing. Asuhan kebidanan yang dapat diberikan
energi dan hindari gerakan yang mendadak seperti dari posisi duduk
pastinya belum diketahui. Teori yang muncul yaitu diakibatkan oleh penurunan
drastis laju metabolisme dasar pada awal kehamilan. Keluhan ini akan hilang pada
keluhan adalah:
(Husin, 2014).
f. Heartburn
Wanita hamil mengeluhkan rasa terbakar pada dada atau dalam bahasa
(peningkatan jumlah aliran darah). Asuhan kebidanan yang dapat diberikan untuk
i. Konstipasi
dengan perubahan karakteristik feses yang menjadi keras sehingga sulit untuk
dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada
j. Keluhan psikologis
dan depresi.
4) Senang
psikis pada ibu hamil trimester I adalah melalui motivasi dan konseling yaitu :
kehamilan yaitu :
sedikit atau spotting di sekitar waktu pertama terlambat haid. Hal ini
ektopik terganggu.
b. Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang. Sakit kepala yang
menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang
menetap dan tidak hilang dengan beristirahat adalah salah satu gejala
yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat bisa berarti
bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu dapat merasakan
gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah.
dan bayi.
5) Lidah kering
keputusan dan tindakan bidan sesuai kewenangan dan ruang lingkup prektiknya
komprehensif terpadu dan berkualitas agar apabila terdapat masalah atau penyakit
yang memengaruhi kehamilan dapat segera dideteksi dan ditangani secara dini.
2017, p. 307).
berkualitas secara komprehensif dan terpadu baik promotif, preventif, kuratif, fan
penanganan penyakit kronis, serta beberapa program lokal dan spesifik lainnya
gizi ibu hamil, konseling keluarga berencana (KB) dan pemberian air susu ibu
adekuat dan melakukan rujukan kasus ke fasilitas kesehatan sesuai sistem rujukan
kehamilan.
jika diperlukan.
f. Melibatkan ibu dan keluarga terutama suami dalam menjaga kesehatan
dan dizi ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan jika terjadi
311).
Penambahan berat badan selama kehamilan didasarkan pada BMI atau IMT ibu
hamil. Apabila penambahan berat kurang dari 9 kg selama kehamilan atau kurang
Pengukuran tinggi badan dilakukan saat kunjungan yang pertama, apabila tinggi
badan ibu kurang dari 145 cm, ibu termasuk dalam kategori mempunyai faktor
risiko tinggi.
Body mass index atau BMI sering dikenal juga sebagai IMT (Indeks
didasarkan pada perbandingan berat badan dan tinggi badan. Penilaian BMI
≥ 30,0 Obesitas 5 – 9 kg
antenatal. Hal ini dilakukan untuk skrining ibu hamil berisiko kurang energi
kronis (KEK). Seorang ibu hamil dikatakan mengalami KEK apabila lingkar
lengan atas kurang dari 23,5 cm yang menunjukkan terjadinya kekurangan gizi
yang telah berlangsung lama. Keadaan ini dapat menjadi risiko terlahirnya bayi
dengan berat lahir rendah (BBLR). Pengukuran lingkar lengan atas dilakukan
pada lengan yang jarang digunakan untuk aktivitas biasanya pada lengan kiri. Pita
pengukur menggunakan pita pengukur yang tidak elastis. Dengan lengan ditekuk,
tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan siku, selanjutnya tentukan ukuran
Hal ini dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi pada kehamilan dan
sistolik atau 90 mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 4-6 jam pada
dibandingkan dengan usia kehamilan. Selain itu pengukuran tinggi fundus uteri
juga digunakan untuk menentukan usia kehamilan. Pengukuran tinggi fundus uteri
dilakukan setelah usia kehamilan 24 minggu dan secara berkelanjutan setiap kali
janin. Pengukuran dilakukan pada ibu hamil dengan posisi telentang dan pastikan
bahwa kandung kemih kosong. Bentangkan pita pengukur yang tidak elastis
dengan titik 0 berada diatas simfisis, melalui midline (pusat) sampai ke fundus.
Upayakan pita pengukur dalam posisi terbalik agar dapat mengurangi bias
pengukuran. Hasil pengukuran TFU dikatakan normal apabila sesuai dengan usia
uteri dengan usia kehamilan, bidan harus melakukan kolaborasi atau rujukan.
terdapat dibagian bawah uterus. Pemeriksaan ini dilakukan pada sejak trimester 2
kehamilan dan dilanjutkan setiap kali kunjungan. Jika pada trimester 3 presentasi
janin bukan kepala atau bagian terendah belum masuk pintu atas panggul (PAP)
menghitung denyut jantung janin. Denyut jantung janin dapat didengar pertama
kali pada usia kehamilan 12 minggu apabila menggunakan Doppler dan pada usia
16-20 minggu jika menggunakan funduskop. Pemeriksaan DJJ dilakukan di
punktum maksimum, yaiut tempat denyut jantung janin terdengar paling keras,
biasanya pada bagian punggung janin. Pada presentasi kepala, DJJ terdengar di
bawah pusat, sedangkan pada presentasi bokong, DJJ terdengar setinggi atau atas
pusat. DJJ normal pada bayi adalah 120-160 kali per menit. Apabila DJJ kurang
atau lebih dari nilai tersebut perlu dilakukan pementauan lebih lanjut terhadap
kesejahteraan janin.
kekebalan terhadap tetanus baik ibu maupun bayi (tetanus neonatorum). Tetanus
tempat yang kotor atau tidak steril atau perawatan tali pusat yang tidak steril.
imunisasi TT pada ibu, bayi akan mendapatkan kekebalan pasif yang didapat dari
ibu, karenanya penting untuk mencegah hal tersebut melalui pemberian imunisasi
TT pada wanita yang dimulai dari masa kanak-kanak sampai masa kehamilan.
dengan berikut.
Tabel 2
Pemberian Imunisasi TT
TT 4 1 tahun setelah TT 3
TT 5 1 tahun setelah TT 4
Tabel 3
dilakukan dalam asuhan antenatal. Suplementasi ini berisi senyawa zat besi yang
setara dengan 60 mg zat besi elemental dan 400 mcg asam folat. Hal ini dilakukan
90 tablet dimulai sedini mungkin dan dilanjutkan sampai masa nifas. Sedangkan
untuk dosis pengobatan pada penderita anemia pada kehamilan adalah 2 tablet
setiap hari sampai kadar Hb mencapai normal, kemudia dilanjutkan dengan dosis
pemeliharaan.
h. Pemeriksaan laboratorium
golongan darah ditujukan untuk menyiapkan apabia terdapat kondisi darurat pada
pendonor yang sesuai dengan golongan darah ibu hamil tersebut. Pemeriksaan
kadar hemoglobin dilakukan pada trimester 1 dan 3. Hal ini dilakukan untuk
pemeriksaan dilakukan secara lengkap. Setiap kelainan yang ditemukan dari hasil
pemeriksaan harus ditata laksana sesuai dengan standar dan kewenangan bidan.
dengan diagnosis dan masalah yang ditemui. Secara umum KIE yang dilakukan
dan keinginan sang ibu. Cara yang paling mudah membayangkan mengenai
asuhan sayang ibu adalah dengan menanyakan pada diri kita sendiri (JNPK-KR,
2017).
a. Prinsip Asuhan
1) Intervensi minimal
2) Komprehensif
3) Sesuai Kebutuhan
provider
kehamilan
setempat
12) Penyuluhan gizi, manfaat ASI & rawat gabung, manajemen laktasi
B. Hiperemesis Gravidarum
1. Pengertian
Mual dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering terdapat pada
kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula
timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu
setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10
terlambat. Jika hal itu terjadi, maka konsumsi oksigen dan makanan ke jaringan
ditandai dengan mual dan muntah secara terus menerus yang dapat menyebabkan
penurunan berat badan lebih dari 5% dari berat badan sebelum hamil, dehidrasi,
asidosis metabolik akibat kelaparan, alkalosis akibat kehilangan asam klorida, dan
hipokalemia. Sedikitnya 80% wanita hamil mengalami mual dan muntah selama
dehidrasi, hipokalemia dan penurunan berat badan lebih dari 3 kg atau 5% dari
2. Klasifikasi
a. Tingkat I
ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri
pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 per menit, tekanan darah sistolik
menurun, turgor kulit menurun, lidah mengering dan mata cekung (Manuaba,
2010).
b. Tingkat II
Penderita tampak lebih lemas dan apatis, turgor kulit lebih menurun,
lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang
naik dan mata sedikit ikterus. Berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi
turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton dapat tercium dalam bau
pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam
samnolen sampai koma, nadi menurun dan cepat, suhu meningkat dan tensi
menurun. Komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai
mental. Keadaan ini terjadi akibat defisiensi zat makanan, termasuk vitamin B
2010).
3. Etiologi
a. Faktor Hormonal
hormon tiroid (TSH). Jalur dimana tingkat HCG yang lebih tinggi dapat
1) Asupan Karbohidrat
mual dan muntah pada ibu hamil. Telah diamati bahwa wanita
yang mengalami mual dan muntah cenderung memiliki
2) Asupan Protein
3) Asupan Lemak
ini terjadi pada sel lemak dan peningkatan lemak tubuh sehingga
4) Asupan Vitamin B6
pada wanita yang memiliki IMT yang rendah. Sebuah penelitian yang di Swedia
dibandingkan dengan wanita yang memiliki berat badan ideal sebelum hamil.
bahwa HG lebih banyak dialami oleh wanita hamil yang berusia <20 dan >35
tahun. Namun, ada juga penelitian yang menunjukkan hiperemesis dapat terjadi
pada usia 20-35 tahun. Ibu yang memiliki cukup usia untuk hamil cenderung tidak
menyesuaikan diri dengan kadar estrogen yang meningkat. Usia ibu juga
berkaitan dengan kematangan emosi ibu. Ibu hamil yang sudah masuk
perkembangan yang lebih dewasa, akan mempunyai emosi yang lebih stabil dan
4. Diagnosis
amenorea, hasil uji planotest positif, mual dan muntah terus menerus, menetap
dan mengganggu aktivitas sehari-hari ibu, pemeriksaan fisik; nilai adanya tanda
dehidrasi, periksa urin dan lihat kadar keton urin ibu. Pemeriksaan penunjang
Mual dan muntah yang baru muncul pada trimester kedua atau ketiga
bahwa mual dan muntah adalah normal dan akan menghilang seiring
bertambah usia gestasi. Hal ini harus menjadi bagian yang konsisten
c. Pertumbuhan janin juga dipantau melalui USG dan kondisi ibu tetap
pengobatan.
Informasi yang diberikan pada ibu hamil adalah informasi bahwa mual
dan muntah dapat menjadi gejala kehamilan yang fisiologis dan dapat hilang
b. Obat-obatan
dan pertumbuhan sel. Lalu diberikan pula antihistamin atau antimimetik seperti
disiklomin hidrokloride pada keadaan yang lebih berat untuk kondisi mualnya.
c. Isolasi
yang baik. Lalu dicatat pula cairan yang masuk dan keluar dan tidak diberikan.
makan dan minum selama 24 jam, karena kadang-kadang dengan isolasi saja
d. Terapi psikologi
dan zat gizi yang cukup. Sedangkan syarat diet untuk hiperemesis gravidarum
adalah :
berat. Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau
buah, minuman botol ringan, sirop, kaldu tak berlemak, teh dan
5) Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III
keadaan dehidrasi dapat diatasi. Cairan pengganti yang diberikan adalah glukosa
5% sampai 10% dengan keuntungan dapat mengganti cairan 10 yang hilang dan
adalah:
penglihatan);
Minum air rebusan jahe adalah salah satu tindakan non farmakologi
yang biasa disarankan oleh tenaga kesehatan untuk mengurangi mual muntah
saraf-saraf bekerja dengan baik yang hasilnya ketegangan bisa dicairkan, kepala
jadi segar, mual muntah pun ditekan, dan oleoresis menyebabkan rasa pedas yang
Bisabilena, Kurkuman, Flandrena, vitamin A dan resih pahit yang ikut andil
dalam mengatasi mual muntah. (Putri, A. D., Haniarti dan Usman. 2017).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri, A. D., Haniarti dan Usman
mengalami frekuensi mual muntah sebanyak 13 kali dalam sehari, setelah diberi
menjadi 3,18 kali dalam sehari dengan nilai p=0,000 sehingga dapat disimpulkan
bahwa baik secara klinis maupun statistik, minuman jahe hangat memberikan
pengaruh terhadap penurunan frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester I.
memanjang sebagai dampak dari desakan uterus yang membesar dan relaksasi
otot karena pengaruh hormon progesteron, dengan melihat cara kerja dari sifat
anti mual dan muntah dari tanaman jahe adalah dengan meningkatkan produksi
dalam perut. Mekanisme inilah yang pada akhirnya akan membantu untuk
mutasi janin dan meningkatkan risiko perdarahan. Maka, jahe tidak dapat
diberikan pada ibu hamil dengan riwayat pernah mengalami abortus, mutasi janin
Intervensi pemberian jahe dalam penelitian Putri, dkk yaitu ibu hamil
diberikan pada pagi hari sebanyak 3 kali seminggu selama satu bulan. Jahe yang
diberikan adalah 4 gram jahe emprit yang telah dibakar lalu dipipihkan dan
dan mendapat hasil analisis konsumsi ekstrak jahe dengan dosis tersebut sudah
cukup baik dalam mengurangi mual muntah dan kadar ekstrak jahe dapat
C. Manajemen Kebidanan
konsep ini sudah dipilih sebagai „rujukan‟ oleh para pendidik dan praktisi
berikut.
semua informasi yang akurat dari sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
atau kebutuhan berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah
harus diberikan kepada klien, baik klien tahu ataupun tidak tahu.
yang aman.
segera
atau untuk dikonsultaikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan
diidentifikasi dari klien dan dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita
aman. Jika bidan tidak melakukannya sendiri ia tetap memikul tanggung jawab
dan diagnosa.
pasien) untuk pasien dan rencana asuhan. Komunikasi tersebut adalah untuk
a. Data Subjektif
ekspresi klien mengenai kekhawatiran dan keluhan yang dicatat sebagai kutipan
langsung atau ringkasan yang akan berhubungan langsung dengan diagnosis, data
b. Data Objektif
hasil pemeriksaan fisik klien, hasil pemeriksaan laboratorium. Catatan medik dan
informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam data objektif ini
sebagai data penunjang. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis klien dan
c. Analisis
intrepretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Karena keadaan klien
yang setiap saat bisa mengalami perubahan, dan akan ditemukan informasi baru
dalam data subjektif maupun data objektif, maka proses pengkajian data akan
data klien akan menjamin cepat diketahuinya perubahan pada klien, dapat terus
d. Penatalaksanaan