TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
2017).
maupun janin. Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil
(Katmini, 2020).
2. Proses Kehamilan
yang akan datang, dengan kata lain, diantara dua haid yang
dari ovarium kanan dan lain kali dari ovarium kiri. Setiap bulan
wanita melepaskan satu sampai dua sel telur dari indung telur
rongga rahim lalu masuk ke sel telur. Pembuahan sel telur oleh
yang paling mudah dimasuki, masuklah satu sel mani dan kemudian
kelahiran, dimulai dari prosedur sel telur yang dibuahi oleh sperma,
bayi.
3. Tanda–Tanda Kehamilan
suatu kehamilan, tanda pasti dan tanda tidak pasti.Tanda tidak pasti
a. Tanda Pasti
janin.
minggu
ada yang dirawat di rumah sakit. Pada ibu hamil yang mampu
atas pusat, pada minggu ke-28 fundus uteri terletak kira- kira
2) Sistem Integument
Wahyuningsih, 2016).
3) Mammae
(Fitriahadi, 2017b).
4) Endokrin
anterior
(Fitriahadi, 2017b).
5) Sistem Kardiovaskular
6) Sistem Respirasi
7) Sistem Pencernaan
8) Sistem Perkemihan
9) Sistem Muskuloskeletal
2016).
10) Kenaikan Berat Badan
1) Trimester I
2017a).
2) Trimester II
3) Trimester III
rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
2017).
a. Kebutuhan Nutrisi
asupan karbohidrat bagi ibu hamil sebesar 175 gram per hari
hari. Pada trimester II dan III 60 gram per hari. Protein pada
1) Cuci tangan
2) Mencegah Penyebaran Penyakit
4) Vaginal Hygiene
c. Kebutuhan Mobilisasi
1) Mobilisasi
a) Posisi duduk
b) Berdiri
c) Berbaring
2) Senam Hamil
pelvis
kemudian rileks.
d. Kebutuhan Istirahat/Tidur
sebelum hamil 8,2 jam/ hari, pada trimester I 7,8 jam/ hari,
al., 2017).
a. Perdarahan pervaginam
1) Plasenta Previa
2) Solusi Plasenta
b. Hipertensi
Sakit kepala yang hebat atau yang menetap timbul pada ibu
d. Penglihatan kabur
2017).
istirahat dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini
Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu berbarig atau
Gejala yang akan terjadi gerakan bayi kurang dari 3 kali dalam
2020).
untuk
mengetahui BMI wanita hamil. Total pertambahan BB pada
2020a).
Tabel 2.1
sebelum kehamilan
Obesitas ≥ 30 5-9
Fadmiyanor, 2020b).
vii. Imunisasi TT
2020b).
Tabel 2.2
pembentukan kekebalan
I
tubuh terhadap penyakit
tetanus.
12 bulan setelah TT
IV 10 tahun
III
12 bulan setelah TT
V > 25 tahun
IV
bekas suntikan).
x. Temu Wicara
2020b)
i. Persalinan
a. Pengertian Persalinan
hidup di luar
uterus melalui vagina secara spontan. Pada akhir kehamilan,
al., 2019).
b. Jenis-Jenis Persalinan
Sectio Caesaria.
2018a).
1) Estrogen
2) Progesteron
Berfungsi untuk menurunkan sensitivitas otot
1) Teori keregangan
4) Teori prostaglandin
7) Faktor lain
d. Tanda-Tanda Persalinan
i. Permulaanya Persalinan
1) Adanya Lightening
lebih
ringan, merasa kurang sesak, tetapi berjalan sedikit
berkurang
2) Pollakisuria
disebut Pollakisuria.
3) Timbulnya His
kuat intensitasnya.
pembukaan cerviks
i. Kala I
2) Perubahan serviks
ini dibagi menjadi 2 fase yaitu fase laten dan fase aktif
a) Fase laten
kuat
b) Fase aktif
deselarasi.
berikutnya.
(b) Fase dilatasi maksimal
Fase ini merupakan waktu ketika dilatasi
primipara.
dengan tepi hampir setiis kertas. Proses ini terjadi dari atas ke
berubah
dari uterus dan masuk kedalam system vaskuler ibu. Hal ini akan
tekanan darah.
ii. Kala II
1) Tekanan darah
Tekanan darah dapat meningkat 15 sampai 25
2) Metabolisme
3) Denyut nadi
4) Suhu
6) Perubahan ginjal
7) Perubahan gastrointestinal
8) Dorongan mengejan
persalinan
pada hari pertama paska partum jika tidak ada kehilangan
Kala III adalah fase yang dimulai segera setelah bayi lahir
menit. Setelah bayi lahir uterus teraba keras dengan fundus uteri
plasenta lepas dalam 6-15 menit setelah bayi lahir dan keluar
(Rosyati, 2017b).
iv. Kala IV
menit pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua setelah
persalinan. Jika kondisi ibu tidak stabil, maka ibu harus dipantau
fase ini ibu biasanya merasa lega dan bahagia karena masa
dan pada fase aktif saat kemajuan persalinan sampai pada fase
g. Asuhan Persalinan
dan hangat
2) ½ kocher
3) Gunting episiotomy
5) 2 arteri klem
7) Kassa steril
8) Spuit
9) Kateter nelaton
1) Oksitosin 1 ampul
2) Lidokain 1% 1 ampul
(1) Handscone
(2) Spuit
(3) Pinset
f) Tensi meter
g) Stetoskop
h) Thermometer
i) Leanec
j) 2 buah nierbeken
l) Schort
m) Masker
(2) Pembalut
u) Partograf
(2) Abocath
(3) Kassa
(4) Plester
(5) Gunting
w) Bak
instrument
berisi:
(3) Foley
kateter
steril
(4) Kocher
(5) Suit 5 cc
x) Perlengkapan resusitasi
bayi:
y) Oksigen dan
regulator
cairan.
langkah lanjutan.
lengkap.
proses meneran
keinginannya.
(6) Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera
atau
>60 menit (1 jam) pada multigravida.
h) Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau
menit.
(2) Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali
tanpa kesulitan?
menyuntikkan oksitosin)
f) Dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir, jepit tali
tersebut.
ibu.
dari vulva
tali pusat.
prosedur diatas.
lahirkan.
lahirkan plasenta
telah disediakan.
taktil/masase.
khusus.
kateterisasi.
18) Evaluasi
dengan handuk
ibu baik
d) Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
e) Pantau keadaan bayi dan pastikan
kali/menit).
sakit.
selimut.
didekontaminasi.
diinginkannya
e) Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan
klorin 0,5%
menit.
persalinan.
ii. Partograf
1. Penggunaan Partograf
persalinan sebagai
persalinan. Partograf
penyulit.
kelahiran di semua
tempat (rumah,
penolong persalinan
yang memberikan
asuhan persalinan
bayinya (Spesialis
mahasiswa kedokteran)
2018b).
ditandai dengan :
lajur
a) Nama, umur
a) DJJ
3) Kemajuan persalinan :
a) Pembukaan serviks
janin
5) Kontraksi uterus :
a) Oksitosin
7) Kondisi ibu :
j. Nifas
a. Pengertian Nifas
(Wahyuningsih, 2018a).
b. Taha
pan
dala
masa
Nifas
Taha
pan
masa
nifas
melip
uti :
i. Puerperium dini
enam minggu.
iii. Remote puerperium
2018b).
c. Fisiologi Nifas
i. Uterus
Tabel 2.4
Uteri (gram)
postpatum simfisis
postpartum simfisis
6 minggu Normal 50
postpartum
postpartum hamil
2) Rektum berisi,
3) Infeksi uterus,
5) Fibroid,
ii. Serviks
Serviks terdapat oedema tipis dan terbuka.Pada portio
hari
iii. Lokia
2019a).
iv. Perubahan Vulva, Vagina dan Perineum
Vagina dan lubang vagina pada permulaan
v. Payudara
1) Produksi susu
ii. Ambulasi
iii. Eliminasi
1) Kebersihan Diri
alat genitalia
2) Perawatan payudara
3) Laktasi
4) Pemeriksaan Pasca
Persalinan
v. Istirahat
post partum:
1) Perdarahan Postpartum
sebagai berikut.
(Wahyuningsih, 2018b).
cepat.
(Wahyuningsih, 2018b).
bersalin berikan ibu minuman hangat, susu, kopi atau teh yang
proses guna
memulihkan keadaanya kembali pada masa
postpartum
(Wahyuningsih, 2018b).
ekstremitas
2018b).
kunjungan karena untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir dan
untuk
mencegah, mendeteksi dan menangani masalah yang terjadi
persalinan
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada
alat. Neonatus adalah bayi baru lahir yang menyesuaikan diri dari
2019a).
b. Ci
ri-
cir
i
Ba
yi
Ba
ru
La
hir
Ci
ri-
cir
Ba
yi
Ba
ru
La
hir
cukup.
sempurna.
ada.
xii. Refleks moro atau gerak memeluk jika di kagetkan sudah baik.
2019b).
gram
ii. Bayi Matur adalah bayi yang lahir mulai dari 37 minggu
i. Tahapan I
ii. Tahapan II
dan diselimuti.
ii. Konduksi :kehilangan panas melalui kontak langsung antara
tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi (Sinta et al., 2019b).
i. Sistem Pernapasan
2016a).
dan kiri yang disebut dengan foramen ovale. Darah yang kaya
yang paling
penting adalah peningkatan tahanan pembuluh darah dan
ini
adalah memberikan perawatan komprehensif kepada bayi baru
Tabel 2.5
Aspek Skor
Pengamatan 0 1 2
Bayi Baru
Lahir
kebiruan
nadi kali/menit
distimulasi
gerakan
2019b). Keterangan :
asfiksia Sedang
2) Jaga agar bayi tetap kering dan hangat dengan cara ganti
persalinan.
menangani bayi.
c) Lihat, dengar dan rasakan tiap-tiap daerah mulai dari
5) Identifikasi bayi.
6) Perawatan lain :
B.
atau infeksi.
1) Minum
menghisap.
dari kandungan.
atau keabuan.
Normal atau tidaknya sistem pencernaan bayi
saja).
yang menyertai.
4) Tidur
5) Kebersihan Kulit
selain ASI.
pernafasan sulit),
sering, warna hijau tua, ada lendir dan darah pada tinja.
hari ke-8 sampai dengan hari ke-28 setelah lahir (Qonitun &
Utaminingsih, 2018b).
Mansur, 2018b).
a. Pengkajian
tenaga kesehatan
1) Pemeriksaan umum
badan.
2) Kesadaran
2) Pemeriksaan fisik
2018b).
a. Kepala
b. Muka
atau tidak
c. Mata
d. Telinga
atau tidak.
g. Leher
bening.
i. Ekstremitas atas
j. Ekstremitas bawah
anus
3) Pemeriksaan khusus
a) Inspeksi
kesehatan pasien.
1. Muka
2. Payudara
3. Abdomen
4. Genetalia
b) Palpasi
Digunakan untuk menentukan besarnya rahim,
(1) Payudara
(2) Abdomen
fundus.
a) Pemeriksaan dalam
b) Pemeriksan Penunjang
amnion
i. Diagnosis Kebidanan
tanggal, jam
4) Pembukaan (cm)
iv. Masalah
Adalah kesenjangan yang diharapkan dengan fakta
atau kenyataan
v. Kebutuhan.
dan masalahnya.
obsgyn
Mansur, 2018b).
apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien, atau dari setiap
f. Implementasi
g. Evaluasi
m.Pendokumentasian SOAP
metodedokumentasi Subjektif,Objektif,Assessement,Planning
mengenai asuhan yang telah dan akan dilakukan pada seorang pasien.
laboratorium/pemeriksaan
diagnostik lain. Catatan medik dan informasi dari keluarga atau
c. Assesment (A)
klien.
d. Planning (P)
Planning/ perencanaan, adalah membuat rencana asuhan
mempertahankan kesejahteraannnya.Rencana
ketujuh.
yaitu tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil untuk menilai
Fitriahadi, E. (2017b). BUKU AJAR ASUHAN KEHAMILAN DISERTAI DAFTAR TILIK (E.
Fitriahadi, Ed.). Yogyakarta: Universitas ‘Aisyiyah.
Kemenkes RI. (2020a). Buku KIA Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta :
kementrian kesehatan dan JICA (Japan Intrnational
Cooperation Agency).
Kementerian Kesehatan RI. (2020a). Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas dan
Bayi Baru Lahir Selama Social Distancing. Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu
Nifas Dan Bayi Baru Lahir Selama Social Distancing, 16.
Kementerian Kesehatan RI. (2020b). Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas dan
Bayi Baru Lahir Selama Social Distancing. \, 16.
Ibu Nifas, 1. Moudy E.U Djami. (2018b). Kebutuhan Dasar Ibu Nifas. 06 July,
1.
Ophie, & Hanifah, I. (2019). Kajian Asupan Protein dan Asam Folat Pada Ibu
Hamil Anemia. Kajian Asupan Protein Dan Asam Folat Pada Ibu Hamil
Anemia, 7–18.
Priyanti, S., Irawati, D., Syalfina, & Dwi, A. (2020). Frekuensi Dan Faktor Risiko
Kunjungan Antenatal Care. Frekuensi Dan Faktor Risiko Kunjungan
Antenatal Care, 6(1), 1–9. https://doi.org/10.33023/jikeb.v6i1.564
Rianti, E., & Aminah, S. (2017). Deviasi Taksiran Berat Janin pada
Metode Johnson- Toshack, Formula Sederhana dan Formula Dare.
Jurnal Kesehatan, 8(2), 235. https://doi.org/10.26630/jk.v8i2.496
Setiyani, A., Sukesi, & Esyuananik. (2016a). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi,
Balita dan Anak Pra Sekolah.
Mitra Husada. Sinta, L. El, Andriani, F., Yulizawati, & Insani, A. A. (2019a). Buku
Sinta, L. El, Andriani, F., Yulizawati, & Insani, A. A. (2019b). Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Pada Neonatus, Bayi Dan Balita.
Suprapti, & Mansur, H. (2018b). Praktik Klinik Kebidanan II. Praktik Klinik
Kebidanan II. Susanti, A., & Fadmiyanor, I. (2020a). Antenatal care by Bidan
Delima in Pekanbaru.
Jurnal Ibu Dan Anak, 8(1), 1–7.
Utami, F. (2019b). Buku Ajar Asuhan Persalinan & Managemen Nyeri Persalinan.
Universitas Aisyiyiah Yogyakarta, 284 hlm.
Dan Menyusui.
Yulizawati, Insani, A. A., Sinta, L. El, & Andriani, F. (2019). Buku Ajar Asuhan
Kebidanan pada Persalinan. In Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada
Persalinan.
Yulizawati, Iryani, dr. D., Bustami, L. E., Insani, A. A., & Andriani, F. (2017).
Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan (Bd. Yulizawati, Ed.;
Pertama). Padang: CV. Rumahkayu Pustaka Utama Anggota.