Disusun oleh:
2020/2021
A. KONSEP TEORI
1. Pengertian
Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari). Kehamilan
ini dibagi atas 3 semester yaitu; kehamilan trimester pertama mulai 0-14 minggu,
kehamilan trimester kedua mulai mulai 14-28 minggu, dan kehamilan trimester ketiga
mulai 28-42 minggu (Yuli, 2017).
3. Etiologi Kehamilan
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter sekitar 0,1 mm yang terdiri dari suatu
nucleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh
kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor
yang bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukaran zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. (Mochtar, 2011)
Leopold IV
Tujuan: Menentukan sampai dimana bagian terbawah janin sudah masuk
PAP.
Menyimpulkan:
a) Convergen: belum masuk PAP (kedua jari tangan bisa bertemu) kepala
belum masuk PAP.
b) Divergen: sudah masuk ke rongga panggul/PAP (tangan tidak bisa
bertumpu/sejajar), kepala sudah masuk PAP.
Taksiran berat janin (TBJ) Rumus “Johnson-Tossec”: TFU (cm) - (11/12)
x 155 gram. Atau BB = (Md – 11/12) x 155 gram.
11: divergen (leopold 1-3)
12: convergen (leopold 4)
3) Auskultasi : Dengan stetoskop kayu Laennec atau alat Doppler yang
ditempelkan di daerah punggung janin, dihitung frekuensi pada 5 detik
pertama, ketiga dan kelima, kemudian dijumlah dan dikalikan 4 untuk
memperoleh frekuensi satu menit. Sebenarnya pemeriksaan auskultasi yang
ideal adalah denyut jantung janin dihitung seluruhnya selama satu menit. Batas
frekuensi denyut jantung janin normal adalah 120-160 denyut per menit.
Takikardi menunjukkan adanya reaksi kompensasi terhadap beban / stress pada
janin (fetal stress), sementara bradikardi menunjukkan kegagalan kompensasi
beban / stress pada janin (fetal distress/gawat janin).
4) Genitalia eksterna
Inspeksi luar : keadaan vulva / uretra, ada tidaknya tanda radang, luka /
perdarahan, discharge, kelainan lainnya. Labia dipisahkan dengan dua jari
pemeriksa untuk inspeksi lebih jelas. Inspeksi dalam menggunakan
spekulum (in speculo) : Labia dipisahkan dengan dua jari pemeriksa, alat
spekulum Cusco (cocorbebek) dimasukkan ke vagina dengan bilah vertical
kemudian di dalam liang vagina diputar 90o sehingga horisontal, lalu
dibuka. Deskripsi keadaan porsio serviks (permukaan, warna), keadaan
ostium, ada/tidaknya darah/cairan/ discharge di forniks, dilihat keadaan
dinding dalam vagina, ada/tidak tumor, tanda radang atau kelainan lainnya.
Spekulum ditutup horisontal, diputar vertikal dan dikeluarkan dari vagina.
5) Genitalia interna
Palpasi : colok vaginal (vaginal touché) dengan dua jari sebelah tangan dan
BIMANUAL dengan tangan lain menekan fundus dari luar abdomen.
Ditentukan konsistensi, tebal, arah dan ada/tidaknya pembukaan serviks.
Diperiksa ada/tidak kelainan uterus dan adneksa yang dapat ditemukan.
Ditentukan bagian terbawah Pada pemeriksaan di atas 34-36 minggu
dilakukan perhitungan pelvimetri klinik untuk memperkirakan
ada/tidaknya disproporsi fetopelvik/sefalopelvik.
Kontraindikasi relatif colok vaginal adalah :
a) perdarahan per vaginam pada kehamilan trimester ketiga, karena
kemungkinan adanya plasenta previa, dapat menjadi pencetus perdarahan
yang lebih berat (hanya boleh dilakukan di meja operasi, dilakukan dengan
cara perabaan fornices dengan sangat hati-hati)
b) ketuban pecah dini - dapat menjadi predisposisi penjalaran infeksi
(korioamnionitis).
Pemeriksaan dalam (vaginal touché) seringkali tidak dilakukan pada
kunjungan antenatal pertama, kecuali ada indikasi. Umumnya pemeriksaan
dalam yang sungguh bermakna untuk kepentingan obstetrik (persalinan)
adalah pemeriksaan pada usia kehamilan di atas 34-36 minggu, untuk
memperkirakan ukuran, letak, presentasi janin, penilaian serviks uteri dan
keadaan jalan lahir, serta pelvimetri klinik untuk penilaian kemungkinan
persalinan normal pervaginam. Alasan lainnya, pada usia kehamilan kurang
dari 36 minggu, elastisitas jaringan lunak sekitar jalan lahir masih minimal,
akan sulit dan sakit untuk eksplorasi. Pemeriksaan rektal (rektal touché)
dilakukan atas indikasi.
6) Pemeriksaan panggul luar
Tujuan :
a) Untuk mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
b) Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
c) Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang
Pemeriksaan panggul dilakukan :
Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil (primigravida)
Pada ibu multipara, bila ada kelainan-kelainan pada persalinan yang
lalu
Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan
diri terutama pada primipara
7) Ukuran-ukuran panggul luar yang penting :
a) Distantia spinarum : Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan
kiri, ukuran normal 23 –26 cm.
b) Distantia cristarum : Jarak yang terpanjang antara crista iliaka kanan dan
kiri, ukuran normal : 26 –29 cm
c) Distantia tuburum : Ukuran melintang pintu buah panggul jarak antara
tuberositas ischii kanan dan kiri, ukuran normal : 10,5 – 11 cm.
d) Conyugata eksterm : Jarak antara pinggir atas syimpisis dan ujung
prosesus spinosus (ruas tulang lumbal lima).
e) Lingkar panggul : Jarak dari pinggir atas sympisis melalui spina iliaka
anterior superior kanan ke pertengahan trochanter mayor kiri,
kepertengahan spina iliaca anterior superiormkiri, kemudian kembali ke
atas sympisis, ukur normal : 80 – 90 cm.
8) Pertumbuhan janin
a) 0 – 4 minggu : pertumbuhan yang cepat, gigi, sistem pusat saraf, jantung
mulai berdenyut, jari mulai keluar/nampak.
b) 4 – 8 minggu : Pertumbuhan cel yang cepat, kepala, muka, genitalia
eksterna mulai tampak tapi jenis kelamin belum ada, janin bergerak
(USG).
c) 8 – 12 minggu : mata, ginjal mulai berfungsi untuk pengeluaran urin
(10mg), sirkulasi fetal lancar, mulai mengisap/menelan, sex terlihat,
bergerak bebas, beberapa reflex primitive mulai.
d) 12 – 16 minggu: berkembang skeletal, meconium ada di usus,lanugo ada,
spetum hidung dan palatum menyatu.
e) 16 – 20 minggu: quecning – ibu merasakan, auskultasi, verniks kaseosa,
jari dapat terlihat, selaput kulit.
f) 20 – 24 minggu : sebagian organ mampu berfungsi, respon pada suara,
kulit merah keriput.
g) 24 – 28 minggu : kelangsungan hidup dapat – lahir pergerakan kelompak
mata – respon pernapasan.
h) 28 – 32 minggu: mengisap, lemak dan besi, testis turun skrotum, lanugo
tidak ada di muka, kulit mulai putih dan keriput kurang.
i) 32 – 36 minggu: meningkatnya lemak seluruh tubuh, lanugo tidak ada,
rambut kepala panjang, kuku sampai ujung jari, tulang rawan, telinga,
rambut.
j) 38 – 40 minggu : batas untuk lahir, tulang tengkorak kuat
k) Pemeriksaan lanjutan : Idealnya seperti di atas (sampai 28 minggu 1 kali
setiap bulan, 29-36 minggu setiap 2 minggu sekali dan di atas 36 minggu
setiap minggu sekali).
Pada kunjungan pemeriksaan lanjutan, diperiksa :
a) Keluhan ibu, tekanan darah, berat badan, dan tinggi fundus uteri.
b) Terhadap janin diperiksa perkiraan besar / berat janin, presentasi dan letak
janin, denyut jantung janin, aktifitas janin, perkiraan volume cairan
amnion dan letak plasenta (jika memungkinkan dengan USG).
3. Riwayat Keperawatan
a. Aktivitas atau istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 – 12 minggu), kembali pada
tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan teakhir. Denyut nadi
dmeningkat 10 – 15 cm. murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan
peningkatan volume, varises, sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin
ada (terutama pada trimester terakhir).
b. Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
c. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi
perkemihan, urinalisis, peningkatan berat jenis, hemoroid
d. Makanan/cairan
Mual dan muntah terutam apada trimester pertama : nyeri ulu hati umum terjadi,
penambahan BB 2 – 4 kg trimester pertama.
e. Nyeri/ketidaknyamanan
Kramkaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton hicks
terlihat setelah 28 minggu, nyeri punggung.
f. Pernapasan
Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal, frekuensi pernapasan
dapat meningkat relative terhadap ukuran/tinggi uterus, pernapasan torakal.
g. Keamanan
Suhu 98 – 99,6 F (36,1 – 37,6 C), irama jantung janin terdengar dengan daptone
(mulai 10 – 12 minggu) atau fetoskop ( 17 – 20 minggu), gerakan janin terasa
pada pemeriksaan setelah 20 minggu, sensasi gerakan janin pada abdomen
diantara 16 – 20 minggu, ballottement ada pada bukan keempat dan kelima.
h. Seksualitas
Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual, leukarea mungkin
ada, peningkatan progresif pada ukuran uterus, perubahan payudara : pembesaran
jaringan adipose, peningkatan vaskularitas, lunak bila di palpasi, kolostrum dapat
setelah 12 minggu, perubahan pigmentasi : kloasma, linea nigra, striae
gravidarum, tanda-tanda goodell, hegar, Chadwick positif.
i. Interaksi Sosial
Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap
maturasi/perkembangan bervariasi tapi dapat mundur dengan stressor kehamilan.
Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung
sampai disfungsional.
j. Pemeriksaan Diagnostik
1) Golongan darah : ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompatibilitas
2) Usap vagina/rectal : Tes untuk neisseria gonorrhoea, chlamydia
3) Tes serologi : Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
4) Skrining : Terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
5) Titer rubella : > a : ad menunjukkan imunitas
6) Papanicoloan Smear : Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II
7) Urinalisis : Skrin untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi,
diabetes, penyakit ginjal).
4. Diagnosa Keperawatan
a. Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman pada
konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan
tujuan hidup, kurang informasi.
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan, mual/muntah,
tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolic.
c. Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan
kebutuhan cairan.
d. Resiko tinggi pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran diafragma.
e. Perubahan eliminasi urin b/d penekanan pada vesika urinaria.
f. Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB.
Jakarta : EGC.
Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta : EGC.
Dongoes, RE. (2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta : EGC.
Muchtar Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2.
Jakarta : EGC.
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology.
Bandung : Elemen.