Disusun Oleh :
WARIH MAHARDINI
(17.1402.S)
1
LAPORAN PENDAHULUAN KEHAMILAN NORMAL
2
3. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga ditunda.
Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi
maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai
penghasil progesterone dalam jumlah yang relative minimal (Prawirohardjo, 2008).
4. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI
pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaru hormone
saat kehamilan, yaitu estrogen, progesterone, dan somatromatropin (Prawirohardjo, 2008).
5. Sirkulasi darah ibu
Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan
perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
b. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro-plasenter.
c. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron semakin meningkat.
Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah, yaitu:
a. Volume darah
Semakin meningkat di mana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel
darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya
pada hamil 32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah sebesar 25-30%
sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%. Curah jantung akan bertambah sekitar
30%. Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar umur hamil 16 minggu,
sehingga pengidap penyakit jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali.
Kehamilan selalu memberatkan kerja jantung sehingga wanita hamil dengan sakit
jantung dapat jatuh dalam dekompensasio kordis. Pada postpartum terjadi
hemokonsentrasi dengan puncak hari ketiga sampai kelima.
b. Sel darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan
janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan
volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis. Sel darah
putih meningkat dengan mencapai jumlah sebesar 10.000/ml. Dengan hemodilusi dan
anemia maka laju endap darah semakin tinggi dan dapat mencapi 4 kali dari angka
normal.
c. Sistem respirasi
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memnuhi
kebutuhan O2. Disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang
membesar pada umur hamil 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim
dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20-
25% dari biasanya.
d. Sistem pencernaan
Terjadi peningkatan asam lambung karena pengaruh estrogen.
3
e. Traktus urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang
mulai membesar sehingga menimbulkan sering kemih. Keadaan ini akan hilang
dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir
kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu panggul, keluhan itu akan
timbul kembali.
f. Perubahan pada kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam,
dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini
dikenal dengan nama striae gravidarum.
g. Metabolisme
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang
mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan pemberian ASI.
Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah 12,5 kg. Sebgaian besar
penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari uterus dan isinya. Kemudian
payudara, volume darah, dan cairan ekstraselular. Pada kehamilan normal akan terjadi
hipoglikemia puasa yang disebabkan oleh kenaikan kadar insulin, hiperglikemia
postprandial dan hiperinsulinemia.
Zinc (Zn) sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Beberapa
peneliatian menunjukkan kekurangan zat ini dapat menyebabkan pertumbuhan janin
terhambat. (Prawirohardjo, 2008).
4
d. Pigmentasi kulit
Terjadi karena pengaruh dari hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang
melanosfor dan kulit.
1) Sekitar pipi : cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan
pigmentasi kulit pada kulit.
2) Dinding perut
a) Striae lividae
b) Striae nigra
c) Linea alba makin hitam
3) Sekitar payudara
a) Hiperpigmentasi areola mamae
b) Puting susu makin menonjol
c) Kelenjar Montgomery menonjol
d) Pembuluh darah menifes sekitar payudara
e. Anoreksia (tidak nafsu makan)
Terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, tapi setelah itu nafsu makan timbul lagi.
f. Payudara menjadi tegang dan membesar
1) Disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan
alveoli di mammae glandula montgomerry tampak lebih jelas.
2) Payudara membesar dan menegang.
3) Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
g. Obstipasi atau konstipasi
Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid,
sehingga menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
h. Varises atau pelebaran pembuluh darah vena
1) Karena pengaruh dari estrogen dan progesterone terjadi pelebaran pembuluh darah
vena. Terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki dan betis, dan payudara.
2) Pelebaran pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
i. Mengidam
Wanita sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut
ngidam.
j. Sinkope atau pingsan
1) Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan
saraf pusat dan menimbulkan sinkop atau pingsan.
Keadaan ini menghilang setelah umur hamil 16 minggu. (Manuaba, 1998)
2. Tanda-tanda Mungkin Hamil
a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
b. Pada pemeriksaan dalam dijumpai :
1) Tanda Hegar
Uterus segmen bawah lebih lunak dari pada bagian yang lain.
2) Tanda Piscasek
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran
perut.
5
6
3) Tanda Chadwick
Perubahan warna pada serviks dan vagina menjadi kebiru-biruan.
4) Tanda Braxton-Hicks
Uterus mudah berkontraksi jika dirangsang.
5) Teraba ballottement
c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif.
Sebagian kemungkinan positif palsu (Manuaba, 1998).
3. Tanda-tanda Pasti Hamil
a. Terdengar Denyut Jantung Janin.
b. Terasa pergerakan janin dalam rahim.
c. Pemeriksaan ultrasonografi
1) Terdapat kantong hamil, hamil 4 minggu.
2) Terdapat fetal plate, hamil 4 minggu.
3) Terdapat kerangka janin, hamil 12 minggu.
4) Terdapat denyut jantung janin, hamil 6 minggu.
d. Pemeriksaan rontgen untuk melihat kerangka janin (Sarwono, 1999).
7
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tmbuh
kembang secara normal.
Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai
berikut :
1. Mengupayakan kehamilan yang sehat.
2. Melakukan deteksi dini komplikasi,melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan
bila diperlukan.
3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman.
4. Perencanaan antisipasi dan persiapan dini melakukan rujukan, jika terjadi
komplikasi.
8
I. FOKUS INTERVENSI PADA KEHAMILAN NORMAL
1. Ketidakefektifan Pola Pernapasan berhubungan dengan pergeseran diafragma karena
pembesaran uterus ditandai dengan sesak napas, dispnea, perubahan kedalaman pernapasan.
a. Kaji status pernapasan (mis, sesak napas pada pengerahan tenaga, kelelahan).
Rasional : Menentukkan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira 60% klien
pranatal. Meskipun kapasitas vitl meningkat, fungsi pernafasan diubah saat kemampuan
diafragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus.
b. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ada sebelumnya (mis,, alergi
rinitis, asma, masalah sinus, tuberkulosis).
Rasional : Masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan menurunkan
oksigenasi jaringan ibu/janin.
c. Kaji kadar hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Ht) tekankan pentingnya masukan
vitamin / fero sulfat pranatal setiap hari (kecuali pada klien dengan anemia sel sabit).
Rasional : Peningkatan kadar plasma pada gestasi minggu ke 24-32 mengencerkan kadar
Hb, mengakibatkan kemungkinan anemia dan menurunkan kapasitas pembawa oksigen.
(Catatan: Zat besi dapat dikontraindisikan untuk klien dengan anemia sel sabit).
d. Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernapasan dan program
aktivitas/latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk
melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan, seperti berjalan.
Rasional : Menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang disebabkan oleh
kelebihan.
e. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi masalah; misal,
postur yang baik, menghindari merokok, makan sedikit tetapi lebih sering, dengan
menggunakan posisi semi-Fowler untuk duduk/tidur bisa gejala berat.
Rasional : Postur yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan penurunan
diafragmatik, meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi paru. Merokok
menurunkan persediaan oksigen untuk pertukaran ibu-janin. Pengubahan posisi tegak
dapat meningkatkan ekspansi paru sesuai penurunan uterus gravid.
2. Nyeri akut berhubungan dengan prosedur pembedahan, trauma jaringan, interupsi saraf,
diseksi otot.
a. Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, lamanya, dan intensitasnya (skala 0-10).
Rasional : Membantu dalam mengidentifikasi derajat ketidaknyamanan dan kebutuhan
untuk analgesik.
b. Bantu pasien menemukan posisi yang nyaman.
Rasional : Membantu memberikan keadaan yang rileks.
c. Anjurkan untuk melakukan distraksi relaksasi nafas dalam.
Rasional : Memudahkan partisipasi pada aktivitas tanpa timbul ketidakjnyamanan.
d. Berikan narkotik/analgesik sesuai indikasi.
Rasional : Untuk menghilangkan nyeri.
3. Resiko tinggi cedera terhadap janin, berhubungan dengan masalah kesehatan ibu,
pemajanan pada teratogen/agen infeksi.
a. Tentukan pemahaman sebelum informasi di berikan
Rasional : Mengidentifikasi kebutuhan/masalah individu dan memberikan kesempatan
untuk memperjelas kesalahan konsep, khususnya untuk klien yang saat ini melakukan
kunjungan pranatal pertama kali.
9
b. Tinjau ulang status kesehatan ibu; misal, malnutrisi, penyalahgunaan/penggunaan zat.
Rasional : Faktor-faktor ini dapat mempunyai dampak besar pada perkembangan
jaringan dan organ janin, dan identifikasi serta intervensi awal dapat mencegah hasil
yang buruk..
c. Kaji faktor lain yang ada pada situasi ini yang mungkin berbahaya pada janin (mis,,
pemajanan pada virus/PHS lain, faktor lingkungan).
Rasional : Identifikasi memungkinkan klien dan perawat untuk mendiskusikan cara-cara
untuk meminimalkan/mencegah cedera. PHS atau virus-virus lain mungkin merupakan
masalah ringan bagi klien, tetapi berdampak negatif yang besar pada kesejahteraan
janin.
d. Perhatikan quickening (persepsi ibu terhadap gerakan janin) dan denyut jantung janin
(DJJ). Rujuk pada dokter bila ditemukan masalah.
Rasional : Gerakan janin yang dapat dirasakan pertama terjadi diantara gestasi minggu
ke-16 dan ke-20 sesuai peningkatan ukuran janin; kurang gerakan dapat menandakan
adanya masalah.
e. Kaji pertumbuhan uterus dan tinggi fundus pada setiap kunjungan.
Rasional : Merupakan skrining untuk gestasi multipel, pertumbuhan janin normal atau
abnormal; dapat mendeteksi masalah yang berhubungan dengan polihidramnion atau
oligohidramnion.
f. Berikan informasi tentang tes-tes diagnostik atau prosedur. Tinjau ulang resiko dan
potensial efek samping.
Rasional : Mempunyai informasi yang membantu klien/pasangan untuk menghadapi
situasi dan membuat keputusan berdasarkan informasi.
4. Kesiapan meningkatkan pengetahuan mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan,
berhubungan dengan terus membutuhkan informasi sesuai perubahan trimester kedua yang
dialami ditandai dengan meminta informasi, pernyataan masalah atau konsep yang salah.
a. Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trimester kedua.
Rasional : Pernyataan timbul perubahan baru yang terjadi tanpa memperhatikan apakah
perubahan diharapkan atau tidak.
b. Berikan informasi tentang kebutuhan terhadap fero sulfat dan asam folat.
Rasional : Fero sulfat dan asam folat membantu mempertahankan kadar Hb normal.
Definisi asam folat memperberat anemia megaloblastik, kemungkinan abrupsi plasenta,
aborsi, dan malformasi janin.
c. Identifikasi kemungkinan risiko kesehatan individu (mis,,aborsi spontan, hipoksia yang
berhubungan dengan asma atau tuberkulosis, penyakit jantung, hipertensi akibat
kehamilan [HAK], kelainan ginjal, anemia, diabetes melitus gestasional [DMG],
penyakit hubungan seksual [PHS]. Tinjau ulang tanda-tanda bahaya dan tindakan yang
tepat.
Rasional : Membantu mengingat informasi untuk klien tentang potensial situasi risiko
tinggi yang memerlukan pemantauan lebih ketat dan/atau intervensi.
d. Diskusikan adanya obat-obatan yang mungkin diperlukan untuk mengontrol atau
mengatasi masalah medis.
Rasional : Membantu dalam memilih tindakan karena kebutuhan harus ditekankan pada
kemungkinan efek berbahaya pada janin.
e. Diskusikan kebutuhan terhadap pemeriksaan laboratorium khusus, skrining, dan
pemantauan ketat sesuai indikasi.
10
Rasional : Kunjungan pranatal yang lebih sering mungkin diperlukan untuk
meningkatkan kesejahteraan ibu.
J.
11
PATHWAYS KEHAMILAN NORMAL
FISIOLOGIS PSIKOLOGIS
KETIDAK
-EFEKTIFAN
POLA NAFAS
12
DAFTAR PUSTAKA
13