Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN

BUNUH DIRI

Di susun oleh:
Firda Annisa
202202040050

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


DAN PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
2022
STRATEGI PELAKSANAAN

MASALAH UTAMA : RESIKO BUNUH DIRI

A. PROSES PERAWATAN

Isyarat bunuh diri


1. Kondisi Kien
Data subyektif
 Klien mengatakan: “Tolong jaga anak-anak karena saya akan pergi
jauh!” Klien mengatakan “Segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya.”
 Klien mengatakan memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya
 Klien mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah / sedih / marah /
putus asa / tidak berdaya.
 Klien mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri sendiri yang
menggambarkan harga diri rendah

Data obyektif
 Tampak murung
 Sering menyendiri
 Disforik
 Tidak bersemangat

Diagnosa Perawatan : Resiko Bunuh Diri

Tujuan:
1) Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya
2) Pasien dapat mengungkapkan perasaanya
3) Pasien dapat meningkatkan harga dirinya
4) Pasien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik

Tindakan keperawatan untuk pasien percobaan bunuh diri


A. Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri, maka
saudara dapat melakukan tindakan berikut:

1) Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan ketempat


yang aman
2) Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas, tali
pinggang)
3) Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika pasien
mendapatkan obat
4) Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi
pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri
SP 1 Pasien: Percakapan untuk melindungi pasien dari percobaan bunuh diri

ORIENTASI
”Selamat pagi kenalkan saya adalah perawat Joko Ary Andy biasa dipanggil Joko yang
bertugas di Ruang ini ..., saya melakukan kunjungan rutin ke sini.” Boleh tahu namanya
siapa ?? Biasa dipanggil ??
”Bagaimana perasaan A hari ini?”
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang A rasakan selama ini. Dimana
dan berapa lama kita bicara?”

KERJA
“Bagaimana perasaan A setelah bencana ini terjadi? Apakah dengan bencana ini A
merasa paling menderita di dunia ini? Apakah A kehilangan kepercayaan diri? Apakah A
merasa tak berharga atau bahkan lebih rendah daripada orang lain? Apakah A merasa
bersalah atau mempersalahkan diri sendiri? Apakah A sering mengalami kesulitan
berkonsentrasi? Apakah A berniat untuk menyakiti diri sendiri, ingin bunuh diri atau
berharap bahwa A mati? Apakah A pernah mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya,
bagaimana caranya? Apa yang A rasakan?” Jika pasien telah menyampaikan ide bunuh
dirinya, segera dilanjutkan dengan tindakan keperawatan untuk melindungi pasien,
misalnya dengan mengatakan: “Baiklah, tampaknya A membutuhkan pertolongan segera
karena ada keinginan untuk mengakhiri hidup”. ”Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar
A ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan A.”
”Nah A, Karena A tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri
hidup A, maka saya tidak akan membiarkan A sendiri.”
”Apa yang A lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu muncul,
maka untuk mengatasinya A harus langsung minta bantuan kepada perawat di ruangan
ini dan juga keluarga atau teman yang sedang besuk. Jadi A jangan sendirian ya, katakan
pada perawat, keluarga atau teman jika ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan”.
”Saya percaya A dapat mengatasi masalah, OK A?”

TERMINASI
”Bagaimana perasaan A sekarang setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin
bunuh diri?”
”Coba A sebutkan lagi cara tersebut”
”Saya akan menemani A terus sampai keinginan bunuh diri hilang”
( jangan meninggalkan pasien )

Anda mungkin juga menyukai