WAHYU KURNIAWAN
5022031121
A. Pengkajian
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk
mengakhiri kehidupannya. Berdasarkan besarnya kemungkinan pasien melakukan
bunuh diri, kita mengenal tiga macam perilaku bunuh diri, yaitu:
Pada kondisi ini pasien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri
hidupnya, namun tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh
diri. Pasien umumnya mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah /
sedih / marah / putus asa / tidak berdaya. Pasien juga mengungkapkan hal-
hal negatif tentang diri sendiri yang menggambarkan harga diri rendah
Walaupun dalam kondisi ini pasien belum pernah mencoba bunuh diri,
pengawasan ketat harus dilakukan. Kesempatan sedikit saja dapat
dimanfaatkan pasien untuk melaksanakan rencana bunuh dirinya.
Berdasarkan jenis-jenis bunuh diri diatas dapat dilihat data-data yang harus dikaji
pada tiap jenisnya.
B. Diagnosa Keperawatan
Jika ditemukan data bahwa pasien memberikan ancaman atau mencoba bunuh
diri, masalah keperawatan yang mungkin muncul :
Bila saudara telah merumuskan masalah ini, maka saudara perlu segera
melakukan tindakan keperawatan untuk melindungi pasien.
C. Tindakan Keperawatan
2. Fase kerja
“Bagaimana perasaan A setelah bencana ini terjadi? Apakah dengan
bencana ini A merasa paling menderita di dunia ini? Apakah A kehilangan
kepercayaan diri? Apakah A merasa tak berharga atau bahkan lebih rendah
daripada orang lain? Apakah A merasa bersalah atau mempersalahkan diri
sendiri? Apakah A sering mengalami kesulitan berkonsentrasi? Apakah A
berniat untuk menyakiti diri sendiri, ingin bunuh diri atau berharap bahwa
A mati? Apakah A pernah mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya,
bagaimana caranya? Apa yang A rasakan?” Jika pasien telah
menyampaikan ide bunuh dirinya, segera dilanjutkan dengan tindakan
keperawatan untuk melindungi pasien, misalnya dengan mengatakan:
“Baiklah, tampaknya A membutuhkan pertolongan segera karena ada
keinginan untuk mengakhiri hidup”. ”Saya perlu memeriksa seluruh isi
kamar A ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang
membahayakan A.”
”Nah A, Karena A tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk
mengakhiri hidup A, maka saya tidak akan membiarkan A sendiri.”
”Apa yang A lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau
keinginan itu muncul, maka untuk mengatasinya A harus langsung minta
bantuan kepada perawat di ruangan ini dan juga keluarga atau teman yang
sedang besuk. Jadi A jangan sendirian ya, katakan pada perawat, keluarga
atau teman jika ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan”.
”Saya percaya A dapat mengatasi masalah, OK A?”
3. fase terminasi
Evaluasi subjektif : ”Bagaimana perasaan A sekarang setelah mengetahui
cara mengatasi perasaan ingin bunuh diri?”
Evaluasi objektif : ”Coba A sebutkan lagi cara tersebut”
b. Kontrak
Topik : Baik, besok saya akan kembali lagi untuk mendiskusikan lanjut
tentang rasa ingin mengahiri hidup.
Waktu : Ibu mau jam berapa? Baik jam 10 pagi ya.
Tempat : Tempatnya dimana ibu? bagaimana kalau disini saja, jadi
besok kita ketemu lagi disini jam 10 ya w. Assalamualaikum ibu.