Anda di halaman 1dari 28

Risiko Bunuh Diri

Defenisi Bunuh Diri (Suicide)


Berlaku pada semua kasus kematian yang diakibatkan oleh
tindakan positif atau negatif secara langsung atau tidak langsung
dari korban itu sendiri, yang dia tahu akan menghasilkan
kematian (Durkheim).

Suicide is the conscious act of person to end his/her life. Suicide


is considered as a crying for help that the person consider the
suicide as a final solution of his/her problem. Suicide is the
primary emergency situation for mental health team, a major
problem for public health and also economical and social areas.
Suicide process ranges from suicide attempt to complete Suicide
(Ebrahimi et. al, 2018).
Kejadian Bunuh Diri
WHO  800,000 meninggal karena bunuh diri setiap tahun
pada usia 15-29 tahun
Setara dengan 1 bunuh diri tiap detik
Setiap individu yang meninggal karena bunuh diri, diperkirakan
ada 20 orang mencoba mengakhiri kehidupan
Setiap bunuh diri, diperkirakan 135 orang menderita kesedihan
yang hebat
Bunuh Diri
1 : 1 Detik
Bunuh diri : Percobaan Bunuh Diri
1 : 20
Bunuh diri : Sedih Hebat
1 : 135
Bunuh diri  Masalah kesehatan utama di dunia
 1,4% dari beban masalah kesehatan dunia

1.000.000 jiwa/tahun di dunia melakukan


percobaan bunuh diri (American Foundation for
Suicide Prevention, 2010)

Di Amerika tiap tahun kasus bunuh diri yang berhasil


mencapai 30.000 orang per tahun  yang mencoba
bunuh diri sekitar 8-10 x (240.000-300.000)
Literatur menunjukkan  95% kasus bunuh diri
berkaitan dengan masalah kesehatan jiwa
80%  Depresi
10%  Skizofrenia
5%  Dementia/Delirium
5%  Diagnosa ganda >>> Ketergantungan Alkohol

Kejadian Bunuh Diri di Indonesia ???


WHO  Angka bunuh diri di Indonesia 1,6 – 1,8
per 100 ribu penduduk (5 ribu penduduk/tahun)
pada usia produktif
Data Mabes Polri  Terdapat 979 kasus bunuh diri
pertahun atau 0,49 per 100 ribu penduduk

Ide bunuh diri 5%, merencanakan bunuh diri


6%, dan mencoba bunuh diri 4% (WHO, 2017)
Tipe-Tipe Perilaku RBD

Ancaman Tindakan
Isyarat (Clues)
(Threatening) (Action)
Tahapan Resiko Bunuh Diri
Suicide Ideation Pada tahap ini merupakan proses contemplasi dari suicide, atau sebuah metoda yang digunakan tanpa
melakukan aksi/tindakan, bahkan klien pada tahap ini tidak akan mengungkapkan idenya apabila tidak
ditekan. Walaupun demikian, perawat perlu menyadari bahwa pasien pada tahap ini memiliki pikiran
tentang keinginan untuk mati

Suicide intent Pada tahap ini klien mulai berpikir dan sudah melakukan perencanaan yang konkrit untuk melakukan bunuh
diri
Suicide threat Pada tahap ini klien mengekspresikan adanya keinginan dan hasrat yang dalam, bahkan ancaman untuk
mengakhiri hidupnya.
Suicide gesture Pada tahap ini klien menunjukkan perilaku destruktif yang diarahkan pada diri sendiri yang bertujuan tidak
hanya mengancam kehidupannya tetapi sudah pada percobaan untuk melakukan bunuh diri.Tindakan yang
dilakukan pada fase ini pada umumnya tidak mematikan, Hal ini terjadi karena individu memahami
ambivalen antara mati dan hidup dan tidak berencana untuk mati. Individu ini masih memiliki kemauan
untuk hidup, ingin di selamatkan, dan individu ini sedang mengalami konflik mental. Tahap ini sering di
namakan “Crying for help” sebab individu ini sedang berjuang dengan stress yang tidak mampu di
selesaikan.

Suicide attempt Pada tahap ini perilaku destruktif klien yang mempunyai indikasi individu ingin mati dan tidak mau
diselamatkan misalnya minum obat yang mematikan, walaupun demikian banyak individu masih mengalami
ambivalen akan kehidupannya.

Suicide Tindakan yang bermaksud membunuh diri sendiri, hal ini telah didahului oleh beberapa percobaan bunuh
diri sebelumnya. 30% orang yang berhasil melakukan bunuh diri adalah orang yang pernah melakukan
percobaan bunuh diri sebelumnya.
Patofisiologi
Perilaku berisiko bunuh diri dan Kesehatan Jiwa pada
remaja Indonesia (WHO, 2016)
Perilaku Berisiko Total Remaja Laki- Remaja
laki Perempuan
Merencanakan cara bunuh diri 5,6% 4,9% 6,3%
Secara serius ingin bunuh diri 5,1% 4,0% 6,2%
Mencoba bunuh diri ≥1x 4,0% 4,4% 3,6%
Tidak punya teman dekat 3,1% 3,8% 2,4%
Merasa kesepian 6,6% 5,7% 7,4%
Mencemaskan sesuatu sehingga 4,5% 4,5% 4,3%
tidak bisa tidur
Tidak ke sekolah karena merasa 11,0% 14,1% 7,7%
tidak aman
Komponen pendorong Bunuh Diri :
1. Merasa membebani orang lain
2. Merasa tidak memiliki dan dicintai
3. Telah belajar tidak takut untuk mencelakakan diri

Pahami alasan sulit mencegah bunuh diri:


1. Faktor risiko yang biasa dialami (bullying, landansan religi
lemah, lingkungan keluarga tidak nyaman/Bahagia,dll)
2. Lemahnya kemampuan memprediksi risiko BD
3. Konteks sosial budaya dan spiritual
4. Kurangnya sistem pendukung terdekat dan tersegera
(keluarga dan sekolah)
5. Mudahnya mendapatkan alat dan cara BD
Bagaimana kalau saya
yang berpikiran
seperti itu?
Buku : I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki
Penulis : Baek Se Hee
Evidence Based Keperawatan
Jiwa II

RBD
Strategi Pelaksanaan
Tindakan Keperawatan
Strategi Pelaksanaan (SP) RBD Pasien
SP 1 Percakapan untuk melindungi pasien dari percobaan bunuh diri
1. Membina hubungan saling percaya kepada klien
2. Mengidentifikasi benda- benda yang dapat membahayakan pasien
3. Mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan pasien
4. Melakukan kontrak treatment
5. Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
6. Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri

SP 2 Percakapan melindungi pasien dari isyarat bunuh diri


1. Mengidentifikasi aspek positif pasien
2. Mendorong pasien untuk berfikir positif terhadap diri sendiri
3. Mendorong pasien untuk menghargai diri sebagai individu yang berharga

SP 3 Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh diri


1. Mengidentifikasi pola koping yang bisa diterapkan pasien
2. Menilai pola koping yang biasa dilakukan
3. Mengidentifikasi pola koping yang konstruktif
4. Mendorong pasien memilih pola koping yang kostruktif
5. Menganjurkan pasien menerapkan pola koping yang konstruktif dalam kegiatan harian

SP 4 Percakapan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pada pasien isyarat bunuh diri
1. Membuat rencana masa depan yang realistis bersama pasien
2. Mengidentifikasi cara mencapa rencana masa depan yang realistis
3. Memberi dorongan pasien melakukan kegiatan dalam rangka meraih masa depan yang realistis
Strategi Pelaksanaan (SP) RPK Keluarga
SP 1 1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala resiko bunuh diri, dan jenis perilaku bunuh
diri yang dialami pasien beserta proses terjadinya
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien resiko bunuh diri

SP 2 1. Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien dengan resiko bunuh diri
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien resiko bunuh diri
SP 3 1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat
2. Menjelakan follow up pasien
Implementasi
*SP 2 Pasien

Fase Orientasi ” Selamat pagi B!, masih ingat dengan saya khan?Bagaimana perasaanB hari
ini? O... jadi B merasa tidak perlu lagi hidup di dunia ini. Apakah B ada
perasaan ingin bunuh diri? Baiklah kalau begitu, hari ini kita akan membahas
tentang bagaimana cara mengatasi keinginan bunuh diri. Mau berapa lama?
Dimana?”Disini saja yah!

Fase Kerja “Baiklah, tampaknya B membutuhkan pertolongan segera karena ada


keinginan untuk mengakhiri hidup”. ”Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar
B ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan B.”
”Nah B, karena B tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk
mengakhiri hidup B, maka saya tidak akan membiarkan B sendiri.”
”Apa yang B lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu
muncul, maka untuk mengatasinya B harus langsung minta bantuan kepada
perawat atau keluarga dan teman yang sedang besuk. Jadi usahakan B jangan
pernah sendirian ya..”.
Implementasi
*SP 2 Pasien

Fase “Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa


Terminasi sebutkan kembali apa yang telah kita bicarakan tadi? Bagus B.
Bagimana Masih ada dorongan untuk bunuh diri? Kalau masih
ada perasaan/dorongan bunuh diri, tolong panggil segera saya
atau perawat yang lain. Kalau sudah tidak ada keinginan bunuh
diri saya akan ketemu B lagi, untuk membicarakan cara
meningkatkan harga diri setengah jam lagi dan disini saja.

Anda mungkin juga menyukai