Ancaman Tindakan
Isyarat (Clues)
(Threatening) (Action)
Tahapan Resiko Bunuh Diri
Suicide Ideation Pada tahap ini merupakan proses contemplasi dari suicide, atau sebuah metoda yang digunakan tanpa
melakukan aksi/tindakan, bahkan klien pada tahap ini tidak akan mengungkapkan idenya apabila tidak
ditekan. Walaupun demikian, perawat perlu menyadari bahwa pasien pada tahap ini memiliki pikiran
tentang keinginan untuk mati
Suicide intent Pada tahap ini klien mulai berpikir dan sudah melakukan perencanaan yang konkrit untuk melakukan bunuh
diri
Suicide threat Pada tahap ini klien mengekspresikan adanya keinginan dan hasrat yang dalam, bahkan ancaman untuk
mengakhiri hidupnya.
Suicide gesture Pada tahap ini klien menunjukkan perilaku destruktif yang diarahkan pada diri sendiri yang bertujuan tidak
hanya mengancam kehidupannya tetapi sudah pada percobaan untuk melakukan bunuh diri.Tindakan yang
dilakukan pada fase ini pada umumnya tidak mematikan, Hal ini terjadi karena individu memahami
ambivalen antara mati dan hidup dan tidak berencana untuk mati. Individu ini masih memiliki kemauan
untuk hidup, ingin di selamatkan, dan individu ini sedang mengalami konflik mental. Tahap ini sering di
namakan “Crying for help” sebab individu ini sedang berjuang dengan stress yang tidak mampu di
selesaikan.
Suicide attempt Pada tahap ini perilaku destruktif klien yang mempunyai indikasi individu ingin mati dan tidak mau
diselamatkan misalnya minum obat yang mematikan, walaupun demikian banyak individu masih mengalami
ambivalen akan kehidupannya.
Suicide Tindakan yang bermaksud membunuh diri sendiri, hal ini telah didahului oleh beberapa percobaan bunuh
diri sebelumnya. 30% orang yang berhasil melakukan bunuh diri adalah orang yang pernah melakukan
percobaan bunuh diri sebelumnya.
Patofisiologi
Perilaku berisiko bunuh diri dan Kesehatan Jiwa pada
remaja Indonesia (WHO, 2016)
Perilaku Berisiko Total Remaja Laki- Remaja
laki Perempuan
Merencanakan cara bunuh diri 5,6% 4,9% 6,3%
Secara serius ingin bunuh diri 5,1% 4,0% 6,2%
Mencoba bunuh diri ≥1x 4,0% 4,4% 3,6%
Tidak punya teman dekat 3,1% 3,8% 2,4%
Merasa kesepian 6,6% 5,7% 7,4%
Mencemaskan sesuatu sehingga 4,5% 4,5% 4,3%
tidak bisa tidur
Tidak ke sekolah karena merasa 11,0% 14,1% 7,7%
tidak aman
Komponen pendorong Bunuh Diri :
1. Merasa membebani orang lain
2. Merasa tidak memiliki dan dicintai
3. Telah belajar tidak takut untuk mencelakakan diri
RBD
Strategi Pelaksanaan
Tindakan Keperawatan
Strategi Pelaksanaan (SP) RBD Pasien
SP 1 Percakapan untuk melindungi pasien dari percobaan bunuh diri
1. Membina hubungan saling percaya kepada klien
2. Mengidentifikasi benda- benda yang dapat membahayakan pasien
3. Mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan pasien
4. Melakukan kontrak treatment
5. Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
6. Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
SP 4 Percakapan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pada pasien isyarat bunuh diri
1. Membuat rencana masa depan yang realistis bersama pasien
2. Mengidentifikasi cara mencapa rencana masa depan yang realistis
3. Memberi dorongan pasien melakukan kegiatan dalam rangka meraih masa depan yang realistis
Strategi Pelaksanaan (SP) RPK Keluarga
SP 1 1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala resiko bunuh diri, dan jenis perilaku bunuh
diri yang dialami pasien beserta proses terjadinya
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien resiko bunuh diri
SP 2 1. Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien dengan resiko bunuh diri
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien resiko bunuh diri
SP 3 1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat
2. Menjelakan follow up pasien
Implementasi
*SP 2 Pasien
Fase Orientasi ” Selamat pagi B!, masih ingat dengan saya khan?Bagaimana perasaanB hari
ini? O... jadi B merasa tidak perlu lagi hidup di dunia ini. Apakah B ada
perasaan ingin bunuh diri? Baiklah kalau begitu, hari ini kita akan membahas
tentang bagaimana cara mengatasi keinginan bunuh diri. Mau berapa lama?
Dimana?”Disini saja yah!