Anda di halaman 1dari 10

MEMBUAT STRATEGI PERTEMUAN PADA PASIEN DENGAN RISIKO BUNUH

DIRI

Dosen Pengampuh :

Deddy Sp Sagala, M.Kep

Disusun Oleh :

Raudatul Hayati

( 2014201020 )

Mata Kuliah :

Keperawatan Jiwa II

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

T.A 2023/2024
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

RISIKO BUNUH DIRI

Disertai SP 1-4 Pasien DAN SP 1 Keluarga

A. Pengkajian

Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk mengakhiri
kehidupannya. Berdasarkan besarnya kemungkinan pasien melakukan bunuh diri, kita mengenal
tiga macam perilaku bunuh diri, yaitu:

1. Isyarat bunuh diri


Isyarat bunuh diri ditunjukkan dengan berperilaku secara tidak langsung ingin bunuh diri,
misalnya dengan mengatakan: “Tolong jaga anak-anak karena saya akan pergi jauh!”
atau “Segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya.”

Pada kondisi ini pasien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya, namun
tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh diri. Pasien umumnya
mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah / sedih / marah / putus asa / tidak berdaya.
Pasien juga mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri sendiri yang menggambarkan
harga diri rendah

2. Ancaman bunuh diri


Ancaman bunuh diri umumnya diucapkan oleh pasien, berisi keinginan untuk mati
disertai dengan rencana untuk mengakhiri kehidupan dan persiapan alat untuk
melaksanakan rencana tersebut. Secara aktif pasien telah memikirkan rencana bunuh diri,
namun tidak disertai dengan percobaan bunuh diri.

Walaupun dalam kondisi ini pasien belum pernah mencoba bunuh diri, pengawasan ketat
harus dilakukan. Kesempatan sedikit saja dapat dimanfaatkan pasien untuk
melaksanakan rencana bunuh dirinya.
3. Percobaan bunuh diri
Percobaan bunuh diri adalah tindakan pasien mencederai atau melukai diri untuk
mengakhiri kehidupannya. Pada kondisi ini, pasien aktif mencoba bunuh diri dengan
cara gantung diri, minum racun, memotong urat nadi, atau menjatuhkan diri dari tempat
yang tinggi.

Berdasarkan jenis-jenis bunuh diri diatas dapat dilihat data-data yang harus dikaji pada tiap
jenisnya.

Setelah melakukan pengkajian, saudara dapat merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan


tingkat risiko dilakukannya bunuh diri (lihat pembagian tiga macam perilaku bunuh diri pada
halaman sebelumnya).

Jika ditemukan data bahwa pasien menunjukkan isyarat bunuh diri, masalah keperawatan yang
mungkin muncul adalah: Harga diri rendah. Bila saudara telah merumuskan masalah ini, maka
tindakan keperawatan yang paling utama dilakukan adalah meningkatkan harga diri pasien
(selengkapnya lihat modul harga diri rendah).

B. Diagnosa Keperawatan

Jika ditemukan data bahwa pasien memberikan ancaman atau mencoba bunuh diri, masalah
keperawatan yang mungkin muncul :

Risiko bunuh diri

Bila saudara telah merumuskan masalah ini, maka saudara perlu segera melakukan tindakan
keperawatan untuk melindungi pasien.

C. Tindakan Keperawatan
Ancaman/percobaan bunuh diri dengan diagnosa keperawatan : Risiko Bunuh Diri

1. Tindakan keperawatan untuk pasien percobaan bunuh diri


a. Tujuan : Pasien tetap aman dan selamat

b. Tindakan : Melindungi pasien

Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri, maka saudara dapat
melakukan tindakan berikut:

1) Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan ketempat yang aman
2) Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas, tali pinggang)
3) Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika pasien
mendapatkan obat
4) Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien
sampai tidak ada keinginan bunuh diri

SP 1 Pasien
Percakapan untuk melindungi pasien dari percobaan bunuh diri

Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini

ORIENTASI

”Assalamu’alaikum A kenalkan saya adalah perawat B yang bertugas di ruang Mawar ini,
saya dinas pagi dari jam 7 pagi sampai 2 siang.”

”Bagaimana perasaan A hari ini?”

“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang A rasakan selama ini. Dimana dan
berapa lama kita bicara?”

KERJA

“Bagaimana perasaan A setelah bencana ini terjadi? Apakah dengan bencana ini A merasa
paling menderita di dunia ini? Apakah A kehilangan kepercayaan diri? Apakah A merasa tak
berharga atau bahkan lebih rendah daripada orang lain? Apakah A merasa bersalah atau
mempersalahkan diri sendiri? Apakah A sering mengalami kesulitan berkonsentrasi? Apakah
A berniat untuk menyakiti diri sendiri, ingin bunuh diri atau berharap bahwa A mati?
Apakah A pernah mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang
A rasakan?” Jika pasien telah menyampaikan ide bunuh dirinya, segera dilanjutkan
dengan tindakan keperawatan untuk melindungi pasien, misalnya dengan mengatakan:
“Baiklah, tampaknya A membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk
mengakhiri hidup”. ”Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar A ini untuk memastikan tidak
ada benda-benda yang membahayakan A.”

”Nah A, Karena A tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup
A, maka saya tidak akan membiarkan A sendiri.”

”Apa yang A lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu muncul,
maka untuk mengatasinya A harus langsung minta bantuan kepada perawat di ruangan ini
dan juga keluarga atau teman yang sedang besuk. Jadi A jangan sendirian ya, katakan pada
perawat, keluarga atau teman jika ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan”.

”Saya percaya A dapat mengatasi masalah, OK A?”

TERMINASI
”Bagaimana perasaan A sekarang setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin bunuh
diri?”

”Coba A sebutkan lagi cara tersebut”

”Saya akan menemani A terus sampai keinginan bunuh diri hilang”

( jangan meninggalkan pasien )

2. Tindakan keperawatan untuk keluarga dengan pasien percobaan bunuh diri

a. Tujuan: Keluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang

mengancam atau mencoba bunuh diri

b. Tindakan:

1) Menganjurkan keluarga untuk ikut mengawasi pasien serta jangan pernah


meninggalkan pasien sendirian
2) Menganjurkan keluarga untuk membantu perawat menjauhi barang-barang berbahaya
disekitar pasien
3) Mendiskusikan dengan keluarga ja untuk tidak sering melamun sendiri
4) Menjelaskan kepada keluarga pentingnya pasien minum obat secara teratur
SP 2 Keluarga: Percakapan dengan keluarga untuk melindungi pasien yang
mencoba bunuh diri

Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini

ORIENTASI

”Assalamu’alaikum Bapak/Ibu, kenalkan saya B yang merawat putra bapak dan ibu di rumah
sakit ini”.

”Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang cara menjaga agar A tetap selamat dan
tidak melukai dirinya sendiri. Bagaimana kalau disini saja kita berbincang-bincangnya
Pak/Bu?”Sambil kita awasi terus A.

KERJA
”Bapak/Ibu,A sedang mengalami putus asa yang berat karena kehilangan sahabat karibnya
akibat bencana yang lalu, sehingga sekarang A selalu ingin mengakhiri hidupnya. Karena
kondisi A yang dapat mengakiri kehidupannya sewaktu-waktu, kita semua perlu mengawasi A
terus-menerus. Bapak/Ibu dapat ikut mengawasi ya..pokoknya kalau alam kondisi serius
seperti ini A tidak boleh ditinggal sendidrian sedikitpun”

”Bapak/Ibu bisa bantu saya untuk mengamankan barang-barang yang dapat digunakan A
untuk bunuh diri, seperti tali tambang, pisau, silet, tali pinggang. Semua barang-barang
tersebut tidak boleh ada disekitar A”. ” Selain itu, jika bicara dengan A fokus pada hal-hal
positif, hindarkan pernyataan negatif.

”Selain itu sebaiknya A punya kegiatan positif seperti melakukan hobbynya bermain sepak
bola, dll supaya tidak sempat melamun sendiri”

TERMINASI
”Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin
bunuh diri?”
”Coba bapak dan ibu sebutkan lagi cara tersebut”Baik, mari sama-sama kita temani A,
sampai keinginan bunuh dirinya hilang.
Isyarat Bunuh Diri dengan diagnosa harga diri rendah

1. Tindakan keperawatan untuk pasien isyarat bunuh diri

a. Tujuan:

1) Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya


2) Pasien dapat mengungkapkan perasaanya
3) Pasien dapat meningkatkan harga dirinya
4) Pasien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik
b.Tindakan keperawatan

1) Mendiskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu dengan meminta
bantuan dari keluarga atau teman.
2) Meningkatkan harga diri pasien, dengan cara:
a) Memberi kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya.
b) Berikan pujian bila pasien dapat mengatakan perasaan yang positif.
c) Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting

d) Membicarakan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh pasien

e) Merencanakan aktifitas yang dapat pasien lakukan

3) Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah, dengan cara:


a) Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan
masalahnya
b) Mendiskusikan dengan pasien efektifitas masing-masing
cara penyelesaian masalah
c) Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalah
yang lebih baik

SP 2 Pasien: Percakapan melindungi pasien dari isyarat bunuh diri

Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini


ORIENTASI
”Assalamu’alaikum B!, masih ingat dengan saya khan?Bagaimana perasaanB hari ini? O...
jadi B merasa tidak perlu lagi hidup di dunia ini. Apakah B ada perasaan ingin bunuh diri?
Baiklah kalau begitu, hari ini kita akan membahas tentang bagaimana cara mengatasi
keinginan bunuh diri. Mau berapa lama? Dimana?”Disini saja yah!

KERJA
“Baiklah, tampaknya B membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk
mengakhiri hidup”. ”Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar B ini untuk memastikan tidak ada
benda-benda yang membahayakan B.”

”Nah B, karena B tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup B,
maka saya tidak akan membiarkan B sendiri.”
”Apa yang B lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu

SP 3 Pasien: Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh diri

Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini

ORIENTASI
“Assalamu’alaikum B! Bagaimana perasaan B saat ini? Masih adakah dorongan

mengakhiri kehidupan? Baik, sesuai janji kita dua jam yang lalu sekarang kita akan
membahas tentang rasa syukur atas pemberian Tuhan yang masih B miliki. Mau berapa
lama? Dimana?”

KERJA
Apa saja dalam hidup B yang perlu disyukuri, siapa saja kira-kira yang sedih dan rugi kalau
B meninggal. Coba B ceritakan hal-hal yang baik dalam kehidupan B. Keadaan yang
bagaimana yang membuat B merasa puas? Bagus. Ternyata kehidupan B masih ada yang
baik yang patut B syukuri. Coba B sebutkan kegiatan apa yang masih dapat B lakukan
selama ini”.Bagaimana kalau B mencoba melakukan kegiatan tersebut, Mari kita latih.”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa-apa saja
yang B patut syukuri dalam hidup B? Ingat dan ucapkan hal-hal yang baik dalam kehidupan
B jika terjadi dorongan mengakhiri kehidupan (affirmasi). Bagus B. Coba B ingat-ingat lagi
hal-hal lain yang masih B miliki dan perlu disyukuri! Nanti jam 12 kita bahas tentang cara
mengatasi masalah dengan baik. Tempatnya dimana? Baiklah. Tapi kalau ada perasaan-
perasaan yang tidak terkendali segera hubungi saya ya!”

SP 4 Pasien: Berikut ini percakapan untuk meningkatkan kemampuan dalam


menyelesaikan masalah pada pasien isyarat bunuh diri

Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini

ORIENTASI
”Assalamu’alaikum, B. Bagaimana perasaannyai? Masihkah ada keinginan bunuh diri?
Apalagi hal-hal positif yang perlu disyukuri? Bagus! Sekarang kita akan berdiskusi tentang
bagaimana cara mengatasi masalah yang selama ini timbul. Mau berapa lama? Di saja
yah ?”

KERJA
« Coba ceritakan situasi yang membuat B ingin bunuh diri. Selain bunuh diri, apalagi kira-
kira jalan keluarnya. Wow banyak juga yah. Nah coba kita diskusikan keuntungan dan
kerugian masing-masing cara tersebut. Mari kita pilih cara mengatasi masalah yang paling
menguntungkan! Menurut B cara yang mana? Ya, saya setuju. B bisa dicoba!”Mari kita buat
rencana kegiatan untuk masa depan.”

TERMINASI

Bagaimana perasaan B, setelah kita bercakap-cakap? Apa cara mengatasi masalah yang B
akan gunakan? Coba dalam satu hari ini, B menyelesaikan masalah dengan cara yang dipilih
B tadi. Besok di jam yang sama kita akan bertemu lagi disini untuk membahas pengalaman B
menggunakan cara yang dipilih”.

Anda mungkin juga menyukai