Disusun Oleh :
I. PENGERTIAN
Bunuh diri menurut Herman (2015) adalah tindakan yang secara sadar dilakukan oleh
klien untuk mengakhiri kehidupannya.
Bunuh diri adalah perilaku merusak diri yang langsung dan disengaja untuk
mengakhiri kehidupan. Individu secara sadar berkeinginan untuk mati sehingga melakukan
tindakan-tindakan untuk mewujudkan keinginan tersebut.
II. PENYEBAB
Perilaku bunuh diri disebabkan karena individu mempunyai koping tidak adaptif
akibat dari gangguan konsep diri: harga diri rendah.
III.MANIFESTASI KLINIK
Resiko yang mungkin terjadi pada klien yang mengalami krisis bunuh diri adalah
mencederai diri dengan tujuan mengakhiri hidup.
Perilaku yang muncul meliputi isyarat, percobaan atau ancaman verbal untuk
melakukan tindakan yang mengakibatkan kematian perlukaan atau nyeri pada diri sendiri.
Core Problem
Resiko Bunuh Diri
HDR
V. ASUHAN KEPERAWATAN
A. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
1. Masalah keperawatan:
a. Resiko mencederai diri
b. Perilaku bunuh diri
c. Ketidakpatuhan
d. Ketidakberdayaan
e. Kecemasan
2. Data yang perlu dikaji:
a. Data subjektif :
Menyatakan putus asa dan tak berdaya, tidak bahagia, tak ada
harapan.menyatakan ingin bunuh diri / ingin mati saja, tak ada gunanya hidup.
b. Data objektif:
Nampak sedih, mudah marah, gelisah, murung, tidak dapat mengontrol impuls,
ada isyarat bunuh diri, ada ide bunuh diri, pernah mencoba bunuh diri, tidak
bergairah, ada bekaspercobaan bunuh diri, banyak diam (Kemenkes, 2012)
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko mencederai diri berhubungan dengan perilaku bunuh diri
(suicide).
2. Perilaku bunuh diri (suicide) berhubungan dengan koping
maladaptif.
DAFTAR PUSTAKA
NANDA Internasional (2012). Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.
Jakarta: EGC
Stuart, G.W. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC
Satrio. K. L (2015). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandar Lampung: Permatanet
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Risiko bunuh diri
Pertemuan :I
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi : Klien datang ke rumah sakit dengan diantar oleh
keluarga oleh karena di rumah klien mencoba untuk bunuh diri.
Percobaan bunuh diri klien sudah yang ketiga kalinya.
2. Diagnosa : Risiko menciderai diri: bunuh diri berhubungan dengan
keputusasaan.
3. Tujuan Khusus
TUK 1. Klien mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat.
TUK 1.6. Klien mampu mengidentifikasi benda-benda yang membahayakan klien.
TUK 2 Klien mampu melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri.
B. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi …... Saya ……, biasa dipanggil suster ….. Nama ….. siapa? Sukanya
dipanggil apa ….? Oh..begitu.. Baik, nanti di sini saya akan menjadi teman …… dan
akan merawat …..
b. Evaluasi/validasi
…… bagaimana perasaannya hari ini? ……. tahu kenapa dibawa ke sini …..? Apa
yang …. alami? Mungkin ……bisa cerita pada saya dan saya akan mencoba
membantu …….
Oh begitu.. Bu Lita sudah berapa kali mencoba untuk bunuh diri? Apakah yang jadi
alasan …… melakukan bunuh diri dari percobaan pertama sampai yang terakhir
kemarin?
c. Kontrak
1) Topik
Oh begitu ya …... Baiklah, di sini nanti saya akan membantu ….. agar …. tidak
membahayakan diri ….. sendiri lagi dan juga dapat mengendalikan dorongan
bunuh diri yang …… alami. Di samping itu juga agar ….. dapat lebih tenang
ketika menghadapi suatu masalah. Nanti kita akan bercakap-cakap. Bagaimana
…..? Mau ya?
2) Tempat
Baiklah, kalau begitu kita mau mengobrol di mana …..? Bagaimana kalau di kursi
taman?
3) Waktu
Mau berapa menit ….? Baiklah, 15 menit ya.
2. Kerja
a. ….., menurut Ibu, benda-benda apa saja yang selama ini dapat membahayakan …..?
Ada lagi tidak ….. yang lainnya? Wah, bagus, …… bisa mengenali dengan baik apa
yang bisa membahayakan …... Nah nanti ….. sebaiknya menjauhi benda-benda
yang….. sebutkan tadi, dan kalau menemuinya ……bisa memberikan ke suster ya.
b. ….., biasanya apa yang bisa …… lakukan untuk mengendalikan keinginan bunuh
diri? Oh, baiklah, berarti ….. biasanya bercerita ke orang lain, berdoa dan juga
berjalan-jalan ke tempat yang sejuk ya …...
c. Kalau begitu, sekarang saya akan memimpin untuk kita berdoa bersama ya …., nanti
….. pejamkan mata dan ikuti kata-kata saya. Coba sekarang ….. mencoba berdoa
sendiri sambil ditutup matanya. Wah, bagus sekali …...
d. Jika ….. perasaannya sedang tidak tenang, …. bisa melakukan nafas dalam seperti
ini. Nah, coba sekarang …. ulangi tadi sambil pejamkan mata. Wah, bagus sekali .....
e. Selain itu, jika ada sesuatu masalah yang ibu pikirkan, ibu bisa menceritakan atau
mengungkapkan perasaan Ibu yang Ibu mengenai permasalah yang Ibu alami.
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Nah, ini tadi ….. sudah bisa mengungkapkan permasalah …. dan juga sudah berdoa
bersama saya. Bagaimana perasaan ….. sekarang? Oh, sedikit lebih lega ya...
b. Evaluasi Obyektif
Nah, sekarang coba ….. sebutkan kembali tadi apa saja cara yang bisa ….. lakukan
untuk mengendalikan keinginan bunuh diri? Wah, bagus ..... sekarang coba ulangi
teknik nafas dalam yan saya ajarkan tadi. Bagus sekali ..... dilakukan terus seperti itu
ya...
c. Rencana Tindak Lanjut
Nah, cara itu tadi, …. coba tulis di daftar ini, dan berarti setiap pagi setelah bangun
tidur nanti …… berdoa, dan setiap ada hal yang ….. pikirkan dan membuat …..
sedih, …. bisa lakukan nafas dalam kemudian menceritakan kepada perawat. Dan
pukul 06.30, nanti ….. bisa berjalan-jalan di taman ya dengan ditemani saya atau
perawat yang lain. Wah, ternyata sudah 15 menit ….. Nanti coba ….. pikirkan lagi
hal-hal yang bisa membuat …… tenang ya, sehingga dapat mengontrol diri. Jangan
lupa, cara-cara tadi dilakukan ya …...
d. Kontrak
1) Topik : Nah, nanti kita akan bercakap-cakap lagi ya ….. Nanti kita akan
bicarakan mengenai aspek positif yang ….. miliki agar …… bisa berpikir positif
dan juga bisa menghargai diri …. sendiri. Mau ya?
2) Tempat : Nanti tempatnya mau di mana …..? Oh, di sini lagi ya..?
3) Waktu : Baiklah kalau begitu nanti sampai ketemu lagi jam 12.00 ya ….
Sekarang ….. bisa melakukan aktivitas yang lain dulu. Sampai nanti …...
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Risiko bunuh diri
Pertemuan : ke-II
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : Klien telah mampu mengidentifikasi benda-benda yang dapat
membahayakan dan mengendalikan dorongan bunuh diri
2. Diagnosa : Risiko mencederai diri:bunuh diri berhubungan dengan
keputusasaan
1. TUK : 3. Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dirinya
2.1 klien dapat berpikir positif terhadap diri
2.2 klien dapat menghargai diri sebagai individu yang berharga
3) Waktu
Untuk waktunya ibu Lita bersedia berapa kita bercakap – cakap? Bagaimana kalau
15 menit.
1. Kerja
Ada beberapa cara untuk lita dapat berpikiran positif terhadap diri, yaitu dengan cara,
saat dorongan untuk mencederai diri sampai ingin bunuh dir muncul, ibu Lita dapat
kembali mengingat bahwa ibu Lita bukanlah seorang wanita biasa yang tidak dapat
melakukan apapun namun ibu Lita adalah seorang wanita yang memiliki banyak
kelebihan, seperti sebelumnya, ibu adalah seorang yang dapat mengasuh anak – anak
dengan baik sampai mereka tumbuh dewasa, menjadi seorang guru yang memiliki
banyak anak didik, mahir berbahasa inggris, dan juga dapat membuat berbagai hiasan
dinding dari bahan kain. Dan untuk meraih semuanya ibu Lita butuh banyak usaha dan
tidak datang dengan sendirinya kepada ibu Lita. Sekarang, coba mari kita lakukan
bersama.
2. Terminasi
a. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan ibu Lita setelah kita melakukan kegiatan untuk mengetahui
kemampuan apa saja yang ibu Lita miliki dan cara menghargai diri sendiri.
b. Evaluasi obyektif
Coba sekarang ibu Lita ulangi lagi tentang apa yang tadi sudah kita lakukan bersama.
c. Rencana tindak lanjut
Tadi suster sudah mengajarkan untuk bagaimana cara berpikiran positif terhadap diri
dan tidak terasa waktu pertemuan kita pada pagi hari ini telah usai. Usahakan apa
yang sudah suster ajarkan tadi, nanti dapat di ulang lagi saat dorongan untuk
mencederai diri sampai ingin bunuh diri muncul ataupun pada waktu yang lain (saat
santai, atau saat yang lain) dan pada pertemuan selanjutnya kita dapat mencoba untuk
mengulang kembali atau mungkin melanjutkan dengan latihan yang lain lagi.
d. Kontrak
1) Topik
Untuk kontrak pertemuan besok akan kita bicarakan tentang identifikasi pola
koping yang biasa di lakukan ibu Lita
2) Tempat
Untuk tempatnya, ibu Lita mau dimana kita bercakap - cakap? Agar tidak jenuh,
bagaimana kalau di aula tengah
3) Waktu
Waktunya, ibu Lita bersedia bertemu jam berapa? Bagaimana kalau jam 11, nanti
lama waktunya sama seperti kemarin, yaitu selama 15 menit.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Risiko bunuh diri
Pertemuan : ke-3
B. Proses Keperawatan
3. Kondisi Klien :Klien telah mampu mengetahui beberapa aspek positif yang dimiliki
dan dapat menghargai diri sendiri sebagai individu yang berharga.
4. Diagnosa :Risiko mencederai diri :bunuh diri berhubungan dengan
keputusasaan
5. TUK : 4. Klien dapat menggunakan koping yang konstruktif
4.1 Mengajarkan klien untuk mengantisipasi pengalaman yang
disenangi.
4.2 Mendorong klien untuk mengenali hal – hal yang di cintai.
4. Kerja
a. Saat ini bagaimana hubungan ibu dengan orang terdekat? (suami, anak)
b. Suster mau tanya, hal-hal apa saja yang ibu senangi?Coba sebutkan!Kemudian,
apakah hari ini Ibu sudah melakukan kegiatan yang disenangi?
c. Baiklah, hari ini suster juga ingin Ibu untuk berbagi cerita tentang pengalaman yang
menyenangkan yang Ibu alami?Bagus sekali
5. Terminasi
e. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita melakukan bercakap-cakap tadi?
f. Evaluasi obyektif
Nah, coba sekarang ibu ulangi lagi apa yang telah kita bicarakan tadi?bagus sekali
g. Rencana tindak lanjut
Tadi kita sudah bercakap-cakap tentang hal-hal yang Ibu senangi/cintai serta
pengalaman-pengalaman yang menyenangkan yang pernah Ibu alami. Nanti kalau
Ibu sudah melakukan kegiatan-kegiatan yang Ibu senangi, coba nanti Ibu
menuliskan kegiatan tersebut di buku catatan. Besok kita akan bercakap-cakap
tentang rencana Ibu dimasa depan atau harapan Ibu di masa depan ya?
h. Kontrak
4) Topik
Baiklah sepertinya waktu kita telah habis, besok akan kita bicarakan tentang
rencana masa depan yang realistis, mau ya?
5) Tempat
Mau dimana kita bicara? Bagaimana kalau di taman
6) Waktu
Mau jam berapa? Jam 10 ya, selama 15 menit
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
D. Proses Keperawatan
6. Kondisi Klien : Klien tidak mencederai diri : bunuh diri.
7. Diagnosa :Risiko mencederai diri:bunuh diri berhubungan dengan keputusasaan
8. TUK : 4.1 Klien dapat merencakan masa depan yang realistis.
7. Kerja
Bu, sekarang mari kita buat rencana kegiatan untuk masa depan.. kita buat dalam “poster
tujuan” ini ya Bu... Apa saja kegiatan yang baik untuk dilakukan untuk masa depan Ibu nanti....
Apa saja yang Ibu inginkan ke depan.. Nah bisa ditulis di dalam “poster tujuan”... Menarik
kan.. Mari kita mulai... Hebat..
3. Terminasi
i. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan Ibu Lita, setelah kita bercakap-cakap?
j. Evaluasi obyektif
Coba sekarang ibu Lita ulangi lagi tentang apa yang tadi sudah kita lakukan bersama.. Apa
cara mengatasi masalah yang ibu lita akan gunakan? Coba dalam satu hari ini, ibu Lita
menyelesaikan masalah dengan cara yang dipilih Ibu tadi. Lalu apa saja kegiatan untuk masa
depan yang kita rencanakan tadi.. yiah yang ada di dalam “poster tujuan” tadi...”