DISUSUN OLEH:
DINA NURUL SAKINAH
I1031191058
A. Definisi
Resiko bunuh diri adalah resiko untuk mencederai diri sendiri yang dapat mengancam
kehidupan. Bunuh diri merupakan kedaruratan psikiatri karena merupakan perilaku untuk
mengakhiri kehidupannya. Perilaku bunuh diri disebabkan karena stress yang tinggi dan
berkepanjangan dimana individu gagal dalam melakukan mekanisme koping yang digunakan
dalam mengatasi masalah. Beberapa alasan individu mengakhiri kehidupan adalah kegagalan
untuk beradaptasi, sehingga tidak dapat menghadapi stress, perasaan terisolasi, dapat terjadi
karena kehilangan hubungan interpersonal/ gagal melakukan hubungan yang berarti, perasaan
marah/ bermusuhan, bunuh diri dapat merupakan hukuman pada diri sendiri, cara untuk
mengakhiri keputusasaan (Stuart, 2006).
C. Diagnosa Medis
Diagnosa medis dari Resiko Bunuh Diri (Keliat 2011)
Skizofrenia
Psikotik
Referensi
Stuart, G. W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Yosep, I. 2010. Keperawatan Jiwa. Bandung : Redika Aditama
Yusuf, Ah dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta Selatan : Salemba
Medika
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi pasien:
2. Diagnosa keperawatan
3. Tujuan khusus
4. Tindakan keperawatan
ORIENTASI
1. Salam terapeutik
“ assalamualaikum, selamat pagi mbak, perkenalkan nama saya Rizka Yunita,
mbak dapat memanggil saya Rizka. Saya perawat di ruang ini yang akan merawat
mbak”.
2. Evaluasi/ validasi
“Baik mbak, hari ini kita akan mendiskusikan tentang kondisi kesehatan mbak.
Bagaimana mbak, apakah mbak setuju dengan topik kita kali ini? “ Waktu:
“Untuk pertemuan kita pertama kali ini, mbak bisa berdiskusi berapa lama?
Sesuai dengan permintaan mbak, kita berdiskusi mengenai keadaan mbak selama
15 menit ya, jadi nanti kita akan selesai berdiskusi pada pukul jam
09.45”.
Tempat:
“ Mbak ingin kita berdiskusi dimana? Baik mbak, mari kita berdiskusi di ruangan
ini ya”
KERJA
“Saya akan memeriksa seluruh isi kamar mbak ya, untuk memastikan tidak
“Apa yang mbak lakukan saat keinginan untuk bunuh diri muncul? Kalau
keinginan untuk bunuh diri muncul, mbak langsung minta bantuan perawat di
ruangan atau keluarga untuk menemani mbak diruangan sehingga mbak tidak
sendirian diruangan,. Jadi, mbak jangan sendirian dikamar ya…”
TERMINASI
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan):
“Baik mbak, tadi kita sudah berdiskusi iya mbak tentang cara mengendalikan
perasaan ingin bunuh diri. Tugas untuk mbak yaitu berlatih cara mengendalikan
perasaan bunuh diri ya mbak. Nanti pada pertemuan selanjutnya, saya akan
melihat jadwal kegiatan latihan mbak ya. Mari kita masukkan ke dalam jadwal
kegiatan hariannya ya mbak”.
“Sudah 15 menit ya mbak, kita berdiskusi. Baiklah mbak, topik pertemuan kita
selanjutnya akan mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki mbak”. “Untuk
pertemuan selanjutnya, mbak mau kita berdiskusi jam berapa?” “Nanti mbak mau
kita berdiskusi dimana?”
“Baik mbak, kita akan bertemu lagi bsok ya, jam 09.00 di ruangan ini”.
“Terima kasih ya mbak” (sambil menjabat tangan pasien).