Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN GANGGUAN JIWA RESIKO BUNUH DIRI


DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr. AMINO
GONDHOHUTOMO SEMARANG

Disusun Oleh :

MAHARENI MEITA WULANDARI


NIM 2104028

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS AN NUUR
TA 2021/2022

1
A. Pengertian
Bunuh diri adalah suatu upaya yang disadari untuk mengakhiri kehidupan
individu secara sadar berhasrat dan berupaya melaksanakan hasratnya untuk mati
(Yosep, 2017). Bunuh diri menurut Edwin Schneidman dalam Kaplan 2015 adalah
tindakan pembinasaan yang disadari dan ditimbulkan diri sendiri, dipandang
sebagai malaise multidimensional pada kebutuhan individual yang menyebabkan
suatu masalah di mana tindakan yang dirasakan sebagai pemecahan yang terbaik.
Bunuh diri berhubungan dengan kebutuhan yang dihalangi atau tidak
terpenuhi, perasaan ketidakberdayaan, keputusasaan, konflik ambivalen antara
keinginan hidup dan tekanan yang tidak dapat ditanggung, menyempitkan pilihan
yang dirasakan dan kebutuhan meloloskan diri; orang bunuh diri menunjukkan
tanda-tanda penderitaan (Kaplan & Saddock, 2015) Perilaku yang muncul
meliputi :
1. Isyarat, Ditunjukkan dengan perilaku secara tidak langsung ingin bunuh diri
Pada kondisi ini mungkin klien sudah memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya,
namun tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh diri. Klien
umumnya mengungkapkan perasaan bersalah/sedih/marah/putus asa/tidak
berdaya. Klien juga mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri sendiri yang
menggambarkan harga diri rendah.
2. Ancaman, Ancaman bunuh diri umumnya diucapkan oleh klien, berisi
keinginan untuk mati disertai dengan rencana untuk mengakhiri hidupnya dan
persiapan alat untuk melaksanakan rencana tersebut. Secara aktif klien telah
memikirkan rencana bunuh diri, namun tidak disertai percobaan bunuh diri.
3. Percobaan Percobaan bunuh diri adalah tindakan klien mencederai atau
melukai diri untuk mengakhiri kehidupannya. Pada kondisi ini, klien aktif
mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri, minum racun, memotong urat
nadi atau menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi.
B. Tanda dan gejala
1. Isyarat Bunuh Diri Klien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri
hidupnya, namun tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh diri
a. Subyektif :
1) “Tolong jaga anak-anak karena saya akan pergi jauh!” atau “Segala
sesuatu akan lebih baik tanpa saya.”

2
2) Mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah / sedih / marah / putus
asa / tidak berdaya.
3) Mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri sendiri yang
menggambarkan harga diri rendah
b. Obyektif :
1) Sedih
2) Murung
3) Marah
4) Menangis
5) Banyak diam
6) Kontak mata kurang
7) Emosi labil
8) Tidak tidur
2. Ancaman Bunuh Diri
a. Subyektif:
1) Ungkapan ingin mati diucapkan oleh pasien berisi keinginan untuk mati
2) Ungkapan rencana untuk mengakhiri kehidupan
3) Ungkapan dan tindakan menyiapkan alat untuk melaksanakan rencana
tersebut.
b. Obyektif:
1) Banyak melamun
2) Menyiapkan alat untuk rencana bunuh diri
3) Gelisah
4) Mudah emosi
5) Sedih
6) Murung
7) Menangis
8) Jalan mondar-mandir
3. Percobaan Bunuh Diri
a. Subyektif :
1) Mau mati
2) Jangan tolong saya
3) Biarkan saya
4) Saya tidak mau ditolong
3
5) Emosi labil
b. Obyektif
klien aktif mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri, minum racun,
memotong urat nadi, atau menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi ,
membenturkan kepala
C. Diagnosa keperawatan
Resiko bunuh diri
D. Pohon Masalah

Resiko menciderai diri sendiri,


orang lain dan lingkungan Akibat

Resiko Bunuh Diri


Core Problem

Harga diri rendah Penyebab

E. Tindakan Keperawatan pada klien percobaan bunuh diri


1. Tindakan keperawatan pasien
a. Tujuan Klien mampu:
1) Tetap aman dan selamat / Klien tidak menciderai diri sendiri.
2) Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri dengan
membuat daftar aspek positif diri sendiri.
b. Tindakan Keperawatan generalis klien (Strategi Pelaksanaan)
1) SP 1 Pasien : Mengidentifikasi beratnya masalah risiko bunuh diri:
isarat, ancaman, percobaan (jika percobaan segera rujuk)
2) SP 2 Pasien : Mengidentifikasi benda-benda berbahaya dan
mengamankannya (lingkungan aman untuk pasien)
3) SP 3 Pasien : Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri:
buat daftar aspek positif diri sendiri, latihan afirmasi/berpikir aspek
positif yang dimiliki
4) SP 4 Pasien : Mendiskusikan harapan dan masa depan
2. Tindakan Keperawatan generalis pada keluarga klien Percobaan Bunuh diri

4
a. Tujuan umum: Keluarga berperan serta merawat dan melindungi anggota
keluarga yang mengancam atau mencoba bunuh diri
Tujuan khusus : Keluarga mampu keluarga mengenal tanda gejala dan
proses terjadinya resiko bunuh diri
b. Tindakan Keperawatan generalis (Strategi Pelaksanaan) pada keluarga
1) SP 1 Keluarga : Mendiskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat
pasien
2) SP 2 Keluarga : Menjelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses
terjadinya risiko bunuh diri (gunakan booklet)
3) SP 3 Keluarga : Menjelaskan cara merawat pasien dengan risiko bunuh
diri, melatih cara memberikan pujian hal positif pasien, memberi
dukungan pencapaian masa depan, melatih cara memberi penghargaan
pada pasien dan menciptakan suasana positif dalam keluarga.
4) SP 4 Keluarga : Menjelaskan perawatan lanjutan
E. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Strategi Pelaksanaan Pasien
SP 1 Pasien : Percakapan untuk melindungi pasien dari isyarat bunuh diri
ORIENTASI
Salam Terapeutik
Selamat pagi, perkenalkan saya .........., saya mahasiswa Universitas An Nuur dan saya
senang diapnggil ......... Apakah benar ini Tn.Y. Ohh, senang dipanggil apa ? Ohh Tn.Y..
Validasi
Bagaimana perasaan Tn.Y hari ini? Saya akan selalu menemani bapak disini mulai dari pukul
08.00-14.00, nanti akan ada perawat yang menggantikan saya untuk menemani bapak selama
dirawat di rumah sakit ini.
Kontrak (waktu, tempat, topik)
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang mbak rasakan selama ini, saya siap
mendengarkan sesuatu yang ingin mbak sampaikan. Bagaimana kalau kita lakukan disini
saja? Jam berapa kita akan berbincang – bincang? Bagaimana kalau jam 13.00 setelah
makan siang bapak?
KERJA
“Bagaimana perasaan Ibu setelah bencana itu terjadi? Apakah dengan bencana
tersebut bapak merasa paling menderita di dunia ini? Apakah bapak kehilangan kepercayaan
diri? Apakah bapak merasa tidak berharga dan lebih rendah dari pada orang lain?
5
Apakah bapak sering mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi? Apakah bapak berniat untuk
menyakiti diri sendiri seperti ingin bunuh diri atau berharap bapak mati?
Apakah bapak mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya? (Jika klien telah menyampaikan ide
bunuh diri, segera memberikan tindakan untuk melindungi klien)
“Baiklah tampaknya bapak memerlukan bantuan untuk menghilangkan keinginan untuk bunuh
diri. Saya perlu memeriksa seluruh kamar Ibu untuk memastikan tidak ada benda-benda yang
membahayakan ibu.”
“Nah, karena ibu tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup
bapak, maka saya tidak akan membiarkan bapak sendiri.
Apakah yang akan bapak lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul? Ya, saya setuju. bapak
harus memaggil perawat yang bertugas di tempat ini untuk membantu bapak. Saya percaya
bapak dapat melakukannya.
TERMINASI
Evaluasi
Bagaimana perasaan bapak setelah kita bincang – bincang selama ini ?
Coba ibu sebutkan cara tersebut ?
RTL
bapak, untuk pertemuan selanjutnya kita membicarakan tentang meningkatkan harga diri
pasien isyarat bunuh diri. Jam berapa bapak bersedia bercakap-cakap lagi? mau berapa
lama? bapak, mau dimana tempatnya?

SP 2 Pasien : Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh diri
ORIENTASI
Salam Terapeutik
Selamat pagi bapak, masih ingat dengan saya? Ya betul sekali. Saya perawat ..........
Validasi
Bagaimana perasaan bapak saat ini? Masih adakah dorongan mengakhiri kehidupan? Baik,
sesuai janji kita kemarin sekarang kita akan membahas tentang rasa syukur atas pemberian
Tuhan yang masih bapak miliki. Mau berapa lama? Dimana?baiklah 30 menit disini ya pak?.
KERJA
Apa saja dalam hidup bapak yang perlu disyukuri, siapa saja kira-kira yang sedih dan rugi
kalau bapak meninggal. Coba bapak ceritakan hal-hal yang baik dalam kehidupan bapak.
Keadaan yang bagaimana yang membuat bapak merasa puas? Bagus. Ternyata

6
kehidupan bapak masih ada yang baik yang patut bapak syukuri. Coba Ibu sebutkan kegiatan
apa yang masih dapat bapak lakukan selama ini. Bagaimana kalau bapak mencoba
melakukan kegiatan tersebut, Mari kita latih.
TERMINASI
Evaluasi
Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa-apa
saja yang bapak patut syukuri dalam hidup bapak? Ingat dan ucapkan hal-hal yang baik
dalam kehidupan bapak jika terjadi dorongan mengakhiri kehidupan. Bagus bapak.
Coba bapak ingat lagi hal-hal lain yang masih bapak miliki dan perlu di syukuri!
RTL
Nanti jam 2 siang kita bahas tentang cara mengatasi masalah dengan baik. Tempatnya
dimana? Baiklah, tetapi kalau ada perasaan-perasaan yang tidak terkendali segera hubungi
saya ya!

SP 3 Pasien : Percakapan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan


masalah pada pasien isyarat bunuh diri
ORIENTASI
Salam Terapeutik
Selamat pagi bapak. Masih ingat saya? Iya saya perawat Taufik
Validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Masihkah ada keinginan bunuh diri?
Apalagi hal-hal positif yang perlu disyukuri? Bagus!
Kontrak (waktu, tempat, topik)
Sekarang kita akan berdiskusi tentang bagaimana cara mengatasi masalah bapak selama ini.
Mau berapa lama bapak? Mau disini saja?
KERJA
Coba ceritakan situasi yang membuat bapak ingin bunuh diri. Selain bunuh diri apalagi kira-
kira jalan keluarnya. Wow, banyak juga ya bapak. Nah, sekarang coba kita diskusikan
tindakan yang menguntungan dan merugikan dari seluruh cara tersebut. Mari kita pilih cara
mengatasi masalah yang paling menguntungkan! Menurut bapak cara yang mana? Ya saya
juga setuju dengan pilihan bapak. Sekarang kita buat rencana kegiatan untuk mengatasi
perasaan bapak ketika mau bunuh diri dengan cara tersebut.
TERMINASI

7
Evaluasi subjektif: Bagaimana perasaan bapak, setelah kita bercakap-cakap?
Evaluasi objektif: Apa cara mengatasi masalah yang bapak gunakan. Coba bapak melatih
cara yang bapak pilih tadi.
RTL
Besok di jam yang sama kita akan bertemu lagi untuk membahas pengalaman bapak
menggunakan cara yang bapak pilih.

SP 4 Pasien : Mendiskusikan harapan dan masa depan


ORIENTASI
Salam Terapeutik
Selamat pagi bapak. Masih ingat saya? Iya saya perawat Taufik
Validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Masihkah ada keinginan bunuh diri?
Apalagi hal-hal positif yang perlu disyukuri? Bagus!
Kontrak (waktu, tempat, topik)
Sekarang kita akan berdiskusi tentang harapan dan masa depan bapak. Mau berapa
lama bapak? Mau disini saja?
KERJA
Coba ceritakan apa harapan yang ingin ibu capai? Oh iyaa bagus bapak ingin menjadi
orang yang baik, bapak juga ingin menjoba berjualan sayur d rumah setelah pulang
dari RS.
TERMINASI
Evaluasi
Baiklah bapak sudah mengungkapkan harapan masa depanv, dengan demikian
kemungkinan bapak untuk bunuh diri dapat dicegah.
RTL
Besok di jam yang sama kita akan bertemu lagi untuk membahas pengalaman bapak
menggunakan cara yang bapak pilih.
2. Strategi Pelaksanaan Keluarga
SP 1 Keluarga : Mendiskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien
ORIENTASI
Salam Terapeutik
“Selamat pagi !”perkenalkan saya ............. Perawat yang merawat Tn.y.

8
Validasi
“Bagaimana keadaan Bapak/Ibu pagi ini ?”
Kontrak (waktu, tempat, topik)
“Bagaimana kalau pagi ini kita ngobrol tentang masalah yang dihadapi Bapak/ibu
dalam merawat Tn.Y? Berapa lama waktu Bapak/Ibu?30 menit? Baik, mari duduk di
ruangan wawancara!”
KERJA :
“Apa masalah yang bapak hadapi dalam merawat Tn.Y? baiklah ternyata bapak tidak
mengetahuhi penyakit yang diderita Tn.Y? iya bu Tn.Y memiliki masalah resiko bunuh
diri.” Oleh karena itu Tn.Y membutuhkan perawatan untuk mengatasi penyakitnya.
Maka dari itu ibu harus tau bagaimana cara merawat Tn.Y”
TERMINASI
Evaluasi
”Bagaimana perasaan ibuk setelah percakapan kita ini?” oh iya ibuk ingin
mengetahui bagaimana cara merawat Tn.Y.”
RTL
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk meberitahu bagaimana penyakit RBD dan
cara merawat Tn.Y. Jam berapa Bp/Ibu datang? Baik saya tunggu. Sampai jumpa.”

SP 2 Keluarga : Menjelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya


risiko bunuh diri
ORIENTASI
Salam Terapeutik
“Selamat pagi !”perkenalkan saya ............ Perawat yang merawat Tn.Y.
Validasi
“Bagaimana keadaan Bapak/Ibu pagi ini ?”
Kontrak (waktu, tempat, topik)
“Bagaimana kalau pagi ini kita ngobrol tendang cara merawat Tn.Y? Berapa lama
waktu Bapak/Ibu?30 menit? Baik, mari duduk di ruangan wawancara!”
KERJA
“Apa yang Ibu ketahui tendang masalah Bapak”
“Ya memang benar sekali Bu, Tn.Y mengalami resiko bunuh diri yaitu upaya yang
disadari untuk mengakhiri kehidupan individu secara sadar berhasrat dan berupaya

9
melaksanakan hasratnya untuk mati. klien aktif mencoba bunuh diri dengan cara
gantung diri, minum racun, memotong urat nadi, atau menjatuhkan diri dari tempat
yang tinggi , membenturkan kepala.” Jika benar seperti itu sebaiknya ibu harus
memperhatikan Tn.C agar tidak melakukan hal-hal percobaan bunuh diri.”
TERMINASI
Evaluasi
”Bagaimana perasaan ibu setelah percakapan kita ini?”
“Dapatkah Ibu jelaskan kembali maasalah yang dihadapi Tn.Y dan bagaimana cara
merawatnya?”
“Bagus sekali Ibu dapat menjelaskan dengan baik. Nah setiap kali Ibu kemari lakukan
seperti itu. Nanti di rumah juga demikian.”
RTL
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi dua hari mendadang untuk latihan cara memberi
pujian langsung kepada Tn.Y”
“Jam berapa Bp/Ibu datang? Baik saya tunggu. Sampai jumpa.”

SP 3 Keluarga: Melatih keluarga cara merawat pasien risiko bunuh diri


ORIENTASI
Salam Terapeutik
Assalamu’alaikum. Selamat pagi Bapak/Ibu. Benar kalian adalah orang tua dari Tn.Y?
Kenalkan saya perawat ............... dari Universitas An nuur yang merawat Tn.Y selama
disini.”
Validasi
Bagaimana bu sudah mengerti apa itu RBD?
Bagus sekali ibu sudah mengerti.
Kontrak (waktu, tempat, topik)
Sekarang kita akan mendiskusikan tentang car merawat Tn.Y.
Dimana kita akan mendiskusikannya? Berapa lama bapak dan ibu ingin mendiskusikannya?
KERJA
Apa yang bapak/ibu lihat dari perilaku bapak selama ini?
Bapak/Ibu sebaiknya lebih sering memperhatikan tanda dan gejala bunuh diri. Pada
umumnya orang yang akan melakukan tindakan bunuh diri menunjukkan tanda melalui
percakapannya seperti “ saya tidak ingin hidup lagi”. Apakah Tn.Y sering mengatakannya
bu?

10
Kalau bapak/ibu mendengarkan Tn.Y berbicara seperti itu, maka sebaiknya ibu
mendengarkan secara serius. Pengawasan terhadap kondisi Tn.Y perlu ditingkatkan, jangan
biarkan Tn.Y mengunci diri di kamar. Ibu perlu menjauhkan benda berbahaya seperti
gunting, silet, gelas dan lain-lain. Hal ini sebaiknya perlu dilakukan untuk melindungi Tn.Y
dari bahaya dan memberi dukungan untuk tidak melakukan tindakan tersebut.
Usahakan 5 hari sekali bapak dan ibu memuji dengan tulus.
Tetapi kalau sudah terjadi percobaan bunuh diri, sebaiknya bapak dan ibu mencari bantuan
orang lain. Apabila tidak dapat diatasi segeralah ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan
perawatan yang lebih serius. Setelah kembali ke rumah, bapak/ ibu perlu membantu Tn.C
terus berobat untuk mengatasi keinginan bunuh diri
TERMINASI
Evaluasi Subjektif: Bagaimana bapak/ibu ada yang mau ditanyakan?
Evaluasi objektif: Bapak/ibu dapat mengulangi lagi cara-cara merawat anggota keluarga
yang ingin bunuh diri? Ya, Bagus.
RTL
Jangan lupa untuk selalu mengawasi Tn.Y ya bu jika ada tanda-tanda keinginan bunuh diri
segera menghubungi kami. Terima kasih Bapak/Ibu. Selamat Siang.

SP 4 Keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga

ORIENTASI
Salam Terapeutik
“Selamat pagi Bu. Masih ingat dengan saya? Iya saya perawat ............. yang merawat
Tn.Y
Validasi
“Bagaimana kabar ibu? Sudah bisa kan merawat Tn.Y?”
Kontrak (waktu, tempat, topik)
”Karena hari ini bapak direncanakan pulang, maka kita akan membicarakan jadwal
Tn.Y selama di rumah”
”Berapa lama Ibu ada waktu? Mari kita bicarakan di kantor
KERJA:
”Bu ini jadwal kegiatan Tn.Y selama di rumah sakit. Coba diperhatikan, apakah semua
dapat dilaksanakan di rumah?”Bu, jadwal yang telah dibuat selama Tn.Y dirawat

11
dirumah sakit tolong dilanjutkan dirumah, baik jadwal kegiatan maupun jadwal
minum obatnya”
”Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh
Bapak selama di rumah. Misalnya kalau Tn.Y terus menerus menyalahkan diri sendiri
dan berpikiran negatif terhadap diri sendiri, menolak minum obat atau
memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera
hubungi rumah sakit atau bawa bapak lansung kerumah sakit”
TERMINASI
Evaluasi
”Bagaimana Bu? Ada yang belum jelas? Ini jadwal kegiatan harian Bapak.
RTL
Jangan lupa kontrol ke rumah sakit sebelum obat habis atau ada gejala yang tampak.
Silakan selesaikan administrasinya!”

DAFTAR PUSTAKA

12
NANDA. (2012). Diagnosa Keperawatan definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Cetakan
2012.Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.

Keliat, BA, Akemat. (2015). Model Praktek Keperawatan Profesional. Jiwa Jakarta:
Penerbit buku kedokteran EGC.

Keliat, BA, Akemat, Helena C D, Nurhaeni , H (2012). Keperawatan Kesehatan Jiwa


Komunitas: CMHN(Basic Course). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Stuart, G.W.(2013) Principles and Practise 0f Psychiatric Nursing. 8 ed.


Missouri:Mosby

13

Anda mungkin juga menyukai