Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

RESIKO BUNUH DIRI

Disusun Oleh:
MAULIDATUN NISAA
NIM : 2013.02.012

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BANYUWANGI
2016
A. MASALAH UTAMA
Resiko bunuh diri
B. PROSES TERJADINYA
MASALAH
1. Pengertian
Bunuhdirimerupakantindakan yang
secarasadardilakukanolehpasienuntukmengakhirikehidupannya.Menurut Maris,
Berman, Silverman, danBongar (2000), bunuhdirimemiliki 4 pengertian, antara lain:
Bunuhdiriadalahmembunuhdirisendirisecaraintensional
Bunuhdiridilakukandenganintensi
Bunuhdiridilakukanolehdirisendirikepadadirisendiri
Bunuhdiribisaterjadisecaratidaklangsung (aktif) atautidaklangsung (pasif),
misalnyadengantidakmeminumobat yang
menentukankelangsunganhidupatausecarasengajaberada di relkeretaapi.
Tanda dan gejala :
Sedih
Marah
Putus asa
Tidak berdaya
Memeberikan isyarat verbal maupun non verbal
2. Penyebab
Secara universal: karena ketidakmampuan individu untuk menyelesaikan masalah.
Terbagi menjadi:
1) Faktorgenetik (berdasarkanpenelitian):
1,5 3 kali lebih banyak perilaku bunuh diri terjadi pada individu yang
menjadi kerabat tingkat pertama dari orang yang mengalami gangguan
mood/depresi/ yang pernahmelakukanupayabunuhdiri.
Lebihseringterjadipada kembar monozigot dari pada kembar dizigot.
2) Faktor Biologis lain:
Biasanyakarenapenyakitkronis/kondisimedistertentu, misalnya:
Stroke
Gangguuankerusakankognitif (demensia)
DiabetesPenyakitarterikoronaria
Kanker
HIV / AIDS
3) FaktorPsikososial&Lingkungan:
TeoriPsikoanalitik / Psikodinamika: Teori Freud, yaitu bahwa kehilangan
objek berkaitan dengan agresi & kemarahan, perasaannegatifthddiri,
danterakhirdepresi.
TeoriPerilakuKognitif: Teori Beck, yaitu Pola kognitif negatif yang
berkembang, memandangrendahdirisendiri
Stressor Lingkungan: kehilangan anggota keluarga, penipuan, kurangnya
sistem pendukung sosial

3. Akibat
Resiko bunuh diri dapat megakibatkan sebagai berikut :
Keputusasaan
Menyalahkan diri sendiri
Perasaan gagal dan tidak berharga
Perasaan tertekan
Insomnia yang menetap
Penurunan berat badan
Berbicara lamban, keletihan
Menarik diri dari lingkungan social
Pikiran dan rencana bunuh diri
Percobaan atau ancaman verbal

C. POHON MASALAH

Resiko mencederai diri sendiri,


orang lain dan lingkungan

Resiko bunuh diri

Harga diri rendah

D. MASALAH KEPERAWATAN
YANG MUNGKIN MUNCUL
1. ResikoPerilakubunuhdiri
2. Koping maladaptive

E. DATA YANG PERLU DIKAJI


1. ResikoPerilakubunuhDiri

DS : menyatakan ingin bunuh diri / ingin mati saja, tak ada gunanya hidup.
DO : ada isyarat bunuh diri, ada ide bunuh diri, pernah mencoba bunuhdiri.
2. Koping maladaptive
DS : menyatakan putus asa dan tak berdaya, tidak bahagia, tak ada harapan.
DO : nampak sedih, mudah marah, gelisah, tidak dapat mengontrol impuls.

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. ResikoPerilakubunuhdiri
2. Koping maladaptive

G. RENCANA TINDAKAN
KPERAWATAN
ResikoPerilakubunuhdiri

1. Tujuan umum : Klien tidak melakukan percobaan bunuh diri


2. Tujuan khusus :
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan:
Perkenalkan diri dengan klien
Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal.
Bicara dengan tegas, jelas, dan jujur.
Bersifat hangat dan bersahabat.
Temani klien saat keinginan mencederai diri meningkat.
Kliendapatterlindungdariperilakubunuhdiri
Tindakan :
Jauhkankliendaribendabenda yang dapatmembahayakan (pisau, silet,
gunting, tali, kaca, danlain lain).
Tempatkanklien di ruangan yang tenangdanselaluterlihatolehperawat.
Awasikliensecaraketatsetiapsaat.
Kliendapatmengekspresikanperasaannya
Tindakan:
Dengarkankeluhan yang dirasakan.
Bersikapempatiuntukmeningkatkanungkapankeraguan,
ketakutandankeputusasaan.
Beridoronganuntukmengungkapkanmengapadanbagaimanaharapannya.
Beriwaktudankesempatanuntukmenceritakanartipenderitaan, kematian,
danlainlain.
Beridukunganpadatindakanatauucapanklien yang
menunjukkankeinginanuntukhidup.
Kliendapatmeningkatkanhargadiri
Tindakan:
Bantu untukmemahamibahwakliendapatmengatasikeputusasaannya.
Kajidankerahkansumbersumber internal individu.
Bantu mengidentifikasisumbersumberharapan (misal:
hubunganantarsesama, keyakinan, halhaluntukdiselesaikan).
Kliendapatmenggunakankoping yang adaptif
Tindakan:
Ajarkanuntukmengidentifikasipengalamanpengalaman yang
menyenangkansetiaphari (misal :berjalan-jalan, membacabukufavorit,
menulissuratdll.)
Bantu untukmengenalihalhal yang iacintaidan yang iasayang,
danpentingnyaterhadapkehidupan orang lain,
mengesampingkantentangkegagalandalamkesehatan.
Beridoronganuntukberbagikeprihatinanpada orang lain yang
mempunyaisuatumasalahdanataupenyakit yang
samadantelahmempunyaipengalamanpositifdalammengatasimasalahterseb
utdengankoping yang efektif

Daftar Pustaka

Keliat A. Budi, Akemat. 2009. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN
RESIKO BUNUH DIRI

Pertemuan : I
Hari/tanggal :
Nama Klien : Tn. ..
Ruangan : .

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S : Klien mengatakan perasaannya tidak tenang dan ingin bunuh diri
O :Klien tampak tidak kooperatif dengan perawat, klien tampak gelisah, klien
tampak murung
2. Diagnosa Keperawatan : Resiko Bunuh Diri
3. Tujuan Keperawatan :
1). Membina hubungan saling percaya
2). Mengajarkan pengendalian dorongan bunuh diri pada klien
4. Tindakan Keperawatan
- Bina hubungan saling percaya dengan teknik komunikasi terapeutik.
- SP 1 :
1) Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien
2) Mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan pasien
3) Melakukan kontrak treatment
4) Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
5) Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri

B. Strategi Komunikasi
1. Faseorientasi
a. Salam terapeutik :
AssalamuAlaikum, namasayaSinar,
sayamahasiswaStikesBanyuwangiyang bertugas di ruang ini, saya dinas pagi dari
jam 7 pagi 2 siang, namanyasiapapak ?senangdipanggilapa ?
b. Evaluasi/validasi :
Bagaimanaperasaanbapakhariini ?
c. Kontrak
Topik : Bagaimana kalau kita bercakap cakap tentang apa yang bapak
rasakan hari ini ?
Tempat : Dimana kita akan bicara pak? Bagaimana kalau disini saja?
Waktu : Mau berapa lama pak ? bagaimana kalau 15 menit ?

2. Fase Kerja
Bagaimana perasaan bapak setelah ini terjadi? Apakah dengan bencana ini bapak
paling merasa menderita di dunia ini? Apakah bapak pernah kehilangan kepercayaan
diri? Apakah bapak merasa tidak berharga atau bahkan lebih rendah dari pada orang
lain? Apakah bapak merasa bersalah atau mempersalahkan diri sendiri? Apakah bapak
sering mengalami kesulitan berkonsentrasi? Apakah bapak berniat unutuk menyakiti
diri sendiri? Ingin bunuh diri atau berharap bapak mati? Apakah bapak pernah
mencoba bunuh diri? Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang bapak rasakan?
Baiklah, tampaknya bapak membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan
untuk mengakhiri hidup. Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar bapak ini untuk
memastikan tidak ada benda benda yang membahayakan bapak)
Karena bapak tampaknya mash memilikikeinginan yang kuat untuk mengakhiri
hidup bapak, saya tidak akan membiarkan bapak sendiri
Apa yang bapak lakukan jika keinginan bunuh diri muncul?
Kalau keninginan itu muncul, maka akan mengatasinya bapak harus langsung minta
bantuan kepada perawat di ruangan ini dan juga keluarga atau teman yang sedang
besuk. Jadi bapak jangan sendirian ya, katakan kepada teman perawat, keluarga atau
teman jika ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan.
Saya percaya bapak dapat mengatasi masalah.
3. Fase Terminasi
1) EvaluasiSubyektif
Bagaimanaperasaanbapak setelahmengetahui cara mengatasi perasaan ingin
bunuh diri?
b. EvaluasiObyektif
Cobabapak sebutkan lagi cara tersebut!
c. RencanaTindaklanjut
Nahhh..karena waktu sudah habis kita akhiri saja ya pak pertemuan kali ini, besog
kita bertemu lagi ya pak.
d. Kontrak
Topik : Besok kita akan belajar bagaimana caranya berpikiran positif.
Tempat : Mau dimanakitadiskusi ?bagaimanakalau di ruangtamu ? maupakya?
Waktu : Besog jam 9 pagi ya pak.

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN


RESIKO BUNUH DIRI

Pertemuan : II
Hari/tanggal :
Nama Klien : Tn. ..
Ruangan : .

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S : Klien mengatakan perasaannya tidak tenang dan ingin bunuh diri
O :Klien tampak tidak kooperatif dengan perawat, klien tampak gelisah, klien
tampak murung
2. Diagnosa Keperawatan : Resiko Bunuh Diri
3. Tujuan Keperawatan :
1). Mengidentifikasi aspek positif klien

4. Tindakan Keperawatan
- Pertahankan hubungan saling percaya dengan klien.
- SP II :
1. Identifikasi aspek positif pasien
2. Dorong pasien untuk berfikir positif terhadap diri
3. Dorong pasien untuk menhargai diri sebagai individu yang berharga

B. Strategi Komunikasi
a. Faseorientasi
a. Salam terapeutik :
Selamatpagibapak, masihingatdengansaya?Yabetulsekali.Baik,
sesuaijanjikitakemarinsekarangkitaakanmembahastentang rasa
syukurataspemberianTuhan yang masihbapakmiliki.
b. Evaluasi/validasi :
Bagaimanaperasaanbapaksaatini?Masihadakahdoronganmengakhirikehidupan?
b. Kontrak
Topik : Sesuai janji kita kemarin, sekarang kita akan membahas tentang cara
berpikir positif.
Tempat : Dimana kita akan bicara pak? Bagaimana kalau disini saja?
Waktu : Mau berapa lama pak ? bagaimana kalau 20menit ?

c. FaseKerja

Apa saja dalam hidup bapak yang perlu disyukuri, siapa saja kira-kira yang sedih dan
rugi kalau bapak meninggal. Coba bapak ceritakan hal-hal yang baik dalam kehidupan
bapak. Keadaan yang bagaimana yang membuat bapak merasa puas? Bagus. Ternyata
kehidupan bapak masih ada yang baik yang patut bapak syukuri. Coba bapak
sebutkan kegiatan apa yang masih dapat bapak lakukan selama ini. Bagaimana kalau
bapak mencoba melakukan kegiatan tersebut, Mari kita latih.

d. FaseTerminasi
1) EvaluasiSubyektif
Bagaimanaperasaanbapak setelah kita bercakap-cakap?
2) EvaluasiObyektif
:Bisasebutkankembaliapa-apasaja yang bapakpatutsyukuridalamhidupbapak?
Ingatdanucapkanhal-hal yang
baikdalamkehidupanbapakjikaterjadidoronganmengakhirikehidupan.Bagusbapak.Co
babapakingatlagihal-hal lain yang masihbapakmilikidanperlu di syukuri!
3) RencanaTindaklanjut
Waktu sudah habis kita akhiri saja ya pak pertemuan kali ini, nanti kita bertemu lagi
ya, bagaimana pak?
4) Kontrak
Topik : Nanti kita bahas tentang cara mengatasi masalah dengan baik.
Tempat : Tempatnya dimana? Baiklah
Waktu : Nanti jam 2 siang ya pak?
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN
RESIKO BUNUH DIRI

Pertemuan : III
Hari/tanggal :
Nama Klien : Tn. ..
Ruangan : .

A. Proses Keperawatan
1. KondisiKlien
S : Klien mengatakan perasaannya tidak tenang dan ingin bunuh diri
O :Klien tampak tidak kooperatif dengan perawat, klien tampak gelisah, klien tampak
murung
2. DiagnosaKeperawatan : Resiko Bunuh Diri
3. TujuanKeperawatan :
1) Mengidentifikasi pola koping yang biasa diterapkan pasien
4. TindakanKeperawatan
- Pertahankan hubungan saling percaya dengan klien.
- SP III :
1) Identifikasi pola koping yang biasa diterapkan pasien
2) Nilai pola koping yang biasa dilakukan
3) Identifikasi pola koping yang konstruktif
4) Dorong pasien memilih pola koping yang konstruktif
5) Anjurkan pasien menerapkan pola koping konstruktif dalam kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi
1. Faseorientasi
a. Salam terapeutik :
Selamat pagi pak.
b. Evaluasi/validasi :
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Masihkah ada keinginan bunuh diri?
c. Kontrak
Topik : Sesuai janji kita, sekarang kita akan membahas tentang cara mengatasi
masalah dengan baik.
Tempat : Dimana kita akan bicara pak? Bagaimana kalau di teras depan?
Waktu : Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 20 menit ?

2. FaseKerja

Coba ceritakan situasi yang membuat bapak ingin bunuh diri. Selain bunuh diri
apalagi kira-kira jalan keluarnya. Wow, banyak juga ya pak. Nah, sekarang coba kita
diskusikan tindakan yang menguntungan dan merugikan dari seluruh cara tersebut.
Mari kita pilih cara mengatasi masalah yang paling menguntungkan! Menurut bapak
cara yang mana? Ya saya juga setuju dengan pilihan bapak. Sekarang kita buat
rencana kegiatan untuk mengatasi perasaan bapak ketika mau bunuh diri dengan cara
tersebut.
3. FaseTerminasi
1) EvaluasiSubyektif
Bagaimanaperasaanbapak setelah kita bercakap-cakap?
2) EvaluasiObyektif
:Coba bapak sebutkan lagi cara mengatasi masalah yang sudah bapak sebutkan
tadi!
3) RencanaTindaklanjut
Karena waktunya sudah habis, bagaimana kalau kita akhiri pertemuan hari ini dan
kita lanjutkan lagi besog y pak?
4) Kontrak
Topik : Besok kita akan membuat rencana masa depan untuk bapak.
Tempat : Tempatnya dimana? Disini ya pak?
Waktu : Jam berapa besog pak? Bagaimana kalau jam 10 pagi?
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN
RESIKO BUNUH DIRI

Pertemuan : IV
Hari/tanggal :
Nama Klien : Tn. ..
Ruangan : .

A. Proses Keperawatan
1. KondisiKlien
S : Klienmengatakanperasaannya sudah tenang dan tidak ingin bunuh diri lagi
O :Klientampak kooperatif dengan perawat, klien tampak tenang, klien tidak murung
lagi
2. DiagnosaKeperawatan : Resiko Bunuh Diri
3. TujuanKeperawatan :
1) Mengidentifikasi cara mencapai masa depan yang realistis untuk klien
4. TindakanKeperawatan
- Pertahankan hubungan saling percaya dengan klien.
- SP IV :
1) Membuat rencana masa depan yang realistis bersama pasien
2) Mengidentifikasi cara mencapai rencana masa depan yang realistis
3) Memberi dorongan pasien melakukan kegiatan dalam rangka meraih masa
depan yang realistis

B. Strategi Komunikasi
1. Faseorientasi
a. Salam terapeutik :
Selamat pagi pak.

b. Evaluasi/validasi :
Bagaimna perasaan bapak hari ini? Masih adakah terpikirkan oleh bapak untuk
bunuh diri lagi? Alhamdulilah bapak tidak ada berpikiran seperti itu lagi
c. Kontrak

Topik : Bagaimana kalau sekarang kita berdiskusi tentang rencana masa depan
bapak dan cara mencapainya?
Tempat : Dimana kita akan bicara pak? Bagaimana kalau disini?
Waktu : Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 20 menit ?

2. FaseKerja

Nah, sekarang coba bapak ceritakan apa rencana bapak dimasa depan setelah keluar
dari sini nanti.
Wah....bagus!!. Ternyata kakak mempunyai rencana yang luar biasa bagus serta
menarik dan masih mempunyai semangat hidup yang besar.
Nah, sekarang coba kita diskusikan keuntungan dan kerugian masing-masing
rencana tersebut dan bagaimana cara mencapai masa depan yang bapak inginkan.
Mari kita pilih cara yang paling baik dan realistis!, kalau menurut bapak yang
mana? Ya, saya setuju dengan bapak!
Nah...untuk meraih masa depan dengan cara tersebut tentu ada beberapa hal atau
kegiatan yang harus dilakukan, menurut bapak apa saja itu?
Yup..benar sekali pak. Saya yakin kakak mampu melakukannya dan dapat meraih
impian bapak. Jika bapak terus bersemangat dan tidak mudah putus asa, insya Allah
rencana masa depan bapak itu akan dapat menjadi kenyataan. Bagaimana, pak?
Saya senang sekali bapak bersemangat seperti ini

3. FaseTerminasi
1) EvaluasiSubyektif
Bagaimanaperasaanbapak setelah kita berbincang-bincang dan membuat rencana
masa depan bapak tadi?
2) EvaluasiObyektif
Coba kakak sebutkan lagi apa saja rencana masa depan bapak dan bagaimana cara
mencapainya. Ya...benar sekali, pak
3) RencanaTindaklanjut
Cobamulaisekarang, bapakmelakukankegiatan/rencanatersebutdengancara yang
kakakpilihtadi.Bagaimanakalaukitabuatrencanakegiatandanmemasukkannyakedalam
jadwalkegiatanharianbapak agar semuamasadepan yang
bapakrencanakantadidapattercapai.
4) Kontrak
Topik : Besok kita bertemu lagi untuk membahas bagaimana pengalaman
bapak menggunakan cara yang bapak pilih.
Tempat : Mau dimana kita bertemu?
Waktu : Jam berapa besog pak?

Anda mungkin juga menyukai