Disusun Oleh :
WAHYU RAHARJO
15.0337.N
I. MASALAH UTAMA
Resiko Bunuh Diri (RBD)
B. Penyebab
Penyebab Resiko Bunuh Diri adalah :
1. HDR
a. Pengertian
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan
yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan
harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999).
Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara :
1) Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus
operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan
kerja dll. Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah
karena privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang
sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan (pemasangan
kateter, pemeriksaan perianal, dll), harapan akan struktur, bentuk
dan ffungsi tubuh yang tidak tercapai karena
dirawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai.
2) Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung
lama.
( keliat, 2010 )
b. Tanda dan gejala
1) Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat
tindakan terhadap penyakit
2) Rasa bersalah terhadap diri sendiri
3) Merendahkan martabat sendiri, merasa tidak mampu
4) Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri
5) Percaya diri kurang
6) Mencederai diri
2. Perubahan sensori persepsi ; halusinasi
a. Pengertian
Perubahan sensori persepsi ; halusinasi adalah suatu keadaan
yang merupakan gangguan pencerapan (persepsi) panca indra tanpa
ada rangsangan dari luar yg dapat meliputi semua system
penginderaan pada seseorang dalam keadaan sadar penuh ( baik ).
b. Tanda dan Gejala :
1) Bicara, senyum dan tertawa sendiri.
2) Menarik diri dan menghindar dari orang lain.
3) Tidak dapat membedakan tidak nyata dan nyata.
4) Tidak dapat memusatkan perhatian.
5) Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan
lingkungannya), takut.
6) Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung.
( Keliat,2010 )
C. Akibat
Akibat perilaku bunuh diri adalah cedera atau kematian. Jika perilaku
bunuh diri mengakibatkan kematian maka tindakan yang dilakukan adalah
perawatan jenazah.
Cedera yang disebabkan oleh perilaku bunuh diri sangat dipengauhi
oleh cara seseorang melakukan percobaan bunuh diri, Jika perilaku bunuh diri
dilakukan dengan menggantung maka cedera yang terjadi adalah berupa jejas
di leher. Jika minum racun maka akan terjadi pencederaan di lambung dan
saluran pencernaan. Untuk itu intervensi yang dilakukan juga sangat
tergantung dengan cedera yang terjadi.
III. POHON MASALAH
( Keliat, 2010 )
V. TINDAKAN PERAWATAN
A. Ancaman/percobaan bunuh diri dengan diagnosa keperawatan : Risiko
Bunuh Diri
1. Tindakan keperawatan untuk pasien percobaan bunuh diri
a. Tujuan : Pasien tetap aman dan selamat
b. Tindakan : Melindungi pasien
Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri,
maka saudara dapat melakukan tindakan berikut:
a. Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan
ketempat yang aman
b. Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas,
tali pinggang)
c. Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika
pasien mendapatkan obat
d. Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan
melindungi pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri
2. Tindakan keperawatan untuk keluarga dengan pasien percobaan
bunuh diri
a. Tujuan: Keluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang
mengancam atau mencoba bunuh diri
b. Tindakan:
1) Menganjurkan keluarga untuk ikut mengawasi pasien serta jangan
pernah meninggalkan pasien sendirian
2) Menganjurkan keluarga untuk membantu perawat menjauhi
barang-barang berbahaya disekitar pasien
3) Mendiskusikan dengan keluarga ja untuk tidak sering melamun
sendiri
4) Menjelaskan kepada keluarga pentingnya pasien minum obat
secara teratur