Disusun oleh :
EVA MARDIANA
KHGD21056
2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI
A. Pengertian
Bunuh diri adalah suatu upaya yang disadari dan bertujuan untuk mengakhiri kehidupan
individu secara sadar berhasrat dan berupaya melaksanakan hasratnya untuk mati. Perilaku
bunuh diri meliputu isyarat-isyarat, percobaan atau ancaman verbal, yang akan mengakibatkan
kematian, luka atau mernyakiti diri sendiri.
Resiko bunuh diri adalah resio untuk menciderai diri sendiri yang dapat mengancam
kehidupan. Bunuh diri merupakan kedaruratan psikiatri karena merupakan perilaku untuk
mengakhiri kehidupannya (Stuart, 2006) Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri
sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan.Bunuh diri merupakan keputusan terakhir dari individu
untuk memecahkan masalah yang dihadapi (Captain, 2008).
Bunuh diri merupakan tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri
kehidupan (Wilson dan Kneisl, 1988). Bunuh diri merupakan kedaruratan psikiatri karena pasien
berada dalam keadaan stres yang tinggi dan menggunakan koping yang maladaptif. Situasi gawat
pada bunuh diri adalah saat ide bunuh diri timbul secara berulang tanpa rencana yang spesifik
atau percobaan bunuh diri atau rencana yang spesifik untuk bunuh diri. Oleh karena itu,
diperlukan pengetahuan dan keterampilan perawat yang tinggi dalam merawat pasien dengan
tingkah laku bunuh diri, agar pasien tidak melakukan tindakan bunuh diri.
1. Bunuh diri anomik adalah suatu perilaku bunuh diri yang didasarkan oleh faktor lingkungan
yang penuh tekanan sehingga mendorong seseorang untuk bunuh diri.
2. Bunuh diri altruistik adalah tindakan bunuh diri yang berkaitan dengan kehormatan seseorang
ketika gagal dalam melaksanakan tugasnya.
3. Bunuh diri egoistik adalah tindakan bunuh diri yang diakibatkan faktor dalam diri seseorang
seperti putus cinta atau putus harapan.
Bunuh diri dikempompokkan menjadi 3, yaitu :
c. Teori psikologi
Sigmund Freud dan Karl Menninger meyakini bahwa bunuh diri merupakan hasil dari marah
yang diarahkan pada diri sendiri.
d. Penyebab lain :
1) Adanya harapan yang tidak dapat di capai
2) Merupakan jalan untuk mengakhiri keputusasaan dan ketidakberdayaan
3) Cara untuk meminta bantuan
4) Sebuah tindakan untuk menyelesaikan masalah
Stuart (2006) menjelaskan bahwa pencetus dapat berupa kejadian yang memalukan,
seperti masalah interpersonal, dipermalukan di depan umum, kehilangan pekerjaan, atau
ancaman pengurungan. Faktor pencetus seseorang melakukan percobaan bunuh diri adalah:
4. Pohon Masalah
Akibat Kematian Isolasi sosial HDR
D. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada perilaku percobaab bunuh diri:
1. Resiko bunuh diri
2. Harga diri rendah
3. Koping yang tak efektif
SP 4 : klien dapat mengidentifikasi perilaku percobaan bunuh diri yang pernah dilakukan
Diskusikan dengan klien percobaan bunuh diri yang dilakukannya selama ini :
- Motivasi klien menceritakan tindakan apa saja yang sudah pernah dilakukan untuk
mengakhiri hidup
- Motivasi klien menceritakan perasaan setelah tindakan tersebut
Diskusikan apakah dengan tindakan tersebut masalah yang dialami klien teratasi
SP 5 : Klien dapat mengidentifikasi akibat tindakan yang sudah dilakukan untuk bunuh diri
Diskusikan dengan klien akibat negatif cara yang dilakukan pada :
- Diri sendiri
- Orang lain
- Lingkungan
SP 6 : Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif untuk menghilangkan keinginannya untuk
bunuh diri
Diskusikan dengan klien :
- Apakah klien mau mempelajari cara baru untuk menghilangkan keinginannya tanpa
melakukan tindakan destruktif terhadap dirinya
- Jelaskan berbagai alternatif yang dapat dilakukan jika keinginan bunuh diri muncul
- Jelaskan cara-cara sehat untuk menghilangkan keinginan untuk bunuh diri : melakukan hobi
klien, berdoa, minta bantuan orang lain jika muncul keinginan bunuh diri, dan TAK
SP 7 : Klien dapat mendemonstrsikan cara mengontrol keinginan untuk bunuh diri
- Diskusikan cara yang akan dipilih dan anjurkan klien memilih cara yang mungkin sesuai
dengan kondisi klien
- Bantu klien jika klien kesulitan untuk melakukan apa yang sudah dipilihnya
SP 8 : Klien mendapat dukungan keluarga untuk mengontrol perilaku bunuh diri
- Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung klien untuk mengatasi
perilaku bunuh diri
- Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku bunuh diri
- Jelaskan pengertian, penyebab, akibat, dan cara merawat klien resiko bunuh diri yang dapat
dilakukan keluarga
- Peragakan cara merawat klien
- Beri kesempatan keluarga untuk memperagakan ulang
- Beri pujian pada keluarga setelah peragaan
- Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatih
Stuart, GW and Laraia (2005). Principles and practice of psychiatric nursing, 8ed. Philadelphia :
Elsevier Mosby.
Captain, C, (2008). Assessing suicide risk, Nursing made incredibly easy, Volume 6(3),
May/June 2008, p 46–53. Philadelphia : Elsevier Mosby.
Stuart, GW and Laraia (2005). Principles and practice of psychiatric nursing, 8ed. Philadelphia :
Elsevier Mosby.
Yosep, Iyus. 2009. Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama.
Yusuf. A, Fitriyasari R, Nihayati H.E. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan
Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.