DISUSUN OLEH :
Keterangan :
a) Peningkatan diri yaitu seorang individu yang mempunyai pengharapan,
yakin, dan kesadaran diri meningkat.
b) Pertumbuhan-peningkatan berisiko, yaitu merupakan posisi pada rentang
yang masih normal dialami individu yang mengalami perkembangan
perilaku.
c) Perilaku destruktif diri tak langsung, yaitu setiap aktivitas yang merusak
kesejahteraan fisik individu dan dapat mengarah kepada kematian,
seperti perilaku merusak, mengebut, berjudi, tindakan kriminal, terlibat
dalam rekreasi yang berisiko tinggi, penyalahgunaan zat, perilaku yang
menyimpang secara sosial, dan perilaku yang menimbulkan stres.
d) Pencederaan diri, yaitu suatu tindakan yang membahayakan diri sendiri
yang dilakukan dengan sengaja. Pencederaan dilakukan terhadap diri
sendiri, tanpa bantuan orang lain, dan cedera tersebut cukup parah untuk
melukai tubuh. Bentuk umum perilaku pencederaan diri termasuk
melukai dan membakar kulit, membenturkan kepala atau anggota tubuh,
melukai tubuhnya sedikit demi sedikit, dan menggigit jari.
e) Bunuh diri, yaitu tindakan agresif yang langsung terhadap diri sendiri
untuk mengakhiri kehidupan.
F. Patosikologi
Gambaran Proses Terjadinya Bunuh Diri
Isyarat Bunuh Diri
verbal/nonverbal
Pertimbangan
untuk melakukan
bunuh diri
Ambivalensi
Kurangnya respon
Kematian
positif
Bunuh Diri
2. Factor predisposisi
a) Factor biologis
Perilaku bunuh diri sangat bersifat familial (keturunan). Riwayat keluarga
tentang perilaku bunuh diri berkaitan dengan usaha bunuh diri dengan
bunuh diri sepanjang siklus hidup dan diagnosis psikiatri. Transmisi ini
terlepas dari transmisi gangguan kejiwaan. Sebaliknya, perilaku-perilaku
bunuh diri tampaknya di mediasi oleh transimi kecendrungan agresi
impulsive, sifat yang mengarahkan klien ke kecenderungan yang lebih
tinggi untuk bertindak atas pemikiran bunuh diri
b) Factor psikologis
Klien resiko bunuh diri mempunyai riwayat agresi dan kekerasan,
kemarahan, keputusasaan dan rasa bersalah, rasa malu dan terhina, dan
stressor
a. Data subjektif
Klien mengungkapkan tentang :
1. Merasa hidupnya tak berguna lagi
2. Ingin mati
3. Pernah mencoba bunuh diri
4. Mengancam bunuh diri
5. Merasa bersalah, sedih, marah, putus asa, tidak berdaya
b. Data objektif
Data objektif resiko bunuh diri adalah :
1. Ekspresi murung
2. Tak bergairah
3. Banyak diam
4. Ada bekas percobaan bunuh diri
Tanda dan gejala resiko bunuh diri dapat ditemukan melalui
wawancara dengan pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana perasaan klien saat ini?
2. Bagaimana penilaian klien terhadap dirinya?
3. Apakah klien mempunyai pikiran ingin mati?
4. Berapa sering muncul pikiran ingin mati?
5. Kapan terakhir berpikir ingin mati?
6. Apakah klien pernah mencoba melakukan percobaan bunuh
diri? lakukannya?Sudah berapa kali? Kapan terakhir
melakukannya? Dengan apa klien melakukan percobaan bunuh
diri? apa yang menyebabkan klien ingin melakukan percobaan
bunuh diri?
7. Apakah saat ini masih terpikir untuk melakukan perilaku
bunuh diri?
Tanda dan gejala resiko bunuh diri yang dapat ditemukan melalui
observasi adalah:
a. Klien tampak murung
b. Klien tidak bergairah
c. Klien tampak banyak diam
d. Ditemukan adanya bekas percobaan bunuh diri
B. Diagnosis Keperawatan
1. Pohon masalah
Diagnosis : Resiko bunuh diri berhubungan dengan Harga diri renda
C. Perencanaan
Perencanaa meliputi penentuan diagnosisi keperawatan, tujuan dan intervensi
keperawatan. Beberapa kemungkinan diagnosis keperawata pada keadaan
gawat darurat adalah sbg berikut :
1. Dorongan yang kuat untuk bunuh diri sehubungan dengan alam perasaan
depresi
2. Potensial untuk bunuh diri sehubungan dengan ketidakmampuan
menangani setress, perasaan bersalah.
3. Koping yang tidak efektif sehubungan dengan keinginan bunuh diri
sebegai pemecah masalah.
4. Potensial untuk bunuh diri sehubungan dengan keadaan kerisis yang tibab
tiba (dirumah, komuniti)
5. Isolasi social sehubungan dengan usia lanjut atau fungsi tubuh yang
menurun
6. Gangguan konsep diri: perasaan tidak berharga sehubungan dengan
kegagalan (sekolah, hubungan interpersonal).
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J. (2009). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Editor Monica Ester.
EGC. Jakarta
Keliat, B.A., dan Akmat. (2013). Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok,
ED.2
Stuart, G.W. (2013). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart,
edisi