Anda di halaman 1dari 9

ID soal 1

Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler Dan Limfatik/ Sistem Pernafasan / Sistem Darah Dan
: Kekebalan Tubuh/ Sistem Saraf Dan Perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Dan Hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan/
Sistem Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ Manajemen Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 59 tahun dibawa ke IGD. Keluarga mengatakan ibunya jatuh dan lemas,
kepala sedikit membentur meja. Setelah itu pasien tidak dapat berbicara, namun masih bisa kontak,
anggota tubuh sebelah kanan sulit digerakkan. TD : 170/100 mmHg, N: 98x/mnt, RR: 28x/mnt,
Suhu:36,7C, SpO2: 92%. Pasien tampak sesak.

Pertanyaan Soal :
Berdasarkan uraian kasus diatas, apakah pengkajian awal yang harus dilakukan terhadap pasien
tersebut?

Pilihan Jawaban :
A. Pemasangan infus
B. Cek kadar gula darah
C. Observasi kesadaran
D. Observasi TTV dan pemasangan oksigen
E. Observasi intake dan output
Kunci Jawaban: D. Observasi TTV dan pemasangan oksigen
Referensi: Wilkinson, J & Ahern, N (2013). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan
NIC dan NOC. Diagnosa NANDA.Ed.9.EGC. Jakarta.

Nama pembuat : Fitria Novianti


Institusi/bagian : FKes UMPRI
Pembahasan Kasus diatas merupakan kasus stroke non hemoragik, dengan keadaan pasien
sesak, dan tekanan darah meningkat. pada saat pengkajian yang pertama
perawat lakukan dengan pemantauan/ observasi TTV dan pemasangan oksigen.
Pemberian oksigen agar kebutuhan oksigen dapat terpenuhi.
A. Pemasangan infus : dilakukan untuk memasukkan bahan-bahan larutan
ke dalam tubuh secara kontinyu atau sesaat untuk mendapatkan efek
pengobatan secara cepat. Bahan yang dimasukkan dapat berupa darah,
cairan atau obat-obatan. Istilah khusus untuk infus darah adalah tranfusi
darah.
B. Cek kadar gula darah : pemeriksaan untuk mengetahui kadar gula
(glukosa) dalam darah. Tujuannya bukan hanya untuk mendiagnosis
penyakit diabetes, tapi juga untuk mengevaluasi apakah kadar gula
darah penderita diabetes terkontrol dengan baik.
C. Observasi kesadaran : untuk mengetahui tingkat kesadaran pasien,
mampu mengikuti perintah medis dengan baik, atau tidak.
D. Observasi TTV dan pemasangan oksigen : pemeriksaan tanda-tanda
vital (TTV) adalah pengukuran fungsi tubuh yang paling mendasar.
Empat tanda vital utama yang dipantau secara rutin oleh profesional
medis dan penyediaan layanan kesehatan, meliputi suhu tubuh, denyut
nadi, laju pernapasan, dan tekanan darah. Sedangkan pemasangan
oksigen adalah tindakan medis untuk menyalurkan oksigen ke dalam
tubuh lewat alat bantu. Tujuannya agar kadar oksigen didalam tubuh
tercukupi sehingga fungsi organ berjalan lancar.
E. Observasi intake dan output : intake ( asupan) merupakan suatu tindakan
mengukur jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh. Output (haluaran)
adalah suatu tindakan mengukur jumlah cairan yang keluar dari tubuh.

ID soal 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler Dan Limfatik/ Sistem Pernafasan / Sistem Darah Dan
: Kekebalan Tubuh/ Sistem Saraf Dan Perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Dan Hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan/
Sistem Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ Manajemen Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 60 tahun dibawa ke IGD RS akibat terjatuh. Dengan hemiparase dextra.
Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa pasien mengeluh sakit kepala, lemas, anggota tubuh
sebelah kanan sulit digerakkan. Setelah itu pasien tidak dapat berbicara namun masih bisa kontak.
GCS : E3M6V0 TD : 170/100mmHg, N:96x/Mnt, RR: 20x/Mnt. Hasil CT Scan didapatkan infark
cerebri sinistra.
Pertanyaan Soal :
Apakah diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada kasus diatas?
Pilihan Jawaban :
A. Hambatan mobilitas fisik
B. Defisit perawatan diri
C. Risiko Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
D. Hambatan komunikasi verbal
E. Penurunan curah jantung
Kunci Jawaban: C
Referensi: Herdman, T. H. (2012).NANDA international nursing diagnosis: definitions
& classification, 2012- 2014.
Smeltzer C. Suzanne.(2002). Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah, Edisi 3, Volume 8. Jakarta, EGC.
Nama pembuat : Fitria Novianti
Institusi/bagian : FKes UMPRI
Pembhasan Tekanan darah yang meninggakt 170/100mmH dan benturan dikepala
mengakibatkan gumpalan darah yang terbentuk di pembuluh darah otak. Yang
mengakibatkan sakit kepala hebat dan terjadinya ketidakefektifan perfusi
jaringan cerebral ( keadaan ketika individu beresiko mengalami penurunan
sirkulasi jaringan cerebral (otak) yang dapat mengganggu kesehatan. Data yang
muncul pasien mengeluh pusing, sakit kepala, tekanan darah tinggi
170/100mmHg, keadaan pasien lemah,
A. Hambatan mobilitas fisik : keadaan dimana seseorang tidak dapat
bergerak secara bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan
(aktivitas). Misalnya cedera otak berat disertai fraktur pada ekstremitas,
mengalami trauma tulang belakang, dan faktor yang berhubungan
dengan hambatan mobilitas fisik.
Data yang muncul : mengeluh sulit mengggerakkan ekstremitas,
kekuatan otot menurun, dan rentan gerak menurun.
B. Defisit perawatan diri : adalah gangguan kemampuan seseorang untuk
melakukan aktivitas perawatan diri seperti mandi, berhias/berdandan,
makan dan toilering. Defisit perawatan diri dimana suatu keadaan
seseorang mengalami kelainan dalam kemampuan untuk melakukan atau
menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri.
Data yang muncul : sesak nafas disertai batuk, dan mudah merasa lelah.
C. Risiko Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral : keadaan ketika
individu beresiko mengalami penurunan sirkulasi jaringan serebral
(otak) atau rentan mengalami penurunan sirkulasi jaringan otak yang
dapat mengganggu kesehatan. Pasien pada kasus diatas mengalami
tanda-tanda penurunan sirkulasi jaringan otak
Data yang muncul : mengeluh pusing, tekanan darah tinggi
170/100mmHg, keadaan pasien lemah,
D. Hambatan komunikasi verbal : penurunan, kelambatan atau ketiadaan
kemampuan menggunakan sistem simbol : kesulitan menyusun kalimat
yang ingin diucapkan.
Data yang muncul : pendengaran tidak berfunngsi (menurunnya indera
pendengar), sulit diajak berkomunikasi, tidak dapat berbicara, ketika
dipanggail tidak ada respon.
E. Penurunan curah jantung : ketidak adekuatan pompa darah oleh jantung
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Disebabkan adanya
gangguan pada jantung. Jantung mempunyai fungsi utama yaitu untuk
memompakan darah.
F. Data yang muncul : pasien merasa lemah, jantung terasa berdebar-debar,
pasien merasa nyeri dada dan sesak nafas.

ID soal 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler Dan Limfatik/ Sistem Pernafasan / Sistem Darah Dan
: Kekebalan Tubuh/ Sistem Saraf Dan Perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Dan Hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan/
Sistem Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ Manajemen Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 64 tahun dirawat di ICU RS Handayani dengan diagnosa medis stroke
non hemoragik . Saat dilakukan pengkajian pasien mengeluh dada sesak,. Pasien tidak dapat berbicara
anggota tubuh sebelah kanan sulit digerakkan. TD : 180/100 mmHg, N: 89x/mnt, RR: 28x/mnt, T:
36,7C, SpO2 : 92%. Pasien mengeluh sakit kepala, dan dada sesak.

Pertanyaan Soal :
Dari kasus diatas rencana tindakan keperawatan apakah yang tepat untuk dilakukan?

Pilihan Jawaban :
A. Pemberian Oksigen
B. Pemasangan infus
C. Pemeriksaan CT Scan
D. Pemeriksaan EKG
E. Kompres hangat

Kunci Jawaban: A
Referensi: Smeltzer C. Suzanne.(2002). Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah, Edisi 3, Volume 8. Jakarta, EGC.Herdman, T. H.
(2012).NANDA international nursing diagnosis: definitions & classification,
2012- 2014.
Nama pembuat : Fitria Novianti
Institusi/bagian : FKes UMPRI
Pembahasan Pemberian oksigen untuk meningkatkan saturasi oksigen. Akibat benturan
dikepala kadar oksigen menurun.
A. Pemberian Oksigen : untuk meningkatkan saturasi oksigen, untuk
mengatasi keadaan hipoksemia sesuai dengan hasil analisagas darah.
Dapat juga untuk menurunkan kerja nafas dan menurunkan kerja
miokard.
B. Pemasangan infus: dilakukan untuk memasukkan bahan-bahan larutan
ke dalam tubuh secara kontinyu atau sesaat untuk mendapatkan efek
pengobatan secara cepat. Bahan yang dimasukkan dapat berupa darah,
cairan atau obat-obatan. Istilah khusus untuk infus darah adalah tranfusi
darah.
C. Pemeriksaan CT Scan : prosedur pemeriksaan medis yang menggunakan
kombinasi teknologi sinar-X dan isitemkomputer khusus untuk
menghasilkan gambar organ,tulang,dan jaringan lunak di dalam tubuh.
D. Pemeriksaan EKG : pemeriksaan untuk mengukur dan merekam
aktivitas listrik jantung. EKG umumnya dilakukan untuk memeriksa
kondisi jantung dan menilai efektivitas pengobatan penyakit jantung.
E. Kompres hangat : salah satu tindakan terapi nonfarmakologi yang
biasanya digunakan dalam kondisi tertentu sehingga bisa memulihkan
tanpa bantuan obat-obatan.

ID soal 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler Dan Limfatik/ Sistem Pernafasan / Sistem Darah Dan
: Kekebalan Tubuh/ Sistem Saraf Dan Perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Dan Hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan/
Sistem Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ Manajemen Kesehatan

Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 59 tahun mengalami hemiplegia paska serangan Stroke Non Hemoragik 2
minggu yang lalu. Saat ini perawat melakukan pengkajian otot dengan hasil 3/3. Hasil pemeriksaan
fisik TD : 160/90 mmHg, Nadi 78x/Mnt, Frekuensi nafas 24x/Mnt. Pasien masih kesulitan dalam
melakukan aktivitas sehari-harinya.
Dari kasus diatas, apakah tindakan keperawatan yang tepat dilakukan?

Pilihan Jawaban :
A. Menganjurkan menggunakan alat bantu gerak
B. Menganjurkan mobilisasi setiap 2 jam sekali
C. Pendidikan kesehatan mengenai mobilisasi
D. Bantu pemenuhan ADL
E. Melatih ROM aktif

Kunci Jawaban: E
Referensi: Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta;
EGC
Putranti, Alifiani. 2004. Peningkatan Tekanan Intrakranial. Jakarta
Sunardi. 2008.
Herdman, T. H. (2012).NANDA international nursing diagnosis: definitions
& classification, 2012- 2014.
Smeltzer C. Suzanne.(2002). Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah, Edisi 3, Volume 8. Jakarta, EGC.
Nama pembuat : Fitria Novianti
Institusi/bagian : FKes UMPRI
Pembahasan Pasien kesulitan dalam melakukan aktifitas sehari-hari tindakan yang tepat
adalah dengan melakukan latihan ROM aktif, perawat memberikan motivasi,
membimbing pasien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri
sesuai dengan rentang gerak sendi normal. Hal ini untuk melatih kelenturan dan
kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif.

A. Menganjurkan menggunakan alat bantu gerak : menggunakan alat bantu


gerak kurang bagus,karena tidak akan membantu otot pasien kembali
normal.
B. Menganjurkan mobilisasi setiap 2 jam sekali : terlalu cepat karena organ
masih lemah ototnya.
C. Pendidikan kesehatan mengenai mobilisasi : tindakan pendidikan
kesehatan pada pasien tersebut tidak tepat.
D. Bantu pemenuhan ADL : tidak mengatasi masalah kelemahan ototnya.
E. Melatih ROM aktif : perawat memberikan motivasi, membimbing
pasien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai
dengan rentang gerak sendi normal. Hal ini untuk melatih kelenturan
dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya
secara aktif.

ID soal 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler Dan Limfatik/ Sistem Pernafasan / Sistem Darah Dan
: Kekebalan Tubuh/ Sistem Saraf Dan Perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Dan Hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan/
Sistem Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ Manajemen Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 68 tahun dirawat di ICU. Saat pengkajian data yang didapatkan bahwa
pasien mengalami benturan dikepala, anggota tubuh sebelah kanan tidak dapat digerakkan. Pasien
tidak dapat berbicara. Karena terlalu lama pasien berbaring ditempat tidur, mulai terlihat lecet atau
memerah pada punggung pasien. Pasien mengeluh tidak nyaman dan nyeri dibagian punggung
belakang.

Pertanyaan Soal :
Sebagai seorang perawat profesional, implementasi apa yang tepat dilakukan pada kasus diatas ?
Pilihan Jawaban :

A. Melakukan perawatan mandi


B. Memberikan tindakan miring kanan-miring kiri, terlentang tiap 2 jam
C. Memberikan pengalas dibagian punggung
D. Bersihkan luka setiap hari
E. Memberikan posisi nyaman : semi fowler
Kunci Jawaban: B
Referensi: Henny Yulianita, Legalitas Perawat dalam Tindakan Medis, EGC, Jakarta, 2011
Nama pembuat : Fitria Novianti
Institusi/bagian : FKes UMPRI
Pembahasan Dari kasus diatas tindakan keperawatan yang tepat adalah dengan membantu
pasien miring kanan-miring kiri, terlentang setiap 2 jam sekali. Agar tubuh tidak
gampang iritasi. Tujuannya untuk mengurangi tekanan yang terlalu lama dan
gaya gesekan pada kulit. Disamping itu, perubahan posisi untuk mencegah
terbentuknya dekubitus dengan pemberian posisi setiap 2 jam sekali.

A. Melakukan perawatan mandi : tidak tepat untuk pasien dengan keluhan


tersebut, perawatan mandi dilakukan ketika keadaan kebersihan tubuh
pasien tidak diperhatikan, perawat dapat membantu, melakukan
perawatan mandi.
B. Memberikan tindakan miring kanan-miring kiri, terlentang tiap 2 jam :
tindakan ini tepat untuk dilakukan pada pasien dengan kasus diatas.
Tujuannya untuk mengurangi tekanan yang terlalu lama dan gaya
gesekan pada kulit. Disamping itu, perubahan posisi untuk mencegah
terbentuknya dekubitus dengan pemberian posisi setiap 2 jam sekali.
C. Memberikan pengalas dibagian punggung : tidak tepat untuk kasus
diatas. Karena dengan memberikan pengalas saja tidak mengurangi
iritasi, lecet, dan memar dipunggung. Bisa jadi menambah luka, karena
pengalas yang dapat menampung suhu panas dibagian punggung, tanpa
ada perpindahan atau perubahan posisi.
D. Bersihkan luka setiap hari : tidak tepat untuk kasus diatas, karena luka
dibagian punggung bukan luka yang benar-benar perlu perawatan luka.
E. Memberikan posisi nyaman : semi fowler : tidak tepat tindakan ini,
karena memberikan posisi nyaman saja tidak cukup. Tetap ada tekanan
yang terlalu lama dibagian punggung.

ID soal 6
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler Dan Limfatik/ Sistem Pernafasan / Sistem Darah Dan
: Kekebalan Tubuh/ Sistem Saraf Dan Perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Dan Hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan/
Sistem Reproduksi/ Sistem Penginderaan/ Manajemen Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 49 tahun diruang ICU, dengan hemiparase dextra. Pasien hari rawat ke-7,
perawat membantu pasien melakukan latihan gerak (ROM aktif). Keluarga berterimakasih kepada
perawat yang telah membantu merawat ibunya. Perawat memberikan respon baik kepada keluarga,
dan perawat mengatakan dengan senang hati dapat membantu merawat pasien.

Pertanyaan Soal :
Apakah prinsip etik yang sudah dilakukan oleh perawat tersebut ?

Pilihan Jawaban :
A. Justice
B. Beneficience
C. Autonomy
D. Non Maleficience
E. Fidelity

Kunci Jawaban: B. Beneficience ( Berbuat baik)


Referensi: Febriyanti, K. D. (2020). Penerapan Prinsip Etik Keperawatan Dalam Tahapan
Pengambilan Keputusan.

Nama pembuat : Fitria Novianti


Institusi/bagian : FKes UMPRI
Pembahasan Memberikan pelayanan yang baik, nyaman dan ramah kepada pasien.

Prinsip-prinsip etik yang harus dimiliki oleh seorang perawat, meliputi:


a. Otonomi (Autonomy) Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa
individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri.
b. Berbuat baik (Beneficience) Beneficience berarti, hanya melakukan
sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau
kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan
oleh diri dan orang lain.
c. Keadilan (Justice) Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan
adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan.
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience) Prinsip ini berarti tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
e. Kejujuran (Veracity) Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran.
Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat
mengerti.
f. Menepati janji (Fidelity) Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk
menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada
komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien.
g. Kerahasiaan (Confidentiality) Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah
informasi tentang klien harus dijaga privasi klien.
h. Akuntabilitas (Accountability) Akuntabilitas merupakan standar yang pasti
bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak
jelas atau tanpa terkecuali.

Anda mungkin juga menyukai