(Pemeriksaan Diagnostik)
Aritmia jantung. Dilihat dr nadi yg tdk teratur
Iskemik dan infark miokard. Pasien mengeluh nyeri
Pace maker alat pacu jantung dipasang jika pasien tdk kuat dlm konsumsi obat2an
Takikardia: jantung lebih cepat dr jantung normal
Lead ektermitas. Tangan kanan: merah, tangan kiri kuning, kaki kiri: hijau, kaki
kanan: hitam
Lead pericordial. Lead 1: merah, 2: kuning, 4: coklat, 3: hijau, 5:hitam, 6: ungu
30/10/20 (Hipertensi)
Trombosit kurang (trombositopeni)
Tekanan darah menjadi tinggi dikarenakan jantung berkontraksi lebih keras
Sistolik => memompa (tekanan pertama dr pembuluh darah)
Penyebab primer (tdk di ketahui); keturunan. Esensial/ faktor risiko (gaya hidup,
pola makan). Sekunder/ bisa di kendalikan (obesitas, kolestrol)
Silent hipertensi (tidak terasa bahwa dia kena hipertensi krn tubuhnya dpt
beradaptasi)
Hipertensi => left ventrikel hipertropi (LVH) => efek neuro endokrin (bisa ke
otak), kekurangan aliran drh => elektrophysicological => aritmia => kematian
tiba2
Hipertensi => arteri renalis vasokontriksi, aliran menurun menyebabkan
kerusakan ginjal alirannya tdk kuat => cairan menumpuk (udem)
Tekanan drh tdk hanya merusak pembuluh drh dkt jantung (arteri koronaria) tp
juga bisa menyerang ke otak (iskemia), bisa terjadi stroke non hemoragik
(iskemia), stroke hemoragik (pembuluh darah pecah)
Tanda dan gejala hipertensi yg spesifik: mata kunang2, sakit kepala (mata,
tengkuk sakit)
Sklerosis (pembuluh darah arteri yg menebal ke arah dalam). Varises (vena yg
menebal ke arah luar), aterosklerosis (gelembung di dalam), aurtic decision
(penebalan aorta)
3 menit otak kurang O2 maka akan menyebabkan kematian, jika jantung kurang
O2 5 menit makan akan menjadi infark miokard lalu jika sudah parah akan
menyebabkan kematian
Sakit kepala berat. Dx: perfusi jaringan cerebral tdk adekuat
Diuretik u/ obat udem agar cairan berlebih dlm tubuh dialihkan keluar melalui
urine
Pemeriksaan penunjang (lab, ront, EKG, dan ekcho)
Dx:
1. Penurunan perfusi jaringan cerebral (utama). Data: sakit kepala, mata
kunang2, mual (minum air hangat) dan keseimbangan terganggu => tdk boleh
beraktifitas. Berikan edukasi scr langsung, berikan posisi semi fowler
2. Penurunan curah jantung. Data: mengeluh lemah tdk sanggup beraktivitas,
ekstermitas dibantu CRT >3 detik, klien tampak sianosis
3. Gg. keseimbangan cairan. Data: klien kurang minum, kulit kering tampak
lasix
(ANEMIA)
Kalo eritrosit kurang pasti Hb juga kurang
Manusia dikatakan anemia jika kurang Hb. Hb normal; 12-14, Hb <7 lemah,
pucat
RBC (Red Blood Cells)
Anemia Aplastik: jika terganggu pd sum2 tulang blkng (tempat produksi dan
hormon yg kurang (eritropoetin))
Anemia defisiensi besi, talasemia => kurang zat besi
Hasil lab utama u/ mendeteksi anemia Hb, erirosit, hematokrit
Pada pasien GGK Hb kurang sebab eritropoetin tdk terbentuk
BMA (bone marrow aspiration) jika ada gg/kelainan pd sum2 tulang
Anemia pernisiosa: jika ada kelainan di asam lambung
(Gagal Jantung)
Gagal jantung kiri disebabkan ventrikel kiri tdk dpt memompa darah ke seluruh
tubuh sehingga darah kembali ke paru2 dan menyebabkan pasien sesak
Gagal jantung kanan disebabkan ventrikel kanan tdk dpt memompa ke paru2
sehingga darah kembali ke seluruh tubuh yg menyebabkan vena jugularis
mengalami pembesaran (ekstermitas atas) dan menyebabkan asites/udem
(ekstermitas bawah)
03/11/20 (TBC)
Sistem pernapasan: hidung - faring - laring - trakea - bronkus - bronkiolus - paru-
paru - alveolus
Dari trakea sampai hidung disebut saluran pernapasan atas
Tuberkulosis ekstra paru; tb yg menyerang selain di paru2
Malaise/kelemahan, demam bisa lebih dari 1bulan
BTA positif: cek dahak yg menunjukkan adanya kuman tb
Faktor risiko TB (lingkungan): ventilasinya kecil/tdk ada, kepadatan lingkungan,
dalam ruangan yg sama
Faktor perilaku (terpajan kontak lama dg penderita TB). C/ neneknya sakit TB,
krn imunnya kuat cucunya terpapar namun ia tdk sadar jika dia kelelahan maka
kuman TB nya bisa hidup
Pemeriksaan dahak/ BTA: dahak sewaktu (dahak yg waktu itu juga), dahak pagi,
dahak sewaktu
Antibiotik non OAT: antibiotik yg bukan u/ TB. OAT (obat anti tuberkulosis)
Kontak erat: serumah, bekerja dlm ruangan yg sama
Dormant (kumannya bobo), dan tdk menularkan ke org lain jika kumannya bobo
Kultur jaringan u/ cek TB; batuk sputum dimasukan ke dlm botol yg ada
butiran2nya
17/11/20 (infus)
Infus no 16 18 (pasien syok/ hipovolemik), infus no 22, 24 (u/bayi), u/ operasi
(infus yg besar)
Infus hipertonis => risiko tinggi
Disinfeksi => dari arah dalam keluar/ dr atas ke abawah dg sekali usap
Pasien yg di ICU (vena central), vena perifer (u/ pengobatan)
Flebitis mekanik => kesalahan memasang. Misal/ butuhnya kecil dipasangnya yg
gede
Obat sangat bnyk, vena jelek, cairan banyak, nutrisi yg bnyk => vena central
Pada bayi diinfus dikepala (oksipital) krn pembuluh darah vena di ektermitas
tangan dan kaki sgt kecil
(NGT)
NGT => kecil (u/ makan/nutrisi). => besar (u/ mengeluarkan darah yng ada di
abdomen, mengeluarkan racun)
23/11/20 (Pneumotorax)
Pneumo (udara). Thorax (dada) => adaya udara mengisi ruang di rongga dada
Pneumotorax bilateral => pneumotorax yg terjadi pd kedua paru2
Emfiema => keadaan nanah menumpuk di ruang pleura
Tension pneumotorax => masuknya udara terus menerus ke dalam rongga pleura
dan menyebabkan trakea bengkok (udaranya tdk bisa keluar)
Diaforesisi => keringat secara berlebihan
Close pneumotorax (bleb => pecahnya kantung udara yg ada di paru2) => pake
middle decompresion (pake jarum)
SETELAH UTS
(DHF)
DHF => adanya pendarahan dan demam
Menguras wc/bak min. Seminggu sekali
Telur-nyamuk dewasa +- 12-14 hari (betina)
Pasien DHF dilarang menggunakan sikat gigi yg keras krn pasien tsb akan
mengalami pendarahan. Sebab nyamuknya mengeluarkan air liur yg berfungsi
mencegah pembekuan darah
Viremia => virus masuk ke dalam pembuluh darah
Normal trombosit 150.000-300.000
Hepatomegali => jika sudah masuk ke pencernaan
Efusi pleura disebabkan o/ kebocoran plasma yg di karenakan permeabilitas
vaskuler meningkat sebab virus masuk ke pembuluh darah
Ptechie => bintik merah di kulit, echimosis => bintik merah tp lebih besar
Normal hematokrir (kekentalan darah) 35-45%
Sianosis (biru) disebabkan krn pendarahan sehingga tubuh kekurangan darah
Oliguria (urine sedikit), enselopati => kematian otak (pasien relah meninggal)
Pemberian cairan intravena (RL)
SGOT/SGPT meningkat => virus dpt masuk ke hepar
(Thypoid/tipes)
Typoid bakteri nya bernaung di usus halus (saluran cerna)
Dilihat Typoid => uji widal, demam pd siang dan malam
(Gastritis)
Digoksin (obat digitalis) => pasien penyakit jantung
Detruksi (kerusakan)
Jika terjadi perdarahan di lambung, pasien bisa muntah darah/BAB berdarah
Epigastric => ulu hati, ulkus (luka)
Anemia pernisiosa => kekurangan vit. B12 di usus, sebab di usus menyerap vit.
B12
Dx; nyeri (utama) jika gastritis akut
Pemberian cairan infus pd pasien gastritis => RL/Nacl
Kolaborasi pemberian obat anti perdarahan: transamin (dx: risiko ijuri:
perdarahan)
Muntah dpt menyebabkan tekanan darah rendah
(Hepatitis)
Hepatitis => peradangan/ inflamasi, fungsi hepar: menutrisi protein, lemak dan
karbo
Klinis: konjungtiva, biokimia: SGOT/PT
Fekal oral (mulut) => c/ makanan yg terkontaminasi
Sistem integumen akan rusak jika di tato mengakibatkan sistem pertahanan tubuh
menjadi menurun
HBSAG nilai + => cek darah u/ mendeteksi hepatitis B
Hepatoma => kanker hati
Nilai bilirubin normal (0,2 mg%-1,2mg%)
Paling banyak hepatitis yg banyak kasus adl hepatitis A dan B
Fase pra-ikterik (sebelum kuning) => belum ada tanda yg identik
Urobilonogen => terlihat di feses
Pasien hepatitis warna urinennya seperti warna teh pekat, warna feses dempul/ spt
tanah liat
Albumin serum menurun, tekanan osmotik terganggu sehingga menyebabkan
asites
Pemeriksaan masa protrombin =. memeriksa fungsi hati
Enzim hati => SGOT/SGPT
Pasien hepatitis beresiko muntah darah dan BAB berdarah
Vit.K u/ perdarahan dan pemanjanagn protrombin
Hepatitis yang dapat menyebabkan sirosis hati hanya hepatitis B
(Sirosis Hepatis)
Jika membentuk jaringan parut, maka konsentrasi fungsi hati akan menurun
Insiden paling banyak karena pasien mengonsumsi alkohol
Obstruksi => sumbatan aliran darah di hepar, dengan perbesaran aliran darah
portal pada lien akan menyebabkan varises esopagus (perbesaran vena di
esofagus jika pasien batuk maka pembuluh darah bisa pecah)
Perasaan berat dikarenakan pada hati terbentuk jaringan parut
Varises pecah => muntah darah
Splenomegali (perbesaran pada limpa)
Hipertensi portal => meningkatnya tekanan pada di daerah portal (vena) sehingga
menjadi keras dan tekanan vena cava inferior akan meningkat
Asites tk; USG, tk 2; distensi adomen, tk 3; terlihat jelas dan teraba. Distensi =>
tegang
Peningkatan gula darah karena pemecahan glikogen menjadi glukosa
Pola napas tdk efektif data wajibnya ada asites
Gangguan hati tdk bisa menghasilkan protrombin sehingga terjadi risiko
perdarahan
Seorang pasien dirawat dg hepatitis dg keluhan mual muntah dan cepat lelah dr hasil
pemeriksaan didapatkan data sklera ikterik, TD 100/70, N 100x/menit, S 37 derajat,
TB= 170 cm, BB= 50 kg. Pasien bekerja sbg cleaning service di hotel memiliki tato di
sebelah kanan, mengatakan mengalami penurunan berat badan 5kg dlm 1 bulan.
Mengatakan malu pd penyakit dan khawatir tdk akan sembuh. SGOT 70 (5-40),
SGPT 100 (7-56).
a. Apakah pemeriksaan penunjang untuk memastikan penyakit pasien
Pemeriksaan HBSAG (u/ mendeteksi HBV), bilirubin
b. Data apakah yg harus dikaji u/ memastikan penyakit pasien
Kaji sejak kapan membuat tato, berapa jenis tato yang di gambar, alkohol
c. Apakah dx utama
Defisit nutrisi
d. Dg kasus tsb perawat sdh menganjurkan makan sedikit tp sering Apakah jenis diit
pasien
Jenis diit hati: diit ii/iii (makanan lunak), diet hati I (bila pasien mengalami penurunan
kesadaran)
e. Apakah tindakan kolaborasi yg dilakukan perawat
Obat asiklofir, obat anti perdarahan
30/11/20 (Apendiksitis)
Apendik terletak di kanan bawah abdomen
Pasien apendiksitis harus makan makanan berserat dan banyak minumm air putih
jika feses keras akan masuk ke apendik dan menyebabkan ulserisasi (luka)
Keluhan pasien pre dan post op adl nyeri abdomen
Nyeri tekan pd perut kiri resivn sign, kanan blumberg sign
Perforasi terjadi pd apendik yg akut yg di biarkan sehingga menjadi kronis
Anastesi umum (pasien tidak sadar), anestesi spinal (pasien sadar)
Pasien dilakukan operasi apendiktomi karena pasien mengalami penyakit apendik
akut
Pasien harus puasa selama 8/12 jam sebelum operasi
Pasien setelah operasi wajib melakukan mobilisasi
Pemeriksaan penunjang u/ apendik adl leukosit dan USG
Pasien post op di pasang drain digunakan supaya darah/nanah bisa dibuang keluar
Risiko infeksi b.d tidak adekuat pertahanan sekunder (dilihat Hb)
Tanda2 tdk terkena infeksi: suhu normal, leukosit <10.000, proses penyembuhan
luka sesuai dg waktu (tdk terlihat kolor, dolor, tumor, rubor)
Cairan infus setelah post op Nacl, klo pasien kekurangan cairan hematokrit
meningkat
Seorang pasien di rawat dg apendiktomi pasien selesai operasi 2 jam lalu, hasil
pemfis Td 100/70 S 37 derajat RR 18 =x/ menit N 80x/rmenit. Mengeluh nyeri pada
daerah post op. Besok di rencanakan pulang dan mengatakan lemas dan blm dpt
beraktivitas pasien mengatakan tdr terganggu krn nyeri
a. Apakah dx kep utama sesuai kasus: nyeri akut
b. Apakah tindakan mandiri sesuai kasus: relaksasi napas dalam
c. Apakah tindakan kolaborasi sesuai kasus: pemberian analgetik
d. Apakah topik pendkes sesuai kasus: perawatan luka di rumah, diet TKTP, kontrol
gula darah (jika ada DM) krn akan sulit sembuh
e. Apakah evaluasi yg diharapkan: nyeri pasien berkurang
(Hernia)
Hernia; keluarnya organ internal yg ditandai dengan benjolan tetapi bukan tumor
BAB sering keras dapat menyebabkan hernia
Hernia strangulata terjadi adanya gangguan aliran darah (vaskularisasi)
Hernia insisional; hernia yg timbul dilihat dari keluarnya
Post op; tidak efektif pola napas dikarenakan pemberian analgetik sehingga Hb
nya turun, risiko ketidakseimbangan cairan dikarenakan pasien tidak mau minum,
gg. rasa nyaman nyeri krn pemberian analgetik menyebabkan pasien mual
mintah, gg. Perfusi jaringan perifer (gg. vena, arteri, hipovolemik)
Seorang pasien belum operasi mengatakan 2x mengalami hernia, pasien tukang angka
berat
a. Penyebab pasien: suka angkat berat
b. Pendkes: teknik angkat berat
01/12/20 (Kolelitiasis)
Di dalam empedu ada kolesterol jika menumpuk akan menjadi batu
Kolelitiasis; proses pembentukan batu empedu
Usia lanjut; sudah terjadi penurunan fungsi organ, jenis kelamin kebanyakan
menyerang perempuan, aktifitas fisik jika tidak olahraga
Dilakukan pemeriksaan penunjang dilakukan setelah operasi
Dilakukan pemeriksaan jenis batu, u/ memudahkan pemberian penkes
Empedu terinfeksi dapat beresiko terbentuknya batu empedu
Kolesistitis; peradangan kandung empedu
Murphy positif; jika pasien di tekan abdomennya maka akan kesakitan
Risiko kekurangan volume cairan; krn menekan diafragma
Gg. Integritas kulit ditegakkan jika proses penyembuhan luka pada pasien tidak
bagus
Intervensi:
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Rasional: Identifikasi PQRST merupakan hal yang mendasar unutk kasus nyeri
sehingga dapat mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya
b. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
Rasional: lingkungan yang nyaman dapat mendistraksi pasien terkait dengan nyeri
sehingga dapat mengurangi rasa nyerinya
c. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: relaksasi napas dalam
Rasional: mengalihkan pikiran pasien agar tidak berpusat pada nyerinya
d. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
Rasional: Pemberian analgetik digunakan untuk mengurangi rasa nyeri tetapi bukan
mengobati
(Kanker kolon)
Kanker kolon lebih banyak pada wanita karena wanita suka ngemil
Kanker rektum lebih banyak pada pria karena pada pria feses menumpuk karena
suka mengkonsumsi protein
Kanker lambung disebabkan kebanyakan minum alkohol, sebab alkohol
menyebabkan mukosa lambung rusak
Gg, integritas kulit diangkat jika kulit pasien rusak krn insisi
- anjuran minum: di kolon akan terdapat cairan dari munum, sebingga menyebabkan
feses tidak padat
- mika miki: proses mobilisasi miring kanan miring kiri dapat membantu defekasi
menjadi lancar
- makanan bersarat: membantu memperlancar defekasi
- anjurkan BAB min. 1x sehari: agar pasien memiliki pola defekasi, jika tidak ingin
BAB maka harus dirangsang dg cara mendengarkan air mengalir/ berolahraga
02/12/20 (Hemoroid)
Hemoroid; inflamasi pembuluh darah vena, jd jika mengejan pembuluh darah
vena bertambah ukurannya dan beresiko pembuluh darah pecah
Asimtomatik; pasien tdk mengeluh ada gejala
Tidak prolaps; tdk muncul/ tdk tampak keluar dari anus
Penyebab hemoroid eksterna: varises herediter; krn keturunan, kehamilan
menyebabkan hemoroid dikarenakan hormon esterogen yang biasa terjadi padi
trimester kedua 4-6 bulan/ melahirkan secara normal, posisi duduk yang lama dpt
menyebabkan hemoroid jika tdk di imbangi minum air putih
Diare menahun dpt berisiko adanya kanker
Komplikasi; konstipasi muncul jika penyebab hemoroid bukan krena konstipasi
(disebabkan krn menahan BAB)
Terapi laser diberikan jika pasien sudah tdk bisa di berikan pengobatan
farmakologi dan non farmakologi
Perdarahan pada hemoroid internal terjadi pada stadium 3, dan dapat juga terjadi
pd hemoroid eksternal
Luka operasi hemoroid biasanya dibuka pada hari ketiga setelah operasi
Pasien diberikan makan dlm keadaan hangat, lunak dan sedikit tp sering jika
pasien sudah flatus. Karena pada pasien post op diharuskan puasa terlebih dahulu
Intervensi:
a. Monitor vital sign setiap 15 menit – 1 jam
Rasional: indikator terjadi dehidrasi diketahui jika tekanan darah rendah, nadi
meningkat dan suhu meningkat
b. Catat intake-output dan balance cairan 24 jam
Rasional: Output/pengeluaran (urine) sehari sebanyak 400-2000cc
c. Anjurkan banyak minum air putih min.2L/hari (jika BB 50 kg)
Rasional: banyak minum air putih dapat mencegah terjadinya dehidrasi
d. Kolaborasi pemberian cairan IV
Rasional: pemberian cairan IV Nacl diberikan untuk mengganti elektrolit yang hilang
Seorang pasien usia 35 thn laki2 dirawat dg hemoroid pasien mengeluh nyeri saat
buang air besar dan sejak satu bulan lalu susah untuk BAB, kemuadian 2 hari yg lalu
mengeluh BAB berdarah, mengatakan ada tonjolan keluar namun msh bisa dimasukan
kembali, pasien mengaku cemas, dan malas makan krn takut BAB
1. Pengkajian apa yg hrs dilengkapi: apakah kurang mengkonsumsi air putih?
apakah kurang makanan berserat? apakah sering terlalu lama duduk dan kurang
berolahraga? apakah sering mengejan saat BAB?
2. Pemeriksaan penunjang apa: anoskopi, kolonoskopi
3. Apakah dx utama pd pasien: nyeri akut b.d pelebaran pembuluh darah vena
4. Apakah tindakan mandiri dan kolaborasi sesuai kasus tersebut: teknik relaksasi
napas dalam, kolaborasi pemberian analgetik
(Katarak)
Katarak: kekeruhan pd lensa dikarenakan suplai O2 ke mata menurun dan proses
penuaan
Katarak bisa berisiko kebutaan
Pasien katarak tidak harus di rawat inap, pasien bisa pulang jika selesai di operasi
(one day care)
COA (canuli okuli anterior)
(Glaukoma)
Bola mata pada pasien glukoma teksturnya keras
Peningkatan TIO dapat disebabkan krn peningkatan AH (aquous humor)/
produksi air mata
Agar TIO rendah makan harus diit rendah lemak
Nyeri abdomen muncul jika mengalami penyakit lain yg menyebabkan glaukoma
Glaukoma tidak bisa disembuhkan tapi bisa di perlambat
Orang kulit hitam berisiko terkena glaukoma karena postur tubuh yang tegak dan
sering mengangkat benda yg berat
(Infeksi penglihatan)
Keratitis; radang pada kornea, kornea (untuk mempertajam penglihatan)
Konjungtivitis klamidia => karena jamur
Malaria (08/12/20)
Antena anopheles nyamuk jantan -> antena organ pendengar untuk menemukan
nyamuk betina seperti bulu tipis, dapat diidentifikasi dalam kondisi menggigit
Anopheles -> rawa2, air yg kotor, saluran air dan tumpukan sampah
Penkes -> rawa2, saluran sampah di bersihkan
Siklus nyamuk jantan 7 hari, betina 1 bulan -> aktivitas malam hari
Sel darah merah yang bermasalah, dapat menyebabkan sel darah putih meningkat
Nyamuk anopheles betina yang paling banyak menularkan
Limpa berfungsi untuk menjaga imunitas, sel darah merah hidup selama 120 hari
Ikterus jarang ditemukan
Ginjal menghasilkan eritropoiten yang berkaitan dg sel darah merah
Hepar di periksa -> nyamuk menginfeksi ke pembuluh darah yang dapat
menyerang hepar
Pil KINA/ klorokuin -> u/ mencegah malaria
Malaria bisa berisiko menularkan ke janin, dg cara meninngkatkan daya tahan
tubuh
Filariasis
Nyamuk culex, anopheles dan mansonia, menyerang kelenjar getah bening
(kelenjar limfe)
Mikrofilaria yang menumpuk pada kaki
Hidrokel -> penumpukan mikrofilaria
Pada pasien filariasis diperhatikan apakah pasien ada penyakit ginjal, jika ada
makan harus berkolaborasi untuk intake-output
Filariasis bisa sembuh tapi tipis kemungkinannya namun dapat menimbulkan
kecatatan
Kanker Laring
Kesusahan menelan karena adanya benjolan yang memperlambat proses menelan
Dx utama; komunikasi verbal, suaara serak
Dampak operasi; perdarahan