Kelompok 2 :
Arju Yudistira
Asmida Sari
Rena Yunita
Milda Sintia
Nabilah Putri
HufairaWardani
Pengertian
a. Sistolik karena penurunan kontraktilitas ventrikel kiri sehingga ventrikel kiri tidak
mampu memompa darah akibat kardiak output menurun dan ventrikel hipertrofi.
1. Gagal jantung kiri Kongestif paru menonjol pada gagal ventrikel kiri, karena vetrikel kiri
tidak mampu memompa darah yang datang dari paru, sehingga 13 peningkatan tekanan dalam
sirkulasi paru menyebabkan cairan terdorong ke jaringan paru. Manifestasi klinis yang terjadi
pada gagal jantung kiri yaitu :
a. Dispnea
b. Batuk
c. Mudah lelah
d. Insomnia
c. Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen terjadi akibat
pembesaran vena di hepar.
e. Kelemahan
PATOFISIOLOGI
Kekuatan jantung untuk merespon sters tidak mencukupi dalam memenuhi kebutuhan metabolisme
tubuh. Jantung akan gagal melakukan tugasnya sebagai organ pemompa, sehingga terjadi yang namanya
gagal 14 jantung. Pada tingkat awal disfungsi komponen pompa dapat mengakibatkan kegagalan jika
cadangan jantung normal mengalami payah dan kegagalan respon fisiologis tertentu pada penurunan
curah jantung. Semua respon ini menunjukkan upaya tubuh untuk mempertahankan perfusi organ vital
normal. Sebagai respon terhadap gagal jantung ada tiga mekanisme respon primer yaitu meningkatnya
aktivitas adrenergik simpatis, meningkatnya beban awal akibat aktifitas neurohormon, dan hipertrofi
ventrikel. Ketiga respon ini mencerminkan usaha untuk mempertahankan curah jantung
Volume sekuncup adalah jumlah darah yang dipompa pada setiap kontraksi, yang dipengaruhi oleh
tiga faktor yaitu perload (jumlah darah yang mengisi jantung), kontraktilitas (perubahan kekuatan
kontraksi yang terjadi pada tingkat sel yang berhubungan dengan perubahan panjang serabut jantung
dan kadar kalsium), dan afterload (besarnya tekanan ventrikel yang harus dihasilkan untuk memompa
darah melawan 15 perbedaan tekanan yang ditimbulkan oleh tekanan arteriol).
Apabila salah satu komponen itu terganggu maka curah jantung akan menurun. Kelainan fungsi otot
jantung disebabkan karena aterosklerosis koroner, hipertensi arterial dan penyakit otot degeneratif atau
inflamasi. Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggu alirannya
darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat).
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN CONGESTIVE HEART
FAILURE (CHF) PADA LANSIA DI RSUD PARU
KASUS :
Pengkajian screening fall fungsional reach (FR) test : lebih dari 6 inchi (tidak resiko jatuh)
1. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.S
Umur : 86 Tahun
Agama : Islam
BB : 50 kg
5. Riwayat pengobatan: Keluarga klien mengatakan klien tidak mempunyai obat dan klien jarang berobat .
Riwayat penyakit sebelumnya: Keluarga klien mengatakan klien pernah oprasi di bagian paha kanan terdapat
benjolan ± 3 tahun yang lalu.
6. Riwayat penyakit keluarga : Keluarga klien mengatakan tidak mempunyai riwayat peryakit hipertensi tidak
mempunyai riwayat peryakit DM, Asma, dan peryakit menular seperti HIV, TBC, Hepatitis dll.
3. Pengkajian Kritis B6
a. B1 (Breathing)
B .TD : 120/60 mmHg
- RR : 27 x/m
- Map : 80 mmHg
- Binasal kanul 4 L/m
- N : 90 x/m
- Pergerakan dada simetris
- S: 36 ºC
Napas spontan.
- akral dingin
- B2 (Blood)
c. B3 (Brain)
- KU lemah
- Pupil Isokor
- Gelisah
d. B4 (Bowel)
- Peristaltik usus 11 x/m
- Abdomen supel
- Mukosa bibir kering
- Tidak ada pembesaran hepar
- Tidak ada nyeri tekan di abdomen
d. B4 (Bowel)
- Abdomen supel
e. B5 (Bladder)
f. B6 (Bone)
1. pola oksigenasi
Sebelum sakit : klien dapat bernafas secara normal tanpa alat bantu pernafasan.
Saat dikaji : klien mengeluh sesak nafas, RR: 27 x/menit, bernapas spontan, menggunakan binasal kanul 4l/m.
2. Pola nutrisi
Sebelum sakit : keluarga klien mengatakan klien sebelum sakit makan sehari 3x sehari 900gr dengan nasi dan
lauk pauk, serta minum air putih ±8 gelas/hari 2500ml serta minum teh dan kopi.
Saat dikaji : klien mengatakan kurang nafsu makan dan hanya menghabiskan ½ porsi makanan RS.
Sebelum sakit : Klien dapat beristirahat dengan nyenyak, tidur ± 5-6 jam
Saat dikaji : Klien gelisah dan hanya bisa tidur ± 5-6 jam
4. Pola eliminasi
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien BAK 4-5 x/hari urin berwarna kuning jernih dan BAB 1 x/hari feses
berwarna kuning kecoklatan.
Saat dikaji : Klien sudah BAB 1x dipagi hari dan klien mengatakan tidak ada masalah saat BAB tetapi harus dibantu perawat
atau keluarga jika ingin ke kamar mandi.
5. Pola aktivitas
Sebelum sakit : Klien dapat beraktivitas tanpa bantuan orang lain.
Saat dikaji : Klien beraktivitas seperti biasa
6. Pola berpakaian
Sebelum sakit : Klien dapat berpakaian secara mandiri
Saat dikaji : Klien dalam berpakaian seperti biasa
7 Pola menjaga suhu tubuh
Sebelum sakit : Klien jika merasa dingin menggunakan selimut atau pakaian tebal serta minum air hangat, jika panas
memakai pakaian tipis dan menggunakan kipas angin
Saat dikaji : Klien menggunakan pakaian dari ruang ICU dan menggunakan selimut.
Sebelum sakit : Klien mandi 2x sehari dan menggosok gigi 2x sehari secara mandiri
Sebelum sakit : Klien merasa aman dan nyaman berada diantara keluarganya dan mampu mengindari dari
bahaya sekitar
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien senang berkumpul dengan keluarganya untuk berekreasi
Saat dikaji : Klien mengatakan senang berkumpul dengan keluarganya untuk berekreasi
12. Pola spiritual
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien dapat beribadah sholat 5 waktu dan membaca Al- Quran
Saat dikaji : Klien dapat beribadah sholat 5 waktu dan membaca Al- Quran
5. Pemeriksaan umum
TD : 120/60mmHg
MAP : 80 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 27 x/menit
S : 36 ºC
a. Pemeriksaan fisik
1) Kepala : mesoschopal, rambut beruban, tampak sedikit kotor.
2) Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid.
3) Mata : simetris, konjungtiva ananemis, sclera normal.
4) Telinga : simetris, tidak terdapat serumen.
5) Mulut : tidak ada stomatitis, gigi tampak sedikit kotor, gigi tampak mulai ompong
6) Dada
• Paru-paru Inspeksi : Simetris, tidak ada lesi, terdapat retraksi dinding dada, Palpasi : Focal vremitus tidak
teraba, expansi dinding dada simetris, Perkusi : Sonor, Auskultasi : Bunyi paru vesikuler.
• Jantung Inspeksi : Ictus cordis normal terlihat Palpasi : Ictus cordis teraba di interkosta 4-5 Perkusi : Pekak
Auskultasi : S1 dan S2 reguler (lup dup)
• Abdomen Inspeksi : Supel, tidak ada lesi dan tidak ada bekas operasi Auskultasi : Bising usus 11 x/menit
palpasi : Tidak ada pembesaran hepar dan limpha perkusi : Timpani
7 ) Genetalia dan Rektum : Bersih dan tidak tampak kelainan
8 ) Ekstermitas :
Bawah : - Tungkai kaki kanan terdapat piting edema, terpasang infuse RL 20 tpm pada kaki kanan
6. Data Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
2 ISDN 2x½
Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr
Inj. Ciprofloxacin 2 x 200 mg
Inj. Metilprednisolone 2 x 62.5 mg
Inj. OMZ 2 x 1 ampul
Inj. Kalnex 3 x 500 mg
2. ANALISA DATA
No TANGGAL DATA ETIOLOGI MASALAH
1. 1/12/2019 DS : Klien mengatakan sesak nafas Perubahan Preload Penurunan curah
DO : jantung
- KU Lemah
- Pasien tampak susah bernafas
- Terdapat piting oedema pada tungkai dan
sudah sedikit mengempes - GCS : 15
- TTV : TD : 120/60 mmHg
MAP : 80 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 27x/menit
S : 36oC
- Thoraxs : tanggal 07 juli 2017 pulmo masih
tampak normal
cardiomegaly.
26
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
29
5. IMPLEMENTASI
TANGGAL DX IMPLEMENTASI RESPON ttd
WAKTU
1/12/2019 1 - Posisikan semi fowler - Klien kooperatif
08 : 00 - Monitor TTV - TD : 130/85 mmHg MAP : 100 mmHg N : 80
09 : 00 - Memantau TTV x/m RR : 26 x/m S : 36,3 ºC
11 : 00 - Berikan lingkungan yang - Klien kooperatif dan bersedia makan
12 : 00 tenang dan batasi sedikit demi sedikit
12 : 30 Pengunjung - TD : 110/80 mmHg
13 : 00 - Memberikan obat oral MAP : 90 mmHg
13 : 30 - Tingkatkan istirahat N : 80 x/m
RR : 25 x/m
S : 36 ºC
- Keluarga kooperatif
- Curcuma 1 tablet Antasida syr 2 sendok
2 -Posisikan semi fowler Klien kooperatif
- Monitor TTV - TD :110/75 mmHg
15 : 30 -penuhi kebutuhan 02 tubuh dan untuk MAP : 87 mmHg
menghindari kelelahan N : 75 x/m
17 : 00 - Menyeka pasien RR : 22 x/m
S : 36,5 ºC
17 : 00 - Memberikan obat injeksi - Klien kooperatif dan
- Menghitung BC : Input - Inj. Kalnex 500 mg
17 : 05 -output = (400+250)-(50+310) = 700 – 360 Inj. Ceftriaxon 1 gr
18 : 00 = +340 cc/10 jam Inj. Ciprofloxacin 200 mg
Inj. Methilprednisolon 62,5 mg Inj.
Omeprazole 1
2/12/20 3 - kaji pemahaman pasien dan keluarga -Pasien dan keluarga kooperatif dan tampak
19 pasien tentang penyakit yang di derita sudah begitu paham tentang penyakit
08 : 00 pasien - Pasien dan keluarga kooperatif
09 : 00 - Melakukan kontrak waktu dengan pasien
11 : 00 dan keluarga untuk melakukan edukasi
tentang penyakit Congestive Heart
Vailure (CHF)
2/12/20 4 a. Timbang berat badan pasien Nafsu makan Kembali meningkat
19 b. Monitor pertumbuhan dan perkembangan Makan 3x sehari
c. Tentukan banyaknya penambahan berat
badan selama periode antepartum
d. Monitor tugor kulit dan mobilitas
e. Monitor adanya mual dan muntah
6.EVALUASI
tanggal dx soap ttd
1/12/2019 1 S : Klien mengatakan masih sesak napas
0 : - KU cukup - Kesadaran CM
GCS : 15 E4 V5 M6
- TTV : TD : 120/60 mmHg
MAP : 80 mmHg N : 85 x/menit
RR : 28 x/menit
S : 36,4 ºC
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Pantau vital sign
- pantau penurunan kesadaran