Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

Coronary Artenal Desease ( CAD )

Dosen pengampu : Ns. Anton Surya Prasetya.,M,Kep.,Sp,.Kep. J

Disusun Oleh :

Nama : Ana Lusiyanti

Nim : 1825005

Tingkat : 3A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKes )

PANCA BHAKTI BANDAR LAMPUNG

2021
LAPORAN PENDAHULUAN

A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Penyakit arteri koroner adalah penyempitan atau penyumbatan arteri koroner arteri
yang menyalurkan darah ke otot jantung, bila aliran darah melambat, jantung tak
mendapat cukup oksigen dan zat nutrisi. Hal ini biasanya mengakibatkan nyeri
dada yang disebut dengan angina, bila satu atau lebih dari artery koroner
tersumbat sama sekali, akibatnya adalah serangan jantung ( kerusakan pada otot
jantung ) .

B. Etiologi
Penyakit artery koroner bisa menyerang semua ras, tetapi angka kejadian paling tinggi
ditemukan pada orang kulit putih tetapi rasa sendiri tampak bukan, merupakan
bourgeois penting dalam gaya hidup seseorang secara spesifik, faktor-faktor yang
meningkatkan resiko terjadinya penyakit arteri koroner adalah :
1. Berusia lebih dari 45 tahun ( bagi peria )
2. Berusia lebih dari 55 tahun atau mengalami monopouse diri sebagai akibat operasi
( bagi wanita )
3. Riwayat penyakit jantung dalam keluarga
4. Diabetes
5. Merokok
6. Tekanan darah tinggi ( hipertensi)
7. Kegemukan
8. Gaya hidup buruk
9. Stress
C. Patofisiologi

Aterosklerosis dimulai ketika kolestrol berlemak diintima artery besar. Timbunan ini,
dinamakan ateroma atau plak akan mengganggu absebsi nutrien. Oleh sel-sel endotel
yang menyusun lapisan dinding dalam pembuluh darah. Endotel pembuluh darah yang
terkena akan mengalami nekroktik dan menjadi jarigan parut. Selanjutnya lumen yang
menyempit dan berdinding kasar, akan cendrung terjadi membentuk bekuan darah. Hal
ini menjelaskan bagaimana terjadinya koagulasi intravaskuler, diikuti oleh penyakit
tromboeboli, yang merupakan komplikasi tersering aterosklerosis.

D. Manifestasi klisnis/ Tanda dan gejala


1. Nyeri, jika otot tidak mendapatkan cukup darah ( suatu keadaanyag disebut iskemi)
maka oksigen yang tidak menandai dan metabolisme yang berlebihan
menyebabkan kram atau kejang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan
aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali ( suatu keadaan yang disebut
silent ischemia)
2. Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemuakan pada gagal jantung
3. Kelelahan atau kepenatan, jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah
ke otot selama melakukan aktifitas akan berkurang, menyebabkan penderita
merasa lemah dan lelah.
4. Palpitas, jantung berdebar-debar
5. Pusing dan pingsan, penurunan aliran darah kerna denyut atau aliran irama jantung
yang abnormal atau yang abnormal atau, kemampuan memompa yang buruk.

E. Komplikasi
Penyakit jantung koroner yang tidak disegera ditangani dapat memicu sejumlah
komplikasi seperti :
1. Angina , nyeri dada disebabkan oleh penyempitan arteri sehingga jantung tidak
mencukup darah
2. Gagal jantung, terjadi bila jantung tidak cukup kuat memompa darah
3. Gangguan irama jantung ( aritmia), kurangnya suplai darah atau kerusakan pada
jantung akan memengaruhi implus listrik jantung, sehingga memicu aritmia
F. Penatalaksanaan
a. Medis
1. ECG
2. Enzim dan isoenzim
3. Elektrolit
4. Whole bellod cell
5. Analisa gas darah
6. Kolestrol atau trigeliseid
7. Chest x-ray
8. Echotardiogram
9. Exercise stress
10. Test
b. Keperawatan
1. Perubahan gaya hidup
Pola makan sehat dan seimbang, dengan lebih bnayak sayuran dan buah-
buahan, penting untuk melindung arteri jantung kita dan olah raga teratur
berperan penting untuk menjaga kesehatan jantung. Olahraga membantu kita
untuk menjadi vit dan membangun sistem sirkulasi yang kuat, ini juga untuk
membangunkan berat badan, karena obesitas biasanya tidak sehat karena
mengakibatkan hipertensi, diabetes melitus, dan lemak tinggi semua yang dapat
merusak arteri jantung.
2. Penegndalian faktor resiko utama penyakit jantung koroner diabetes melitus,
merokok, kolestrol tinggi dan tekanan darah tinggi, adalah faktor utama
menyebabkan resiko jantung koroner pengendalian empat faktor itu adalah
dengan melalui perubahan gaya hidup dan obat-obatan dapat menstabilkan
progresi atherosklerosis.
3. Obat-obatan
a. Aspirin /klopidogrel/tiklopidin ; mengencerkan darah
b. Beta-bloker ( E.g.atenolol, bisoprolol, karvedilolo) : mengurangi detak
jantung
c. Nitrates ( E.g isosorbide dinitrate ) : membuka arteri jantung, meningkatkan
aliran darah ke otot jantung
d. Angiotensin- conuerting enzime inhibitors ( e.g enalapril, perindropil) end
angiotensin lekoroter blokers ( e.g. losartan, valsartan ) : memungkinkan
aliran darah ke jantung lebih mudah.
e. Obat-obatan penurunan lemak ( fenifibrat, simvastatin, atorvastatin,
rosuvastatin) : menurunkan kolestrol jahat.

Proses keperawatan

A. Pengakjian
1. Data dasar
a. Indentitas pasien
b. Sumber informasi
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan masuk RS
b. Riwayat kesehatan saat pengkajian
c. Riwayat kesehatan lalu
3. Riwayat psikososial- spiritual
4. Lingkungan
a. Rumah
b. Pekerjaan
5. Pola kebiasaan sehari-hari sebelum dan saat sakit
a. Pola nutrisi dan cairan ( sebelum dan saat sakit)
b. Pola eliminasi ( sebelum dan saat sakit )
c. Pola personal hygiene ( sebelum dan saat sakit )
d. Pola istirahat dan tidur ( sebelum dan dan saat sakit )
e. Pola aktivitas dan latihan ( sebelum daan saat sakit )
f. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
6. Pengkajian fisik
a. Pemeriksaan umum
b. Pemeriksaan fisik persistem
7. Pemeriksaan penunjang
8. Penatalaksaan
9. Resume
B. Dianosa keperawatan yang mungkin muncul
1. Gangguan sirkulasi spontan b.d abnormalitas kalistrikan jantung
2. Penurunan curah jantung b.d perubahan irama jantung
3. Perkusi perifer tidak efektif b.d penurunan aliran arteri

Anda mungkin juga menyukai