DEFINISI
Kardiomegali adalah sebuah keadaan anatomis (struktur organ) di mana besarnya
jantung lebih besar dari ukuran jantung normal, yakni lebih besar dari 55% besar rongga
dada. pada Kardiomegali salah satu atau lebih dari 4 ruangan jantung membesar. Namun
umumnya kardiomegali diakibatkan oleh pembesaran bilik jantung kiri (ventrikel kardia
sinistra)
Pembengkakan pada jantung, akan semakin berkembang jika tubuh Anda
mengalami stres, seperti kehamilan, atau karena kondisi medis, seperti melemahnya otot
jantung, penyakit arteri koroner, masalah katup jantung atau irama jantung yang
abnormal.
Kondisi tertentu dapat menyebabkan otot jantung menebal atau salah satu bilik
jantung membesar, membuat jantung lebih besar. Tergantung pada kondisi, pembesaran
B. ETIOLOGI
Penyebabnya ada banyak sekali, hampir semua keadaan yang memaksa jantung
untuk bekerja lebih keras dapat menimbulkan perubahan-perubahan pada otot jantung
sehingga jantung akan membesar. Logikanya adalah misalnya pada binaragawan, otot-
ototnya membesar karena seringnya mereka melakukan aktivitas beban tinggi. Jantung
kerja ekstra keras memompa melawan gradien tekanan darah perifer anda yang tinggi.
2. Penyakit Jantung Koroner
Pada keadaan ini sebagian pembuluh darah jantung (koroner) yang memberikan
berusaha bekerja lebih keras dari biasanya menggantikan sebagian otot jantung yang
otot-otot jantung. Hal ini dapat bersifat bawaan atau karena penyakit metabolisme
seperti diabetes atau karena infeksi. Akibatnya otot jantung harus kerja ekstra untuk
salah satu atau lebih dari katup ini mengalami gangguan seperti misalnya menyempit
(stenosis) atau bocor (regurgitasi), akan mengakibatkan gangguan pada curah jantung
(kemampuan jantung untuk memopa jantung dengan volume tertentu secara teratur).
Akibatnya jantung juga perlu kerja ekstra keras untuk menutupi kebocoran atau
pada penyakit paru kronis dapat timbul keadaan di mana terjadi perubahan
sedemikian rupa pada struktur jaringan paru sehingga darah menjadi lebih sulit untuk
PULMONAL". Karena itu bilik jantung kanan yang memompa darah ke paru-paru
perlu kerja ekstra keras, sehingga tidak seperti kebanyakan kardiomegali bukan bilik
kiri yang membesar tapi bilik kanan, tapi jika sudah berat bahkan bilik kiri pun akan
ikut membesar.
Kardiomegali itu sering kali disertai dengan keadaan gagal jantung. Oleh karena
kegagalan fungsi yang sudah berlangsung cukup lama dan berat. Selain itu
karena jantung yang besar perlu pasokan darah dan oksigen yang besar sedangkan
pasokan darah belum tentu lancar. Kardiomegali berpotensi berbahaya tapi yang lebih
gejala klinis lain yang berpotensi fatal seperti gagal jantung dan stroke.
membesar pada sinar X, tes lainnya biasanya akan diperlukan untuk menemukan
penyebabnya.
2. Test Electrocardiogram
Mencatat aktivitas listrik jantung melalui elektroda menempel pada kulit. Impuls
dicatat sebagai gelombang dan ditampilkan pada monitor atau dicetak di atas kertas.
Tes ini membantu mendiagnosa masalah irama jantung dan kerusakan jantung dari
serangan jantung.
3. Test Echocardiogram
Untuk mendiagnosis dan pemantauan pembesaran jantung menggunakan gelombang
suara untuk menghasilkan gambar video dari jantung. Dengan tes ini, empat bilik
jantung.
5. Kateterisasi jantung dan biopsy
Dalam prosedur ini, tabung tipis (kateter) dimasukkan di pangkal paha dan berulir
melalui pembuluh darah ke jantung, di mana contoh kecil (biopsi) dari jantung, jika
Gambar arteri jantung dapat diambil selama prosedur (angiogram koroner) untuk
F. PENATALAKSANAAN MEDIK
1. Sesuai dengan penyebab yang mendasarinya (underlying causes).
2. Obat golongan diuretik
Obat jantung bengkak ini berfungsi menurunkan jumlah natrium dan air dalam tubuh,
inhibitor bagi mereka yang tidak dapat meminum ACE inhibitor misalnya karena
alergi.
5. Obat golongan beta blocker
untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi jantung.
6. Digoxin. Obat yang dapat membantu meningkatkan fungsi pemompaan jantung.
7. Antikoagulan untuk mengurangi risiko penggumpalan darah yang dapat menyebabkan
G. PENCEGAHAN
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi pembesaran jantung,
antara lain:
1. Berhenti merokok
2. Turunkan berat badan
3. Diet rendah garam
4. Kendalikan kencing manis
5. Menjaga tekanan darah
6. Melakukan olahraga yang sesuai dengan fisik
7. Hindari alcohol
8. Menjaga waktu tidur
9. Batasi asupan kolesterol
10. Menjaga diet yang seimbang
4) Keluhan Utama
Keluhan saat masuk rumah sakit
5) Keluhan Saat ini
Keluhan yang dirasakan saat pengkajian
6) Riwayat Penyakit sekarang
Keluhan pasien mulai awal dirasakan hingga masuk rumah sakit
7) Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit yang pernah diderita klien
2. Pola Aktifitas
a. Pola Nutrisi
Memiliki kebiasaan makan makanan berlemak, asin dll
b. Pola Eliminasi
Ada keluhan atau tidak
c. Pola Personal Hygiene
d. Pola Istirahat dan Tidur
Terganggu karena sesak akibat perbesaran jantung
e. Pola Aktivitas
Membutuhkan bantuan orang lain: mandiri, partial, atau total
3. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran : composmentis
b. TD: biasanya >140/100 mmHg
c. Nadi : 90 x/menit
d. Pernafasan : >20 x/menit
e. Suhu : 36,8
2. System pernafasan
RR> 24 x/menit, bentuk hidung simetris, terdapat nafas cuping hidung, bentuk
dan pergerakan paru tidak simetris, tidak ada barellchest, napas cepat dan dalam,
ada suara jantung tambahan, tidak ada clubbing finger, CRT < 3 dtk. Tidak terlihat
iktus cordis, Konjungtiva tidak anemis, tidak ada oedema palpebral, tidak ada
sianosis hidung, lidah, bibir, kuku, alert test (-), akral dingin
EKG: LAH-LAV
Qwave III AVF V1-V4 Inferior Miokard Infark akut
ST Elevasi III AVF V1-V4
ST Depresi 1 AVL-V5-V6 Anteseptal Miokard Infark
4. System Pencernaan
Bising usus 12x/menit, mulut simetris, tidak ada stomatitis, mukosa mulut
lembab, ada reflek menelan, tidak ada nyeri tekan epigastrik, tidak teraba
pembesaran hepar, tidak teraba masa dikolon, tidak ada distensi abdomen.
5. System persarafan
Kesadaran composmentis, GCS E4M6V5, reflek pupil terhadap cahaya (+), tidak
ada strabismus, klien mampu bedakan stimulus tajam tumpul halus kasar, klien
kesulitan menelan
5. Intervensi
1. Diagnosa 1 : Penurunan Curah jantung b/d Penurunan kontraktilitas jantung
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam curah
jantung adekuat
Kriteria Hasil : 1. RR normal
2. Sesak Berkurang
Intervensi :
1. Pertahankan pasien untuk tirah baring
R /Mengurangi beban jantung
2. Ukur parameter hemodinamik
R/ Mengetahui perfusi darah di organ dan untuk mengetahui CVP sebagai
mg
R/ mengetahui perfusi jaringan perifer
2. Diagnosa 2 : Intoleransi Aktifitas b/d kelemahan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
kerja jantung
7. Selama aktifitas kaji EKG, dipsnea, sianosis, kerja nafas, frekuensi
R/meningkatkan oksigenasi Jaringan
3. Diagnose 3 : Resiko gangguan pertukaran gas b/d Perubahan membran kapiler
alveolar
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Echocardiography
http://www.heartsite.com/html/echocardiogram.html