Anda di halaman 1dari 18

1

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER DAN ANATOMI


FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskular
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan

Jantung adalah organ berotot dengan ukuran sekepalan. Jantung terletak di rongga toraks
(dada) sekitar garis tengah antara sternum atau tulang dada di sebelah anterior dan
vertebra (tulang punggung) di sebelah posterior (Sherwood, Lauralee, 2001: 258). Bagian
depan dibatasi oleh sternum dan costae 3,4, dan 5. Hampir dua pertiga bagian jantung

dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas (atrium yang mengumpulkan

terletak di sebelah kiri garis median sternum. Jantung terletak di atas diafragma, miring ke

darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya

depan kiri dan apex cordis berada paling depan dalam rongga thorax. Apex cordis dapat

mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu

diraba pada ruang intercostal 4-5 dekat garis medio-clavicular kiri. Batas cranial jantung

katup pada jalan keluar.


Fungsi sistem kardiovaskuler ( jantung )
memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan dan organ

dibentuk oleh aorta ascendens, arteri pulmonalis, dan vena cava superior (Aurum, 2007).
Pada dewasa, rata-rata panjangnya kira-kira 12 cm, dan lebar 9 cm, dengan berat 300

tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme. Secara normal setiap jaringan dan
organ tubuh akan menerima aliran darah dalam jumlah yang cukup sehingga jaringan dan
organ tubuh menerima nutrisi dengan adekuat. Sistem kardiovaskular yang berfungsi
sebagai sistem regulasi melakukan mekanisme yang bervariasi dalam merespons seluruh
aktivitas tubuh. Salah satu contoh adalah mekanisme meningkatkan suplai darah agar
aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan tertentu, darah akan lebih banyak
dialirkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak untuk memelihara sistem
sirkulasi organ tersebut.

sakpai 400 gram (Setiadi, 2007: 164).


2)
Ruang Jantung
Jantung dibagi menjadi separuh kanan dan kiri, dan memiliki empat bilik (ruang), bilik
bagian atas dan bawah di kedua belahannya. Bilik-bilik atas, atria (atrium, tunggal)
menerima darah yang kembali ke jantung dan memindahkannya ke bilik-bilik bawah,
ventrikel, yang memompa darah dari jantung. Kedua belahan jantung dipisahkan oleh
septum, suatu partisi otot kontinu yang mencegah pencampuran darah dari kedua sisi
jantung. Pemisahan ini sangat penting, karena separuh kanan jantung menerima dan
memompa darah beroksigen rendah sementara sisi kiri jantung menerima dan memompa

1. 1.
Gambaran Anatomi Sistem Kardiovaskular
Hanya dalam beberapa hari setelah konsepsi sampai kematian, jantung terus-menerus

darah beroksigen tinggi (Sherwood, Lauralee, 2001: 259-260).


a) Atrium Dextra
Dinding atrium dextra tipis, rata-rata 2 mm. Terletak agak ke depan dibandingkan

berdetak. Jantung berkembang sedemikian dini, dan sangat penting seumur hidup. Hal ini

ventrikel dextra dan atrium sinistra. Pada bagian antero-superior terdapat lekukan ruang

karena sistem sirkulasi adalah sistem transportasi tubuh. Fungsi ini akan berfungsi

atau kantung berbentuk daun telinga yang disebut Auricle. Permukaan endokardiumnya

sebagai sistem vital untuk mengangkut bahan-bahan yang mutlak dibutuhkan oleh sel-sel

tidak sama. Posterior dan septal licin dan rata. Lateral dan auricle kasar dan tersusun dari

tubuh. Sistem sirkulasi teridiri dari tiga komponen dasar:


a) Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan terhadap darah

serabut-serabut otot yang berjalan parallel yang disebut Otot Pectinatus. Atrium Dextra

agar dapat mengalir ke jaringan.


b) Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah dapat
didistribusikan ke seluruh tubuh.
c) Darah, berfungsi sebagai media transportasi segala material yang akan didistribusikan
ke seluruh tubuh.
a.
Jantung
1)
Letak Jantung

merupakan muara dari vena cava. Vena cava superior bermuara pada didnding superoposterior. Vena cava inferior bermuara pada dinding infero-latero-posterior pada muara
vena cava inferior ini terdapat lipatan katup rudimenter yang disebut Katup Eustachii.
Pada dinding medial atrium dextra bagian postero-inferior terdapat Septum Inter-Atrialis
Pada pertengahan septum inter-atrialis terdapat lekukan dangkal berbentuk lonjong yang
disebut Fossa Ovalis, yang mempunyai lipatan tetap di bagian anterior dan disebut
Limbus Fossa Ovalis. Di antara muara vena cava inferior dan katup tricuspidalis terdapat

2
Sinus Coronarius, yang menampung darah vena dari dinding jantung dan bermuara pada

Sirkulasi pulmonar merupakan sistem aliran darah bertekanan rendah, dengan resistensi

atrium dextra. Pada muara sinus coronaries terdapat lipatan jaringan ikat rudimenter yang

yang jauh lebih kecil terhadap aliran darah dari ventrikel dextra, dibandingkan tekanan

disebut Katup Thebesii. Pada dinding atrium dextra terdapat nodus sumber listrik jantung,

tinggi sirkulasi sistemik terhadap aliran darah dari ventrikel kiri. Karena itu beban kerja

yaitu Nodus Sino-Atrial terletak di pinggir lateral pertemuan muara vena cava superior

dari ventrikel kanan jauh lebih ringan daripada ventrikel kiri. Oleh karena itu, tebal

dengan auricle, tepat di bawah Sulcus Terminalis. Nodus Atri-Ventricular terletak pada

dinding ventrikel dextra hanya sepertiga dari tebal dinding ventrikel sinistra. Selain itu,

antero-medial muara sinus coronaries, di bawah katup tricuspidalis. Fungsi atrium dextra

bentuk bulan sabit atau setengah bulatan ini juga merupakan akibat dari tekanan ventrikel

adalah tempat penyimpanan dan penyalur darah dari vena-vena sirkulasi sistemik ke

sinistra yang lebih besar daripada tekanan di ventrikel dextra. Disamping itu, secara

dalam ventrikel dextra dan kemudian ke paru-paru.


Karena pemisah vena cava dengan dinding atrium hanyalah lipatan katup atau pita otot

fungsional, septum lebih berperan pada ventrikel sinistra, sehingga sinkronisasi gerakan

rudimenter maka, apabila terjadi peningkatan tekanan atrium dextra akibat bendungan

lebih mengikuti gerakan ventrikel sinistra.


Dinding anterior dan inferior ventrikel dextra disusun oleh serabut otot yang disebut

darah di bagian kanan jantung, akan dikembalikan ke dalam vena sirkulasi sistemik.

Trabeculae Carnae, yang sering membentuk persilangan satu sama lain. Trabeculae carnae

Sekitar 80% alir balik vena ke dalam atrium dextra akan mengalir secara pasif ke dalam

di bagian apical ventrikel dextra berukuran besar yang disebut Trabeculae Septomarginal

ventrikel dxtra melalui katup tricuspidalisalis. 20% sisanya akan mengisi ventrikel dengan

(Moderator Band). Secara fungsional, ventrikel dextra dapat dibagi dalam alur masuk dan

kontraksi atrium. Pengisian secara aktif ini disebut Atrial Kick. Hilangnya atrial kick pada

alur keluar. Ruang alur masuk ventrikel dextra (Right Ventricular Inflow Tract) dibatasi

Disaritmia dapat mengurangi curah ventrikel.


b) Atrium Sinistra
Terletak postero-superior dari ruang jantung lain, sehingga pada foto sinar tembus dada

oleh katup tricupidalis, trabekel anterior, dan dinding inferior ventrikel dextra. Alur keluar

tidak tampak. Tebal dinding atrium sinistra 3 mm, sedikit lebih tebal dari pada dinding
atrium dextra. Endocardiumnya licin dan otot pectinatus hanya ada pada auricle. Atrium
kiri menerima darah yang sduah dioksigenasi dari 4 vena pumonalis yang bermuara pada
dinding postero-superior atau postero-lateral, masing-masing sepasang vena dextra et
sinistra. Antara vena pulmonalis dan atrium sinistra tidak terdapat katup sejati. Oleh
karena itu, perubahan tekanan dalam atrium sinistra membalik retrograde ke dalam
pembuluh darah paru. Peningkatan tekanan atrium sinistra yang akut akan menyebabkan
bendungan pada paru. Darah mengalir dari atrium sinistra ke ventrikel sinistra melalui
katup mitralis.
c) Ventrikel Dextra
Terletak di ruang paling depan di dalam rongga thorax, tepat di bawah manubrium sterni.

ventrikel dextra (Right Ventricular Outflow Tract) berbentuk tabung atau corong,
berdinding licin, terletak di bagian superior ventrikel dextra yang disebut Infundibulum
atau Conus Arteriosus. Alur masuk dan keluar ventrikel dextra dipisahkan oleh Krista
Supraventrikularis yang terletak tepat di atas daun anterior katup tricuspidalis.
Untuk menghadapi tekanan pulmonary yang meningkat secara perlahan-lahan, seperti
pada kasus hipertensi pulmonar progresif, maka sel otot ventrikel dextra mengalami
hipertrofi untuk memperbesar daya pompa agar dapat mengatasi peningkatan resistensi
pulmonary, dan dapat mengosongkan ventrikel. Tetapi pada kasus dimana resistensi
pulmonar meningkat secara akut (seperti pada emboli pulmonary massif) maka
kemampuan ventrikel dextra untuk memompa darah tidak cukup kuat, sehingga seringkali
diakhiri dengan kematian.

Sebagian besar ventrikel kanan berada di kanan depan ventrikel sinistra dan di medial

d) Ventrikel Sinistra
Berbentuk lonjong seperti telur, dimana pada bagian ujungnya mengarah ke antero-

atrium sinistra. Ventrikel dextra berbentuk bulan sabit atau setengah bulatan, tebal

inferior kiri menjadi Apex Cordis. Bagian dasar ventrikel tersebut adalah Annulus

dindingnya 4-5 mm. Bentuk ventrikel kanan seperti ini guna menghasilkan kontraksi

Mitralis. Tebal dinding ventrikel sinistra 2-3x lipat tebal dinding ventrikel dextra,

bertekanan rendah yang cukup untuk mengalirkan darah ke dalam arteria pulmonalis.

sehingga menempati 75% masa otot jantung seluruhnya. Tebal ventrikel sinistra saat

3
diastole adalah 8-12 mm. Ventrikel sinistra harus menghasilkan tekanan yang cukup

keluar. 3) Posterior, yang merupalan paling kecil, Melekat pada cincin tricuspidalis pada

tinggi untuk mengatasi tahanan sirkulasi sitemik, dan mempertahankan aliran darah ke

sisi postero-inferior (Aurum, 2007).


Sedangkan katub yang letaknya di antara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua

jaringan-jaringan perifer. Sehingga keberadaan otot-otot yang tebal dan bentuknya yang
menyerupai lingkaran, mempermudah pembentukan tekanan tinggi selama ventrikel
berkontraksi. Batas dinding medialnya berupa septum interventrikulare yang memisahkan
ventrikel sinistra dengan ventrikel dextra. Rentangan septum ini berbentuk segitiga,
dimana dasar segitiga tersebut adalah pada daerah katup aorta.
Septum interventrikulare terdiri dari 2 bagian yaitu: bagian Muskulare (menempati
hampir seluruh bagian septum) dan bagian Membraneus. Pada dua pertiga dinding septum
terdapat serabut otot Trabeculae Carnae dan sepertiga bagian endocardiumnya licin.
Septum interventrikularis ini membantu memperkuat tekanan yang ditimbulkan oleh
seluruh ventrikel pada saat kontraksi. Pada saat kontraksi, tekanan di ventrikel sinistra
meningkat sekitar 5x lebih tinggi daripada tekanan di ventrikel dextra; bila ada hubungan
abnormal antara kedua ventrikel (seperti pada kasus robeknya septum pasca infark
miokardium), maka darah akan mengalir dari kiri ke kanan melalui robekan tersebut.
Akibatnya jumlah aliran darah dari ventrikel kiri melalui katup aorta ke dalam aorta akan
berkurang.
3)
Katub-katub Jantung
Katup jantung berfungsi mempertahankan aliran darah searah melalui bilik-bilik jantung
(Aurum, 2007). Setiap katub berespon terhadap perubahan tekanan (Setiadi 2007: 169).
Katub-katub terletak sedemikian rupa, sehingga mereka membuka dan menutup secara
pasif karena perbedaan tekanan, serupa dengan pintu satu arah Sherwood, Lauralee, 2001:
261). Katub jantung dibagi dalam dua jenis, yaitu katub atrioventrikuler, dan katub
semilunar.
a)
Katub Atrioventrikuler
Letaknya antara atrium dan ventrikel, maka disebut katub atrioventrikular. Katub yang
terletak di antara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah katub disebut
katub trukuspid (Setiadi, 2007: 169). Terdiri dari tiga otot yang tidak sama, yaitu: 1)

daun katub disebut katub mitral (Setiadi, 2007: 169). Terdiri dari dua bagian, yaitu daun
katup mitral anterior dan posterior. Daun katup anterior lebih lebar dan mudah bergerak,
melekat seperti tirai dari basal bentrikel sinistra dan meluas secara diagonal sehingga
membagi ruang aliran menjadi alur masuk dan alur keluar (Aurum, 2007).
b)
Katub Semilunar
Disebut semilunar (bulan separuh) karena terdiri dari tiga daun katub, yang masingmasing mirip dengan kantung mirip bulan separuh (Sherwood, Lauralee, 2007: 262).
Katub semilunar memisahkan ventrikel dengan arteri yang berhubungan. Katub pulmonal
terletek pada arteri pulmonalis, memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan. Katub
aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta. Adanya katub semilunar ini memungkinkan
darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama
systole ventrikel, dan mencegah aliran balik waktu diastole ventrikel (Setiadi, 2007: 170).
4)
Lapisan Jantung
Dinding jantung terutama terdiri dari serat-serat otot jantung yang tersusun secara spiral
dan saling berhubungan melalui diskus interkalatus (Sherwood, Lauralee, 2001: 262).
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan berbeda, yaitu:
a)
Perikardium (Epikardium)
Epi berarti di atas, cardia berarti jantung, yang mana bagian ini adalah suatu
membran tipis di bagian luar yang membungkis jantung. Terdiri dari dua lapisan, yaitu
(Setiadi, 2007):
Perikarduim fibrosum (viseral), merupakan bagian kantong yang membatasi pergerakan
jantung terikat di bawah sentrum tendinium diafragma, bersatu dengan pembuluh darah
besar merekat pada sternum melalui ligamentum sternoperikardial.
Perikarduim serosum (parietal), dibagi menjadi dua bagian, yaitu Perikardium parietalis
membatasi perikarduim fibrosum sering disebut epikardium, dan Perikarduim fiseral yang
mengandung sedikit cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk mempermudah

kaudal menuju infero-lateral dinding ventrikel dextra. 2) Septal, Melekat pada kedua

pergerakan jantung.
b)
Miokardium
Myo berarti otot, merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot jantung, membentuk

bagian septum muskuler maupun membraneus. Sering menutupi VSD kecil tipe alur

sebagian besar dinding jantung. Serat-serat otot ini tersusun secara spiral dan melingkari

Anterior, yang merupakan paling tebal, dan melekat dari daerah Infundibuler ke arah

4
jantung (Sherwood, Lauralee, 2001: 262). Lapisan otot ini yang akan menerima darah dari

Berjalan di belakang arteria pulmonalis sebagai arteri coronaria sinistra utama (LMCA =

arteri koroner (Setiadi, 2007: 172).


c)
Endokardium
Endo berarti di dalam, adalah lapisan tipis endothelium, suatu jaringan epitel unik yang

Left Main Coronary Artery) sepanjang 1-2 cm. Bercabang menjadi Arteri Circumflexa

melapisi bagian dalam seluruh sistem sirkulasi (Sherwood, Lauralee, 2007: 262).

(LCx = Left Circumflex Artery) dan Arteri Descendens Anterior Sinistra (LAD = Left
Anterior Descendens Artery). LCx berjalan pada Sulcus Atrio-Ventrcular mengelilingi
permukaan posterior jantung. LAD berjalan pada Sulcus Interventricular sampai ke Apex.

5) Persarafan Jantung
Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Kecepatan denyut jantung terutama
ditentukan oleh pengaruh otonom pada nodus SA. Jantung dipersarafi oleh kedua divisi
sistem saraf otonom, yang dapat memodifikasi kecepatan (serta kekuatan) kontraksi,
walaupun untuk memulai kontraksi tidak memerlukan stimulasi saraf. Saraf parasimpatis
ke jantung, yaitu saraf vagus, terutama mempersarafi atrium, terutama nodus SA dan AV.

Kedua pembuluh darah ini bercabang-cabang dan memberikan lairan darah diantara
kedua sulcus tersebut (Aurum, 2007).
2) Vena
Distrubusi vena koroner sesungguhnya parallel dengan distribusi arteri koroner. Sistem
vena jantung mempunyai tiga bagian, yaitu (Setiadi, 2007: 181):
Vena tabesian, merupakan sistem terkecil yang menyalurkan sebagian darah dari

Saraf-saraf simpatis jantung juga mempersarafi atrium, termasuk nodus SA dan AV, serta

miokardium atrium kanan dan ventrikel kanan.


Vena kardiaka anterior, mempunyai fungsi yang cukup berarti, mengosongkan sebagian

banyak mempersarafi ventrikel (Sherwood, Lauralee, 2001: 280).


1. b.
Vaskularisasi Jantung( pembuluh darah)
Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah. Secara garis besar peredaran

besar isi vena ventrikel langsung ke atrium kanan.


Sinus koronarius dan cabangnya, merupakan sistem vena yang paling besar dan paling

darah dibedakan menjadi dua, yaitu peredaran darah besar yaitu dari jantung ke seluruh
tubuh, kembali ke jantung (surkulasi sistemik), dan peredaran darah kecil, yaitu dari
jantung ke paru-paru, kembali ke jantung (sirkulasi pulmonal).
1) Arteri
Suplai darah ke miokardium berasal dari dua arteri koroner besar yang berasal dari aorta
tepat di bawah katub aorta. Arteri koroner kiri memperdarahi sebagian besar ventrikel
kiri, dan arteri koroner kanan memperdarahi sebagian besar ventrikel kanan (Setiadi,
2007: 179).
a) Arteri Koroner Kanan
Berjalan ke sisi kanan jantung, pada sulkus atrioventrikuler kanan. Pada dasarnya arteri
koronarian kanan memberi makan pada atrium kanan, ventrikel kanan, dan dinding
sebelah dalam dari ventrikel kiri. Bercabang menjadi Arteri Atrium Anterior Dextra
(RAAB = Right Atrial Anterior Branch) dan Arteri Coronaria Descendens Posterior
(PDCA = Posterior Descending Coronary Artery). RAAB memberikan aliran darah untuk
Nodus Sino-Atrial. PDCA memberikan aliran darah untuk Nodus Atrio-Ventrikular
(Aurum, 2007).
b) Arteri Koroner Kiri

penting, berfungsi menyalurkan pengembalian darah vena miokard ke dalam atrium


kanan melalui ostinum sinus koronaruis yang bermuara di samping vena kava inferior.
1. c.
Darah
1)
Pengertian Darah
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah
mengangkutoksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai
jaringantubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung
berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari
berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah..
Darahmanusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah
tuaapabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin,
protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme,
yangmerupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam
pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantungmenuju
paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida danmenyerap
oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantungmelalui vena

5
pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah

akan beredar di dalam tubuh selama kebih kurang 114 115 hari, setelah itu akanmati.

aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluranhalus darah yang

Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadidua zat yaitu

disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah

hematin yang mengandung fe yang berguna untuk membuateritrosit barudan hemoglobin

vena cava superior dan vena cava inferior. Darah juga mengangkut bahan bahan sisa

yaitu suatu zat yang terdapat didalam eritrisityang berguna untuk mengikat oksigen dan

metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikanke ginjal untuk

karbon dioksida.
Jumlah normal pada orang dewasa kira- kira 11,5 15 gram dalam 100cc darah. Normal

dibuang sebagai air seni.

hb wanita 11,5 mg%dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darahmerah memerlukan protein karena
2)

Pembagian darah
o Plasma darah 55 %
Unsur ini merupakan komponen terbesar dalam darah, karena lebih dari separuh darah
mengandung plasma darah. Hampir 90% bagian dari plasma darah adalah air. Plasma
darah berfungsi untuk mengangkut sarimakanan ke sel-sel serta membawa sisa
pembakaran dari sel ke tempat pembuangan. Fungsi lainnya adalah menghasilkan zat
kekebalan tubuhterhadap penyakit atau zat antibodi.
o Sel-sel darah 45 %; terdiri dari:
a)
Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai inti.

strukturnya terdiri dari asam aminodan memerlukan pula zat besi, sehingga diperlukan
diit seimbang zat besi.
Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang,demikian juga banyaknya
hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila kedua-duanya berkurang maka keadaan ini
disebut anemia, yang biasanyadisebabkan oleh perdarahaan yang hebat, penyakit yang
melisis eritrosit,dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.
b)
Sel darah putih (leukosit)
Bentuk dansifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kitalihat di bawah
mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubahdandapat bergerak

Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya kira

dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia),mempunyai bermacam- macam inti sel

kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta).warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya

sehingga ia dapat dibedakan menurutinti selnya, warnanya bening (tidak berwarna),

mengandung suatu zat yangdisebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di

banyaknya dalam 1 mm3 darahkira-kira 6000-9000.


Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuhdanmemakan bibit penyakit /

dalamnya banyak mengandung oksigen.

Fungsi sel darah merah adalah mengikat

oksigen dari paruparu untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuhdan mengikat karbon
dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paruparu. Pengikatan oksigen

bakteri yang masuk ke dalam jaringan res (sistemretikuloendotel), tempat pembiakannya


di dalam limpadankelenjar limfe;sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat

dan karbon dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawadengan

lemak dari dinding ususmelalui limpa terus ke pembuluh darah.


Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapatdi seluruh jaringan

oksigen yang disebut oksihemoglobin (hb + oksigen 4 hb-oksigen) jadi oksigen diangkut

tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh masuknya kuman / infeksi

dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yangnantinya setelah tiba di jaringan akan

maka jumlah leukosit yang ada di dalam darah akanlebih banyak dari biasanya. Hal ini

dilepaskan: hb-oksigen hb + oksigen, dan seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan

disebabkan sel leukosit yang biasanyatinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar

karbon dioksida dan disebut karbon dioksida hemoglobin (hb + karbon dioksida hb-

dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari serangan penyakit tersebut. Jika jumlah

karbon dioksida) yangmana karbon dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru.


Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah,limpa dan hati.

leukositdalam darah melebihi 10000/mm3 disebut leukositosisdankurang dari

Proses pembentukannya dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap. Mula-mula besar
dan berisi nukleusdan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan
akhirnya kehilangannukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang kemudian

6000disebut leukopenia.
c)
keping-keping darah (trombosit)

6
Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya

Peredaran darah besar dimulai dari darah keluar dari jantung melalui aorta menuju

bermacam-macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya putih,normal pada orang

ke seluruh tubuh (organ bagian atas dan organ bagian bawah). Melalui arteri darah yang

dewasa 200.000-300.000/mm3.
Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika banyaknya kurang

kaya akan oksigen menuju ke sistem-sistem organ, maka disebut sebagai sistem peredaran

dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekasmembeku sehingga timbul perdarahan
yang terus- menerus. Trombosit lebihdari 300.000 disebut trombositosis. Trombosit yang
kurang dari 200.000disebut trombositopenia.
Di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantuterjadinya peristiwa
pembekuan darah, yaitu ca2+ danf ibrinogen. Fibrinogenmulai bekerja apabila tubuh
mendapat luka. Ketika kita luka maka darah akankeluar, trombosit pecah dan
mengeluarkan zat yang dinamakan trombokinase.trombokinasi ini akan bertemu dengan
protrombin dengan pertolongan ca2+akan menjadi trombin. Trombin akan bertemu
dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk jaringan yang tidak teratur
letaknya, yang akanmenahan sel darah, dengan demikian terjadilah pembekuan.
Protrombin di buat didalam hatidan untuk membuatnya diperlukan vitamin k,
dengandemikian vitamin k penting untuk pembekuan darah.
3) Fungsi Darah
a)
Sebagai alat pengangkut yaitu:
o Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkankeseluruh

b)

sistemik. Dari sistem organ vena membawa darah kotor menuju ke jantung. Vena yang
berasal dari sistem organ di atas jantung akan masuk ke bilik kanan melalui vena cava
inferior, sementara vena yang berasal dari sistem organ di bawah jantung dibawa oleh
vena cava posterior.
Darah kotor dari bilik kanan akan dialirkan ke serambi kanan, selanjutnya akan
dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis merupakan satu
keunikan dalam sistem peredaran darah manusia karena merupakan satu-satunya arteri
yang membawa darah kotor (darah yang mengandung CO2).
Urutan perjalanan peredaran darah besar : bilik kiri aorta pembuluh nadi pembuluh
kapiler vena cava superior dan vena cava inferior serambi kanan.
1. Sistem Peredaran Darah Kecil (Pulmonal)
Peredaran darah kecil dimulai dari dari darah kotor yang dibawa arteri pulmonalis
dari serambi kanan menuju ke paru-paru. Dalam paru-paru tepatnya pada alveolus terjadi
pertukaran gas antara O2 dan CO2. Gas O2 masuk melalui sistem respirasi dan CO2 akan
dibuang ke luar tubuh. O2 yang masuk akan diikat oleh darah (dalam bentuk HbO) terjadi
di dalam alveolus. Selanjutnya darah bersih ini akan keluar dari paru-paru melalui vena

o
o

jaringan tubuh.
Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru- paru.
Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkandandibagikanke

pulmonalis menuju ke jantung (bagian bilik kiri). Vena pulmonalis merupakan keunikan

seluruh jaringan/ alat tubuh.


Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk

yang membawa darah bersih.


Urutan perjalanan peredaran darah kecil : bilik kanan jantung arteri pulmonalis paru-

dikeluarkan melalui ginjal dan kulit.


Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuhdengan

perantaraan leukosit dan antibodi/ zatzat anti racun.


c)
Menyebarkan panas keseluruh tubuh
1. 2.
Fisiologi Sistem Kardiovaskular
o Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran darah manusia ada dua yaitu system peredaran darah besar dan
system peredaran darah kecil.
1. Sistem Peredaran Darah Besar (Sistemik)

yang kedua dalam system peredaran darah manusia, karena merupakan satu-satunya vena

paru vena pulmonalis serambi kiri jantung.


1. Pembuluh Limfe (Pembuluh Getah Bening)
Pembuluh limfe kanan; dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung dan lengan sebelah
kanan, bermuara di pembuluh balik yang letaknya di bawah tulang selangka kanan.
Pembuluh limfe dada; dari bagian lain, bermuara dalam vena di bawah tulang selangka
kiri.
Pembuluh limfe adalah bermuaranya pembuluh lemak (pembuluh kil). Peredaran limfe
adalah terbuka, merupakan alat penyaring kuman, karena di kelenjar limfe diproduksi
sejenis sel darah putih yang disebut limfosit untuk imunitas.

7
Jantung berfungsi untuk memompa darah guna memenuhi kebutuhan metabolisme sel

yaitu sekitar 40-50 kali/menit. Jika ada hambatan pada bundle his atau serabut bundle

seluruh tubuh.
1) Struktur Otot Jantung
Otot jantung mirip dengan otot skelet yaitu mempunyai serat otot. Perbedaannya otot

kanan dan kiri maka otot jantung akan kontraksi dengan iramanya sendiri yaitu 20-30

jantung tidak dipengaruhi oleh syaraf somatik, otot jantung bersifat involunter. Kontraksi
otot jantung dipengaruhi oleh adanya pacemaker pada jantung.
2) Metabolisme Otot Jantung
Metabolisme otot jantung tergantung sepenuhnya pada metabolisme aerobik. Otot jantung
sangat banyak mengandung mioglobin yang dapat mengikat oksigen. Karena

kali/menit. Denyut jantung 20-30 kali/menit tidak dapat mempertahankan metabolisme


otot.
5)
Suara Jantung
Suara jantung terjadi akibat proses kontraksi jantung.
Suara jantung 1 (S1) timbul akibat penutupan katup mitral dan trikuspidalis.
Suara jantung 2 (S2) timbul akibat penutupan katup semilunaris aorta dan semilunaris

jantung yang disebut system konduksi jantung. Syaraf pusat melalui system syaraf

pulmonal.
Suara jantung 3 (S3) terjadi akibat pengisian ventrikel pada fase diastole.
Suara jantung 4 (S4) terjadi akibat kontraksi atrium.
Suara jantung 3 dan 4 terdengar pada jantung anak.
6)
Fase Kontraksi Jantung
Pada fase pengisian ventikel dan kontraksi atrium katup mitral dan trikuspidalis terbuka

autonom hanya mempengaruhi irama kontraksi jantung. Syaraf simpatis memacu

darah akan mengalir dari atrium menuju ventrikel. Pada fase kontraksi ventrikel isometric

terjadinya kontraksi sedangkan syaraf parasimpatis menghamabt kontraksi. System

ventrikel mulai kontraksi dan atrium relaksasi, katup mitral dan trikuspidalis tertutup dan

kontraksi jantung terdiri atas :


Nodus Sinoatri alkularis (NSA) terletak pada atrium kanan dan dikenal sebagai

katup semilunar aorta dan pulmonal belum terbuka. Pada fase ejeksi ventikuler, katup

metabolisme sepenuhnya adalah aerob, otot jantung tidak pernah mengalami kelelahan.
3) Sistem Konduksi Jantung
Jantung mempunyai system syaraf tersendiri yang menyebabkan terjadinya kontraksi otot

pacemaker karena impuls untuk kontraksi dihasilkan oleh nodus ini.


Nodus Atrioventrikularis (NAV) terletak antara atrium dan ventrikel kanan berperan
sebagai gerbang impuls ke ventrikel.
Bundle His adalah serabut syaraf yang meninggalkan NAV.
Serabut Bundle Kanan Dan Kiri adalah serabut syaraf yang menyebar ke ventrikel
terdapat pada septum interventrikularis.
Serabut Purkinje adalah serabut syaraf yang terdapat pada otot jantung.
4) Kontraksi Dan Irama Jantung
Kontraksi jantung disebut disebut systole sedangkan relaksasi jantung atau pengisian
darah pada jantung disebut diastole. Irama jantung dimulai dari pacemaker (NSA) dengan
impuls 60-80 kali/menit. Semua bagian jantung dapat memancarkan impuls tersendiri
tetapi dengan frekuensi yang lebih rendah. Bagian jantung yang memancarkan impuls
diluar NSA disebut focus ektopik yang menimbulkan perubahan irama jantung yang
disebut aritmia. Aritmia dapat disebabkan oleh hipoksia, ketidakseimbangan elektrolit,

semilunar aorta dan semilunar aorta dan semilunar pulmonal terbuka sehingga darah
mengalir dari ventrikel menuju aorta dan arteri pulmonalis. Pada fase relaksasi
isovolumentrik terjadi relaksasi ventrikel dan katup semilunar aorta dan pulmonal
menutup sedangkan katup mitral dan katup trikuspidalis belum terbuka.
7)
Cardiac Output
Cardiac Output adalah volume darah yang dipompa oleh tiap ventrikel per menit. Hal ini
disebabkan oleh kontraksi otot myocardium yang berirama dan sinkron, sehingga
darahpun dipompa masuk ke dalam sirkulasi pulmonary dan sistemik.
Besar cardiac output ini berubah-ubah, tergantung kebutuhan jaringan perifer akan
oksigen dan nutrisi. Karena curah jantung yang dibutuhkan juga tergantung dari besar
serta ukuran tubuh, maka diperlukan suatu indikator fungsi jantung yang lebih akurat,
yaitu yang dikenal dengan sebutan Cardiac Index. Cardiac index ini didapatkan dengan
membagi cardiac output dengan luas permukaan tubuh, dan berkisar antara 2,8-3,6

kafein, nikotin karena hal tersebut dapat menyebabkan fokus ektopik kontraksi diluar

liter/menit/m2 permukaan tubuh.


Stroke Volume adalah volume darah yang dikeluarkan oleh ventrikel/detik. Sekitar dua

kontraksi dari nodus NSA. Jika terjadi hambatan aliran impuls dari NSA menuju NAV

per tiga dari volume darah dalam ventrikel pada akhir diastole (volume akhir diastolic)

maka impuls syaraf akan timbul dari nodus NAV dengan frekuensi yang lebih rendah

dikeluarkan selama sistolik. Jumlah darah yang dikeluarkan tersebut dikenal dengan

8
sebutan Fraksi Ejeksi; sedangkan volume darah yang tersisa di dalam ventrikel pada akhir

membawa oksigen untk miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-

sistolik disebut Volume Akhir Sistolik. Penekanan fungsi ventrikel, menghambat

kecil.
Aliran darah koroner meningkat pada:
o Peningkatan aktifitas
o Jantung berdenyut
o Rangsang sistem saraf simpatis
9)
Mekanisme Biofisika Jantung
1. Tekanan Darah
Tekanan darah (blood pressure) adalah tenaga yang diupayakan oleh darah untuk

kemampuan ventrikel untuk mengosongkan diri, dan dengan demikian mengurangi stroke
volume dan fraksi ejeksi, dengan akibat peningkatan volume sisa pada ventrikel.
Cardiac output (CO) tergantung dari hubungan yang terdapat antara dua buah variable,
yaitu: frekuensi jantung dan stroke volume. CO = Frekuensi Jantung x Stroke Volume.
Cardiac output dapat dipertahankan dalam keadaan cukup stabil meskipun ada pada salah
satu variable, yaitu dengan melakukan penyesuaian pada variable yang lain.
Apabila denyut jantung semakin lambat, maka periode relaksasi dari ventrikel diantara
denyut jantung menjadi lebih lama, dengan demikian meningkatkan waktu pengisian
ventrikel. Dengan sendirinya, volume ventrikel lebih besar dan darah yang dapat
dikeluarkan per denyut menjadi lebih banyak. Sebaliknya, kalau stroke volume menurun,
maka curah jantung dapat distabilkan dengan meningkatkan kecepatan denyut jantung.
Tentu saja penyesuaian kompensasi ini hanya dapat mempertahankan curah jantung
dalam batas-batas tertentu. Perubahan dan stabilisasi curah jantung tergantung dari
mekanisem yang mengatur kecepatan denyut jantung dan stroke volume.
8) Sirkulasi Jantung
Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu sirkulasi sistemik
dan sirkulasi pulmonal. Namun demikian terdapat juga sirkulasi koroner yang juga
berperan sangat penting bagi sirkulasi jantung.
1. Sirkulasi Sistemik
1) Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.
2) Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.
3) Memerlukan tekanan permulaan yang besar.
4) Banyak mengalami tahanan.
5) Kolom hidrostatik panjang.
1. Sirkulasi Pulmonal
1) Hanya mengalirkan darah ke paru.
2) Hanya berfungsi untuk paru-paru.
3) Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
4) Hanya sedikit mengalami tahanan.
5) Kolom hidrostatiknya pendek.
1. Sirkulasi Koroner
Efisiensi jantung sebagi pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi yang cukup pada
otot jantung itu sendiri. Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan

melewati setiap unit atau daerah dari dinding pembuluh darah. Faktor yang
mempengaruhi tekanan darah adalah: curah jantung, tahanan pembuluh darah perifer,
aliran, dan volume darah.
Bila seseorang mangatakan tekanan darahnya adalah 100 mmHg maka tenaga yang
dikeluarkan oleh darah dapat mendorong merkuri pada tabung setinggi 50 mm.
1. Aliran Darah
Aliran darah pada orang dewasa saat istirahat adalah 5 L/menit, ayang disebut sebagai
curah jantung (cardiac output). Aliran darah melalui pembuluh darah dipengaruhi oleh
dua faktor:
o Perbedaan Tekanan ( DP: P1-P2), merupakan penyebab terdorongnya darah
o

melalui pembuluh.
Hambatan terhadap aliran darah sepanjang pembuluh, disebut juga sebagai

vascular resistance atau tahanan pembuluh.


Beda tekanan antara dua ujung pembuluh darah menyebabkan darah mengalir dari daerah
bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah, sedangkan resistensi / tahanan
menghambat aliran darah.
Rumus:
Q : DP
R
Q
: aliran
DP
: perbedaan tekanan
R
: resistensi
1. Resistensi
Resistensi/tahanan adalah hambatan terhadap aliran darah terhadap suatu pembuluh yang
tidak dapat diukur secara langsung. Resistensi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: diameter
pembuluh darah (terutama arteriol) dan viskositas (kekentalan) darah. Peningkatan
diameter pembuluh darah (vasodilatasi) akan menurunkan tahanan, sedangkan penurunan
diameter pembuluh darah (vasokontriksi) dapat meningkatkan resistensi. Viskositas

9
sebagaian besar dipengaruhi oleh kadar hematokrit (ht), yaiu prosentase volume darah

Tekanan ventrikel meningkat melebihi tekanan pembuluh darah sehingga menyebabkan

yang ditempati oleh sel darah merah. Semakin tinggi viskositas darah, maka semakin

katup semilunaris membuka. Setelah katup semilunar terbuka, terjadi ejeksi isi ventrikel

meningkat pula resistensi pembuluh darah.

kedalam sirkulasi pulmoner dan sistemik.


e)
Diastole Awal
Gelombang repolarisasi menyebar ke ventrikel sehingga ventrikel menjadi relaksasi.

10) Siklus Jantung


Setiap siklus jantung terdiri dari urutan peristiwa listrik dan mekanik yang saling terkait.
Rangsang listrik dihasilkan dari beda potensial ion antar sel yang selanjutnya akan
merangsang otot untuk berkontraksi dan relaksasi. Kelistrikan jantung merupakan hasil
dari aktivitas ion-ion yang melewati membran sel jantung. Aktivitas ion tersebut disebut
sebagai potensial aksi. Mekanisme potensial aksi terdiri dari fase depolarisasi dan
repolarisasi:
1. Depolarisasi
Merupakan rangsang listrik yang menimbulkan kontraksi otot. Respon mekanik dari fase
depolarisasi otot jantung adalah adanya sistolik.
1. Repolarisasi
Merupakan fase istirahat/relaksasi otot, respon mekanik depolarisasi otot jantung adalah
diastolik.
Fase Siklus Jantung
a)
Mid Diastole
Merupakan fase pengisian lambat ventrikel dimana atrium dan ventrikel dalam keadaan
istirahat. Darah mengalir secara pasif dari atrium ke ventrikel melalui katup
atrioventrikuler, pada saat ini katup semilunaris tertutup dan terdengar sebagai bunyi
jantung kedua.
b) Diastole Lanjut
Gelombang depolarisasi menyebar melalui atrium berhenti pada nodus atrioventrikuler
(nodus AV). Otot atrium berkontraksi memberikan 20%-30% pada isi ventrikel.
c)
Sistole Awal
Depolarisasi menyebar dari sinus AV menuju miokardium ventrikel. Ventrikel

Tekanan ventrikel turun melebihi tekanan atrium sehingga katum AV membuka. Dengan
terbukanya katup AV maka ventrikel akan terisi dengan cepat, 70%-80% pengisian
ventrikel terjadi dalam fase ini
11) Faktor Penentu Kerja Jantung
Jantung sebagai pompa fungsinya dipengaruhi oleh 4 faktor utama yang saling terkait
dalam menentukan isi sekuncup (stroke volume) dan curah jantung (cardiac output) yaitu:
1. Beban awal (pre load)
2. Kontraktilitas
3. Beban akhir (after load)
4. Frekuensi jantung
Curah Jantung
Curah jantung merupakan faktor utama yang harus diperhitungkan dalam sirkulasi, karena
curah jantung mempunyai peranan penting dalam transportasi darah yang memasok
berbagai nutrisi. Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel
selama satu menit. Nilai normal pada orang dewasa adalah 5 L/mnt.
Isi Sekuncup (curah sekuncup)
Isi sekuncup merupakan jumlah darah yang dipompakan keluar dari masing-masing
venrikel setiap jantung berdenyut. Isi sekuncup tergantung dari tiga variabel: beban awal,
kontraktilitas, dan beban akhir.
Beban Awal
Beban awal adalah derajat peregangan serabut miokardium pada akhir pengisian
ventrikel. Hal ini sesuai dengan Hukum Starling: peregangan serabut miokardium selama
diastole melalui peningkatan volume akhir diastole akan meningkatkan kekuatan

berkontraksi menyebabkan tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dari tekanan atrium

kontraksi pada saat sistolik. Sebagai contoh karet yang diregangkan maksimal akan

sehingga menyebabkan katup atrioventrikuler menutup yang terdengar sebagai bunyi

menambah kekuatan jepretan saat dilepaskan.


Dengan kata lain beban awal adalah kemampuan ventrikel meregang maksimal saat

jantung satu. Dalam keadaan ini tekanan dalam aorta dan arteri pulmo tetap lebih besar,
sehingga katup semilunar tetap tertutup. Kontraksi ventrikel ini disebut sebagai kontraksi
isovolumetrik.
d) Sistole Lanjut

diastolik sebelum berkontraksi/sistolik.


Faktor penentu beban awal:
o Insufisiensi mitral menurunkan beban awal
o Stensosis mitral menurunkan beban awal

10
o

Volume sirkualsi, peningkatan volume sirkulasi meningkatkan beban awal.

Sistem saraf mengontrol tekanan darah dengan mempengaruhi tahanan pembuluh darah

Sedangkan penurunan volume sirkulasi menurunkan beban awal.


Obat-obatan, obat vasokonstriktor meningkatkan beban awal. Sedangkan obat-

perifer. Dua mekanisme yang dilakukan adalah mempengaruhi distribusi darah dan

mempengaruhi diameter pembuluh darah. Umumnya kontrol sistem saraf terhadap

obat vasodilator menurunkan beban awal.


Beban Akhir
Beban akhir adalah besarnya tegangan dinding ventrikel untuk dapat memompakan darah

tekanan darah melibatkan: baroreseptor dan serabut2 aferennya, pusat vasomotor

saat sistolik. Beban akhir menggambarkan besarnya tahanan yang menghambat

Kemoreseptor dan pusat kontrol tertinggi diotak juga mempengaruhi mekanisme kontrol

pengosongan ventrikel. Beban akhir juga dapat diartikan sebagai suatu beban pada

saraf.
Pusat Vasomotor mempengaruhi diameter pembuluh darah dengan mengeluarkan

ventrikel kiri untuk membuka katup semilunar aorta, dan mendorong darah selama
kontrakis/sistolik.
Beban akhir dipengaruhi:
o Stenosis aorta meningkatkan beban akhir
o Vasokontriksi perifer meningkatkan beban akhir
o Hipertensi meningkatkan beban akhir
o Polisitemia meningkatkan beban akhir
o
Obat-oabatan, vasodilator menurunkan beban akhir, sedangkan

dimedula oblongata serta serabut2 vasomotor dan otot polos pembuluh darah.

epinefrin sebagai vasokonstriktor kuat, dan asetilkolin sebagai vasodilator.


Baroresptor, berlokasi pada sinus karotikus dan arkus aorta. Baroresptor dipengaruhi
oleh perubahan tekanan darah pembuluh arteri.
Kemoresptor, berlokasi pada badan karotis dan arkus aorta. Kemoreseptor dipengaruhi
oleh kandungan O2, CO2, atau PH darah.
o Kontrol Kimia
Selain CO2 dan O2, sejumlah kimia darah juga membantu regulasi tekanan darah melalui

vasokonstriktor meningkatkan beban akhir.


Peningkatan secara drastis beban akhir akan meningkatkan kerja ventrikel, menambah

refleks kemoreseptor yang akan dibawa ke pusat vasomotor.


Hormon yang mempengaruhi: epinefrin dan norepinefrin, Natriuretik Atrial, ADH,

kebutuhan oksigen dan dapat berakibat kegagalan ventrikel.


Kontraktilitas
Kontraktilitas merupakan kemampuan otot-otot jantung untuk menguncup dan

angiotensin II, NO, dan alkohol.

mengembang. Peningkatan kontraktilitas merupakan hasil dari interaksi protein otot


aktin-miosin yang diaktifkan oleh kalsium. Peningkatan kontraktilitas otot jantung
memperbesar curah sekuncup dengan cara menambah kemampuan ventrikel untuk
mengosongkan isinya selama sistolik.
12) Hukum frank Starling
1. Makin besar isi jantung sewaktu diastolik, semakin besar jumlah darah yang
dipompakan ke aorta.
2. dalam batas-batas fisiologis, jantung memompakan ke seluruh tubuh darah yang
kembali ke jantung tanpa menyebabkan penumpukan di vena.
3. jantung dapat memompakan jumlah darah yang sedikit ataupun jumlah darah
yang besar bergantung pada jumlah darah yang mengalir kembali dari vena.
13) Regulasi Tekanan Darah
o Sistem Saraf

1. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan


1. 1.
Pengertian Pernapasan
Definisi Pernapasan :
o Pernapasan adalah proses keluar dan masuknya udara ke dalam & keluar paru
o Pernapasan adalah proses ganda, yaitu terjadinya pertukaran gas dalam jaringan
atau pernafasan dalam dan yang terjadi di dalam paru-paru yaitu pernapasan
luar
Manusia membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan
membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.
Pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar proses respirasi sel
terus berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan untuk proses respirasi sel ini berasal dari
atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang

11
ada. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di

dibentuk oleh sebagian maxilla, palatinus, dan os. Sphenoidale. Tulang lengkung yang

luar. Pada manusia, alveolus yang terdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan

halus dan melekat pada dinding lateral dan menonjol ke cavum nasi adalah : conchae

untuk tempat pertukaran gas.


Proses pembakaran zat makanan secara singkat ditunjukan pada bagan berikut:
kabon doiksida + uap air + energiZat Makanan(gula) + Oksigen
1. 2.
Fungsi dan Struktur Respirasi
Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O) yang dibutuhkan tubuh untuk

superior, media, dan inferior. Tulang-tulang inidilapisi oleh membrane mukosa.


Dasar cavum nasi dibentuk oleh os frontale dan os palatinus sedangkan atap cavum nasi

metabolisme sel dan karbondioksida (CO) yang dihasilkan dari metabolisme tersebut

mengandung sel saraf khusus yang mendeteksi bau. Dari sel-sel ini serat saraf melewati

dikeluarkan dari tubuh melalui paru.


a. Berdasarkan anatomi:
Saluran nafas bagian atas : rongga hidung, faring dan laring
Saluran nafas bagian bawah; trachea, bronchi, bronchioli dan percabangannya sampai

lamina cribriformis os frontale dan kedalam bulbus olfaktorius nervus cranialis I

alveoli
b.Berdasar fungsionalnya:
o Area konduksi: sepanjang saluran nafas berakhir sampai bronchioli terminalis,
tempat

lewatnya udara pernapasan, membersihkan, melembabkan & menyamakan

udara dg suhu tubuh hidung, faring, trakhea, bronkus, bronkiolus terminalis.


o Area fungsional atau respirasi: mulai bronchioli respiratory sampai alveoli, proses
pertukaran udara dengan darah.
1. 3.
Anatomi Pernapasan
2. Hidung
Nares Anterior
Nares anterior adalah saluran saluran di dalam lubang hidung. Saluran-saluran itu
bermuara ke dalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum (rongga) Hidung. Vestibulum
ini dilapisi epitelium bergaris yang bersambung dengan kulit. Lapisan nares anterior
memuat sejumlah kelenjar sebaseus yang ditutupi bulu kasar. Kelenjar-kelenjar itu
bermuara ke dalam rongga hidung.
Rongga Hidung
Rongga hidung dilapisi selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah,
bersambung dengan lapisan faring dan selaput lendir semua sinus yang mempunyai

adalah celah sempit yang dibentuk oleh os frontale dan os sphenoidale. Membrana
mukosa olfaktorius, pada bagian atap dan bagian cavum nasi yang berdekatan,

olfaktorius.
Sinus paranasalis adalah ruang dalam tengkorak yang berhubungan melalui lubang
kedalam cavum nasi, sinus ini berfungsi : memperingan tulang tengkorak, memproduksi
mukosa serosa dan memberikan resonansi suara. Sinus ini juga dilapisi oleh membrana
mukosa yang bersambungan dengan cavum nasi. Lubang yang membuka kedalam cavum
nasi :
1.
Lubang hidung
2.
Sinus Sphenoidalis, diatas concha superior
3.
Sinus ethmoidalis, oleh beberapa lubang diantara concha superior dan media dan
diantara concha media dan inferior
4.
Sinus frontalis, diantara concha media dan superior
5.
Ductus nasolacrimalis, dibawah concha inferior. Pada bagian belakang, cavum
nasi membuka kedalam nasofaring melalui appertura nasalis posterior.
1. Saluran Pernapasan
Faring
adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan
oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Maka letaknya dibelakang hidung
(nasofaring) dibelakang mulut (orofaring) dan dibelakang laring (faring-laringeal)
Laring
Laring (tenggorokan) terletak didepan bagian terendah faring yang
memisahkannya dari kolumna vertebra. Berjalan dari faring sampai ketinggian vertebrae

lubang yang masuk ke dalam rongga hidung. Hidung Berfungsi: penyaring, pelembab,

servikalis dan masuk ke dalam trakea dibawahnya.


Laring terdiri atas kepingan tulang rawan yang diikat bersama oleh ligamen dan

dan penghangat udara yang dihirup. Septum nasi memisahkan kedua cavum nasi. Struktur

membran. Yang terbesar diantaranya ialah tulang rawan tiroid, dan disebelah depannya

ini tipis terdiri dari tulang dan tulang rawan, sering membengkok kesatu sisi atau sisi yang

terdapat benjolan subkutaneas yang dikenal sebagai jakun, yaitu disebelah depan leher.

lain, dan dilapisi oleh kedua sisinya dengan membran mukosa. Dinding lateral cavum nasi

Laring terdiri atas dua lempeng atau lamina yang bersambung di garis tengah. Di tepi atas

12
terdapat lekukan berupa V. Tulang rawan krikoid terletak dibawah tiroid, berbentuk

mediastenum (lihat gambar 5), di belakang sternum, menyentuh arteri inominata dan

seperti cincin mohor dengan mohor cincinnya disebelah belakang ( ini adalah tulang

arkus aorta. Usofagus terletak dibelakang trakea.


Kedua bronkus
yang terbentuk dari belahan dua trakea pada ketinggian kira-kira vertebra torakalis kelima

rawan satu-satunya yang berbentuk lingkaran lengkap). Tulang rawan lainnya ialah kedua
tulang rawan aritenoid yang menjulang disebelah belakang krikoid., kanan dan kiri tulang
rawan kuneiform, dan tulang rawan kornikulata yang sangat kecil.
Terkait di puncak tulang rawan tiroid terdapat epiglotis, yang berupa katup tulang

mempunyai struktur serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama. Bronkusbronkus itu berjalan ke bawah dan kesamping ke arah tampak paru-paru. Bronkus kanan

rawan dan membantu menutup laring sewaktu menelan. Laring dilapisi jenis selaput

lebih pendek dan lebih lebar dari pada yang kiri; sedikit lebih tinggi daripada arteri

lendir yang sama dengan yang di trakea, kecuali pita suara dan bagian epiglotis yang

pulmonalis dan mengeluarkan sebuah cabang yang disebut bronkus lobus atas; cabang

dilapisi sel epitelium berlapis.


Pita Suara terletak disebelah dalam laring, berjakan dari tulang rawan tiroid di

kedua timbul setelah cabang utama lewat dibawah arteri, disebut bronkus lobus bawah.

sebelah depan sampai dikedua tulang rawan aritenoid. Dengan gerakan dari tulang rawan

(lihat gambar 3)
Bronkus kiri lebih panjang dan lebih langsing daripada yang kanan, dan berjalan

aritenoid yang ditimbulkan oleh berbagai otot laringeal, pita suara ditegangkan atau

dibawah arteri pulmonalis sebelum dibelah menjadi beberapa cabang yang berjalan ke

dikendurkan. Dengan demikian lebar sela-sela anatara pita-pita atau rima glotis berubah-

lobus atas dan bawah.


1. Ronga thoraks
Batas-Batas yang membentuk rongga di dalam toraks :
Sternum dan tulang rawan iga-iga di depan,
Kedua belas ruas tulang punggung beserta cakram antar ruas ( diskus intervertebralis)

ubah sewaktu bernapas dan berbicara.


Suara dihasilkan karena getaran pita yang disebabkan udara yang melalui glotis.
Berbagai otot yang terkait pada laring mengendalikan suara, dan juga menutup lubang
atas laring sewaktu menelan.
Trakea
Trakea atau batang teggorokan kira-kira 9 cm panjangnya. Trakea berjalan dari

yang terbuat dari tulang rawan di belakang.


Iga-Iga beserta otot interkostal disamping
Diafragma di bawah
Dasar leher di atas,

laring sampai kira-kira ketinggian vertebra torakalis kelima dan ditempat ini bercabanf
menjadi dua bronkus (bronki). Trakea tersusun atas 16 sampai 20 lingkaran tak sempurna
lengkap berupa cincin tulang rawan yang diikat bersama oleh jaringan fibrosa dan yang

Isi ;
Sebelah kanan dan kiri rongga dada terisi penuh oleh paru-paru beserta pembungkus

melengkapi lingkaran di sebelah belakang trakea; selain itu juga memuat beberapa

pleuranya. Pleura ini membungkus setiap belah, dan memebentuk batas lateral pada

jaringan otot. Trakea dilapisi selaput lendir yang terdiri atas epitelium bersilia dan sel

mediastinum
Mediastinum adalah ruang di dalam rongga dada diantara kedua paru-paru. Isinya jantung

cangkir. Silia ini bergerak menuju keatas ke arah laring, maka dengan gerakan ini debu
dan butir-butir halus lainnya yang turut masuk bersama dengan pernapasan dapat
dikeluarkan. Tulang rawan berfungsi mempertahankan agar trakea tetap terbuka; karena
itu, disebelah belakngnya tidak bersambung, yyaitu di tempat trakea menempel pada

dan pembuluh-pembuluh dara besar, usofagus, duktus torasika, aorta descendens, vena
kava superior, saraf vagus dan frenikus dan sejumlah besar kelenjar limfe.
1. Paru-paru
Paru-Paru ada dua, merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru mengisi rongga

esofagus, yang memisahkannya dari tulang belakang.


Trakea servikalis yang berjalan melalui leher disilang oleh istmus kelenjar tiroid,

dada. Terletak disebelah kanan dan kiri dan tengah dipisahkan oleh jantung beserta

yaitu belahan kelenjar yang melingkari sisi-sisi trakea. Trakea torasika berjalan melintasi

paru adalah organ yang berbentuk kerucut dengan apeks (puncak) diatas dan muncul

pembuluh darah besarnya dan struktur lainnya yang terletak didalam mediastinum . Paru-

13
sedikit lebih tinggi daripada klavikula di dalam dasar leher. Pangkal paru-paru duduk di

dalam alveoli hanya oleh dua membran yang sangat tipis, maka pertukaran gas

atas landai rongga toraks, diatas diafragma. Paru-paru mempunyai permukaan luar yang

berlangsung dengan difusi, yang merupakan fungsi pernapasan.


Kapiler paru-paru bersatu lagi sampai menjadi pembuluh darah lebih besar dan akhirnya

menyentuh iga-iga, permukaan dalam yang memuat tampak paru-paru, sisi belakang yang
menyentuh tulang belakang, dan sisi depan yang menutupi sebagian sisi depan jantung.
Lobus paru-paru (belahan paru-paru ).
Paru-paru dibagi menjadi beberapa belahan atau lobus oleh fisura. Paru-paru kanan

dua vena pulminaris meninggalkan setiap paru-paru membawa darah berisi oksigen ke
atrium kiri jantung untuk didistribusikan ke seluruh tubuh melalui aorta.
Pembuluh darah yang dilukis sebagai arteria bronkialis membawa darah berisi

mempunyai tiga lobus dan paru-paru kiri dua lobus. Setiap lobus tersusun atas lobula.

oksigen langsung dari aorta toraksika ke paru-paru guna memberi makan dan

Sebuah pipa bronkial kecil masuk ke dalam setiap lobula dan semakin bercabang.

menghantarkan oksigen ke dalam jaringan paru-paru sendiri. Cabang akhir arteri-arteri ini

Semakin menjadi tipis dan akhirnya berakhir menjadi kantong kecil-kecil, elastis, berpori,

membentuk pleksus kapiler yang tampak jelas dan terpisah dari yang terbentuk oleh

dan seperti spons. Di dalam air, paru-paru mengapung karena udara yang ada di

cabang akhir arteri pulmonaris, tetapi beberapa dari kapiler ini akhirnya bersatu dalam

dalamnya.
Bronkus Pulmonaris
Trakea terbelah mejadi dua bronkus utama. Bronkus ini bercabang lagi sebelum

vena pulmonaris dan darahnya kemudian dibawa masuk ke dalam vena pulmonaris. Sisa

masuk paru-paru (lihat gambar 3). Dalam perjalanannya menjelajahi paru-paru, bronkusbronkus pulmonaris bercabang dan beranting banyak. Saluran besar yang
mempertahankan struktur serupa dengan yang dari trakea mempunyai dinding fibrosa

darah itudiantarkan dari setiap paru-paru oleh vena bronkialis dan ada yang dapat
mencapai vena kava superior. Maka dengan demikian paru-paru mempunyai persediaan
darah ganda.
Hiilus (Tampuk)Paru-Paru dibentuk struktur berikut:
o

Arteri Pulmonalis, yang mengembalikan darah tanpa oksigen ke dalam paru-paru

untuk diisi oksigen


Vena Pulmonalis yang mengembalikan darah berisi oksigen dari paru paru ke

jantung
Bronkus yang bercabang dan beranting membentuk pohon bronkial, merupakan

yang pipih, dan disinilah darah hampir langsung bersentuhan dengan udara suatu

jalan udara utama.


Arteri bronkialis, keluar dari aorta dan menghantarkan darah arteri ke jaringan

jaringan pembuluh darah kepiler mengitari alveoli dan pertukaran gas pun terjadi.
Pembuluh Darah dalam Paru-Paru
Arteri Pulmonalis membawa darah yang sudah tidak mengandung oksigen dari

paru paru.
Vena bronkialis, mengembalikan sebagian darah dari paru paru ke vena kava

o
o
o

superior.
Pebuluh limfe, yang masuk keluar paru paru, sangat banyak,
Persarafan. Paru- paru mendapat pelayanan dari saraf vagus dan saraf simpati.
Kelenjar limfe . semua pembuluh limfe yang menjelajahi struktur paru paru

dapat menyalurkan ke dalam kelenjar yang ada di tampak paru paru.


Pleura. Setiap paru paru dilapisi membran serosa rangkap dua, yaitu pleura.

berotot yang mengandung bahan tulang rawan dan dilapisi epitelium bersilia. Makin kecil
salurannya, makin berkurang tulang rawannya dan akhirnya tinggal dinding fibrosa
berotot dan lapisan bersilia.
Bronkus Terminalis masuk ke dalam saluran yang disebut vestibula. Dan disini membran
pelapisnya mulai berubah sifatnya; lapisan epitelium bersilia diganti dengan sel epitelium

ventrikel kanan jantung ke paru-paru; cabang-cabangnya menyentuh saluran-saluran


bronkial, bercabang dan bercabang lagi sampai menjadi arteriol halus; arteriol itu
membelah-belah dan membentuk kapiler dan kapiler itu menyentuh dinding alveoli atau
gelembung udara.
Kapiler halus itu hanya dapat memuat sedikit, maka praktis dapat dikatakan sel-sel darah
merah membuat baris tunggal. Alirannya bergerak lambat dan dipisahkan dari udara

Pleura viseralis erat melapisi paru paru, masuk ke dalam fisura, dan dengan
demikian memisahkan lobus satu dari yang lain. Membran ini kemudian dilipat
kembali di sebelah tampuk paru paru dan membentuk pleura parietalis, dan

14
melapisi bagian dalam dinding dada. Pleura yang melapisi iga-iga ialah pleura
kostalis, bagian yang menutupi diafragma ialah pleura diafragmatika, dan bagian

Difusi gas yang menembusi membran pemisah alveoli dan kapiler. CO2 lebih

yang terletak di leher ialah pleura servikalis. Pleura ini diperkuat oleh membran

mudah berdifusi drpd oksigen.


Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru

yang kuat bernama membran suprapleuralis (fasia Sibson) dan di atas membran

menerima jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu gerak badan, lebih banyak darah datang

ini terletak arteri subklavia.

di paru paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2; jumlah CO2 itu

Di antara kedua lapisan pleura itu terdapat sedikit eksudat untuk meminyaki
permukaannya dan menghindarkan gesekan antara paru-paru dan dinding dada yang

tidak dapat dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah. Hal ini
merangsang pusat pernapasan dalam otak unutk memperbesar kecepatan dan dalamnya

sewaktu bernapas bergerak. Dalam keadaan sehat kedua lapisan itu satu dengan yang lain

pernapasan. Penambahan ventilasi ini mngeluarkan CO2 dan memungut lebih banyak O2.
Pernapasan jaringan atau pernapasan interna. Darah yang telah menjenuhkan

erat bersentuhan. Ruang atau rongga pleura itu hanyalah ruang yang tidak nyata, tetapi

hemoglobinnya dengan oksigen (oksihemoglobin) megintari seluruh tubuh dan akhirnya

dalam keadaan tidak normal udara atau cairan memisahkan kedua pleura itu dan ruang di

mencapai kapiler, di mana darah bergerak sangat lambat. Sel jaringan memungut oksigen

antaranya menjadi jelas.

dari hemoglobin untuk memungkinkan oksigen berlangsung, dan darah menerima,

1. 4.
Fisiologi Pernapasan
Fungsi paru paru ialah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida.
Pada pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen dipungut melalui

sebagai gantinya, yaitu karbon dioksida.


Perubahan perubahan berikut terjadi pada komposisi udara dalam alveoli, yang

hidung dan mulut pada waktu bernapas; oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkial
ke alveoli, dan dapat berhubungan erat dengan darah di dalam kapiler pulmonaris.
Hanya satu lapis membran, yaitu membran alveoli-kapiler, yang memisahkan oksigen dari
darah. Oksigen menembus membran ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah
dan dibawa ke jantung. Dari sini dipompa di dalam arteri ke semua bagian tubuh. Darah
meninggalkan paru paru pada tekanan oksigen 100 mm Hg dan pada tingkat ini
hemoglobinnya 95 persen jenuh oksigen.
Di dalam paru-paru, karbon dioksida, salah satu hasil buangan metabolisme, menembus

disebabkan pernapasan eksterna dan pernapasan interna atau pernapasan jarigan.


Udara (atmosfer) yang di hirup:
Nitrogen 79 %
Oksigen . 20 %
Karbon dioksida .. 0-0,4 %
Udara yang masuk alveoli mempunyai suhu dan kelembapan atmosfer
Udara yang diembuskan:
nitrogen.. 79 %
Oksigen.. 16 %
Karbon dioksida .. 4-0,4 %
Daya muat udara oleh paru-paru. Besar daya muat udara oleh paru paru ialah 4.500 ml

membran alveoler-kapiler dari kapiler darah ke alveoli dan setelah melalui pipa bronkial

sampai 5000 ml atau 41/2 sampai 5 literudara. Hanya sebagian kecil dari udara ini, kira-

dan trakea, dinapaskan keluar melalui hidung dan mulut.

kira 1/10nya atau 500 ml adalah udara pasang surut (tidal air), yaitu yang di hirup masuk

Empat proses yang berhubungan dengan pernapasan pulmoner atau pernapasan eksterna :
o Ventilasi pulmoner, atau gerak pernapasan yang menukar udara dalam alveoli

dan diembuskan keluar pada pernapasan biasa dengan tenang.


Kapasitas vital. Volume udara yang dapat di capai masuk dan keluar paru-paru

o
o

dengan udara luar.


Arus darah melalui paru paru
Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga dalam jumlah tepat
dapat mencapai semua bagian tubuh

pada penarikan napas paling kuat disebut kapasitas vital paru-paru. Diukurnya dengan
alat spirometer. Pada seoranng laki-laki, normal 4-5 liter dan pada seorang perempuan, 34 liter. Kapasitas itu berkurang pada penyakit paru-paru, penyakit jantung (yang
menimbulkan kongesti paru-paru) dan kelemahan otot pernapasan.
1. a.
Proses Pernapasan Manusia

15
Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea
>bronkus > paru-paru (bronkiolus dan alveolus).
Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu

5.
6.
7.
8.

menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan

masuk ke trakea
masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus
(jamak: alveoli)

selain melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di
bagian dalam lubang hidung.
Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma
melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang.
Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot
tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut
pernapasan dada.
Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi

1. b.
Jenis-Jenis Pernapasan Pada Manusia
Jenis-jenis pernapasan pada manusia dibagi menjadi dua jenis. Yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut.
1)
Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antara tulang rusuk.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
o Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil

berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran
pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.
Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naropharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).
Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana
diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri

daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara
tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga
rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada
menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada

dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru.


Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya

yang kaya karbon dioksida keluar.


Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi > tulang rusuk

dialirkan ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh

terangkat (posisi datar) > Paru-paru mengembang > tekanan udara dalam paru-paru

darah. Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.
Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui
hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan

menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar > udara luar masuk ke paru-paru.
Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi > tulang rusuk menurun > paru-paru menyusut >

otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi

tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar >

melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam,

udara keluar dari paru-paru.


2)
Pernapasan Perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya

akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan
naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati
saluran pernapasan.
Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:
1. Udara masuk melalui lubang hidung
2. melewati nasofaring
3. melewati oral farink
4. melewati glotis

dapat dibedakan sebagai berikut.


1.
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga
dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa
ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi

16
kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada

Pengucapan paru terjadi bila otot-otot inspirasi mulai berelaksasi. Pada proses ekspirasi

tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi > posisi dari melengkung menjadi

biasa tekanan intra-alveoli sekitar +1mmhg sampai +3mmhg


Otot ekspirasi relaksai

mendatar > paru-paru mengembang > tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil
dibandingkan tekanan udara luar > udara masuk
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi > posisi dari mendatar kembali melengkung > paru-paru
mengempis > tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar
> udara keluar dari paru-paru.
1. c.
Transportasi Gas
Transportasi gas adalah perpindahan gas dari paru ke jaringan dan dari jaringan ke paru
dengan bantuan darah( aliran darah). Masuknya o2 kedalam sel darah yang bergabung
dengan hemoglobin yang kemudian membentuk oksihemoglobin debanyak 97% dan
sisanya 3% ditransportasikan kejaringan plasma dan sel
Inspirasi
Inspirasi terjadi bila tekanan intrapulmonal(intra alveoli) lebih rendah dari tekanan udara

Volume thoraks mengecil


Tekana intrapleura meningkat
Volume paru mengecil
Tekanan intra-alveoli meningkat
Udara bergerak keluar paru
d.
Pengendalian Pernapasan
Mekanisme pernafasan diatur dan di kendalikan dua faktor utama,
(a). pengendalian oleh saraf,
(b). Kimiawi. Beberapa faktor tertentu merangsang pusat pernafasan yang terletak di
dalam mendula oblongata, dan kalau dirangsang, pusat itu mengeluarkan impuls yang

luar. Pada inspirasi biasa tekanan ini berkisar antara -1mmhg sampai -3mmhg . Pada

disalurkan saraf spinalis ke otot pernafasan yaitu otot diafragama dan otot interkostalis.
Pengendalaian oleh saraf
Pusat pernafasan ialah suatu pusat otomatik di dalam medula oblongata yang

inspirasi dalam, tekanan intra-alveoli mencapai 30mmhg.

mengeluarkan impuls eferen ke otot pernapasan. Melalui beberapa radiks saraf servikalis
impuls ini di antarrkan ke diafragma oleh saraf frenikus: Dibagian yang lebih rendah pada

Kontraksi otot diafragma dan intrakostalis


Volume thoraks membesar
Tekanan intrapleura menurun
Parunya mengembung
Tekanan intra-alveoli menurun
Udara masuk kedalam paru
Ekspirasi
Berlangsung bila tekanan pulmonal lebih tinggi dari tekanan udara luar, sehingga udara

sumsum belakang ,impulsnya berjalan dari daerah toraks melalui saraf interkostalis untuk
merangsang otot interkostalis. Impuls ini menimbulkan kontraksi ritmik pada otot
diafragma dan interkostal yang berkecepatan kira-kira lima belas setiap menit.
Impuls aferen yang dirangsang pemekaran gelembung udara diantarkan saraf vagus ke
pusat pernapasan di dalam medula.
Pengendalian secara kimiawi
Faktor kimiawi ini adalah faktor utama dalam pengendalian dan pengaturan frekuensi,
kecepatan,& kedalaman gerakan pernapasan. Pusat pernapasan di dalam sumsum sangat
peka pada reaksi: kadar alkali daah harus dipertahankan.

Karbon dioksida adalah

produksi asam dari metabolisme, dan bahan kimia yang asam ini merangsang pusat

bergerak kelur paru.Meningkatnya tekanan dalam rongga paru terjadi bila volue rongga

pernapasan untuk mengirim keluar impuls saraf yang bekerja atas otot pernapasan.
Kedua pengendalian, baik melalui saraf maupun secara kimiawi, adalah penting. Tanpa

paru mengecil akibat proses pengucapan yang disebabkan daya elastisitas jaringan paru.

salah satunya orang tak dapat bernapas terus. Dalam hal paralisa otot pernapasan
( interkostal dan diafragma) digunakan ventilasi paru-paru atau suatu alat pernapasan

17
buatan yang lainnya untuk melanjutkan pernapasan, sebab dada harus bergerak supaya

udara dipaksa keluar oleh pengenduran otot dan karena paru-paru kempis kembali yang

udara dapat dikeluarmasukkan paru-paru.


Faktor tertentu lainnya menyebabkan penambahan kecepatan dan kedalaman pernapasan.

disebabkan sifat elastis paru-paru itu. Gerakan ini adalah proses pasif.
Ketika pernapasan sangat kuat, gerakan dada bertambah. Otot leher dan bahu membantu

Gerakan badan yang kuat yang memakai banyak oksigen dalam otot untuk memberi

menarik iga-iga dan sternum ke atas. Otot sebelah belakang dan abdomen juga dibawa

energi yang diperlukan dalam pekerjaan akan menimbulkan kenaikan pada jumlah karbon

bergerak, dan alae nasi (cuping atau sayap hidung) dapat kembang kempis.
1. g.
Kebutuhan Tubuh akan Oksigen
Dalam banyak keadaan, termasuk yang telah disebut, oksigen dapat diatur menurut

dioksida di dalam darah dan akibatnya pembesan ventilasi paru-paru.


Emosi, rasa sakit,dan takut,misalnya, menyebabkan impuls yang merangsang pusat
pernapasan dan menimbulkan penghirupan udara secara kuat-hal yang kita ketahui semua.
Impuls aferen dari kulit mengasilkan efek serupabila badan di celup dalam air dingin
atau menerima guyuran air dingin, penarikan pernapasan kuat menyusul.
Pengendalian secara sadar atas gerakan pernapasan mungkin, tetapi tidak dapat dijalankan
lama karena gerakannya otomatik. Suatu usaha untuk menahan napas dalam waktu lama
akan gagal karena pertambahan karbon dioksida yang melebihi normal di dalam darah
akan menimbulkan rasa tak enak.
1. e.
Kecepatan Pernapasan
Pada wanita lebih tinggi dari pada pria. Kalau bernapas secara normal, ekspirasi akan
menyusul inspirasi, dan kemudian ada istirahat sebentar. Inspirasi-ekspirasi-istirahat. Pada
bayi yang sakit urutan ini ada kalanya terbalik dan urutannya menjadi : inspirasi-istirahatekspirasi. Hal ini disebut pernapasan terbalik.
Kecepatan normal setiap menit:
Bayi baru 30-40
Dua belas bulan .. 30
Dari dua sampai lima tahun 24
Orang dewasa.. 10-20
f.
Gerakan Pernapasan
Ada dua saat terjadi pernapasan: (a) inspirasi dan (b) ekspirasi.
1. Inspirasi atau menarik napas
adalah proses aktif yang diselengarakan kerja otot. Kontraksi diafragma meluaskan

keperluan . Orang tergantung pada oksigen untuk hidupnya; kalau tidak mendapatkannya
selama lebih dari empat menit akan mengakibatkan kerusakan pada otak yang tak dapat
diperbaiki dan biasanya pasien meninggal. Keadaan genting timbul bila misalnya sorang
anak menudungi kepala dan mukannya dengan kantung pelastik dan menjadi mati lemas.
Tetapi penyediaan oksigen hanya berkurang, pasien menjadi kacau pikirania menderita
anoksia serebralis. Hal ini terjadi pada orang bekerja dalam ruang sempit, tertutup, seperti
dalam ruang kapal, di dalam tank, dan ruang ketel uap; oksigenyang ada mereka habiskan
dan kalau mereka tidak diberi oksigen untuk pernapasan atau tidak dipindahkan ke udara
yang normal, mereka akan meninggal karena anoksemia atau disingkat anoksia.
Bila oksigen di dalam darah tidak mencukupi, warna merahnya hilang dan menjadi
kebiru-biruan dan ia disebut menderita sianosis.
Orang yang berusaha bunuh diri dengan memasukkan kepalanya ke dalam oven gas,
bukan saja terkena anoksia, tetapi jaga menghirup karbon monoksida yang bersifat racun
dan yang segera bergabung dengan hemoglobin sel darah, menyingkirkan isi normal
oksigen. Dalam hal ini bibir tidak kebiru-biruan , melainkan merah ceri yang khas.
Pengobatan yang diperlukan ialah pengisapan dan pemberian oksigen dalam konsentrasi
sampai lima kali jumlah oksigen udara atmosfir atau lima atmosfir.

yang ditimbulkan kontraksi otot interkostalis , meluaskan rongga dada kedua sisi dan dari

5.
Gangguan pada Sistem Pernapasan
Asma
Asma ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang menyebabkan kesukaran

belakang ke depan. Paru-paru yang bersifat elastis mengembang untuk mengisi ruang

bernapas. Asma biasanya disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut asma

yang membesar itu dan udara ditarik masuk ke dalam saluran udara. Otot interkostal

bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara. penyebab penyakit ini juga dapat terjadi

eksterna diberi peran sebagai otot tambahan, hanya bila inspirasi menjadi gerak sadar.
1. Ekspirasi,

dikarenakan faktor psikis dan penyakit menurun.


Tuberkulosis (TBC)

rongga dada dari atas sampai ke bawah, yaitu vertikel. Penaikan iga-iga dan sternum,

18
Tuberkulosis merupakan penyakit spesifik yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium

Dipteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium

tuberculosae. Bakteri ini dapat menyerang semua organ tubuh, tetapi yang paling sering

diphterial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring (faringitis) maupun

adalah paru-paru dan tulang. Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang

laring (laringitis) oleh lendir yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.


Asfiksi
Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang disebabkan

terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus.


Keadaan ini menyebabkan :
1) Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran udara

terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh. Misalnya

paru-paru
2) Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan
3) Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan

alveolus yang terisi air karena seseorang tenggelam. Gangguan yang lain adalah

ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi paru-

monoksida sehingga pengangkutan oksigen dalam darah berkurang.


Kanker Paru-paru
Penyakit ini merupakan pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di dalam jaringan

paru
Faringitis
Faringitis merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada waktu

keracunan karbon monoksida yang disebabkan karena hemoglobin lebih mengikat karbon

paru-paru. Kanker ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru dan menjalar ke seluruh

menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh

bagian tubuh. Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-

infeksi bakteri atau virus dan dapat juga disebabkan terlalu banyak merokok. Bakteri yang

paru pada pria dan sekitar 70% kasus pada wanita.. Tetapi tidak menutup kemungkinan

biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis.


Bronkitis
Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara

perokok pasif pun mengalami penyakit ini. Penyebab lain yang memicu penyakit ini

menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab
lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan paru-paru dimana alveolus biasanya terinfeksi oleh cairan
dan eritrosit berlebihan. Infeksi disebarkan oleh bakteri dari satu alveolus ke alveolus lain
hingga dapat meluas ke seluruh lobus bahkan seluruh paru-paru. Umumnya disebabkan
oleh bakteri streptokokus (Streptococcus), Diplococcus pneumoniae, dan bakteri
Mycoplasma pneumoniae.
Emfisema Paru-paru
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah
gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume
paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang
seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan
kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paruparu ini.
Dipteri

adalah penderita menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi.

Anda mungkin juga menyukai