Oleh :
Nama :
a. Disfungsi miokard
b. Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik (systolic overload).
1) Volume : defek septum atrial, defek septum ventrikel, duktus arteriosus paten
2) Tekanan : stenosis aorta, stenosis pulmonal, koarktasi aorta
3) Disaritmia
c. Beban volume berlebihan-pembebanan diastolik (diastolic overload)
d. Peningkatan kebutuhan metabolik (demand oveload)
Ananda Putra, R. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Congestive Heart
Failure (CHF) Di Bangsal Jantung RSUP Dr.Djamil Padang. Retrieved From
Gledis, M., & Gobel, S. (2016). Hubungan Peran Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di
Rs Gmibm Monompia Kota Mabagu Kabupaten Bolaang Mongondow. Elektronik
Keperawatan, 4(2), 1–6. https://doi.org/10.22460/infinity.v2i1.22.
IDENTITAS
KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan ia merasa sakit di kepala, Pasien mengatakan ia merasa sakit kepala
berat setelah beraktivitas, Pasien merasa lemas, pasien merasa jantungnya berdebar-debar
kencang dan dada terasa nyeri dada tembus belakang, lalu keluarga membawa Pasien ke
IGD RST Ambon. Pada saat melakukan pengkajian pasien tampak meringis menahan nyeri
(P : nyeri saat beraktifitas Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk R : nyeri di bagian kepala S :
skala nyeri 4 T : nyeri hilang timbul, ±5 detik).
1. Tanda-tanda vital
TD: 100/70 mmhg N: 76x/menit P: 18x/menit S: 36oc
2. Kesadaran: Composmentis
GCS: E: 4 V: 5 M: 6
BB: 58,9 kg
TB: 150 cm
3. Kulit
Inspeksi : warna kulit sawo matang
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, akral dingin
4. Kepala Dan Rambut
Inspeksi : keadaan kepala bersih, warna rambut hitam agak keputihan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
5. Mata
Inspeksi : kanan kiri simetris, konjungtiva ananemis, pergerakan bola mata normal
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
6. Telinga
Inspeksi : kanan kiri simetris, adanya serumen
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
7. Hidung
Inspeksi : fungsi penciuman baik, tidak ada sekresi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
8. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan linife
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
9. Thoraks dan Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, gerakan dada simetris, tidak ada otot bantu nafas, tidak
ada lesi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan
10. Jantung
Inspeksi : tidak ada jejas, iktus cordis terlihat di interkostalis ke 5, AV block degree 1
Palpasi : teraba iktus cordis pada interkostalis ke 5, 2 cm dari midclavikularis kiri, CRT
<3 detik
Perkusi : tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi : tidak ada suara tambahan, bunyi jantung S1 terdengar lup dan S2 terdengar
dup
11. Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi di area perut Pasien
Palpasi : ada nyeri tekan di perut bagian bawah
Perkusi : terdengar timpani
Auskultasi : terdengar peristaltic usus 17 x/menit dengan jelas
12. Genitalia
Pasien menggunakan kateter, pasien sudah menopause.
13. Ekstremitas
Inspeksi : terdapat edema derajat 2(3-4 mm) pada ekstremitas bawah pasien
Palpasi : ada nyeri tekan, turgor kulit tidak elastis karena edema
kekuatan otot : 5 5
4 4
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Kimia darah
Lemak darah <200
Kolestrol total 165
Fungsi ginjal 20-50
Ureum 46
<1.5
Kreatinin 1.3 2.0-5.7
Asam uart 10.2
Fungsi hati
SGOT <35
42
<41
SGPT 24
Glukosa darah <140
KLASIFIKASI DATA
ANALISA DATA
27-06- Nyeri akut b.d agen Tingkat nyeri (L.08066) Manajemen nyeri (I.08238)
2023 pencedera fisiologis Setelah dilakukan asuhan Observasi
(D. 0077) keperawatan selama 3 x 8 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Jam diharapkan tingkat 2. Identifikasi skala nyeri
nyeri menurun dengan 3. Identifikasi respons nyeri non verbal
KH : 4. Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
1. Keluhan nyeri menurun 5. Identifikasi pengetahuan keyakinan tentang nyeri
2. Meringis menurun 6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
3. Gelisah menurun 7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
9. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis.TENS,
hypnosis, akupresur, terapi music, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
2. Anjurkan keluarga control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
3. Anjurkan istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyari
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfamakologis untuk mengurangi rasa nyeri (Relaksasi
nafas dalam, dan Distraksi)
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik,jika perlu
27-06- Hipervolemia Keseimbanga cairan Pemantauan cairan (I.03121)
2023 berhubungan (L.05020) Observasi
dengan kelebihan Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
asupan cairan keperawatan selama 3 x 8 2. Monitor frekuensi nafas
(D.0022) Jam diharapkan tingkat 3. Monitor tekanan darah
keseimbangan cairan 4. Monitor berat badan
meningkat dengan KH :
5. Monitor waktu pengisian kapiler
1. Edema menurun
2. Tekanan darah
6. Monitor elastisitas atau turgor kulit
membaik 7. Monitor jumlah, waktu dan berat jenis urine
3. Berat badan membaik 8. Monitor kadar albumin dan protein total
9. Monitor hasil pemeriksaan serum (mis. Osmolaritas serum,
hematocrit, natrium, kalium, BUN)
10. Identifikasi tanda-tanda hipovolemia (mis. Frekuensi nadi
meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan
nadi menyempit, turgor kulit menurun, membrane mukosa kering,
volume urine menurun, hematocrit meningkat, haus, lemah,
konsentrasi urin meningkat, berat badan menurun dalam waktu
singkat)
11. Identifikasi tanda-tanda hypervolemia (mis. Dyspnea, edema
perifer, edema anasarka, JVP meningkat, CVP meningkat, reflex
hepatojogular positif, berat badan menurun dalam waktu singkat)
12. Identifikasi factor resiko ketidakseimbangan cairan (mis. Prosedur
pembedahan mayor, trauma/perdarahan, luka bakar, apheresis,
obstruksi intestinal, peradangan pancreas, penyakit ginjal dan
kelenjar, disfungsi intestinal)
Terapeutik
1. Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
2. Dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi
1. Anjurkan batasi intake (minum)
2. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
3. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat untuk penumpukan cairan di dalam
tubuh
27-06- Resiko cedera Setelah dilakukan asuhan Pencegahan cedera (I.14537)
2023 (D.0136) keperawatan selama 3 x 8 Observasi
Jam diharapkan tingkat 1. Identifikasi area lingkungan yang berpotensi menyebabkan cedera
cedera menurun dengan 2. Identifikasi obat yang berpotensi menyebabkan cedera
KH :
3. Identifikasi kesesuaian alas kaki atau stoking elastis pada
1. kejadian cedera
menurun
ekstremitas bawah
2. Tekanan darah Terapeutik
membaik 1. Sediakan pencahayaan yang memadai
3. Berat badan membaik 2. Gunakan lampu tidur selama jam tidur
3. Sosialisasikan pasien dan keluarga lingkungan ruang rawat (mis.
Penggunaan telpon, tempat tidur, penerangan ruangan dan lokasi
kamar mandi)
4. Gunakan alas lantai jika beresiko mengalami cedera serius
5. Sediakan alas kaki antislip
6. Sediakan pispot atau urinal untuk eliminasi di tempat tidur, jika
perlu
7. Pastikan bel panggilan atau telpon mudah dijangkau
8. Pastikan barang-barang pribadi mudah dijangkau
9. Pertahankan posisi tempat tidur di posisi terendah saat digunakan
10. Pastikan roda tempat tidur atau kursi roda dalam kondisi terkunsi
11. Gunakan pengaman tempat tidur sesuai dengan kebijakan fasilitas
pelayanan kesehatan
12. Pertimbangkan penggunaan alarm elektronik pribadi atau alarm sensor
pada tempat tidur atau kursi
13. Diskusikan mengenai latihan dan terapi fisik yang diperlukan
14. Diskusikan mengenai alat bantu mobilitas yang sesuai (mis. Tongkat atau
alat bantu jalan)
15. Diskusikan bersama anggota keluarga yang dapat mendampingi pasien
16. Tingkatkan frekuensi observasi dan pengawasan pasien, sesuai kebutuhan
Edukasi
1. Jelaskan alasan intervensi penjegahan jatuh ke pasien dan keluarga
2. Anjurkan berganti posisi secara perlahan dan duduk selama
beberapa menit sebelum berdiri
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Kolaborasi
09.00 wit Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
Hasil : Ketorolac 30 mg/8jam
Selasa, 27-06-2023 2 Observasi S : pasien mengatakan sudah memahami penjelasan
08.00 Melakukan pemerikasaan tanda-tanda vital yang diberikan dan akan melakukan anjuran
Hasil : TD : 130/70 mmHg yang diberikan
N : 76 x/menit O : pasien tampak mengerti dengan penjelasan yang
P : 18 x/menit diberikan
S : 36 ◦c - TD : 130/70 mmHg
11.00 wit Menimbang berat badan pasien N : 76 x/menit
Hasil : 58,9 kg P : 18 x/menit
11.05 wit Memonitor waktu pengisian kapiler S : 36 ◦c
Hasil : CRT : <3 detik
- BB : 58,9 kg
11.10. wit Memonitor turgor kulit
- CRT : <3 detik
Hasil : turgor kulit elastis
- Hemoglobin : 12.7 Gr%
12.15 wit Memonitor hasil pemeriksaan hematocrit,ureum dan creatini
- Hematocrit : 39.7 %
Hasil :
Hematocrit : 39.7 % Creatinin : 1,3 mg/dl Ureum : 46 - Creatinin : 1,3 mg/dl
- BB : 59.2 kg
Kolaborasi
A : masalah hypervolemia belum teratasi
13.00 wit Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
P : intervensi dilanjutkan
1. Monitor pemeriksaan TTV
2. Timbang berat badan pasien
3. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat
Rabu,28-06-2023 3 Terapeutik S : pasien mengatakan dapat memahami penjelasan
10.15 wit Mendiskusikan bersama anggota keluarga untuk selalu yang diberikan dan bergerak secara berhati-hati
mendampingi pasien O : pasien dan keluarga tampak mengerti penjelasan
Hasil : keluarga dapat memahami penjelasan yang diberikan dan yang diberikan dan keluarga selalu menemani
selalu menemani pasien pasien
A : masalah gangguan resiko cedera belum teratasi
Edukasi P : intervensi dilanjutkan
11.00 wit Menjelaskan alasan intervensi penjegahan jatuh ke pasien 1. Anjurkan keluarga untuk selalu
dan keluarga mendampingi pasien
Hasil : keluarga memahami penjelasan yang diberikan 2. Jelaskan alasan intervensi penjegahan
jatuh ke pasien dan keluarga
Kamis,29-06-2023 1 Observasi S : pasien mengatakan :
08.00 wit Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuansi,
kualitas, intensitas nyeri - nyeri sudah mulai berkurang
Hasil : P : Nyeri dirasakan ketika beraktivitas
P : Nyeri dirasakan ketika beraktivitas Q: Nyeri seperti gatal
Q: Nyeri seperti gatal R: Nyeri dirasakan dibagian kepala
R: Nyeri dirasakan dibagian kepala S: Skala nyeri 2
S: Skala nyeri 2 T: nyeri hilang timbul ±5 menit
T: nyeri hilang timbul ± 5 menit
- Pasien memahami dan mau melakukan anjuran
Terapeutik yang diberikan
08.15 wit Menganjurkan pasien untuk banyak istirahat dan tidur O : pasien tampak tenang dan melakukan ajaran
Hasil : pasien memahami penjelasan yang diberikan oleh perawat yang diberikan
A : masalah nyeri akut teratasi
08.45 wit Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
P : intervensi dihentikan,instruksi dokter BLPL
Hasil : pasien memahami penjelasan yang diberikan oleh perawat
Kolaborasi
09.00 wit Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
Hasil : Ketorolac 30 mg
Kamis,29-06-2023 2 Observasi S : pasien mengatakan sudah memahami penjelasan
08.00 Melakukan pemerikasaan tanda-tanda vital yang diberikan dan akan melakukan anjuran
Hasil : TD : 100/80 mmHg yang diberikan
N : 80 x/menit O : pasien tampak mengerti dengan penjelasan yang
P : 18 x/menit diberikan
S : 36 ◦c - TD : 100/80 mmHg
N : 80 x/menit
11.00 wit Menimbang berat badan pasien P : 18 x/menit
Hasil : 59,5 kg S : 36 ◦c
Kolaborasi
- BB : 59,5 kg
13.00 wit Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
A : masalah hypervolemia teratasi
P : intervensi dihentikan,instruksi dokter BLPL
Kamis,29-06-2023 3 Terapeutik S : pasien mengatakan dapat memahami penjelasan
10.15 wit Mendiskusikan bersama anggota keluarga untuk selalu yang diberikan
mendampingi pasien O : pasien dan keluarga mengerti penjelasan yang
Hasil : keluarga dapat memahami penjelasan yang diberikan dan diberikan dan keluarga selalu menemani pasien
selalu menemani pasien A : masalah gangguan resiko cedera teratasi
P : intervensi dihentikan,Instruksi dokter BLPL
Edukasi
11.00 wit Menjelaskan alasan intervensi penjegahan jatuh ke pasien
dan keluarga
Hasil : keluarga memahami penjelasan yang diberikan
LEMBAR KONSUL
KELOMPOK : III
RUANGAN : WIRASAKTI