D. Waktu : 25 Menit
F. Tujuan Intruksional :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x25 menit keluarga pasien dapat memahami
tentang penyakit syndrome nefrotik
H. Strategi pelaksanaan
I. Metoda
1. Ceramah
J. Seting tempat
- Leaflet
L. Evaluasi
4. Keluarga pasien mengerti tentang materi penyuluhan dengan dapat menyebutkan definisi,
penyebab, serta tanda dan gejala syndrome nefrotik
M. Materi
Terlampir
MATERI PENYULUHAN
SYNDROME NEFROTIK
Demam Tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, kuman
tersebut menyerang sistem pencernaan dengan gejala yang tampak adalah demam selama satu
minggu atau lebih dan disertai gangguan pada saluran pencernaan dengan atau tanpa gangguan
kesadaran. Penyakit demam Tifoid biasanya ditularkan melalui makanan serta minuman yang
terkontaminasi bakteri Salmonella typhi. Bakteri Salmonella typhi mempunyai sifat patogen yang
dapat menginfeksi manusia maupun hewan. Salmonella typhi dapat bertahan hidup di alam bebas
2. Bakteri Salmonella typhi dapat menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang telah terinfeksi
(penyajian makanan oleh orang yang sedang mengalami demam Tifoid).
3. Bersentuhan dengan ekskresi (zat-zat sisa metabolisme yang tidak digunakan lagi oleh tubuh) pasien
demam Tifoid.
1. Demam
2. Sakit kepala
3. Lemah dan lelah
4. Nyeri otot
5. Batuk kering
7. Sakit perut
1. Menjaga kebersihan
Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan yaitu mencuci tangan dengan rutin sebelum dan
sesudah makan, setelah melakukan kegiatan dan saat melakukan penyajian makanan maupun memasak.
Sebaiknya membersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir, atau tangan dapat dibersihkan dengan
hand sanitizer yang mengandung 70% alkohol. Selain itu menjaga kebersihan diri setelah bepergian ke luar
rumah, usahakan untuk tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang kotor.
Bakteri sangat mudah menyebar dari satu orang ke orang lain. Maka hindari kontak terlalu dekat dengan
orang yang sedang sakit. Menghindari menggunakan peralatan makan atau mandi yang sama dengan
orang sakit dapat meningkatkan risiko penularan penyakit.
3. Vaksin Tifoid
Salah satu cara untuk mencegah penyakit demam Thypoid adalah dengan vaksin Tifoid. Vaksin ini dapat
dilakukan jika rentan atau berisiko tinggi tertular penyakit demam Thypoid, dengan terlebih dahulu
mengkonsultasikan dengan dokter.
Makanan dan minuman menjadi salah satu media penularan Thypoid. Maka dari itu usahakan untuk
selalu makan dan minum yang telah terjaga kebersihannya. Mengonsumsi makanan yang dimasak dan
disajikan panas jauh lebih baik dibandingkan dengan makanan mentah atau setengah matang.
Usahakan untuk tidak memasak atau menyiapkan makanan sampai dokter menyatakan bahwa bakteri
Salmonella typhi tidak lagi menular, agar tidak menularkan / menginfeksi penyakit kepada orang lain.
Sumber :
- Mustofa Ladyani Festy, dkk. 2020. Karakteristik Pasien Demam Tifoid pada Anak dan Remaja di Rumah
Sakit Pertamina Bintang Amin Lampung. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Volume 9 Nomor 2
- ‘Izazi Amalina. 2018. Asuhan Keperawatan dengan Masalah Utama Demam Typhoid. Jurnal Prodi DIII
Keperawatan Magelang Poltekkes Kemenkes Semarang. Jurnal Kesehatan Volume 11 Nomor 2.