Anda di halaman 1dari 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

A. Masalah Keperawatan : Bronkhitis

B. Pokok Bahasan : Penyakit Bronkhitis

C. Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien

D. Waktu : 25 Menit

E. Penyaji : Kelompok III Ruang Wirasakti

F. Tujuan Intruksional :

Tujuan Intruksional Umum :

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x25 menit keluarga pasien dapat memahami
tentang penyakit Bronkhitis

Tujuan Intruksional Khusus :

Setelah dilakukan penyuluhan selama 25 menit keluarga dapat :

1. Menyebutkan definisi, penyebab, serta tanda & gejala.

2. Menyebutkan factor resiko, komplikasi dan cara mengatasi

G. Sasaran dan target

- Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien

- Target : Pasien dan Keluarga pasien

H. Strategi pelaksanaan

No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan peserta


1. 3 Menit Pembukaan : Menjawab salam, mendengarkan dan
Memberikan salam, perkenalan diri, memperhatikan
menjelaskan tujuan penyuluhan dan
menyebutkan materi yang akan diberikan.
Pelaksanaan : Mendengarkan penjelasan
2. 10 Menit Menjelakan definisi, penyebab, faktor dari pemateri
resiko, gejala, komplikasi dan cara
mengatasi.
3. 5 Menit Diskusi : Bertanya tentang materi yang telah
Memberikan kesempatan kepada dijelaskan
keluarga pasien untuk bertanya

4. 5 Menit Evaluasi : Menjawab pertanyaan


Menanyakan kepada keluarga pasien
tentang materi yang telah diberikan.
5. 2 Menit Terminasi : Mendengarkan dan menjawab salam
Mengucapkan terima kasih atas peran
serta peserta dan mengucapkan salam
penutup

I. Metoda

1. Ceramah

2. Diskusi /Tanya jawab

J. Seting tempat

- Di Ruangan Wirasakti

K. Media/ alat bantu

- Leaflet

L. Evaluasi

1. Keluarga pasien antusias terhadap materi penyuluhan

2. Keluarga pasien tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai

3. Keluarga pasien terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan

4. Keluarga pasien mengerti tentang materi penyuluhan dengan dapat menyebutkan definisi,
penyebab, serta tanda dan gejala Bronkhitis

M. Materi

Terlampir
MATERI PENYULUHAN
BRONKHITIS

A. Apa itu Bronkhitis ?


Bronkitis adalah peradangan dinding saluran bronkus, yaitu pipa tabung pernapasan yang

menyalurkan udara dari tenggorokan ke paru-paru. Pada keadaan normal, dinding bronkus

memproduksi lendir sebagai mekanisme pertahanan tubuh untuk menangkap debu atau partikel

lain yang dapat menyebabkan iritasi.

Secara umum, bronkitis dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Bronkitis Akut

Bronkitis akut umumnya berlangsung 7-10 hari. Namun, pada beberapa kasus penderita

bronkitis akut dapat mengalami gejala hingga 3 minggu.

Infeksi akut ini bisa menyerang semua golongan usia. Akan tetapi, anak-anak di bawah 5 tahun

merupakan golongan yang cukup sering terkena bronkitis akut.

Diketahui penyakit ini lebih sering terjadi di musim dingin dan sering berkembang setelah

selesma (common cold), sakit tenggorokan, atau flu.

2. Bronkitis Kronik

Sedangkan bronkitis kronik merupakan kondisi batuk produktif (banyak lendir) yang dapat

berlangsung selama tiga bulan dalam setahun dan setidaknya terjadi beberapa kali dalam dua

tahun berturut-turut.

Bronkitis kronik sering menyerang mereka yang berusia di atas 40 tahun dan kadangkala

berhubungan dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

B. Penyebab Bronkitis

1. Bronkitis akut disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri. Namun, bronkitis akibat virus lebih
sering terjadi. Virus yang sering menyebabkan bronkitis umumnya adalah virus Influenza maupun
Rhinovirus.

2. Virus ini terdapat pada lendir yang berada pada hidung atau mulut seseorang ketika bersin atau batuk.
Lendir bervirus ini bahkan dapat menyebar pada orang lain yang berada di sekitar hingga kisaran jarak
1 meter.

3. Sementara itu, penyebab bronkitis kronis yang paling sering adalah bahan iritatif, seperti kabut asap,
asap rokok, produk rumah tangga, butiran debu, tekstil (serat kain), ammonia, asam kuat, dan klorin.

4. Di antara iritan yang disebutkan, paparan rokok menjadi penyebab utama bronkitis kronis.

C. Faktor Risiko Bronkitis


Adapun beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya bronkitis, antara lain:
* Anak-anak usia di bawah 5 tahun atau dewasa yang berusia lebih dari 40 tahun
* Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, seperti penderita penyakit autoimun dan kanker
* Tidak melakukan vaksinasi influenza maupun pneumonia
* Paparan asap rokok (baik perokok aktif maupun pasif)
* Pekerjaan yang berhubungan dengan paparan zat kimia seperti klorin, ammonia
* Memiliki masalah asam lambung, seperti GERD

D. Gejala Bronkitis
Gejala bronkitis yang umum adalah batuk yang terus-menerus dan produktif dengan lendir yang
berwarna kuning keabu-abuan atau kehijauan.
Selain batuk, beberapa ciri-ciri bronkitis yang bisa menyertai adalah:
* Demam
* Menggigil
* Lemas
* Kelelahan
* Sesak napas
* Sakit kepala
* Sakit tenggorokan
* Sakit dan nyeri dada atau perut karena batuk terus-menerus
* Napas berbunyi mengi
Gejala-gejala yang menyertai umumnya akan mereda dalam satu minggu. Namun, keluhan batuk
dapat bertahan hingga beberapa minggu.

E. Cara Mengatasi Bronkitis


Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena bronkitis, yaitu :
1. Jangan merokok atau menghirup asap rokok.
2. Hindari paparan zat berbahaya atau polusi di udara dengan selalu memakai masker.
3. Istirahat yang cukup, terutama bila terkena batuk, pilek, atau demam.
4. Konsumsi obat sesuai anjuran dari dokter.
5. Konsumsi makanan bergizi seimbang.
6. Jaga kebersihan dan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap usai beraktivitas.
7. Hindari berbagi pakai barang pribadi, terutama peralatan makan dan minum, dengan orang lain.
8. Lakukan vaksinasi flu dan pneumonia.

Sumber :
Agung Riyadi. 2019. Hubungan Merokok dan Paparan Polusi dengan Kejadian Bronchitis. Jurnal
Kesehatan Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.

Anda mungkin juga menyukai