C. Materi
Materi terlampir
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
1
E. Media
1. Power point
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Pendidikan Kesehatan Respon Sasaran
1. Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam
(moderator) - Memperkenalkan diri - Mendengarkan
5 menit - Menjelaskan tujuan dari - Mendengarkan
penyuluhan
- Kontrak waktu - Mendengarkan
2
G. Setting Tempat
Penyuluh : P
Peserta :
H. Evaluasi
Pertanyaan dari penyuluh untuk sasaran penyuluhan:
1. Apa pengertian dari bronkitis?
Jawaban : Peradangan atau iritasi yang terjadi pada saluran bronkus.
2. Apakah penyakit bronkitis dapat menular melalui udara?
Jawaban : Iya dapat menular pada saat si penderita berbicara, batuk, atau
bersin.
3. Apa saja gejala dari penyakit bronkitis?
Jawaban : sakit kepala, lemas, pusing, dan sakit tenggorokan.
4. Sebutkan pengobatan dari bronkitis!
Jawaban : Minum banyak air putih, istirahat yang cukup, menghirup uap air
hangat.
3
Lampiran 1.
Materi Penyuluhan
Bronkitis
A. Pengertian Bronkitis
Brronkitis adalah peradangan atau iritasi pada dinding saluran bronkus, yaitu pipa
yang menyalurkan udara dari tenggorokan menuju paru-paru. Ketika seseorang
mengalami bronkitis, kondisi ini dapat berlangsung dalam hitungan hari, minggu
bahkan bulan.
Bronkus sendiri berfungsi untuk mengantarkan udara dari tenggorokan menuju
paru-paru. Pada dasarnya, dinding bronkus telah dilengkapi dengan lendir yang berguna
menjebak partikel penyebab iritasi.
Nah bronkus teriritasi oleh infeksi atau iritan lainnya, dinding tersebut akan terpacu
untuk memproduksi lebih banyak lendir dan tubuh akan berusaha menguranginya
dengan batuk agar saluran bronkus tidak tertutup oleh lendir.
Apabila bronkitis tidak mendapatkan penanganan dengan tepat, maka ada risiko
berlanjut menjadi pneumonia atau bronkoupneumonia. Kedua kondisi tersebut biasanya
ditandai dengan gejala nyeri dada, demam, serta penurunan kesadaran.
B. Penyebab Bronkitis
Penyebab bronkitis dibedakan menjadi dua jenis, yaitu akut dan kronis. Perbedaan
bronchitis akut dan kronis adalah jika bronchitis akut biasanya disebabkan oleh virus,
yaitu jenis virus yang sama dengan yang menjadi penyebab pilek dan flu (influenza).
Sedangkan penyebab paling umum dari bronchitis kronis adalah kebiasaan merokok,
polusi udara, debu, atau gas beracun yang ada di lingkungan tempat kerja.
Berikut penjelasannya.
1. Bronkitis akut
4
Bronkitis akut merupakan kondisi peradangan pada selaput saluran bronkial yang
biasanya terjadi dalam jangka pendek, yakni kurang dari 3 minggu. Jenis bronkitis ini
bisa sembuh dengan sendirinya dan umumnya disebabkan oleh virus. Pada jenis akut,
beberapa virus yang menjadi penyebab bronkitis adalah sebagai berikut:
1. Rhinovirus,
2. Adenovirus,
3. Influenza A dan B,
4. Parainfluenza,
5. Coronavirus,
6. Respiratory Syncytial Virus (RSV)
Selain virus dan bakteri, adapun penyebab lain dari bronkitis, di antaranya yaitu
polusi udara dan kebiasaan merokok.
2. Bronkitis kronis
Bronkitis kronis adalah peradangan pada saluran bronkus yang umumnya
belangsung selama 3 bulan atau terjadi beberapa kali dalam 2 tahun. Bronkitis kronis
merupakan salah satu penyakit paru yang termasuk ke dalam Penyakit Paru Obstruktif
Kronik (PPOK). Berikut adalah penyebabnya:
1. Menjadi perokok aktif maupun pasif
2. Terlalu sering terpapar zat berbahaya, seperti ammonia, klorin, dan debu
3. Imunitas tubuh yang lemah, seperti pengidap kanker atau penyakit autoimun
4. Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit paru-paru
5. Tinggal di lingkungan dengan kualitas udara buruk
6. Menderita penyakit genetic berupa defisiensi alfa-1 antitripsin
(Defisiensi alpha-1 adalah kelainan yang ditandai dengan rendahnya konsentrasi
protein bernama alpha 1-antitrypsin yang dapat ditemukan didalam darah.
Penyakit ini merupakan penyakit bawaan yang diturunkan dari orang tua ke
anaknya.)
C. Gejala Bronkitis
Gejala pada umumnya:
5
1. Batuk disertai lendir berwarna kuning, hijau, atau putih.
2. Sesak napas
3. Nyeri dada
4. Hidung tersumbat, pilek, atau tetesan dibelakang hidung
5. Demam ringan sampai berat
6. Sakit tenggorokan dan pusing
7. Kesulitan tidur
6
mengalami kolaps. Rusaknya hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan ventilasi
alveolar, asidosis, dan hipoksia. Apabila penderita oksigennya kurang maka akan
terjadinya resiko ventilasi yang tidak normal, maka penurunan PaO 2 akan terjadi dan
apabila sampai ventlasi rusak maka akan mengalami peningkatan PaCO 2, hal itu
dilihat dari sianosisnya. Apabila menyakit mulai memarah maka produksi sekret
akan berwarna kehitaman disebabkan oleh infeksi pulmona.
1. Pneumonia
Pneumonia (radang paru-paru) merupakan komplikasi bronkitis paling umum.
Menurut dr. M. Iqbal Ramadhan, “Pneumonia adalah keadaan di mana terjadi
infeksi pada alveolus (kantung udara) yang malah terisi dengan cairan akibat
infeksi.”
Pneumonia terjadi pada sekitar 5 persen orang. Orang yang terjangkit adalah anak-
anak berusia 5 tahun ke atas serta orang dewasa. Penyebab paling umumnya
adalah Streptococcus pneumonia.
2. Dispnea
Dispnea adalah istilah medis yang mengacu pada sensasi sesak napas. Biasanya,
gangguan kesehatan ini terjadi pada bronkitis kronik.
Dispnea akan membuat penderita tidak nyaman dan menyebabkan kecemasan yang
signifikan. Selain itu, dispnea juga dapat mengganggu kualitas hidup seseorang
secara keseluruhan.
3. Kegagalan Pernapasan
Kegagalan pernapasan merupakan salah satu bahaya bronkitis kronik. Hal ini terjadi
karena paru-paru gagal membawa oksigen yang cukup di jaringan tubuh (hipoksia).
7
Karena tidak tersedianya oksigen yang cukup, sejumlah sistem tubuh akan
mengalami kerusakan. Hal ini juga dapat menyebabkan penumpukan karbon
dioksida dalam aliran darah.
Sejumlah gejala mungkin menunjukkan bahwa terjadinya kegagalan napas.
Serangan gagal napas yang tiba-tiba dapat membuat seseorang mengalami sianosis
parah (warna kebiruan pada jari dan bibir) atau tidak sadarkan diri
4. Gagal Jantung
Cor pulmonale atau gagal jantung sisi kanan dapat dialami oleh orang dengan
bronkitis kronik jangka panjang.
Menurut dr. Iqbal, “Beberapa jurnal penelitian mengatakan, orang-orang yang
menderita bronkitis mudah mengalami serangan jantung. Hal ini karena serangan
jantung kondisi di mana terjadinya penyumbatan koroner.”
5. Pneumotoraks
Pneumotoraks merupakan salah satu komplikasi yang wajib diwaspadai dari
bronkitis kronik. Kondisi ini menyebabkan terperangkapnya sejumlah udara di
dalam rongga pleura.
Pneumotoraks bersifat primer dan bisa terjadi pada seseorang tanpa penyakit paru
yang mendasarinya.
6. Polisitemia
Polisitemia mengacu pada produksi sel darah merah yang tinggi. Pada kondisi
bronkitis kronik, tubuh dapat merespons rendahnya kadar oksigen dengan
memproduksi lebih banyak sel darah merah hingga terjadi polisitemia.
Meningkatnya jumlah sel darah merah dapat menyebabkan pengentalan darah serta
gumpalan darah. Bahayanya, kondisi tersebut antara lain meningkatkan risiko
stroke, serangan jantung, emboli paru, dan deep vein thrombosis (DVT).
7. Hemoptisis
8
Hemoptisis atau batuk darah dapat terjadi pada penderita bronkitis akut dan kronik.
Jumlahnya mungkin tidak terlalu banyak hingga jarang disadari penderita.
Namun demikian, batuk darah sebenarnya adalah keadaan darurat medis. Jika Anda
menemukan semburat merah usai batuk, segera hubungi dokter.
9
2. Banyak minum air putih 8-12 gelas perhari
3. Menghirup uap air hangat untuk meredakan batuk dan mengencerkan lendir
di saluran pernapasan agar mudah dibuang
4. Tidak merokok atau menghirup asap rokok
5. Konsumsi makanan sehat dan bergizi
6. Obat penghilang nyeri, seperti ibuprofen, aspirin, indometasin, asam
mefenamat, dan diklofenak
7. Memakai masker saat beraktifitas diluar rumah untuk menghindari dari
paparan zat berbahaya.
10
Lampiran 2.
Media Penyuluhan
Lampiran 3.
Dokumentasi
11
12
LAMPIRAN 4.
Surat permohonan izin penyuluhan
13
LAMPIRAN 5.
Absensi audien
14