Anda di halaman 1dari 6

Documents.

tips
Login / Signup


 Leadership
 Technology
 Education
 Marketing
 Design
 More Topics

 Search

1. Home
2. Documents
3. Sap Bronkitis

4.
5.
6.
penyakit bronchitis
Dapat Mengetahui
dan memahami serta
menjelaskan tentang
patofisiologi penyakit
bronchitis.
Dapat menyebutkan
gejala dari penyakit
bronchitis
Mengetahui dan
memahami serta
menjelaskan
pencegahan penyakit
bronchitis
Patofisiologi
penyakit
Gejala penyakit
Pencegahan penyakit
LCD, Laptop,
dan layar LCD
jawab penyebab dari
penyakit bronchitis
Mahasiswa
mengetahui dan
memahami serta
menjelaskan tentang
patofisiologi penyakit
bronchitis.
Mahasiswa dapat
menyebutkan gejala
dari penyakit bronkitis
Mahasiswa
Mengetahui dan
menjelaskan
pencegahan penyakit
bronkitis
III. KEGIATAN
No. Kegiatan Waktu Penyaji Sasaran
1. Pembukaan dan
perkenalan kelompok
5 menit
 Memberi salam
 Memperkenalkan diri
dan kelompok
 Menjelaskan tujuan
penyuluhan
 Membuat kontrak
waktu
 Menjawab salam
 Peserta penyuluhan
dapat mendengarkan dan
memperhatikan materi
yang diberikan.
2. Penyajian materi dan
Tanya jawab
30 menit Menjelaskan tentang :
 Sistem pernapasan
 Pengertian penyakit
 Penyebab penyakit
 Patofisiologi penyakit
 Gejala penyakit
 Pencegahan penyakit
 Mahasiswa dan mahasiswi
dapat mendengarkan dan
memahami, serta dapat
menjelaskan dengan baik
materi yang disampaikan
 Mahasiswa dan mahasiswi
aktif dalam sesi Tanya
jawab
3. Penutup 10 menit
 Menyimpulkan materi
yang disampaikan
 Menjelaskan kembali
hal-hal yang tidak di
mengerti dari
penjelasan
 Penyaji mengucapkan
terimakasih dan salam
penutup
 Mendengarkan dan
memahami
 Menjawab salam
IV. PENGORGANISASIAN
1. Penyaji : Sandy Aurlana
Tugas : Menyampaikan materi penyuluhan
2. Moderator : Imam Mahfuz
Tugas : Memandu jalannya Penyuluhan Kesehatan
of 8

Sap Bronkitis
by muhammad-fajar-zain

on Dec 06, 2015

Report

Category:

Documents

Download: 5

Comment: 0

65

views
Comments

Description

88
Download Sap Bronkitis

Transcript

SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Penyakit Bronkitis Sub Pokok Bahasan :


Pengertian penyakit bronkitis Penyebab penyakit bronkitis Patofisiologi bronkitis Gejala
penyakit bronkitis Pencegahan bronkitis Sasaran : Mahasiswa Hari/tanggal : Selasa, 13 Oktober
2015 Waktu : 15.00 - Selesai Tempat : RSU Dr. Pirngadi Medan I. TIU ( Tujuan Instruksional
Umum ) Setelah diberikan penyuluhan mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan mampu
memahami serta dapat menjelaskan tentang penyakit bronkitis. II. TIK (Tujuan Instruksional
Khusus) No. TIK Materi Media Metode Evaluasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. Dapat mengetahui dan
memahami serta menjelaskan anatomi fisiologi pernapasan Dapat Mengetahui dan memahami
serta menjelaskan tentang penyakit bronchitis. Dapat menyebutkan penyebab dari penyakit
bronchitis Dapat Mengetahui dan memahami serta menjelaskan tentang patofisiologi penyakit
bronchitis. Dapat menyebutkan gejala dari penyakit bronchitis Mengetahui dan memahami serta
menjelaskan pencegahan penyakit bronchitis Sistem pernapasan Pengertian penyakit Penyebab
penyakit Patofisiologi penyakit Gejala penyakit Pencegahan penyakit Leaflet LCD, Laptop, dan
layar LCD Ceramah dan Tanya jawab Mahasiswa mengetahui dan memahami serta menjelaskan
anatomi fisiologi pernapasan Mahasiswa mengetahui penyakit bronchitis Mahasiswa dapat
menyebutkan penyebab dari penyakit bronchitis Mahasiswa mengetahui dan memahami serta
menjelaskan tentang patofisiologi penyakit bronchitis. Mahasiswa dapat menyebutkan gejala dari
penyakit bronkitis Mahasiswa Mengetahui dan menjelaskan pencegahan penyakit bronkitis III.
KEGIATAN No. Kegiatan Waktu Penyaji Sasaran 1. Pembukaan dan perkenalan kelompok 5
menit · Memberi salam · Memperkenalkan diri dan kelompok · Menjelaskan tujuan
penyuluhan · Membuat kontrak waktu · Menjawab salam · Peserta penyuluhan dapat
mendengarkan dan memperhatikan materi yang diberikan. 2. Penyajian materi dan Tanya jawab
30 menit Menjelaskan tentang : · Sistem pernapasan · Pengertian penyakit · Penyebab
penyakit · Patofisiologi penyakit · Gejala penyakit · Pencegahan penyakit · Mahasiswa
dan mahasiswi dapat mendengarkan dan memahami, serta dapat menjelaskan dengan baik materi
yang disampaikan · Mahasiswa dan mahasiswi aktif dalam sesi Tanya jawab 3. Penutup 10
menit · Menyimpulkan materi yang disampaikan · Menjelaskan kembali hal-hal yang tidak di
mengerti dari penjelasan · Penyaji mengucapkan terimakasih dan salam penutup ·
Mendengarkan dan memahami · Menjawab salam IV. PENGORGANISASIAN 1. Penyaji :
Sandy Aurlana Tugas : Menyampaikan materi penyuluhan 2. Moderator : Imam Mahfuz Tugas :
Memandu jalannya Penyuluhan Kesehatan V. MATERI PENYULUHAN BRONKITIS 1.
Definisi Bronkitis adalah suatu peradangan pada saluran udara ke paru-paru. Penyakit ini
biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang
memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia
lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. (Buku saku Patofisiologi Edisi Refisi 3) Bronkitis berarti
infeksi bronkus. Bronkitis dapat dikatakan penyakit tersendiri, tetapi biasanya merupakan
lanjutan dari infeksi saluran peranpasan atas atau bersamaan dengan penyakit saluran pernapasan
atas lain seperti Sinobronkitis, Laringotrakeobronkitis, Bronkitis pada asma dan sebagainya
(Gunadi Santoso, 1994) 2. Etiologi Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan
(terutama) organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia).
Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan
saluran pernafasan menahun. a. Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari: 2.1.1 Sinusitis
kronis 2.1.2 Bronkiektasis 2.1.3 Alergi 2.1.4 Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.
b. Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh: 2.2.1 Berbagai jenis debu 2.2.2 Asap dari asam kuat,
amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromine 2.2.3
Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida 2.2.4 Tembakau dan rokok
lainnya. (Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan system pernapasan, edisi 2, 2009) 3.
Patofisiologi Virus (penyebab tersering infeksi) - Masuk saluran pernapasan - Sel mukosa dan
sel silia - Berlanjut - Masuk saluran pernapasan(lanjutan) - Menginfeksi saluran pernapasan -
Bronkitis - Mukosa membengkak dan menghasilkan lendir - Pilek 3 – 4 hari - Batuk (mula-
mula kering kemudian berdahak) - Riak jernih - Purulent - Encer - Hilang - Batuk - Keluar -
Suara ronchi basah atau suara napas kasar - Nyeri subsernal - Sesak napas - Jika tidak hilang
setelah tiga minggu - Kolaps paru segmental atau infeksi paru sekunder (pertahanan utama).
(Sumber : dr.Rusepno Hasan, Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak, 1981) Apabila bronchitis
kongenital patogenesisnya tidak diketahui diduga erat hubungannya dengan genetic serta factor
pertumbuhan dan perkembangan fetus dalam kandungan. Pada bronchitis yang didapat
patogenesisnya diduga melelui beberapa mekanisme : factor obstruksi bronkus, factor infeksi
pada bronkus atau paru-paru, fibrosis paru, dan factor intrinsik dalam bronkus atau paru.
Patogenesis pada kebanyakan bronchitis yang didapat melalui dua mekanisme dasar: 1. Infeksi
bacterial pada bronkus atau paru, kemudian timbul bronchitis. Infeksi pada bronkus atau paru
akan diikuti proses destruksi dinding bronkus daerah infeksi dan kemudian timbul bronchitis. 2.
Obstruksi bronkus akan diikuti terbentuknya bronchitis, pada bagian distal obstruksi dan terjadi
infeksi juga destruksi bronkus. Bronchitis merupakan penyakit paru yang mengenai paru dan
sifatnya kronik. Keluhan-keluhan yang timbul juga berlangsung kronik dan menetap .keluhan-
keluhan yang timbul erat dengan : luas atau banyaknya bronkus yang terkena, tingkatan beratnya
penyakit, lokasi bronkus yang terkena, ada atau tidaknya komplikasi lanjut.. keluhan-keluhan
yang timbul umumnya sebagai akibat adanya beberapa hal : adanya kerusakan dinding bronkus,
akibat komplikasi, adanya kerusakan fungsi bronkus. Mengenai infeksi dan hubungannya dengan
patogenesis bronchitis, data dijelaskan sebagai berikut ; 1. Infeksi pertama ( primer ) Kecuali
pada bentuk bronchitis kongenital.Masih menjadi pertanyaan apakah infeksi yang mendahului
terjadinya bronchitis tersebut disebabkan oleh bakteri atau virus.Infeksi yang mendahului
bronchitis adalah infeksi bacterial yaitu mikroorgansme penyebab pneumonia. Dikatakan bahwa
hanya infeksi bakteri saja yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding bronkus sehingga
terjadi bronchitis, sedangkan infeksi virus tidak dapat ( misalnya adenovirus tipe 21, virus
influenza, campak, dan sebagainnya ). 2. Infeksi sekunder Tiap pasien bronchitis tidak selalu
disertai infeksi sekunder pada lesi, apabila sputum pasien yang semula berwarna putih jernih
kemudian berubah warnanya menjadi kuning atau kehijauan atau berbau busuk berarti telah
terjadi infeksi sekunder oleh kuman anaerob misalnya : fusifomis fusiformis, treponema vincenti,
anaerobic streptococci. Kuman yang erring ditemukan dan menginfeksi bronkus misalnya :
streptococcus pneumonie, haemophilus influenza, klebsiella ozaena. 4. Gejala Gejalanya berupa:
1. Batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan) 2. Sesak nafas ketika melakukan olah
raga atau aktivitas ringan 3. Sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu) 4. Bengek 5.
Lelah 6. Pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan 7. Wajah, telapak
tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan 8. Pipi tampak kemerahan 9. Sakit kepala
10. Gangguan penglihatan. Jika anda mengalami bronchitis akut, anda mungkin memiliki batuk
yang tetap ada dalam beberapa minggu setelah bronchitis sembuh.Bagaimanapun gejala
bronchitis dapat membingungkan.Anda dapat tidak memiliki lendir ketika anda mengalami
bronchitis, dan anak-anak sering menelan lendir tersebut sehingga orang tua mungkin tidak dapat
mengetahuinya.Ada dapat mengalami bronchitis kronis tanpa mengalami bronchitis akut terlebih
dahulu. Serta banyak perokok yang harus membersihkan lendir pada tenggorokannya pada pagi
hari ketika bangun dari tidur, yang jika hal ini berlanjut lebih dari tiga bulan maka mungkin ia
mengalami bronchitis kronis. Bronkitis infeksiosa seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek,
yaitu hidung meler, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri
tenggorokan. Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak
berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning.
Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau. Pada bronkitis berat,
setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan
batuk bisa menetap selama beberapa minggu. 1. Sesak nafas terjadi jika saluran udara tersumbat.
2. Sering ditemukan bunyi nafas mengi, terutama setelah batuk. 5. Pencegahan Menurut Soegito
(2007), untuk mengurangi gangguan tersebut perlu diusahakan agar batuk tidak bertambah parah.
a. Membatasi aktifitas/kegiatan yang memerlukan tenaga yang banyak b. Tidak tidur di kamar
yang ber AC dan menggunakan baju hangat kalau bias hingga sampe leher c. Hindari makanan
yang merangsang batuk sepert i: gorengan, minuman dingin (es), dan lain-lain. d. Jangan
memandikan anak terlalu pagi atau terlalu sore, dan memandikan anak dengan air hangat e. Jaga
kebersihan makanan dan biasakan cuci tangan sebelum makan f. Menciptakan lingkungan udara
yang bebas polusi

Anda mungkin juga menyukai