A. PENGKAJIAN
I. Identitas Diri Klien
Nama : Ny. ”DR”
Tanggal Masuk RS : 14 Oktober 2019
Tempat/Tanggal Lahir : Slovakia, 10/ 05/ 1990
Umur : 29 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin
Nationality : Slovak Republic
Alamat in Bali : Villa Kubu Seminyak
KELUHAN UTAMA :
Nyeri pada pergelangan paha kanan
RIWAYAT PENYAKIT :
Pasien datang pada tanggal 13 Oktober 2019 pukul 22.00 wita ke ER dengan keluhan sakit
pada paha kanan setelah terjatuh dari tangga pada sore hari, muntah(-), pingsan (-). Setelah
ditangani di ER, pasien langsung dipindahkan ke Ward 3 pada pukul 23.00 wita. Pasien
sudah dilakukan X-Ray dan disarankan untuk operasi. Pasien dan keluarga menyetujui
kemudian operasi dilakukan di BIMC Hospital tanggal 14 Oktober 2019 pukul 00.30 wita
dan selesai pukul 03.00 wita. Saat dikaji pasien mengatakan nyeri pada paha kanan saat
bergerak dengan skala nyeri 5 (0-10) nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk, nyeri
hilang timbul.
1. Keluarga terdekat yang dapat dihubungi (orang tua, wali, suami,istri, dan lain-lain)
Pekerjaan :-
Alamat : Villa Kubu Seminyak
Nationality : Slovak Republic
2. Alergi :
Tipe :-
Reaksi :-
Tindakan :-
3. Kebiasaan : merokok/kopi/obat/alkohol/lain-lain
Jika iya jelaskan : Pasien biasanya merokok dan minum kopi 3x sehari
4. Obat-obatan :
Lamanya :-
Sendiri :-
Orang lain :-
5. Pola nutrisi :
Frekuensi/porsi makan : 3x sehari / 1 porsi mampu dihabiskan
Berat Badan : 65 kg Tinggi Badan : 170 cm
Jenis makanan : Nasi, lauk dan sayur sesuai dengan porsi dan diet yang diberikan
dari Siloam Hospital
Makanan yang disukai : tidak ada makanan yang spesifik
Makanan tidak disukai :-
Makanan pantangan :-
Nafsu makan : [ V ] baik
[ ] sedang, alasan : mual/muntah/sariawan/dll
[ ] kurang, alasan : mual/muntah/sariawan/dll
Perubahan BB 3 bulan terakhir :
[ ] bertambah ........................... kg
[ V ] tetap
[ ] berkurang ........................... kg
6. Kebutuhan eliminasi
a. Buang air besar
Frekuensi : 1x Waktu : pagi/siang/sore/malam
Warna : Kecoklatan Konsistensi : Lembek
Penggunaan Pencahar: -
b. Buang air kecil
Frekuensi : ± 4x Warna : Kuning Jernih
Bau : Bau khas urine
Keterangan :
Mandiri = 20
Ketergantungan ringan = 12-19
Ketergantungan sedang = 9-11
Ketergantungan berat = 5-8
Ketergantungan total = 0-4
C. Keadaan umum :
Sakit/ nyeri : 1. ringan 2. sedang 3. berat
Skala nyeri : 5 (skala nyeri dari rentang 0-10)
- Provocate : Nyeri saat digerakkan
- Quality : Nyeri dirasakan seperti tertusuk tusuk
- Region : Nyeri pada pergelangan kaki kanan
- Severity : Skala nyeri 5
- Time : Nyeri hilang timbul
Status gizi : 1. gemuk 2. normal 3. kurus
BB : 65 kg TB : 170 cm
Sikap : 1. tenang 2. gelisah 3. menahan nyeri
Personal hygiene : 1. bersih 2. kotor 3. lain-lain…….
Orientasi waktu/ tempat/ orang : 1. baik 2. terganggu……
8. Thorax
Jantung : 1. nadi 82x/ menit, 2. kekuatan: kuat/ lemah
3. irama : teratur/ tidak 4. lain-
lain…………….
Paru : 1. frekwensi nafas : teratur/ tidak
2. kwalitas : normal/ dalam/ dangkal
5. lain-lain……………….
12. Ekstrimitas 555 555
Kekuatan otot
: 111 555
B. ANALISA DATA
DATA FOCUS ANALISIS MASALAH
DS: Fraktur Nyeri akut
1. P
asien mengeluh nyeri jika Pergeseran fragmen tulang
kaki kanan digerakkan
2. P Pelepasan histamine
asien mengatakan nyeri
yang terasa dirasakan Merangsang nosiseptor (reseptor
seperti tertusuk-tusuk nyeri)
3. P
asien mengatakan Nyeri Nyeri Akut
terasa di bagian
pergelangan kaki kanan
4. P
asien mengatakan skala
nyeri 5 (0-10)
5. P
asien mengatakan nyeri
yang dirasakan hilang
timbul
DO:
1. T
erdapat bekas oprasi di
kaki kanan
2. P
asien terlihat meringis
ketika kaki kanan
digerakkan
3. P
asien tampat takut
memindahkan atau
menggerakkan kaki kanan
dan tampak berhati-hati
saat ingin menggerakkan
kakinya.
DS : pasien mengatakan masih Trauma langsung Gangguan Mobilitas Fisik
merasa sakit dan kesulitan
untuk bergerak karena masih Fraktur
terasa sakit apabila dipaksa
menggerakan kakinya. Post operasi
DO : pasien tampak kesulitan
bergerak, sesekali meringis Nyeri akut
jika dipaksa menggerakan
kakinya. Gangguan mobilitas fisik
ADL dibantu, dan pasien
belum bisa ke toilet dan
personal hygine sendiri
D. PERENCANAAN
DIAGNOSA SLKI SIKI
Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nyeri
dengan agen injury fisik keperawatan selama 2 X 24 Observasi
jam diharapkan nyeri akut 1. Identifikasi lokasi,
berkurang dengan kriteria karakteristik, durasi,
hasil : frekuensi, kualitas,
Tingkat Nyeri intensitas nyeri
1. Keluhan nyeri 2. Identifikasi skala
menurun nyeri
2. Meringis menurun 3. Identifikasi respon
3. Frekuensi nadi nyeri non verbal
membaik 4. Identifikasi faktor
4. Pola nafas membaik yang memperberat
5. Tekanan darah dan memperingan
membaik nyeri
6. Fokus membaik 5. Monitor efek samping
7. Pola tidur membaik penggunaan analgetik
Terapeutik
1. Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis : TENS,
hypnosis, akupresure,
terapi music,
biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat atau dingin,
terapi bermain)
2. Kontrol lingkungn
yang memperberat
rasa nyeri (mis : suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan
tidur
4. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemeliharaan
strategi meredakan
nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
4. Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik
nonfarmakaologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Pemberian Analgetik
Observasi
1. Identifikasi
karakteristik nyeri
( mis: pencetus,
Pereda, kualitas,
lokasi, intensitas,
frekuensi, durasi)
2. Identifikasi riwayat
alergi obat
3. Identifikasi
kesesuaian jenis
analgetik (mis:
narkotika, non
narkotik atau NSAID)
dengan tingkat
keparahan nyeri
4. Monitor tanda-tanda
vital sebelum dan
sesudah pemberian
analgetik
5. Monitor efektivitas
analgetik
Terapeutik
1. Diskusikan jenis
analgetik yang disukai
untuk mencapai
analgesial optimal,
jika perlu
2. Pertimbangkan
penggunaan infus
continue, atau bolus
oploid untuk
mempertahankan
kadar dalam serum
3. Tetapkan target
efektifitas analgetik
untuk
mengoptimalakan
respon pasien
4. Dokumentasikan
respon terhadap efek
analgetik dan efek
yang tidak diinginkan
Edukasi
1. Jelaskan efek terapi
dan efek samping obat
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
dosis dan analgetik,
sesuai indikasi
Gangguan mobilitas fisik Setelah diberikan asuhan Dukungan Ambulasi
berhubungan dengan luka keperawatan selama 2 x 24 Observasi
post operasi jam, diharapkan masalah 1. Identifikasi adanya
gangguan mobilitas fisik nyeri atau keluhan
teratasi dengan kriteria hasil: fisik lainnya
2. Identifikasi toleransi
Mobilitas Fisik
fisik melakukan
1. Pergerakan ambulasi
ekstremitas 3. Monitor frekuensi
meningkat jantung dan tekanan
2. Kekuatan otot darah sebelum
meningkat memulai ambulasi
3. Rentang gerak 4. Monitor kondisi umum
(ROM) meningkat selama melakukan
4. Nyeri menurun ambulasi
5. Kecemasan menurun Terapeutik
1. Fasilitasi aktivitas
ambulasi dengan alat
bantu (mis, tongkat,
kruk)
2. Fasilitasi melakukan
mobilisasi fisik, jika
perlu
3. Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
ambulasi
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur ambulasi
2. Anjurkan melakukan
ambulasi dini
3. Ajarkan ambulasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis,
berjalan dari tempat
tidur ke kursi roda,
berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi,
berjalan sesuai
toleransi)
Dukungan Mobilisasi
Observasi
1. Identifikasi adanya
nyeri atau keluhan
fisik lainnya
2. Identifikasi toleransi
fiisk melakukan
pergerakan
3. Monitor frekuensi
jantung dan tekanna
darah sebelum
memulai mobilisasi
4. Monitor kondisi umum
selama melakukan
mobilisasi
Terapeutik
1. Fasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan alat
bantu (mis, pagar
tempat tidur)
2. Fasilitasi melakukan
pergerakan, jika perlu
3. Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
2. Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
3. Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis, duduk
di tempat tidur, duduk
di sisi tempat tidur,
pindah dari tempat
tidur ke kursi)
E. IMPLEMENTASI
Hari/Tanggal Pukul DX Implementasi Respon
Senin, 14 10.00 1 Mengidentifikasi lokasi, DS : pasien mengeluh nyeri
Oktober 2019 karakteristik, durasi, pada pergelangan kaki kanan,
frekuensi, kualitas, nyeri dirasa seperti ditusuk
intensitas nyeri tusuk dan hilang timbul
Mengidentifikasi skala dengan skala 5 (1-10), pasien
nyeri mengatakan nyeri akan
semakin berat apabila ia
merubah posisi atau bergerak.
DO : pasien tampak meringis,
pasien tampak kesulitan dalam
merubah posisi, pasien tampak
dibantu dalam memenuhi
kebutuhan ADL
11.00 Mengukur Vital sign DS : -
pasien DO : BP : 120/70 mmHg
P : 82 x/mnt, RR : 20 x/mnt, T
: 360C
14.00 Delegatif pemberian DS : -
therapy : DO : obat masuk, alergy -
- Ketesse 50 mg (IO)
- Cefazolin 1 gram (IO)
- Lovenox 40 mg
- Fentanyl 50 mcg
15.00 Mengajarkan ambulasi DS : pasien mengatakan masih
sederhana yang harus takut untuk bergerak karena
dilakukan nyeri yang dirasakan tetapi
akan mencoba
DO : pasien tampak mulai
berusaha duduk dan
menggerakan kakinya
perlahan.
17.00 Memfasilitasi melakukan DS : pasien mengetakan masih
mobilisasi fisik merasa nyeri tetapi bisa
ditahan
DO : pasien tampak sudah
berani duduk perlahan
19.00 Mengidentifikasi lokasi, DS : pasien mengeluh nyeri
karakteristik, durasi, pada pergelangan kaki kanan,
frekuensi, kualitas, nyeri dirasa seperti ditusuk
intensitas nyeri tusuk dan hilang timbul
Mengidentifikasi skala dengan skala 3 (1-10), pasien
nyeri mengatakan nyeri akan
semakin berat apabila ia
merubah posisi dan bergerak.
DO : pasien tampak sesekali
meringis, pasien tampak sudah
bisa dalam merubah posisi
tetapi masih harus dibantu,
pasien tampak dibantu dalam
memenuhi kebutuhan ADL
22.00 Delegatif pemberian DS : -
therapy : DO : obat masuk, alergy (-)
- Ketesse 50 mg (IO)
- Cefazolin 1 gram (IO)
- Gentamycine 80 mg (IO)
Selasa, 11 06.00 - Mengukur Vital sign DS : -
Oktober 2019 pasien DO : 110/70 mmHg T : 36,2
C, P : 84 x/mnt, RR : 18x.mnt
- Delegatif dalam DS : -
pemberian terapi : DO : obat masuk, alergy -
1. Esomeprazole 400mg
(IO)
2. Ketesse 50 mg (IO)
3. Cefazolin 1 gram (IO)
08.00 Membantu memenuhi DS : pasien mengatakan
kebutuhan personal bersedia dibantu untuk mandi
hygiene pasien dan gosok gigi ditempat tidur
DO : pasien tampak bersih
dan segar
09.00 Mengajarkan ambulasi DS : pasien mengatakan masih
sederhana yang harus takut untuk bergerak tetapi ia
dilakukan akan berusaha perlahan
DO : pasien tampak mulai
berusaha bergerak miring
kanan dan kiri serta sesekali
duduk dan menggerakan
kakinya perlahan.
11.00 Memfasilitasi melakukan DS : pasien mengetakan masih
mobilisasi fisik merasa nyeri tetapi bisa
ditahan
DO : pasien tampak sudah
berani duduk
14.00 Delegatif pemberian DS : -
therapy : DO : obat masuk, alergy -
- Ketesse 50 mg (IO)
- Cefazolin 1 gram (IO)
- Lovenox 40 mg
- Fentanyl 50 mcg
18.00 Mengidentifikasi lokasi, DS : pasien mengeluh nyeri
karakteristik, durasi, pada pergelangan kaki kanan,
frekuensi, kualitas, nyeri dirasa seperti ditusuk
intensitas nyeri tusuk dan hilang timbul
Mengidentifikasi skala dengan skala 2 (1-10), pasien
nyeri mengatakan nyeri akan
semakin berat apabila ia
merubah posisi.
DO : pasien tampak sudah
bisa dalam merubah posisi
tetapi masih harus dibantu,
pasien tampak dibantu dalam
memenuhi kebutuhan ADL
F. EVALUASI
NO Tanggal Diagnosa Evaluasi
1. 15 Oktober 2019 Nyeri akut S : pasien mengeluh nyeri pada paha
Pukul 10.00 WITA
kaki kanan, nyeri dirasa seperti
ditusuk tusuk dan hilang timbul
dengan skala 2 (1-10), pasien
mengatakan nyeri akan semakin
berat apabila merubah posisi dan
bergerak.
O : pasien tampak sudah bisa dalam
merubah posisi tetapi masih harus
dibantu, pasien tampak dibantu
dalam memenuhi kebutuhan ADL
BP : 110/70 mmHg,P : 82 x.mnt,
RR : 18x/mnt, T : 36 C
A : Nyeri akut
P : Pertahankan kondisi pasien,
persiapan pasien pulang
2. 15 Oktober 2019 Hambatan Mobilitas S : pasien mengatakan masih merasa
Pukul 10.00 WITA Fisik
nyeri apabila merubah posisi, tetapi
akan tetap untuk berlatih mobilisasi.
O : Pasien tampak mampu berjalan
perlahan menggunakan bantuan.
Pergerakan ekstremitas sudah
tampak meningkat, Kekuatan otot
meningkat, pasien masih mengeluh
nyeri namun sudah menurun dengan
skala 2 (0-10)
A : Hambatan Mobilitas Fisik
P : Pertahankan kondisi pasien,
persiapan pasien pulang
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN Tn. “DR” DENGAN POST DEBRIDEMENT+ORIF OPEN
FRAKTUR FEMUR DEXTRA DI WARD 3 BIMC HOSPITAL
TANGGAL 14 S/D 15 OKTOBER 2019
OLEH :
NI PUTU AYU SAVITRI
P07120319027
PROFESI NERS
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2019
Mangupura , ……………………..2019
Nama Pembimbing/CT
NIP.